Pendekatan Struktural Landasan Teori

11 lagi gejala sosial yang di luar sastra. Penelitian sosiologi sastra adalah aspek kemasyarakatannya, bukan aspek sastranya; sastra menjadi sumber penelitian bidang lain Djoko Pradopo, 2002: 260. Menurut Goldmann dalam Djoko Pradopo, 2002: 260 pendekatan sosiologi hanya dapat dilaksanakan terhadap karya sastra besar, yang mempunyai persyaratan-persyaratan. Sedangkan persyaratan pendekatan sosiohistoris pertama, meliputi : 1 hubungan antara pandangan dunia sebagai suatu kenyataan yang dialami dan alam ciptaan pengarang; 2 hubungan antara alam ciptaan ini dan alat-alat kesusastraan tertentu seperti kalimat, gaya, dan citraan dalam tulisannya. Persyaratan kedua, metode sosiohistoris diterapkan untuk penelitian karya sastra lampau, tetapi syarat ini bukan prinsip. Tujuan sosiologi sastra adalah menigkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan Ratna, 2003: 11.

2. Pendekatan Struktural

Pendekatan struktural dipelopori oleh kaum Formalis Rusia dan strukturalisme Praha. Sebuah karya sastra menurut kaum strukturalisme adalah sebuah totalitas yang dibangun secara koheresif oleh berbagai unsur pembangunnya Nurgiyantoro, 2007: 36. Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro, 2007: 36 struktur karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan, dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya yang secara bersama 12 membentuk kebulatan yang indah. Struktur adalah bagian yang menjadikan sebuah karya sastra menjadi indah. Dalam lingkup karya fiksi, Stanton 2007: 20 mendeskripsikan unsur-unsur struktur karya sastra sebagai berikut. a. Alur Merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dari sebuah cerita. Istilah alur merupakan peristiwa-peristiwa yang terhubung secara kausal saja. Peristiwa kausal merupakan peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya. Peristiwa kausal tidak terbatas pada hal-hal yang fisik saja, seperti ujaran atau tindakan, tetapi juga mencakup perubahan sikap, karakter, keputusannya dan segala yang menjadi variabel pengubah dalam dirinya Stanton,2007: 26. b. Karakter penokohan Karakter biasanya dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama, karakter menunjuk pada individu-individu yang muncul dalam cerita. Yang kedua, karakter yang menunjuk pada percampuran dari berbagai kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip novel dari individu- individu Stanton, 2007: 33. c. Latar Merupakan lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita. Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa 13 dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung. Latar dapat berwujud tempat, waktu-waktu tertentu, cuaca, atau satu periode sejarah sewaktu peristiwa berlangsung Stanton, 2007: 35. d. Tema Tema adalah aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam perjalanan manusia. Suatu yang menjadikan pengalaman diangkat Stanton, 2007:36. Menurut Nurgiyantoro 2007:37 langkah-langkah dalam menerapkan teori strukturalisme adalah sebagai berikut: 1 mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang membangun karya sastra secara lengkap dan jelas, meliputi tema, tokoh, latar, dan alur. 2 menggali unsur-unsur yang telah diidentifikasi sehingga diketahui bagaimana tema, tokoh, latar dan alur. 3 mendeskripsikan fungsi masing-masing unsur sehingga diketahui bagaimana tema, tokoh, latar dan alur. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strukturalisme memberikan perhatian terhadap analisis unsur-unsur sastra. Karya sastra merupakan suatu struktur otonom yang dapat dipahami sebagai suatu satuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunnya yang saling berjalinan. Masing-masing unsur dalam karya sastra mempunyai kepaduan yang utuh yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya sehingga membentuk satu kesatuan yang padu. 14

G. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Religius Dalam Novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Materi Ajar Sa

0 0 11

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Religius Dalam Novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Materi Ajar Sa

0 1 17

PENDAHULUAN Pesan Moral Dalam Novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 13 31

PESAN MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Pesan Moral Dalam Novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 14 21

PENDAHULUAN ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY TINJAUAN: SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 18

PENDAHULUAN ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH NUR DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 0 24

PENDAHULUAN ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 5 34

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL MAHABBAH RINDU KARYA ABIDAH EL KHALIEQY : TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Religius Dalam Novel Mahabbah Rindu Karya Abidah El Khalieqy : Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 13

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL MAHABBAH RINDU KARYA ABIDAH EL KHALIEQY: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Religius Dalam Novel Mahabbah Rindu Karya Abidah El Khalieqy : Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 13

KEHIDUPAN PESANTREN DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ( KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA )

0 0 115