Aspek ANALISA ASSESMEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG TAHUN 2012 | Sandy | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 940 2696 1 PB

10 pelatihan di rumah sakit lain dan perawat diadakan di RS PKU Muhammadyah Sruweng.

3. Aspek

Persyaratan fisik bangunan Persyaratan fisik bangunan baik level I dan Level II adalah sama, hal ini karena itempoin yang dipersyaratkan untuk IGD level I dan IGD level II sama dan secara umum dapat dipenuhi, hanya pada poin keberadaan area dekontaminasi mendapat skor 0, karena tidak memilikinya dan poin adanya ruang istirahat petugas, IGD memilikinya namun kurang layak sehingga mendapat skor 50, hal ini mengakibatkan syarat fisik bangunan IGD belum sesuai standar. Selain dari hasil checklist observasi menurut KEPMENKES RI NOMOR 856MenkesSKIX2009, ada hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak terkait yang dapat mendukung hasil tersebut. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Ruang IGD manajemen bawah, Kepala Instalasi manajemen menengah dan Direktur manajemen atas dari hasil wawancara secara umum kondisi fisik bangunan IGD masih baru dan sudah bagus, akan tetapi ada beberapa hal yang harus ditingkatkan Dari hasil wawancara di atas ketiga responden memilki pandangan yang sama tentang banguanan IGD yang beranggapan bangunan IGD masih baru dan sudah bagus akan tetapi ketiga responden juga mengaku ada kekurangan yang dihadapi pada segi fisik bangunan IGD dan sudah ada rencana pengembangan kedepan. Direktur berpendapat ada rencana pengembangan kedepan misalnya renovasi bangunan seperti membuat master plan untuk menentukan lokasi, denah, tata ruang supaya bisa mempermudah pelayanan. Kepala Instalasi mengatakan kekurangan yang dihadapi oleh IGD adalah tata 11 ruang yang belum efektif, isi kurang lengkap, akses yang belum efektif dapat meningkatkan respon time. Kepala Ruang juga berpendapat yang sama mengaku ada kekurangan dari segi fisik bangunan IGD dan memiliki komitmen untuk melengkapi kekurangan tersebut. Akan tetapi dari hasil checklist observasi terdapat dua hal penting yaitu area dekontaminasi dan ruang istirahat petugas khususnya perawat yang layak tidak disediakan di IGD dan tidak ada dalam perencanaan. Direktur mengungkapkan tidak adanya rencana untuk mengadakan pembangunan area dekontaminasi dan memperbaiki ruang istirahat petugas supaya lebih layak karena dianggap tidak begitu penting.

4. Aspek persyaratan sarana

Dokumen yang terkait

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG | Rimiyati | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1146 3274 1 PB

0 0 11

PENGARUH PROMOSI TERHADAP SIKAP PASIEN RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL | . | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1096 3141 1 PB

0 0 19

ANALISIS KINERJA DAN BUDAYA MUTU DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA II | Santosa | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1094 3130 1 PB

0 2 13

EVALUASI CITRA RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL | Albana | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1110 3182 1 PB

0 0 27

EVALUASI PASCA HUNI PERFORMANSI FISIK INSTALASI KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING | Adam | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 2672 7319 1 PB

0 0 8

ANALISIS PERSEPSI KEPUASAN PELANGGAN DALAM UPAYA PENGEMBANGAN MUTU PELAYANAN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG | Fakhriani | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 824 6491 1 PB

0 0 15

Pengaruh Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien di RS PKU Muhammadiyah Bantul | Fatmawati | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1962 6952 1 PB

0 0 7

Pemahaman Implementasi Rencana Strategi Bisnis RS PKU Muhammadiyah Petanahan | Aji | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1956 6944 1 PB

0 0 14

Analisis Kebutuhan Tenaga di Instalasi Farmasi RS Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2016 | Susanto | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 2838 8153 2 PB

0 0 9

b. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas B. c. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas C. d. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar

0 0 12