3 15.
Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak BBM;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Penerbitan Lembaran Daerah dan Berita Daerah Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2008 Nomor 1;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 2 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Bulungan Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun
2008 Nomor 2;
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR
MINYAK JENIS PREMIUM DAN SOLAR BERSUBSIDI DI TINGKAT KIOS BBM BERSUBSIDI DI KABUPATEN BULUNGAN.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1.
Daerah adalah Kabupaten Bulungan. 2.
Daerah remot adalah daerah yang keberadaannya jauh dari titik serah
APMS, SPBU
dan SPBB
dengan melihat
aspek keekonomian dan aspek geografis.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4.
Bupati adalah Bupati Bulungan. 5.
PT. Pertamina Persero adalah badan usaha yang ditunjuk oleh pemerintah, mempunyai wewenang pengelolaan Bahan Bakar
Minyak untuk keperluan dalam negeri. 6.
Camat adalah Camat setempat di Kabupaten Bulungan. 7.
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya
kesatuan masyarakat dan hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Instansi terkait adalah instansi baik vertikal maupun SKPD terkait
dalam penanganan penyaluran Bahan Bakar Minyak. 9.
Bahan Bakar Minyak yang selanjutnya disingkat BBM adalah bahan bakar yang terdiri dari Premium dan Minyak Solar.
10. Penyaluran adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha yang
memiliki ijin untuk menyalurkan BBM kepada masyarakat. 11.
Pengusaha adalah setiap orang pribadi dan atau badan yang menjalankan sesuatu jenis perusahaan.
4 12.
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha termasuk perusahaan asing yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang
didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Bulungan untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
13. Agen Premium dan Minyak Solar selanjutnya disebut APMS adalah pelaku usaha
yang menyalurkan premium dan minyak solar dari Depot langsung kepada konsumen dengan alokasi yang telah ditentukan oleh PT. Pertamina Persero.
14. Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum yang selanjutnya disebut SPBU adalah
pelaku usaha yang menyalurkan premium dan minyak solar dari Depot langsung kepada konsumen di darat dengan alokasi yang telah ditentukan oleh PT.
Pertamina Persero.
15. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker yang selanjutnya disebut SPBB adalah
pelaku usaha yang menyalurkan premium dan minyak solar dari Depot langsung kepada konsumen tertentu diperairan dengan alokasi yang telah ditentukan
oleh PT. Pertamina Persero.
16. Kios BBM Bersubsidi adalah pelaku usaha yang melakukan penjualan BBM
bersubsidi langsung kepada konsumen secara eceran yang direkomendasikan oleh Rukun Tetangga RT, Pemerintah Desa Pemdes dan Kecamatan setempat
sebagai perpanjangan tangan dari Titik-Titik Serah BBM PT. Pertamina Persero guna memudahkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan BBM di Daerah Remot.
17. Konsumen adalah pemakai langsung BBM untuk keperluan sendiri dan tidak
untuk dijual kembali. 18.
Tim Koordinasi, Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pendistribusian BBM Bersubsidi dan Non Subsidi di Kabupaten Bulungan selanjutnya disingkat Tim
Koordinasi adalah Tim yang dibentuk oleh Bupati untuk melaksanakan tugas pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian pendistribusian
BBM Bersubsidi dan Non Subsidi di Kabupaten Bulungan.
BAB II PERUNTUKAN BBM BERSUBSIDI