Pengertian Judul Tinjauan Tentang Tri Hita Karana

8

2.1.1 Pengertian Judul

Dalam mengangkat judul “Tri Hita Karana Dalam Bahasa Visual”, pencipta memakai sumber kajian yang dapat menguraikan pengertian judul yang diangkat. Wiana 2007: 5 menyebutkan secara etimologis dalam bahasa Sanskerta, istilah Tri Hita Karana berasal dari kata “Tri, Hita dan Karana”. Tri : Tiga Hita : Bahagia Karana : Penyebab Dengan demikian Tri Hita Karana sebagai istilah berarti tiga penyebab kebahagiaan, yaitu keharmonisan hubungan ketuhanan, alam lingkungan dan antar manusia. Selanjutnya pada kalimat “dalam bahasa visual” memiliki makna sebagai berikut : Dalam : Sebagai kata depan untuk menandai sesuatu yang dianggap mengandung isi KBBI, 2002: 231. Bahasa : Merupakan sistem lambang bunyi yang dipakai oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2000: 51. Visual : Mempunyai makna dapat dilihat dengan indera penglihat mata KBBI, 2002: 1038. Berdasar kajian judul pencipta dapat memaknai “Tri Hita Karana Dalam Bahasa Visual” sebagai pemahaman yang dijadikan pedoman untuk menciptakan harmonisasi dalam tiga bentuk hubungan; ketuhanan parhyangan, alam lingkungan palemahan dan manusia pawongan. Dari konsep tersebut pencipta jadikan ide atau landasan dasar dalam penciptaan karya yang pengungkapannya disampaikan dalam karya seni lukis.

2.1.2 Tinjauan Tentang Tri Hita Karana

Dalam ajaran Hindu kita bisa menemukan hubungan yang harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungan untuk mewujudkan kebahagiaan hidup lahir bathin. Ketiga upaya tersebut banyak ditemukan dan diajarkan dalam berbagai pustaka Hindu. Tiga hubungan itulah yang disebut Tri Hita Karana. Wiana, 2007: 5. 9 Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncul pada tanggal 11 Nopember 1966 pada waktu diselenggarakan Konferensi Daerah I Badan Perjuangan Umat Hindu Bali bertempat di Perguruan Tinggi Dwijendra Denpasar. Konferensi tersebut diadakan berlandaskan kesadaran umat Hindu akan kewajibannya ikut berperan dalam pembangunan bangsa menuju kesejahteraan masyarakat berdasarkan Pancasila. Kemudian istilah Tri Hita Karana berkembang, meluas dan memasyarakat. Penerapan Tri Hita Karana dalam kehidupan umat Hindu di Bali dapat dijumpai dalam perwujudan parhyangan, palemahan dan pawongan. Konsep Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup yang bijaksana. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai aspek sekelilingnya. Dengan menerapkan falsafah tersebut diharapkan dapat menggantikan pandangan hidup modern yang lebih mengedepankan individualisme, sifat konsumtif manusia, pertikaian dan gejolak karena dalam penerapannya manusia memiliki peran sentral yang bisa dikatakan sebagai kunci keberhasilan terwujudnya keharmonisan unsur-unsur dalam Tri Hita Karana. Tri Hita Karana sebagai doktrin Hindu, mengajarkan umat mengenal hidup di dunia yang mempunyai hubungan timbal balik dalam tiga arah. Tri Hita Karana menuntun manusia hidup berketuhanan, menjaga kelangsungan lingkungan dan bertoleransi dalam masyarakat Pendit, 1996: 14. Pada kenyataannya terdapat tempat pemujaan, tempat tinggal manusia, dan tempat makhluk lain yang dikenal dengan istilah Tri Hita Karana dalam satu pekarangan rumah. Konsepsi Tri Hita Karana merupakan landasan yang kuat dalam pembangunan umat Hindu di Bali Arwati, 2006: 6. Penerapan nilai- nilai Tri Hita Karana secara sadar dan dinamis akan membangun proses hubungan kehidupan yang seimbang. Pada dasarnya hakikat ajaran Tri Hita Karana menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungan yang menjadi keterkaitan satu sama lain. Dalam penerapannya manusia memiliki peran sentral yang bisa dikatakan sebagai kunci untuk keberhasilan terwujudnya kebahagiaan. Dalam konteks kehidupan sosial, implementasi konsep Tri Hita Karana dapat dilihat dari pelaksanaan upacara keagamaan, gotong royong dalam kehidupan masyarakat 10 serta memanfaatkan alam lingkungan untuk kesejahteraan manusia dengan tetap memperhatikan keseimbangannya, misalnya menanam dua atau tiga pohon untuk menggantikan satu pohon yang ditebang.

2.1.3 Kajian Tentang Seni