5 4
Jumlah Kios BBM Bersubsidi ditetapkan dengan memperhatikan jumlah penduduk, jarak dan kondisi daerah setempat.
5 Harga Jual BBM Bersubsidi di APMS, SPBU dan SPBB harus sesuai dengan
Harga Eceran Tertinggi HET yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. 6
Harga jual BBM Bersubsidi di Kios BBM Bersubsidi sesuai dengan Harga Eceran Nyata HEN yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 4
Alokasi atau jatah BBM Bersubsidi di APMS, SPBU dan SPBB telah ditetapkan oleh PT. Pertamina Persero. dan hanya boleh menjual dengan harga yang telah
ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 5.
BAB IV JARAK KIOS BBM BERSUBSIDI DENGAN TITIK-TITIK SERAH
PT. PERTAMINA PERSERO Pasal 5
1 Jarak Kios BBM Bersubsidi yang dapat diberikan ijin berdasarkan rekomendasi
dari Rukun Tetangga RT, Pemerintah Desa Pemdes dan Camat Setempat yang kemudian akan ditetapkan oleh Tim Koordinasi dengan mengacu pada aspek
kebutuhan, kondisi wilayah, dan letak geografis suatu wilayah.
2 Apabila PT. Pertamina Persero akan membangun lagi titik serah APMS, SPBU
dan SPBB baru, maka Kios BBM Bersubsidi yang telah ada di dekat titik serah baru tersebut agar dievaluasi kembali dengan mempertimbangkan efektif
tidaknya proses pendistribusian.
3 Jarak antara Kios BBM Bersubsidi dengan Kios BBM Bersubsidi yang lainnya
dalam satu kecamatan disesuaikan dengan kondisi yang ada dilapangan dengan mengacu pada tahapan evaluasi asas manfaat, keekonomian dan keefektifan
pendistribusian kepada konsumen.
BAB V KETENTUAN PERIJINAN KIOS BBM BERSUBSIDI
Pasal 6
1 Kios BBM dalam melakukan kegiatan usahanya wajib memiliki ijin sesuai
persyaratan yang telah ditetapkan oleh Bupati. 2
Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut : a.
Ijin Gangguan Tetangga HO; b.
Membayar Pajak Bumi dan Bangunan PBB; c.
Rekomendasi dari Rukun Tetangga RT, LurahKepala Desa dan Camat setempat;
d. Rekomendasi Tim Koordinasi tentang Kelayakan Tempat Penyimpanan dan
Pendistribusian BBM; e.
Surat Pernyataan Kesanggupan Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup SPPL;
f. Surat Ijin Tempat Usaha SITU;
g. Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP; dan
h. Surat Ijin Usaha SIU BBM.
6 3
Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pengelola Kios BBM Bersubsidi diharuskan menyediakan lokasi usahanya dengan memperhatikan
faktor keamanan dan lingkungan tempat usahanya.
BAB VI KEWAJIBAN PENGELOLA KIOS BBM BERSUBSIDI
Pasal 7
1 BBM bersubsidi jenis Premium dan Minyak Solar wajib dijual di Kios BBM
Bersubsidi sesuai harga yang telah di tentukan. 2
Untuk melayani kendaraan dinas di daerah remot baik roda 2 dua maupun roda 4 empat ke atas yang menggunakan BBM jenis Premium, maka Kios BBM
Bersubsidi yang ada di daerah tersebut akan diberikan alokasi BBM jenis Pertamax dengan jumlah alokasi disesuaikan dengan kebutuhan.
Pasal 8
Kewajiban Pengelola Kios BBM Bersubsidi adalah : a.
Menjaga jatahalokasi BBM agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen selama 1 satu bulan di setiap bulannya;
b. Membuat laporan penyaluran BBM Premium dan Minyak Solar setiap bulannya
kepada Pihak Pengelola APMS, SPBU atau SPBB dan ditembuskan kepada Bupati Cq. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bulungan, Disperindagkop
Kabupaten Bulungan, Bagian Ekonomi Setda Kab Bulungan dan Camat Setempat;
c. Membuat Surat Ijin Usaha SIU BBM Bersubsidi dan memperpanjang Surat Ijin
Usaha SIU BBM Bersubsdinya setiap 6 enam bulan kepada Bupati Cq. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bulungan;
d. Membuat dan memasang papan nama dan harga BBM Premium dan Minyak
Solar yang dijual sesuai dengan bentuk dan ukuran yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan;
e. Menjaga stabilitas pendistribusian BBM bersubsidi dengan tidak menjual BBM
bersubsidi secara sekaligus ke konsumen dan tidak menjual alokasi BBM bersubsidinya kepada pelaku industri; dan
f. Melakukan pengawasan langsung pendistribusian alokasi BBM bersubsidinya
kepada konsumen.
BAB VII LARANGAN