Terdapat dua bangsa kerbau lokal yang ada di Indonesia, yaitu kerbau rawa atau kerbau lumpur Swamp buffalo Gambar 1 dan kerbau sungai Riverine buffalo
Gambar 2. Kerbau lumpur mendominasi jenis kerbau yang ada di Indonesia dengan jumlah sekitar 95. Secara umum kerbau rawa atau kerbau lumpur memiliki
konformasi tubuh pendek dan gemuk dengan tanduk panjang. Muka mempunyai dahi yang datar dan pendek dengan moncong luas. Bentuk tanduk biasanya melengkung
ke belakang, dengan bobot dewasa pada jantan sekitar 700 kg dan betina sekitar 500 kg. Kapasitas produksi susunya rendah berkisar antara 430-620 kg per laktasi
Webster danWilson, 1980. Taksonomi dari kerbau lumpur atau Bubalus bubalis carabanesis adalah kingdom
Animalia; subkingdom Bilateria; infrakingdom Deuterostomia; phylum Chordata; subphylum Vertebrae; infraphylum Gnathostomata; superclass Tetrapoda; class
Mammalia; subclass Theria; Infraclass Eutheria; Order Artiodactyla; Family Bovidae; Subfamily Bovinae; Genus Bubalus; Spesies Bubalus bubalis Sitorus
dan Anggraeni, 2008.
2.2 Morfologi kerbau lumpur
Kerbau rawa atau kerbau lumpur umumnya memiliki ciri warna kulit coklat kehitaman, konformasi tubuhnya padat, ukuran tubuh dan kaki relatif pendek, perut
luas dengan leher panjang. Muka mempunyai dahi yang datar dan pendek dengan moncong luas. Bentuk tanduk biasanya melengkung ke belakang. Bobot badan lebih
ringan dibanding kerbau sungai Fahimuddin, 1975.
Kerbau rawa atau kerbau lumpur ini merupakan tipe kerbau yang sangat kuat sehingga mampu menarik beban seberat 1-1,5 ton dengan kecepatan 3 kmjam dan
juga tahan bekerja terus menerus selama 4 jam. Kerbau rawa yang besar berasal dari Thailand mempunyai berat lebih dari 900 kg, sedangkan Philipine carabao dari
Filipina atau kerbau sungai yang kecil berasal dari Kalimantan bisa mempunyai berat hanya 370 kg atau bahkan lebih kecil Cockrill, 1974.
Ukuran tubuh kerbau sangat beragam sekitar 2.4 hingga 2.7 meter memanjang dari kepala hingga bagian tubuh, ditambah dengan panjang ekor yang mencapai 60
hingga 100 cm. Kerbau rawa memiliki konformasi tubuh berat dan padat, kaki pendek dan perut luas, leher panjang dahi datar, muka pendek dan moncong luas,
tinggi gumba kerbau rawa betina 120-127 cm dan jantan berkisar 129-133 cm Cockrill, 1974. Selain itu menurut Erdiansyah et al., 2008 kerbau rawa jantan
memiliki lingkar dada 161 cm, panjang badan 119 cm dan pada kerbau rawa betina lingkar dada 176 cm, panjang badan 119 cm.
Kerbau rawa atau kerbau lumpur atau Asian buffalo merupakan anggota terbesar dari kelompok Bovini yang termasuk didalamnya yak, bison, African buffalo,
beberapa spesies sapi liar serta jenis Bovini lainnya. Ketika berdiri, kerbau ini dapat mencapai 1,5 hingga 1,9 meter pada bagian gumba. Kerbau sungai liar memiliki ciri
kulit hitam pekat. Kerbau jantan dan betina memiliki tanduk berbentuk bulan sabit yang melengkung kebelakang. Kerbau betina berukuran lebih kecil dibandingan
kerbau jantan Mason, 1974.
2.3 Penyebaran dan habitat kerbau lumpur