BAB III METODE PENELITIAN
A. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung dengan populasi komunitas cosplayer di Kota Bandung. Dikarenakan tidak terdapat data mengenai jumlah pasti
dari cosplayer yang ada di Kota Bandung maka peneliti mencari sampel sebanyak mungkin dari komunitas cosplay yang ada di Kota Bandung. Sampel ditentukan
dengan menggunakan teknik snowball sampling, snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana setiap sampel memberikan rekomendasi atau referensi
pada sampel lainnya yang sesuai dengan kebutuhan peneliti Sugiyono, 2014. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengambilan data secara online dikarenakan
mayoritas komunitas cosplayer berkumpul di dunia maya. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 59 sampel yang terdiri dari berbagai komunitas
cosplayer di Kota Bandung.
B. METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisa data hasil
penelitian dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik. Selain itu, kesimpulan penelitian yang didapatkan dengan menggunakan pendekatan ini akan
lebih baik jika dilengkapi dengan tabel, grafik, bagan, gambar, atau tampilan lain agar dapat dipahami dngan baik Arikunto, 2009.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode korelasional, dimana metode korelasional merupakan metode yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel Arikunto, 2009. Sehingga dalam penelitian diharapkan dapat diperoleh informasi
mengenai signifikansi hubungan antara variabel sensation seeking dan self-esteem.
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Sensation Seeking
28
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sensation seeking pencarian sensasi dalam penelitian ini adalah sifat trait yang terdapat pada manusia yang membutuhkan perubahan, pengalaman baru,
dimana hal tersebut dicapai dengan mengambil resiko yang bersifat fisik dan sosial. Berdasarkan teori dari Zuckerman 1979 terdapat empat dimensi yang
merupakan faktor dari sensation seeking, yaitu thrill and aventure seeking pencarian getaran jiwa dan petualangan, experience seeking pencarian
pengalaman, disinhibition, dan boredom susceptibility kerentanan terhadap rasa bosan.
a. Thrill and Adventure Seeking Pencarian Getaran Jiwa dan Petualangan
Dimensi ini mengukur sejauh mana individu tertarik untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang beresiko tinggi dan tidak biasa.
b. Experience Seeking Pencarian Pengalaman
Dimensi ini mengukur sejauh mana individu mencari hal-hal baru sebagai bagian dalam pencarian pengalaman dan gaya hidup baru
c. Disinhibiton Rasa Malu
Dimensi ini mengukur seberapa besar dorongan individu dalam berbagai kegiatan sampai beresiko pada kesehatan dan kehidupan sosial individu
tersebut
d. Boredom Susceptibility Ketahanan Terhadap Rasa Bosan
Dimensi ini mengukur ketahanan inidividu terhadap kegiatan-kegiatan dalam yang bersifat repetitif, jangka panjang serta hal-hal yang dapat
diprediksi.
2. Self Esteem
Self esteem dalam penelitian ini adalah bagaimana cosplayer mempersepsikan dirinya. Berdasarkan teori dari Rosenberg 1961, terdapat 3
dimensi dalam general self esteem yaitu, performance self esteem, social esteem, physical self esteem.
a. Performance Self Esteem
Dimensi ini merujuk pada kemampuan individu secara umum meliputi kemampuan intelektual, kepercayaan diri, dan efikasi diri. Individu yang
memiliki performance self esteem yang tinggi yakin bahwa dirinya pintar dan mampu.
b. Social Self Esteem
29
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dimensi ini merujuk pada bagaimana seseorang mempersepsikan dirinya berdasarkan pandangan orang lain. pada dimensi ini jika individu
mempercayai orang lain terutama seseorang yang berarti bagi individu tersebut menghargai dan menerima dirinya, maka individu tersebut dapat
memiliki aspek self esteem sosial yang tinggi. individu yang memiliki social self esteem yang rendah seringkali mengalami kecemasan sosial
dan selalu perhatian dengan keadaan dirinya ketika berada di tengah lingkungan, individu tersebut khawatir dengan bagaimana orang lain
melihat dirinya.
c. Physical Self Esteem
Dimensi ini merujuk bagaimana individu melihat keadaan tubuh mereka, mulai dari kemampuan atletik, ketertarikan fisik, bentuk tubuh, dan juga
stigma dan pendapat mengenai ras dan etnis.
D. ALAT UKUR PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis alat ukur yaitu, alak ukur sensation seeking dan alat ukur self esteem. Dalam pengisian alat ukur sensation
seeking responden diminta untuk memilih antara “ya” dan “tidak” sesuai dengan keadaan diri responden pada masing-masing pernyataan. Dalam pengisian alat
ukur self esteem responden diminta untuk memilih pada masing-masing pernyataan respon yang sesuai dengan keadaan responden mulai dari STS Sangat Tidak
Sesuai, TS Tidak Sesuai, S Sesuai, dan SS Sangat Sesuai.
1. Alat Ukur Sensation Seeking
Instrumen pertama dalam penelitian ini diadaptasi dari Sensation Seeking Scale SSS Form V milik Zuckerman 1979. Dalam
penelitian ini item telah dialihbahasakan menjadi bahasa Indonesia dengan tetap mempertahankan dimensi dan indikator yang diukur.
Tabel 3.1 Blueprint Alat Ukur Sensation Seeking
30
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi
Indikator No. Item
Jumlah Item
Sensation Seeking dari
Zuckerman Pencarian
Getaran Jiwa dan
Petualangan Thrill and
Adventure Seeking
Individu menyukai kegiatan-kegiatan
yang ekstrim dan beresiko tinggi
3, 11, 16, 17, 20, 21, 23,
28, 38, 40 10
Pencarian Pengalaman
Experience Seeking
Individu terdorong untuk
mengeksplorasi stimulus-stimulus
yang mengandung sejumlah
pengalaman baru 6, 9, 10, 14,
19, 5
Individu memiliki gaya hidup
antikonformitas 4, 18, 22, 26,
37 5
Disinhibition Individu menyukai
kegiatan-kegiatan yang berisiko
terhadap kesehatannya
13, 30, 2
Individu menyukai kegiatan yang
berisiko terhadap kehidupan
sosialnya 1, 12, 25, 29,
32, 35, 36 7
31
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Kerentanan terhadap Rasa
Bosan Boredom
Susceptibility
Individu tidak menyukai
pengalaman yang berulang
2, 5, 27 3
Individu tidak suka dengan hal-hal
yang mudah ditebak
7, 8, 15, 3
Individu menyukai orang-orang yang
berperilaku berbeda dengan
kebanyakan orang 24, 31, 34 39
4
Total Jumlah Item 40
a. Prosedur Pengisian
Kuesioner pencarian sensasi terdiri dari 40 item soal. Dalam pengisian item soal pada kuesioner ini, responden diminta untuk
member tanda silang x pada pilihan “ya” atau “tidak” sesuai dengan keadaan responden pada masing-masing item.
b. Skoring dan Kategorisasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kuesioner pencarian sensasi ini terdiri dari 40 item yang terdiri dari 2 pernyataan
tertutup, yaitu “ya” dan “tidak”. setiap pernyataan yang dipilih oleh responden disesuaikan dengan kunci jawaban yang ada, jika
responden memilih pernyataan yang tepat maka responden mendapatkan nilai 1. Sedangkan jika responden memilih pernyataan
yang tidak sesuai dengan kunci jawaban responden mendapatkan nilai 0
Total skor yang diperoleh responden kana dikategorisasikan ke dalam 5 kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat
32
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
rendahsesuai dengan norma yang telah dibuat saat uji coba instrumen
2. Alat Ukur Self Esteem
Instrumen yang digunakan untuk mengukur self-esteem diadaptasi dari instrumen State Self Esteem Scale SSES milik
Heatherton 1991, yang telah dialihbahasakan menjadi bahasa Indonesia dengan tetap mempertahankan dimensi dan indikator yang
akan diukur.
Tabel 3.2 Blueprint Alat Ukur Self Esteem
Variabel Dimensi
No. Item Jumlah Item
Self Esteem Performance
Self Esteem
1, 4, 5, 9, 14, 18, 19
7
Social Self
Esteem
2, 8, 10, 13, 15, 17, 20
7
Physical Self Esteem
3, 6, 7, 11, 12, 16
6
Total Jumlah Item 20
E. PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang memperlihatkan tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel secara tepat Arikunto, 2006: 168.
Dalam penelitian ini, uji validitas konstruk tidak dilakukan mengingat instrumen sensation seeking dan instrumen self esteem adalah instrumen
yang telah terstandarisasi. Untuk mendapatkan kesesuaian antara hasil terjemahan bahasa Indonesia dari bahasa aslinya maka dilakukan uji
validitas isi. Uji validitas isi merupakan pengujian validitas instrumen 33
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
terhadap isi instrumen yang dilakukan melalui analisis rasional atau melalui professional judgement Azwar, 2001. Pengujian validitas isi pada instrumen
yang digunakan pada penelitian ini dilakukan oleh dua professional judgement yang terdiri dari dosen Bahasa Inggris dan dosen Psikologi.
Setelah dilakukan professional judgment, selanjutnya dilakukan uji daya diskriminasi agar dapat menyaring item-item yang layak untuk
digunakan dalam sebuah instrumen. Uji daya diskriminasi dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 19.
a. Instrumen Sensation Seeking Scale SSS
Setelah dilakukan uji daya diskriminasi pada 40 item dari instrumen SSS diperoleh 28 item yang layak untuk digunakan dalam penelitian.
Berikut rincian item pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Filtering Instrumen Sensation Seeking Scale SSS
Instrumen Sensation Seeking Scale SSS Item Layak koefisien ≥0,50
Item Tidak Layak koefisien 0,50
1, 4, 5 ,6 ,7, 8, 9, 10, 11, 12, 14 , 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 25, 28,
29, 30, 32, 33, 35, 36, 38, 40 2, 3, 13, 19, 22, 24, 26, 27, 31,
34, 37, 39
Jumlah = 28 Jumlah = 12
Selanjutnya item-item yang tidak layak dihapus dari instrumen karena tidak mampu untuk membedakan sampel yang memiliki atribut yang
diukur dan yang tidak memiliki atribut. Adapun blueprint instrumen setelah dilakukan filtering pada item yang tidak layak sebagai berikut,
Tabel 3.4 Blueprint Instrumen Sensation Seeking setelah filtering
Variabel Dimensi
Indikator No. Item
Jumlah Item
34
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sensation Seeking dari
Zuckerman Pencarian
Getaran Jiwa dan
Petualangan Thrill and
Adventure Seeking
Individu menyukai kegiatan-kegiatan
yang ekstrim dan beresiko tinggi
11, 16, 17, 20, 21, 23,
28, 38, 40 9
Pencarian Pengalaman
Experience Seeking
Individu terdorong untuk
mengeksplorasi stimulus-stimulus
yang mengandung sejumlah
pengalaman baru 6, 9, 10, 14
4
Individu memiliki gaya hidup
antikonformitas 4, 18
2
Disinhibition Individu menyukai
kegiatan-kegiatan yang berisiko
terhadap kesehatannya
13, 30, 2
Individu menyukai kegiatan yang
berisiko terhadap kehidupan
sosialnya 1, 12, 25, 29,
32, 35, 36 7
Kerentanan terhadap Rasa
Bosan Boredom
Susceptibility
Individu tidak menyukai
pengalaman yang berulang
5 1
35
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Individu tidak suka dengan hal-hal
yang mudah ditebak
7, 8, 15 3
Total Jumlah Item 28
b. Instrumen State Self Esteem Scale SSES
Setelah dilakukan uji daya diskrimnasi pada 20 item dari instrumen SSES diperoleh 19 item yang layak untuk digunakan pada penelittian,
berikut adalah rincian item pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Filtering Intrumen State Self Esteem Scale SSES
Instrumen State Self Esteem Scale SSES Item Layak koefisien ≥0,50
Item Tidak Layak koefisien 0,50
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8 ,9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
7
Jumlah = 19 Jumlah = 1
Selanjutnya item-item yang tidak layak dihapus dari instrumen karena tidak mampu untuk membedakan sampel yang memiliki atribut yang
diukur dan yang tidak memiliki atribut. Adapun blueprint instrumen setelah dilakukan filtering pada item yang tidak layak sebagai berikut,
Tabel 3.6 Blueprint Instrumen Self Esteem setelah filtering
Variabel Dimensi
No. Item Jumlah Item
Performance Self Esteem
1, 4, 5, 9, 14, 18, 19
7
Social Self
Esteem
2, 8, 10, 13, 15, 17, 20
8
Physical Self Esteem
3, 6, 11, 12, 16
5
Total Jumlah Item 19
2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan formula Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:
36
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
r
11
=
Arikunto, 2006 Dimana:
r
11
= reliabilitas alat ukur k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir
= varians total
a. Instrumen Sensation Seeking Scale SSS
Setelah dilakukan seleksi terhadap item yang tidak layak untuk digunakan dalam penelitian, selanjutnya instrumen dihitung besaran
koefisien reliabilitas dengan menggunakan formula Cronbach’s Alpha. Dalam perhitungan ini digunakan 28 item yang lolos seleksi dan
didapat koefisien reliabilitas untuk instrumen SSS sebesar 0,907. Berdasarkan hasil formula tersebut dapat dilihat bahwa instrumen
SSS ini sangat reliabel. Berikut tabel hasil perhitungan formula Cronbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS
versi 19.
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items
.907 28
b. Instrumen State Self Esteem Scale SSES
Setelah dilakukan seleksi terhadap item yang tidak layak untuk digunakan dalam penelitian, selanjutnya instrumen dihitung besaran
koefisien reliabilitas dengan menggunakan formula Cronbach’s Alpha. Dalam perhitungan ini digunakan 19 item yang lolos seleksi dan
didapat koefisien reliabilitas untuk instrumen SSES sebesar 0,865. Berdasarkan hasil formula tersebut dapat dilihat bahwa instrumen
37
Muhammad Abdillah Arsi Efsa, 2014 HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER
Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
SSES ini sangat reliabel. Berikut tabel hasil perhitungan formula Cronbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS
versi 19.
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dengan media online pada komunitas-komunitas cosplayer di Kota Bandung.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab Sugiyono, 2011. Peneliti menggunakan media online dikarenakan kemudahan aksesebilitas bagi para responden dan memudahkan peneliti untuk
menyebarkan kuesioner pada para cosplayer yang sebagian besar terkumpul dalam komunitas online. Selain menggunakan kuesioner peneliti menggunakan
wawancara pada beberapa responden yang digunakan sebagai tambahan data dalam pembahasan hasil.
G. ANALISIS DATA