Analisis Alat Bantu Hitung Tahapan Pembinan Narapidana Di Lapas Kelas IIa Banceuy
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Adanya model pembinaan bagi narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan tidak terlepas dari sebuah dinamika, yang bertujuan untuk lebih banyak memberikan bekal bagi Narapidana dalam menyongsong kehidupan setelah selesai menjalani masa hukuman (bebas). Seperti halnya yang terjadi jauh sebelumnya, peristilahan Penjara pun telah mengalami perubahan menjadi pemasyarakatan. Tentang lahirnya istilah Lembaga Pemasyarakatan dipilih sesuai dengan visi dan misi lembaga itu untuk menyiapkan para narapidana kembali ke masyarakat. Istilah ini dicetuskan pertama kali oleh Rahardjo, S.H. yang menjabat Menteri Kehakiman RI saat itu.
Pemasyarakatan dinyatakan sebagai suatu sistem pembinaan terhadap para pelanggar hukum dan sebagai suatu pengejawantahan keadilan yang bertujuan untuk mencapai reintegrasi sosial atau pulihnya kesatuan hubungan antara Warga Binaan Pemasyarakatan dengan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di LAPAS KLAS IIA BANCEUY, maka perlu adanya sebuah analisis alat bantu hitung tahapan narapidana yang dapat mengatasi masalah dalam pelayanan informasi dari instansi tersebut dan penulis mencoba untuk merancang “ANALISIS ALAT BANTU
(2)
HITUNG TAHAPAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LAPAS KLAS IIA BANCEUY”.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang penulis analisis disini adalah menganalisis alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana lapas klas IIA Banceuy agar mendapatkan data yang valid bagi para narapidana
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Kerja Praktek
Adapun maksud dari penelitian ini yaitu untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah kerja praktek pada Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), selain itu maksud yang ingin dicapai adalah merancang alat sistem informasi yang ada di LAPAS KLAS IIA BANCEUY untuk membantu memudahkan pelayanan tentang sistem informasi di perusahaan tersebut.
1.3.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk membantu perusahaan dalam membangun alat sistem informasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini.
2. Memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi pihak yang memerlukan.
(3)
3. Meningkatkan pelayanan mengenai informasi yang ada di perusahaan tersebut.
1.4 Batasan Masalah
Analisis alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana lapas klas IIA Banceuy harus memiliki response yang baik untuk setiap para narapidana. Karena alat bantu hitung tahapan menggunakan sebuah komputer, maka hasil perhitungan yang diterima oleh setiap narapidana harus dibuat sejelas mungkin. Alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana lapas klas IIA Banceuy merupakan alat yang isinya untuk mengetahui berapa lama waktu yang ditempuh oleh setiap narapidana di lapas klas IIA Banceuy. Oleh karena itu, semua informasi yang dihasilkan melalui komputer harus diteliti terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan dalam melakukan perhitungan masa tahanan narapidana.
Alat bantu hitung tahapan harus benar-benar digunakan dengan baik, agar dalam melakukan penghitungan menggunakan alat tersebut sifatnya tidak merugikan para narapidana.
1.5 Metode Penelitian
Sistem pelaksanaan kerja praktek di LAPAS KLAS IIA Banceuy dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :
1. Kerja praktek dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan serta kesempatan yang diberikan pihak perusahaan dan pelaksanaan kerja praktek penulis di LAPAS KLAS IIA Banceuy dilaksanakan sejak tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 20 Agustus 2009.
(4)
2. Waktu mulai kerja praktek disesuaikan dengan ketentuan yang diberikan perusahaan tempat kerja praktek yaitu terhitung dari hari senin sampai hari jumat, jam 07.45 sampai dengan jam 14.00 WIB.
3. Waktu melaksanakan kerja praktek jangan sampai mengganggu proses perkuliahan tetapi juga tidak memaksakan waktu pelaksanaannya kepada perusahaan atau instansi tempat kerja praktek.
1.6 Sistematika Penulisan
Agar mencapai hasil yang baik dan terarah serta tidak menyimpang dari permasalahan yang ada maka penulis membuat sistematika penulisan kerja praktek yang di uraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan kerja praktek.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II ini merupakan tinjauan umum yang di dalamnya menjelaskan tentang profil perusahaan, mulai dari sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan, bentuk dan badan hukum, struktur organisasi dan job description perusahaan, serta landasan teori.
BAB III PEMBAHASAN
Bab III ini menjelasakan tentang data yang diperoleh dari perusahaan tersebut, yang merupakan tempat kami melaksanakan kerja praktek.
(5)
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab IV ini merupakan penutup penyusunan laporan yang berisi kesimpulan dari kerja praktek yang kami telah laksanakan. Selain itu berisi pula saran dari kami, yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(6)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1 Sejarah Instansi
Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Banceuy terletak di Jalan Soekarno Pada tahun 1905, Pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada Bandoengsche Electriciet Maatschappij (BEM) untuk mendirikan listrik di Bandung yang bertugas dalam Bidang pembuatan jaringan-jaringan listrik untuk kota Bandung dan sekitarnya.
Sebagai mana perkembangan Kota Madya DT II Bandung dengan Heterogenitas penduduknya sangat komplek yang memiliki predikat sebagai Kota Pelajar, Kota Wisata, dan Kota Industri. Seiring itu pula mendorong Wali Kota madya DT II Bandung melakukan penataan perluasan pusat
perdagangan “Banceuy Permai”. Maka Pemerintah Kota madya DT. II
Bandung bersama Ka. Lapas (Bp. Drs.Ign. Kartono) selaku wakil Departemen Kehakiman RI menetapkan lahan /tanah di Jalan Soekarno Hatta No.187 A Bandung sebagai lokasi Lapas Banceuy Bandung (yang dibangun sejak awal abad XX). Pada tahun 1982, secara bertahap pembangunan Lapas Banceuy mulai dilaksanakan
Pada tahun 1985 melalui prakarsa Ka. Lapas Banceuy (R.A . Basarah) semua penghuni Lapas Banceuy Bandung (Jalan Banceuy No. 8
(7)
Bandung) dipindahkan ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Jalan Jakarta No. 29 Bandung. Bangunan Lapas Banceuy yang masih adalah 1 (satu) kamar bekas Ir. Soekarno) ditempatkan dan 1 (satu) bangunan menara penjagaan. Hal ini, merupakan penghargaan sebagai lambang /simbul perjuangan kepahlawanan.
Pada tahun 1990, setelah kebutuhan minimal standar Lapas sebagai tempat hunian Narapidana (bangunan kantor, blok hunian, listrik, dan air, serta fasilitas lainnya) tersedia. Kepala Kantor Wilayah Dep. Kehakinan Jawa Barat (KOHAR SAYUTI, S.H.) bersama Ka Lapas Banceuy (Marsono, Bc.IP., S.H.) Lapas Banceuy silam resmi dihuni oleh narapidana pindahan dari Rutan Kebon Waru jalan Jakarta No. 29 Bandung.
Berdasarkan Surat Menteri Kehakiman RI No. W8.UM.01.06.245 A tanggal 30 september 1999 tentang Pembentukan Lapas Khusus Napi Narkoba. Hal tersebut guna memfungsikan beberapa Lapas sebagai tempat pembinaan narapidana kasus narkotika, salah satunya yaitu : Lapas Klas II A Banceuy Bandung untuk menampung narapidana kasus narkotika dari Kantor Wilayah Departemen Kehakiman DKI Jakarta dan Jawa Barat.
2.1.2 Logo Instansi
(8)
TRI DHARMA PETUGAS PEMASYARAKATAN
1. Kami petugas pemasyaraktan adalah abdi hukum, pembina dan pembimbing pelanggar hukum serta pengayom masyrakat
2. Kami petugas pemasyaraktan wajib bersikap bijaksana dan bertindak adil dalam melaksanakan tugas.
3. Kami petugas pemasyaraktan bertekad menjadi suri tauladan dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang berdasarkan pancasila.
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Dalam pelaksanaan sistem Pemasyarakatan di LAPAS KLAS IIA BANCEUY yang telah dilaksanakan sejak tahun 1964 semakin mantap dengan diundangkannya Undang- undang nomor : 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
Dengan Undang- undang Pemasyarakatan ini maka makin kokoh usaha- usaha mewujudkan suatu sistem Pemasyarakatan sebagai tatanan mengenai arahan dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila, yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindakan pidana, sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dapat hidup secara wajar yang baik dan bertanggung jawab.
(9)
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Deskription
Susunan organisasi pada Lapas Klas IIA Banceuy Bandung terdiri atas : a. Kepala Lapas Klas IIA Banceuy
b. Bagian tata usaha, yang meliputi bidang-bidang : 1. Urusan kepegawaian dan keuangan
2. Urusan umum
c. KA.KPLP (Kepala pengamanan Lapas) meliputi : 1. Petugas keamanan
d. Seksi bimbingan napi/anak didik, yang meliputi: 1. Sub seksi registrasi
2. Sub seksi bimkemaswat e. Seksi kegitan kerja, meliputi :
1. Subseksi bimker pengolahan hasil kerja 2. Subseksi sarana kerja
f. Seksi ADM keamanan dan tata tertib 1. Seksi keamanan
2. Seksi pelaporan dan tata tertib
Dibawah ini adalah struktur organisasi perusahan di lapas klas IIA Banceuy
(10)
KEPALA LAPAS KLAS IIA BANCEUY BANDUNG
BAGIAN TATA USAHA
SEKSI ADM KEAMANAN DAN TATA TERTIB
SUB SEKSI REGISTRASI PETUGAS
KEAMANAN
SEKSI PELAPORAN DAN TATA TERTIB SEKSI
KEAMANAN SUBSEKSI SARANA
KERJA SUBSEKSI BIMKER
DAN PENGOLAHAN HASIL KERJA SUB SEKSI
BIMKEMASWAT
SEKSI KEGIATAN KERJA SEKSI BIMBINAG NAPI /
ANAK DIDIK KA.KPLP
URUSAN UMUM URUSAN KEPEGAWAIAN
DAN KEUANGAN
Gambar 2.2 - Struktur Organisasi dan Deskription
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.” [ Analisis dan Desain : Jogiyanto HM., MBA.,
(11)
2.2.2 Konsep Dasar Sistem
Pengertian sistem menurut Jogiyanto H.M yang dalam bukunya menyatakan :
“Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan “
Sistem dapat didefinisikan juga sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan .
Sistem adalah kumpulan dari bagian apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa didalam sistem terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem yang lebih kecil lagi. Subsistem ini saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan (terintegrasi) sehingga tujuan sistem tersebut dapat tercapai.
2.2.3 Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Sumber dari Informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan saat tertentu.
(12)
Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.
Informasi yang bersumber dari proses data harus merupakan informasi yang terstruktur. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan stategis dari suatu organisasi dan menyediakan informasi untuk pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suau organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi yang mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan stategi-stategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan”.
2.2.5 Microsoft Ofice Excel
Dengan adanya bahasa pemrograman yang semakin pesat dan dengan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, banyak perusahaan besar software yang mengembangkan
(13)
bahasa pemrograman menjadi sebuah software, yaitu pemrograman memberikan kemudahan kepada pengguna software untuk mendesain sebuah aplikasi yang berorientasi pada databases maupun server.
Karena Microsoft Office 2007 merupakan pengembangan dari Microsoft Office 2003 yang sudah teruji kemampuan dan kehandalannya sebagai aplikasi perkantoran yang tidak ada duanya. Penampilan Office 2007 sungguh diluar dugaan, pada versi terbarunya ini Microsoft merobak total dan tidak sedikitpun menyisakan penampilan Office yang ada pada versi sebelumnya. Semua tampilannya hampir tidak mencerminkan Microsoft Office yang penuh dengan menu dan sub menu yang merepotkan. Memang perintah-perintah yang ada di di Office 2002 maupun di Office 2003 masih bisa digunakan. Namun kali ini Microsoft merobak total dan kalau kita ingat hampir sama ketika Microsoft merobak total Windows 3.1 dan Windows 3.11 ke Windows 95 dan Windows NT.
Menurut Junita Leeman, Marketing Manager Microsoft Office Indonesia "Microsoft Office 2007 hadir dengan fasiltas yang disebut dengan Ribbon. Ribbon ini dimaksudkan untuk memudahkan pengguna menggunakan semua features yang ada di Office 2007 dengan one klik hingga waktu pengerjaan bisa dihemat dengan sangat berarti, demikian Junita menjelasakan salah satu kelebihan Microsoft Office 2007 yang sudah diluncurkan tanggal 7 Desember 2006, yang secara general lounching tanggal 14 Februari 2007". Sedangkan di US sendiri rencana pada awal tahun 2007", katanya.
(14)
Perubahan yang cukup signifikan dari Office 2007 ini antara lain User Interface. Coba perhatikan perubahan ini terlihat pada Word, Excel, dan PowerPoint. Pada aplikasi ini nyaris tidak terlihat menu-menu seperti versi sebelumnya. Di sini semua menu diganti dengan penampilan ikon yang inopatif dan informatif.
Excel merupakan program spreadsheet pertama yang mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan bagaimana tampilan dari spreadsheet yang mereka sunting: font, atribut karakter, dan tampilan setiap sel. Excel juga menawarkan penghitungan kembali terhadap sel-sel secara cerdas, di mana hanya sel yang berkaitan dengan sel tersebut saja yang akan diperbarui nilanya (di mana program-program spreadsheet lainnya akan menghitung ulang keseluruhan data atau menunggu perintah khusus dari pengguna). Selain itu, Excel juga menawarkan fitur pengolahan grafik yang sangat baik.
Microsoft Office Excel memiliki fungsi diantaranya:
Fungsi automatisasi yang disediakan oleh VBA menjadikan Excel sebagai sebuah target virus-virus macro. Ini merupakan problem yang sangat serius dalam dunia korporasi hingga para pembuat antivirus mulai menambahkan dukungan untuk mendeteksi dan membersihkan virus-virus
macro dari berkas Excel. Akhirnya, meski terlambat, Microsoft juga
mengintegrasikan fungsi untuk mencegah penyalahgunaan macro dengan menonaktifkan macro secara keseluruhan, atau menngaktifkan macro ketika mengaktifkan workbook, atau mempercayai macro yang dienkripsi dengan menggunakan sertifikat digital yang terpercaya.
(15)
2.2.6 Database
Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,
diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Dua tujuan utama dari database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.
Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam
struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
2.2.7 Microsoft SQL Server 2000
SQL Server 2000 merupakan salah satu dari jumlah bahasa pemrograman database, yang menetukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat subyektif. Namun biasanya dukungan akan bahasa SQL (Structure Query Language), keriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program dan daya tampung data menjadi kriteria utama.
2.2.8 Flow Map
Bagan alir atau flow map adalah bagan yang menunjukan alir didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi.
Bagan alir dokumen atau sering disebut juga Flow Map merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari aliran formulir termasuk tembusan-tembusannya.
(16)
Berikut simbol-simbol yang biasa digunakan dalam pembuatan bagan alir atau Flow map :
1. Arah Aliran Dokumen
Menunjukan Arah aliran dokumen antar bagian yang terkait dalam suatu sistem. Dapat dari sistem ke luar sistem, dari luar sistem ke sistem lain dan bagian luar lain.
Simbol 2. 1 - Arah Aliran Dokumen
2. Dokumen
Menunjukan dokumen input, output pada proses manual dan proses komputer.
Simbol 2.2 – Dokumen
3. Penyimpanan sementara
Menunjukan media penyimpanan sementara dari data informasi file pada proses manual. Dokumen dapat disimpan dalam lemari arsip
(17)
Simbol 2.3 - Penyimpanan Sementara
4. Penyimpanan (Database)
Menunjukan media penyimpanan dari data informasi file. Dokumen dapat disimpan dalam database.
Simbol 2.4 - Penyimpanan (Database)
2.2.9 ERD ( Entity Relationahip Diagram )
Entity Relationship Diagram adalah salah satu model atau teknik
pendekatan yang dapat menyatakan atau mengambarkan hubungan antara
entity di dalam sebuah sistem di mana sebuah hubungan tersebut
dinyatakan sebagai one to one, one to many dan many to many.
Berikut simbol-simbol yang biasa digunakan dalam pembuatan
Entity Relationship Diagram (ERD) :
SIMBOL KETERANGAN
ENTITY
Menunjukkan entity atau bagian yang terlibat, yaitu orang, temapat, kejadian atau konsep yang informasinya di rekam.
(18)
ATRIBUT
yaitu kumpulan dari beberapa elemen data yang membentuk suatu entity, atribut merupakan karakteristik yang dapat mewakili suatu simbol yang digunakan untuk menggambarkan atribut pada ERD. RELATIONSHIP
menunjukan adanya hubungan antara entity yang satu dengan entity lainnya yang berbeda.
PENGHUBUNG
Penghubung (antara entity dengan relasi dan atribut), yaitu merupakan penghubung antar relasi dengan
entity atau antara entity dengan atributnya.
Tabel 2. 1 - Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
2.2.10 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan aplikasi dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Dimana lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam aplikasi. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci, karena yang ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang mengaksesnya.
(19)
2.2.11 DFD ( Data Flow Diagram )
Data Flow Diagram adalah diagram sistem yang menggambarkan cara kerja aplikasi secara logic. Mulai dari tingkat paling tinggi sampai dengan tingkat paling rendah. Pada perancangan ini terdiri dari perancangan awal (preliminary design) dan perancangan rinci (detailed design) sesuai dengan tahap-tahap rekayasa perangkat lunak. Adapun penjelasan dari perancangan awal adalah perancangan sistem yang menggambarkan tentang hubungan antara sistem dengan lingkungan luar sistem.
Hubungan ini dapat digambarkan dengan menggunakan diagram konteks. Sedangkan perancangan rinci adalah perancangan sistem yang menggambarkan tentang proses yang terjadi pada sistem serta arus data yang mengalir antar proses.DFD merupakan alat yang digunakan pada metode pengembangan sistem yang terstruktur, DFD ini menggambarkan arus data di dalam sistem yang terstruktur dan jelas serta merupakan dokumentasi sistem yang baik.
Berikut simbol-simbol yang biasa digunakan dalam pembuatan
Data Flow Diagram (DFD) :
SIMBOL KETERANGAN
ARAH ALIRAN DOKUMEN
Menunjukkan arah aliran dokumen antar bagian yang terkait pada suatu sistem. Dapat dari sistem ke sistem, dari sistem keluar sistem, dari luar sistem ke sistem lain dan antar bagian luar
(20)
sistem.
BAGIAN LUAR SISTEM
Menunjukkan bagian luar sisem (external entitiy) yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.
PROSES
Menunjukkan pemrosesan data/informasi yang terjadi didalam sistem.
PENGARSIPAN
Menunjukkan media penyimpanan data/informasi sebagai arsip. Dapat berupa lemari file atau map.
(21)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Jadwak Kerja Praktek
Kerja praktek yang dilaksanakan di LAPAS KLAS IIA BANCEUY Bandung berlangsung dari tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 20 Agustus 2009. Perusahaan tersebut dalam hal ini mempunyai kebijaksanaan dalam jadwal pelaksanaan kerja praktek dimana kerja praktek dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan hari jumat mulai pukul 07.45 sampai dengan pukul 14.00 WIB.
3.2. Teknik Kerja Praktek
Adapun teknik kerja praktek yang kami lakukan di lapas Klas IIA Banceuy terdiri dari berbagai macam teknik diantaranya :
3.2.1 Observasi
Yaitu peninjauan secara langsung dengan melihat pelaksanaan tugas-tugas perusahaan sehingga dapat diperoleh gambaran serta data-data yang dibutuhkan.
3.2.2 Analisa
Melakukan wawancara kepada pegawai LAPAS KLAS IIA BANCEUY Bandung terhadap kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan meliputi kebutuhan informasi atau kebutuhan aplikasi untuk menghasilkan informasi yang
(22)
diinginkan yang kemudian dilakukan analisa terhadap apa yang didapatkan dari hasil wawanara tersebut.
3.3. Analisis Masalah
Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevalusi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan-kelemahannya, kesempatan-kesempatan, hamabatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
3.4. Flowmap yang diusulkan
Flowmap berfungsi untuk menggambarkan aliran - aliran dokumen yang mengalir dalam sebuah sistem. Dalam perancangan sistem yang baru, kita harus mempelajari flowmap terlebih dahulu, agar kita mengetahui dokumen - dokumen yang dibutuhkan dalam sebuah perancangan sistem yang baru.
Bagan alir atau flow map adalah bagan yang menunjukan alir didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi.
(23)
Flowmap Prosedur Alat Bantu Hitung Tahapan Narapidana
Narapidana Administrasi dan Keuangan Lapas
Bagian Bimbingan Kemasyarakatan dan Kesehatan(Bimkemaswat)
Bapas dan Kejaksaan
Data Narapidana Data Narapidana Input Data Narapidana Hitung Masa Tahanan File Data Narapidana A1 A2 Daftar Masa Tahanan Cetak Laporan Masa Tahanan Laporan Masa Tahanan Laporan Masa tahanan 1 A4 Laporan Masa Tahanan Bukti Pembebasan Bersyarat A3 Bukti Pembebasan Bersyarat Bukti Pembebasan Bersyarat A6 Bukti Pembebasan Bersyarat Pembuatan Bukti Pembebasan Bersyarat ke setiap Narapidana Bukti Pembebasan A5 Cetak Bukti Masa Tahanan Bukti Masa Tahanan 1 Bukti Masa Tahanan 1 A8 Bukti Masa Tahanan 1 A7 Bukti Masa Tahanan
(24)
3.5. Analisis Pungsi
3.5.1 ERD ( Entity Relation Diagram )
Model Entity-Relationship merupakan sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem, dan hubungan antara data-data tersebut. Berikut gambar ERD pada sistem informasi Penggajian Pegawai.
Menjadi
Bukti Masa Tahanan Dibuat
Narapidana
Proses Narapidana
N N
1 1
IS A
Masa Pidana Mempunyai
User
Proses Tahanan
1 1
Pembebasan Bersyarat
Mempunyai
1 1 1 1
1
Gambar 3. 1 - ERD (Entity Relation Diagram)
3.5.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau keseluruhan. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci, karena yang ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang mengaksesnya. Untuk lebih jelasnya, diagram konteks sistem informasi penggajian dapat dilihat dibawah ini :
(25)
Alat Bantu Hitung Tahapan Pembinaan Narapidana Bapas dan kejaksaan
Bagian Administrasi Dan Keuangan
Bagian Bimbingan Kemasyarakatan dan
Kesehatan
Narapidana
Info. Login invalid
Info.Data pencarian lap.data nara pidana Info.Data pencarian lap.data pembebasan bersyarat Info.Data pencarian lap.data masa pidana
User name Vonis
Data pencarian lap.data nara pidana Data pencarian lap.data pembebasan bersyarat Data pencarian lap.data masa pidana Data Transfer Gaji
(Bukti Kas)
Info. Data Transfer Gaji (Bukti Kas)
User Name
Data pencarian lap.data nara pidana Data pencarian lap.data pembebasan bersyarat Data pencarian lap.data masa pidana Login invalid
Info.data nara pidana Info.data pembebasan bersyarat Info.data masa pidana Info.Vonis baru User name
Vonis
Data narapidana yang akan ditambah Data narapidana yang akan dicari Data narapidana yang akan diubah Data masa pidana yang akan ditambah Data masa pidana yang akan dicari Data masa pidana yang akan diubah
Data pembebasan bersyarat yang akan ditambah Data pembebasan bersyarat yang akan dicari Data pembebasan bersyarat yang akan diubah Data user yang akan ditambah Data user yang akan diubah
User name Vonis
Info.data narapidana yang akan ditambah Info.data narapidana yang akan dicari Info.data narapidana yang akan diubah Info.data masa pidana yang akan ditambah Info.data masa pidana yang akan dicari Info.data masa pidana yang akan diubah
Info.data pembebasan bersyarat yang akan ditambah Info.data pembebasan bersyarat yang akan dicari Info.data pembebasan bersyarat yang akan diubah Info.data user yang akan ditambah Info.data user yang akan diubah
Vonis
Gambar 3. 2 - Diagram Konteks
3.5.3 DFD ( Data Flow Diagram )
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana DFD itu disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat menggambarkan arus data didalam sistem yang terstruktur.
(26)
2.0 Pengolahan data_nara_pi dana 1.0 Login 3.0 Pengolahan data_pembeba san_bersyarat 5.0 Laporan 4.0 Pengolahan data_masa_ pidana 6.0 Pengolahan data_user Data_nara
pidana Data_pembebasan_bersyarat Data_masa_pidana Data_user Bagian Bimbingan dan kemasyarakatan (Bimkemaswat) Narapidana Bapas dan kejaksaan Bagian Administrasi Dan Keuangan Data_nara pidana Login Valid
Info. Login Valid Info. Login Invalid
Info. Laporan data_nara pidana
Data_vonis_baru
Data Vonis baru
Info. Login Invalid
Data_jabatan Login Valid Data_golongan Login Valid Info.Login Invalid Data_nara pidana yang akan ditambah, diubah, dicari, disimpan Info Data_nara pidana yang telah ditambah, diubah, dicari, disimpan Data_pembebasan bersyarat yang akan ditambah,diubah, dicari,
disimpan
Info Data_pembebasan bersyarat yang telah ditambah,diubah, dicari, disimpan Data_masa pidana yang akan ditambah, diubah, dicari, disimpan Info Data_masa pidana yang telah ditambah, diubah, dicari, disimpan
Info. Laporan data_pembebasan_bersyarat Info. Laporan data_masa_pidana Info. Login valid
User name, Vonis
Data_user
Info. Data_user Username, Vonis
Data user Info .Vonis baru
Info.Vonis_baru
Gambar 3. 3 - DFD Level 0
1.3 Ganti Vonis 1.1 Verifikasi User Name 1.2 Verifikasi Vonis Bagian Administrasi dan Keuangan Narapidana Data Admin
Bimkemaswat User Name User Name
User Name
Info. Login Invalid
Data Vonis Baru Data vonis baru
Info. Login Invalid Info. Vonis baru
Data vonis baru
Info. Vonis baru
Data User Info. Data User Info. Vonis Baru
Data vonis baru
User Name Valid Info. Login Invalid
Info. Vonis baru
Gambar 3. 4 - DFD Level 1 Proses 1.0 (Login)
(27)
2.1 Tambah Data Narapidana 2.2 Cari Data Narapidana 2.3 Ubah Data Narapidana 2.4 Simpan Data Narapidana Bagian Administrasi dan Keuangan Data_Pegaawai Login Valid
Data_Narapidana yang akan ditambah Info. Data_Narapidana yang telah ditambah
Data_Narapidana yang akan dicari Info. Data_Narapidana yang telah dicari
Data_Narapidana yang akan diubah Info. Data_Narapidana yang telah diubah
Data_Narapidana yang akan disimpan Info. Data_Narapidana yang telah disimpan
Data_Narapidana yang akan ditambah
Data_Narapidana yang akan dicari Info. Data_Narapidana yang telah dicari
Data_Narapidana yang akan diubah Info. Data_Narapidana yang telah diubah
Data_Narapidana yang akan disimpan Info. Data_Narapidana yang telah disimpan
Gambar 3. 5 - DFD Level 1 Proses 2.0 (Pengolahan Data_Pegawai)
3.1 Tambah Data Pembebasan Bersyarat 3.2 Cari Data Pembebasan Bersyarat 3.3 Ubah Data Pembebasan Bersyarat 3.4 Simpan Data Pembebasan Bersyarat Bagian Administrasi dan Keuangan Data_Pembebasan Bersyarat Login Valid
Data_Pembebasan Bersyarat yang akan ditambah Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah ditambah
Data_Pembebasan Bersyarat yang akan dicari Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah dicari
Data_Pembebasan Bersyarat yang akan diubah Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah diubah
Data_Pembebasan Bersyarat yang akan disimpan Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah disimpan
Data_Pembebasan Bersyarat yang akan ditambah
Data_Pembebasan Bersyarat yang akan dicari Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah dicari
Data_Pembebasan Bersyarat yang akan diubah Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah diubah
Data_Pembebasan Bersyarat yang akan disimpan Info. Data_Pembebasan Bersyarat yang telah disimpan
Gambar 3. 6 - DFD Level 1 Proses 3.0 (Pengolahan Data_Jabatan)
(28)
4.1 Tambah Data Masa Pidana 4.2 Cari Data Masa Pidana 4.3 Ubah Data Masa Pidana 4.4 Simpan Data Masa Pidana Bagian Administrasi dan Keuangan Data_Masa Pidana Login Valid
Data_Masa Pidana yang akan ditambah Info. Data_Masa Pidana yang telah ditambah
Data_Masa Pidana yang akan dicari Info. Data_Masa Pidana yang telah dicari
Data_Masa Pidana yang akan diubah Info. Data_Masa Pidana yang telah diubah
Data_Masa Pidana yang akan disimpan Info. Data_Masa Pidana yang telah disimpan
Data_Masa Pidana yang akan ditambah
Data_Masa Pidana yang akan dicari Info. Data_Masa Pidana yang telah dicari
Data_Masa Pidana yang akan diubah Info. Data_Masa Pidana yang telah diubah
Data_Masa Pidana yang akan disimpan Info. Data_Masa Pidana yang telah disimpan
Gambar 3. 7 - DFD Level 1 Proses 4.0 (Pengolahan Data_Golongan)
5.1 Filter Data Nara Pidana 5.2 Filter Data Pembebasan Bersyarat 5.3 Filter Data Masa Pidana Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat) Laporan Login Valid
Data Nara Pidana yang akan difilter
Info. Data Nara Pidana yang telah difilter
Data Pembebasan Bersyarat yang akan difilter
Info. Data Pembebasan Bersyarat yang telah difilter
Data Masa Pidana yang akan difilter
Info. Data Masa Pidana yang telah difilter
Data Nara Pidana yang akan difilter
Info. Data Nara Pidana yang telah difilter
Data Pembebasan Bersyarat yang akan difilter
Info. Data Pembebasan Bersyarat yang telah difilter
Data Masa Pidana yang akan difilter
Info. Data Masa Pidana yang telah difilter
(29)
7.1 Tambah Data
User
7.2 Ubah Data
User
7.3 Hapus Data
User
7.4 Simpan Data
User
User Data_User
Login Valid
Info. Data_User yang telah ditambah
Data_User yang akan ditambah
Data_User yang akan diubah Info. Data_User yang telah diubah
Data_User yang akan dihapus Info. Data_User yang telah dihapus
Data_User yang akan disimpan Info. Data_User yang telah disimpan Data_User yang akan ditambah
Data_User yang akan diubah Info. Data_User yang telah diubah
Data_User yang akan dihapus Info. Data_User yang telah dihapus
Data_User yang akan disimpan Info. Data_User yang telah disimpan
Gambar 3. 9 - DFD Level 1 Proses 6.0 (Pengolahan Data_User)
3.6. Spesipikasi Proses
Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Spesifikasi proses dari gambaran DFD diatas akan dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3. 2 - Spesipikasi Proses
No. Proses Keterangan
1. Nomor Proses 1.1
Nama Proses Verifikasi Username
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan -Bimkemaswat
(30)
Input -Username Bagian Administrasi dan Keuangan -Username Bemkemaswat
-Username Narapidana
Output -Info Login invalid
-Username valid -Username invalid
Destination (Tujuan) - Bagian Administrasi dan Keuangan - Bimkemaswat
- Narapidana
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan, Bimkemaswat, Narapidana memasukan
Username dan Vonis, jika username dan Vonis
benar, maka Narapidana dapat melanjutkan kegiatan proses lainnya. Jika salah sistem akan memberikan pesan. Dan data akan tersimpan kedalam database. Bagian Administrasi dan Keuangan, Bimkemaswat, Narapidana.
2. Nomor Proses 1.2
Nama Proses Verifikasi Vonis
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan -Bimkemaswat
-Narapidana
(31)
-username valid -vonis valid
Output -Info Login invalid
- vonis valid - vonis invalid
Destination (Tujuan) - Bagian Administrasi dan Keuangan - Bimkemaswat
- Narapidana
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan, Bimkemaswat, Narapidana memasukan
vonis ke database jika vonis yang dimasukan benar maka masuk ke menu utama sesuai unit, tampil info login invalid.
3. Nomor Proses 1.3
Nama Proses Ganti Vonis
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan - Bimkemaswat
- Narapidana
Input vonis baru
Output vonis baru
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan - Bimkemaswat
(32)
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan, Bimkemaswat, Narapidana memasukan
vonis baru ke database untuk mengganti vonis jika vonis baru dimasukkan maka ganti vonis lama dengan vonis baru, keluar pesan gagal disimpan.
4. Nomor Proses 2.1
Nama Proses Tambah Data Narapidana
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Narapidana
Output -Data_ Narapidana
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menambahkan data Narapidana pada form tambah data Narapidana.
5. Nomor Proses 2.2
Nama Proses Cari Data Narapidana
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Narapidana
Output -Data_ Narapidana
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mencari data Narapidana dari form data Narapidana pegawai.
(33)
6. Nomor Proses 2.3
Nama Proses Ubah Data Narapidana
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Narapidana
Output -Data_ Narapidana
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mengubah data Narapidana dari form data Narapidana.
7. Nomor Proses 2.4
Nama Proses Simpan Data Narapidana
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Narapidana
Output -Data_ Narapidana
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menyimpan data Narapidana ke form data Narapidana.
8. Nomor Proses 3.1
Nama Proses Tambah Data Pembebasan_Bersyarat Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Pembebasan_Bersyarat
Output -Data_ Pembebasan_Bersyarat
(34)
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menambahkan data Pembebasan_Bersyarat pada form tambah data Pembebasan_Bersyarat.
9. Nomor Proses 3.2
Nama Proses Cari Data Pembebasan_Bersyarat Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Pembebasan_Bersyarat
Output -Data_ Pembebasan_Bersyarat
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mencari data Pembebasan_Bersyarat dari form data Pembebasan_Bersyarat.
10. Nomor Proses 3.3
Nama Proses Ubah Data Pembebasan_Bersyarat Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Pembebasan_Bersyarat
Output -Data_ Pembebasan_Bersyarat
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mengubah data Pembebasan_Bersyarat dari form data Pembebasan_Bersyarat.
(35)
Nama Proses Simpan Data Pembebasan_Bersyarat Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Pembebasan_Bersyarat
Output -Data_ Pembebasan_Bersyarat
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menyimpan data Pembebasan_Bersyarat ke form data Pembebasan_Bersyarat.
12 Nomor Proses 4.1
Nama Proses Tambah Data Masa Pidana
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Masa_Pidana
Output -Data_ Masa_Pidana
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menambahkan data Masa_Pidana pada form tambah data Masa_Pidana.
13. Nomor Proses 4.2
Nama Proses Cari Data Golongan
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Masa_Pidana
(36)
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mencari data Masa_Pidana dari form data Masa_Pidana. 14. Nomor Proses 4.3
Nama Proses Ubah Data Masa_Pidana
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Masa_Pidana
Output -Data_ Masa_Pidana
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan mengubah data Masa_Pidana dari form data Masa_Pidana. 15. Nomor Proses 4.4
Nama Proses Simpan Data Masa_Pidana
Source (sumber) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Input -Data_ Masa_Pidana
Output -Data_ Masa_Pidana
Destination (Tujuan) -Bagian Administrasi dan Keuangan
Logika Proses Bagian Administrasi dan Keuangan menyimpan data Masa_Pidana ke form data Masa_Pidana.
16 Nomor Proses 5.1
Nama Proses Filter Data Nara Pidana
(37)
Kesehatan (Bimkemaswat)
Input -Data Nara Pidana
-Data Pembebasan Bersyarat -Data Pembebasan Bersyarat -Data Masa Pidana
Output -Info Data Nara Pidana
-Info Pembebasan Bersyarat -Info Pembebasan Bersyarat -Info Masa Pidana
Destination (Tujuan) -Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)
Logika Proses Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan
Kesehatan (Bimkemaswat) memfilter data Nara Pidana, data Pembebasan Bersyarat, data Pembebasan Bersyarat, data Masa Pidana yang akan di simpan ke file laporan.
Nomor Proses 5.2
Nama Proses Filter Data Nara Pidana
Source (sumber) - Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)
Input -Data Nara Pidana
-Data Pembebasan Bersyarat -Data Pembebasan Bersyarat
(38)
-Data Masa Pidana
Output -Info Data Nara Pidana
-Info Pembebasan Bersyarat -Info Pembebasan Bersyarat -Info Masa Pidana
Destination (Tujuan) - Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)
Logika Proses Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan
Kesehatan (Bimkemaswat) memfilter data Nara Pidana, data Pembebasan Bersyarat, data Pembebasan Bersyarat, data Masa Pidana yang akan di simpan ke file laporan.
Nomor Proses 5.3
Nama Proses Filter Data Nara Pidana
Source (sumber) - Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)
Input -Data Nara Pidana
-Data Pembebasan Bersyarat -Data Pembebasan Bersyarat -Data Masa Pidana
Output -Info Data Nara Pidana
-Info Pembebasan Bersyarat -Info Pembebasan Bersyarat
(39)
-Info Masa Pidana
Destination (Tujuan) - Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan Kesehatan (Bimkemaswat)
Logika Proses Bagian Bimbingan kemasyarakatan dan
Kesehatan (Bimkemaswat) memfilter data Nara Pidana, data Pembebasan Bersyarat, data Pembebasan Bersyarat, data Masa Pidana yang akan di simpan ke file laporan.
21 Nomor Proses 6.1
Nama Proses Tambah Data Pembebasan Bersyarat Source (sumber) -User
Input Data User
Output Data User
Destination (Tujuan) -User
Logika Proses User menambahkan data user yang akan di simpan ke form data user.
22 Nomor Proses 6.2
Nama Proses Ubah
Source (sumber) -User
Input Data User
(40)
Destination (Tujuan) -User
Logika Proses User mengubah data user dari form data user. 23. Nomor Proses 6.3
Nama Proses Hapus
Source (sumber) -User
Input Data User
Output Data User
Destination (Tujuan) -User
Logika Proses User menghapus data user dari form data user. 24. Nomor Proses 6.4
Nama Proses Simpan
Source (sumber) -User
Input Data User
Output Data User
Destination (Tujuan) -User
Logika Proses User menyimpan data user menuju form data user.
3.7. Kamus Data
Kamus data merupakan deskripsi fomal mengenai seluruh elemen yang tercakup dalam DFD. Kamus data untuk diagram arus data pada sistem informasi penggajian dan kenaikan pangkat ini adalah :
(41)
Tabel 3.3 - Kamus Data
Nama Data Nara Pidana
Deskripsi Berisi seluruh data Nara Pidana di LAPAS KLAS IIA BANCEUY BANDUNG
Data Nara Pidana = Nama + Tmpt_lahir + Tgl_lahir + Alamat + Jenis_kelamin + Status + Agama + Pendidikan + Tanggal_masuk + tanggal_peringatan + Tanggal_canar + Tahun Masa pidana Nama = [A-Z|a-z]
Telepon = [0-9] Tmpt_lahir = [A-Z|a-z]
Tgl_lahir = hari – ke + bulan + tahun Hari-ke = [01-31]
Bulan = [A-Z | a-z | 01-12] Tahun = [1950 - 1990] Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]
Jenis kelamin = [Laki-laki | Perempuan] Status = [Kawin | Belum kawin]
Agama = [Islam | kristen | katholik | Budha | Hindu] Pendidikan = [A-Z | a-z | 0-9]
Tanggal_masuk = Hari – ke + bulan + tahun Hari-ke = [01 - 31]
Bulan = [A-Z|a-z|01-12] Tahun = [1950 - 2007]
Tanggal peringkat = hari – ke + bulan + tahun Hari-ke = [01-31]
(42)
Bulan = [A_Z | a-z | 0-9] Tahun = [ 1950 - 2007]
Tanggal CANAR = hari – ke +bulan + tahun Hari-ke = [01-31]
Bulan = [A_Z | a-z | 0-9] Tahun = [ 1950 - 2007] Jumlah_anak = [0-9]
Id_masa pidana = [0-9]
Kode_ masa pidana = [A-Z | a-z | 0-9]
Tanggal_ masa pidana = hari – ke + bulan + tahun Hari-ke = [01-31]
Bulan = [A_Z | a-z | 0-9] Tahun = [ 1950 - 2007] Keterangan = [A-Z | a-z ] C_user = [A-Z | a-z | 0-9]
Nama Data pembebasan bersyarat
Deskripsi Berisi seluruh data pembebasan bersyarat nara pidana di LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung Data pembebasan bersyarat = Kode_ pembebasan bersyarat + Id_ pembebasan
bersyarat + nama_ pembebasan bersyarat + masa tahanan_dasar Kode_ pembebasan bersyarat = [A-Z | a-z | 0-9]
Id_ pembebasan bersyarat = [A-Z | a-z | 0-9] Nama_ pembebasan bersyarat = [A-Z | a-z]
(43)
Nama Data Masa_Pidana
Data_ Masa_Pidana Berisi seluruh data masa pidana Nara pidana yang ada di LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung
Struktur Data = Id_masa_pidana + nama_ masa_ pidana Id_ masa_pidana = [A-Z | a-z | 0-9]
Nama_ masa_pidana = [A-Z | a-z ]
Nama Data Pembebasan_Bersyarat
Deskripsi Berisi data masa tahanan Nara pidana yang ada di LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung
Data_masa_tahanan=No_transaksi+kode_nara_pidana+pengurangan_masa_tahanan+ pengurangan_lain_lain+jumlah_pengurangan+total_masa_tahan an
+tanggal_masa_tahanan+bulan_masa_tahanan+tahun_masa_tah anan + masa_tahanan _dasar
No_ transaksi = [A-Z | a-z | 0-9] kode_narapi_dana = [A-Z | a-z | 0-9] pengurangan_masa_tahanan = [0-9] pengurangan_lain_lain = [0-9] potongan_lain_lain = [0-9] jumlah_pengurangan = [0-9] total_masa_tahanan = [0-9] tanggal_ masa_tahanan = [0-9] bulan _ masa_tahanan = [0-9] tahun_ masa_tahana = [0-9]
(44)
masa_tahanan _dasar = [0-9]
Nama Login_invalid
Deskripsi Pemberitahuan bahwa data yang diinputkan tidak dapat diproses
Struktur data -
(45)
44
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan terhadap pembangunan sistem alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana sebagai berikut :
a. Penganalisisan Sistem alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana dapat membantu dalam pengelolaan penghitungan tahapan pembinaan narapidana sehingga menghasilkan perhitungan yang valid.
b. Membantu dalam memudahkan pencarian informasi pembinaan narapidana dengan perhitungan yang lebih cepat.
c. Dari proses analisis ini, dapat diketahui bahwa untuk menyusun suatu alat bantu hitung tahapan yang baik, tahap-tahap yang perlu dilakukan adalah dengan mempelajari sistem yang ada atau yang berlaku saat ini, merumuskan permasalahan yang ada, mencari alternatif penyelesaian untuk masalah yang ada, kemudian merancang suatu sistem yang dapat mengatasi masalah.
d. Penganalisisan alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana di lapas klas IIA Banceuy Bandung dinilai dapat dengan mudah dipelajari dan menghasilkan informasi yang valid.
(46)
agar menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk Bagian Kemasyarakatan dan Kesehatan Warga Binaan LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung, yaitu sebagai berikut :
a. Dengan adanya sistem alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana ini, maka perlu ada pengetahuan bagi pegawai untuk mengetahui sistem alaat bantu hitung tahapan narapidana yang ada di perusahaan tersebut.
b. Penganalisian Sistem alat bantu tahapan narapidana yang telah dilakukan dan dibangun ini agar dijadikan bahan untuk pengembangan sistem lebih lanjut dan dapat dikembangkan kearah yang lebih baik lagi.
Setelah dilakukan penganalisisan sistem alat bantu tahapan narapidana di LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung dan diserahkannya laporan ini agar dapat dipelajari oleh semua pegawai mengenai sistem alat bantu tahapan narapidana di perusahaan tersebut.
(1)
41
IIA BANCEUY BANDUNG
Data Nara Pidana = Nama + Tmpt_lahir + Tgl_lahir + Alamat + Jenis_kelamin + Status + Agama + Pendidikan + Tanggal_masuk + tanggal_peringatan + Tanggal_canar + Tahun Masa pidana
Nama = [A-Z|a-z] Telepon = [0-9] Tmpt_lahir = [A-Z|a-z]
Tgl_lahir = hari – ke + bulan + tahun Hari-ke = [01-31]
Bulan = [A-Z | a-z | 01-12] Tahun = [1950 - 1990] Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]
Jenis kelamin = [Laki-laki | Perempuan] Status = [Kawin | Belum kawin]
Agama = [Islam | kristen | katholik | Budha | Hindu] Pendidikan = [A-Z | a-z | 0-9]
Tanggal_masuk = Hari – ke + bulan + tahun Hari-ke = [01 - 31]
Bulan = [A-Z|a-z|01-12] Tahun = [1950 - 2007]
Tanggal peringkat = hari – ke + bulan + tahun Hari-ke = [01-31]
(2)
42
Bulan = [A_Z | a-z | 0-9] Tahun = [ 1950 - 2007]
Tanggal CANAR = hari – ke +bulan + tahun Hari-ke = [01-31]
Bulan = [A_Z | a-z | 0-9] Tahun = [ 1950 - 2007] Jumlah_anak = [0-9]
Id_masa pidana = [0-9]
Kode_ masa pidana = [A-Z | a-z | 0-9]
Tanggal_ masa pidana = hari – ke + bulan + tahun Hari-ke = [01-31]
Bulan = [A_Z | a-z | 0-9] Tahun = [ 1950 - 2007] Keterangan = [A-Z | a-z ] C_user = [A-Z | a-z | 0-9]
Nama Data pembebasan bersyarat
Deskripsi Berisi seluruh data pembebasan bersyarat nara pidana di LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung Data pembebasan bersyarat = Kode_ pembebasan bersyarat + Id_ pembebasan
bersyarat + nama_ pembebasan bersyarat + masa tahanan_dasar Kode_ pembebasan bersyarat = [A-Z | a-z | 0-9]
Id_ pembebasan bersyarat = [A-Z | a-z | 0-9] Nama_ pembebasan bersyarat = [A-Z | a-z]
(3)
43
Struktur Data = Id_masa_pidana + nama_ masa_ pidana Id_ masa_pidana = [A-Z | a-z | 0-9]
Nama_ masa_pidana = [A-Z | a-z ]
Nama Data Pembebasan_Bersyarat
Deskripsi Berisi data masa tahanan Nara pidana yang ada di LAPAS KLAS IIA Banceuy Bandung
Data_masa_tahanan=No_transaksi+kode_nara_pidana+pengurangan_masa_tahanan+ pengurangan_lain_lain+jumlah_pengurangan+total_masa_tahan an
+tanggal_masa_tahanan+bulan_masa_tahanan+tahun_masa_tah anan + masa_tahanan _dasar
No_ transaksi = [A-Z | a-z | 0-9] kode_narapi_dana = [A-Z | a-z | 0-9] pengurangan_masa_tahanan = [0-9] pengurangan_lain_lain = [0-9] potongan_lain_lain = [0-9] jumlah_pengurangan = [0-9] total_masa_tahanan = [0-9] tanggal_ masa_tahanan = [0-9] bulan _ masa_tahanan = [0-9] tahun_ masa_tahana = [0-9]
(4)
44
masa_tahanan _dasar = [0-9]
Nama Login_invalid
Deskripsi Pemberitahuan bahwa data yang diinputkan tidak dapat diproses
Struktur data
(5)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan terhadap pembangunan sistem alat bantu hitung tahapan pembinaan
narapidana
sebagai berikut :
a.
Penganalisisan Sistem alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana
dapat membantu dalam pengelolaan penghitungan tahapan pembinaan
narapidana sehingga menghasilkan perhitungan yang valid.
b.
Membantu
dalam
memudahkan
pencarian
informasi
pembinaan
narapidana dengan perhitungan yang lebih cepat.
c.
Dari proses analisis ini, dapat diketahui bahwa untuk menyusun suatu alat
bantu hitung tahapan yang baik, tahap-tahap yang perlu dilakukan adalah
dengan mempelajari sistem yang ada atau yang berlaku saat ini,
merumuskan permasalahan yang ada, mencari alternatif penyelesaian
untuk masalah yang ada, kemudian merancang suatu sistem yang dapat
mengatasi masalah.
d.
Penganalisisan alat bantu hitung tahapan pembinaan narapidana di lapas
klas IIA Banceuy Bandung dinilai dapat dengan mudah dipelajari dan
menghasilkan informasi yang valid.
(6)