Hani Isnaeni Hanafiah, 2015 Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan
komunikasi dalam
melangsungkan kehidupannya. Dalam peradaban kontemporer, berkomunikasi merupakan
kebutuhan yang paling mendasar bagi mahluk hidup. Artinya bahwa tanpa berkomunikasi, mahluk hidup tidak dapat memperoleh kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan dalam melangsungkan kehidupan dan penghidupannya. Seiring dengan berjalannya
waktu, teknologi mengalami perkembangan. Kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan, telah mengantar
manusia untuk menciptakan bentuk baru dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Sehingga pada akhirnya
, muncul apa yang disebut dengan
komunikasi virtual atau
virtual comunication
yang merupakan komunikasi proses penyampaian dan penerimaan pesan menggunakan
Cyberspace
ruang maya yang bersifat interaktif. Melalui komunikasi
virtual
saat ini, hambatan-hambatan yang ada terdahulu seperti jarak, waktu, biaya, serta
kesulitan lainnya dapat teratasi. Hal ini dikarenakan komunikasi
virtual
menggunakan internet, yang mana internet adalah media komunikasi tidak
terbatas ruang sehingga masyarakat luas dapat menyampaikan informasi kemana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Melalui komunikasi ini juga
para penggunanya bisa saling bertukar pengetahuan, pengalaman, menemukan teman atau relasi baru, dll.
Berdasarkan 光 井 誠 一
Mitsui Seiichi terbitan tahun 2012 dalam Monthly
ム ッ
レン レ
ge-mu ma-ketto torendo repo-to
disebutkan bahwa salah satu komunikasi
virtual
yang paling populer di Jepang
adalah
Ameba Pigg
, dengan pengguna asli orang Jepang
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015 Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
lebih dari 15 juta pengguna.
Ameba Pigg
adalah media komunikasi
virtual
berupa situs permainan
online
yang menggunakan bahasa Jepang dan berkategori sebagai
virtual world
atau
game
simulasi dunia nyata yang disertai fitur
chat
dan
action
. Komunitas
game virtual
di mana para penggunanya menggunakan avatar untuk bermain dan berkomunikasi
dengan pengguna lainnya. Tempat simulasi yang digunakan merupakan replika dari beberapa tempat terkenal yang ada di Jepang, seperti
Asakusa, Shibuya 109, dan tempat lainnya. Cara bermain dalam
permainan ini, pengguna harus mendaftarkan diri
terlebih dahulu dengan menggunakan alamat
email. Pengguna
Ameba Pigg
sendiri, sebenarnya bukan hanya orang Jepang tapi juga orang-orang dari berbagai negara.
Terkait dengan kurikulum 2013 ada tuntutan untuk memanfaatkan jaringan internet untuk pembelajaran, sebagaimana dinyatakan dalam
pengantar kurikulum. pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang memfasilitasi perserta didik agar memiliki kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai untuk eksis pada abad 21 dengan salah satunya bercirikan pembelajaran diarahkan untuk
mendorong siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar, dengan melakukan observasi, bukan diberi tahu. Permainan ini menjadi alternatif
mempelajari bahasa Jepang secara langsung kepada
native speaker
, karena pada kenyataannya, mempelajari bahasa Jepang memiliki banyak kendala
yaitu sepertinya kurangnya kesempatan untuk menggunakan bahasa Jepang,
baik di dalam maupun di luar kelas atau dalam kehidupan sehari-hari. Baik dengan pembelajar lainnya maupun penutur asli. Pembelajar haruslah
mengimprovisasi apa yang sudah dipelajari agar terbiasa dan tidak lupa. Akan tetapi, karena pembelajar kurang mempergunakan bahasa Jepang
dengan pembelajar lainnya dan juga tidak ada penutur asli yang bisa dijadikan lawan bicara, sehingga cara yang paling praktis dan efektif belajar
bahasa asing adalah belajar bahasa tersebut melalui penutur aslinya dengan
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015 Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menggunakan media komunikasi virtual yaitu salah satunya situ permainan
online.
Dalam setiap situs permainan
virtual world
seperti
Ameba Pigg
, penggunanya diharuskan berinteraksi dengan pengguna lainnya seperti
interaksi di dunia nyata. Percakapan yang ada dalam setiap interaksi yang ada di situs permainan
Ameba Pigg
selalu melibatkan dua orang atau lebih, dengan satu topik atau beberapa topik sekaligus. Para peserta percakapan
yang tentu saja dalam interaksinya memainkan peran sebagai seorang pembicara dan pendengar secara bergantian. Peristiwa pergantian peran
inilah yang dinamakan peristiwa alih tutur. Menurut Sack “Terjadinya
peralihan tutur merupakan syarat percakapan yang penting” dalam Rani,
dkk., 2006, hlm.201. Alih tutur merupakan kondisi pergantian antara pembicara dan pendengar ketika pembicara berbicara dan yang lain
mendengarkan dan ketika pendengar akan merespon pembicaraan. Biasanya dalam percakapan di dunia nyata ditandai dengan
speech act
tindak tutur berupa faktor ucapan yang menandai peralihan tutur antara pembicara dan
pendengar. Faktor ucapan disini menurut McConnell dalam Purwoko, 2008, hlm.72, percakapan selalu melibatkan faktor ucapan yaitu berupa bunyi
suprasegmental
pitch, intonation
, ekspresi wajah
facial exspressions
secara nyata, tatapan mata
gaze
. Namun, dalam percakapan yang terjadi di
Ameba Pigg
tidak ada faktor ucapan yang menandai peralihan tutur antara pembicara dan pendengar.
Dalam percakapan di dunia nyata, partisipan menaati aturan giliran berbicara seperti aturan percakapan yang diutarakan Culter dan Pearson
dalam Sabat, 1991, hlm.161 yang menyatakan bahwa, “Agar percakapan
berjalan dengan sukses, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan: penutur hendaknya tidak menguasai giliran bicara terlalu lama dan
seharusnya ujaran yang dituturkannya dapat diselesaikan tanpa adanya interupsi, dan di akhir giliran bicara penutur lain harus mengambil alih
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015 Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
giliran tanpa diawali dengan jeda yang terlalu lama. ” Sedangkan,
percakapan di
Ameba Pigg
juga, para partisipan tidak menaati suatu aturan tetapi dapat saling berbagi peran, siapa yang mendapat giliran berbicara dan
siapa yang mendapatkan giliran mendengarkan, tetapi maksud yang disampaikan dalam percakapan tersebut dapat tersampaikan meskipun
giliran bicara terasa tidak beraturan. Sebenarnya, memang giliran bicara dalam percakapan di dunia nyata
pun tidak selamanya bejalan dengan lancar dan beraturan. Kadang terjadi intrupsi dan
overlap
tumpang tindih ketika lebih dari satu partisipan betutur pada waktu bersamaan.
Overlap
adakalanya terjadi karena
backchannel
atau
aizuchi
yang dituturkan oleh penutur untuk menunjukan perhatiannya terhadap tuturan penutur.
Aizuchi back channel
biasanya berupa ujaran-ujaran pendek atau berbagai macam bunyi yang
diartikulasikan yang mendukung ujaran penutur. Dalam bahasa Jepang ditemukan terdapat kurang lebih 150 perangkat
aizuchi
, mulai dari ujaran seperti
hai
atau
ee
hingga beragaim bunyi-bunyian berupa vokal dan konsonan.
Bagi anggota suatu komunitas bahasa penutur asli umumnya merasa relatif mudah dan secara alami mengetahui aturan-aturan seperti: kepada
siapa berbicara, kapan, dan berapa lama. Akan tetapi, kemampuan tersebut tidak secara otomatis dapat ditransfer pada bahasa kedua ketika penutur asli
tersebut mempelajari bahasa kedua atau asing selain bahasa ibunya. Bahkan banyak para pembelajar bahasa kedua mengalami kesulitan untuk
masuk ke dalam sebuah percakapan, menentukan kapan harus memberikan giliran bicara, kapan harus mengambil alih giliran bicara, dan bagaimana
harus menutup suatu percakapan. Dengan demikian, pemahaman mengenai konsep alih tutur suatu bahasa dapat membantu mempermudah seseorang
mempelajari bahasa tersebut.
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015 Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada dasarnya, percakapan melalui situs permainan
Ameba Pigg
sama dengan percakapan biasa. Percakapan biasa yang dimaksud adalah
percakapan yang tidak melalui perantara apapun yang kedua partisipannya hadir dalam suatu peristiwa tutur dan dapat saling melihat gerak dan
mendengar suara lawan tuturnya. Namun, penulis menemukan hal-hal menarik dalam percakapan di
Ameba Pigg
seperti yang sudah diutarakan di paragraf sebelumnya intinya adalah peneliti ingin menelaah lebih jauh
mengenai percakapan yang ada di Ameba Pigg ditinjau dari segi pragmatik khususnya menemukan pola alih tutur yang bagaimana yang sering muncul
dalam percakapan di
Ameba Pigg
. Maka dari itu peneliti tertarik untuk
mengambil penelitian yang berjudul : “Analisis Pola Alih Tutur Dalam Percakapan Tertulis Situs Permainan
Ameba Pigg
”
B. Rumusan dan Batasan Masalah