starting material 4-hidroksi-3,5-dimetilbenzaldehid dan 2,5-piperazindion dengan katalis HCl.
D. TINJAUAN PUSTAKA
1. Aspek Kimia Kurkumin
Kurkumin [1,7-bis4’-hidroksi-3’-metoksifenil-1’,6’-heptadien-
3’,5’  dion]  merupakan  pemberi  warna  pada  rhizoma  tanaman  Curcuma longa  L.    Tonnesen  et  al.,  1986.  Kurkumin  merupakan  agen
kemopreventif  dan  kemoterapetik  yang  menunjukkan  efek  supresi, retardasi  dan  inversi  karsinogenesis  Woo  et  al.,  2005.  Kurkumin  telah
diteliti  kemampuannya  dalam  menghambat  pertumbuhan  sel  kanker payudara  Holy,  2002;  Shao  et  al.,  2002;  Choudhuri  et  al.,  2002  dan
2005,  antioksidan  Rao,  1997;  Majeed  et  al.,  1995;  Woo  et  al.,  2005 antiinflamasi  Van  der  Good,  1997;  Sardjiman  et  al.,  1997;  Woo  et  al.,
2005, antiinfeksi  Woo et al., 2005, antikolesterol Bourner et al., 1998; Singletary  et  al.,  1998;  Huang  et  al.,  1992,  anti  Human  Immuno
deficiency Virus HIV Mazunder et al., 1997; Barthelemy et al., 1998.
Struktur kimia kurkumin berhasil dielusidasi oleh Lampe et al pada tahun  1910    dan  biosintesisnya  dipelajari  pertama  kali  oleh  Lampe  dan
Milobedzka  pada  tahun  1913  Roughley  dan  Whiting,  1973.  Kurkumin tergolong  senyawa  diarilheptanoid  turunan  metana  tersubstitusi  dua  asam
furalat, memiliki rumus molekul C
21 6
H
2
0 dengan bobot molekul 368,126. Kurkumin  berupa  kristal  berwarna  kuning  atau  orange  terang.
Warna  larutan  kurkumin  tidak  konstan  tergantung  degradasi  atau
pelarutnya.  Pada  larutan  dengan  pH  asam  warnanya  kuning  tetapi  akan berubah menjadi kemerahan atau merah tua dalam larutan basa Tonnesen
et al., 1986. Kestabilan  kurkumin  tergantung  pada  pH.  Pada  suasana  basa,
kurkumin  akan  terdegradasi  menjadi  trans-6-4-hidroksi-3-metoksifenil- 2,3-diokso-5-heksanal, asam ferulat, feruloilmetan dan vanilin Sharma, et
al.,  2005.  Kestabilan    kurkumin  juga  dipengaruhi  oleh  cahaya.  Adanya cahaya  dapat  menyebabkan  terjadinya  degradasi  fotokimia  senyawa
tersebut Van der Good, 1997. Hal ini karena adanya gugus metilen aktif -CH
2
-  diantara  dua  gugus  keton  pada  senyawa  tersebut  Tonnesen  dan Karlsen, 1985.
2. Kurkumin Sebagai Senyawa Penuntun Senyawa Induk