Pengaturan Jadwal Kuliah Multi Kampus De
Pengaturan Jadwal Kuliah Multi Kampus Dengan
Metode AHP Berbasis Web
Danang, Iman Saufik Suasana
ruang kelas yang masih kosong yang bisa di pakai untuk
pekuliahan pengganti dari jadwal yang sebelumnya,
makanya sering kali para dosen melakukan kesalahan
dalam menentukan ruang kelas akibat tidak terdatanya
ketika ada salah satu dosen yang memindahkan jadwal
perkuliahan dan kurang koordinasinya antar dosen yang
satu dengan dosen yang lainnya ketika memindahkan
jadwal. Dengan adanya permasalahan yang seperti itu
maka penulis tertarik untuk membuat atau membangun
sebuh sistem berbasis web yang bisa mengatur
penjadwalan dan ruang kelas untuk meningkatkan
pelayanan terhadap staf dosen dan mahasiswa.
Dalam melakukan penjadwalan kuliah, diperlukan
pemikiran yang cukup rumit untuk dapat memetakan
sejumlah komponen penjadwalan (mata kuliah, dosen,
mahasiswa, ruang, dan waktu) ke dalam timeslot
(matriks ruang dan waktu) dengan mempertimbangkan
semua batasan yang ada. Proses manual memerlukan
waktu yang cukup lama untuk dapat melakukan hal ini
dan memungkinkan terjadinya pelanggaran akibat
human error. Pelanggaran dalam penjadwalan
menjadikan jadwal tidak valid dan harus direkonstruksi
Keywords—schedule of course, multi-campus, ahp, web,
ulang. Jika kejadian seperti ini selalu berulang tiap kali
arrangements.
menghadapi
semester
baru,
maka
sepatutnya
permasalahan ini mendapat prioritas untuk dicari
1. PENDAHULUAN
solusinya demi peningkatan mutu sistem akademik di
TEKOM PAT Semarang merupakan salah satu Perguruan Tinggi.
Permasalahan penjadwalan kuliah terkait erat dengan
institusi pendidikan memiliki 10 kampus tersebar
masalah
optimasi. Oleh karena itu, pengembangan
di Jawa Tengah
yang berbasis kompetensi
sistem
penjadwalan
kuliah dilakukan dengan melalui
komputerisasi dan teknologi informasi, tentunya
iterasi
perbaikan.
Fungsi
tujuannya
lembaga ini adalah lembaga yang berkecimpung di beberapa
dunia pendidikan atau akademis, dalam meningkatkan menghindari terjadinya bentrok jadwal.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu
efektifitas dan efisiensi kerjanya lembaga ini belum
membuat
atau membangun sebuah perancangan
sepenuhnya menerapkan pengaturan kompeterisasi
penjadwalan
yang bisa mengatur penjadwalan dan ruang
yang spesifik, yang ditujukan untuk bidang tertentu
kelas
untuk
meningkatkan
pelayanan. Metode yang akan
termasuk mengenai penjadwalan kuliah multi kampus.
digunakan dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan
Disamping itu juga dalam pengaturan ruang
metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP
kelasnya Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer
adalah sebuah metode pemecah masalah yang rumit
(STEKOM) Semarang masih belum terdata secara
dalam situasi yang tidak terstruktur menjadi sebuah
sepenuhnya, terutama ketika ada salah satu dosen yang
bagian-bagian yang terperinci. AHP menggabungkan
ingin memindahkan jadwal perkuliahan dari yang sudah
pertimbangan dan nilai pribadi dengan cara logis dan
ditentukan di awal, sulit untuk mencari dan menentukan
dipengaruhi imajinasi, pengalamaan dan pengetahuan
untuk menyusun hierarki dari suatu masalah yang
Danang, Sistem Komputer, STEKOM PAT Semarang, Semarang.
berdasarkan logika, intuisi dan juga pengalaman untuk
([email protected])
memberikan pertimbangan keputusan.
Abstract— Build a scheduling system for educational
institutions there are various problems encountered. To
determine a good schedule required a method of setting class
schedules that can overcome the problems they pose. Because
of varied nature and complexity of the problem situation, it is
difficult to find a general procedure to solve the problem. In
many cases, it is difficult to find a decent spot. Therefore, this
issue has also been considered in the decomposition of
different forms such as class, time and schedule of teaching
faculty.
And lecturer of the limited number of students in all campus
makes hassles in setting the time and day of each teaching
schedule, even the department secretary in charge of
organizing the schedule can’t control the schedule which
resulted in frequent lecturer of college scheduling clash.
Methods to be used in making this application using
Analytical Hierarchy Process (AHP). The system is capable of
scheduling the data processing to be faster and better because
the use is optimal, class scheduling information becomes
easier because the system is made with a web-based system so
that in view of reports of a more flexible class schedule is
independent of time and place, with arrangements made this
system classrooms become more coordinated.
S
Iman Saufik Suasana, Sistem Komputer, STEKOM PAT Semarang,
Semarang.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan model pendekatan research
and development menurut Borg & Gall, sistem kerja
metode
pengembangan
yang
akan
dilakukan
menggunakan 6 langkah yaitu mengenal potensi
masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi
desain, uji coba pemakaian, revisi produk. Dalam
pelaksanaan
terutama
pada
pengembangan
menggunakan metode pengembangan SDLC sedangkan
pada tahap uji coba produk menggunakan landasan
teoritik metode AHP.
Dalam pengaturan jadwal kuliah, kriteria-kriterianya
meliputi: jumlah dosen pengampu, jenis matakuliah,
waktu dan ruang. Kriteria-kriteria tersebut nantinya
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan pengaturan jadwal kuliah yang ada di
kampus STEKOM PAT.
2.1. Tahap Persiapan
Penelitian ini dapat berangkat dari adanya potensi
atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila
didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah pada
produk yang diteliti.
2.2. Pelaksanaan Penelitian dan Analisa Data
a. Mengumpulkan Informasi
1) Pengamatan (Observasi)
Dalam observasi ini, peneliti menggunakan observasi
dengan cara mengamati suasana kampus dan melihat
fasilitas-fasilitas yang mendukung meliputi letak
geografis kampus, keadaan ruang, tenaga pengajar, dan
staft yang ada didalamnya.
2) Wawancara (Interview)
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi
dengan mengajukan sejumlah pertanyaaan secara lisan,
untuk dijawab secara lisan. Dalam wawancara ini
melibatkan dosen pengampu dan bidang akademik yang
ada di kampus STEKOM PAT Semarang, khususnya
ketua program studi yang bersangkutan dalam proses
pengaturan jadwal perkuliahan yang ada di kampus.
3) Dokumenter
Teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,
dalil/hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan
dengan masalah penyelidikan.
Gambar 1 Desain Rancangan Penelitian
b. Metode pengembangan sistem dengan SDLC
Siklus hidup pengembangan sistem (System
Development Life Cycle) merupakan suatu metodologi
dalam penerapan pendekatan sistem untuk tugas
mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis
komputer, ditunjukkan pada Gambar 2 (Mc.Leod, 2008).
Langkah-langkah SDLC secara evalusioner ada 5
tahap, adalah perencanaan, analisis, perancangan,
penerapan dan penggunaan. Tahap-tahap tersebut
cenderung ke arah pengembangan sistem. SDLC
tersebut juga dapat diartikan serangkaian tugas secara
bertahap dan urut serta teratur yang dilakukan secara
top down. Empat tahap pertama dalam SDLC dapat
dipacu lebih cepat dan lebih responsif dengan peralatan
pengembangan berbasis komputer seperti Prototyping
dan RAD (Rapid Application Development). Tahap ke
lima dalam SDLC adalah tahap penggunaan sistem
tersebut yang berlangsung sampai diperlukan merancang
sistem itu kembali.
Gambar 2 Lingkaran SDLC (Sumber: Mc.Leod, Raymond, Jr, 2008)
Tahap-tahapan dalam SDLC meliputi:
1) Perencanaan sistem
Penulis mulai menyadari masalah kemudian
mengidentifikasi kendala masalah dan menentukan
tujuan sistem. Sistem yang di identifikasi adalah
perancangan pengaturan jadwal multi kampus di
STEKOM PAT SEMARANG
2) Analisis sistem
Sistem analisis adalah penelitian atas sistem yang
sudah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru
atau diperbaharui. Kegiatan yang dilakukan adalah studi
pendahuluan,
studi
kelayakan,
mengidentifikasi
permasalah dan kebutuhan informasi, kemudian
menganalisa hasil penelitian.
3) Perancangan sistem
Pada tahapan perancangan ini yang akan dilakukan
adalah
menyusun
sistem
baru
yang
dapat
menyelesaiakan masalah-masalah yang ada dengan
menggunakan DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity
Relationship Diagram), kamus data, rancangan database
dan Normalisasi.
4) Penerapan Sistem
Penerapan adalah tahapan memperoleh dan
mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual
yang menghasilkan sistem yang bekerja. Tahap ini biasa
disebut tahap perawatan, jika sampai tahap perawatan ini
sistem yang digunakan tidak dapat diperbaiki atau
ditingkatkan penggunaannya maka tahapan ini menjadi
titik balik dari semua tahap yang dilalui untuk kembali
pada tahap pertama dalam siklus hidup sistem (System
Life Cycle) yaitu tahap perencanaan.
5) Penggunaan Sistem
Perancangan pengaturan jadwal mata kuliah multi
kampus dipergunakan untuk kaprogdi yang ada di
STEKOM PAT Semarang.
c. Metode pengambilan keputusan dengan Metode AHP
(Analytical Hierarkhi Process)
Prosedur metode AHP terdiri dari beberapa tahap
yaitu:
1) Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi
Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi
unsur-unsur, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian
disusun menjadi struktur hirarki seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.
Ga
mbar 3 Struktur Hirarki AHP
2) Menentukan prioritas elemen dengan langkahlangkah sebagai berikut:
Membuat perbandingan berpasangan
Langkah pertama yang dilakukan dalam mementukan
skala prioritas adalah membuat perbandingan
berpasangan.
Untuk
perbandingan
berpasangan
digunakan bentuk matriks.
i.
Tabel 1 Parameter Utama, meliputi: dosen (A), mata kuliah (B), ruang
(C) dan waktu (D)
A
1
A
B
C
D
B
C
D
1
1
1
Tabel 2 Parameter Dosen, meliputi: dosen tetap (A1) dan dosen tidak
tetap (A2)
A1
1
A1
A2
A2
1
Tabel 3 Parameter Mata Kuliah, meliputi: mata kuliah lintas jurusan
(B1), jurusan (B2) dan pilihan (B3)
B1
1
B1
B2
B3
B2
B3
1
1
Tabel 4 Parameter Ruang, meliputi: teori (C1) dan praktek (C2)
C1
C2
C1
1
C2
1
Tabel 5 Parameter Waktu, meliputi: pagi (D1), siang (D2), sore (D3) dan
malam (D4)
D1
D2
D3
D4
ii.
D1
1
D2
D3
D4
1
1
1
Mengisi matriks perbandingan berpasangan
3) Pengujian Sistem
Dalam pengambilan keputusan menggunakan metode
AHP harus dilakukan pengujian sistem. Pengujian sistem
ini sudah melakukan perhitungan dengan benar atau
belum. Pengujian pada sistem pendukung keputusan ini
memerlukan beberapa input data yaitu data mata kuliah,
dosen pengampu, waktu yang digunakan, ruang yang
digunakan, range masing-masing kriteria, nilai matriks
perbandingan dan intensitas pengaturan jadwal kuliah.
Masing-masing input data diinputkan kedalam masingmasing form yang telah disediakan.
Langkah-langkah yang akan diambil dalam proses
pengujian dengan melakukan penyaringan pengaturan
jadwal kuliah berdasarkan waktu kuliah, pembobotan
waktu kuliah, pengubahan nilai kriteria waktu dengan
AHP, dan perankingan. Dalam pengujian ini akan
dilakukan pemilihan waktu kuliah sebanyak 10 jadwal
perkuliahan dalam setiap semesternya. Proses pengujian
dilakukan tahap demi tahap mulai dengan proses
penyaringan waktu kuliah, pembobotan nilai,
pengubahan ke intensitas, proses penilaian sampai
peringkat semua jadwal kuliah.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah pengubahan intensitas kriteria dilakukan,
maka langkah selanjutnya melakukan penilaian jadwal
kuliah berdasarkan hasil data mata kuliah pada proses
pengubahan intensitas. Penghitungan nilai jadwal kuliah
dilakukan dengan mengalikan nilai prioritas global
intensitas berdasarkan data nilai intensitas kreteria
dengan nilai kriteria yang sudah di sesuaikan. Kemudian
hasilnya dijumlahkan dan akan diperoleh total nilai hasil
perhitungan setiap jadwal kuliah.
Tabel 6 Penilaian 4 Mata Kuliah dengan Metode AHP
1
2
3
4
Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen
Manajemen Periklanan
Pemrograman Visual
Teknologi Internet
Nilai Eigen
0.2860
0.2860
0.2785
0.1496
Tabel 7 Penilaian 10 Mata Kuliah dengan Metode AHP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mata Kuliah
Pemrograman WAP
Ilustrasi Lanjut
Sistem Informasi Manajemen
Manajemen Periklanan
Pemrogaman Visual
Komputer Akuntansi
Pemrograman Client-Server2
Manajemen Desain
Teknologi Internet
Pemrograman Visual
Nilai Eigen
0.2860
0.2785
0.2860
0.2860
0.2860
0.2860
0.2785
0.2860
0.1496
0.1496
Dari hasil pengujian terhadap sistem yang
dikembangkan menggunakan model AHP dapat
disimpulkan bahwa sistem telah berjalan dengan benar,
sehingga sistem ini dapat digunakan untuk membantu
Kaprogdi yang ada di STEKOM PAT Semarang untuk
pengaturan jadwal kuliah.
Tabel 8 Hasil Uji Coba 10 Mata Kuliah dengan Metode AHP
Uji
Coba
1
2
3
4
5
6
Waktu
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Mata
Kuliah
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Ruang
Dosen
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
7
8
9
10
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
4. KESIMPULAN
Perancangan pengaturan jadwal kuliah multi
kampus di Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer
PAT Semarang, dari hasil penelitian yang penulis
lakukan dapat ditarik kesimpulan mengenai beberapa
keuntungan penggunaan program aplikasi pengaturan
jadwal kuliah berbasis web ini, mampu melakukan
pengolahan data penjadwalan menjadi lebih cepat
dan lebih baik karena penggunaan sudah optimal, proses
penjadwalan kuliah menjadi lebih cepat karena telah di
bangun sebuah pengaturan jadwal kuliah multi kampus
dengan metode AHP, informasi penjadwalan kuliah
menjadi lebih mudah karena sistem dibuat dengan
sistem berbasis web sehingga dalam melihat laporan
jadwal kuliah lebih fleksibel tidak tergantung waktu
dan tempat, dengan
dibuatnya
sistem
ini
pengaturan ruang kelas menjadi lebih terkoordinasi.
5. SARAN
Saran-saran untuk untuk penelitian lebih lanjut untuk
menutup kekurangan penelitian. Tidak memuat saransaran di luar untuk penelitian lanjut.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ditjen DIKTI sebagai pemberi dana penelitian dosen
pemula.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, 2008, “Belajar Database menggunakan MysQl”, Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Adnyana Agus.M, (2008); “Animasi Flash dengan SwisHMax Bag.I”
[Online],Tersedia:
http://ilmukomputer.org/2008/11/25/animasi-flashdengan-swishmax-2/(10 Juni 2010).
Afriyadi, M.Kom., 2010, “Pemprograman Web Dinamis dengan kolaborasi
PHP dan Java”,Yogyakarta: Penerbit Andi.
Al Fatah,Hanif,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, AndiOffset,
Yogyakarta,2007
Anjali Awasthi, 2011, “ A hybrid approach interating Affinity Diagram, AHP
and fuzzy TOPSIS for sustainable city logistic planning”, University,
Montreal, Canada, CIISE_EV 6.221.
Betha Sidik,Ir., 2009, “Pemprograman Web dengan HTML”, Bandung :
Informatika.
Debby Paseru, “System Informasi Pengaturan Jadwal Kuliah” Universitas
Katolik, Manado penerbit : SIMNAS 2007, Bali ,SNSI07-05
Eugene C. Lee, 2001, “ The multicampus university; astudy of academik
governance” MccGraw-Hill.
G.M. Thompson “Using information on unconstrained student demand to
improve university course schedules” (Journal Of Operations
Management 23(2005) 197-208).
Jubile Enterprise, 2008, “Teknik Akses Internet dengan Ponsel CDMA”,
Jakarta: Penerbit: PT Elex Media Komputindo.
Khaeruddin,(2006), “Belajar Otodidak Adobe Photoshop CS (Menguasai
Tanpa Guru)“, Bandung.
Mc.Leod, Raymond, Jr, 2008 “Management Information System”,
Yogyakarta: PenerbitAndi.
Musyawarah, Rina. 2005, “Membangun Aplikasi Database Berbasis Web
untuk Pemula,” PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Rahmad Saleh, SH.I, 2007; “Panduan Lengkap Design Web dengan
Dreamweaver 8”, Penerbit : Gava Media
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung. Alfabeta.
Sutarman, 2007, “Membangun Aplikasi Web dengan PHP & Mysql”,
Yogyakarta, Penerbit PT. Graha Ilmu
Sri Kusumadewi, Universitas Moestopo, Definisi Jadwal Kuliah,
http://www.gsk.net/moestopo/universitas/ profil-45.html, tanggal akses 21
Maret 2013 pukul 20.30 WIB.2013.
Pengaturan Jadwal Kuliah Multi Kampus Dengan
Metode AHP Berbasis Web
Danang, Iman Saufik Suasana
ruang kelas yang masih kosong yang bisa di pakai untuk
pekuliahan pengganti dari jadwal yang sebelumnya,
makanya sering kali para dosen melakukan kesalahan
dalam menentukan ruang kelas akibat tidak terdatanya
ketika ada salah satu dosen yang memindahkan jadwal
perkuliahan dan kurang koordinasinya antar dosen yang
satu dengan dosen yang lainnya ketika memindahkan
jadwal. Dengan adanya permasalahan yang seperti itu
maka penulis tertarik untuk membuat atau membangun
sebuh sistem berbasis web yang bisa mengatur
penjadwalan dan ruang kelas untuk meningkatkan
pelayanan terhadap staf dosen dan mahasiswa.
Dalam melakukan penjadwalan kuliah, diperlukan
pemikiran yang cukup rumit untuk dapat memetakan
sejumlah komponen penjadwalan (mata kuliah, dosen,
mahasiswa, ruang, dan waktu) ke dalam timeslot
(matriks ruang dan waktu) dengan mempertimbangkan
semua batasan yang ada. Proses manual memerlukan
waktu yang cukup lama untuk dapat melakukan hal ini
dan memungkinkan terjadinya pelanggaran akibat
human error. Pelanggaran dalam penjadwalan
menjadikan jadwal tidak valid dan harus direkonstruksi
Keywords—schedule of course, multi-campus, ahp, web,
ulang. Jika kejadian seperti ini selalu berulang tiap kali
arrangements.
menghadapi
semester
baru,
maka
sepatutnya
permasalahan ini mendapat prioritas untuk dicari
1. PENDAHULUAN
solusinya demi peningkatan mutu sistem akademik di
TEKOM PAT Semarang merupakan salah satu Perguruan Tinggi.
Permasalahan penjadwalan kuliah terkait erat dengan
institusi pendidikan memiliki 10 kampus tersebar
masalah
optimasi. Oleh karena itu, pengembangan
di Jawa Tengah
yang berbasis kompetensi
sistem
penjadwalan
kuliah dilakukan dengan melalui
komputerisasi dan teknologi informasi, tentunya
iterasi
perbaikan.
Fungsi
tujuannya
lembaga ini adalah lembaga yang berkecimpung di beberapa
dunia pendidikan atau akademis, dalam meningkatkan menghindari terjadinya bentrok jadwal.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu
efektifitas dan efisiensi kerjanya lembaga ini belum
membuat
atau membangun sebuah perancangan
sepenuhnya menerapkan pengaturan kompeterisasi
penjadwalan
yang bisa mengatur penjadwalan dan ruang
yang spesifik, yang ditujukan untuk bidang tertentu
kelas
untuk
meningkatkan
pelayanan. Metode yang akan
termasuk mengenai penjadwalan kuliah multi kampus.
digunakan dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan
Disamping itu juga dalam pengaturan ruang
metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP
kelasnya Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer
adalah sebuah metode pemecah masalah yang rumit
(STEKOM) Semarang masih belum terdata secara
dalam situasi yang tidak terstruktur menjadi sebuah
sepenuhnya, terutama ketika ada salah satu dosen yang
bagian-bagian yang terperinci. AHP menggabungkan
ingin memindahkan jadwal perkuliahan dari yang sudah
pertimbangan dan nilai pribadi dengan cara logis dan
ditentukan di awal, sulit untuk mencari dan menentukan
dipengaruhi imajinasi, pengalamaan dan pengetahuan
untuk menyusun hierarki dari suatu masalah yang
Danang, Sistem Komputer, STEKOM PAT Semarang, Semarang.
berdasarkan logika, intuisi dan juga pengalaman untuk
([email protected])
memberikan pertimbangan keputusan.
Abstract— Build a scheduling system for educational
institutions there are various problems encountered. To
determine a good schedule required a method of setting class
schedules that can overcome the problems they pose. Because
of varied nature and complexity of the problem situation, it is
difficult to find a general procedure to solve the problem. In
many cases, it is difficult to find a decent spot. Therefore, this
issue has also been considered in the decomposition of
different forms such as class, time and schedule of teaching
faculty.
And lecturer of the limited number of students in all campus
makes hassles in setting the time and day of each teaching
schedule, even the department secretary in charge of
organizing the schedule can’t control the schedule which
resulted in frequent lecturer of college scheduling clash.
Methods to be used in making this application using
Analytical Hierarchy Process (AHP). The system is capable of
scheduling the data processing to be faster and better because
the use is optimal, class scheduling information becomes
easier because the system is made with a web-based system so
that in view of reports of a more flexible class schedule is
independent of time and place, with arrangements made this
system classrooms become more coordinated.
S
Iman Saufik Suasana, Sistem Komputer, STEKOM PAT Semarang,
Semarang.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan model pendekatan research
and development menurut Borg & Gall, sistem kerja
metode
pengembangan
yang
akan
dilakukan
menggunakan 6 langkah yaitu mengenal potensi
masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi
desain, uji coba pemakaian, revisi produk. Dalam
pelaksanaan
terutama
pada
pengembangan
menggunakan metode pengembangan SDLC sedangkan
pada tahap uji coba produk menggunakan landasan
teoritik metode AHP.
Dalam pengaturan jadwal kuliah, kriteria-kriterianya
meliputi: jumlah dosen pengampu, jenis matakuliah,
waktu dan ruang. Kriteria-kriteria tersebut nantinya
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan pengaturan jadwal kuliah yang ada di
kampus STEKOM PAT.
2.1. Tahap Persiapan
Penelitian ini dapat berangkat dari adanya potensi
atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila
didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah pada
produk yang diteliti.
2.2. Pelaksanaan Penelitian dan Analisa Data
a. Mengumpulkan Informasi
1) Pengamatan (Observasi)
Dalam observasi ini, peneliti menggunakan observasi
dengan cara mengamati suasana kampus dan melihat
fasilitas-fasilitas yang mendukung meliputi letak
geografis kampus, keadaan ruang, tenaga pengajar, dan
staft yang ada didalamnya.
2) Wawancara (Interview)
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi
dengan mengajukan sejumlah pertanyaaan secara lisan,
untuk dijawab secara lisan. Dalam wawancara ini
melibatkan dosen pengampu dan bidang akademik yang
ada di kampus STEKOM PAT Semarang, khususnya
ketua program studi yang bersangkutan dalam proses
pengaturan jadwal perkuliahan yang ada di kampus.
3) Dokumenter
Teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,
dalil/hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan
dengan masalah penyelidikan.
Gambar 1 Desain Rancangan Penelitian
b. Metode pengembangan sistem dengan SDLC
Siklus hidup pengembangan sistem (System
Development Life Cycle) merupakan suatu metodologi
dalam penerapan pendekatan sistem untuk tugas
mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis
komputer, ditunjukkan pada Gambar 2 (Mc.Leod, 2008).
Langkah-langkah SDLC secara evalusioner ada 5
tahap, adalah perencanaan, analisis, perancangan,
penerapan dan penggunaan. Tahap-tahap tersebut
cenderung ke arah pengembangan sistem. SDLC
tersebut juga dapat diartikan serangkaian tugas secara
bertahap dan urut serta teratur yang dilakukan secara
top down. Empat tahap pertama dalam SDLC dapat
dipacu lebih cepat dan lebih responsif dengan peralatan
pengembangan berbasis komputer seperti Prototyping
dan RAD (Rapid Application Development). Tahap ke
lima dalam SDLC adalah tahap penggunaan sistem
tersebut yang berlangsung sampai diperlukan merancang
sistem itu kembali.
Gambar 2 Lingkaran SDLC (Sumber: Mc.Leod, Raymond, Jr, 2008)
Tahap-tahapan dalam SDLC meliputi:
1) Perencanaan sistem
Penulis mulai menyadari masalah kemudian
mengidentifikasi kendala masalah dan menentukan
tujuan sistem. Sistem yang di identifikasi adalah
perancangan pengaturan jadwal multi kampus di
STEKOM PAT SEMARANG
2) Analisis sistem
Sistem analisis adalah penelitian atas sistem yang
sudah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru
atau diperbaharui. Kegiatan yang dilakukan adalah studi
pendahuluan,
studi
kelayakan,
mengidentifikasi
permasalah dan kebutuhan informasi, kemudian
menganalisa hasil penelitian.
3) Perancangan sistem
Pada tahapan perancangan ini yang akan dilakukan
adalah
menyusun
sistem
baru
yang
dapat
menyelesaiakan masalah-masalah yang ada dengan
menggunakan DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity
Relationship Diagram), kamus data, rancangan database
dan Normalisasi.
4) Penerapan Sistem
Penerapan adalah tahapan memperoleh dan
mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual
yang menghasilkan sistem yang bekerja. Tahap ini biasa
disebut tahap perawatan, jika sampai tahap perawatan ini
sistem yang digunakan tidak dapat diperbaiki atau
ditingkatkan penggunaannya maka tahapan ini menjadi
titik balik dari semua tahap yang dilalui untuk kembali
pada tahap pertama dalam siklus hidup sistem (System
Life Cycle) yaitu tahap perencanaan.
5) Penggunaan Sistem
Perancangan pengaturan jadwal mata kuliah multi
kampus dipergunakan untuk kaprogdi yang ada di
STEKOM PAT Semarang.
c. Metode pengambilan keputusan dengan Metode AHP
(Analytical Hierarkhi Process)
Prosedur metode AHP terdiri dari beberapa tahap
yaitu:
1) Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi
Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi
unsur-unsur, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian
disusun menjadi struktur hirarki seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.
Ga
mbar 3 Struktur Hirarki AHP
2) Menentukan prioritas elemen dengan langkahlangkah sebagai berikut:
Membuat perbandingan berpasangan
Langkah pertama yang dilakukan dalam mementukan
skala prioritas adalah membuat perbandingan
berpasangan.
Untuk
perbandingan
berpasangan
digunakan bentuk matriks.
i.
Tabel 1 Parameter Utama, meliputi: dosen (A), mata kuliah (B), ruang
(C) dan waktu (D)
A
1
A
B
C
D
B
C
D
1
1
1
Tabel 2 Parameter Dosen, meliputi: dosen tetap (A1) dan dosen tidak
tetap (A2)
A1
1
A1
A2
A2
1
Tabel 3 Parameter Mata Kuliah, meliputi: mata kuliah lintas jurusan
(B1), jurusan (B2) dan pilihan (B3)
B1
1
B1
B2
B3
B2
B3
1
1
Tabel 4 Parameter Ruang, meliputi: teori (C1) dan praktek (C2)
C1
C2
C1
1
C2
1
Tabel 5 Parameter Waktu, meliputi: pagi (D1), siang (D2), sore (D3) dan
malam (D4)
D1
D2
D3
D4
ii.
D1
1
D2
D3
D4
1
1
1
Mengisi matriks perbandingan berpasangan
3) Pengujian Sistem
Dalam pengambilan keputusan menggunakan metode
AHP harus dilakukan pengujian sistem. Pengujian sistem
ini sudah melakukan perhitungan dengan benar atau
belum. Pengujian pada sistem pendukung keputusan ini
memerlukan beberapa input data yaitu data mata kuliah,
dosen pengampu, waktu yang digunakan, ruang yang
digunakan, range masing-masing kriteria, nilai matriks
perbandingan dan intensitas pengaturan jadwal kuliah.
Masing-masing input data diinputkan kedalam masingmasing form yang telah disediakan.
Langkah-langkah yang akan diambil dalam proses
pengujian dengan melakukan penyaringan pengaturan
jadwal kuliah berdasarkan waktu kuliah, pembobotan
waktu kuliah, pengubahan nilai kriteria waktu dengan
AHP, dan perankingan. Dalam pengujian ini akan
dilakukan pemilihan waktu kuliah sebanyak 10 jadwal
perkuliahan dalam setiap semesternya. Proses pengujian
dilakukan tahap demi tahap mulai dengan proses
penyaringan waktu kuliah, pembobotan nilai,
pengubahan ke intensitas, proses penilaian sampai
peringkat semua jadwal kuliah.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah pengubahan intensitas kriteria dilakukan,
maka langkah selanjutnya melakukan penilaian jadwal
kuliah berdasarkan hasil data mata kuliah pada proses
pengubahan intensitas. Penghitungan nilai jadwal kuliah
dilakukan dengan mengalikan nilai prioritas global
intensitas berdasarkan data nilai intensitas kreteria
dengan nilai kriteria yang sudah di sesuaikan. Kemudian
hasilnya dijumlahkan dan akan diperoleh total nilai hasil
perhitungan setiap jadwal kuliah.
Tabel 6 Penilaian 4 Mata Kuliah dengan Metode AHP
1
2
3
4
Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen
Manajemen Periklanan
Pemrograman Visual
Teknologi Internet
Nilai Eigen
0.2860
0.2860
0.2785
0.1496
Tabel 7 Penilaian 10 Mata Kuliah dengan Metode AHP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mata Kuliah
Pemrograman WAP
Ilustrasi Lanjut
Sistem Informasi Manajemen
Manajemen Periklanan
Pemrogaman Visual
Komputer Akuntansi
Pemrograman Client-Server2
Manajemen Desain
Teknologi Internet
Pemrograman Visual
Nilai Eigen
0.2860
0.2785
0.2860
0.2860
0.2860
0.2860
0.2785
0.2860
0.1496
0.1496
Dari hasil pengujian terhadap sistem yang
dikembangkan menggunakan model AHP dapat
disimpulkan bahwa sistem telah berjalan dengan benar,
sehingga sistem ini dapat digunakan untuk membantu
Kaprogdi yang ada di STEKOM PAT Semarang untuk
pengaturan jadwal kuliah.
Tabel 8 Hasil Uji Coba 10 Mata Kuliah dengan Metode AHP
Uji
Coba
1
2
3
4
5
6
Waktu
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Mata
Kuliah
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Ruang
Dosen
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
7
8
9
10
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
4. KESIMPULAN
Perancangan pengaturan jadwal kuliah multi
kampus di Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer
PAT Semarang, dari hasil penelitian yang penulis
lakukan dapat ditarik kesimpulan mengenai beberapa
keuntungan penggunaan program aplikasi pengaturan
jadwal kuliah berbasis web ini, mampu melakukan
pengolahan data penjadwalan menjadi lebih cepat
dan lebih baik karena penggunaan sudah optimal, proses
penjadwalan kuliah menjadi lebih cepat karena telah di
bangun sebuah pengaturan jadwal kuliah multi kampus
dengan metode AHP, informasi penjadwalan kuliah
menjadi lebih mudah karena sistem dibuat dengan
sistem berbasis web sehingga dalam melihat laporan
jadwal kuliah lebih fleksibel tidak tergantung waktu
dan tempat, dengan
dibuatnya
sistem
ini
pengaturan ruang kelas menjadi lebih terkoordinasi.
5. SARAN
Saran-saran untuk untuk penelitian lebih lanjut untuk
menutup kekurangan penelitian. Tidak memuat saransaran di luar untuk penelitian lanjut.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ditjen DIKTI sebagai pemberi dana penelitian dosen
pemula.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, 2008, “Belajar Database menggunakan MysQl”, Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Adnyana Agus.M, (2008); “Animasi Flash dengan SwisHMax Bag.I”
[Online],Tersedia:
http://ilmukomputer.org/2008/11/25/animasi-flashdengan-swishmax-2/(10 Juni 2010).
Afriyadi, M.Kom., 2010, “Pemprograman Web Dinamis dengan kolaborasi
PHP dan Java”,Yogyakarta: Penerbit Andi.
Al Fatah,Hanif,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, AndiOffset,
Yogyakarta,2007
Anjali Awasthi, 2011, “ A hybrid approach interating Affinity Diagram, AHP
and fuzzy TOPSIS for sustainable city logistic planning”, University,
Montreal, Canada, CIISE_EV 6.221.
Betha Sidik,Ir., 2009, “Pemprograman Web dengan HTML”, Bandung :
Informatika.
Debby Paseru, “System Informasi Pengaturan Jadwal Kuliah” Universitas
Katolik, Manado penerbit : SIMNAS 2007, Bali ,SNSI07-05
Eugene C. Lee, 2001, “ The multicampus university; astudy of academik
governance” MccGraw-Hill.
G.M. Thompson “Using information on unconstrained student demand to
improve university course schedules” (Journal Of Operations
Management 23(2005) 197-208).
Jubile Enterprise, 2008, “Teknik Akses Internet dengan Ponsel CDMA”,
Jakarta: Penerbit: PT Elex Media Komputindo.
Khaeruddin,(2006), “Belajar Otodidak Adobe Photoshop CS (Menguasai
Tanpa Guru)“, Bandung.
Mc.Leod, Raymond, Jr, 2008 “Management Information System”,
Yogyakarta: PenerbitAndi.
Musyawarah, Rina. 2005, “Membangun Aplikasi Database Berbasis Web
untuk Pemula,” PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Rahmad Saleh, SH.I, 2007; “Panduan Lengkap Design Web dengan
Dreamweaver 8”, Penerbit : Gava Media
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung. Alfabeta.
Sutarman, 2007, “Membangun Aplikasi Web dengan PHP & Mysql”,
Yogyakarta, Penerbit PT. Graha Ilmu
Sri Kusumadewi, Universitas Moestopo, Definisi Jadwal Kuliah,
http://www.gsk.net/moestopo/universitas/ profil-45.html, tanggal akses 21
Maret 2013 pukul 20.30 WIB.2013.