Instalasi Jaringan Wireless Lan Menggunakan Access Point Untuk Membangun Hotspot Area

(1)

INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN

ACCESS POINT UNTUK MEMBANGUN HOTSPOT AREA

TUGAS AKHIR

SYAHFITRA HADI TAMBUNAN

082406048

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK INFORMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN ACCESS POINT UNTUK MEMBANGUN HOTSPOT AREA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

SYAHFITRA HADI TAMBUNAN 082406048

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013


(3)

PERSETUJUAN

Judul : INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN

MENGGUNAKAN ACCESS POINT UNTUK MEMBANGUN HOTSPOT AREA

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : SYAHFITRA HADI TAMBUNAN

Nomor Induk Mahasiswa : 082406048

Program Studi : DIPLOMA-III TEKNIK INFORMATIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan,

Komisi Pembimbing :

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Dosen Pembimbing, Ketua,

Prof. Dr. Tulus, M.Si, Ph.D Dr. Saib Suwilo, M.Sc NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 19640109 198803 1 004


(4)

PERNYATAAN

INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN ACCESS POINT UNTUK MEMBANGUN HOTSPOT AREA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,

SYAHFITRA HADI TAMBUNAN 082406048


(5)

PENGHARGAAN

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tak lupa pula shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan terbaik bagi umat manusia, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN ACCESS POINT UNTUK MEMBANGUN HOTSPOT AREA”. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan program D-III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara.

Tugas Akhir ini tidak mungkin bisa selesai dengan baik, jika tidak ada bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu, antara lain :

1. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr.Tulus, M.Si., P.hD, selaku Ketua Departemen Matematika di Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs.Syahril Effendi, selaku Ketua Program Studi di Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir Program Studi D-III Teknik Informatika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama ini dalam penyelesaian Tugas Akhir.

5. Seluruh Staf Pengajar Program Studi D-III Teknik Infomatika Faklutas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama masa perkuliahan.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda H. Bahrum Tambunan

dan Ibunda Hj. Ummi Mahmuda yang telah membesarkan, mengasuh dengan sabar, mendidik Penulis dengan segala kasih sayang yang tulus, dan atas doa restunya pula kemana pun setiap Penulis melangkahkan kaki, Insyaallah selalu dalam lindungan Allah SWT. Serta selalu memberikan dukungan dan arahan kepada Penulis agar untuk lebih tegar dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(6)

7. Abangda Muhammad Ilham Tambunan, H. Muhammad Toher Tambunan,

Muhammad Syahrial Tambunan, dan Syaiful Bahri Tambunan yang senantiasa selalu memberi motivasi.

8. Kakanda Nur Diana Sari Tambunan, Am.Keb yang senantiasa setia menemani, memberikan arahan, dan selalu memberikan nasehat-nasehat untuk Penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir.

9. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan Penulis Muhammad Solihin,

Franslondo O, Ruminda R, dan Dian Novita Sari, yang selalu menemani dalam suka dan duka. Walau kita terkadang ada permusuhan ataupun perdebatan, tapi itulah persahabatan yang tidak selalu berjalan dengan baik, terima kasih atas doa, nasehat, bantuan, serta curahan hati kalian semua.

10. Keluarga besar di PT. Indowebhost Kreasi, khususnya Bang Baren, Bang Wandi,

Bang Koko, Bang Ikhsan, Bang Indra, Bang Andi dan Kak Ira yang telah banyak memberi dukungan dan motivasi kepada Penulis.

11. Teman-teman sekelas dan seperjuangan dalam menyelesaikan Tugas Akhir yang telah membantu, memberi masukan terhadap Penulis dan memberi dukungan sesama teman dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Terima kasih atas semua dukungannya.

12. Pihak-pihak yang telah banyak membantu Penulis, yang tidak dapat Penulis sebutkan namanya satu-persatu.

Selama penulisan Tugas Akhir ini, Penulis menyadari akan kesalahan yang mungkin terjadi, baik itu dari segi teknik, tata penyajian ataupun dari segi tata bahasa. Oleh karena itu Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam upaya perbaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua. Amin.

Medan, Penulis,


(7)

ABSTRAK

Penggunaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan (jaringan internet) sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak dibidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks. Bagaimana tidak, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaan yang besar yang telah lama berkecimpung didunia bisnis.

Dengan demikian, penulis ingin membangun suatu jaringan infrastruktur yang mampu dijadikan sebagai peluang bisnis yang besar dan membuat informasi yang akurat agar sistem jaringan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan. “Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area”.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN iii

PENGHARGAAN iv

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identfikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud Dan Tujuan 3

1.5 Metode Penelitian 4

1.6 Tinjaun Pustaka 6

1.7 Sistematika Penulisan 7

BAB 2 LANDASAN TEORI 8

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 8

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer 8

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 10


(9)

2.2 Manfaat Jaringan Komputer 17 2.2.1 Jaringan Untuk Perusahaan/Organisasi 17

2.2.2 Masalah Sosial Jaringan 18

2.3 Jaringan Komputer Tanpa Kabel/WirelessLAN 19

2.3.1 Mengenal Jaringan Wireless 19

2.3.2 Standarisasi Jaringan Wireless 20

2.3.3 Wi-Fi dan 802.11 22

2.3.4 Topologi Jaringan Wireless 23

2.4 Mengenal Jaringan Infrastruktur 24

2.4.1 Definisi Jaringan Infrastruktur 24

2.4.1.1 Infrastruktur Fisikal 25

2.4.1.2 Infrastruktur Logikal 26

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 28

3.1 Mengenal Wireless Mode Infrastruktur 28

3.2 Access Point (AP) 29

3.2.1 Membedah Bentuk Fisik Access Point 30 3.3 Konfigurasi Wireless Infrastruktur 31

3.3.1 Konfigurasi Access Point 32

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 42

4.1 Tujuan Implementasi Sistem 42

4.2 Membangun HotSpot 42

4.2.1 Persiapan Awal 43


(10)

4.2.3 Internet Connection Sharing 48

4.2.3.1 Test Koneksi ICS 49

4.2.4 Instalasi HotSpot Manager 50

4.3 Bergabung ke HotSpot 58

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 62

5.1 Kesimpulan 62

5.2 Saran 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kabel UTP 11

Gambar 2.2 HUB 12

Gambar 2.3 Repeater 12

Gambar 2.4 Bridge 13

Gambar 2.5 Router 14

Gambar 2.6 NIC (Network Interface Card) 14

Gambar 2.7 Modem 15

Gambar 2.8 Switch 16

Gambar 2.9 AP 16

Gambar 2.10 Contoh Label Wi-Fi 22

Gambar 2.11 Contoh Ilustrasi Topologi Ad-Hoc 23 Gambar 2.12 Contoh Ilustrasi Topologi Infrastruktur 24

Gambar 2.13 Infrastruktur Fisikal 25

Gambar 2.14 Infrastruktur Logikal 27

Gambar 3.1 Posisi AP di Jaringan Infrastruktur 28

Gambar 3.2 Settingan IP 33

Gambar 3.3 Memasukkan Alamat IP AP pada Address Bar 33 Gambar 3.4 Tampilan Jendela Form User Name dan Password 34 Gambar 3.5 Tampilan Halaman Depan Konfigurasi AP 34 Gambar 3.6 Tampilan Menu Halaman Utama Konfigurasi AP 35

Gambar 3.7 Pengaturan Basic Setup 36


(13)

Gambar 3.9 Pengaturan Submenu Wireless Security 39

Gambar 3.10 Tampilan MAC Address 40

Gambar 3.11 Pengaturan Submenu Wireless MAC Filter 40 Gambar 3.12 Tampilan MAC Address Filter List 41

Gambar 4.1 Setting IP Adress 47

Gambar 4.2 Setting Internet Connection Sharing 48

Gambar 4.3 Verifikasi IP Address 49

Gambar 4.4 Hasil Akhir Konfigurasi ICS 49

Gambar 4.5 Jendela License Agreement 51

Gambar 4.6 Jendelah Pemilihan Tempat Installasi 51 Gambar 4.7 Proses Installasi Antamedia HotSpot 52 Gambar 4.8 Proses Reboot Antamedia HotSpot 52 Gambar 4.9 Proses Startup Antamedia HotSpot 53

Gambar 4.10 Tampilan Halaman Login Admin 53

Gambar 4.11 Tampilan Depan Halaman Admin dan Setup Wizard 54 Gambar 4.12 Hasil Konfigurasi Network Setup 55 Gambar 4.13 Icon Antamedia Database Server 55 Gambar 4.14 Tampilan Depan Jendela Edit Server Options 56

Gambar 4.15 Tampilan Sessions Timeout 56

Gambar 4.16 Tampilan Start Server 57

Gambar 4.17 Hasil Konfigurasi Akhir Antamedia HotSpot Connection 57

Gambar 4.18 Tampilan Price Plans 59

Gambar 4.19 Hasil Pembuatan 1 Account Baru 59 Gambar 4.20 Tampilan Jendela Bill Account 60


(14)

ABSTRAK

Penggunaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan (jaringan internet) sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak dibidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks. Bagaimana tidak, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaan yang besar yang telah lama berkecimpung didunia bisnis.

Dengan demikian, penulis ingin membangun suatu jaringan infrastruktur yang mampu dijadikan sebagai peluang bisnis yang besar dan membuat informasi yang akurat agar sistem jaringan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan. “Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area”.


(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh sebuah informasi. Oleh karena itu kemajuan teknologi informasi harus terus diupayakan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Salah satu kemajuan teknologi informasi di bidang transmisi pada saat ini berkembang selain fiber optic

ialah penggunaan perangkat wireless LAN. Perangkat wireless LAN ini memungkinkan adanya hubungan para pengguna informasi walaupun pada saat kondisi mobile (bergerak), sehingga memberikan kemudahan pada para pengguna informasi dalam melakukan aktivitasnya. Salah satu contoh aplikasi dari perangkat

wireless pada saat ini adalah penggunaan Hp (Handphone Cellular).

Istilah jaringan nirkabel yang umum didengar pada saat ini adalah Wireless

LAN. Wireless LAN adalah teknologi jaringan yang tidak menggunakan perangkat kabel sebagai media pengantar data yang umum dijumpai didalam sebuah jaringan komputer dewasa ini. Teknologi ini sesuai dengan namanya wireless yang artinya


(16)

tanpa kabel, memanfaatkan gelombang radio untuk melakukan interaksi atau komunikasi antar unit komputer.

Pada dasarnya pengguna Wireless LAN pada suatu jaringan tidak berbeda dengan jaringan yang menggunakan kabel sebagai media transmisinya, hanya saja biaya pemasangan akan relatif lebih ringan terutama pada saat jaringan yang jaraknya cukup berjauhan, sehingga walaupun alat tersebut relatif mahal di banding penggunaan kabel tetapi jika di lihat kemudahan dan total biaya instalasi jaringannya lebih murah khususnya jika jarak yang berjauhan dan medan yang sulit jika menggunakan perangkat kabel.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai media penghantar gelombang Wireless LAN adalah Access Point. Penulis menyarankan menggunakan alat ini karena penggunaannya yang mudah dan fungsinya banyak.

Atas dasar tersebut penulis membuat judul Tugas Akhir Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area.

1.2 Identfikasi Masalah

Adapun bentuk masalah yang akan penulis bahas adalah mengimplementasikan sistem jaringan nirkabel dan program managemen HotSpot untuk memberikan koneksi internet via Wireless LAN yang diinstal atau dikonfigurasi si PC SERVER.


(17)

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah atas beberapa poin penting yang banyak akan dibahas seputar judul yang diajukan, untuk menghindari penyimpanagan-penyimpangan dalam tujuan penelitian yaitu :

1. Instalasi dan konfigurasi sistem jaringan Wireless yang dibangun.

2. Adapun yang akan disampaikan berkenaan dengan judul diatas yaitu dasar jaringan komputer, persiapan dan instalasi perangkat Wireless LAN.

3. Instalasi program manajemen HotSpot yang digunakan. Dalam hal ini penulis menggunakan program Antamedia HotSpot untuk memanajemen jaringan

hotspot yang dibangun.

1.4 Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulis memilih judul Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area, adalah :

1. Mengenal dan memahami lebih jauh teknologi jaringan komputer, khususnya jaringan wireless/nirkabel (tanpa kabel).

2. Mengenalkan suatu sarana bisnis khususnya bagi penulis sendiri dan kalanagan masyarakat umum sebagai penghasilan sampingan.

3. Memberi kemudahan khususnya bagi penulis sendiri dan kalangan masyarakat umum dalam mengakses internet.

4. Mengetahui teknik pembuatan atau membangun sebuah jaringan infrastruktur dan implementasinya.


(18)

Penulis melakukan penelitian dengan judul diatas untuk tujuan yaitu, memperkenalkan jaringan wireless menggunakan Access Point serta memanajemennya sehingga dapat menimbulkan suatu sarana bisnis dan menambah pengalaman serta pengetahuan baru bagi penulis dalam membangun sebuah jaringan

Wireless LAN.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode, untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan maksud dari analisis teoritis adalah metode-metode ilmiah yang akan di terapkan dalam pelaksanaan Tugas Akhir. Metode penelitian ini sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Dalam penyusunan Tugas Akhir, penulis menggunakan beberapa metode penelitian. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Adapun penulis melakukan penelitian yang dilaksanakan pada waktu yang tak tertentu penyelesaiannya. Penulis melakukan penelitian di PT. Indowebhost Kreasi tempat penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

2. Jenis Penelitian

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan jenis penelitian


(19)

memiliki kepentingan dalam kaitannya dengan jaringan komputer.

3. Metode Perancangan

Dalam metode perancangan, dapat ditempuh dengan beberapa tahap antara lain sebagai berikut :

a. Tahap Analisis Sistem

Tahap Analisis Sistem adalah sebuah tahap pengidentifikasian sebuah masalah secara jelas dan kemudian menentukan cara pemecahannya

b. Software

Software yang digunakan dalam metode ini adalah Antamedia HotSpot Manager sebagai manajemen HotSpot yang akan dibuat.

c. Peralatan

1. Satu buah komputer atau laptop dengan sistem opersi Microsoft Windows

XP SP3 yang dilengkapi dengan dua LAN card. LAN card satu akan terkoneksi ke internet dan LAN card dua akan terhubung ke AP yang untuk selanjutnya disebut dengan komputer Gateway.

2. Satu buah komputer (wireless adapter) atau laptop yang selanjutnya disebut sebagai komputer client.

3. Access Point (AP) dalam hal ini penulis menggunkan AP Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G.

4. Kabel UTP tipe straight untuk menghubungkan komputer utama dengan AP saat melakukan konfigurasi AP


(20)

1.6 Tinjaun Pustaka

Ada beberapa software yang terlibat dalam membuat jaringan wireless diantaranya perancangan Server untuk memanajemen jaringan dan membuat beberapa client agar menjadi suatu jaringan. Dalam hal ini penulis menggunakan software Antamedia

Hotspot Manager untuk memanajemen jaringan dan Windows XP sebagai sistem operasinya. Kedua software tersebut harus di install di PC server.

Jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti

printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalu media perantara. Begitu pentingnya kebutuhan internet pada zaman seperti sekarang ini, menjadikan jaringan komputer menjadi salah satu sarana bisnis yang dapat dengan mudah dibangun tanpa harus memiliki kemampuan atau skill khusus.

(jaringan wireless untuk orang awam, Wahidin, 2008).

Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi dan efektifitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan agar memiliki akses yang lebih cepat, semua adalah keuntungan jika perusahaan menggunakan sistem jaringan.

(Jaringan WI-FI, teoeri dan implementasi, Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005).


(21)

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan dalam tugas akhir ini, penulis membuat latar belakang, identfikasi masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, dan tinjauan pustaka serta data-data yang dibutuhkan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada Bab ini penulis menjelaskan teori-teori singkat tentang hal-hal yang berhubungan dengan judul dan perangkat wireless juga software yang digunakan oleh penulis.

BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM

Pada Bab ini dijelaskan dan diuraikan tentang perancangan, instalasi dan konfigurasi sistem.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan tentang definisi, tujuan, dan langkah-langkah dalam implementasi sistem yang juga disertai dengan komponen-komponen kebutuhan sistem.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN


(22)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).

Pendapat lain menyatakan bahwa istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat menggunakan serat optik, gelombang mikro, atau satelit komunikasi.


(23)

Untuk memahami istilah jaringan komputer sering kali dibingungkan dengan sistem terdistribusi (distributed system). Kunci perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem terdistribusi, keberadaan sejumlah komputer autonomous bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itupun akan berjalan dan tugas untuk memilih

prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat merupakan tugas sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terdistribusi tidak akan menyadari terdapatnya banyak prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke prosesor-prosesor, alokasi file ke disk, pemindahan

file yang disimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.

Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisit memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.

Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jaringan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.


(24)

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer

Dalam jaringan komputer, terdapat tiga peranan yang dapat dijalankan oleh komputer-komputer didalam LAN (Local Area Network), antara lain :

1. Peran pertama dapat menjadi client, yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya jaringan untuk di-share, dibagi, dan dipakai oleh anggota lain.

2. Peran kedua dapat menjadi peer, yaitu menjadi client yang menggunakan sekaligus menyediakan sumber daya jaringan yang disebut sebagai peer-to-peer. 3. Peran ketiga yaitu dapat menjadi server yang menyediakan sumber daya jaringan.

Berdasarkan tiga peranan diatas, jaringan komputer terbagi atas 3 (tiga) bagian yaitu :

a. Jaringan berbasis server dan client-server, didefenisikan dengan kehadiran

server didalam suatu jaringan yang menyedikan mekanisme pengamanan dan pengolahan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dan satu atau lebih server. Client yang biasa disebut sebagai komputer front-end, meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer

jaringan, sedangkan server yang sering disebut sebagai komputer back-end

menyampaikan permintaan tersebut ketujuan yang tepat.

b. Jaringan peer-to-peer, secara sederhana jaringan ini dideskripsikan setiap komputer pada jaringan peer-to-peer berfungsi sebagai client dan server

sekaligus.

c. Jaringan hybrid, adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan diatas. Ini berarti bahwa pengguna dalam jaringan


(25)

hybrid ini dapat mengakses sumber daya yang dishare atau dibagi pakai oleh jaringan peer-to-peer, sedangkan diwaktu yang bersamaan juga dapat dimanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh komputer server.

2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan

Dalam membangun sebuah jaringan komputer, juga dibutuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan dibangun. Brerikut adalah beberapa peralatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis kabel maupun nirkabel.

1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), merupakan salah satu media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer/peralatan jaringan satu dengan komputer/peralatan jaringan yang lain dengan menggunakan port RJ45-Male.

Gambar 2.1 Kabel UTP

2. HUB, merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga.


(26)

Gambar 2.2 HUB

3. Repeater, merupakan salah satu contoh active hub. Repeater merupakan peralatan yang dapat menerima signal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali signal tersebut ketempat lain. Sehingga signal dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh karena repeater bekerja pada besaran fisik seperti tegangan listrik, arus listrik, gelombang elektromagnetik, maka repeater termasuk dalam kategori peralatan yang bekerja pada layar physical.

Gambar 2.3 Repeater

4. Bridge, merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address


(27)

bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan saja. Ketika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua

port kecuali port komputer yang mengirim. Setelah port tujuan diketahui maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge juga dapat mem-filter trafik diantara segmen LAN. Dan bridge bekerja dilayar Data Link.

Gambar 2.4 Bridge

5. Router, merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas router mirip dengan bridge, namun router

lebih cerdas disbanding dengan bridge. Router bekerja menggunakan routing table

yang disimpan di memory-nya untuk membuat keputusan tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan yang tidak disukai. Protocol routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router berkerja pada layar


(28)

Gambar 2.5 Router

6. NIC (Network Interface Card), merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyedikan akses ke media fisik jaringan. Bagaimana bit-bit data (seperti tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan besaran fisik lainnya) dibentuk akan ditentukan oleh NIC. NIC contohnya alat yang bekerja pada layar pertama atau layar physical.

Gambar 2.6 NIC (Network Interface Card)


(29)

Gambar 2.7 Modem

8. Gateway, bekerja dan bertugas melewatkan paket antar jaringan dengan protocol

yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Kadangkala gateway biasa disebut IP router. Gateway bekerja pada layar

application.

9. Network Switch, selain repeater, bridge, dan router, terdapt sejumlah peralatan

switching yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Peralatan switch

didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu banyak maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh media transmisi jaringan. Cara kerja switch mirip dengan bridge. Sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap host yang terkoneksi akan mendapatkan full bandwidth. Switch memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bridge, antara lain dalam hal forwarding methord paket yang dilewatkan.


(30)

Gambar 2.8 Switch

10. Access Point (AP), merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung akses jaringan tanpa kabel atau wireless LAN. Wireless device jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi seperti switch pada jaringan transmisi kabel. AP menyediakan perangkat seperti radio penerima yang mampu menerima gelombang lain dari AP lain atau media wireless lain, seperti USB wireless. Selain itu, AP juga menyimpan perangkat lunak yang mampu berkomunikasi dan mengenkripsikan data, serta port virtual untuk menghubungkannya dengan jaringan wired (jaringan yang menggunakan kabel). Khusus untuk hardware yang satu ini penulis akan membahas lebih lengkap di bab selanjutnya.


(31)

2.2 Manfaat Jaringan Komputer

Sebelum membahas masalah-masalah teknis lebih mendalam lagi, perlu kiranya diperhatikan hal-hal yang membuat orang tertarik pada jaringan komputer dan untuk apa jaringan ini digunakan. Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan.

2.2.1 Jaringan Untuk Perusahaan/Organisasi

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan/organisasi, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi.

Resource sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. jadi source sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.

Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas tinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.


(32)

Komputer yang kecil memiliki rasio harga/kinerja yang lebih baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang sistem memilih membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan mainframe.

Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Pada komputer mainframe yang tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai kemampuan lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai. Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan.

2.2.2 Masalah Sosial Jaringan

Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis kelamin.


(33)

Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet mempunyai topik yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex.

Gambar-gambar yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi) merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.

2.3 Jaringan Komputer Tanpa Kabel/WirelessLAN

2.3.1 Mengenal Jaringan Wireless

Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunkan sebagai pengganti kabel-kabel, seperti kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan kabel WAN (Wide Area Network) yang sebelumnya membutuhkan jaringan dari PT. Telkom. Teknologi yang digunakan untuk masing-masing kebutuhan pun berbeda-beda sesuai dengan jarak tempuh yang mampu di tanganinya. Secara kasar, semakin jauh daya jangkauan


(34)

Teknologi wireless yang popular untuk kelompok LAN adalah Wi-Fi. Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mbps, termasuk standarisasi yang sedang dikembangkan untuk mampu mencapai kecepatan 248 Mbps. Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan kabel UTP yang sudah mencapai 1 Gbps. Walau demikian, sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini sudah memadai.

2.3.2 Standarisasi Jaringan Wireless

Untuk sebuah teknologi yang bersifat massal, sebuah standarisasi sangatlah dibutuhkan. Standarisasi akan memberikan banyak keuntungan, antara lain :

a. Pembuatan hardware yang berbeda biasa saling bekerja sama. Tentunya tidaklah sangat efesien apabila wireless disatu merk laptop hanya biasa berhubungan dengan peralatan yang berasal dari merk yang sama.

b. Pembuatan hardware tambahan biasa membuat peralatan yang berlaku untuk semua peralatan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada.

c. Penghematan dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh IEEE (Institute of Electrical Engineers) merupakan organisasi non-profit yang mendidikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukan tahun dan angka 2 menunjukan bulan dibentuknya kelompok kerja ini. (Sto, 2007)


(35)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa Ethernet, wireless adalah sebagian hasil kerja 802. Bagian ini dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan lebih spesifik yang dinamakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan dibelakang 802. Berikut adalah contoh unit kerja dan bidang yang mereka tangani :

Tabel 2.1 Standarisasi Jaringan Wireless

Jika diperhatikan urutan angka-angka dari unit kerja, terdapat beberapa lompatan. Hal ini terjadi karena berbagai sebab seperti bidang yang ditangani sudah ketinggalan zaman atau disatukan ke unit kerja yang lain. Unit kerja yang mengurusi tentang wireless LAN dibagi-bagi lagi menjadi beberapa unit, namun tidak lagi

Unit Kerja Bidang Yang Ditangani

802.1 Higher Layer LAN Protocols 802.3 Ethernet Working Group 802.11 WirelessLAN Working Group

802.15 Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group 802.16 Broadband Wireless Access Working Group

802.17 Resilient Packet Ring Working Group 802.18 Radio Regulatory TAG

802.19 Coexistence TAG

802.20 Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group 802.21 Media Independent Handoff Working Group


(36)

ditandai dengan tanda titik dan angka, tetapi dengan huruf a, b, c sehingga menjadi unit 802.11a, 802.11b, 802.22g dan seterusnya. (Sto, 2007).

2.3.3 Wi-Fi dan 802.11

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa walaupun IEEE telah membuat standarisasi jaringan wireless, namun untuk pertama kali pembuatannya standarisasi itu dirasakan kurang lengkap untuk memenuhi kebutuhan dunia bisnis. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah asosiasi yang dipelopori oleh Cicso yang dinamakan sebagai Wi-Fi (Wireless Fidelity) yang beralamat di http ://www.wi-fi.org/ . Organisasi Wi-Fi ini bertugas memastikan semua peralatan yang mendapatkan label Wi-Fi bisa bekerja sama dengan baik sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakan produknya. Beberapa anggota Wi-Fi diantaranya adalah Cisco, Microsoft, Dell, Texas Intrument, Apple, AT&T, dan masih banyak lagi yang lainnya. (Sto, 2007)

Gambar 2.10 Contoh Label Wi-Fi

Apakah Wi-Fi sama dengan wireless? dari beberapa sumber yang penulis temukan menganggap kata Wi-Fi (Wireles Fidelity) merupakan merk dagang yang dimaksudkan sebagai istilah umum untuk menunjukkan semua tipe jaringan tanpa


(37)

kabel yang mengadopsi standar protocol jaringan wireless 802.11. Artinya bila sebuah perangkat telah memberkan label support Wi-Fi, berarti perangkat tersebut dalam saling berkomunikasi membentuk sebuah jaringan wireless meskipun merk dan vendor atau pembuatannya berbeda. Jadi sangat sempit sekali bila mengartikan

wireless dengan kata Wi-Fi, karena Wi-Fi merupakan bagian dari teknologi wireless

itu sendiri.

2.3.4 Topologi Jaringan Wireless

Secara teori pada jaringan wireless ada dua topologi yang dapat dibentuk. Topologi

yang dimaksud adalah topologi ad-hoc dan infrastruktur. Berikut penjelasan singkatnya :

1. Topologi ad-hoc sama seperti topologi pada jaringan peer-to-peer. Artinya jaringan yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless device tanpa menggunakan access point sebagai penghubung.


(38)

2. Topologi infrastruktur. Pada topologi ini dibutuhkan sebuah access point (AP) sebagai media penghubung. Client sebagai anggota jaringan harus melalui access point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan client lain atau server.

Gambar 2.12 Contoh Ilustrasi Topologi Infrastruktur

2.4 Mengenal Jaringan Infrastruktur

2.4.1 Definisi Jaringan Infrastruktur

Sebuah infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logikal yang menyediakan dasar untuk konektifitas, keamanan, routing, pengaturan, akses, dan fitur

integral pada jaringan.

Sering sekali, infrastruktur jaringan itu diturunkan dan dirancang. Jika jaringan terhubung ke internet, sebagai contoh, aspek-aspek tertentu seperti Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang merupakan protokol yang sesuai, diturunkan dari internet. Aspek Jaringan yang lain, seperti layout fisikal pada elemen jaringan dasar dapat dirancang ketika jaringan pertama kali dibuat dan kemudian diturunkan kepada jaringan versi terbaru.


(39)

2.4.1.1 Infrastruktur Fisikal

Sebuah infrastruktur fisikal jaringan merupakan topologi jaringan tersebut rancangan fisik jaringan yang terdiri dari komponen perangkat keras seperti kabel, routers, switches, bridges, hubs, servers, dan hosts. Infrastruktur fisikal juga meliputi teknologi seperti Ethernet, 802.11b wireless, Public Switches Telephone Network

(PSTN), dan Asynchronous Transfer Mode (ATM), semua dari metode yang didefinisikan pada komunikasi melalui berbagai jenis koneksi fisikal.


(40)

2.4.1.2 Infrastruktur Logikal

Infrastruktur logikal terdiri dari berbagai elemen perangkat lunak yang terhubung, diatur dan mengamankan host pada jaringan. Infrastruktur logikal memungkinkan komunikasi antar komputer melalui jalur yang telah digambarkan dalam topologi

fisikal. Contoh elemen pada infrastruktur logikal meliputi komponen jaringan seperti

Domain Name System (DNS), protokol jaringan seperti TCP/IP, perangkat lunak client

jaringan seperti Client Service For NetWare, dan kayaan jaringan Quality of Service

(QoS) Packet Scheduler.

Setelah jaringan dirancang, administrasi, pemeliharaan, dan pengaturan infrastruktur logikalnya membutuhkan kedekatan dengan berbagai aspek teknologi jaringan. Dalam jaringan menengah dan besar, administrator jaringan harus menjalankan tugas yang lebih kompleks seperti mengkonfigurasi remote access

melalui koneksi dial-up dan Virtual Private Network (VPN), membuat, menubah, dan memperbaiki routing interfaces dan routing tables, membuat, mendukung dan memperbaiki keamanan yang didasarkan pada public key cryptography, dan menjalankan keputusan pemeliharaan untuk jaringan yang heterogen yang meliputi sistem operasi seperti Microsoft Windows, UNIX, dan NetWare.


(41)

(42)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Mengenal Wireless Mode Infrastruktur

Topologi jaringan wireless yang lebih kompleks adalah topologi jaringan wireless

mode infrastruktur atau BBS (Basic Service Set). Konfigurasi mode ini menggunakan sebuah alat wajib berupa Access Point (AP) yang bertindak sebagai perantara lalu lintas data dalam jaringan.

Selaku perantara AP tidak saja melayani client-client anggota jaringan wireless

saja tapi juga dapat difungsikan untuk menjembatani hubungan antara client anggota jaringan wireless dengan client anggota jaringan konvensional menggunakan kabel melalui port RJ-45 yang disediakan oleh AP. Ilustrasinya dapat di simak pada gambar berikut :


(43)

3.2 Access Point (AP)

Pada jaringan wireless mode infrastruktur, Access Point (AP) bertindak sebagai tokoh utama untuk melayani pertukaran data dalam jaringan. Artinya dalam sebuah BSS dibutuhkan minimal satu AP (dalam tulisan ini penulis menggunakan Access Point

merk Linksys model WRT54G). Permasalahan timbul manakala terdapat client

anggota jaringan yang tidak terjangkau oleh signal AP. Pada kasus semacam ini kita dapat membangun BSS baru dengan menambah AP guna memperluas signal AP pertama atau sering dikenal dangan istilah ESS (Extended Service Set).

Dalam membangun ESS usahakan menggunakan SSID yang sama (namun dibedakan channel-nya) agar terjadi perpindahan client dari BSS yang satu ke BSS yang lain tidak kehilangan fasilitas roaming ini signal dari masing-masing AP harus membentuk irisan atau pertemuan signal dari kedua AP.

Pada prakteknya sebenarnya masih banyak lagi arsitektur yang dapat dibangun dengan penambahan AP pada sebuah jaringan wireless. Seperti contoh diatas AP dihubungkan dengan kabel Ethernet, bagaimana jika kondisi tempat tidak memungkinkan untuk menggunakan kabel Ethernet?. Untuk kasus ini kita mengenal dengan istilah WDS (Wireless Ditribution System) dimana ada satu AP yang dijadikan sebagai AP utama kemudian terdapat AP lain yang difungsikan sebagai reeater/relay

untuk memperluas jangkauan signal. Karena beraneka ragam banyaknya arsitektur jaringan yang menggunakan AP, maka pada tulisan ini hanya akan dibahas bagaimana menggunakan AP tunggal untuk membangun BSS.


(44)

3.2.1 Membedah Bentuk Fisik Access Point

Sebelum membangun jaringan wireless mode infrastruktur (BSS) ada baiknya berkenalan terlebih dahulu dengan sang tokoh utama yaitu Access Point (AP). Penulis menggunkan AP Linksys Wireless-G Broadband Router model WRT54G. Meskipun secara fisik komponen AP antara satu dengan yang lain berbeda, tetapi komponen pendukung dari sebuah AP tidak akan jauh berbeda seperti antena, port, lampu indicator, power dan lainnya. Artinya bila kita paham dengan bentuk fisik satu AP mudah-mudahan kita tidak akan mengalami kesulitan untuk memahami bentuk fisik AP yang lainnya.

Linksys Wireless-G BroadbandRouter yang penulis gunakan ini merupakan 3 in 1 device karena dapat digunakan sebagai Access Point yang mampu menangani

client dengan standar 802.11b dan 802.11g. Perangkat ini juga dilengkapi dengan port Ethernet yang dapat digunakan untuk menghubungkan dengan jaringan kabel dan yang terakhir dapat berfungsi sebagai router sehingga dapat dipakai untuk berbagi internet kecepatan tinggi antar anggota jaringan. Untuk pemahaman dasar AP itu seperti computer server yang memiliki kemampuan untuk menangani jaringan seperti DHCP, router, gateway, dan lain sebagainya.

Selain itu juga perangkat ini mendukung enkripsi WEP dan WPA, DHCP

server, VPN (Virtual Private Network). MAC address, dan kemampuan untuk


(45)

Pada skema Gambar ditunjukkan bagaimana penggunaan masing-masing port

yang terdapat pada perangkat Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G.

Port WAN dapat kita hubungkan ke modem ADSL misalnya modem ADSL dari Telkom untuk mendapatkan layanan internet Telkom Speedy.

Port RJ-45 (4 buah) dapat kita hubungkan secara langsung ke komputer melalui kabel UTP (tipe straight) atau jika kita menginginkan jumlah client jaringan

Ethernet LAN lebih dari 4, kita dapat menghubungkannya ke HUB/Switch.

Melalui skema diatas kita dapat menghubungkan jaringan wireless dengan jaringan kabel sehingga client anggota masing-masing jaringan tetap dapat berkomunikasi.

3.3 Konfigurasi Wireless Infrastruktur

Untuk mengkonfigurasi jaringan wireless infrastruktur, ada baiknya dipersiapkan terlebih dahulu peralatannya, diantaranya :

1. Beberapa unit Laptop/PC desktop (yang telah dilengkapi dengan wireless adapter) dengan sistem operasi Microsoft Windows XP atau Windows 7.

2. Access Point, dalam hal ini penulis menggunakan Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G.


(46)

3.3.1 Konfigurasi Access Point

Konfigurasi pada AP dapat dilakukan melalui web browser seperti Internet Explorer,

Mozila Firefox, Opera dan lain sebagainya. Langkah-langkah yang dipakai dalam konfigurasi AP dalam tulisan ini adalah AP akan dihubungkan secara langsung ke laptop menggunakan kabel UTP tipe straight melalui port RJ-45 yang telah disediakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengkonfigurasi AP antara lain :

Secara default AP telah memiliki alamat IP, username dan password. Informasi ini dapat kita temukan dalam buku manual atau CD yang diikut sertakan pada saat waktu pembelian. Sebagai contoh AP Linksys WRT54G

yang penulis gunakan memiliki alamat, sebagai berikut :

IP : 192.168.1.1 Username : admin Password : admin

(Ingat! username dan password memiliki sifat case sensitive artinya huruf besar kecil harus dibedakan)

Ubah alamat IP laptop yang digunakan untuk melakukan konfigurasi agar termasuk dalam kelas alamat IP AP, contoh jika alamat IP AP : 192.168.1.1 alamat IP laptop boleh 192.168.1.2 atau selengkapnya penulis menggunakan

alamat IP : 192.168.0.1 dan subnet mask : 255.255.255.0. Karena penulis mengubah IP AP menjadi 192.168.0.2. Langkah ini untuk memudahkan kita nantinya untuk melakukan sharing connection.


(47)

Gambar 3.2 Settingan IP

Langsung saja kita mulai cara konfigurasinya : 1. Hubungkan AC Power adapter ke socket power AP.

2. Hubungkan AP dengan Laptop yang akan digunakan untuk mengkonfigurasi menggunakan kabel UTP tipe straight melalui port RJ-45 yang telah disediakan. 3. Ubah alamat IP laptop menjadi 192.168.0.1 atau sesuaikan dengan rentang kelas

alamat IP AP sendiri.

4. Buka web browser yang ada dalam laptop Anda (dalam hal ini penulis menggunakan Mozilla Firefox). Setelah itu ketikkan alamat dibagian address bar

seperti contoh :

enter pada keyboard. Lihat gambar berikut untuk lebih jelasnya.


(48)

5. Setelah itu maka tampillah jendela form untuk pengisian username dan password. Yang selanjutnya akan masuk kehalaman konfigurasi AP. Perhatikan gambar.

Gambar 3.4 Tampilan Jendela Form User Name dan Password

6. Jika username dan password yang dimasukkan benar maka halaman konfigurasi AP akan tampil. Berikut tampilan halaman depan konfigurasi AP.


(49)

Sampai dengan tahap ini kita telah berhasil masuk ke dalam halaman utama konfigurasi perangkat AP Linksys WRT54G. Halaman utama konfigurasi ini AP ini memiliki menu yang disusun horizontal seperti Setup, Wireless, Security, Access Restrictions, Appliacation & Gaming, Administration dan status. Setiap menu memiliki sub menu masing-masing, misalnya menu Setup memiliki sub menu Basic Setup, DDNS, MAC Address Clone, dan Advanced Routing. Perhatikan gambar barikut.

Gambar 3.6 Tampilan Menu Halaman Utama Konfigurasi AP

Dalam tulisan ini mungkin tidak akan dijelaskan seluruh menu-menu yang ada. Konfigurasi hanya akan diarahkan bagaimana membangun jaringan wireless

infrastruktur menggunakan AP untuk kepentingan wireless LAN dalam skala kecil. Berikut ini penulis menjelaskan menu-menu yang ada pada AP Linksys WRT54G

antara lain :

1. Pada bagian atas kelompok Internet Setup, dapat mengatur konfigurasi koneksi internet pada jaringan. Biasanya bila kita berlangganan internet, penyedia jasa layanan internet atau ISP (Internet Service Provider) akan memberikan pengaturan lebih lanjut tentang bagaimana dan apa saja yang harus diatur pada bagian ini untuk menghubungkan jaringan Anda ke internet. Untuk bagian ini biarkan saja dalam keadaan default saja karena kita belum akan terkoneksi ke internet.


(50)

2. Masih di menu Setup sub menu Basic Setup, scroll ke bawah halaman web browser Anda. Pada bagian Network Setup berikan pengaturan untuk jaringan Local Anda.

Local IP Address : isi dengan alamat IP yang akan digunakan pada jaringan. Alamat ini nantinya juga akan bertindak sebagai alamat default IP AP Anda.

Subnet Mask : biarkan saja dalam kondisi default sesuai dengan kelas alamat IP yang Anda berikan.

DHCP Server : pilihan Enable artinya AP dapat bertindak sebagai DHCP

server yang dapat memberikan alamat IP otomatis kepada client anggota jaringan. Sebaliknya pilhan Disable berarti AP tidak dapat menangani pemberian alamat IP otomatis kepada client.

Starting IP Address : merupakan alamat IP otomatis yang akan diberikan ke

client (jika DHCP enable) dimulai dari nomor yang Anda berikan. Misalnya jika diisi dangan angka 100 berarti client DHCP pertama alamat IP-nya 192.168.1.100, client kedua 192.168.1.101 dan seterusnya.

Maximum Number of DHCP user : untuk jumlah client DHCP server. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut sebagai ilustrasinya.


(51)

3. Untuk sub menu Basic WirelessSetting pada menu Wireless.

Wireless Network Mode : tentukan wireless adapter client yang di izinkan terkoneksi ke PA.

Disable berarti mematikan fungsi wireless sehingga tidak ada client yang dapat terkoneksi ke AP.

Mixed artinya AP dapat menerima koneksi dari client 802.11b dan 802.11g.

B-Only maksudnya AP hanya menerima koneksi client dengan standar 802.11b.

G-Only berarti AP hanya menerima koneksi dari client 802.11g.

Wireless Network Name (SSID) : isi dengan nama jaringan wireless Anda.

Wireless Channel : gunakan chanel berbeda agar tidak terjadi interfensi antar sesama jaringan wireless, misalnya chanel 1, 6, 11 tidak akan saling jail satu sama lain atau chanel 2, 7, 12 dan 3, 8, 13. Chanel mana yang harus dipilih?, sesuaikan dengan kondisi sekitar Anda. Misalnya wireless adapter Anda terdeteksi jaringan dengan chanel 1 berarti gunakan chanel 6 untuk jaringan

wireless yang sedang dibangun.

Wireless SSID Broadcast : pilihan antara Enable atau Disable.

Enable berarti SSID Anda akan diperlihatkan kesemua client tanpa menggunakan tool khusus.

Disable yang berarti Anda akan menyembunyikan SSID kepada client

anggota jaringan.


(52)

Gambar 3.8 Pengaturan Menu Wireless pada Submenu Basic Setting

4. Berikutnya sub menu Wireless Security pada menu Wireless. Pada sub menu ini kita dapat memilih standar keamanan enskripsi data seperti WEP, WPA atau WPA2. Berikut penjelasan secara detail pada sub menu ini :

Security Mode : standar keamanan yang dapat diterapkan dalam jaringan Anda seperti WEP, WPA, atau WPA2.

Default Transmit Key : windows xp mengenalnya dengan istilah key index. Angka 1 - 4 menunjukkan bahwa Anda boleh memberikan 4 buah kunci pengamanan namun yang berlaku adalah key indek yang aktif.

WEP Encryption : adalah jenis enkripsi yang digunakan sesuai dengan

security mode yang dipilih. Coba ganti security mode menjadi WPA

Personal/Enterprise, maka secara otomatis bagian akan berubah.

Key 1 - Key 4 : kunci keamanan yang harus dimasukkan oleh client sewaktu akan bergabung ke AP. Key 1 untuk default transmit key 1, key 2 untuk default transmit key 2, begitu seterusnya.


(53)

Passphrase : digunakan untuk memasukkan kata kunci pengamanan secara instan. Untuk menggunkannya ketikan sembarang kata setelah itu klik tombol

Generate, maka secara otomatis Anda akan dibuatkan kata kunci pengaman pada kotak isian Key 1 - Key 4. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Gambar 3.9 Pengaturan Submenu Wireless Security

5. Berikutnya sub menu Wireless MAC Filter pada menu Wireless. Terlebih dahulu aktifkan sub menu Wireless MAC Filter. Bila fitur MAC Filter di Enable-kan Anda dapat menentukan client mana saja yang boleh bergabung kejaringan berdasarkan MAC address client tersebut. Untuk melihat MAC Address pada komputer atau laptop caranya adalah dijendela ketikan perintah ipconfigs/All, MAC Address komputer Anda adalah data hexadecimal pada Physial Address. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.


(54)

Gambar 3.10 Tampilan MAC Address

Selanjutnya masukkan data MAC address tersebut dengan meng-klik tombol

Edit MAC Filter List. Perhatikan gambar 3.11.


(55)

Setelah pengaturan sub menu Wireless MAC Filter sudah selesai dikerjakan, kemudian klik Edit MAC Filter List, maka akan tampil MAC Address Filter List. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 3.12 Tampilan MAC Address Filter List

Sampai dengan tahap ini sebenarnya AP sudah dapat digunakan untuk membangun suatu jaringan yang terinfrastruktur. Dari konfigurasi AP di atas minimal kita telah memilik data-data sebagai berikut :

1. Alamat IP, Subnet Mask, Gateway, DHCP, Jumlah Client DHCP, Alamat IP Client

untuk jaringan Anda.

2. Wireless Mode (Mixed, G-Only, B-Only), SSID dan Chanel.

3. Standar Keamanan (WEP), Default Transmit Key atau Key Index, Key 1 - Key 4 atau menggunakan Passphrase.


(56)

(57)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Tujuan Implementasi Sistem

Implementasi sistem bertujuan menyelesaikan desain sistem yang telah direncanakan/disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk menggantikan sistem yang lama.

4.2 Membangun HotSpot

Dalam dunia wireless HotSpot diartikan sebuah tempat atau lokasi yang menyediakan koneksi jaringan wireless. Feature utama sebuah HotSpot biasanya adalah layanan koneksi internet bagi para penggunanya. Kampus, mal, hotel, bandara, cafe adalah beberapa tempat biasanya menyediakan fasilitas tambahan berupa HotSpot.

Dalam buku penulis akan membangun sebuah HotSpot sebagai implementasi atau penerapan keahlian yang telah dipelajari pada bab-bab sebelumnya. Cara kerja


(58)

atau laptop utama terhubung langsung ke internet melalui IP public akan bertindak sebagai gateway atau jembatan perantara bagi client yang ingin mengakses internet. Selanjutnya setiap client yang berusaha mengakses internet akan dialihkan (redirect) kehalaman login user. Bila user benar maka user tersebut berhak memanfaatkan akses internet yang disediakan. Disinilah letak inti dari penulisan ini, untuk bagian login

atau pengaturan member penulis akan menggunakan softwareAntamedia HotSpot Manager”. Dengan begitu setiap client yang ingin mengakses internet, harus mendaftar dahulu menjadi anggota (member) dengan membayar sejumlah uang, lalu akan mendapatkan hak akses internet bebas di jaringan yang kita buat dengan jangka waktu yang telah dipilih sendiri oleh client tersebut.

4.2.1 Persiapan Awal

Sebelum mempersiapkan kelengkapan untuk membangun proyek HotSpot kecil-kecilan ini, ada beberapa catatan penting yang ingin penulis jelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam membangun HotSpot ini. Untuk koneksi hotspot yang akan kita bangun ini, penulis menemui beberapa kendala dalam pengambilan jaringan. Karena situasi yang sangat tidak memungkinkan bagi penulis untuk mengambil

provider seperti Telkom (Speedy) atau yang lain. Jadi, penulis memutuskan untuk mengambil koneksi Handphone Celluler yang pada zaman sekarang ini juga sudah memiliki akses internet cepat seperti 3G ataupun 3.5G (HSDPA), dengan provider

dari SMART. Tapi penulis tetap akan menjelaskan tahap awal membangun HotSpot


(59)

Baiklah persiapan awal untuk membangun proyek HotSpot kecil-kecilan ini antara lain :

1. Satu buah komputer dengan sistem opersi Microsoft Windows XP SP3 yang dilengkapi dengan dua LAN card, LAN card satu akan terkoneksi ke internet dan LAN card dua akan terhubung ke AP (untuk penggunaan provider seperti Telkom Speedy atau yang lain), atau satu buah laptop dengan sistem operasi

Microsoft Windows XP SP3 (untuk pengerjaan Tugas Akhir ini) yang untuk selanjutnya disebut dengan komputer Gateway.

2. Satu buah komputer (wireless adapter) atau laptop yang selanjutnya disebut sebagai komputer client.

3. Access Point (AP) dalam hal ini penulis menggunkan AP Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G.

4. Kabel UTP tipe straight untuk menghubungkan komputer utama dengan AP saat melakukan konfigurasi AP.

5. Koneksi internet (untuk penggunaan provider seperti speedy, juga harus menyediakan ADSL modem, tetapi untuk pengerjaan Tugas Akhir ini penulis menggunakan Handphone CDMA dengan provider SMART).

6. Software Antamedia HotSpot Manager sebagai manajemen HotSpot yang akan dibuat.

Adapun gambaran awal dari HotSpot yang akan dibangun adalah :

• Koneksi internet pada komputer gateway dilakukan melalui LAN card

kedua dengan alamat IP yang diperoleh dari penyedia layanan internet, selanjutnya koneksi ini di share memanfaatkan layanan Internet


(60)

Connecting Sharing (ICS) Windows XP. Sedangkan untuk LAN card

pertama akan dihubungkan ke AP menggunakan kabel UTP tipe straight.

• SSID AP di set sesuai dengan keinginan sendiri (dalam tulisan ini penulis memberi SSID AP dengan nama “Tambunan HotSpot”) sedangkan layanan DHCP harus di disable-kan karena komputer client akan mendapatkan alamat IP otomatis dari sistem ICS Windows XP.

4.2.2 Konfigurasi LAN Connection

Untuk tahap pertama yang harus dilakukan adalah konfigurasi terhadap koneksi LAN. Untuk penggunaan Telkom Speedy menggunkan dua LAN card, LAN card pertama akan dikoneksikan ke AP dan LAN card kedua untuk koneksi internet. Untuk pengerjaan Tugas Akhir ini hanya menggunkan satu LAN card, yang akan dihubungkan ke AP, sedangkan LAN card kedua akan muncul otomatis apabila jaringan internet dari Handphone sudah terkoneksi. Adapun yang akan dilakukan adalah merubah nama koneksi agar mudah dalam pengorganisasian setelah memberi alamat IP (IP address) untuk masing-masing LAN card. Berikut uraian selengkapnya :

• Buka jendela Network Connection setelah itu klik kanan daerah Local Area Connection (LAN card 1) lalu klik Rename kemudian ganti namanya dengan

HotSpot Connection. Untuk pemakaian 2 LAN card, LAN card kedua diberi nama

Internet Connection.

• Kemudian klik kanan lagi pada daerah Internet Connection (LAN card 2), tetapi kali ini pilih properties lalu pada jendela Internet Connection yang muncul klik


(61)

Internet Protokol (TCP/IP), kemudian klik properties sekali lagi. (untuk pemakain 2 LAN card)

• Sekarang tugas selanjutnya memasukkan alamat IP, subnetmask, gateway, DNS dan lain-lainnya yang anda peroleh dari ISP. Jika kabel UTP dari modem ADSL atau radio internet ke port LAN card 2 (untuk pemakain LAN card 2). Untuk pengerjaan Tugas Akhir ini, koneksi internet tidak akan memasukkan alamat IP atau yang lainnya, karena sudah terpasang secara otomatis dari jaringan yang kita peroleh dari Handphone. Kita hanya perlu menghubungkan handphone ke komputer dengan kabel data, lalu mengkoneksikannya dengan software CDMA USB Modem C700 yang didapat dari bawaan handphone. Maka secara otomatis komputer akan menerima jaringan internet dari handphone dan akan membuat LAN card 2 secara otomatis.

• Untuk mengecek keberhasilan settingan, coba buka halaman internet dari komputer tersebut. jika berhasil mengakses ke internet bararti konfigurasi telah berhasil.

• Langkah selanjutnya men-disable layanan DHCP AP. Caranya : ikuti langkah kedua yang sebelumnya, tetapi kali ini klik kanan pada LAN 1 (HotSpot connection) selanjutnya tentukan alamat IP mengikuti range alamat IP default AP. Sebagai contoh apabila alamat IP AP 192.168.0.2, jadi pada langkah ini LAN card

1 beri alamat IP 192.168.0.1, cara lain yang dapat dierapkan adalah membiarkan LAN card 2 mendapatkan alamat IP dinamis dari AP. Jadi pada jendela pengisian alamat IP klik lingkar pilihan obtain an IP address automatically. Perhatikan gambar berikut :


(62)

Gambar 4.1 Setting IP Adress

• Langkah selanjutnya hubungkan AP ke komputer melalui LAN card 1 dengan menggunakan kabel UTP tipe straight. Yang perlu diingat dalam langkah ini menghubungkan AP ke komputer melalui LAN card 1, bukan dihubungkan ke

port WAN tetapi dihubungkan ke port Ethernet AP.

• Setelah itu buka halaman utama konfigurasi AP menggunkan web browser dengan mengetik default alamat IP AP dibagian address bar-nya.

• Tugas berikutnya yang harus dilakukan adalah cari menu yang bertugas untuk meng-enable atau meng-disable layanan DHCP pada AP. Tetapi jangan lupa untuk menyimpan setelah melakukan perubahan apapun.

• Langkah selanjutnya merupakan langkah terakhir untuk menutup halaman konfigurasi AP.


(63)

4.2.3 Internet Connection Sharing

Langkah selanjutnya melakukan konfigurasi ICS atau yang biasa disebut dengan

Internet Connection Sharing. ICS ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada komputer gateway ke komputer client. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan :

1. Terlebih dahulu ubah alamat IP pada LAN card 1 (HotSpot connection) ke mode obtain agar dapat menerima alamat IP dinamis atau dengan cara manual, berikan alamat IP 192.168.0.1 subnet mask 255.255.255.0 (ICS menggunakan alamat 192.168.0.1 - 192.168.0.254 sebagai salah satu syarat utamanya).

2. Kemudain buka kembali jendela network connection setelah itu klik kanan pada area LAN 2 (internet connection) kemudian klik properties.

3. Setelah itu tampillah jendela Local Area Connection 2 Properties. Pada jendela ini klik tab Advanced lalu berikan tanda cek pada Allow other network users to connect… dibagian Internet Connection Sharing. Kemudian ganti Wireless Network Connection dengan HotSpot Connection pada bagian Home networking connection. Perhatikan gambar berikut :


(64)

4. Setelah meng-klik OK pada langkah sebelumnya, kemungkinan akan ditampilkan jendela seperti gambar dibawah apabila kita tidak mengubah alamat IP LAN card

1 dengan IP 192.168.0.1. Kemudian klik sajaYES. Perhatikan gambar.

Gambar 4.3 Verifikasi IP Address

Sampai disini sebenarnya konfigurasi Internet Connection Sharing telah selesai, setelah meng-klik Yes pada Gambar 4.3 Verifikasi IP Address.

Gambar 4.4 Hasil Akhir Konfigurasi ICS

4.2.3.1 Test Koneksi ICS

Dalam bagian ini yang akan dilakukan adalah test koneksi dari komputer client apakah layanan ICS sudah berjalan dengan baik. Baiklah berikut uraian selengkapnya :

1. Beralih ke komputer client, atur konfigurasi alamat IP menjadi Obtain agar dapat menerima alamat IP dinamis dari komputer gateway melalui ICS-nya.


(65)

2. Buka jendela Wireless Zero Configuration (WZC) dengan cara klik kanan icon Wireles Network Connection dipojok kanan bawah monitor, kemudian klik View Available Wireless Networks.

3. Jika tidak ada kesalahan maka SSID “Tambunan HotSpot” akan tampil dalam jendela WZC. Kemudian klik connect untuk melakukan koneksi ke jaringan. 4. Setelah berhasil terkoneksi ke jaringan Tambunan HotSpot, coba buka halaman

dari web browser melalui komputer client.

Sampai disini jika tidak ada kesalahan maka sekarang dapat mengakses internet dari komputer client. Jika tidak dapat mengakses internet coba cek kembali mungkin komputer gateway juga tidak bisa mengakses internet atau mungkin firewall

pada komputer client sedang diaktifkan.

4.2.4 Instalasi HotSpot Manager

HotSpot Manager digunakan untuk melayani client-client Hotspot misalnya mulai dari pemberian username dan password, batas waktu pemakain layanan HotSpot, voucher HotSpot, dan lain-lain sebagainya. Rata-rata software HotSpot Manager menawarkan cara installasi dan konfigurasi berbeda satu dengan yang lainnya.

Dalam tulisan ini penulis akan menggunakan HotSpot Manager Antamedia Hotspot yang dapat kita download versi shareware-nya di untuk meng-install HotSpot Manager Antamedia HotSpot.


(66)

1. Beralihlah ke komputer gateway. Klik ganda file installasi hotspot-installer-v3.exe, proses inisialisasi paket installasi akan dijalankan sampai akhirnya muncul jendela License Agreement seperti gambar di bawah ini. Untuk melanjutkan pilih atau klik pada I accept the terms in the license agreement, kemudain klik Next.

Gambar 4.5 Jendela License Agreement

2. Setelah itu akan muncul jendela Please choose the type of installallation. Kemudian klik Next pada Express Installation.


(67)

3. Lalu tunggu sampai proses installasi selesai. Lihat gambar berikut ini :

Gambar 4.7 Proses Installasi Antamedia HotSpot

4. Setelah selesai kemudian akan dimintai untuk me-restart atau me-reboot komputer kita. Klik Reboot, maka secara otomatis komputer akan ter-restart. Perhatikan gambar berikut :


(68)

5. Setelah komputer restart program Antamedia HotSpot akan berjalan dengan sendirinya (startup). Perhatikan gambar berikut.

Gambar 4.9 Proses Startup Antamedia HotSpot

6. Setelah proses startup selesai maka akan tampil halaman login admin. Username

dan password masih belum di set. Jadi, klik saja tombol Login untuk masuk ke halaman selanjutnya. Perhatikan gambar dibawah.


(69)

7. Setelah meng-klik Login, maka akan masuklah ke halaman admin dan jendela

Setup Wizard seperti pada gambar 4.11. Jendela Setup Wizard disini berguna untuk yang baru pertama kali menggunakan program ini. Tutup jendela Setup Wizard dengan meng-klik No, thanks, do not show the wizard again kemudian klik

Close Wizard. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 4.11 Tampilan Depan Halaman Admin dan Setup Wizard

6. Baiklah, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah klik bagian Setup, kemudian klik tab Network, sub Network Setup. Pada bagian ini network interface

kita pilih Antamedia Billing HotSpot. Karena kita akan melakukan ICS ke LAN

HotSpot Connection. Kemudian beri centang pada pilihan Autostart HotSpot For Selected Interface. Setelah itu masukkan IP LAN HotSpot Connection dibawahnya (IP Address : 192.168.0.1) setelah itu klik Save. Perhatikan gambar berikut :


(70)

Gambar 4.12 Hasil Konfigurasi Network Setup

7. Langkah selanjutnya beralih ke Antamedia Database Server. Klik Icon Antamedia Database Server di pojok kanan bawah komputer. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 4.13 Icon Antamedia Database Server

8. Setelah double klik pada Icon Database Antamedia tersebut, maka akan muncul jendela tampilan depan Antamedia Database Server. Klik Edit Server Option pada bagian kiri dijendela tersebut. Karena disini kita akan mengganti nama HotSpot, beri nama HotSpot yang diinginkan. Disini penulis membuat nama HotSpotnya “Tambunan Hotspot”. Perhatikan gambar untuk lebih jelasnya.


(71)

Gambar 4.14 Tampilan Depan Jendela Edit Server Options

9. Lalu klik tab Sessions, pada kotak pilihan Sessions Timeout isi dengan 86400

second atau sama dengan 24 jam. Setelah itu klik OK. Perhatikan gambar berikut.


(72)

10. Setelah jendela Edit Server Option ditutup, selanjutnya beralih ke halaman depan

Antamedia Database Server. Klik Start Server dibagian kiri jendela tersebut. Maka secara otomatis server akan berjalan. Perhatikan gambar untuk lebih jelasnya.

Gambar 4.16 Tampilan Start Server

11. Kemudian beralih ke jendela Antamedia HotSpot Manager. Klik Setup, terus masuk ke tab Network kemudian submenu Network Setup, lalu klik Start. Setelah meng-klik Start maka akan muncul “Antamedia Hotspot is Ready” dibagian atas jendela Antamedia HotSpot Manager. Perhatikan gambar berikut ini.


(73)

Sampai disini kalau tidak ada kesalahan maka jaringan internet sudah bisa di share ke client. Untuk bagian price (harga) penulis masih mengikuti daftar harga yang sudah tersedia langsung dari program tersebut. Bagi yang ingin merubah daftar harga bisa diubah sesuai dengan kebijakan masing-masing pengelola HotSpot. Selanjutnya bagaimana cara client untuk bisa masuk menjadi anggota jaringan HotSpot yang dibangun.

4.3 Bergabung ke HotSpot

Setelah HotSpot sederhana selesai dibangun, kini saatnya mencoba mengakses

HotSpot kita melalui komputer client. Sebelum bergabung ke jaringan HotSpot

pastikan komputer client yang akan digunakan telah dilengkapi dengan Wireless Adapter serta untuk mudahnya setting alamat IP Wireless Adapter komputer client ke

Mode Obtain agar dapat menerima alamat IP dinamis dari komputer gateway. Baiklah berikut langkah-langkah selengkapnya bagaimana Operator membuat Account untuk

client yang ingin bergabung ke jaringan HotSpot yang dibangun.

1. Buka program Antamedia HotSpot Manager, klik Account pada bagian sebelah kiri jendela tersebut. Kemudain pada kolom Generate yang dibawah masukkan angka 1 yang artinya hanya akan membuat 1 account baru. Setelah itu pada kolom

username masukkan alamat user yang akan membuat account tersebut. Kemudian pada bagian Type disebelah kiri pilih User Prepaid. Kemudian pilih paket harga (Price Plans) yang diinginkan oleh client. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar berikut.


(74)

Gambar 4.18 Tampilan Price Plans

2. Setelah dipilih untuk lebih jelasnya klik tab Option dan disana akan dijelaskan apa saja layanan yang diberikan paket yang dipilih tersebut. Setelah sepakat, maka klik tombol Generate, maka akan muncul 1 account baru. Kemudian klik Save, maka

account tersebut akan terdaftar ke kolom yang ada diatas. Perhatikan gambar berikut ini.


(75)

2. Setelah itu klik account tersebut, maka akan muncul tab baru dibawah. Pada tab

Account Info klik tombol Refill Account. Maka akan muncul jendela yang menampilkan kertas bill account tersebut. Lalu print, setelah selesai berikan kertas

bill tersebut kepada client tadi. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 4.20 Tampilan Jendela Bill Account

Sampai disini selesailah pembuatan account untuk client baru. Sekarang bagaimana cara bergabung ke HotSpot?. Berikut langkah-langkahnya.

1. Beralihlah ke komputer client, buka jendela Wireless Zero Configuration dan pastikan komputer dapat mendeteksi SSID Tambunan HotSpot, klik tombol

connect untuk bergabung ke jaringan.

2. Bila koneksi berhasil, sekarang coba buka web browser yang ada pada komputer Anda. Disini Penulis memakai Mozilla Firefox. Setelah itu ketik alamat website

yang Anda ingin, misalHotSpot yang

telah dilakukan sebelumnya berhasil sekarang kita akan di-redirec atau dialihkan ke halaman login. Perhatikan bambar berikut.


(76)

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Login

3. Masukkan username dan password yang telah dibuat tadi, lalu klik Login. Setelah itu tunggu beberapa saat maka kita kan langsung bisa mengakses internet sepuasnya sesuai dengan paket yang dipilh.

Sampai disini saya harapkan kita sedikit mengerti tentang apa itu HotSpot dan bagaimana cara membangunnya.


(77)

(78)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sebagai akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan atas penulisan yang telah penulis buat sebelumnya. Berikut kesimpulan yang dapat di berikan :

1. Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi dan efektifitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan agar memiliki akses yang lebih cepat, semua adalah keuntungan jika perusahaan menggunakan sistem jaringan.

2. Pentingnya Wi-Fi sebagai jaringan komputer nirkabel sekarang ini sudah terasa dengan semakin maraknya pengguna laptop/notebook yang mengutamakan portabilitas dalam mengakses informasi via internet.


(79)

5.2 Saran

Beberapa saran berikut ini merupakan saran yang penulis terima dari mereka yang sangat peduli pada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini :

1. Untuk penulis, diharapkan lebih konsisten terhadap setiap komitmen yang telah diucapkan.

2. Sistem jaringan infrastruktur merupakan pembahasan yang sangat kompleks, untuk itu diharapkan kedepannya pembahasan mengenai Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area ini dapat lebih lengkap/detail lagi sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatannya. 3. Untuk mencapai hasil instalasi yang sempurna dibutuhkan peralatan yang baik dan

kerja keras, untuk itu diharapkan kepada penulis untuk terus mau belajar dan berkembang dari sumber manapun, selalu memberikan yang terbaik, kerja keras dan belajar, konsisten, sabar, dan tidak lupa untuk selalu berdoa.

4. Keamanan dan kenyamanan dari desain sistem jaringan yang dibentuk merupakan prioritas utama, oleh karena itu diharapkan jangan sampai lupa atau sepele untuk urusan security dan proteksi.


(80)

DAFTAR PUSTAKA

S’TO. 2007. Wireless Kung Fu Networking & Hacking. Jakarta : Jasakom Wahidin. 2007. Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Palembang : Maxikom Tutang dan Kodarsyah, 2001. Belajar Jaringan Sendiri, Medikom, Jakarta 2001 Tutang, 2002. LAN (Local Area Network) Berbasis Microsoft Windows 2000 Server

Bagi Pemula, Datakom, 2002

Nanang Sadikin dan Tutang, 2003. Praktikum Windows Server 2003 “Mengkonfigurasi Jaringan dan Web Server”. Datakom Lintas Buana 2003


(1)

2. Setelah itu klik account tersebut, maka akan muncul tab baru dibawah. Pada tab Account Info klik tombol Refill Account. Maka akan muncul jendela yang menampilkan kertas bill account tersebut. Lalu print, setelah selesai berikan kertas bill tersebut kepada client tadi. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 4.20 Tampilan Jendela Bill Account

Sampai disini selesailah pembuatan account untuk client baru. Sekarang bagaimana cara bergabung ke HotSpot?. Berikut langkah-langkahnya.

1. Beralihlah ke komputer client, buka jendela Wireless Zero Configuration dan pastikan komputer dapat mendeteksi SSID Tambunan HotSpot, klik tombol connect untuk bergabung ke jaringan.

2. Bila koneksi berhasil, sekarang coba buka web browser yang ada pada komputer Anda. Disini Penulis memakai Mozilla Firefox. Setelah itu ketik alamat website

yang Anda ingin, misalHotSpot yang

telah dilakukan sebelumnya berhasil sekarang kita akan di-redirec atau dialihkan ke halaman login. Perhatikan bambar berikut.


(2)

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Login

3. Masukkan username dan password yang telah dibuat tadi, lalu klik Login. Setelah itu tunggu beberapa saat maka kita kan langsung bisa mengakses internet sepuasnya sesuai dengan paket yang dipilh.

Sampai disini saya harapkan kita sedikit mengerti tentang apa itu HotSpot dan bagaimana cara membangunnya.


(3)

(4)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sebagai akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan atas penulisan yang telah penulis buat sebelumnya. Berikut kesimpulan yang dapat di berikan :

1. Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi dan efektifitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan agar memiliki akses yang lebih cepat, semua adalah keuntungan jika perusahaan menggunakan sistem jaringan.

2. Pentingnya Wi-Fi sebagai jaringan komputer nirkabel sekarang ini sudah terasa dengan semakin maraknya pengguna laptop/notebook yang mengutamakan portabilitas dalam mengakses informasi via internet.


(5)

5.2 Saran

Beberapa saran berikut ini merupakan saran yang penulis terima dari mereka yang sangat peduli pada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini :

1. Untuk penulis, diharapkan lebih konsisten terhadap setiap komitmen yang telah diucapkan.

2. Sistem jaringan infrastruktur merupakan pembahasan yang sangat kompleks, untuk itu diharapkan kedepannya pembahasan mengenai Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area ini dapat lebih lengkap/detail lagi sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatannya. 3. Untuk mencapai hasil instalasi yang sempurna dibutuhkan peralatan yang baik dan

kerja keras, untuk itu diharapkan kepada penulis untuk terus mau belajar dan berkembang dari sumber manapun, selalu memberikan yang terbaik, kerja keras dan belajar, konsisten, sabar, dan tidak lupa untuk selalu berdoa.

4. Keamanan dan kenyamanan dari desain sistem jaringan yang dibentuk merupakan prioritas utama, oleh karena itu diharapkan jangan sampai lupa atau sepele untuk urusan security dan proteksi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

S’TO. 2007. Wireless Kung Fu Networking & Hacking. Jakarta : Jasakom Wahidin. 2007. Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Palembang : Maxikom Tutang dan Kodarsyah, 2001. Belajar Jaringan Sendiri, Medikom, Jakarta 2001 Tutang, 2002. LAN (Local Area Network) Berbasis Microsoft Windows 2000 Server

Bagi Pemula, Datakom, 2002

Nanang Sadikin dan Tutang, 2003. Praktikum Windows Server 2003 “Mengkonfigurasi Jaringan dan Web Server”. Datakom Lintas Buana 2003