Membangun Jaringan Wireless LAN Dan Security CAM Dengan Menggunakan Antena Wajah Boil Di CV. Tiga Sehati

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Dengan semakin berkembangnya Teknologi Informasi dan semakin meningkatnya kebutuhan komunikasi global, sehingga diperlukan pengetahuan tentang teknologi Informasi itu. Komunikasi data, dalam hal ini komunikasi data online tentunya sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. "Mengapa komunikasi data dan keamanan menjadi prioritas dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan? ", tentunya hal itu menjadi pertanyaan kita. Perusahaan atau organisasi sangat membutuhkan suatu sarana yang dapat membantu dalam berkomunikasi antara satu dengan lainnya, maka dari itu dibutuhkan teknologi komunikasi data agar satu sama lain dapat saling berhubungan guna menjalankan dan mengembangkan usahanya. Teknologi Informasi terutama yang berhubungan dengan informasi global banyak dibutuhkan oleh masyarakat sekarang ini. Untuk mengakses suatu jaringan diperlukan suatu Antena yang digunakan untuk menghubungkan PC dalam suatu jaringan yang luas.

Untuk lebih meringankan biaya pengadaan Antena maka suatu Antena dapat dibangun dari berbagai jenis alat dan bahan yang biasa kita jumpai pada kehidupan sehari-hari dengan menggunakan operating sistem yang tertentu


(2)

2 sehingga biaya yang digunakan untuk membangun suatu jaringan luas bisa lebih ringan.

Antena ini bisa kita dapatkan dengan cara membuatnya sendiri tanpa harus membeli barang langsung jadi. Adapun alat dan bahan yang diperlukan bukanlah hal yang rumit untuk didapatkan, kita bisa membeli alat dan bahan yang mendukung pembuatan antena, pada toko-toko material. Selain dari itu, kita juga bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak terpakai. Hal ini juga cukup membantu untuk tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak.

Dari segi keamanan kami juga membangun sebuah kamera keamanan sederhana menggunakan webcam yang terhubung pada sebuah PC menggunakan aplikasi VoIP yaitu Skype. Dengan sistem yang kami bangun di harapkan dapat mempermudah untuk memonitoring karyawan dalam bekerja. Dari uraian tersebut terlihat bahwa sistem komunikasi masih dengan sistem manual sehingga kurang efektif dan efisien. Dengan kemajuan dan teknologi pada saat ini, seharusnya proses-proses yang terjadi dapat berjalan tanpa harus “berpindah tempat” di karenakan sudah terdapat jaringan yang menghubungkan antara komputer yang satu dengan yang lain, sehingga akan terwujud suatu sistem yang mampu menyediakan informasi dengan cepat. Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk mengambil judul ”MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS LAN DAN SECURITY CAM DENGAN MENGGUNAKAN ANTENA WAJAN BOLIK DI CV.TIGA SEHATI ”.


(3)

3 1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud kerja praktek yang dilakukan di CV. Tiga Sehati, yaitu :

1. Untuk memenuhi salah satu mata kuliah yang ada dikurikulum semester 7 (tujuh).

2. Membangun Jaringan WLAN dan SecurityCAM pada CV. Tiga Sehati.

Adapun tujuan dari kegiatan kerja praktek ini adalah :

1. Untuk mempermudah karyawan dalam melakukan komunikasi khususnya komunikasi data dalam perusahaan.

2. Mempermudah dalam proses monitoring kegiatan karyawan selama bekerja

1.3 Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja praktek di laksanakan di CV. Tiga Sehati Jalan Bengawan Solo no.57/26 Lembengan lebokombo, Jember. Adapun waktu pelaksanaannya kurang lebih satu bulan dari tanggal 1 Agustus 2010 sampai dengan 1 September 2010. Hari kerja praktek dari hari Senin sampai hari Jumat, dimulai pada pukul 08.00 s/d 17.00 WIB. Sedangkan tugas yang dikerjakan adalah membangun jaringan wireless LAN dan SECURITYCAM pada CV. Tiga Sehati.


(4)

4 1.4 Sistematika Pelaporan Kerja Praktek

Secara garis besar untuk mempermudah dalam penyusunan dan pembacaannya, sistematika penulisan laporan kerja praktek dengan judul MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS LAN DAN SECURITYCAM DENGAN MENGGUNAKAN ANTENA WAJAN BOLIK PADA CV.TIGA SEHATI” dibagi dalam beberapa bab secara terurut dengan uraian sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan dari kegiatan kerja praktek di CV. Tiga Sehati, sistem pelaksanaan kerja praktek dan sistematika pelaporan kerja praktek.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKAN

Berisikan tentang sejarah singkat CV. Tiga Sehati, tempat dan kedudukan CV. Tiga Sehati, bentuk dan badan usaha CV. Tiga Sehati, bidang pekerjaan CV. Tiga Sehati, bidang pekerjaan divisi/departemen tempat kerja praktek dan struktur organisasi CV. Tiga Sehati.

BAB III: PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang landasan jadwal kerja praktek, cara/teknik kerja praktek dan data kerja praktek.


(5)

5 BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Membahas tentang kesimpulan dari hasil kerja praktek dan saran untuk pengembangan implementasi dari hasil kerja praktek di perusahaan yang bersangkutan.


(6)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Perusahaan

CV. Tiga Sehati berdiri pada tanggal 13 juni 2001. CV. Tiga Sehati adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang produksi, penjualan dan distribusi barang-barang furniture, khususnya yang berbahan baku kelapa.

Pertama kali berdiri, perusahaan ini hanya menampung serabut-serabut kelapa dari penduduk sekitar kemudian mengepak lalu menjual ke perusahaan lain untuk diolah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Tetapi seiring dengan semakin banyaknya permintaan, maka CV. Tiga Sehati mulai mencoba untuk mengolah serabut kelapa itu sendiri. Produk-produk yang dihasilkan berupa hiasan dinding, ember, pot gantung, keranjang, keset dan lain-lain.

CV. Tiga Sehati bertindak sebagai distributor tunggal atau distributor tetap untuk produk-produk yang dihasilkan oleh CV Tiga Sehati sendiri. Produk-produk yang dijual dan didistribusikan oleh perusahaan adalah produk-produk yang berkualitas tinggi dan diekspor ke luar negeri seperti Cina, Jepang.

2.1.1 Tempat dan Kedudukan Perusahaan

CV.Tiga Sehati berlokasi di Jalan Bengawan Solo no.57/26 Desa Lembengan Kecamatan Ledokombo, Jember. CV. Tiga Sehati adalah suatu perusahaan swasta yang berdiri sendiri. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi barang-barang


(7)

6 yang berbahan dasar sabut kelapa. CV. Tiga Sehati bekerjasama dengan perusahaan lain yang membutuhkan serabut kelapa seperti PT. TIMUR JAYA DUTA MARITIM, PT. CHEIL JEDANIG, selain bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri, CV. Tiga Sehati juga mengekspor sabut kelapa.

2.1.2 Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan

CV. Tiga Sehati merupakan perusahaan swasta yang didirikan pada tanggal 13 Juni 2001. Dengan dasar hukum sebagai berikut:

1. Akte notaris No. 36 tanggal 28 Maret 2003. 2. No. SIUP : 503/929/436.314/2004.

3. No. TDP : 13.07.3.53.01742. 4. No. NPWP : 02.306.726.7-676.000.

2.1.3 Bidang Pekerjaan Perusahaan

Pada dasarnya usaha bisnis yang dilaksanakan oleh CV. Tiga Sehati berupa : a. Pemesanan Barang

Memesan barang kepada supplier sesuai dengan stok barang yang ada di gudang. Pemesanan barang dilakukan bila stok barang sudah mencapai batas minimum.


(8)

7 b. Pembelian Barang

Pembelian barang dilakukan berdasarkan pemesanan barang yang sebelumnya. Bila barang yang dipesan sudah datang maka terjadilah proses pembelian barang.

c. Penjualan Barang

CV. Tiga Sehati menjual sabut kelapa dan barang-barang yang brbahan dasar sabut kelapa. Penjualan yang dilakukan dapat berupa partai besar ataupun eceran.

2.1.4 Bidang Pekerjaan Divisi/Departemen

Bidang pekerjaan divisi tempat kerja praktek yaitu pada bagian administrasi, dimana bagian ini bertanggung jawab dalam :

a. Mengarsipkan faktur-faktur. b. Membuat laporan penjualan. c. Menerima pesanan.

d. Memberikan masukan yang berkaitan dengan peningkatan penjualan dan pendidtribusian produk, lingkungan kerja, serta sistem dan prosedur yang berlaku. e. Membina hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan, membangun disiplin


(9)

8 2.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka dalam manajemen perusahaan/organisasi agar suatu perusahaan/organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan pertama kali berdirinya perusahaan/organisasi tersebut. Struktur organisasi memuat tatanan kerja yang ada di perusahaan tersebut yang menyangkut tugas, tanggung jawab dan wewenang. Semuanya ada agar tercipta hubungan yang baik yang lebih dinamis dan masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri juga mempunyai rasa hormat terhadap yang lain baik itu berkedudukan diatas, dibawah atau setingkat. Tidak berjalannya struktur organisasi dengan baik akan mengarahkan perusahaan tersebut pada kehancuran maka dari itu struktur organisasi merupakan faktor penting dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi merupakan suatu bentuk susunan keanggotaan yang membedakan jabatan masing-masing personil didalam suatu perusahaan, manfaat lainnya dengan dibuatnya struktur organisasi dalam proses kerja. Pegawai perlu mengetahui struktur organisasi perusahaan, agar dapat melakukan kegiatan yang sesuai dengan fungsi dan tidak menyimpang dari yang telah ditentukan, sehingga pegawai mengetahui hak dan kewajibannya didalam perusahaan tersebut.

CV Tiga sehati mempunyai struktur organisasi yang dapat dilihat pada gambar 2.1 Sebagai berikut :


(10)

9 DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

MANAGER PENJUALAN

PENYEDIA PENJUALAN

BAGIAN GUDANG ADM.PENJUALAN

Gambar 2.1 Struktur Organisasi CV. Tiga Sehati

Adapun deskripsi tugas dari setiap bagian pada CV. Tiga Sehati adalah sebagai berikut :

1. Direktur

Pemimpin yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengawasi semua kegiatan atau pekerjaan sehingga dapat berjalan dengan lancer.

2. Wakil Direktur

Wakil direktur bertugas untuk membantu direktur dalam menjalankan kewajibannya dan bertanggung jawab dalam menangani masalah rekrutment seleksi personalia / kepegawaian dan pengembangan.


(11)

10 Memeriksa keuangan dan jalannya usaha yang sesuai dengan sistem yang berlaku.

4. Penyedia Penjualan

a. Mengawasi proses usaha seperti transaksi pembelian dan penjualan barang.

b. Mengontrol kualitas barang.

c. Pengawasan dan pengadaan peralatan listrik dan mesin produksi 5. Administrasi Penjualan

a. Membuat picking list dari suatu OP.

b. Mencatat semua transaksi barang masuk dan keluar kedalam buku besar. c. Membuat laporan baik laporan pembelian dan laporan penjualan.

6. Bagian Gudang

a. Mengawasi dan memeriksa barang-barang yang ada di gudang. b. Membuat laporan stok barang yang ada di gudang

c. Membuat PO jika ada barang yang jumlahnya lebih kecil atau sama dengan jumlah minimum.


(12)

11 2.2 Landasan Teori

2.2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data informasi, program–program, share perangkat keras seperti printer atau harddisk. Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk membawa data informasi dari sisi pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu.

2.2.2 Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer yang digunakan dewasa ini dapat dikelompokkan berdasarkan luasan area yang dapat dijangkau. Luasan area ini pada mulanya ditentukan berdasarkan jarak jangkau dalam satuan meter. Namun dalam perkembangan selanjutnya berdasarkan peralatan dan fasilitas. Penggunaan peralatan– peralatan yang dimaksud adalah peralatan–peralatan inter jaringan seperti Repeater, Router atau Gateway dari peralatan tersebut dapat dilihat jangkauan area jaringan dan luasan segmen jaringan yang dibangun.


(13)

12 2.2.2.1 Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.

LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ribuan megabit/detik.


(14)

13 Gambar 2.2 Local Area Network

2.2.2.2 WLAN (Wireless Local Area Network)

Secara fungsional sebenarnya WLAN mirip dengan LAN. Yang membedakannya hanyalah media transmisinya saja. WLAN menggunakan antena sebagai media untuk mentransmisikan data. Komputer client yang mempunyai modem wireless dapat terhubung ke switch yang sering disebut Access Point.

Berbeda dengan LAN, WLAN menawarkan fleksibilitas dari segi akses. Dimana komputer client dapat mengakses access point di mana saja tanpa harus memikirkan pengkabelan. Tentunya komputer client harus berada dalam jangkauan access point, semakin dekat sinyal yang akan diterima akan semakin baik.

Walaupun jangkauan accsess point bisa dibilang terbatas, ada suatu cara agar komputer client masih dapat terhubung ke access point walaupun jarak antara


(15)

14 komputer client dengan access point-nya berada sangat jauh. Yaitu dengan menggunakan antena eksternal dengan gain yang lebih tinggi. Namun harga dari antena ini relatif mahal. Salah satu metode untuk mensiasati biaya hal tersebut adalah dengan menggunakan antena eksternal.

2.2.2.3 Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu provinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya.


(16)

15 Gambar 2.3 Metropolitan Area Network

Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standar untuk MAN, dan standar ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan, seperti ditunjukkan pada gambar 2.3. Setiap bus mempunyai sebuah head–end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.

2.2.2.4 Wide Area Network (WAN)

Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan


(17)

16 jaringan suatu bank yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain dengan menggunakan sarana WAN, Sebuah bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Jepang, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN lebih rumit dan sangat kompleks apabila dibandingkan dengan LAN maupun MAN, serta menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi global seperti internet.

Gambar 2.4 Wide Area Network

2.2.2.5 Internet

Internet merupakan jaringan Global Internasional di seluruh dunia. Biasanya teknologi ini menggunakan suatu fasilitas layanan yang biasa kita sebut World Wide Web (WWW).


(18)

17 2.2.3 Tipe Jaringan

2.2.3.1 Model Peer to Peer

Pada model jaringan terdapat dua atau lebih komputer yang saling terhubung. Masing-masing komputer mempunyai kedudukan yang setara atau setingkat sehingga komputer manapun dapat memulai (initiate) dan mengendalikan hubungan dalam jaringan. Model Jaringan ini merupakan jenis yang paling sederhana.


(19)

18 2.2.3.2 Model Client-Server

Konsep Jaringan client-server ini membedakan dengan jelas kedudukan suatu komputer, mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya meminta layanan (client). Jika suatu komputer diinstall sebagai server yang memberikan segala sumber daya (resource), contohnya : printer, modem kepada komputer lain (client) yang terhubung ke jaringan. Untuk dapat saling berkomunikasi antara server dan client, maka digunakan suatu aplikasi jaringan yang dinamakan client-server program, dimana server menggunakan aplikasi jaringan yang disebut server program, sementara client menggunakan client program untuk dapat berkomunikasi dengan server program pada server.

Beberapa sifat dari client-server diantaranya sebagai berikut : 1. Server dan Client berada pada posisi serta proses yang berbeda.

2. Server dan Client dapat dijalankan pada mesin yang sama atau berbeda. 3. Setiap proses dapat menyembunyikan informasi tersendiri.

4. Komunikasi yang dilakukan bisa bersifat protokol peer to peer. Koneksitas client ke server :

1. Server harus terlebih dahulu dijalankan (running).

2. Server harus menentukan port untuk koneksi yang masuk.

3. Client harus mengetahui nama host dari server beserta port yang digunakan untuk koneksi.


(20)

19 Gambar 2.6 Model Jaringan Client Server

2.2.4 Topologi Jaringan

Topologi jaringan merupakan suatu struktur atau bagaimana menghubungkan antara simpul dan pusat dalam suatu jaringan. Tiap struktur mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing- masing. Topologi yang umumnya sebagai berikut :

2.2.4.1 Topologi Linear Bus

Topologi sebuah Linear BUS / garis lurus terdiri dari satu jalur kabel utama (backbone) dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya)


(21)

20 terkoneksi ke sebuah kabel utama. Jaringan-jaringan Ethernet dan Localtalk menggunakan topologi linear ini.

Gambar 2.7 Topologi Linear BUS

2.2.4.2 Topologi Star

Topologi model ini didesain dimana setap node (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator baik berupa HUB ataupun SWITCH. Data yang terkirim ke jaringan akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengontrol keseluruhan fungsi jaringan. Dia juga bertindak sebagai repeater dalam skala kecil dari aliran data. Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel Twisted Pair. Gambar 2.8 menunjukkan topologi jaringan Bintang / Star.


(22)

21 Gambar 2.8 Topologi STAR

2.2.4.3 Topologi Tree

Sebuah topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear BUS / Garis Lurus dan Bintang, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation konfigurasi bintang yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Linear BUS / Garis Lurus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan sebuah perusahaan mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya.


(23)

22 Gambar 2.9 Topologi Tree

2.2.4.4 Topologi Ring

Dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.


(24)

23 Gambar 2.10 Topologi RING

2.3 Model Referensi Jaringan

Pada dasarnya komunikasi data adalah proses pengiriman informasi diantara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan peralatan switching, dapat terjadi antara komputer dengan komputer, komputer dengan terminal atau komputer dengan peralatan. Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data. Proses ini melibatkan tiga komponen dasar, yaitu sumber, sistem tujuan dan sistem transmisi sebagai saluran tempat mengalirnya informasi.

Sumber adalah pihak yang mengirim informasi yang bertugas mengirimkan berita atau informasi dan menempatkannya pada medium transmisi. Media transmisi tugasnya adalah menyalurkan berita yang diterima ke tempat tujuan. Penerima


(25)

24 tugasnya adalah menerima berita yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi. Sistem transmisi digunakan untuk mengatasi kendala jarak antara dua pihak yang saling berkomunikasi secara berjauhan. Komunikasi jarak jauh ini disebut telekomunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu komunikasi dengan suara, gambar dan cahaya.

Gambar 2.11 Komunikasi Data

Adapun tujuan komunikasi data adalah :

1. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain

2. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use)

3. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi maupun sentralisasi


(26)

25 4. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam

berbagai macam sistem komputer

5. Mengurangi waktu untuk pengolahan data 6. Mendapatkan data langsung dari sumbernya 7. Mempercepat penyebarluasan informasi

2.3.1 Jenis Transmisi

Jenis transmisi sinyal data atau informasi dalam suatu media komunikasi dapat dikelompokkan menjadi dua model, yaitu tansmisi paralel dan serial.

2.3.1.1 Transmisi Paralel

Pada transmisi paralel, satu konektor yang terdiri dari tujuh atau delapan bit (ASCII) ditransmisikan secara serentak setiap saat, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.12. Misalnya, bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak delapan jalur untuk mentransmisikan sekaligus 8 bit untuk satu karakter kode ASCII. Pengiriman dengan model paralel ini memiliki kecepatan yang tinggi, karena setiap saat yang ditransmisikan secara paralel adalah bit–bit yang mewakili satu karakter. Komunikasi paralel biasanya digunakan untuk komunikasi jarak dekat, biasanya transmisi jenis ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal di dalam komputer atau antara komputer ke printer.


(27)

26 Gambar 2.12 Transmisi Parallel

2.3.1.2 Transmisi Serial

Transmisi model ini merupakan bentuk transmisi yang secara umum dipergunakan. Pada gambar 2.13 menunjukkan transmisi serial yang masing – masing bit dari suatu karakter dikirimkan secara berurutan, yaitu bit per bit, dimana satu bit diikuti oleh bit berikutnya. Dalam sistem ini, penerima akan mengumpulkan sejumlah bit (untuk sistem ASCII = 8 bit) yang dikirimkan oleh pengirim untuk kemudian dirakit menjadi satu karakter.

Meskipun kecepatannya lebih lambat dibandingkan dengan transmisi paralel, namun transmisi model ini paling banyak digunakan dalam lingkungan jaringan komputer.


(28)

27 Gambar 2.13 Transmisi Serial

2.3.2 Media Transmisi Kabel

2.3.2.1 Koaksial

Kabel koaksial berisi kawat tembaga keras sebagai intinya, yang sekelilingnya dilapisi dengan bahan penyekat. Terdapat dua jenis kabel koaksial, yaitu koaksial Baseband (kabel 50 Ohm) yang digunakan untuk transmisi digital dan kabel koaksial Broadband (kabel 75 Ohm) yang digunakan untuk transmisi analog.

2.3.2.1.1 Coaxial Thin Ethernet (Thinnet)

Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial / RG-58 antara 0.5 – 185 meter dan maksimum 30 komputer terhubung.

2.3.2.1.2. Coaxial Thick Ethernet (Thicknet)

Dengan menggunakan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat


(29)

28 diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 meter, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 meter dengan maksimum 100 transceiver terhubung. Pada gambar 2.14 menunjukkan kabel koaksial Thicknet dan koaksial Thinnet.

Gambar 2.14 Kabel Thicknet dan Thinnet

2.3.2.2 Twisted Pair

Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu STP (Shielded Twisted Pair) dan UTP (Unshielded.Twisted Pair). Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus, seperti ditunjukan pada gambar 2.15. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax karena HUB maupun SWITCH mempunyai


(30)

29 kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang paling reliable, memiliki kompabilitas yang tinggi, dan paling disarankan. Kategori 5 berjalan baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps).

Kabel kategori 5 dapat dibuat straight-through atau crossed. Kabel straight-through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB maupun SWITCH. Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB atau komputer dengan komputer. Panjang kabel maksimum kabel Twisted-Pair adalah 100 meter.

Tabel 2.1 Kategori Kabel Twisted Pair Kategori Kegunaan

1 Digunakan untuk komunikasi suara (voice) biasanya untuk kabel telepon di rumah

2 Digunakan untuk komunikasi data sampai kecepatan 4 MBps (local talk)

3 Digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 MBps dan digunakan untuk Ethernet dan Token Ring

4 Sama dengan kategori 3 tetapi dengan kecepatan trnsmisi dari 16 sampai 20 MBps


(31)

30 5 Digunakan untuk kecepatan transmisi sampai 100 MBps, biasanya

digunakan untuk Fast ethernet atau network ATM

Gambar 2.15 Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45

2.3.2.3 Serat Optik

Jaringan yang menggunakan Fibre Optic (FO) biasanya adalah perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan serat optik dilihat dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media serat optik lebih dari 100 Mbps dan bebas pengaruh lingkungan. Pada gambar 2.16 menunjukkan kabel serat optik beserta konektornya.


(32)

31 Gambar 2.16 Kabel Serat Optik dan Konektornya

2.3.3 Media Transmisi Nirkabel (Wireless)

2.3.3.1 USBWireless Adapter

Merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai modem nirkabel untuk berkomunikasi dengan access point.


(33)

32 2.3.3.2 Access Point

Pada dasarnya access point berfungsi hampir sama dengan switch pada jaringan bermedia kabel. Hanya saja access point menggunakan antena yang berfungsi memancarkan dan menerima gelombang radio untuk berkomunikasi dengan komputer client yang menggunakan perangkat nirkabel untuk keperluan komnikasinya.

Gambar 2.18 Contoh Perangkat Access Point

2.3.3.3 Antena Wajanbolic

Antena wajanbolic merupakan alat penguat sinyal WLAN yang dapat dibuat dengan mudah dan biaya ringan. Yaitu dengan menggunakan wajan sebagai penguat sinyal dan tambahan barang lainnya.


(34)

33 Gambar 2.19 Antena Wajanbolik

Dengan menggunakan wajanbolic jangkauan sinyal WLAN dari komputer client yang menggunakan USB Wireless Adapter dapat mencapai hingga beberapa kilometer (jika tak ada halangan antara access point dengan wajanbolic).

2.4 Model OSI

Model OSI merupakan sistem terbuka yang dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem yang lainnya. Model referensi OSI ini memiliki tujuh layer. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan bagai ketujuh layer tersebut adalah:

a. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. b. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.

c. Fungsi-fungsi tersebut sesuai dengan standarisasi internasional


(35)

34 melewati interface.

Gambar 2.20 Model Referensi OSI

Sebuah layer tidak mendefinisikan protokol tunggal, tapi mendefinisikan suatu fungsi komunikasi data yang dapat dilakukan oleh sejumlah protokol. Jadi setiap layer dapat berisi banyak protokol, masing-masing menyediakan service yang cocok dengan fungsi layer tersebut. Sebagai contoh, file transfer protocol (FTP) dan electronic mail protocol (E-Mail Protocol) yang keduanya menyediakan service pada user dan keduanya merupakan bagian dari layer aplikasi.

Setiap protokol berkomunikasi dengan peer (pasangan) protokol yang sama dalam layer yang sama dalam remote-system misalnya FTP lokal merupakan peer dari FTP remote. Jadi secara abstrak setiap protokol hanya peduli terhadap komunikasi dengan peer-nya, tak perduli dengan layer di bawah dan di atasnya.


(36)

35 1. Lapisan Physical

a. Lapisan ini bertugas mendefinisikan besaran-besaran elektrik yang dipakai untuk berhubungan, misalnya atas tegangan yang benar (Valid) logika 0 dan 1, bentuk konektor yang digunakan, cara penyandian isyarat pada kabel dan lain-lain. b. Melaksanakan hubungan fisik melalui jalur transmisi.

2. Lapisan Data Link

a. Lapisan ini bertanggung jawab terhadap pengiriman data yang benar (error free). b. Mengirim data secara paket dan memeriksa kesalahan pada pengiriman data. c. Menetapkan prosedur pengaksesan.

3. Lapisan Network

a. Lapisan ini menentukan jalur atau route yang harus ditempuh oleh paket untuk mencapai tujuannya, yang biasanya disebut routing layer.

b. Pada lapisan ini pula menentukan prosedur untuk menghindari terjadinya kemacetan serta mengalihkan perjalanan paket ke jalur yang lain serta memungkinkan bukan jalur yang pendek.

4. Lapisan Transport

a. Lapisan ini mengatur bagaimana data atau informasi itu akan dibawa ke tempat tujuan termasuk juga jaminan kualitas dari pelayanan pengiriman data.

b. Lapisan ini pula memilih fasilitas pengiriman yang sebagaimana yang dikehendaki.


(37)

36 5. Lapisan Session

a. Lapisan ini berfungsi menentukan kapan dimulai dan kapan diakhirinya suatu babak atau session komunikasi atau koneksi.

b. Suatu session akan dimulai jika session sebelumnya telah selesai. c. Melihat data yang sudah dikirim dan diterima oleh proses.

6. Lapisan Presentation

a. Lapisan ini mendefinisikan bagaimana aplikasi dapat memasuki jaringan dan mengatur supaya data yang dipertukarkan atau dikirim ke lapisan aplikasi atau pemakai akhir dapat dimengerti bentuknya.

b. Dalam lapisan ini, peralatan atau sistem yang menggunakan format data yang berlainan dapat saling berkomunikasi .

c. Lapisan ini juga menyediakan enkripsi ataupun kompresi data jika diperlukan. 7. Lapisan Application

a. Lapisan ini berfungsi mengelola interaksi antara program dan pemakai.

b. Lapisan ini juga menerima perintah atau input dari pemakai dan mengembalikan kode error atau pesan kesalahan kepada pemakai jika terjadi error.

2.5 Model TCP/IP

Model ini terdiri dari empat lapisan. Pada model ini tidak memiliki presentation dan session layers. Fungsi kedua lapisan ini dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.


(38)

37 Gambar 2.21 Model TCP/IP

Berikut merupakan penjelasan lapisan-lapisan atau layer-layer pada model TCP/IP mulai dari lapisan teratas :

1. Aplication Layer

a. Layer ini melingkupi semua proses yang menggunakan protokol transport layer untuk mengirimkan data.

b. Karena layer ini berhubungan langsung dengan service yang ditawarkan pada pemakai jaringan maka protokol-protokol baru masih ditambahkan yang memperkaya pelayanan pada user.

2. Transport Layer

Dua protokol terpenting dalam layer ini adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User datagram Protocol). TCP menyediakan pelayanan pengiriman data yang handal dengan deteksi dan koreksi kesalahan dari ujung ke


(39)

38 ujung (end to end). Sedangkan UDP menyediakan pelayanan pengiriman datagram yang connection-less dan tanpa dilengkapi deteksi dan koreksi kesalahan. Kedua protokol mengirimkan data antara layer aplikasi dan layer internet. TCP merupakan protokol yang connection oriented dan handshake.

3. Internet Layer

a. Internet Protokol (IP)

IP merupakan inti dari TCP/IP dan merupakan protokol terpenting dalam Internet Layer. IP menyediakan pelayanan pengiriman paket elementer dimana jaringan TCP/IP dibangun.

Fungsi Internet Protocol (IP)

1. Mendefinisikan datagram, yang merupakan unit transmisi elementer di internet. 2. Mendefinisikan skema pengalamatan internet.

3. Melewatkan data antara Network Access Layer dan Host to Host Transport layer serta routing datagram ke remote host.

4. Menjalankan fragmentasi dan penyusunan kembali datagram.

5. IP merupakan protokol yang Connection-less (tidak memerlukan handshake), tidak dilengkapi dengan error detection dan error recovery.

b. Datagram

Datagram adalah format paket yang didefinisikan oleh IP. Internet sebagaimana asalnya ARPANET merupakan jaringan yang berbasis pada


(40)

packet-39 switching. Jadi datagram merupakan unit transmisi elementer dalam jaringan TCP/IP. IP mengirimkan datagram dengan mengecek destination address dalam header kontrol di awal datagram. Jika address tujuan tidak berada di jaringan lokal maka paket dilewatkan ke gateway (device yang men-switch paket antara jaringan fisik yang berbeda). Memutuskan gateway yang mana yang digunakan untuk mencapai address tujuan disebut sebagai routing.

4. Network Access Layer

a. Merupakan layer terbawah dari hirarki protokol TCP/IP.

b. Menyediakan sarana untuk sistem untuk mengirim data ke device lain yang terhubung ke network.

c. Mendefinisikan bagaimana datagram ditransmisikan pada network.

d. Fungsi lain yang ditangani pada level ini termasuk enkapsulasi datagram ke dalam frame yang ditransmisikan oleh jaringan dan konversi IP address ke dalam alamat yang cocok untuk jaringan fisik dimana datagram ditransmisikan.

2.6 Internet

Internet (Interconnected Network) adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya, sebagai sarana berkomunikasi dan menyebarkan informasi. Setiap komputer dan jaringan terhubung - secara langsung maupun tidak langsung - ke beberapa jalur utama yang disebut


(41)

40 internet backbone dan dibedakan satu dengan yang lainnya menggunakan unique name yang biasa disebut dengan alamat IP 32 bit. Contoh: 202.155.4.230 .

Menurut Lani Sidharta (1996) : walaupun secara fisik Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum Internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di Internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya.

2.6.1 Sejarah Internet

Awal mula jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency). ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.

Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan


(42)

41 sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing UCLA, University of California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research Institute. Ini disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan sistem DNS (Domain Name Service) pada 1984. Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET kemudian mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, Jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini. Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access, email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal


(43)

42 mirip seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990 ketika World Wide Web mulai dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika Partikel di Swiss) berdasarkan proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun demikian, WWW browser yang pertama baru lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992 dengan nama Viola. Viola diluncurkan oleh Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW. Tentu saja web browser yang pertama ini masih sangat sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.

Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan layanan pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih (White House) mulai online di Internet dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan National Information Infrastructure Act. Penggunaan internet secara komersial dimulai pada 1994 dipelopori oleh perusahaan Pizza Hut, dan Internet Banking pertama kali diaplikasikan oleh First Virtual. Setahun kemudian, Compuserve, America Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi masyarakat umum.

Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya


(44)

43 yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio, khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama, J. Tjandra Pramudito, Suryono Adisoemarta bersama Onno W. Purbo berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto, Achmad Zaini, Yos, di band 40m (7MHz). Teknologi radio paket TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994.

Di tahun 1989 sampai 1990-an, mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB dan egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas di Internet Indonesia.


(45)

44 2.7 TCP/IP

TCP/IP dikembangkan mengacu pada model Open System Interconnection (OSI), dimana, layer-layer yang terdapat pada TCP tidak persis sama dengan layer -layer yang terdapat pada model OSI. Terdapat empat layer pada TCP/IP, yaitu: network interface, network, transport dan application. Tiga layer pertama pada TCP/IP menyediakan physical standards, network interface, internetworking, dan fungsi transport, yang mengacu pada empat layer pertama pada model OSI. Tiga layer teratas dari model OSI direpresentasikan di model TCP/IP sebagai satu layer, yaitu application layer.


(46)

45 2.7.1 Internet Protocol Version 4 (IPv4)

IP merupakan suatu mekanisme transmisi yang digunakan oleh protokol-protokol TCP/IP, dimana IP bersifat unreliable, connectionless dan datagram delivery service.

Unreliable berarti bahwa protokol IP tidak menjamin datagram (Paket yang terdapat di dalam IP layer) yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Protokol IP hanya berusaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan. Jika dalam perjalanan, paket tersebut mengalami gangguan seperti jalur putus, kongesti pada router atau target host down, protokol IP hanya bisa menginformasikan kepada pengirim paket melalui protokol ICMP bahwa terjadi masalah dalam pengiriman paket IP. Jika diinginkan keandalan yang lebih baik, keandalan itu harus disediakan oleh protokol yang berada di atas IP layer misalnya TCP dan aplikasi pengguna.

Connectionless berarti bahwa dalam mengirim paket dari tempat asal ke tujuan, baik pihak pengirim dan penerima paket IP sama sekali tidak mengadakan perjanjian terlebih dahulu (handshake).

Datagram delivery service berarti bahwa setiap paket yang dikirimkan tidak tergantung pada paket data yang lain. Akibatnya jalur yang ditempuh oleh masing-masing paket data bisa jadi berbeda satu dengan yang lainnya.

Pada saat ini secara umum internet masih menggunakan IP versi 4, dimana pemakaiannya sudah semakin terbatas mengingat jumlah pengguna internet yang


(47)

46 berkembang dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh panjang alamat yang dimiliki IPv4 yaitu 32 bit. Pada gambar 2.23 dibawah ini ditunjukkan format header dari IPv4. Informasi yang terdapat pada header IP :

a. Version (VER), berisi tentang versi protokol IP yang dipakai. b. Header Length (HLEN), berisi panjang header IP bernilai 32 bit.

Gambar 2.23 IPv4 Header

c. Type of Service (TOS), berisi kualitas service cara penanganan paket IP. d. Total Length of Datagram, total panjang datagram IP dalam ukuran byte. e. Identification, Flags, dan Fragment Offset, berisi tentang data yang

berhubungan dengan fragmentasi paket.

f. Time to Live (TTL), berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket IP. Setiap kali paket IP melewati router, isi field akan dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket belum sampai ke tujuan, paket akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time exceeded.


(48)

47 g. Protocol, berisi angka yang mengidentifikasikan protokol layer atas, yang

menggunakan isi data dari paket IP ini.

h. Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan maka paket dianggap rusak dan dibuang.

i. Source IP Address, alamat asal/sumber. j. Destination IP Address, alamat tujuan.

k. Option, mengkodekan pilihan-pilihan yang diminta oleh pengirim seperti security label, source routing, record routing, dan time stamping.

l. Padding, digunakan untuk meyakinkan bahwa header paket bernilai kelipatan dari 32 bit.

2.8 Pengalamatan IP

Alamat IP merupakan representasi dari 32 bit bilangan unsigned biner. Ditampilkan dalam bentuk desimal dengan titik. Contoh 10.252.102.23 merupakan contoh valid dari IP.


(49)

48 2.8.1 Alamat IP (IP Address)

Pengalamatan IP dapat di lihat di RFC 1166 – Internet Number. Untuk mengidentifikasi suatu host pada internet, maka tiap host diberi IP address, atau internet address. Apabila host tersebut tersambung dengan lebih dari 1 jaringan maka disebut multi-homed dimana memiliki 1 IP address untuk masing-masing interface. IP Address terdiri dari:

IP Address = <nomer network><nomer host>

Nomor network diatur oleh suatu badan yaitu Regional Internet Registries (RIR), yaitu :

1. American Registry for Internet Number (ARIN), bertanggung jawab untuk daerah Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan bagian sahara dari Afrika.

2. Reseaux IP Europeens (RIPE), bertanggung jawab untuk daerah Eropa, Timur Tengah dan bagian Afrika.

3. Asia Pasific Network Information Center (APNIC), bertanggung jawab untuk daerah Asia Pasific.

IP address merupakan 32 bit bilangan biner dimana bisa dituliskan dengan bilangan desimal dengan dibagi menjadi 4 kolom dan dipisahkan dengan titik. Bilangan biner dari IP address 128.2.7.9 adalah : 10000000 00000010 00000111


(50)

49 00001001. Penggunaan IP address adalah unik, artinya tidak diperbolehkan menggunakan IP address yang sama dalam satu jaringan.

2.8.2 Pembagian Kelas Alamat IP (Class-based IP address)

Bit pertama dari alamat IP memberikan spesifikasi terhadap sisa alamat dari IP. Selain itu juga dapat memisahkan suatu alamat IP dari jaringan. Network. Alamat Network (network address) biasa disebut juga sebagai netID, sedangkan untuk alamat host (host address) biasa disebut juga sebagai hostID. Ada 5 kelas pembagian IP address yaitu:

Gambar 2.24 Pembagian Kelas pada IP


(51)

50 1. Kelas A : Menggunakan 7 bit alamat network dan 24 bit untuk alamat host.

Dengan ini memungkinkan adanya 27-2 (126) jaringan dengan 224-2 (16777214) host, atau lebih dari 2 juta alamat.

2. Kelas B : Menggunakan 14 bit alamat network dan 16 bit untuk alamat host. Dengan ini memungkinkan adanya 214-2 (16382) jaringan dengan 216-2 (65534) host, atau sekitar 1 juga alamat.

3. Kelas C : Menggunakan 21 bit alamat network dan 8 bit untuk alamat host. Dengan ini memungkin adanya 221-2 (2097150) jaringan dengan 28-2 (254) host, atau sekitar setengah juta alamat.

4. Kelas D : Alamat ini digunakan untuk multicast.

5. Kelas E : Digunakan untuk selanjutnya. Kelas A digunakan untuk jaringan yang memiliki jumlah host yang sangat banyak. Sedangkan kelas C digunakan untuk jaringan kecil dengan jumlah host tidak sampai 254. Sedangkan untuk jaringan dengan jumlah host lebih dari 254 harus menggunakan kelas B.

Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal antara lain : 1. Network ID, merupakan bagian dari IP address yang digunakan untuk

menunjukkan jaringan tempat komputer ini berada.

2. Host ID, adalah bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjukkan workstation, server router, dan semua host TCP / IP lainnya dalam jaringan tersebut. Dalam satu jaringan, host ID ini tidak boleh ada yang sama.


(52)

51 3. Pengalamatan IP diorganisasikan ke dalam kelas-kelas dengan pemeriksaan octet

pertama sebagai berikut: a. Kelas A

Format: 0nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama: 0

Panjang Net ID: 8 bit Panjang Host ID: 24 bit Byte Pertama: 0-127

Jumlah: 126 KelasA (0 dan127 dicadangan) Range IP: 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP: 16.777.214 IP Address pada tiap kelas A Contoh IP : 113.46.5.6

Network ID: 113 Host ID: 46.5.6

b. Kelas B

Format: 10nnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama: 10

Panjang Net ID: 16 bit Panjang Host ID: 16 bit Byte Pertama: 128-191


(53)

52 Jumlah: 16.184 KelasB

Range IP: 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx Jumlah IP: 65.532 IP Address pada tiap kelas B Contoh IP : 132.92.121.1

Network ID: 132.92 Host ID: 121.1 c. Kelas C

Format: 110nnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh Bit Pertama: 110

Panjang Net ID: 24 bit Panjang Host ID: 8 bit Byte Pertama: 192-223 Jumlah: 2.097.152 KelasC

Range IP: 192.0.0.xxx sampai223.255.255.xxx Jumlah IP: 245 IP Address pada tiap kelas C Contoh IP : 222.124.203.53

Network ID: 222.124.203 Host ID: 53


(54)

53

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Analisis dan Perancangan 3.1.1 Kebutuhan Sistem

3.1.1.1 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan pada pokok pembahasan ini adalah Skype yang merupakan aplikasi komunikasi P2P. Sedangkan sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7 Home Basic.

3.1.1.2 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut: Table 3.1 Kebutuhan Kerangkat Keras

Perangkat Keras Fungsi

Komputer Memproses data video

Web Camera Menangkap gambar

Wireless Switch (Access Point) Media komunikasi antar komputer USB Wireless Adapter Media komunikasi dengan Access Point Antena Wajan Bolik Media penguat sinyal wireless


(55)

54

3.2 Perancangan Jaringan 3.2.1 Topologi Jaringan

Pada pokok bahasan ini topologi yang digunakan adalah topologi star. Yang mana beberapa komputer berkomunikasi melalui sebuah access point. Penggunaannya yang sangat mudah membuat topologi ini menjadi populer dan banyak digunakan oleh pengguna jaringan.


(56)

55

3.2.2 Perancangan Antena Wajan Bolik

Antena Wajan bolik yang dibuat adalah jenis sektoral, dengan alasan karena jenis ini dapat menerima dan memancarkan sinyal lebih jauh dari pada antena jenis omni. Hanya saja antena jenis sektoral ini memerlukan pointing yang baik mengingat antena ini memancarkan gelombang hanya pada satu titik saja.

Adapun langkah-langkah pembuatanya adalah sebagai berikut:

1. Persiapan bahan-bahan yang diperlukan seperti:

Tabel 3.2 Bahan Baku Pembuatan Wajan Bolik

No Bahan Qty

1 Wajan penggorengan minimal berdiameter 40 cm 1 buah

2 Pipa Paralon 3” Secukupnya

3 Dop paralon 3” 2 buah

4 Aluminium foil Secukupnya

5 Mur dan Baud Secukupnya

6 Gergaji besi 1 buah

7 Pisau cutter 1 buah


(57)

56

9 Seal tape 1 buah

10 Bor 1 set

11 USB Wireless Modem Adapter 1 buah

12 USB Cable Adapter 1 buah

13 Kabel UTP Cat 5 15 meter

Gambar 3.2 Peralatan Yang Dibutuhkan

Antena Wajan Bolik terdiri dari 3 bagian utama :

1. Reflektor berbentuk Parabola menggunakan Wajan yang di lapisi alumunium foil (optional)


(58)

57

Gambar 3.3 Wajan Bolik 2. Bagian antena berbentuk tabung paralon berisi USB Wireless

Gambar 3.4 Antena Paralon Yang Berisi USB Wireless


(59)

58

Gambar 3.5 Kabel UTP Yang Telah Dimodifikasi

3.2.3 Teknik Pengerjaan

Teknik membuat Wajan bolik sebetulnya dapat di perkirakan dari gambar / foto yang ada pada situs photo e-goen maupun arsip foto Wajanbolik e-goen.

Berikut Tahapan Pembuatan Antena Wajan Bolik : a. Persiapkan bahan-bahan dan perlengkapan yg dibutuhkan. b. Pengukuran titik fokus dan panjang pipa paralon.

c. Perakitan Wajan Bolik.

Prinsip kerja antena Wajan Bolik seperti antena parabola lainnya, yaitu menempatkan bagian sensitif antena pada titik fokus parabola (wajan) sehingga semua gelombang elektromagnet yang mengenai wajan akan terkumpul dan diterima oleh bagian sensitif tersebut. Berikut ini kita bahas satu persatu.


(60)

59

1. Reflektor berbentuk parabola menggunakan wajan gunakan wajan dengan diameter minimal 40cm. Ukuran wajan lebih besar makin baik karena akan lebih banyak gelombang radio yang diterima.

Hal terpenting pada bagian ini, adalah penentuan titik fokus wajan. Untuk itu gunakan rumus dibawah ini :

Gambar 3.6 Rumus Penempatan Titik Fokus Feeder

Catat posisi titik fokus tersebut. Nantinya mulut Tabung Sensitif antena harus berada pada titik fokus tersebut. Pasang Tutup Paralon 3” dengan mur/baut tepat ditengah wajan sebagai pemegang Tabung bagian sensitif (lihat Gambar 3.6).


(61)

60

Gambar 3.7 Wajan Buatan Sendiri 2. Tabung Sensitif Antena (Feeder)

Gambar 3.8 Tabung Feeder

Bentuk jadi tabung sensitif dapat dilihat di Gambar 3.8, berupa pipa pralon yang di bagian dalamnya ditempatkan USB WLAN Adapter (Gambar 3.6). Sebagai Tabung dapat digunakan pipa pralon 3” sepanjang 23cm dan bungkus 16cm dari panjangnya dengan aluminium foil.


(62)

61

Tutup salah satu ujung pipa yang terbungkus Aluminium dengan Tutup Pralon 3”. Bagian dalam Tutup Pralon tersebut harus juga dilapisi Aluminium (Gambar 3.6).

Gambar 3.9 Ilustrasi Gelombang

Buat lubang pada pipa untuk menempatkan USB WLAN di dalam pipa. tentukan Posisi USB WLAN 5cm dari tutup pralon. Jika digunakan tabung ukuran lain, posisi USB bisa ditentukan sebagai berikut :


(63)

62

Tabel 3.3 Acuan Pengukuran Tabung Feeder

Diameter Tabung D (mm) L (mm)

76 96.177

77 86.819

78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 79.989 74.738 70.551 67.117 64.243 61.794 59.679 57.832 56.202 54.752 53.453 52.281

91 51.219

90 50.25

92 93

49.364 48.549


(64)

63

94 95 96

47.797 47.101 46.455

97 45.853

98 45.292

99 44.767

3. Kabel Penghubung Antena ke Komputer

Setelah Wajanbolik selesai dirangkai maka siap dipasang, misalnya diatas genteng rumah (ketinggian sekitar 9m). Namun sebelumnya perlu kita siapkan kabel penghubung antara antena dengan konektor USB komputer. Untuk itu gunakan kabel USB yang biasanya disediakan pada paket USB WLAN. Potong ditengah kabel USB tersebut dan perpanjang dengan menggunakan kabel UTP (kabel LAN). Cara menyambung Kabel USB dengan Kabel UTP adalah sebagai berikut :


(65)

64

Gambar 3.10 Cara Pembuatan Kabel USB Menggunakan Kabel UTP

Detail proses pembuatan antenna wajan bolik adalah sebagai berikut:

1. Siapkan material yang dibutuhkan USB WLAN, wajan / penggorengan, pipa paralon 3”,

dan dop paralon, kabel USB yang diperpanjang dengan cara disambungkan dengan kabel UTP.


(66)

65

paralon 3” ke dasar wajan. Kemudian sambungkan wajan dan dop paralon dengan baut

14mm.

3. Siapkan USB WLAN. Tutup USB WLAN dengan busa yang ada di dus USB WLAN sebagai pelindung.

3.2.4 Biaya Pembuatan Wajan Bolik

Adapun biaya pembelian bahan untuk membuat Wajan Bolik adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Rincian Biaya Pembuatan Wajan Bolik

Nama Bahan Banyak Harga Satuan Total

Wajan diameter 38 cm 1 Buah 34.700,- 34.700,-

USB WLAN 1 Buah 100.000,- 100.000,-

Paralon 3” panjang 25cm 1 Buah 5.000,- 5.000,-

Tutup Paralon 3” 2 Buah 7.500,- 15.000,-

Alumunium Foil 1 Roll 13.600,- 13.600,-

Alumunium Tape 3 Meter 5.000,- 15.000,-

Baut 14 mm + Mur 2 Buah 1.750,- 3.500,-

Ring 1 Buah 1.000,- 1.000,-

Plat Besi 20 cm 1 Buah 5.000,- 5.000,-


(67)

66

3.3 Implementasi dan Pengujian

3.3.1 Pengalamatan IP Komputer

Tabel 3.5 Pengalamatan IP Untuk Seluruh Komputer

Komputer Alamat IP

Direktur 192.168.1.2

Karyawan_1 192.168.1.3

Karyawan_2 192.168.1.4

Karyawan_3 192.168.1.5

Komputer Pabrik 192.168.1.6

Tabel 3.6 Pengalamatan IP DNS

DNS 1 10.0.18.38


(68)

67

3.3.2 Pemberian Alamat IP Untuk Masing-masing Komputer

Pemberian alamat IP untuk komputer Direktur :


(69)

68

Pemberian alamat IP untuk komputer Karyawan_1 :


(70)

69

Pemberian alamat IP untuk komputer Karyawan_2 :


(71)

70

Pemberian alamat IP untuk komputer Karyawan_3 :


(72)

71

Pemberian alamat IP untuk Komputer_kamera :

Gambar 3.15 Pengalamatan IP Komputer_kamera

3.3.3 Konfigurasi Access Point Konfigurasi kunci WPA key,


(73)

72

Gambar 3.16 Konfigurasi WPA-TKIP Key

3.3.4 Tes Koneksi Ke Access Point

Berikut adalah daftar koneksi yang terdapat di area kantor CV. Tiga Sehati dengan menggunakan USB Wireless Modem Adapter :


(74)

73

Gambar 3.17 Koneksi Ruang Karyawan


(75)

74

Gambar 3.18 Koneksi ke Jaringan Menggunakan Kunci WPA-TKIP

Berikut adalah sinyal yang tertangkap dengan menggunakan wajan bolik pada jarak 200 meter dari kantor :


(76)

75

Gambar 3.19 Sinyal yang Tertangkap Wajan Bolik Tanpa Lapisan Alumunium


(77)

76

Gambar 3.20 Sinyal yang Tertangkat Wajan Bolik Dengan Lapisan Alumunium

3.3.5 Tes Koneksi Antar Komputer

Tes koneksi dilakukan dengan melakukan ping ke setiap komputer dari komputer Admin. Berikut adalah hasilnya :


(78)

77

Gambar 3.21 Tes Ping ke Komputer Direktur


(79)

78

Gambar 3.23 Tes Ping ke Komputer Karyawan_2


(80)

79

Gambar 3.25 Tes Ping ke Komputer Pabrik

Dari tes koneksi dengan menggunakan tes ping ke semua komputer didapatkan hasil sesuai harapan. Semua komputer berhasil terkoneksi dengan baik.


(81)

81

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil instalasi jaringan yang kami kerjakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembangunan jaringan wireless dan securitycam di CV. Tiga Sehati dapat berjalan dengan baik.

2. Sistem pengawasan terhadap kegiatan karyawan selama bekerja berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

3. Penyampaian informasi antar karyawan dan atasan ataupun sebaliknya menjadi lebih efektif.

4. Pelaporan progress pekerjaan dapat dilakukan lebih efisien dari sebelumnya. 5. Penggunaan kertas laporan dapat diminimalisir dengan dengan pemanfaatan

sumber daya jaringan komputer.

4.2 Saran

Untuk pengembangan, instalasi jaringan dapat diperluas untuk menghubungkan kantor-kantor cabang ataupun dengan kantor rekanan. Implementasinya dapat menggunakan jaringan VPN melalui jaringan publik.


(82)

MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS LAN DAN SECURITY CAM

DENGAN MENGGUNAKAN ANTENA WAJAN BOLIK

DI CV.TIGA SEHATI

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

KIRAP PANJI HARMOKO 10107910 DERI ISMAYANDI 10107916

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(83)

82

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi, Wi-Fi , Wikipedia ; 5 November 2010 Jam 19:20.

[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_lokal_nirkabel, Jaringan Lokal

Nirkabel , Wikipedia ; 5 November 2010 Jam 19:30.

[3] http://www.dahlan.web.id, Membuat Antena Wajan Bolik Untuk

Menangkap Sinyal WIFI, Dahlan Abdullah, 5 November 2010 Jam 19:40.

[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Webcam, Webcam, Wikipedia, 5 November

2010 Jam 20:00.

[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Skype, Skype, Wikipedia, 10 November 2010

Jam 21:30

[6] http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10%3Aj

aringan&id=409%3Awireless-lan-local-area-network&option=com_content&Itemid=15, Wireless LAN (Local Area Network), IT Telkom, 10 November 2010 Jam 21:50


(84)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis mencoba menyajikan laporan kerja praktek, yang telah penulis laksanakan di CV. Tiga Sehati. CV Tiga Sehati merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi barang-barang berbahan dasar sabut kelapa. Selama kerja praktek, penulis diberi tugas untuk mengerjakan instalasi jaringan di perusahaan tersebut. Berangkat dari sana maka penulis membuat laporan kerja praktek ini dengan judul :

“MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS LAN DAN SECURITY CAM DENGAN MENGGUNAKAN ANTENA WAJAN BOLIK DI CV.TIGA SEHATI”

Ucapan terimakasih penulis tujukan untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam mengerjakan pekerjaan di CV. Tiga Sehati dan juga kepada dosen pembimbing yaitu Bapak Galih Hermawan S.Kom, yang telah memberikan arahan serta bimbingan dan ilmunya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan kerja praktek ini, baik dari segi penulisan, pelaporan, ataupun penyampaiannya, maka


(85)

ii

dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya khususnya bagi penulis sendiri.Amin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 24 Januari 2011


(1)

79

Gambar 3.25 Tes Ping ke Komputer Pabrik

Dari tes koneksi dengan menggunakan tes ping ke semua komputer didapatkan hasil sesuai harapan. Semua komputer berhasil terkoneksi dengan baik.


(2)

81 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil instalasi jaringan yang kami kerjakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembangunan jaringan wireless dan securitycam di CV. Tiga Sehati dapat berjalan dengan baik.

2. Sistem pengawasan terhadap kegiatan karyawan selama bekerja berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

3. Penyampaian informasi antar karyawan dan atasan ataupun sebaliknya menjadi lebih efektif.

4. Pelaporan progress pekerjaan dapat dilakukan lebih efisien dari sebelumnya. 5. Penggunaan kertas laporan dapat diminimalisir dengan dengan pemanfaatan

sumber daya jaringan komputer.

4.2 Saran

Untuk pengembangan, instalasi jaringan dapat diperluas untuk menghubungkan kantor-kantor cabang ataupun dengan kantor rekanan. Implementasinya dapat menggunakan jaringan VPN melalui jaringan publik.


(3)

MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS LAN DAN SECURITY CAM

DENGAN MENGGUNAKAN ANTENA WAJAN BOLIK

DI CV.TIGA SEHATI

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

KIRAP PANJI HARMOKO 10107910 DERI ISMAYANDI 10107916

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(4)

82 DAFTAR PUSTAKA

[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi, Wi-Fi , Wikipedia ; 5 November 2010

Jam 19:20.

[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_lokal_nirkabel, Jaringan Lokal

Nirkabel , Wikipedia ; 5 November 2010 Jam 19:30.

[3] http://www.dahlan.web.id, Membuat Antena Wajan Bolik Untuk

Menangkap Sinyal WIFI, Dahlan Abdullah, 5 November 2010 Jam 19:40.

[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Webcam, Webcam, Wikipedia, 5 November

2010 Jam 20:00.

[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Skype, Skype, Wikipedia, 10 November 2010

Jam 21:30

[6] http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10%3Aj

aringan&id=409%3Awireless-lan-local-area-network&option=com_content&Itemid=15, Wireless LAN (Local Area


(5)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis mencoba menyajikan laporan kerja praktek, yang telah penulis laksanakan di CV. Tiga Sehati. CV Tiga Sehati merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi barang-barang berbahan dasar sabut kelapa. Selama kerja praktek, penulis diberi tugas untuk mengerjakan instalasi jaringan di perusahaan tersebut. Berangkat dari sana maka penulis membuat laporan kerja praktek ini dengan judul :

“MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS LAN DAN SECURITY CAM DENGAN MENGGUNAKAN ANTENA WAJAN BOLIK DI CV.TIGA SEHATI”

Ucapan terimakasih penulis tujukan untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam mengerjakan pekerjaan di CV. Tiga Sehati dan juga kepada dosen pembimbing yaitu Bapak Galih Hermawan S.Kom, yang telah memberikan arahan serta bimbingan dan ilmunya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan kerja praktek ini, baik dari segi penulisan, pelaporan, ataupun penyampaiannya, maka


(6)

ii

dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya khususnya bagi penulis sendiri.Amin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 24 Januari 2011