5
1993:14. Teknik padan pragmatis digunakan untuk menjelaskan fungsi implikatur dalam pojok “Mang Usil”.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pada tahap analisis data, dapat dipaparkan mengenai implikatur yang muncul dan fungsi implikatur dalam pojok “Mang Usil” pada
surat kabar Kompas edisi November 2014.
1. Wujud Implikatur pada Kolom Pojok “Mang Usil”.
Wujud implikatur pada kolom pojok “Mang Usil” dapat dikategorikan menurut beberapa latar belakang. Beberapa latar belakang tersebut dapat
dipaparkan sebagai berikut.
a. Implikatur Berdasarkan Latar Belakang Politik
1 Publik ingin DPR bersatu. Susah kalau mentalnya main kuasa atau seperti berebut layang-
layang putus. Konteks dalam wacana di atas mengenai publik yang menginginkan
agar DPR dapat bersatu lagi. Situasi dalam wacana tersebut memunculkan sentilan susah kalau mentalnya main kuasa pada wacana
kedua. Wacana tersebut memunculkan implikatur sebagai berikut. a Publik menginginkan agar tidak ada kekisruhan lagi di DPR, b Konflik
internal di DPR membuat publik geram, c Konflik yang terjadi di DPR terjadi karena mental para anggotanya adalah saling memperebutkan
kekuasaan jabatan. DPR diharapkan dapat bekerja dengan baik demi kepentingan rakyat.
6
b. Implikatur Berdasarkan Latar Belakang Sosial
2 Program bantuan non tunai diperluas menjadi KIS, KIP, dan KKS.
Kartu jadi duit, tidak cukup simsalabim. Konteks dalam wacana di atas mengenai perluasan program bantuan
non tunai untuk masyarakat yang akan dikategorikan menjadi tiga jenis kartu jaminan sosial. Kartu tersebut antara lain Kartu Indonesia Sehat
KIS, Kartu Indonesia Pintar KIP, dan Kartu Keluarga Sejahtera KKS. Situasi dalam wacana tersebut diperkuat dengan tanggapan
yang muncul pada wacana kedua yaitu kartu jadi duit, tidak cukup simsalabim. Implikatur yang muncul pada wacana di atas antara lain. a
Program bantuan non tunai akan diperluas, b Program KIS, KIP, dan KKS diharapkan dapat lebih menyejahterakan masyarakat c Untuk
menerapkan perluasan bantuan non tunai menjadi kartu jaminan sosial tidak mudah karena banyak persoalan-persoalan yang harus
diselesaikan terlebih dahulu.
c. Implikatur Berdasarkan Latar Belakang Ekonomi
3 Gula petani menumpuk di gudang. Sudah terlalu banyak yang bermulut manis.
Konteks pada wacana di atas menyatakan bahwa gula petani masih banyak yang menumpuk di gudang. Situasi tersebut mendapatkan
sentilan melalui wacana kedua yaitu sudah terlalu banyak yang bermulut manis. Implikatur yang ditemukan dalam wacana di atas
antara lain. a Gula petani belum terjual ke pasar, b Gula yang dihasilkan oleh petani lokal kalah saing dengan gula yang diimpor dari
luar negeri, c Petani mengalami kerugian karena banyak gula yang belum terjual di pasar, d Pemerintah diharapkan dapat mengendalikan
laju impor gula agar tidak merugikan petani gula di daerah-daerah.
7
d. Implikatur Berdasarkan Latar Belakang Budaya
4 Nilai budaya Jawa perlu revitalisasi. Ayo bicara javanglish alias java-english.
Konteks pada wacana di atas menyatakan bahwa perlunya revitalisasi nilai budaya Jawa. Situasi pada wacana tersebut
mendapatkan penguatan berupa ayo bicara javamglish alias java-english pada wacana kedua. Implikatur yang muncul dalam wacana di atas
antara lain. a Penyebab lunturnya nilai budaya Jawa salah satunya karena masuknya budaya asing ke Indonesia, b Masyarakat diajak
untuk melestarikan nilai budaya Jawa, salah satunya dengan tidak melupakan bahasa ibu bahasa daerah.
e. Implikatur Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
5 Belum berjalan setahun, kurikulum 2013 akan dikaji ulang. Benar juga seloroh “ganti menteri ganti kurikulum”.
Konteks dalam wacana di atas menyatakan bahwa kurikulum 2013 akan dikaji ulang. Padahal, kurikulum 2013 belum berjalan selama
setahun. Dalam hal ini muncul sentilan pada wacana kedua yaitu benar juga seloroh “ganti menteri ganti kurikulum”. Implikatur yang
ditemukan dalam wacana di atas antara lain. a Penerapan kurikulum 2013 masih terlalu dini, b Kurikulum 2013 belum siap untuk
diterapkan di sekolah-sekolah, c Masih banyak yang harus dikaji ulang terkait dengan kurikulum 2013, d Kurikulum 2013 menyulitkan guru
dan siswa di sekolah tertentu.
f. Implikatur Berdasarkan Latar Belakang Teknnologi
6 Teknologi tepat guna minim penerapan. Itu mah namanya teknologi tuna guna, dong
Konteks dalam wacana di atas tentang minimnya teknologi tepat guna di berbagai sektor. Situasi pada wacana tersebut mendapat
penguatan pada wacana kedua yaitu itu mah namanya teknologi tuna
8
guna, dong. Implikatur yang ditemukan dalam wacana di atas antara lain. a Teknologi tuna guna belum digunakan secara maksimal di
berbagai sektor, b Pemerintah belum memberikan perhatian besar pada pemanfaatan teknologi tepat guna, c Teknologi tepat guna diharapkan
dapat digunakan secara maksimal.
g. Implikatur Berdasarkan Latar Belakang Keagamaan
7 Kolom agama di KTP tidak perlu dikosongkan. Agama mah, diamalkan saja.
Konteks pada wacana di atas menyatakan bahwa kolom agama di KTP tidak perlu dikosongkan. Situasi tersebut mendapatkan penguatan
dari redaksi dalam wacana kedua yaitu agama mah diamalkan saja. Implikatur yang muncul pada wacana di atas meliputi. a Kolom agama
tidak perlu dikosongkan dari KTP, b Masyarakat diminta agar tidak terprovokasi dengan pengosongan kolom agama dari KTP, c
Mengamalkan agama jauh lebih baik daripada meributkan pengosongan koloma agama dari KTP.
2. Fungsi Implikatur pada Kolom Pojok “Mang Usil”