Jurnal Administrasi Bisnis JAB | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
127
= + +
+ +
+ + �
Keterangan : Y = keputusan memilih tempat menginap
a = konstanta b
1
= koefisien regresi variabel Motivasi. b
2
= koefisien regresi variabel Persepsi. b
3
= koefisien regresi variabel Pembelajaran b
4
= koefisien regresi variabel Kepribadian. b
5
= koefisien regresi variabel Sikap. X
1
= Motivasi X
2
= Persepsi X
3
= Pembelajaran X
4
= Kepribadian X
5
= Sikap e
= variabel pengganggu Mengetahui sumbangan serentak variabel
independen terhadap variabel terikat, dapat diketahui dari koefisien determinasi. Besarnya
koefisien determinasi R
2
berkisar antara 0 hingga 1 0 R
2
1. Apabila nilai koefisien determinasi R
2
bernilai 0 maka tidak ada pengaruh sama sekali, dari variabel bebas terhadap variabel terikat,
dan sebaliknya. Mengetahui hasil dari uji hipotesis, apabila hipotesis simultan menggunakan Uji F, dan
hipotesis parsial menggunakan Uji t. Semua pengujian ini, peneliti mempermudahnya dengan
menggunakan software SPSS 16.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data
Analisis data diawali dengan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda yang setiap
analisis akan di deskripsikan, dapat diuraikan dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik, yang terdiri dari empat uji,
yakni multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan normalitas. Tetapi dalam
penelitian ini, peneliti tidak menggunakan uji autokorelasi, sebab sifat dari autokorelasi yakni
time series, yang tidak sesuai dengan judul penelitian ini. Hasil dari Uji Asumsi Klasik
dapat dilihat sebagai berikut: a
Hasil Uji Multikolinieritas. Uji
Multikolineritas digunakan
untuk mengetahui hubungan yang kuat di antara
variabel-variabel bebas yang diikut sertakan dalam pembentukan model. Pemakaian
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas dan
regresi linier
mengalami multikolinearitastidak, dapat dilihat pada
nilai Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Hasil pada setiap variabel
bebas dikatakan bebas multikolinearitas jika
variabel bebas mempunyai nilai VIF ≤ 10 dan nilai tolerance
≥ 0.1.
Tabel 1 Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 1 dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi gejala
multikolinearitas. Terbukti dari nilai semua variabel bebas mempunyai nilai
tolerance
≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10. b
Hasil Uji Heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk
menguji kesalahan pengganggu pada regresi liner dan kesamaan varian nilai residual nilai
sisa yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil Uji
Heteroskedastisitas dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 1 Hasil Uji Heterokedastisitas
Pada gambar di atas, dapat diketahui bahwa penelitian
ini tidak
terjadi gejala
heteroskedastisitas, sebab tidak membentuk gambar atau pola tertentu, sesuai analisi
menurut Ghozali 2005:94.
c Hasil Uji Normalitas.
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui adanya variabel pengganggu yang memiliki
distribusi normal pada model regresi.
Model Unstandarlized
Coeffisients Standardized
Coeffisients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
T VIF
Constant 3.379
2.489 1.358
.177 X1
.142 .068
.193 2.105
.038 .670
1.493 X2
-.080 .059
-.143 -1.359
.177 .505
1.979 X3
.153 .100
.142 1.532
.129 .650
1.537 X4
.012 .066
.017 .184
.854 .670
1.492 X5
.545 .091
.533 5.973
.000 .703
1.422
Jurnal Administrasi Bisnis JAB | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
128
mengikuti garis diagonalnya”.
Gambar 2 Hasil Uji Normalitas
Pada gambar 2 di atas, dapat diketahui bahwa hasil penelitian ini adalah normal, sebab
penyebaran plots tidak jauh dari garis diagonal.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Tujuan pengujian ini untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara variabel bebas
faktor internal psikologis wisatawan yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran,
kepribadian dan sikap dengan variabel terikat pengambilan
keputusan memilih
tempat menginap. Dalam penelitian ini, telah di ujikan
pada 113 responden yang sesuai dengan persyaratan. Pada akhirnya di dapatkan hasil
untuk menjawab rumus dari Regresi Linier Berganda adalah sebagai berikut: Y = 3.379 +
0.142X
1
– 0.080X
2
+ 0.153X
3
+ 0.012X
4
+ 0.545X
5
, dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Pengambilan keputusan yang disimbolkan dengan Y mempunyai nilai konstanta sebesar
3.379, yang artinya Y akan bernilai 3.379 jika nilai kelima variabel bebas yang terdiri
dari
motivasi, persepsi,
pembelajaran, kepribadian, dan sikap bernilai nol 0.
b. Koefisien regresi Motivasi X
1
sebesar 0,142. Dalam hal ini menunjukkan bahwa
setiap kenaikan satu motivasi X
1
maka pengambilan keputusan Y akan mengalami
kenaikan sebesar 0.142 dan sebaliknya. c.
Koefisien regresi Persepsi X
2
sebesar - 0.080, yang berarti mempunyai koefisien
regresi negatif. Dalam hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persepsi X
2
, maka Pengambilan Keputusan Y akan
mengalami penurunan sebesar -0.080, dan sebaliknya.
3
0.153. Dalam hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu pembelajaran X
3
maka pengambilan keputusan Y akan mengalami
kenaikan sebesar 0.153 dan sebaliknya. e.
Koefisien regresi kepribadian X
4
sebesar 0.012. Dalam hal ini menunjukkan bahwa
setiap kenaikan satu kepribadian X
4
maka pengambilan keputusan Y akan mengalami
kenaikan sebesar 0.012, dan sebaliknya. f.
Koefisien regresi sikap X
5
sebesar 0.545. Dalam hal ini menunjukkan bahwa setiap
kenaikan satu sikap X
5
maka pengambilan keputusan Y akan mengalami kenaikan
sebesar 0.545, dan sebaliknya. Hasil
Koefisien Determinasi
dapat digunakan untuk mengetahui sumbangan
pengaruh secara simultan yang diberikan variabel bebas faktor internal psikologis
wisatawan
terhadap variabel
terikat pengambilan keputusan tempat menginap.
Dapat di lihat pada Tabel 2, yakni :
Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Bebas Koefesien
Regresi B Standar
Error Standarized
Coeff.Beta t-
hitung Prob.
Sig. t
Motivasi x
1
0.142 0.068
0.193 2.105
0.038 Persepsi x
2
-0.080 0.059
-0.143 -1.359
0.177 Pembelajaran x
3
0.153 0.100
0.142 1.532
0.129 Kepribadian x
4
0.012 0.066
0.017 0.184
0.854 Sikap x
5
0.545 0.091
0.533 5.973
0.000 Konstanta Constant
Level of Significance α Koefesien Determinasi R
2
Adjust R Square F - hitung
Probabillitas Sig.F 3.379
0.05 0.400
0.372 14.293
0.000 Variabel Terikat : Pengambilan Keputusan Tempat Menginap Y
Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai tiga hipotesis, diantaranya adalah
a. Hipotesis 1: variabel bebas mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap pengambilan keputusan.
Dikatakan berpengaruh jika nilai F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
, dan nilai sig. kurang dari 0.05. Hasil pengujian hipotesis ini, dapat dilihat
pada tabel 1, hasilnya adalah F
hitung
F
Tabel
14.293 2.298, dan nilai sig. 0.000 0.05, jadi Ho ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas faktor internal psikologi wisatawan berpengaruh
secara simultan pada pengambilan keputusan.
Jurnal Administrasi Bisnis JAB | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
129
pengaruh secara parsial terhadap pengambilan keputusan.
Pengujian hipotesis
2 ini,
dikatakan berpengaruh secara parsial jika nilai T
hitung
kurang dari T
tabel
, dan nilai sig. kurang dari 0.05. Hasil pengujian hipotesis ini, dapat dilihat
pada tabel 1, hasilnya adalah variabel motivasi dan sikap mempunyai pengaruh secara parsial
dan variabel pembelajaran, persepsi, dan kepribadian mempunyai pengaruh, tetapi tidak
signifikan pada pengambilan keputusan.
c. Hipotesis 3: variabel sikap adalah variabel yang
paling dominan dalam pengambilan keputusan. Sebab, melalui sikap dapat mendorong dan
mendukung terjadinya motivasi yang sudah ada dalam diri wisatawan.
Faktor internal psikologis wisatawan ada lima, yakni motivasi, pembelajaran, kepribadian,
persepsi, dan sikap. Tiga variabel yakni persepsi,
pembelajaran, dan
kepribadian mempunyai pengaruh secara parsial, tetapi tidak
signifikan. Hal ini disebabkan karena setiap individu wisatawan mempunyai persepsi, cara
belajar, dan pribadi yang berbeda satu dengan lainnya, terutama dalam mengambil keputusan
terkait pemilihan tempat menginap. Nilai dari persepsi diketahui berpengaruh secara negative,
dikarenakan pengaruh persepsi dari wisatawan dalam mengambil keputusan sangat besar.
Peluang terciptanya persepsi yang sangat baik, hingga sangat buruk, yang tidak di sukai oleh
wisatawan, adalah besar. Berbeda dengan motivasi, dalam hal ini motivasi sebagai
dorongan dari wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata, berlibur, dan sebagainya. Dari
dorongan ini akan benar terjadi sebuah kegiatan wisata, apabila di dukung dan di dorong dengan
adanya sikap.
5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan