Tujuan: Revitalisasi Komite Sekolah dengan prinsip Gotong Royong

1. Pasal 51 ayat 1 dan Penjelasannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolahmadrasah.” Yang dimaksud dengan manajemen berbasis sekolahmadrasah adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolahmadrasah dan guru dibantu oleh komite sekolahmadrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan. 2. Pasal 56 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 4. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar SABER Pungli 5. Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik 6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar 7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada Pendidikan Dasar 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah 10.Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 tentang Juknis Bantuan Operasional Sekolah BOS Modus Berkedok seolah-olah SUMBANGAN, Pungutan diatasnamakan Komite Sekolah

1. Fungsi Komite Sekolah: Peningkatan MUTU PELAYANAN Pendidikan.

2. Tugas Komite Sekolah a. Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan

kebijakan pendidikan terkait: 1 Kebijakan dan program Sekolah; 2 RAPBSRKAS; 3 Kriteria kinerja Sekolah; 4 Kriteria fasilitas pendidikan di Sekolah; dan 5 Kriteria kerjasama Sekolah dengan pihak lain.

b. Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya

dari masyarakat melalui upaya kreatif dan inovatif c. Mengawasi pelayanan pendidikan di Sekolah d. Menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat atas kinerja Sekolah Sekolah antara lain: 1. mendorong pelaksanaan Pelibatan Keluarga di Satuan Pendidikan 2. mendukung pelaksanaan Pelibatan Keluarga; dan 3. mengoordinasikan pelaksanaan Pelibatan Keluarga • Keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama, yang memiliki pengaruh besar terhadap prilaku individu; • Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama yang paling “tidak” tersiapkan; •Belum sinergi pendidikan di sekolah, keluarga dan masyarakat; •Berbagai ancaman terhadap perkembangan generasi muda 18 1 Kekerasa n 2 Narkoba 3 Pornogra f 4 Tindaka n Amoral 5 Radikalism e Untuk Mengatasi Fenomena Sosial Tersebut Perlu Pelibatan Keluarga Dalam Penyelenggaraan Pendidikan 1. menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan; 2. mengikuti kelas Orang TuaWali; 3. menjadi narasumber dalam kegiatan di Satuan Pendidikan; 4. berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran; 5. berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler, ekstra kurikuler, dan kegiatan lain untuk pengembangan diri Anak; 6. bersedia menjadi aggota Komite Sekolah; 7. berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah; 8. bersedia menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di Satuan Pendidikan; 9. berperan aktif dalam kegiatan pencegahan pornograf, pornoaksi, dan penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya NAPZA; dan 10. memfasilitasi danatau berperan dalam kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Anak di Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan Orangtuawali dari siswa yang masih aktif • maks 50 • Diharapkan ketua Komite dari Orang TuaWali Tokoh Masyarakat • maks 30 • Memiliki pekerjaan dan perilaku hidup yang menjadi panutan • Tidak termasuk anggotapengurus OPG dan pengurus Parpol Pakar Pendidikan • maks 30 • Pensiunan PTK • Berpengalaman di bidang pendidikan 1. Guru Tenaga Kependidikan dari Sekolah yang bersangkutan 2. Penyelenggara Sekolah yang bersangkutan  Sekolah Swasta ORANG YANG KARENA JABATANNYA BERPOTENSI CONFLICT OF INTEREST TERHADAP PENGELOLAAN ANGGARAN NEGARA 3. Pemerintah Desa 4. Pejabat daerah yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan KecamatanPimpinan Daerah 5. Anggota DPRD 6. Pejabat pemerintah pusatpemda yang membidangi pendidikan YANG TIDAK DAPAT MENJADI KOMITE SEKOLAH Jumlah Anggota: 5-15 orang Persentase ini merupakan batas maksimal sampai dengan jumlah anggota memenuhi 100 yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing- masing.