pekerjaan Ibu Ni Wayan Duduk sebagai buruh dan penghasilan anak pertama Ibu Ni Wayan Duduk. Rata-rata penghasilan Ibu Ni Wayan Duduk selama sebulan berkisar antara Rp 400.000
sampai Rp 600.000. Penghasilan Putri pertama Ibu Ni Wayan Duduk yakni Rp 900.000 per bulannya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ibu Ni Wayan Duduk dibantu oleh kakak
iparnya yang memiliki tegal. Ibu Ni Wayan Duduk dapat mengambil bahan sayuran dari tegal iparnya, jika ipar Ibu Ni Wayan Duduk panen maka iparnya memberikan bantuan beras kepada
ibu Ibu Ni Wayan Duduk. Ibu Ni Wayan Duduk memiliki seekor babi sebagai hewan ternak. Ibu Ni Wayan Duduk memiliki sawah, namun sawah tersebut dikontrakkan selama 20 tahun untuk
keperluan membangun sanggah, dan tahun ini sawah yang dikontrakkan telah memasuki tahun ke 7.
1.2.2 Pengeluaran keluarga A.
Kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan sehari-hari dari keluargaIbu Ni Wayan Duduksama seperti keluarga-keluarga biasa lainnya yaitu kebutuhan akan sembako. Biaya perbulan yang dikeluarkan untuk kebutuhan
sehari-hari seperti beras, lauk-pauk, dan sayur-mayur biasanya Rp. 1.000.000
B. Pengeluaran Bulanan
Pengeluaran bulanan yang harus ditanggung oleh Ibu Ni Wayan Duduk yaitu untuk pemenuhan kebutuhan sembako. Untuk kebutuhan air keluarga Ibu Ni Wayan Duduk membayar
biaya air PDAM rata-rata sebesar Rp 50.000bulan. Pembayaran uang listrik rumah rata-rata Rp 50.000bulan. Biaya SPP Ni Kadek Pebriyanti sebesar Rp 105.000bulan. Biaya bekal kadek dan
komang selama sebulan sekitar Rp 200.000. Selain itu Ibu Ni Wayan Duduk membayar iuran wajib di banjar Rp 16.000 bulan
C. Pendidikan
Ibu Ni Wayan Duduk memiliki 3 orang anak, 2 perempuan dan 1 laki-laki yang bernama Ni Wayan Jumiyanti, Ni Kadek Pebriyani, dan I Komang Sujatiarsa. Putri pertama Ibu Ni Wayan
Duduk telah lulus SMA dan sekarang bekerja sebagai pelayan di sebuah warung makan, putri kedua Ibu Ni Wayan Duduk sedang menempuh pendidikan di SMK Trisakti jurusan Perhotelan
yang sekarang duduk di kelas 2, dan Putra terakhir Ibu Ni Wayan Duduk sedang menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Selat yang sekarang duduk di kelas 1.
D. Kesehatan
Keluarga Ibu Ni Wayan Duduk tidak memiliki masalah kesehatan yang serius. Masalah penyakit yang biasa dialami oleh keluarga ini hanya berupa penyakit ringan seperti demam, sakit
kepala, dan flu. Mendiang suami Ibu Ni Wayan Duduk meninggal sekitar satu setengah tahun yang lalu tepatnya pada bulan Februari tahun 2015. Mendiang suami Ibu Ni Wayan Duduk
meninggal karena kanker Nasofari. Mendiang suami Ibu Ni Wayan Duduk meninggal setelah
mengikuti terapi rawat jalan dan kemoterapi sebanyak 6 kali di Rumah Sakit Sanglah.
E. Sosial
Ibu Ni Wayan Duduk dikenakan biaya iuran wajib banjar sebesar Rp.16.000bulan. Pada bulan Juli hingga Agustus Ibu Ni Wayan Duduk menghabiskan banyak uang untuk keperluan
ngaben masal di Banjar Selat Tengah dalam rangka ngaben mendiang suaminya yang telah meniggal satu setangah tahun yang lalu. Bulan Juli sampai Agustus Ibu Ni Wayan Duduk
menghabiskan waktunya setiap hari di banjar untuk mempersiapkan upacara ngaben masal dari jam 06.00 pagi hingga jam 17.00 petang dan kembali ke banjar lagi jam 19,00 hingga jam 21.00.
Hal ini menyebabkan Ibu Ni Wayan Duduk tidak dapat bekerja selama kurang lebih 2 bulan.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH