Perancangan Interior Gereja Huria Kristen Batak Protestan Bandung Timur

(1)

Perancangan Interior Gereja Huria Kristen Batak

Protestan Bandung Timur

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah DI.38309 Tugas Akhir Semester II tahun akademik 2011/2012

Oleh :

Triber Tomega Tambunan 52007011

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

KATA PENGANTAR

Syukur dan puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Tugas Akhir ini yang berjudul Perancangan Interior Gereja HKBP Bandung Timur, yang disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk Menempuh gelar Sarjana Fakultas Desain Interior di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan laporan pengantar Tugas Akhir ini. Akhir kata semoga laporan tugas ini dapat di gunakan sebagai mana mestinya serta berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Bandung ,Agustus 2012


(3)

iv

Daftar Isi

Hal

KATA PENGANTAR i

UCAPAN TERIMA KASIH ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR ISTILAH vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Permasalahan Perancangan 3

1.3. Maksud dan Tujuan Perancangan 3

BAB II TINJAUAN GEREJA HKBP 4

2.1. Tinjauan Umum Gereja Protestan di Indonesia 4

2.1.1. Pengertian Gereja 4

2.1.2. Pengertian Kristen Protestan 4

2.2. Tinjauan Khusus Gereja HKBP 5

2.2.1. Pengertian HKBP 5

2.2.2. Tinjauan Umum Gereja HKBP 6

2.2.3. Struktur Organisasi HKBP 7

2.3. Maksud dan Tujuan HKBP 14

2.4. Adat dan Gereja HKBP 14

2.5. Tinjauan Gereja HKBP Bandung Timur 16

2.5.1. Sejarah HKBP Bandung Timur 16

2.5.2. Visi Misi HKBP Bandung Timur 16

2.5.3. Struktur Organisasi Gereja HKBP Bandung Timur 17

2.5.4. Pembagian Tugas Dan Wewenang Pengurus Gereja 18


(4)

v

2.7. Tinjauan Desain Interior Modern 26

2.8. Studi Antropometri 39 2.9. Aktifitas dan Fasilitas 44 2.10. Zoning dan Blocking 49 BAB III KONSEP PERANCANGAN GEREJA HKBP 51

3.1. Tema dan Gaya Perancangan 51

3.1.1. Tema Perancangan 51

3.1.2. GayaPerancangan 52

3.2. Konsep Bentuk 54

3.3. Konsep Material 54

3.4. Konsep Warna 55

3.5. Konsep Furniture 57

3.6. Konsep Penghawaan 57

3.7. Konsep Pencahayaan 57

3.8. Konsep Tata Suara 58

3.9. Konsep Keamanan 58

DAFTAR PUSTAKA


(5)

[1]

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan negara yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa. Terdapat 6 agama yang sudah diakui secara sah di Indonesia , yaitu: Islam, Kristen katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Menurut data Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210 juta jumlah penduduk Indonesia).

Para umat Kristen melakukan kegiatan ibadahnya di Gereja-gereja yang tersebar di seluruh Indonesia dan berada di bawah naungan PGI(Persekutuan Gereja-gereja Indonesia). Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (2000-2010), pemeluk Kristen Protestan mengalami peningkatan sebesar 1,19 persen. Jumlah, prosentase, dan laju pertumbuhan pemeluk agama Kristen Protestan di Indonesia Tahun 2010 adalah 16,528,513 juta jiwa menurut sensus penduduk Badan Pusat Statistik(BPS).

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah Gereja Protestan yang berasal dari daerah Sumatera Utara di kalangan masyarakat suku Batak Toba. Saat ini, HKBP memiliki umat lebih dari 3 juta anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Indonesia terdapat suatu badan organisasi yang menaungi dan memadahi gereja-gereja Kristen Protestan yang ada di Indonesia yaitu PGI(Persekutuan Gereja-gereja-gereja di Indonesia). HKBP cukup berkembang hampir di setiap provinsi di Indonesia, seiring dengan banyaknya masyarakat Batak yang gemar merantau. Secara garis besar HKBP, GKPI, HKI, GKII adalah beberapa Gereja-gereja Kristen Protestan yang dominan di kalangan suku Batak Toba. Masyarakat Batak yang beragama Kristen Protestan, dalam perantauannya akan membutuhkan keberadaan Gereja sebagai tempat untuk menjalankan ibadahnya.

Jawa barat merupakan salah satu kota di Indonesia yang di dalamnya terdapat perkembangan masyarakat suku Batak yang sedang merantau maupun sudah menetap. Di Jawa Baat terdapat 75 gereja Kristen protestan yang berdiri termasuk


(6)

[2]

HKBP. Bandung merupakan ibukota dari jawa barat dan di Bandung sendiri terdapat 2 gereja HKBP yaitu HKBP Bandung Timur dan HKBP jalan Riau. Seiring dengan semakin berkembangnya masyarakat suku Batak di Bandung, maka Gereja HKBP semakin dituntut untuk dapat mewadahi aktivitas-aktivitas yang terdapat di dalamnya, serta dapat mengakomodasi jumlah pengguna yang terus meningkat.

Dari waktu ke waktu interior gereja mengalami perkembangan dan perubahan. perkembangan terus terjadi bukan hanya pada tata cara liturgy namun berpengaruh terhadap perkembangan bangunan gereja itu sendiri. Selain HKBP terdapat beberapa Gereja-gereja suku Batak Toba yang berdiri di Bandung seperti GKPI, dan HKI. Dari 75 Gereja yang berdiri di Bandung setiap Gereja mempunyai ciri khas masing-masing baik dari ornamen interior maupun bentuk furniture yang terdapat dalam setiap bangunan Gereja. HKBP dan GKPI adalah dua Gereja besar yang berdiri di Bandung dan mempunyai kesamaan latar belakang suku Batak Toba namun terdapat perbedaan mencolok dalam interior ruangan. HKBP Bandung Timur mewakili arsitektur peralihan klasik Eropa tetapi tetap berciri tropis, sedangkan GKPI arsitekturnya terlihat lebih modern. Disamping hal tersebut dengan adanya perencanaan dan perancangan bangunan Gereja HKBP, seluruh kegiatan peribadatan umat HKBP dan kegiatan pendukung lainnya dapat berlangsung secara maksimal dan mampu menciptakan kekhusyukan dan kenyamanan bagi umat HKBP Bandung Timur.


(7)

[3]

1.2. Permasalahan Perancangan

Adapun permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam perancangan HKBP Bandung Timur ini antara lain ;

1. Bagaimana merancang suasana ruang yang religius terhadap Yesus Kristus.

2. Bagaimana mengatur sirkulasi fasilitas ruang gereja berdasarkan kebutuhan umat pengguna gereja HKBP Bandung Timur.

1.3. Maksud dan Tujuan Perancangan

Adapun maksud dari perancangan HKBP Bandung Timur ini yaitu ; 1. Merencanakan dan merancang sebuah fasilitas yang mampu

mewadahi semua kegiatan umat HKBP Bandung Timur. Adapun tujuan dari perancangan HKBP Bandung Timur yaitu ; 1. Merancang suasana ruang yang religi terhadap Yesus Kristus.

2. Merancang sirkulasi ruang gereja yang baik dan memenuhi kebutuhan pengguna gereja.


(8)

[4]

BAB II TINJAUAN GEREJA HKBP

2.1. Tinjauan Umum Gereja Protestan di Indonesia

2.1.1. Pengertian Gereja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia gereja adalah rumah tempat berdoa dan melakukan upacara agama kristen yang sama kepercayaan, ajaran dan tata caranya. Bangunan suci yang diperuntukkan bagi ibadat Ilahi dimana kaum beriman berhak untuk masuk dan melaksanakan ibadat Ilahi terutama ibadah yang dilangsungkan secara publik. Gereja mengandung arti dan fungsi sebagai tempat ibadah dimana umat beriman berkumpul untuk merayakan misteri keselamatan. Sedangkan perngertian gereja secara etimologi adalah sekumpulan orang percaya (Injil Matius 16:17-18). Kata gereja sendiri berasal dari bahasa :

- Portugis, igreja artinya kumpulan kaum

- Yunani, ekklesia artinya pertemuan atau sidang (jemaat);kuraikon artinya milik Tuhan

2.1.2. Pengertian Kristen Protestan

Protestan berasal dari bahasa latin yaitu protestari, yang melahirkan istilah protest. Istilah tersebut diartikan mengakui atau menyatakan secara terbuka atau suatu pernyataan yang khidmat tentang resolusi, fakta atau pendapat.Namun, protest sering diartikan secara negatif yaitu keberatan atau menyanggah. Protestanisme adalah sebuah gerakan di dalam gereja yang didalamnya terkandung dua arti, yaitu

- Keberatan atas beberapa pokok kepercayaan dan praktek gereja Roma. - Protestan menyatakan kepercayaan yang dianggap essensial


(9)

[5] 2.2. Tinjauan Khusus Gereja HKBP

2.2.1. Pengertian HKBP

HKBP adalah singkatan dariHuria Kristen Batak Protestan, dimana Huria diambil dari bahasa batak toba yang artinya jemaat. Pada abad ke-14 orang-orang Barat mulai sangat aktif menyelidiki Tanah Batak. Dengan surat keputusan Komisaris Jendral pemerintahan Hindia Belanda tanggal 11 oktober 1833 no 310 maka distrik Batak dikuasai oleh pemerintah Belanda secara yuridis. Dalam keputusan itu disebutkan distrik itu terbatas di selatan sampai ke Rao, utara sampai ke Singkil.Di bagian barat sampai ke laut, di timur sampai dimana kekuasaaan Belanda diperluas.Walaupun distrik Batak telah dikuasai tetapi belum semuanya Tanah Batak dapat dikuasai.

Kedatangan para misionaris untuk mengembangkan agama kristen, melibatkan pemerintahan Hindia Belanda terhadap soal-soal akibat pengembangan agama tersebut. Pada tahun 1866 Sisingamangaraja XII melawan Belanda. Pada mulanya raja tersebut di suruh raja-raja lain untuk menghancurkan gereja-gereja serta pengikut agama kristen tersebut yang dikembangkan oleh Nomensen. Tetapi karena terjadi wabah penyakit maka Sisingamangaraja XII tidak melakukan penyerangan.Perlawanan baru meletus pada tahun 1878.

Buku karya Lothar Schreiner (2003) dengan judul Adat Dan Injil mengungkapkan tentang penggabungan adat batak dan ajaran Kristen.Lothar mengungkapkan bahwa masyarakat masih sangat tertutup saat Injil masuk ke tanah Batak.Masyarakat Batak sering kali digambarkan dengan suku bangsa yang memiliki sifat yang sangat sulit disentuh karena memegang teguh adat dan aturan-aturannya.

Pelayanan Rheinische Mission dari Jerman dimulai di Tanah Batak tepatnya pada tanggal 7 Oktober 1861 dan merupakan hari lahirnya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), ditandai dengan berundingnya empat


(10)

[6]

orang Missionaris, Pdt. Heine, Pdt. J.C. Klammer, Pdt. Betz dan Pdt. Van Asselt membicarakan pembagian wilayah pelayanan di Tapanuli.

.2.2.2. Tinjauan UmumGereja HKBP

HKBP adalah Gereja Protestan terbesar di kalangan masyarakat Batak, bahkan juga di antara Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia. Gereja ini mengadopsi kebudayaan Batak dalam melaksanakan tata cara ibadahnya.

HKBP merupakan anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), anggota Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), dan anggota Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD).Sebagai gereja yang berasaskan ajaran Lutheran, HKBP juga menjadi anggota dari Federasi Lutheran se-Dunia (Lutheran World Federation) yang berpusat di Jenewa, Swiss.

HKBP berkantor pusat di Pearaja (Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara). Pearaja merupakan sebuah desa yang terletak di sepanjang jalan menuju kota Sibolga (ibu kota Kabupaten Tapanuli Tengah). Di kompleks ini juga Ephorus (sama dengan uskup dalam agama khatolik) sebagai pimpinan tertinggi HKBP berkantor.HKBP juga mempunyai beberapa gereja di luar negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur, Los Angeles, New York, Seattle dan di negara bagian Colorado.

Gambar 1.Logo HKBP Sumber : HKBP


(11)

[7] 2.2.3. Struktur Organisasi HKBP

Gambar 2.Bagan Organisasi HKBP Sumber : HKBP

Adapun jabatan-jabatan struktural di HKBP berdasarkan Aturan dan Peraturan HKBP tahun 2002 adalah sebagai berikut:

1. Ephorus

Ephorus adalah yang memimpin segenap HKBP dan wakil HKBP terhadap pemerintah, gereja dan badan-badan organisasi


(12)

[8]

lainya.Jabatannya harus diembannya sesuai dengan Konfesi, Tata Gereja dan Siasat Gereja HKBP.Periode kepemimpinannya selama 4 tahun dan dia dapat dipilih kembali untuk mimpin selama 2 periode.

Adapun yang menjadi tugas-tugas Eporus sesuai dengan Aturan dan Peraturan HKBP 1994-2004 adalah sebagai berikut:

a. Menggembalakan jemaat-jemaat dan pelayan-pelayan di segenap HKBP.

b. Melaksanakan pembinaan terhadap pelayan-pelayan tahbisan dalam rangka upaya meningkatkan kemampuan mereka melaksanakan tugas-tugas pelayanannya, terutama dalam pelayanan firman dan penggembalaan.

c. Memelihara dan menyuarakan tugas kenabian HKBP terhadap pemerintah atau penguasa melalui kata-kata maupun perbuatan nyata untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di tengahtengah bangsa dan negara.

d. Mewakili HKBP terhadap pemerintah, gereja, dan badan-badan lain di dalam maupun di luar negeri.

e. Memimpin segenap HKBP bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal dan kepala departemen berdasarkan Alkitab, Konfessi, Aturan Paraturan, dan Peraturan Penggembalaan dan Siasat Gereja sebagai manifestasi kepatuhannya kepada Yesus Kristus, Raja Gereja. Ephorus dapat mendelegasikan wewenang melaksanakan tugas-tugas tertentu kepada Sekretaris Jenderal, kepala departemen, atau praeses sesuai dengan kebutuhannya.

f. Menyelenggarakan Sinode Agung sesuai dengan ketentuan persidangan Sinode Agung.

g. Memimpin Rapat Pimpinan HKBP. h. Melantik praeses.


(13)

[9]

j. Mempersiapkan dan menyusun Rencana Induk Pengembangan Pelayanan HKBP yang akan disampaikan kepada Sinode Agung untuk ditetapkan.

k. Menyusun Rencana Strategis HKBP untuk disampaikan ke Sinode Agung, dan Rencana Tahunan dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja yang akan disampaikan kepada Majelis Pekerja Sinode untuk ditetapkan.

l. Mengunjungi jemaat-jemaat untuk memimpin upacara penahbisan gereja dan peletakan batu alas.

m. Menahbiskan pendeta, guru jemaat, bibelvrouw, diakones, dan evangelis.

n. Menyampaikan Laporan Tahunan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya memimpin HKBP ke Sinode Agung. o. Menyusun Almanak HKBP.

p. Menerbitkan surat-surat ketetapan tentang jemaat, resort, distrik baru, yayasan, lembaga, dan komisi, demikian juga yang berhubungan dengan personalia.

q. Menerima usul amandemen terhadap Aturan Peraturan HKBP.

2. Sekertaris Jenderal Tugasnya

a. Menyertai Ephorus memimpin HKBP bersama-sama dengan kepala departemen.

b. Memimpin administrasi HKBP sesuai dengan Aturan Peraturan HKBP

c. Mewakili Ephorus melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Ephorus sesuai dengan kebutuhannya.

d. Menerima laporan pelayanan dari organ-organ pelayanan di bawahnya.

e. Bersama-sama dengan kepala departemen menyertai Ephorus menyusun Berita Pelayanan, Rencana Tahunan, dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Tahunan HKBP, yang akan


(14)

[10]

mereka sampaikan ke Majelis Pekerja Sinode; Laporan Pertanggungjawaban dan Rencana Strategis ke Sinode Agung. f. Mempersiapkan segala keperluan yang berkenaan dengan pelaksanaan Sinode Agung dan rapat-rapat lain ditingkat Pusat. g. Bersama-sama dengan Ephorus dan kepala departemen

menyelenggarakan Rapat Pimpinan HKBP.

h. Membuat evaluasi dan menyampaikan pertanggungjawaban kepada Ephorus melalui laporan rutin.

3. Kepala Departemen Koinonia Tugasnya

1. Menyertai Ephorus bersama-sama dengan Sekretaris

Jenderal dan kepala departemen lainnya memimpin HKBP. 2. Memimpin semua pekerjaan di Departemen Koinonia: a. Mengkordinasikan perencanaan dan pelaksanaan semua usaha

yang mengembangkan dan meneguhkan persekutuan seluruh warga HKBP di semua tingkat, persekutuan oikumenis di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. b. Menyusun kebijakan-kebijakan, peraturan-peraturan, dan

pedoman-pedoman yang perlu dalam kegiatan

mengembangkan dan meneguhkan persekutuan sel uruh warga di semua tingkat, dan menjadi pegangan semua petugas. c. Mewakili Ephorus dalam pelaksanaan tugas yang diberikan

Ephorus sesuai dengan kebutuhan.

d. Menerima laporan pelaksanaan tugas dari semua organ pelayanan di bawahnya.

e. Bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal dan kepala departemen lainnya menyertai Ephorus menyusun Berita Pelayanan, Rencana Tahunan, dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Tahunan HKBP, yang akan mereka sampaikan ke Majelis Pekerja Sinode; Laporan Pertanggungjawaban dan Rencana Strategis ke Sinode Agung.


(15)

[11]

f. Bersama-sama dengan Ephorus, Sekretaris Jenderal, Kepala Departemen Diakonia dohot Departemen Marturia menyelenggarakan Rapat Pimpinan HKBP. Membuat evaluasi dan memberikan pertanggungjawaban kepada Ephorus melalui laporan rutin.

4. Kepala Departemen Marturia

Tugasnya

1. Menyertai Ephorus bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal dan kepala departemen lainnya memimpin HKBP.

2. Memimpin semua pekerjaan di Departemen Marturia:

a. Mengkordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pekabaran Injil di setiap tingkat pelayanan HKBP.

b. Menyusun kebijakan-kebijakan, peraturan-peraturan, dan pedoman-pedoman yang perlu dalam pekerjaan pemberitaan firman Allah yang akan menjadi pegangan bagi semua pelayan di semua tingkat pelayanan.

c. Mewakili Ephorus dalam pelaksanaan tugas yang diberikan Ephorus sesuai dengan kebutuhan.

d. Menerima laporan pelaksanaan tugas dari semua organ pelayanan di bawahnya.

e. Bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal dan kepala departemen lainnya menyertai Ephorus menyusun Berita Pelayanan, Rencana Tahunan, dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Tahunan HKBP, yang akan mereka sampaikan ke Majelis Pekerja Sinode; Laporan Pertanggungjawaban dan Rencana Strategis ke Sinode Agung. f. Bersama-sama dengan Ephorus, Sekretaris Jenderal, Kepala

Departemen Koinonia, dan Departemen Diakonia menyelenggarakan Rapat Pimpinan HKBP.


(16)

[12]

g. Membuat evaluasi dan memberikan pertanggungjawaban kepada Ephorus melalui laporan rutin.

5. Kepala Departemen Diakonia

Tugasnya :

1. Manyertai Ephorus bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal dan kepada departemen lainnya memimpin HKBP.

2. Memimpin semua pekerjaan di Departemen Diakmonia:

a. Mengkordinasikan pengelolaan semua pelayanan social yang berhubungan dengan pemberian bantuan kepada yang

kesusahan, demikian juga yang berhubungan dengan yayasan pendidikan dasar, menengah, dan yayasan pendidikan tinggi, yayasan kesehatan dan pengembangan masyarakat di setiap tingkat pelayanan.

b. Menyusun kebijakan-kebijakan, peraturan-peraturan, dan pedoman-pedoman yang perlu dalam pekerjaan diakonia yang menjadi pegangan bagi semua pelayan di semua tingkat pelayanan.

c. Mewakili Ephorus dalam pelaksanaan tugas yang diberikan Ephorus sesuai dengan kebutuhan.

d. Menerima laporan pelaksanaan tugas dari semua organ pelayanan di bawahnya.

e. Bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal dan kepah departemen lainnya, menyertai Ephorus menyusun Berita Pelayanan,

Rencana Tahunan, dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Tahunan HKBP, yang akan mereka sampaikan ke Majelis Pekerja Sinode; Laporan Pertanggungjawaban dan Rencana Strategic ke Sinode Agung.


(17)

[13]

f. Bersama-sama dengan Ephorus, Sekretaris Jenderal, Kepala Departemen Koinonia, dan Departemen Marturia

menyelenggarakan Rapat Pimpinan HKBP. Membuat evaluasi dan memberikan pertanggungjawaban kepada Ephorus melalui laporan rutin.

6. Praeses

Tugasnya :

a. Memimpin distrik bersama-sama dengan para kepala bidan b. Menyusun rencana strategis dan program kerja tahunan distrik

sesuai dengan keputusan Sinode Agung, Majelis Pekerja Sinode, dan Rapat Pimpinan HKBP.

c. Membina dan menggembalakan pelayan-pelayan tahbisan dalam pekerjaan yang sesuai dengan tugas pelayanannya masing-masing. d. Membimbing dan mengawasi semua kegiatan yan berkenaan

dengan kerohanian dan kekayaan di jemaat-jemaat dan resort-resort.

e. Memimpin sinode distrik, majelis pekerja sinode distri dan rapat pimpinan distrik.

f. Meresmikan jemaat-jemaat dan resort-resort barn yan sudah ditetapkan oleh Pimpinan HKBP.

g. Mengunjungi jemaat-jemaat dan memimpin pesta-pesta jubileum jemaat.

h. Melantik pelayan-pelayan tahbisan penuh waktu pada jabatannya masing-masing di distrik itu.

i. Menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di jemaat dan resort yang tidak dapat diselesaikan oleh majelis resort.

j. Mengawasi pelaksanaan keputusan Sinode Agung, Majelis Pekerja Sinode, sinode distrik, rapat majelis pekerja sinode distrik, dan rapat distrik.

k. Mengadakan dan memimpin rapat-rapat para pelayan tahbisan penuh waktu di distrik.


(18)

[14]

l. Mengawasi dan menerima laporan dari yayasan tentang pengelolaan lembaga-lembaga pendidikan HKBP yang ada di distrik itu. m. Memberikan laporan dan saran kepada Ephorus tentang

kemampuan dan perpindahan pelayan-pelayan tahbisan penuh waktu yang ada di distrik itu.

n. Membuat evaluasi dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara berkala kepada Ephorus HKBP, dan laporan pekerjaan ke majelis pekerja sinode distrik, Serta laporan tahunan ke sinode distrik.

2.3. Maksud Dan Tujuan HKBP

Maksud dan Tujuan HKBP

1. Memberitakan dan menghayati Firman Tuhan.

2. Memelihara kemurnian pemberitaan dan pengajaran firman Tuhan. 3. Menyediakan dirinya agar menjadi kemuliaan Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

4. Memantapkan dan menguatkan keberadaan HKBP. 2.4. Adat Dan Gereja HKBP

Peralihan dari setiap tingkat kehidupan manusia ditandai dengan pelaksanaan suatu upacara adat khusus. Upacara adat dilakukan agar seseorang atau sekelompok orang terhindar dari bahaya atau celaka yang akan menimpanya. Malahan sebaliknya, mereka memperoleh berkat dan keselamatan.Inilah salah satu prinsip universal yang terdapat di balik pelaksanaan setiap upacara adat.

Dalam kehidupan orang Batak Toba, khususnya di daerah Samosir setelah masuknya agama masih banyak yang percaya dengan hal-hal mistis dimana sangat bertentangan dengan ajaran agama. Dengan menghindari hal-hal tersebut HKBP membuat pelarangan dan pengajaran tentang akan Kristen,


(19)

[15]

dimana adat batak yang digunakan dalam kehidupan tidak semua dapat diterima oleh agama tersebut.

Sinkretisme dalam kehidupan orang-orang Batak didasarkan pada pemahaman, bahwa upacara adat itu hanya merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan oleh leluhur. Karena itu keberadaannya perlu dilestarikan dengan caramenyingkirkan beberapa hal yang dinilai mengandung unsur Hasipelebeguon (bersifat mistis) seperti: perdukunan (Hadatuon), kesurupan (siar-siaran), pembuatan patung-patung (gana-ganaan), jimat (parsimboraon), menyembah setan (mamele begu) dan hal-hal lainnya. Hasipelebeguon itu hanya sebagian dari bentuk tipuan yang dimainkan oleh iblis.Hasipelebeguon itu mengambil bentuk yang lebih halus, sehingga sekilas bisa dianggap tidak bertentangan dengan Firman Tuhan.Diluar itu, masih banyak lagi bentuk pemujaanlain yang sangat dibenci oleh Tuhan.

Dalam hal ini HKBP banyak melakukan pelarangan untuk tidak mengikuti ajaran-ajaran sesat yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen.Adat batak yang diterima dan sesuai dengan ajaran Kristen yang diatur dalam RPP HKBP.

Dalam acaraa adat-istiadat orang Batak gereja tidak berperan untuk menentukan kapan dilaksankannya upacara adat, danbagaimana prosesinya.Gereja berperan dalam pembukaan, dan menutup acara adat sesuai dengan ajaran HKBP serta mengawasi jalannya upacara adat, supaya tidak terjadi keberhalaan.Sinkretisasi ini adalah sebagai upaya untuk mengelola, menyatukan, mengkombinasikan dan menyelaraskan dua atau lebih sistem prinsip yang berlainan atau berlawanan sehingga terbentuk suatu prinsip yang baru.Dengan adanya sinkretisasi, maka penganut-penganut dapat menerima tanpa merasa bahwa mereka menganut prinsip yang berlawanan.


(20)

[16]

2.5. Tinjauan Gereja HKBP Bandung Timur

2.5.1. Sejarah HKBP Bandung Timur

HKBP Bandung Timur yang beralamat di jalan Jakarta nomor 11Bandung memiliki sejarah sebagai berikut :

 Diresmikan oleh praeses HKBP distrik Jawa – Kalimantan PPT.R.W.Napitupulu tanggal 13 Januari 1963.

 Diresmikan menjadi Ressort oleh Ephorus HKBP PDT G.H.M Siahaan tanggal 29 april 1979.

 Gereja ini ditahbiskan oleh Ephorus HKBP PDT.DR.SAE Nababan tanggal 6 Mei 1990.

2.5.2. Visi dan Misi HKBP Bandung Timur

Visi dan Misi gereja HKBP Bandung Timur sama dengan Visi Misi HKBP di seluruh dunia yaitu sebagai berikut :

Visi

HKBP berkembang menjadi gereja yang inklusif, dialogis dan terbuka, serta mampu dan bertenaga mengembangkan kehidupan yang bermutu di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, bersama-sama dengan semua orang di dalam masyarakat global, terutama masyarakat Kristen, demi kemuliaan Allah Bapa yang mahakuasa.

Misi

HKBP berusaha meningkatkan mutu segenap warga masyarakat, terutama warga HKBP, melalui pelayanan-pelayanan gereja yang bermutu agar mampu malaksanakan amanat Tuhan Yesus dalam segenap perilaku kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, maupun kehidupan bersama segenap masyarakat manusia di tingkat lokal dan nasional, di tingkat regional dan global dalam menghadapi tantangan Abad-21.


(21)

[17]

Prinsip

Untuk melaksanakan misi menuju visi tersebut di atas, HKBP berpegang teguh pada prinsip di bawah ini:

1. Melayani, bukan dilayani (Mrk. 10: 45) 2. Menjadi garam dan terang (Mat. 5: 13-14)

3. Menegakkan keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan (Mrk. 16: 15; Luk. 4: 18-19).

2.5.3. Struktur Organisasi Gereja HKBPBandung Timur

HKBP Bandung Timur dinamakan HKBPresort dan struktur oraganisasinya adalah sebagai berikut :

Gambar 3 .Bagan Organisasi HKBP Bandung Timur Sumber : HKBP


(22)

[18]

2.5.4. Pembagian Tugas Dan Wewenang Pengurus Gereja HKBP Bandung Timur

Pembagian Tugas Dan Wewenangmasing – masing Pengurus Gereja HKBP Bandung Timur sebagai berikut :

1. Pendeta Resort

Sesuai dengan Pedoman Penatalayanan HKBP 2010, berikut diuraikan Tugas Pendeta Ressort.Tugas pokok Pendeta Ressort yaitu memimpin semua pelayanan di Ressort dan Sabungan.

Uraian Tugas Pendeta Ressort :

1. Bertanggung jawab kepada Ephorus HKBP, Praeses di Distrik dan Rapat Ressort, laporan pertanggungjawaban disampaikan secara periodik sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Aturan dan Peraturan HKBP (2002) ;

2. Melaksanakan pembagian tugas sesuai dengan keterampilan, minat dan talenta yang dimiliki para pelayan penuh waktu yang menerima SK dari Ephorus HKBP. Sebelum menetapkan pembagian tugas, Pendeta Ressort terlebih dahulu melakukan rapat koordinasi dengan pelayan penuh waktu lainnya ;

3. Mengawasi jalannya tugas para pelayan penuh waktu yang telah disepakati atau ditetapkan ;

4. Menerima pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari para pelayan penuh waktu di wilayah pelayanannnya ;

5. Menandatangani surat-surat keluar, akte lahir, menyaksikan iman, nikah dan surat-surat keterangan lainnya ;

6. Memimpin rapat-rapat di sabungan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Aturan dan Peraturan HKBP (2002) atau menugaskan salah seorang dari pelayan penuh waktu lainnya untuk mewakilinya ;


(23)

[19]

7. Menyetujui isi warta jemaat yang akan diwartakan pada setiap kebaktian minggu yang dipersiapkan Guru Jemaat atau pelayan penuh waktu yang ditugaskan menyusunnya.

2. Guru Jemaat

Tugasnya :

a. Memimpin jemaat setempat, merencanakan dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pelayanan sesuai dengan tritugas panggilan gereja.

b. Mempimpin pelayan tahbisan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

c. Memimpin rapat jemaat, rapat pelayan, rapat pelayan tahbisan, dan rapat pemilihan pengurus-pengurus dewan, seksi, dan panitia pembangunan.

d. Melaksanakan keputusan Sinode Agung, Majelis Pekerja Sinode, sinode distrik, majelis pekerja sinode distrik, rapat resort, rapat majelis resort, spat jemaat, dan rapat pelayan tahbisan.

e. Mengawasi, membimbing, dan meningkatkan mutu pelayanan di bidang penatalayanan dan administrasi jemaat.

f. Menerima laporan pertanggunglawaban setiap dewan.

g. Menyampaikan laporan pelayanan, statistik, dan keuangan jemaat ke pendeta resort, dan rapat jemaat.

3. Pelayan tahbisan di HKBP

Jabatan tahbisan adalah jabatan gerejawi yang diembankan kepada seseorang pelayan melalui penahbisan sesuai dengan Agenda HKBP. Jenis Jabatan Tahbisan ada enam jenis di HKBP sesuai dengan Konfesi dan Agenda HKBP: Pelayan Tahbisan di HKBP


(24)

[20] 1. Pendeta

Pendeta adalah yang menerima jabatan kependetaan dari HKBP melalui Ephorus sesuai dengan Agenda HKBP.Dalam jabatan kependetaan itu tercakup ketiga jabatan Kristus, yaitu nabi, imam, dan raja.

Syarat Menjadi Pendeta :

a. Lulusan Sekolah Tinggi Teologi HKBP atau sekolah tinggi teologi lain yang diakui oleh HKBP yang sama kurikulumnya dengan Sekolah Tinggi Teologi HKBP jurusan kependetaan.

b. Warga HKBP yang menghayati kasih karunia Allah yang diterimanya melalui baptisan dan pengakuan iman.

c. Sudah praktek sedikit-dikitnya dua tahun di HKBP, dan dianggap sudah mampu menerima jabatan kependetaan sesuai dengan rekomendasi praeses dan pendeta resort. d. Sehat rohani dan jasmani.

e. Menerima tahbisan jabatan kependetaan dari HKBP. f. Pendeta yang diutus oleh gereja lain yang seiman

dengan HKBP diperhitungkan sama dengan pendeta HKBP.

Tugasnya :

a. Sebagaimana tertera dalam Agenda Pemberian Jabatan Kependetaan HKBP.

b. Menghadiri rapat-rapat pendeta HKBP. 2. Guru Jemaat

Guru jemaat adalah yang menerima tahbisan jabatan guru jemaat dari HKBP melalui Ephorus.


(25)

[21] Tugasnya :

a. Sebagaimana tertera dalam Agenda Pemberian Jabatan Guru Jemaat

b. Menyampaikan berkat tanpa menumpangkan tangan. c. Menghadiri Rapat Guru Jemaat.

d. Ephorus yang memberikan persetujuan kepada guru-guru jemaat untuk bekerja di luar HKBP.

e. Guru-guru jemaat yang bekerja di luar HKBP tanpa persetujuan Ephorus, mereka tidak dianggap lagi pelayan HKBP.

3. Bibelvrouw

Bibelvrouw adalah perempuan yang menerima jabatan bibelvouw dari HKBP melalui Ephorus sesuai dengan Agenda HKBP. Syarat Menjadi Bibelvrouw :

a. Lulusan Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP.

b. Sudah praktek sedikit-dikitnya dua tahun di HKBP, dan sudah menerima rekomendasi dari praeses dan pendeta ressort

c. Sehat rohani dan jasmani.

d. Menerima tahbisan jabatan bibelvrouw dari HKBP. Tugasnya :

a. Sebagaimana tertera dalam Agenda Pemberian Jabatan Bibelvrouw.

b. Menyampaikan berkat tanpa menumpangkan tangan. c. Menghadiri Rapat Bibelvrouw.

4. Diakones

Diakones adalah perempuan yang menerima jabatan diakoii dari HKBP rnelalui Ephorus sesuai dengan Agenda HKBP.


(26)

[22]

Syarat Menjadi Diakones :

a. Lulusan Sekolah Tinggi Diakones HKBP.

b. Sudah praktek sedikit-dikitnya dua tahun di HKBP dan sudah menerima rekomensasi dari praeses dan pendeta resort.

c. Sehat rohani dan jasmani.

d. Menerima tahbisan jabatan diakones dari HKBP. Tugasnya :

a. Sebagaimana tertera dalam Agenda Pemberian Jabatan Diakones.

b. Menyampaikan berkat tanpa menumpangkan tangan. c. Menghadiri Rapat Diakones.

5. Evangelis

Evangelis adalah yang menerima jabatan evangelis dari HKBP melalui Ephorus sesuai dengan Agenda HKBP. Syarat Menjadi Evangelis :

a. Yang sudah mengikuti program pelatihan dan memperoleh sertifikat evangelis dari Sekolah Tinggi Teologi HKBP.

b. Yang sudah praktek sedikit-dikitnya tiga bulan di HKBP, dan sudah menerima rekomendasi dari praeses dan pendeta resort.

c. Sehat rohani dan jasmani.

d. Kemampuannya sudah dievaluasi oleh Ephorus.

Tugasnya :

a. Memberitakan Injil melalui kegiatan pewartaan, pengajaran, evangelisasi, dan kesaksian ke masyarakat tertentu, seperti kampus, sekolah, perkantoran, buruh, masyarakat marginal, dan lain-lain.


(27)

[23]

b. Menyampaikan berkat tanpa menumpangkan tangan.

6. Penatua

Penatua adalah yang menerima jabatan penatua dari HKB melalui pendeta resort sesuai dengan Agenda HKBP.

Syarat Menjadi Penatua :

a. Warga jemaat yang mempersembahkan dirinya menjadi penatua di jemaat.

b. Rajin mengikuti kebaktian minggu dan perjamuan kudus. c. Berperilaku tidak bercela.

d. Paling sedikitnya berumur 25 tahun. e. Sehat rohani dan jasmani.

f. Sedikit-dikitnya berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

g. Dipilih oleh warga jemaat dari antara mereka dan ditetapkan oleh Rapat Pelayan Tahbisan.

Tugasnya :

a. Sebagai tertera dalam Agenda Penerimaan Penatua HKBP.

b. Melaksanakan baptisan darurat.

c. Menyusun statistik warga jemaat di lingkungannya masing-masing.

d. Mengikuti sermon dan rapat penatua.


(28)

[44]

2.9. Aktivitas dan Fasilitas

NO KATEGORI JENIS

KEGIATAN KETERANGAN RUANG AKTIVITAS

SIFAT AKTIVITAS

FASILITAS

FURNITURE JUMLAH P L T LUAS

LUAS SIRKULASI

LUAS TOTAL

(m) (m) (m) (m²) (m²) (m²)

1 Kebaktian umum hari minggu

Kebaktian yang dimaksud disini ialah sesuatu kegiatan yang berupa acara yang

sakral untuk memuliakan

Tuhan. Dilaksanakan setiap hari minggu.

Ruang Kebaktian

Tata Ibadah Gereja HKBP :

Public

- kursi gereja 250 0.45 0.45 0.9 0.2 50.6 50.8 - saat teduh(berdoa) - kursi pendeta 1 0.5 1.2 0.4 0.6 0.6 1.2 - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …) - kursi Guru jemaat 1 0.5 1.2 0.4 0.6 0.6 1.2

- votum (doa pembukaan)

- kursi

Bibelprow 1 0.5 1.2 0.4 0.6 0.6 1.2 - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …) - kursi padus 5 2.7 0.6 0.5 1.62 8.1 9.72

- Hukum Taurat - altar 1 0.7 1.2 0.8 0.84 0.84 1.68 - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …) - mimbar pengkotbah 2 0.75 0.75 0.9 1.125 1.125 2.25

- Pengakuan Dosa

- Vocal Group - music stand 1 0.3 0.3 1.25 0.9 0.9 1.8 - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …) - piano 1 1.2 0.8 0.75 0.96 0.96 1.92

- K o o r - gitar/bass 1 0.75 0.1 0.4 0.07 0.07 0.14 - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …)

- meja 1 3 1.5 0.75 4.5 4.5 9 - Pengakuan Iman

Rasuli

- Warta Jemaat - pembantu

altar 2 0.82 0.66 0.75 0.49 0.9 1.47 - Ayat Persembahan

- Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …)

- Khotbah - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …)

- Doa Persembahan - Bernyanyi - Doa : Bapa kami... - Berkat ; Amin, Amin,

Amin JUMLAH 82.38

2 Kebaktian hari besar

kebaktian yang dimaksud adalah seperti perayaan hari besar agama

Ruang Kebaktian

Tata Ibadah Natal Gereja HKBP :

Public - kursi gereja

300 0.45 0.45 0.9 0.2 50.6 60.2 I Persiapan - kursi pendeta 1 0.5 1.2 0.4 0.6 0.6 1.2 - Kata Sambutan - kursi padus 6 2.7 0.6 0.5 1.62 9.72 11.34


(29)

[45]

kristen protestan seperti : Natal dan

Tahun baru.

- kata Sambutan

Ketua panitia natal - altar 1 0.7 1.2 0.8 0.84 0.84 1.68 - Panggilan beribadah - mimbar

pengkotbah 2 0.75 0.75 0.9 1.125 1.125 2.25 II Kebaktian

- votum

- kursi Guru

jemaat 1 0.45 0.45 0.5 0.2 0.2 0.4 - khotbah

- kursi

Bibelprow 1 0.5 1.2 0.4 0.6 0.6 1.2 - bernyanyi serta

mengumpulkan persembahan

- pembantu

altar 2 0.82 0.66 0.75 0.49 0.9 1.47 - Koor gabungan

III Perayaan Natal - piano 1 1.2 0.8 0.75 0.96 0.96 1.92 - Penyalaan lilin oleh

utusan - gitar/bass 2 0.75 0.1 0.4 0.07 0.07 0.21 - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …) - meja 1 3 1.5 0.75 4.5 4.5 9

- Liturgi

- Liturgi - Koor ibu hari kamis - Liturgi - Koor Ibu - Liturgi - Koor bapak - Liturgi

- Koor

- Liturgi - Vocal group - Liturgi

- Koor

- Liturgi

- Koor

- Liturgi

- Doa syafaat - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …)

- Doa berkat - Kata sambutan - Hiburan /Jedah

JUMLAH 90.87

- Salam-salaman 3 Sekolah minggu

kebaktian yang dimaksud adalah kebaktian untuk anak-anak. Ruang Kelas

- votum (doa pembukaan)

Public - kursi anak

48 0.4 0.4 0.65 0.16 7.68 7.84 - Bernyanyi (Kidung


(30)

[46]

- Hukum Taurat - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …) - meja 12 1.2 0.5 0.75 0.6 7.2 7.8

- Vocal Group - papan tulis 2 1.2 0.5 1.5 0.6 1.2 1.8 - Bernyanyi - Pembacaan Ayat - Pengakuan Iman

Rasuli

- Ayat Persembahan - Bernyanyi - Doa Persembahan - Doa : Bapa kami... - Berkat ; Amin, Amin,

Amin

JUMLAH 18.19

4 Kebaktian acara khusus

- pemberkatan pernikahan Ruang Kebaktian - Prosesi Public

- kursi gereja 100 0.45 0.45 0.9 0.2 20 20.2 - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …) - kursi pendeta 1 0.5 1.2 0.4 0.6 0.6 1.2

- Votum (doa

pembukaan) - kursi padus 10 0.45 0.45 0.5 20 0.2 22 - Paduan suara - altar 1 0.7 1.2 0.8 0.84 0.84 1.68 - Pencatatan dan

perjanjian pernikahan - mimbar

pengkotbah 2 0.75 0.75 0.9 1.125 1.125 2.25 - koor khusus

- Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …) - kursi dirigen 1 0.45 0.45 0.5 0.2 0.2 0.4

- Vocal group - music stand 1 0.3 0.3 1.25 0.9 0.9 1.8 - Khotbah - piano 1 1.2 0.8 0.75 0.96 0.96 1.92 - Renungan - gitar/bass 1 0.75 0.1 0.4 0.07 0.07 0.14 - Bernyanyi (Kidung

Jemaat no : …) - meja 1 3 1.5 0.75 4.5 4.5 9

- Doa : Bapa kami...

- kursi mempelai

2 0.45 0.45 0.5 0.4 0.2 0.6 - Berkat ; Amin, Amin,

Amin

JUMLAH 61.19

- pemberangkatan terakhir jemaat/penatua gereja yang wafat

Ruang Kebaktian

- Bernyanyi pembukaan

Public

- kursi gereja 100 0.45 0.45 0.9 0.2 20 20.2 - Doa pembukaan - kursi pendeta 1 0.5 1.2 0.4 0.6 0.6 1.2 - Pembacaan ayat

alkitab - kursi padus 10 0.45 0.45 0.5 20 0.2 22 - Bernyanyi - altar 1 0.7 1.2 0.8 0.84 0.84 1.68 - Khotbah - mimbar

pengkotbah 2 0.75 0.75 0.9 1.125 1.125 2.25 - Menyampaikan kata


(31)

[47]

keluarga yang di

tinggalkan - music stand 1 0.3 0.3 1.25 0.9 0.9 1.8 - Bernyanyi - piano 1 1.2 0.8 0.75 0.96 0.96 1.92 - doa penutup - gitar/bass 1 0.75 0.1 0.4 0.07 0.07 0.14

- kursi

penopang peti jenazah

8 0.45 0.45 0.5 1.6 0.2 1.8

JUMLAH

53.39

5 Kegiatan di luar kebaktian/Pengelolaan Kegiatan yang berlangsung diluar kebaktian tetapi bertujuan sebagai pendukung atau sebagai persiapan pelaksanaan kebaktian yang akan dilaksanakan. misalnya latihan-latihan yang diadakan oleh kalangan ibu-ibu

dari jemaat dan kalangan bapak yang berlangsung pada hari-hari tertentu. Ruang Latihan

- latihan koor

Public

- kursi 15 0.45 0.45 0.5 3 0.2 0.4 - music stand 1 0.3 0.3 1.25 0.9 0.9 1.8 - piano 1 1.2 0.8 0.75 0.96 0.96 1.92 - gitar/bass 1 0.75 0.1 0.4 0.07 0.07 0.14

JUMLAH 4.26

Ruang konsistori

- rapat penatua

Private

- meja 1 4 1.5 0.75 4.5 4.5 9

- kursi 10 0.45 0.45 0.5 2 0.2 0.4

- lemari 1 1.2 0.5 2 0.6 0.6 1.2

JUMLAH 10.6

Ruang kebaktian

- bimbingan naik sidi

Semi private - kursi 30 0.45 0.45 0.5 6 0.2 6.2

JUMLAH 6.2

Ruang Pendeta resort

- bimbingan konseling

Semi Private

- meja kerja 1 1.5 0.75 0.75 1.125 1.125 2.25 - persiapan khotbah - kursi 1 0.5 0.45 0.5 0.225 0.225 0.45 - file cabinet 2 1.2 0.55 1.4 1.32 0.66 1.98 - book case 1 0.75 0.45 1.75 0.33 0.33 0.67 - locker 1 0.4 0.6 1.4 0.24 0.24 0.48 - sofa 4 0.6 0.75 0.45 1.8 0.45 2.25 - meja 1 0.6 0.6 0.4 0.36 0.36 0.72

JUMLAH 8.8

Ruang Pendeta Huria

- bimbingan konseling

Semi Private

- meja kerja 1 1.5 0.75 0.75 1.125 1.125 2.25 - persiapan khotbah - kursi 1 0.5 0.45 0.5 0.225 0.225 0.45 - file cabinet 2 1.2 0.55 1.4 1.32 0.66 1.98 - book case 1 0.75 0.45 1.75 0.33 0.33 0.67 - locker 1 0.4 0.6 1.4 0.24 0.24 0.48

JUMLAH 5.83

Ruang staff bendahara

- mengurusi bagian keuangan gereja

Semi Private

- meja kerja 1 1.5 0.75 0.75 1.125 1.125 2.25 - kursi 1 0.5 0.45 0.5 0.225 0.225 0.45 - file cabinet 2 1.2 0.55 1.4 1.32 0.66 1.98 - book case 1 0.75 0.45 1.75 0.33 0.33 0.67


(32)

[48]

- locker 1 0.4 0.6 1.4 0.24 0.24 0.48

JUMLAH 5.83

Ruang staff sekretariat

- mengkoordinasi setiap kegiatan gereja

Semi Private

- meja kerja 1 1.5 0.75 0.75 1.125 1.125 2.25 - kursi 1 0.5 0.45 0.5 0.225 0.225 0.45 - file cabinet 2 1.2 0.55 1.4 1.32 0.66 1.98 - book case 1 0.75 0.45 1.75 0.33 0.33 0.67

JUMLAH 5.35

Ruang sekretariat pemuda dan remaja - mengkoordinasi pembinaan kegiatan

remaja Semi Private

- meja kerja 1 1.5 0.75 0.75 1.125 1.125 2.25 - kursi 1 0.5 0.45 0.5 0.225 0.225 0.45 - file cabinet 2 1.2 0.55 1.4 1.32 0.66 1.98 - book case 1 0.75 0.45 1.75 0.33 0.33 0.67

JUMLAH 5.35

Ruang IT/Server

- mempersiapkan visualisasi ibadah

Semi Private

- meja kerja 1 1.5 0.75 0.75 1.125 1.125 2.25 - kursi 1 0.5 0.45 0.5 0.225 0.225 0.45

- komputer 2 - - - -

JUMLAH 2.7

Ruang Arsip dan Percetakan

- mencetak panduan tata ibadah

Semi Private

- rak arsip 1 0.85 0.5 1.6 0.425 0.425 0.85 - menyimpan

- mesin

fotocopy 1 0.8 0.6 1 0.48 0.48 0.96

- printer 2 - - - -

JUMLAH 1.81

6 Layanan/Service

Semua layanan yang berhubungan dengan kebutuhan gedung Gereja.

Gudang - menyimpan barang-barang

Service

- storage 2 1.5 0.5 0.6 1.4 0.7 1.5

Toilet

- Membersihkan diri - Wastafel 3 0.4 0.4 0.8 0.64 0.16 0.32 - Closet duduk 3 0.7 0.3 0.3 0.6 0.2 0.5 - Buang air besar dan

kecil - Cermin 2 0.5 0.02 1.2 0.02 0.01 0.02 - Urinoir 5 0.85 0.45 0.85 19 3.8 0.7 Informasi

center

- Mencari tahu informasi seputar

gereja - workstation

2 3 0.6 0.7 3.6 1.8 3.6 - kursi 2 0.45 0.45 0.5 0.4 0.2 0.4 - komputer 2

unit 2 - - - -

JUMLAH 7.04

TOTAL JUMLAH 369.79

Gambar 20. Tabel Aktivitas Dan Fasilitas Sumber : Data Pribadi


(33)

[24]

2.6. Studi Banding dan Data Hasil Survey 1. GII DAGO

Gambar 4. GII HOK IM TONG Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gereja ini dalam sekali ibadah mampu menampung sekitar 600 orang jemaat dan pada hari minggu, Pada bagian ruang ibadah sendiri terdapat skala yang cukup nyaman untuk beribadah. Ruang ibadahnya mempunyai langit-langit yang cukup tinggi. Baik dari mezanin yang tingginya hampir satu lantai, maupun dari lantai utama ruang ibadah sendiri. Saat

masuk ruang ibadah yang „besar‟ seseorang akan langsung

melihat salib yang besar pula di belakang altar. Jemaat GII Hok Im Tong kebanyakan merupakan warga keturunan tinghoa. Sebagai gereja yang berlokasi di daerah keramaian lalu lintas perkotaan, konsentrasi perancangan yang dipilih tim perencananya adalah bagaimana menciptakan sebuah rumah ibadah yang mampu mewadahi seluruh aktifitas ibadah yang berlangsung di dalamnya, namun tidak tergganggu oleh kebisingan lalu lintas yang berdekatan dengan gereja. Untuk kebutuhan itu, maka ruang Ibadah yang ada sekarang dilengkapi dengan material-material peredam suara di beberapa bagian


(34)

[25]

dinding yang diharapkan dapat mengurangi suara bising dari luar.

2. HKBP Bandung Barat/Jln.Riau

Gambar 5. HKBP Bandung Barat Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gereja ini dalam sekali ibadah mampu menampung sekitar 300 orang jemaat dan pada hari minggu, Gereja ini mengadakan 3 kali ibadah raya. Dalam ibadahnya HKBP Bandung Barat menggunakan 1 set alat musik bersuara kencang, tetapi tidak didukung dengan peredam suara pada ruangan tersebut. Dari beberapa survey lapangan terhadap proyek sejenis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perancangan sebuah Gereja bertitik berat pada bagaimana melayani aktivitas umat pada ibadah raya setiap hari Minggu.

2. Secara Tipologi, setiap Gereja berfilosofi sebagai sebuah ruang penghubung antara umat manusia dengan Tuhan, dengan alasan tersebut, mimbar selalu dibuat lebih tinggi dari ruang duduk jemaat.


(35)

[26]

3. Sirkulasi jemaat diarahkan pada ruang penerima untuk kemudian diarahkan pada kursi-kursi kosong oleh tim penyambut Gereja.

2.7. Tinjauan Desain Interior Modern

Berbicara masalah desain khususnya interior tentu tidak telepas dari keberadaan ruang arsitektural sebagai satu dari kebutuhan manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk individu maupun sosial. Desain interior merupakan suatu keilmuan yang membahas hubungan manusia dengan ruang arsitektural dan seluruh elemen pendukungnya. Desain interior bertujuan untuk membuat manusia sebagai pemakai ruang dapat beraktifitas dalam ruangan tersebut dengan efektif dan merasa nyaman pada ruangan tersebut (Dodsworth, 2009: 8). Ruang entah itu berupa berwujud maupun tidak berwujud merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dalam konteks hidup. Ruang merupakan substansi materi, seperti batu dan kayu. Walaupun demikian, ruang pada umumnya tidak berbentuk dan terdispersi. Ruang universil tidak mempunyai definisi. Pada saat suatu unsur diletakkan pada suatu bidang, barulah hubungan visualnya terbentuk.

Ketika unsur-unsur lain mulai diletakkan pada bidang tersebut, terjadilah hubungan majemuk antara ruang dan unsur-unsur tersebut maupun antara unsur-unsur yang satu dengan unsur-unsur lainnya (Ching; 1996, 10). Pernyataan Ching seakan memperkuat pernyataan dari Dosworth tentang hubungan antara desain interior dan ruang. Ruang yang sebelumnya oleh Ching dijelaskan tidak berbentuk dan terdispersi, diberikan pemaknaan atau nilai oleh keilmuan desain interior sesuai dengan yang dijelaskan oleh Dodsworth.


(36)

[27]

John Pile (2001) menyatakan bahwa dalam dunia modern, sebagian besar pengalaman hidup manusia (human life experiences) di”pentaskan” dalam ruang interior. Manusia mungkin sangat mencintai perasaan berada-di-ruang -luar ( out-of-doors) yaitu kesenangan terhadap ruang terbuka dan

beratapkan langit, kebebasan dari kehidupan di balik “pagar”

(rumah, bangunan, arsitektur; penanda teritori), tetapi

kesenangan berada di luar “pagar” tersebut merefleksikan

sebuah realitas bahwa begitu banyak kehidupan yang dihabiskan di dalam ruang. Bangunan dan interior-nya dirancang (planned) untuk mengakomodasi tujuan dan gaya dari trend ketika bangunan tersebut mulai dibangun; dan bangunan juga mempengaruhi aktivitas dan kehidupan manusia sepanjang mereka menggunakan ruang tersebut. Keilmuan desain interior, perkembangan dan perubahannya melalui untaian sejarah adalah cara yang berguna untuk mengeksplorasi masa lalu dan untuk melogikakan ruang dimana kehidupan modern itu hidup.

Desainer profesional diharapkan untuk mempelajari sejarah desain interior, untuk mengetahui praktek masa lalu dalam

istilah “gaya (styles)” dan ntuk mengetahui tokoh dan ruang lingkup kontribusi tokoh tersebut yang merumuskan sesuatu yang menarik dan berpengaruh terhadap keilmuan desain khususnya desain interior selanjutnya. Pile selanjutnya memaparkan beberapa tokoh dalam konteks sejarah desain interior yang mempengaruhi keilmuan desain interior tersebut selanjutnya baik sebagai sebuah praktek profesional maupun epistemologi-nya. Pile membatasi sejarah desain interior dengan memfokuskan pada era modern (setelah revolusi industri) dan tokoh-tokoh dibalik lahirnya gaya-gaya tersebut. Tokoh-tokoh yang menurut Pile yang berperan penting adalah:


(37)

[28]

1. Charles Rennie Mackintosh (1868-1928)

Gambar 6.

Hill House, Hellenburgh, Durbartonshire, Scotland, 1902-1903; Sumber : www.architectureweek.com

Di kota Glasgow, Skotlandia, sebuah karya yang dihubungkan dengan gerakan Art Nouveau dikerjakan dalam waktu singkat oleh beberapa desainer yang dipimpin oleh Charles Rennie Mackintosh. Karya Mackintosh berbasis pada seni dan Kriya (arts and crafts), namun bergerak lebih jauh menuju suatu gerakan pembebasan yang sdisebut gerakan Art Nouveau dan berpengaruh cukup besar di antara desainer daratan eropa (continental designer), terutama yang bermarkas di Vienna. Untuk klien privat dan flat pribadinya di Glasgow, Mackintosh mengembangkan desain furniture yang simple, bentuk geometris, namun menerapkan proporsi yang berlebihan, sandaran punggung kursi yang sangat tinggi, dan finishing hitam dan putih dengan aksen detail dekorasi berwarna ungu, perak atau emas.

Elemen ornamen yang dicat berwarna kadangkala ditambahkan oleh istri dari Mackintosh, Margaret Macdonald (1865-1933), dengan saudara perempuannya Frances


(38)

[29]

Macdonald (1874-1921) merupakan partisipan aktif dari gerakan art and craft dan gerakan yang berhubungan dengan desain yang berpusat di Glasgow pada tahun 1890-an. Faktanya gerakan art and craft, meskipun tujuannya untuk mereformasi desain victoria (victorian design) dan selera masyarakat (taste) pada masa itu, namun gerakan tersebut hanya berhasil mempengaruhi segelintir orang mengingat biaya produksinya yang sangat tinggi. Bagaimanapun juga, penolakannya terhadap ornamentasi produksi-massa yang tidak bermakna, dengan menekankan pada kejujuran dalam ekpresi desain terhadap realitas dari fungsi, material dan teknik, berpikir ke depan, meskipun dengan cara yang radikal juga kontroversial. Hal tersebut yang menghubungkannya dengan gerakan Art Nouveau, suatu gerakan penolakan total terhadap kesejarahan (historicism); yang membuatnya menjadi titik awal dari semua kajian terhadap modernisme dalam desain (interior).

2. Antoni Gaudi (1852-1926)

Gambar 7.

Casa Batlló, Barcelona, 1904-06. Sumber: www.architectureweek.com

Di Barcelona-Spanyol, meskipun banyak variasi karya dari gaya Art Nouveau, figur yang dominan adalah Antoni Gaudi,


(39)

[30]

tokoh pelopor dari “perbendaharaan bahasa visual” stiliasi

bunga (vocabulary of flowing curves ) dalam interior dengan karakter yang kuat, teknik tinggi; dan detail yang sangat dekoratif.

Pada kisaran tahun 1904-1906 ia merekonstruksi sebuah

bangunan tua “Casa Batllo“, termsuk di dalamnya fasad baru dari keseluruhan kompleks bangunan, bentuk menyerupai tulang (bone-like form), dengan garis atap yang fantastik,dan untuk beberapa apartemen, sebah interior yang mencengangkan. Pintu berpanel dihiasi dengan kaca kecil dengan bentk yang tidak beraturan (irregular shape); plafon plester dengan bentuk garis lengkung (swirling curved form).

Gaudi mengembangkan garis lengkung yang fantastik, kadangkal menyerupai sambungan tulang, kadangkala bentuk yang organik (liat) pada furniture yang didesain khusus oleh tukang kayu dengan kemampuan tinggi pada proyek yang spesifik. The Guell Park (1905-1914) dan proyek terakhirnya Sagrada Familia Church (1903-1926) menunjukkan sbuah karya yang fantastik dan karakter personal stilistik Gaudi; dalam skala yang besar.

3. Gerrit Rietveld (1888-1964)

Gambar 8.

Schröder House, Utrecht, The Netherlands, 1924. Sumber: www.architectureweek.com


(40)

[31]

Karya yang paling terkenal dari gerakan “De Stijl(the style/gaya)” adalah karya yang dibuat oleh Gerrit Rietveld, yaitu Schroder house yang berlokasi di Utrecht adalah realisasi komplit dari ide pergerakan tersebut. Adalah sebuah blok garis lurus yang menciptakan sesuatu yang kompleks, dinding yang saling menopang (interpenetrating planes of wall), atap, dan geladak yang memproyeksikan, dengan void yang dilengkapi dengan kaca gelas dalam bingkai logam.

Ruang keluarga (living room) bagian atas dipisahkan oleh sistem panel geser (sliding panels) yang mengijinkan pengaturan kembali untuk mendapatkan variasi bukaan ruang. Furniture tanam (built-in) dan bergerak (movable) berkonsep geometrik dan abstrak. Hanya waran-warna primer dan warna hitam yang diterapkan dengan warna putih dan abu-abu pada setiap permukaan sebagai komplementer-nya.

Dikarenakan anggotanya yang sedikit, masa yang singkat, dan sedikitnya pencapaian melalaui pembangunan proyek, Pengaruh gerakan De Stijl dalam konteks modernisme dalam desain (interior) tidak secemerlang dibandingkan dengan gerakan serupa yang muncul di Jerman dan Perancis.

4. Alvar Aalto (1898-1976)

Gambar 9.

Finnish Pavilion, New York World's Fair, 1939 Sumber : www.architectureweek.com


(41)

[32]

“Generasi Kedua‟” yang paling penting dalam era

modernisme desain interior adalah seorang arsitek dan desainer Finlandia Alvar Aalto. Karir Aalto dimulai ketika gaya perkawinan antara gaya Romantisme-nya Napoleon (yang pada saat itu sedang trend di Eropa) dengan semangat nasionalisme Nordic yang didengungkan oleh Lars Sonck dan Eliel Saarinen, yang nantinya akan melahirkan suatu gaya bar yang disebut gerakan Neoclassicism dan Jugendstil pada akhir abad ke 19 (tahun 1800-an).

Masyarakat Amerika akhirnya dapat menikmati karya

desain dari Alvar Aalto secara langsung pada saat New York‟s

World Fair 1979. Ruang interior seperti kotak(box-like) pameran Finlandia dibat dengan sangat menarik dengan memperkenalkan dinding organik (free-form) yang mengalir (flowing). Sebuah dinding yang terbuat dari kayu yang melengkung dan memenuhi keseluruhan ruang utama pameran dan dipasangi layar pada ruang pameran tambahan pada bagian atas.

Sebuah balkon restoran dengan tujuan untuk memutarkan film dari sebuah booth proyeksi dengan bentuk organik yang menakjubkan menambahkan keindahan dari keselurhan desain tersebut. Meskipn keluasan ruang yang sempit dan posisi booth pameran tersebut berada di lokasi yang kurang tepat, namun desain Aalto telah menarik perhatian pengunjung dan mendapatkan suatu pujian khusus pada event tersebut.


(42)

[33]

5. Pierre Chareau (1883-1950)

Gambar 10.

Maison de Verre,Paris, 1928-193; Sumber: www.jorgerovira.blogspot.com

Karyanya yang terkenal dan bersejarah adalah Maison de Verre (house Of Glass) di Paris yang menggnakan bingkai baja dan are yang luas dari glass block dan plate glass. Desain furniture termasuk di dalamnya kayu solid dan upholsteryyang tebal dan kursi yang gampang dilipat dengan bingkai logam dan anyam-anyaman (wicker) pada dudukan dan sandaran punggung. Karya desainnya mencerminkan suatu perpindahan dari gaya Art Deco ke arah International Style sebagai puncak atau era keemasan dari desain modern.

Chareau adalah seorang arsitek dan desainer kelahiran Lehavre-Prancis dan menyelesaikan studinya pada Ecole Nationale Superieure des Beaux-arts di Paris pada usia 17 tahun. Karakter desain-nya menunjukkan suatu komplesitas dari perpaduan bentuk-bentuk dasar yang harmonis. Melalui karya pertamanya Maison de Vierre, Chareau langsung melejit menjadi satu desainer dan arsitek kenamaan dan mempengaruhi gaya desain dunia selanjutnya.


(43)

[34]

6. Phillip Johnson (1906-2005)

Gambar 11.

Glass House, New Canaan, Connecticut, 1949. Sumber: www.ichalcarper.com

Pada tahun 1946, dunia sedang dilanda demam

International Style” dan salah satu tokohnya arsitek Mies Van De Rohe yang membangun Farnsworth House telah menginspirasi seorang arsitek Amerika lainnya Phillip Johnson untuk mendesain rumahnya sendiri di New Canaan-Connecticut dengan gaya yang sama. Sebuah rumah dengan interior berdindingkan glass block dengan hanya batu bata silinder kecil yang ditampilkan pada rumah untuk menujukkan posisi kamar mandi dan lokasi untuk tempat penghangat (fireplace).

Dapur dilengkapi dengan meja counter yang dapat diangkat ke atas (lift tops) untuk penyimpanan peralatan dapur. Sedangkan semua furniture-nya merupakan karya desain dari Mies Van De Rohe, dengan menggunakan upholsterykulit coklat dengan kerangkan berlapiskan krom, keseluruhan karya desain interior tersebut menunjukkan suatu bentuk ketelitian dalam ruang. Ubin yang merah pada lantai dan view yang menuju ke luar (outward) kepada eksterior yang hijau merupakan warna yag dominan pada interior tersebut. Rumah kaca ini merupakan


(44)

[35]

contoh terkenal dari kemungkian untuk sebuah gagasan (open plan) yang logis dan eksekusi desain yang ekstrim

7. Walter Gropius (1883-1969)

Gambar 12. Gropius House, 1937.

Sumber: www.architectureweek.com

Pengaruh langsung dari modernisme gaya Internasional (international style) bertambah besar ketika beberapa pimpinan Eropa dari gerakan tersebut tiba di Amerika Serikat. Peristiwa hijarah tersebut disebabkan situasi politik Eropa yang makin tidak menentu seiring meningkatnya aksi-aksi represif dari partai NAZI-Jerman pimpinan Kanselir Adolf Hitler.

Salah satu pimpinan gerakan tersebut adalah Walter Gropius, bekas kepala sekolah sekolah desain yang terkenal di Weimar (bagian dari jerman) Bauhaus. Walter Gropius adalah seorang arsitek dengan mengarsiteki sendiri rumahnya sendiri di Lincoln-Massachussets (1937). Rumah tersebut merupakan conoth terbaik dari desain international style, dengan tipikal atap datar, area kaca yang luas, dan penerapan detail pada fasad (entrance shelter) yang ditopang oleh kolom bulat, tangga spiral dan pemasangan glass block yang banyak.


(45)

[36]

Dinding putih diciptakan bukan dari beton ataupun stucco (plesteran) melainkan dengan papan kayu lapis (tongue-and-groove wood boards) yang merupakan tipikal dari bangunan vernakular New England. Desain interior-nya elegan simplicity dan menampilkan beberapa jenis karya desain furniture hasil karya anggota gerakan modernisme. Sekarang rumah tersebut menjadi sebuah tanda daerah (landmarks) dan menjadi salah satu atraksi pariwisata yang terkenal di Massachussets yang dikunjungi banyak wisatawan.

8. Herman Hertzberger (1932-)

Gambar 13.

Centraal Beheer, Apeldoorm, The Netherlands, 1973, Sumber : laguna.pl

Di Belanda, Herman Hertzberger mengimplementasikan gagasan Aldo Van Eyck tentang interior yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi civitas dalam interior yang terorganisir (organization of interior). Hertzberger menerapkannya pada bangunan kantor Central Beheer (1973) sebuah perusahaan asuransi di Apeldoorn.

Bangunan ini dibuat dengan unit-unit modular dalam ruang persegi empat dengan pola yang tidak beraturan. Ruang interior


(46)

[37]

adalah sebuah hasil dari kompleksitas ruang kecil dimana pekerja individual dituntut untuk mengatur sendiri furnitre kerja-nya, peralatan, dan aksesoris pribadi-nya sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Hasilnya adalah sebuah kekacauan (clutter) dalam ruang interior yang sangat humanis, tidak seperti ruang kantor umumnya yang terkesan kaku, formal dan monoton.

Hetzberger dengan Aldo Van Eyck merupakan pelopor gerrakan structuralist di Belanda (pada tahun 1960an). Ia percaya bahwa peran arsitek tidaklah menawarkan solusi yang komplit terhadap permasalahan bangunan, namun menyediakan kerangka spatial yang akan diisi oleh civitas pemakai ruang tersebut. Jadi Hetzberger menekankan pentingnya mendesain aktivitas manusia yang akan berada pada dengan memberikan kebebasan berekspresi pada ruang interior tersebut dibandingkan dengan bangunan yang formal dan kaku yang mengarahkan bahkan mendikte manusia untuk beraktivitas dalam ruang.

Gambar 14.

Eames House and studio, Santa Monica, California, 1949. Sumber : www.eischlernetwork.com


(47)

[38] 9. Charles Eames (1940-2001)

Lebih dikenal sebagai desainer dari Eames chair (1940-1), Rumah pribadi Charles Eames adalah sebuah contoh awal dari

sebuah “gerakan” yang disebuthigh-techyang menggunakan logam dan kaca sebagai elemen pembentk dari keseluruhan desain tersebut. Menggunakan kerangka sambungan logam yang tanpa penutup (exposed) pada atap, sedangkan dinding eksterior disusun oleh kaca dan panel solid dengan jendela standar industri dan elemen struktur.

The Eames House dibangun dengan bagian produksi industri, juga kadangkala dipandang sebagai desain yang berbasiskan teknologi (industri) juga mampu menciptakan suatu interior dengan keindahan dan bahkan untuk rumah tinggal.

Charles Eames memang besar di lingkungan arsitek dan menamatkan pendidikan arsitekturnya Washington University-St Louis. Ia sangat dipengaruhi oleh seorang arsitek Finlandia Eliel Saarinen; yang nantinya akan menjadi teman dan partnernya dalam profesi.


(48)

[39]

2.8. Studi Antropometri

Dimensi dan Study Ruang  Mimbar

Mimbar merupakan bagian terpenting dalam Interior gereja dan merupakan pusat dari kegiatan liturgy. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus untuk merancang bagian-bagian mimbar. Jarak antar area mimbar dengan area jemaat tidak boleh terpisah jauh agar keduanya dapat sama-sama berpartisipasi dalam penyembahan kepada Tuhan.

Area mimbar dinaikkan sekitar tiga tingkat, tidak lebih dari 15 cm tiap tingkatnya dan lebar anak tangga minimum 40 cm. pemakaian railing pada area jemaat dan area mimbar kini lebih jarang digunakan, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pemisahan antara area duduk jemaat dengan mimbar. Tinggi railing pada umumnya adalah 01 cm (36 inch).

Luas mimbar minimum 18.5 m2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan mimbar adalah :

a. Tujuan mendirikan gereja atau chapel adalah menyediakan tempat bagi jemaat untuk menyembah Tuhan (worship), bersukutu (fellowship), pengajaran (teaching), dan persiapan ibadah (service).

b. Jemaat dan aktifitasnya merupakan pertimbangan utama dalam perancangan gereja atau chapel.

c. Tujuan utama dari perancangan mimbar adalah untuk memusatkan perhatian, mengarahkan dan mempersiapkan hati jemaat untuk Tuhan. d. Theologi tidak mempengaruhi secara langsung arsitektur gereja, hanya

mempengaruhi kegiatan liturgi ibadah.

Meja khotbah merupakan tempat pendeta menyampaikan Firman Tuhan. Meja kotbah merupakan perabot yang paling digunakan di mimbar. Meja ini tidak harus diletakkan di tengah mimbar, namun sebaiknya dapat dilihat oleh semua


(49)

[40]

jemaat. Meja ini difasilitasi tempat untuk meletakkan Alkitab, catatan kotbah dan air minum untuk pendeta atau pembicara.

Gambar 15. Dimensi Meja Mimbar

Sumber : Panero, Julius and Zelnik, Martin. Human Dimension Interior Space. NewYork: Whitney Library of Design, 1979

 Tempat Duduk Jemaat

Tempat duduk jemaat Gereja Kristen biasanya tidak memiliki sandaran lutut. Jika area duduk jemaat menggunakan bangku, maka sebaiknya gang pada sisi kiri-kanan bangku untuk memudahkan jemaat yang akan keluar. Satu bangku panjang biasanya berkapasitas 12-18 orang, namun pada chapel berkapasitas 6-10 orang.


(50)

[41]

Gambar 16. Dimensi kursi pada chapel

Sumber: Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga,1996

 Sirkulasi atau Aisle

Gang pada pinggir kursi kurang menguntungkan karena adanya pancaran udara dinding. Pada gereja besar, gang tengah bermanfaat untuk iring-iringan pengantin dan pemakaman.

Gambar 17. Ukuran Sirkulasi dalam Gereja

Sumber: Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga,1996 Ukuran standar untuk aisle atau gang :

 Gang utama : 151 cm  Gang samping : 105,24 cm  Gang depan : min 180 cm  Gang antar kursi : min 150 cm


(51)

[42]

Juga perlu diperhatikan juga sirkulasi pengguna dengan alat bantu seperti roda atau tongkat, dll.

Gambar 18.Sirkulasi Kursi Roda

Sumber : Panero, Julius and Zelnik, Martin. Human Dimension Interior Space. New York: Whitney Library of Design, 1979

 Suara

Posisi sumber suara menentukan nantinya seluruh jemaat yang hadir dapat mendengar dengan jelas atau tidak, khususnya jemaat yang ada di belakang. Posisi sumber suara sebaiknya berada di posisi yang lebih tinggi dan sesuai dengan batas pandangan manusia. Hal ini dapat membantu agar jemaat yang duduk di belakang juga dapat mendengar dengan jelas. Sebab apabila sumber suara dalam posisi sejajar, maka suara pembicara tidak akan dapat sampai ke bagian belakang.


(52)

[43]

Gambar 19.Posisi Sumber Suara

Sumber : Panero, Julius and Zelnik, Martin. Human Dimension Interior Space. New York: Whitney Library of Design, 1979

Beberapa hal penting yang perlu di perhatikan dalam peletakan posisi paduan suara musik :

a. Peletakan musik dan paduan suara sebaiknya cukup dekat, karena adanya perbedaan jarak akan menimbulkan jeda waktu.

b. Pemain musik sebaiknya berada pada posisi di mana dia dapat mendengarkan musiknya sama dengan singer atau choir, agar dapat dihasilkan tempo yang serasi antara musik dan suara nyanyiannya. (Allen 81).


(53)

[49]

2.10. Zoning dan Blocking

Gambar 21. Zoning Perancangan Interior HKBP Bandung Timur Sumber :Dokumen pribadi


(54)

[50]

Gambar 22. Blocking Perancangan Interior HKBP Bandung Timur Sumber :Dokumen pribadi


(55)

[51]

BAB III KONSEP PERANCANGAN GEREJA HKBP

3.1. Tema dan Gaya Perancangan 3.1.1. Tema Perancangan

Gambar 3. Skema mind mapping Sumber : dokumen pribadi

Dari skema mind mapping diatas maka tema perancangan yang diusung dalam perancangan Gereja HKBP merupakan “kasih tulus di dunia”. Tema ini dipilih bertujuan untuk mendukung visi dan misi HKBP yang dialogis dan terbuka serta mampu dan bertenaga mengembangkan kehidupan yang bermutu di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, bersama-sama dengan semua orang di dalam masyarakat global, terutama masyarakat Kristen, demi kemuliaan Allah Bapa yang mahakuasa. Kasih itu adalah sabar, tidak pemarah (tidak gusar), tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak


(56)

[52]

sombong, tidak mencari keuntungan sendiri (1 Korintus 13:4-5). Sabar, tidak pemarah yaitu tenang diterapkan dalam penataan lay out yang teratur, menunjang bentukan, warna, dan lightning. Tidak cemburu/tidak ada kesenjangan yaitu seimbang diterapkan dalam pembagian ruang. Hangat dan tenang diterapkan dalam pola sirkulasi sederhana. Karakter yang ingin ditampilkan adalah karakter ruang yang lembut dan tegas. Hal ini untuk menampilkan kasih Tuhan yang selalu melingkupi kita yang menjadi dasar dari umat Kristiani.

Kelembutan ditunjukkan dalam bentuk lengkung yang diterapkan dalam bentukan lay out, sirkulasi, maupun perabot. Ketegasan ditunjukkan dalam garis lurus dalam perabot dan elemen interior. Suasana yang ditimbulkan adalah suasana tenang dan hangat. Suasana tenang yang terwujud dari kasih yang sabar dan adanya kasih Tuhan yang melingkupi manusia yang memberi kehangatan. Yang diterapkan dalam warna dan bahan.

3.1.2. Konsep Gaya

Dalam merancang interior sebuah gereja, suasana khidmat haruslah diperhatikan. Dengan ketenangan yang diciptakan akan membantu jemaat untuk lebih berkonsentrasi dan merasakan kelegaan bukan merasa tertekan. Gaya yang dipakai dalam perancangan ruang kebaktian Gereja mengarah pada gaya modern.

Pemilihan gaya Modern sebagai konsep perancangan HKBP merupakan salah satu langkah penyesuaian antara tema dan gaya. Selain itu, pemilihan ini didasari oleh misi gereja HKBP yaitu, HKBP berusaha meningkatkan mutusegenap warga masyarakat, terutama warga HKBP, melalui pelayanan-pelayanan gereja yang bermutu agar mampu malaksanakan amanat Tuhan Yesus dalam segenap perilaku kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, maupun kehidupan bersama segenap masyarakat manusia di tingkat lokal dan nasional, di tingkat regional dan global dalam menghadapi tantangan Abad-21.


(57)

[53]

Gambar 4. Image chart gereja modern Sumber : www.google.com

Ada tiga faktor utama dalam penataan interior ruang kebaktian. Ketiga faktor tersebut yaitu:

1. Altar

Altar merupakan bagian terpenting dalam sebuah ruang kebaktian karena merupakan pusat dari akivitas liturgi atau ibadah (Sumber: Time-Saver Standarts for Public Buildings). Adapun area mimbar merupakan area terpenting dan menjadi pusat perancangan. Hal ini dikarenakan mimbar merupakan tempat dimana seorang hamba Tuhan berkotbah memberitakan Firman Tuhan.

2. Tempat Duduk Jemaat

Gedung gereja merupakan tempat berkumpulnya jemaat-jemaat Kristus untuk datang bersekutu bersama-sama. Dengan demikian dapat dikatakan keberadaan jemaat merupakan faktor penting dalam penataan interior gereja, khususnya dalam penataan kursi jemaat. Kursi jemaat di Gereja HKBP didesain dengan menggunakan bahan dudukan busa, dan memiliki fleksibilitas untuk dapat disimpan dan dipindah. Hal ini dikarenakan liturgi dan suasana kebaktian yang menuntut dinamika gerak dan aktifitas duduk yang relatif lama. 3. Ruang Pendukung ibadah

Seiring dengan perkembangan teknologi dan akfifitas ibadah, ada beberapa area pendukung lain yang diperlukan dalam ruang kebaktian. Seperti ruang persiapan, ruang monitoring, dan lain sebagainya.


(58)

[54] 3.2. Konsep Bentuk

Konsep bentuk yang diterapkan pada bangunan Gereja HKBP di Bandung Timur ini menerapkan bentuk lengkung dan garis-garis vertikal menggambarkan hubungan antar manusia dengan Tuhan, dan garis-garis horizontal yang menggambarkan hubungan persekutuan antar jemaat tampak pada pola-pola dinding.

Dinding dirancang dengan adanya perbedaan ketebalan dinding untuk pemantulan suara.perbedaan bahan dan permainan efek lampu. Mengingat mimbar memiliki peran utama dalam perancangan interior, untuk dinding pada area mimbar dirancang khusus dengan bentukan lengkung, menggambarkan Roh Kudus dan kasih Kristus yang menaungi.

3.3. Konsep Material

Adapun material yang diterapkan pada Gereja HKBP Bandung Timur ini, penerapannya berdasarkan dari gaya perancangan. Dimana gaya perancangan yang diambil yaitu Modern. Material yang dipergunakan yaitu material – material seperti kaca bening, melaminto , acrylic, kayu dan lain sebagainya. Serta penggunaan jenis tanaman seperti king palm dan canary date palm,yang merupakan ciri dari tropis. Penggunaan stainless steel hanya berupa list-list treatment pada dinding kolom saja. Semua itu untuk nilai estetis saja,agar menciptakan kesan modern tropis pada interior didalamnya.

Bahan utama atap adalah gypsum board, acrylic, retroshield, Insulbreak 40F. Retroshield adalah material insulasi panas yang digunakan di bawah atap mampu menolak radiasi panas matahari secara efektif. Pengambilan bahan ini dikarenakan daerah HKBP Bandung timur merupakan daerah yang suhu udara lebih panas pada siang hari serta daerah yang dekat dengan lalulintas kendaraan bermotor. Untuk Insulbreak 40F adalah pencegah merambatnya panas selain melalui refleksi tetapi juga melalui konduksi (thermal break). Insulbreak 40F dirancang dengan struktur closed cell foam yang membantu untuk meredam suara.


(59)

[55]

Pola lantai pada area duduk jemaat menggunakan bahan parquete ukuran 15x60, sedangkan untuk area mimbar menggunakan karpet dengan warna merah. Arti simbolik dari warna-warna tersebut adalah:

 Coklat melambangkan kebajikan dan kerendahan hati.  Biru melambangkan babtisan air.

 Merah melambangkan darah Kristus dan Roh Kudus.

(Sumber: Rest, Friedrich. Our Christian Symbol. New York: Education Express, 1954.)

3.4. Konsep warna

Berikut ini adalah warna yang akan diterapkan dalam perancangan interior HKBP Bandung Timur :

A. Biru, mempunyai efek yang menyegarkan atau mengistirahatkan (biru muda) dan merilekskan (biru). Umumnya kita menegosiasikan dengan tenang, aman, nyaman, sederhana dan kontempatif (sesuatu yang mudah untuk direnungkan). Warna biru bisa mengurangi tekanan darah dan detak jantung.(Mahke, et al, 1993: 13)

Biru tua Biru muda

C:93 C:72

M:58 M:13

Y:0 Y:0

K:0 K:0

B. Merah, mempunyai efek semangat (merah terang) dan merangsang(merah). Umumnya kita menegosiasikan dengan antusias, bergairah, aktif, kuat, hangat. Merah mungkin merupakan


(60)

[56]

warna yang paling dominan dan dinamis, ia secara cepat menarik perhatian dan membawa objek mendekat. (Mahke, et al, 1993: 11)

Merah

C:0, M:100, Y:100, K:0

C. Coklat, adalah warna hangat dan nyaman. Coklat muda membuat sebuah ruangan terasa lebih luas, coklat tua memberikan rasa kenyamanan.

Coklat tua Coklat muda

C:0 C:28

M:29 M:79

Y:47 Y:100

K:0 K:27

D. Hitam, dapat diartikan dengan warna misterius. Umumnya kita mengasosiasikan dengan perasaan yang tidak diketahui.

Hitam

C:75, M:68, Y:65, K:90

E. Putih, menunjukkan kemurnian, kesucian tidak bersalah, polos, dan kebaikan. Meskipun putih adalah warna netral, dapat juga menjadi warna dingin karena diasosiasikan dengan salju dan es. Putih sering juga digunakan untuk menunjukkan kesederhanaan, kesterilan, dan keamanan.


(61)

[57] 3.5. Konsep Furniture

Perabot utama dalam ruang kebaktian ini antara lain meja mimbar, kursi majelis, kursi jemaat, dan rak persembahan. Perabot khusus seperti meja mimbar didesain sebagai elemen yang mudah dipindahkan. Sedangkan kursi jemaat didesain sebagai kursi yang mudah dipindahkan dan disusun, fleksibel untuk perubahan penataan kursi. Untuk area balkon menggunakan kursi panjang yang tidak memungkinkan perubahan penataan kursi karena adanya perbedaan kenaikan lantai. Secara umum bahan yang digunakan adalah bahan kayu yang berkarakter hangat, natural, dan nyaman. Adapun bahan kayu tersebut difinishing melamin. Bahan yang lain yaitu stainles steel merupakan bahan yang berkarakter eksklusif, bersih, dan mudah pengerjaannya.

3.6. Konsep Penghawaan

Pola sirkulasi udara dalam ruang kebaktian ini menggunakan sistem penghawaan buatan dengan menggunakan AC split wall mounted (dipasang di dinding).

3.7. Konsep Pencahayaan

Pencahayaan yang dipakai adalah pencahayaan alami yang didapat dari jendela kaca, serta pencahayaan buatan dari lampu-lampu. Adapun lampu-lampu yang digunakan dalam ruangan ini antara lain lampu sorot berwarna warm light untuk memberikan cahaya memusat pada area mimbar. Dan untuk area jemaat mengunakan general lighting (lampu TL), serta lampu halogen yang digunakan untuk event-event khusus pada saat general lighting dimatikan, misalnya pada saat pertunjukan drama, dll. Dan untuk memberikan efek-efek khusus pada dinding menggunakan lampu downlight halogen yang ditanam pada dinding.


(62)

[58] 3.8. Konsep Tata Suara

Ukuran amplification. Alat bantu yang dipakai antara lain speaker, amplifier, dan mikrofon. Selain alat bantu mekanik, faktor lain yang perlu dirancang adalah mengurangi ketinggian atap untuk mendapatkan sudut pemantulan yang merata, sehingga semua jemaat yang hadir memiliki kondisi pendengaran yang baik. Penggunaan bahan kayu dan karpet juga ditujukan untuk gedung mengurangi gema dan gaung yang berlebihan.

3.9. Konsep Keamanan

Sistem keamanan melibatkan sumber daya manusia, yaitu satpam dan pekerja gereja. Sistem keamanan ruang kebaktian menggunakan sistem hydran dan tabung kebakaran, serta alarm kebakaran. Smoke detector untuk mendeteksi adanya kebakaran diletakkan di area hall karena kemungkinan terjadinya kebakaran kecil.


(63)

Daftar Pustaka

Arifin. Menguak Misteri Agama-agama Besar . Jakarta : Golden Terayan Press.1994.

Adolf Heuken, S.J., Ensikloped iPopuler Tentang Gereja, hal.60 Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, 1995

Buku Antar Bangsa, Indonesian Heritage agama dan Upacara edisi Bahasa Indonesia, 2002

Ching, Francis D.K., 1996, Ilustrasi Desain Interior, Jakarta: Penerbit Erlangga

Dodsworth, Simon, 2009, The Fundamentals Of Interior Design, USA: AVA Publishing

Djam’annuri, Agama Kita : Perspektif Sejarah Agama-agama Sebuah Pengantar, (yogakarta : Kurnia Kalam Semesta, 2000). hlm 99.

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini jilid A-L halaman 332-336, 1997 Friedrich.Our Christian Symbol. New York: Education Express, 1954 Huria Kristen Batak Protestan. Aturan dan Peraturan HKBP 2002. Kantor Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 2, Balai Pustaka, 1991

Kitab Hukum Kanonik Kar 1214 Pedoman Penata layanan HKBP

Pile, John, 2001, The History Of Interior Design, Online Article @

www.architectureweek.com (5 September 2001) retrieved 5 Januari 2012 Pusat Pearaja Tarutung. hlm 111-180


(64)

DATA PRIBADI

Nama : Triber Tomega Tambunan

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Porsea , 9 September 1987

Kewarganegaraan : Indonesia

Status pernikahan : belum menikah Tinggi, berat badan : 167 cm, 57 kg

Kesehatan : Baik

Agama : Kristen Protestan

Alamat lengkap : Jl. Sekeloa gang kubang sari 8 no 3, Bandung 40134

Telepon, HP : HP = 085315325523

E-mail : tomegatambunan@yahoo.co.id

Pendidikan

» Formal

1993 - 1999 : SD N 1 Porsea

1999 - 2002 : SMP Santa Lusia Dolok Sanggul 2002 - 2004 : SMA N 1 Dolok Sanggul

2004 - 2005 : SMA N 18 Medan 2005 – 2006 : AMI Medan

2007 - 2012 : Program Sarjana (S-1) Desain Interior Universitas Komputer Indonesia, Bandung


(65)

Kemampuan.

Kemampuan Komputer (MS Word, MS Power Point, Adobe Photoshop, Google Skatch Up, Autocad, 3D max ).

Pengalaman Organisasi

Nama organisasi Posisi Tahun

SMADDI BAKSOS Interior Unikom

Ketua Pelaksana 2009-2010


(66)

Proyek Perancangan

Perancangan Interior HKBP

Bandung Timur

Triber Tomega Tambunan

52007011


(67)

Latar Belakang Masalah

-

Pertumbuhan umat kristiani di bandung

meningkat

-

Perkembangan masyarakat batak di bandung

yang semakin meningkat

-

Terdapat 75 gereja termasuk hkbp yang berdiri

di bandung

Triber Tomega Tambunan

52007011


(68)

Permasalahan perancangan

-

Bagaimana merancang suasana ruang yang

religius terhadap yesus kristus

-

Bagaimana Merancang suasana gereja yang

mendukung visi dan misi HKBP dengan khas

etnik batak toba

Maksud dan Tujuan perancangan

-

Merancang suasana ruang yang religius

terhadap yesus kristus

-

Merancang suasana gereja yang mendukung

visi dan misi HKBP dengan khas etnik batak

toba


(69)

Permasalahan perancangan

-

Bagaimana merancang suasana ruang yang

religius terhadap yesus kristus

-

Bagaimana Merancang suasana gereja yang

mendukung visi dan misi HKBP dengan khas

etnik batak toba

Maksud dan Tujuan perancangan

-

Merancang suasana ruang yang religius

terhadap yesus kristus

-

Merancang suasana gereja yang mendukung

visi dan misi HKBP dengan khas etnik batak

toba


(70)

Permasalahan perancangan

-

Bagaimana merancang suasana ruang yang

religius terhadap yesus kristus

-

Bagaimana Merancang suasana gereja yang

mendukung visi dan misi HKBP dengan khas

etnik batak toba

Maksud dan Tujuan perancangan

-

Merancang suasana ruang yang religius

terhadap yesus kristus

-

Merancang suasana gereja yang mendukung

visi dan misi HKBP dengan khas etnik batak

toba


(71)

Konsep perancangan

Tema dan Gaya perancangan

Tema yang diambil

Kasih tulus di dunia


(72)

(73)

Konsep Warna

Warna coklat melambangkan kebajikan dan

kerendahan hati.

Warna Biru melambangkan Babptisan Air

Warna Merah melambangkan Darah kristus dan

Roh kudus


(74)

Material

modern

Standar Pabrikan

-

Kaca cermin

-

Stainless

-

Acrilyc


(75)

Pencahayaan

Penerangan setempat

Menggunakan general lighting, LED

lamp, serta penerangan alami

Penerangan Khusus pada area-area

khusus seperti panggung dan mimbar


(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(84)

(85)

(86)

(87)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)