Latar Belakang Infusa kombinasi

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes melitus merupakan masalah serius di dunia termasuk di negara berkembang seperti Indonesia. Konsensus yang dikeluarkan oleh Persatuan Endokrinologi Indonesia PERKENI pada tahun 2006, menyatakan bahwa prevalensi penderita penyakit ini di Indonesia adalah 7,2 - 14,7 dari penduduk Indonesia yang berumur di atas 15 tahun, dan angka ini cenderung meningkat sejalan dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia PERKENI, 2006. Diabetes hingga saat ini masih belum dapat disembuhkan. Biaya pengobatan penyakit kronis ini juga sangat mahal, padahal di negeri kita penyakit ini dapat menyerang semua strata sosial ekonomi. Pengelolaan penyakit ini harus dilakukan sungguh-sungguh, tepat, terpadu, dan sebaiknya mulai ditangani sebagai masalah kesehatan dasar primary health care PERKENI, 2006. Penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke, katarak, gagal ginjal, gangren, dan koma ketoasidosis adalah beberapa komplikasi fatal akibat diabetes yang sering mengakibatkan cacat atau kematian Shahab, 2007. Penanganan diabetes sampai saat ini dilakukan terutama dengan mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal. Walaupun diberi terapi konvensional kadang-kadang masih dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, pengembangan obat masih terus dilakukan, salah satunya dengan menggunakan tanaman obat sebagai obat alternatif dan atau komplementer Maghfiroh, 1998. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati terbesar di dunia dengan lebih kurang 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan, namun pemanfaatannya baru sekitar 3. Pemanfaatan tumbuhan di Indonesia untuk mengobati suatu penyakit biasanya hanya berdasarkan pengalaman empiris yang diwariskan secara turun menurun tanpa disertai data penunjang yang memenuhi persyaratan Lisdawati, 2002. 2 Tanaman daun sambiloto Andrographis paniculata Nees dan buah mengkudu Morinda citrifolia Linn merupakan salah satu bahan obat tradisional yang paling banyak digunakan di Indonesia. Tanaman daun sambiloto dan buah mengkudu telah digunakan secara empirik oleh masyarakat, namun belum banyak data ilmiah tentang pengaruhnya terhadap kadar gula darah pada penyakit diabetes Lisdawati, 2002.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

UJI EFEK TONIKUM INFUSA HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees (Burm.f)) TERHADAP MENCIT Uji Efek Tonik Infusa Herba Sambiloto ( Andrographis paniculata Nees (Burm.f)) Terhadap Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster.

0 0 14

PENDAHULUAN Uji Efek Tonik Infusa Herba Sambiloto ( Andrographis paniculata Nees (Burm.f)) Terhadap Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster.

0 0 13

Efek Analgesik Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan Ekstrak Etanol Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) pada Mencit Swiss Webster Jantan yang Diinduksi Rangsang Termis.

0 1 19

Efek Ekstrak Biji Rambutan (Nephelium lappaceum) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 25

Efek Ekstrak Etanol Daun Mulberry (Morus Alba Linn) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 23

Efek Hipoglikemi Teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 27

Efek Infusa Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees), Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff)Boefl), dan Kombinasinya Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Yang Diinduksi Aloksan.

1 1 29

Efek Infusa Daun Keji Beling (Strobilanthes crispus Bl), Lidah Buaya (Aloe vera L.), dan Kombinasinya Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Galur Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Aloksan.

1 1 22

Efek Ekstrak Etanol Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan.

2 8 24

Efek Infusa Buah Mahkota Dewa (Phaleria Papuana) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss-Webster Yang Diinduksi Aloksan.

0 4 25