Implementasi Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Solihin Ichas Hamid Al-Lamri, 2014 NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Implementasi

Pembelajaran Nilai dalam Simbolisme Sosial Kultural Event Moment Kegiatan Ritual Sosial Tradisional Upacara Seren Taun : Pesta Dadung Damar Sewu Kidung Spiritual Solihin Ichas Hamid Al-Lamri, 2014 NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Solihin Ichas Hamid Al-Lamri, 2014 NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 5. : Bagan Alur Pengumpulan dan Siklus Pengolahan Data Solihin Ichas Hamid Al-Lamri, 2014 NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Proses Analisis Studi Dokumentasi 2 Pengamatan Pendahuluan 1 K ATEGORISASI T EORISASI T IPOLOGI Deskripsi NMK dalam idiomatik konseptual .. Artikulasi NMK dalam reka seni tradisional .. Implementasi Pembelajaran NMK dalam Ritual Sosial .. induksi Tipologi Komparas i KONKLUSI, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Analisis Proses P ENGO - LAHAN DAN P EME - RIKSAAN K EABSAHAN D ATA Analisis Awal I NTERPRETASI S INTESIS K ONSEPTUAL K EBERMANFAATAN S TUDI WawancaraDiskusi Komplementasi Triangulasi 4 Pengamatan Partisipatif 3 Solihin Ichas Hamid Al-Lamri, 2014 NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 2.3 : Dimensi dan Klasifikasi Ajaran Moral dalam Artefak Kehidupan Kultural Masyarakat Sunda Keterangan : Tabel diatas mendeskripsikan bahwa artefak kehidupan kultural masyarakat Sunda sebagai sumber ajaran moral, selain tersebar dalam bentuk sastra lisan juga tulisan. Sesuai dengan sifatnya baik lisan dan tulisan memiuliki fungsi sebagai media refleksi, reduksi dan re- edukasi komunitas penggunanya. Hanya saja sastra lisan yang hidup ditengah rakyat orang kebanyakan, Cacah diterima lebih sebagai refleksi kemanusiaan, sedangkan yang sumbernya berasal dari sabda Raja Resi dan karena isinya merupakan ajaran luhur, memperoleh tempat yang tinggi dan disebut Wangsit. Karena itu, berdasar subjek sasaran dan areanya, kedua hal tersebut menunjukkan bahwa bahwa artefak terpelihara sebagai warisan sastra lisan isinya merepresentasikan ajaran Moral Kewarganegaraan Good Citizenship sedangkan yang kedua berupa tuturan tertulis yang sumbernya dari RajaRatu dan Resi yang telah Hyang isinya lebih sebagai ajaran Moral Kepemimpinan Good Leidership. No Dimensi Klasifikasi 1 Sumber Sastra lisan rakyat Sastra tulis Wangsit 2 Sifat Refleksi kehidupan keseharian biasa Reduksi reedukasi ajaran dan nilai yang dianggap sakral dikalangan terbatas bangsawan 3 Jenis Babasan-paribasa Cacandran-Uga, Caturrangga 4 Bentuk Sebutan Pikukuh: Pikukuh KanekesBaduy Parigeuing : Pitutur Siksa Kanda’ng Karesian, Wangsit Siliwangi, Wangsit Sanghyang Borosngora 5 Subjek Sasaran Kaula Nagara Kewarganegaraan rakyat pendukung Pawongan Nagara Kenegarawanan Pemimpin pengayom 6 Subjek Area Balarea orang kebanyakan Elit kadaleman kalangan Menak Ningrat Solihin Ichas Hamid Al-Lamri, 2014 NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.19 Petikan Muatan Artefak Kehidupan Sosial Kultural dalam bentuk Petatah-petitih Sunda ke dalam Pengembangan Materi Pembelajaran PKn di Persekolahan Kelas 1 sd 12 : SD - SMP – SMA No Sampel Petatah-petitih Sumber Kode Makna Artikulatif Jenjang Relevansi Konsep Materil PKn KTSP 2006 K-2013 1 Mipit kudu amit ngala kudu menta Paribasa P76 Meminta ijin sebelum melakukan atau mengambil sesuatu SD Menerapkan sikap cinta lingkungan Kelas 21 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugrah Tuhan YME di lingkungan rumah dan sekolah Kelas 11; 2 Ngeduk cikur kudu mihatur, ngagedag kudu bewara; Paribasa P 97 Meminta ijin sebelum melakukan atau mengambil sesuatu SMP Menunjukan sikap positif terhdp norma yg berlaku dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara Kelas 71; menampilkan prilaku yang sesuai dengan norma Pancasila Kelas 81 Memahami norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara Kelas 72 3 Nyaur kudu diukur, ngablama kudu diunggang Paribasa P 98 Berkata ditimbang dahulu, berbicara tidak sesuka diri SMA Menghargai persamaan kedudukan WN dalam berbagai aspek kehidupan Kelas 102 Menghargai kerukunan hidup antar umat beragama dan kepercayaan dalam NKRI Kelas 101 4 Ulah ngomong sagete- gete, ulah lemek sadaek-daek Paribasa P135 Tidak berbicara tanpa dipikir dahulu dst Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani Kelas 111 Menghargai persamaan kedudukan WN tanpa membedakan ras, agama dan kepercayaan, gender, golongan, budaya dan suku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa Solihin Ichas Hamid Al-Lamri, 2014 NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan bernegara Kelas 102 5 Sareundeuk saigel sabobot sapihanean, Babasan P 233 Seiring sejalan SD Menerapkan Hidup Rukun, Kerjasama, gotomg-royong Kelas 12 Mengenal arti bersatu dalam keberagaman di rumah dan sekolah Kelas 12 6 Kacai jadi saleuwi kadarat jadi salogak Babasan P 82 a Bersatu tujuan SD Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat Kelas 31 Menunjukan perilaku toleran, kasih sayang, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam interaksi dengan keluarga, teman dan guru sebagai perujudan moral Pancasila Kelas 21 7 Sapapait samamanis Babasan P 232 Pahit sama ditelan, manis sama dirasakan SD-SMP Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila Kelas 81 Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah Kelas 42 8 Sabata sarimbagan Babasan P 226 Satu haluan satu tindakan, SMP Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan Kelas 82 Menyajikan hasil pengamatan tentang norma yang berlaku dalam masyarakat Kelas 71; Menunjukan semangat kebersamaan dalam keberagaman masyarakat sekitar Kelas 82 9 Rempug jukung sauyunan, Babasan P 266 Bersatu padu dalam upaya menggapai tujuan bersama SMA Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan Kelas 102; Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama dan kepercayaan, gender, golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan Solihin Ichas Hamid Al-Lamri, 2014 NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ideologi terbuka Kelas 121 bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Kelas 102 Solihin Ichas Hamid Al-Lamri, 2014 NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Sesuai hasil pembahasan tersebut di atas, sejumlah kesimpulan dan rekomendasi studi ini dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Konseptualisasi Nilai-Moral Umumnya dan Aktualitas Kewarganegaraan dalam Ragam Ungkapan Budaya lisan Sunda Babasan dan Paribasa sebagai salah satu idiomatik bentuk ujaran, sesuai dengan sifat verbalnya adalah merupakan bentuk pengembangan idiom pertama atau sumber dari yang lainnya, sehingga merupakan kumpulan yang menyimpan pra- cetak yang mendasar dalam bentuk ungkapan yang terlahir dari interaksi manusia di dalam komunitas kulturalnya. Karena itu, sebagai ungkapan yang dilahirkan terutama secara lisan, dan sudah barang tentu mengandung nilai sastra; sejumlah babasan dan paribasa dianggap pula sebagai salah satu bentuk produk karya kolektif masyarakat, karena keberadaannya mengekspresikan kekuatan lisan. Sebagai produk kultural lisan, ia ada di dalam interaksi kehidupan langsung, antar diri pribadi manusia di dalam konteks masyarakat, bukan dari imajinasi atau konsepsi pikiran yang terlepas dari realitas kehidupan yang menjadi sumbernya. Karena itu, keberadaan nilai-nilai berkenaan dengan kepatutan untuk dilakukan atau tidak dilakukan sebagaimana ajaran moral yang dapat bersifat normatif, di dalam ungkapan itu dilekatkan langsung sosok persona dalam hubungan dengan lingkup komunitasnya. Penyusunan kedalam bentuk kumpulan menjadi berujud literer kemudian, seperti dilakukan para penulis buku sejauh bagi keperluan suplemen pembelajaran di sekolah tentu memenuhi batasan praksisnya, terutama dari perspektif pengetahuan kesusastraan, tetapi tidak menjadi sumber final studi ini. Meski telah memberikan sumbangan yang tidak kecil, setidaknya saat menapakkan awal kegiatan penelitian ini. Ketidak