Mauss dkk, 2007. Regulasi emosi juga sering
didefinisikan dalam
kontek kemampuan relasi sosial anak untuk
memonitor mengevalusi, dan mengubah reaksi emosi untuk mencapai tujuan
individu dan
memfasilitasi adaptasi
dengan lingkungan sosial Kimberly dkk, 2003.
2. Proses Regulasi Emosi
Menurut Lazaruz, 2007 mengemukakan teori proses model regulasi emosi, yaitu:
1 individu memasuki situasi tertentu, 2 individu memberikan perhatian pada
aspek-aspek tertentu dari situasi, dari pada orang lain; 3 individu menafsikan atau
menilai aspek-aspek situasi dengan cara yang memudahkan proses emosional, dan
4 kemudian individu mengalami emosi meledak penuh, termasuk perubahan-
perubahan fisiologis, perilaku implus dan perasaan subjektf.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Regulasi Emosi
Regulasi emosi dapat dipengaruh oleh beberapa faktor. Untuk mengetahui
lebih jelasnya berikut ini dijelaskan pendapat beberapa ahli mengenai faktor-
faktor yang
mempengaruhi regulasi
emosi. Menurut
Morris, dkk
2007 faktor-faktor yang mempengaruhi regulasi
emosi adalah : a. Keluarga dapat dibedakan menjadi
parenting practices, keadaan emosi dalam keluarga, serta karakteristik
orang tua. b. Media belajar melalui observasi:
modeling dan
penularan emosi
sertareferensi sosial c. Karakteristik anak itu sendiri.
Menurut Fox Calkin dalam Daud, Asniar, 2005 regulasi emosi dipengaruhi
oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor
intrinsik yang
berpengaruh terhadap regulasi emosi antara lain:
a. Temperament Dikatakan bahwa longitudinal ditemukan
bahwa temperamen pada masa bayi memegang peranan dalam perkembangan
pengendalian emosi. b. Perhatian atau Attention
Ditemukan bahwa individu memiliki kemampuan atensi yang baik, memiliki
fisiologis yang
baik, kemudian
berpengaruh pada
temperamen dan
kemampuan anak
dalam mengelola
emosinya.
Faktor ekstrinsik
yang berpengaruh
terhadap regulasi emosi ntara lain: a. Caregivers
Caregivers khususnya
ibu memberi
kontribusi yang besar bagi kemampuan anak dalam pengendalian emosi. Individu
yang memiliki hubungan yang baik dengan ibu akan memiliki self comfrort
dan rasa aman kemudian berpengaruh pada temperamen dan kemampuan anak
dalam mengelola emosinya. b. Saudara dan teman sebaya
Saudara dan teman sebaya memiiki peranan sebagai pendukung dan model
bagi ekspresi emosi anak. Individu belajar mengekspresikan
emosinya dengan
mengamati hal-hal membangkitkan emosi tertentu pada orang lain, kemudian
individu tersebut akan bereaksi dengan ekspresi yang sama dengan orang yang
diamatinya.
c. Lingkungan Lingkungan sosial seperti sekolah dan
media masa
berperan dalam
mensosialisasikan cara ekspresi yang dapat diterima oleh masyarakat.
4. Aspek-aspek Regulasi Emosi