1. Pendahuluan
Penggunaan komputer sebagai alat untuk menganalisis sebuah fenomena dalam dunia bisnis dan pemasaran bukan hal yang asing lagi di abad informasi seperti
sekarang. Dengan bantuan komputer, analisis kuantitatif yang dihasilkan akan lebih cepat dan tepat ketimbang menggunakan kemampuan manusia.
Situs amazon.com menjadi contoh kasus yang baik untuk melihat implementasi langsung dari analisis yang memanfaatkan komputer. Ketika kita berkunjung ke
situs ini, kita sebagai pengunjung sekaligus pembeli akan melihat informasi mengenai kecenderungan beli konsumen yang terjadi di sana Hobbs dkk, 2003.
Misalnya informasi berikut: buyer who bought the book The Lord Of The Ring also bought the book The Hobbit. Dengan informasi seperti ini, seorang pembeli
yang melakukan transaksi di situs amazon secara tidak langsung akan dirangsang untuk ikut-ikutan membeli produk yang biasanya dibeli bersama produk yang
sudah dibelinya. Motif utama di balik informasi semacam ini sudah jelas, yakni untuk meningkatkan laba amazon.com melalui peningkatan penjualan produk-
produknya. Analisis semacam inilah yang dikenal dengan istilah market basket analysis.
Penelitian di bidang Artificial Neural Network jaringan syaraf tiruan termotivasi oleh sebuah fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa otak manusia sebenarnya
melakukan proses komputasi dengan teknik yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan teknik yang dipakai oleh komputer digital. Otak manusia telah diketahui
memiliki kemampuan untuk mengorganisasi komponen-komponennya sehingga
2
dapat menyelesaikan suatu kasus komputasi dengan lebih baik dan lebih cepat ketimbang komputer digital. Contoh-contoh kasus ini diantaranya; pengenalan
pola, persepsi, dan kendali motorik Kantardzic, 2003. Dalam dunia data mining yang memiliki kaitan sangat erat dengan market basket
analysis, perceptron merupakan “alat” yang akan digunakan untuk mempelajari data yang akan dianalisis. Dengan menggunakan konsep perceptron, kami
berharap agar aplikasi ini dapat menghasilkan analisis yang lebih baik dan akurat ketimbang tanpa perceptron.
2. Perumusan Masalah