PENDAHULUAN LANDASAN TEORI METODOLOGI PENELITIAN HASIL dan ANALISA KESIMPULAN dan SARAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3 3. Ketika suhu ruangan sudah mencapai 24 C maka kecepatan kipas akan menurun secara otomatis 4. Program yang digunakan adalah Codevision AVR.

1.5 Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi literatur yang berhubungan dengan perancanangan dan pembuatan alat ini. 2. Perencanaan dan pembuatan alat Merencanakan peralatan yang telah dirancang baik software maupun hardware. 3. Pengujian alat Peralatan yang telah dibuat kemudian diuji apakah telah sesuai dengan yang telah direncanakan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan laporan, maka dalam hal ini penulis membagi dalam beberapa bab, serta memberikan gambaran secara garis besar isi dari tiap-tiap bab.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Universitas Sumatera Utara 4 Bab ini merupakan landasan teori yang membahas tentang teoriteori yang mendukung dalam penyelesaian masalah.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Meliputi metode, bahan alat, perancangan dan pengambilan data penelitian.

BAB IV : HASIL dan ANALISA

Meliputi hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V : KESIMPULAN dan SARAN

Berisikan kesimpulan tentang hasil rancangan yang telah dibuat serta saran dalam pengembangan rancangan tersebut. Universitas Sumatera Utara 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroler AVR Atmega8

AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator eksternal karena di dalamnya sudah terdapat internal oscillator. Selain itu kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On Reset, yaitu tidak perlu ada tombol reset dari luar karena cukup hanya dengan mematikan supply, maka secara otomatis AVR akan melakukan reset. Untuk beberapa jenis AVR terdapat beberapa fungsi khusus seperti ADC, EEPROM sekitar 128 byte sampai dengan 512 byte. AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 - 5,5 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara 4,5 – 5,5 V. Universitas Sumatera Utara 6

2.1.1. Konfigurasi Pin Atmega8

Gambar 2.1. Konfigurasi Pin ATmega 8 Atmega8 ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8. a. VCC Merupakan supply tegangan digital. b. GND Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding. c. Port B PB7...PB0 Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi-directional IO dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin 7 yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan Universitas Sumatera Utara 7 mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal inverting oscillator amplifier dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal output oscillator amplifier bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai IO atau jika menggunakan Asyncronous TimerCounter2 maka PB6 dan PB7 TOSC2 dan TOSC1 digunakan untuk saluran input timer. d. Port C PC5…PC0 Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional IO port yang di dalam masingmasing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaranoutput port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus sink ataupun mengeluarkan arus source. e. RESETPC6 Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin IO. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa 8 minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja. Port D PD7…PD0. Universitas Sumatera Utara 8 f. Port D merupakan 8-bit bi-directional IO dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan IO. g. AVcc Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter. h. AREF Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

2.1.2 SPESIFIKASI Atmega 8

1. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel®AVR® 8-bit Microcontroller 2. Advanced RISC Architecture a. 130 Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi b. 32 × 8 General Purpose Kerja Register c. Operasi Fully Static d. Sampai dengan 16MIPS throughput di 16MHz e. On-chip 2-siklus Multiplier 3. segmen Memory Tinggi Ketahanan Non-volatile Universitas Sumatera Utara 9 a. 8Kbytes In-System Self-programmable memori program flash b. 512bytes EEPROM c. SRAM 1Kbyte internal d. Menulis Erase Cycles: 10.000 Flash 100.000 EEPROM e. Data retensi: 20 tahun pada 85 ° C 100 tahun pada 25 ° C 1 f. Opsional Boot Kode Bagian dengan Independent Lock Bits g. In-System Programming secara On-chip Program Boot h. Benar Operasi Baca-Sementara-Write i. Kunci Pemrograman untuk Security Software 4. Fitur Peripheral a. Dua 8-bit Timer Counter dengan Prescaler terpisah, satu Bandingkan Modus b. Satu 16-bit Timer Counter dengan Prescaler terpisah, Bandingkan Mode, dan Tangkap c. Mode d. Real Time Counter dengan Oscillator terpisah e. Tiga Saluran PWM f. 8-channel ADC di TQFP dan QFN MLF paket g. Delapan Saluran 10-bit Akurasi h. 6-channel ADC dalam paket PDIP i. Enam Saluran 10-bit Akurasi j. Byte berorientasi Dua-kawat Serial Interface k. Programmable Serial USART Universitas Sumatera Utara 10 l. Master Slave SPI Serial Interface m. Programmable Watchdog Timer dengan terpisah On-chip Oscillator n. On-chip Analog Comparator 5. Fitur Mikrokontroler Khusus a. Power-on ulang dan Programmable Brown-out Detection b. Internal dikalibrasi RC Oscillator c. Eksternal dan Sumber Interrupt internal d. Lima Mode Sleep: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, dan e. Bersiap 6. I O dan Paket a. 23 Programmable I O Garis b. 28-lead PDIP, 32-lead TQFP, dan 32-pad QFN MLF 7. Tegangan Operasi a. 2.7V - 5.5V ATmega8L b. 4.5V - 5.5V ATmega8 8. Kelas Kecepatan a. 0 - 8MHz ATmega8L b. 0 - 16MHz ATmega8 9. Konsumsi Daya di 4Mhz, 3V, 25฀C a. Aktif: 3.6mA b. Menganggur Mode: 1.0mA c. Power- down Mode: 0.5μA Universitas Sumatera Utara 11

2.1.3. Memori AVR Atmega 8

Memori atmega terbagi menjadi tiga yaitu : 1. Memori Flash Memori flash adalah memori ROM tempat kode-kode program berada. Kata flash menunjukan jenis ROM yng dapat ditulis dan dihapus secara elektrik. Memori flash terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian aplikasi dan bagian boot. Bagian aplikasi adalah bagian kode-kode program apikasi berada. Bagian boot adalah bagian yang digunakan khusus untuk booting awal yang dapat diprogram untuk menulis bagian aplikasi tanpa melalui programmerdownloader, misalnya melalui USART. 32 General purpose registers 64 IO registers Additional IO registers Internal RAM Flash Boot Section EEPROM 13. 2. Memori Data Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk keperluan program. Memori data terbagi menjadi empat bagian yaitu : 32 GPR General Purphose Register adalah register khusus yang bertugas untuk membantu eksekusi program oleh ALU Arithmatich Logic Unit, dalam instruksi assembler setiap instruksi harus melibatkan GPR.Dalam istilah processor komputer sahari-hari GPR dikenal sebagai “chace memory”. IO register dan Aditional IO register adalah register yang difungsikan khusus untuk mengendalikan berbagai pheripheral dalam mikrokontroler seperti pin port, timercounter, usart dan lain-lain. Register ini dalam keluarga mikrokontrol MCS51 dikenal sebagi SFRSpecial Function Register. Universitas Sumatera Utara 12 3. EEPROM EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika chip mati off, digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap gangguan catu daya. 14 2.1.3 TimerCounter 0 Timercounter 0 adalah sebuah timercounter yang dapat mencacah sumber pulsaclock baik dari dalam chip timer ataupun dari luar chip counter dengan kapasitas 8-bit atau 256 cacahan. Timercounter dapat digunakan untuk : 1. Timercounter biasa 2. Clear Timer on Compare Match selain Atmega 8 3. Generator frekuensi selain Atmega 8 4. Counter pulsa eksternal

2.1.4. Komunikasi Serial Pada Atmega 8

Mikrokontroler AVR Atmega 8 memiliki Port USART pada Pin 2 dan Pin3 untuk melakukan komunikasi data antara mikrokontroler dengan mikrokontroler ataupun mikrokontroler dengan komputer. USART dapat difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock yang digunakan antara transmiter dan receiver satu sumber clock. Sedangkan asinkron berarti transmiter dab receiver mempunyai sumber clock sendiri-sendiri. USART terdiri dalm tiga blok yaitu clock generator, transmiter, dan receiver.

2.1.5. Sistim Minimum Atmega 8

Dengan menggunakan minimum sistem yang kompatibel dengan atmega8mikrokontroler atmega8 bertindak sebagai mikro target dimana kita membutuhkan downloader lain intuk mendownload firmware ke atmega8. Universitas Sumatera Utara 13 downloader tersebut bisa berupa downloader paralel atau serial dengan tools programmernya menggunakan Ponkemudian sediakan USBASP Downloader yang lain untuk mendownload firmware ke atmega8. Downloader tidak harus yang berbasis USBASP bisa yang lain asal kompatibel dengan MOSI,MISO,SCK dan reset mikrokontroler AVR.

2.2 Modul Bluetooth HC-05

Modul bluetooth seri HC memiliki banyak jenis atau varian, yang secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu jenis ‘industrial series’ yaitu HC-03 dan HC-04 serta ‘civil series’ yaitu HC-05 dan HC-06. Modul Bluetooth serial, yang selanjutnya disebut dengan modul BT saja digunakan untuk mengirimkan data serial TTL via bluetooth.Modul BT ini terdiri dari dua jenis yaitu Master dan Slave. Seri modul BT HC bisa dikenali dari nomor serinya, jika nomer serinya genap maka modul BT tersebut sudah diset oleh pabrik, bekerja sebagai slave atau master dan tidak dapat diubah mode kerjanya, contoh adalah HC-06-S. Modul BT ini akan bekerja sebagai BT Slave dan tidak bisa diubah menjadi Master, demikian juga sebaliknya misalnya HC-04M. Default mode kerja untuk modul BT HC dengan seri genap adalah sebagai Slave.Sedangkan modul BT HC dengan nomer seri ganjil, misalkan HC-05, kondisi default biasanya diset sebagai Slave mode, tetapi pengguna bisa mengubahnya menjadi mode Master dengan AT Command tertentu. Modul BT yang banyak beredar di sini adalah modul HC-06 atau sejenisnya dan modul HC-05 dan sejenisnya.Perbedaan utama adalah modul Universitas Sumatera Utara 14 HC-06 tidak bisa mengganti mode karena sudah diset oleh pabrik, selain itu tidak banyak AT Command dan fungsi yang bisa dilakukan pada modul tersebut. Diantaranya hanya bisa mengganti nama, baud rate dan password saja, Sedangkan untuk modul HC-05 memiliki kemampuan lebih yaitu bisa diubah mode kerjanya menjadi Master atau Slave serta diakses dengan lebih banyak AT Command, modul ini sangat direkomendasikan, terutama dengan flexibilitasnya dalam pemilihan mode kerjanya. Modul HC-05 adalah modul bluetooth yang dapat berfungsi sebagai master atau sebagai slave. modul HC-05 memiliki dua mode kerja yaitu mode AT Command dan mode Data. Modul HC-05 menggunakan mode Data secara default. Berikut ini adalah keterangan untuk kedua mode tersebut: • AT Command. Pada mode ini, modul HC-05 akan menerima instruksi berupa perintah AT Command. Mode ini dapat digunakan untuk mengatur konfigurasi modul HC-05. Perintah AT Command yang dikirimkan ke modul HC-05 menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan karakter CRLF \r\n atau 0x0d 0x0a dalam heksadesimal. • Data. Pada mode ini, modul HC-05 dapat terhubung dengan perangkat bluetooth lain dan mengirimkan serta menerima data melalui pin TX dan RX. Konfigurasi koneksi serial pada mode ini menggunakan baudrate: 9600 bps, data: 8 bit, stop bits: 1 bit, parity: None, handshake: None. Adapun password default untuk terhubung dengan modul HC-05 pada mode Data adalah 0000 atau 1234. Universitas Sumatera Utara 15 Gambar 2.2. Modul Bluetooth HC-05 Keterangan pin out di atas adalah sebagai berikut: • EN fungsinya untuk mengaktifkan mode AT Command Setup pada modul HC-05. Jika pin ini ditekan sambil ditahan sebelum memberikan tegangan ke modul HC-05, maka modul akan mengaktifkan mode AT Command Setup. Secara default, modul HC-05 aktif dalam mode Data. • Vcc adalah pin yang berfungsi sebagai input tegangan. Hubungkan pin ini dengan sumber tegangan 5V. • GND adalah pin yang berfungsi sebagai ground. Hubungkan pin ini dengan ground pada sumber tegangan. • TX adalah pin yang berfungsi untuk mengirimkan data dari modul ke perangkat lain mikrokontroler. Tegangan sinyal pada pin ini adalah 3.3V sehingga dapat langsung dihubungkan dengan pin RX pada arduino karena tegangan sinyal 3.3V dianggap sebagai sinyal bernilai HIGH pada arduino. • RX adalah pin yang berfungsi untuk menerima data yang dikirim ke modul HC-05. Tegangan sinyal pada pin sama dengan tegangan sinyal pada pin TX, yaitu 3.3V. Untuk keamanan, sebaiknya gunakan pembagi Universitas Sumatera Utara 16 tegangan jika menghubungkan pin ini dengan arduino yang bekerja pada tegangan 5V. Pembagi tegangan tersebut menggunakan 2 buah resistor. Resistor yang digunakan sebagai pembagi tegangan pada tutorial ini adalah 1K ohm dan 2K ohm. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagian implementasi koneksi antara modul HC-05 dan arduino UNO. • STATE adalah pin yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah modul terhubung atau tidak dengan perangkat lain.

2.3. PWM

PWM Pulse Width Modulation adalah salah satu teknik modulasi dengan mengubah lebar pulsa duty cylce dengan nilai amplitudo dan frekuensi yang tetap. Satu siklus pulsa merupakan kondisi high kemudian berada di zona transisi ke kondisi low. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi. Duty Cycle merupakan representasi dari kondisi logika high dalam suatu periode sinyal dan di nyatakan dalam bentuk dengan range 0 sampai 100, sebagai contoh jika sinyal berada dalam kondisi high terus menerus artinya memiliki duty cycle sebesar 100. Jika waktu sinyal keadaan high sama dengan keadaan low maka sinyal mempunyai duty cycle sebesar 50. Aplikasi penggunaan PWM biasanya ditemui untuk pengaturan kecepatan motor dc, pengaturan cerahredup LED, dan pengendalian sudut pada motor servo. Contoh penggunaan PWM pada pengaturan kecepatan motor dc semakin besar nilai duty cycle yang diberikan maka akan berpengaruh terhadap cepatnya Universitas Sumatera Utara 17 putaran motor. Apabila nilai duty cylce-nya kecil maka motor akan bergerak lambat. Untuk membandingkannya terhadap tegangan DC, PWM memiliki 3 mode operasi yaitu : 1. mode inverted Pada mode inverted ini jika nilai sinyal lebih besar dari pada titik pembanding compare level maka output akan di set high 5v dan sebaliknya jika nilai sinyal lebih kecil maka output akan di set low 0v seperti pada gelombang A pada gambar di atas. 2. Non Inverted Mode Pada mode non inverted ini output akan bernilai high 5v jika titik pembanding compare level lebih besar dari pada nilai sinyal dan sebaliknya jika bernilai low 0v pada saat titik pembanding lebih kecil dari nilai sinyal seperti pada gelombang B pada gambar di atas. 3. Toggle Mode Pada mode toggle output akan beralih dari nilai high 5v ke nilai low 0v jika titik pembanding sesuai dan sebaliknya beralih dari nilai low ke high.

2.4. Sensor Temperatur LM35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh NationalSemiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan Universitas Sumatera Utara 18 dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas self- heating dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .

2.5. LCD

LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan.Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari penampil CRT Cathode Ray Tube, yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambartext baik monokrom hitam dan putih, maupun yang berwarna.Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan. Beberapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT adalah konsumsi daya yang relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD Universitas Sumatera Utara 19 Gambar 2.3.LCD LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya.Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom.Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar backplane, yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan.Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat pad sisi dalam lempeng kaca bagian depan. Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil beberapa microampere, sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil.Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari.Di bawah sinar cahaya yang remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu berupa LED harus dipasang dibelakang layar tampilan. LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang mena mpilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah : Universitas Sumatera Utara 20 1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan. 2. Mudah dihubungkan dengan port IO karena hanya mengunakan 8 bit data dan 3 bit control. 3. Ukuran modul yang proporsional. 4. Daya yang digunakan relative sangat kecil. LCD 16x2 10 11 12 13 11 12 13 14 D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 2 15 +5VDC RS RW EN 4 5 6 1 3 16 VC C V+B L G N D L C D D rv V-B L Gambar 2.4. Konfigurasi Pin LCD Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan huruf 5x7 dot matrik.Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter membaca program, maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data.Perintah utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ONOFF, Display Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.2. menunjukkan operasi dasar LCD Tabel 2.1.Operasi Dasar LCD RS RW Operasi Input Instruksi ke LCD Universitas Sumatera Utara 21 1 Membaca Status Flag DB7 dan alamat counter DB0 ke DB6 1 Menulis Data 1 1 Membaca Data Tabel 2.2. Konfigurasi LCD Pin Bilangan biner Keterangan RS Inisialisasi 1 Data RW Tulis LCD W write 1 Baca LCD R read E Pintu data terbuka 1 Pintu data tertutup Tabel 2.3.Konfigurasi Pin LCD Pin No. Keterangan Konfigurasi Hubung 1 GND Ground 2 VCC Tegangan +5VDC 3 VEE Ground 4 RS Kendali RS 5 RW Ground Universitas Sumatera Utara 22 6 E Kendali EEnable 7 D0 Bit 0 8 D1 Bit 1 9 D2 Bit 2 10 D3 Bit 3 11 D4 Bit 4 12 D5 Bit 5 13 D6 Bit 6 14 D7 Bit 7 15 A Anoda +5VDC 16 K Katoda Ground Lapisan film yang berisis Kristal cair diletakkan di antara dua lempeng kaca yang telah ditanami elektroda logam transparan. Saat teganga dicatukan pada beberapa pasang elektroda, molekul – molekul Kristal cair akan menyusun diri agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil pemantulan atau penyerapan cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka, atau gambar sesuai bagian yang di aktifka. LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain seperti Global Positioning System GPS, baragraph display dan multimeter digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package DIP dan mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam Universitas Sumatera Utara 23 satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan baris secara bersamaan digunakan metode Screening. Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolo dan suatu baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua.Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan untuk mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD PMLCD, hingga Thin-Film Transistor Active Matrix TFT-AMLCD. Kemampuan LCD juga telah ditingkatkan daru yang monokrom hingga yang mampu menampilkan ribuan warna. Universitas Sumatera Utara 24

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1.Diagram Blok Sistem Atmega 8 Drive Suplly LCD Sensor 2 Tombol set Sensor 1 Kipas HC-05 Android Android Gambar 3.1 Diagram blok system 3.1.1.Fungsi-fungsi diagram blok 1.Blok sensor 1 sebagai pendeteksi suhu atas 2. Blok sensor 2 sebagai input pendeteksi suhu bawah 3. Blok Tombol set sebagai input pengatur suhu sesuai yang diinginkan 4.Blok Supply sebagai sumber tegangan. 5. Blok LCD sebagai tampilan. 6. Blok kipas sebagai output. Universitas Sumatera Utara 25 3.2.Rangkaian Regulator 7805 Gambar 3.2 Rangkaian Regulator 7805 Mikrokontroler, sensor dan komponen komponen elektonika, kebanyakan menggunakan tegangan 5v untuk menstabilkan tegangan dapat menggunakan ICLM7805, yang berfungsi sebagai penstabil tegangan, dan mempertahankan output tetap 5 volt. 3.3.Rangkaian Mikrokontroler Atmega8 Rangkaian mikrokontroller merupakan pusat pengendalian dari bagian input dan keluaran serta pengolahan data. Pada sistem ini digunakan mikrokontroller jenis Atmega8 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: a. Kristal 8 MHz, yang berfungsi sebagai pembangkit clock. b.Kapasitor 22 pF pada pin XTAL1 dan XTAL2. c. Resistor 10 kΩ dan kapasitor 10 nF pada pin reset. d.Port masukan dan keluaran yang digunakan yaitu : 1.PortC.0 digunakan sebagai Penerima data dari remote receiver 2.PortA.1,PortB.1 -PortB.4 digunakan sebagai data input basis transistor pada driver relay. Universitas Sumatera Utara 26 Skema rangkaian sistem minimum mikrokontroller dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroler Atmega8 3.4.Rangkaian LCD Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD Liquid Crystal Display 16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan potensio sebesar 10 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil. Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler. Universitas Sumatera Utara 27 Gambar 3.4. Rangkaian LCD Dari gambar 3.4, rangkaian ini terhubung ke PB.1 - PB.7, yang merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai TimerCounter, komperator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller Atmega8. 3.5.Rangkaian Sensor LM35 Gambar 3.5.Rangkaian Sensor LM35 Sensor LM35 memiliki tegangan kerja 5 Volt namun outputnya hanya antara 0.01 Volt sampai 1.00 Volt mengingat LM35 yang digunakan adalah seri Universitas Sumatera Utara 28 DZ sehingga range pengukuran hanya berkisar antara 0 – 100°C dengan perubahan sebesar 10mV1°C. Dengan ketelitian yang dimiliki maka sensor tersebut dapat diterapkan langsung dengan Mikrokontroller AVR ATmega8535 yang memiliki ADC internal 10 bit. Pada gambar diatas output dari LM35 dapat langsung di koneksikan ke ADC internal Mikrokontroller AVR ATmega8535. 3.6.Flowchat Sistem start inisialisasi Set suhu Sensor baca suhu Kipas mati Kipas hidup selesai If Suhu set Gambar 3.6Flowchat Sistem Universitas Sumatera Utara 29

BAB 4 PENGUJIAN DAN HASIL