PERUNTUKAN BBM BERSUBSIDI PENYALURAN BBM BERSUBSIDI JARAK KIOS BBM BERSUBSIDI DENGAN TITIK-TITIK SERAH

4 12. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha termasuk perusahaan asing yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Bulungan untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba. 13. Agen Premium dan Minyak Solar selanjutnya disebut APMS adalah pelaku usaha yang menyalurkan premium dan minyak solar dari Depot langsung kepada konsumen dengan alokasi yang telah ditentukan oleh PT. Pertamina Persero. 14. Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum yang selanjutnya disebut SPBU adalah pelaku usaha yang menyalurkan premium dan minyak solar dari Depot langsung kepada konsumen di darat dengan alokasi yang telah ditentukan oleh PT. Pertamina Persero. 15. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker yang selanjutnya disebut SPBB adalah pelaku usaha yang menyalurkan premium dan minyak solar dari Depot langsung kepada konsumen tertentu diperairan dengan alokasi yang telah ditentukan oleh PT. Pertamina Persero. 16. Kios BBM Bersubsidi adalah pelaku usaha yang melakukan penjualan BBM bersubsidi langsung kepada konsumen secara eceran yang direkomendasikan oleh Rukun Tetangga RT, Pemerintah Desa Pemdes dan Kecamatan setempat sebagai perpanjangan tangan dari Titik-Titik Serah BBM PT. Pertamina Persero guna memudahkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan BBM di Daerah Remot. 17. Konsumen adalah pemakai langsung BBM untuk keperluan sendiri dan tidak untuk dijual kembali. 18. Tim Koordinasi, Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pendistribusian BBM Bersubsidi dan Non Subsidi di Kabupaten Bulungan selanjutnya disingkat Tim Koordinasi adalah Tim yang dibentuk oleh Bupati untuk melaksanakan tugas pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian pendistribusian BBM Bersubsidi dan Non Subsidi di Kabupaten Bulungan.

BAB II PERUNTUKAN BBM BERSUBSIDI

Pasal 2 1 BBM bersubsidi diperuntukkan bagi keperluan Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Perikanan, Transportasi, dan Pelayanan Umum. 2 BBM bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak diperuntukkan bagi perusahaan industri, kendaraan transportasi komoditi dan ekspor.

BAB III PENYALURAN BBM BERSUBSIDI

Pasal 3 1 Pemerintah Daerah menunjuk titik serah kepada APMS, SPBU, dan SPBB sebagai penyalur BBM ke Kios-kios BBM Bersubsidi yang mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Daerah untuk melakukan kegiatannya di lokasidaerah tertentu yang telah ditetapkan untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. 2 Penyaluran BBM Bersubsidi ke Kios-kios BBM Bersubsidi pada lokasidaerah tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan menggunakan alat angkut yang memperoleh rekomendasi dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bulungan. 3 Titik serah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat menyalurkan BBM Bersubsidi ke daerah remot yang telah mendapatkan penunjukkan dari Bupati dengan jumlah alokasi BBM sesuai dengan yang ditetapkan. 5 4 Jumlah Kios BBM Bersubsidi ditetapkan dengan memperhatikan jumlah penduduk, jarak dan kondisi daerah setempat. 5 Harga Jual BBM Bersubsidi di APMS, SPBU dan SPBB harus sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi HET yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. 6 Harga jual BBM Bersubsidi di Kios BBM Bersubsidi sesuai dengan Harga Eceran Nyata HEN yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 4 Alokasi atau jatah BBM Bersubsidi di APMS, SPBU dan SPBB telah ditetapkan oleh PT. Pertamina Persero. dan hanya boleh menjual dengan harga yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 5.

BAB IV JARAK KIOS BBM BERSUBSIDI DENGAN TITIK-TITIK SERAH

PT. PERTAMINA PERSERO Pasal 5 1 Jarak Kios BBM Bersubsidi yang dapat diberikan ijin berdasarkan rekomendasi dari Rukun Tetangga RT, Pemerintah Desa Pemdes dan Camat Setempat yang kemudian akan ditetapkan oleh Tim Koordinasi dengan mengacu pada aspek kebutuhan, kondisi wilayah, dan letak geografis suatu wilayah. 2 Apabila PT. Pertamina Persero akan membangun lagi titik serah APMS, SPBU dan SPBB baru, maka Kios BBM Bersubsidi yang telah ada di dekat titik serah baru tersebut agar dievaluasi kembali dengan mempertimbangkan efektif tidaknya proses pendistribusian. 3 Jarak antara Kios BBM Bersubsidi dengan Kios BBM Bersubsidi yang lainnya dalam satu kecamatan disesuaikan dengan kondisi yang ada dilapangan dengan mengacu pada tahapan evaluasi asas manfaat, keekonomian dan keefektifan pendistribusian kepada konsumen.

BAB V KETENTUAN PERIJINAN KIOS BBM BERSUBSIDI