Efek Infusa Buah Mahkota Dewa (Phaleria Papuana) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss-Webster Yang Diinduksi Aloksan.

(1)

ABSTRAK

EFEK INFUSA BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria Papuana) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Intan Virgiani H. A. H, 2007 ; Pembimbing 1 : Endang Evacusiani, Dra., Apt., MS., AFK.

Pembimbing 2 : Hana Ratnawati, dr., MKes.

Diabetes mellitus adalah kelainan metabolik dengan berbagai etiologi yang ditandai oleh keadaan hiperglikemi kronis dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu tanaman obat yang secara empiris digunakan untuk mengatasi diabetes adalah mahkota dewa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek infusa buah mahkota dewa terhadap penurunan glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan.

Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan galur Swiss-Webster yang diinduksi aloksan. Mencit dibagi menjadi 5 kelompok (kontrol positif, kontrol negatif, dan 3 kelompok variasi dosis), masing-masing diberi perlakuan selama 7 hari. Data dianalisis secara statistik dengan metode ANAVA dilanjutkan dengan uji Tukey HSD

α = 0,05.

Hasil percobaan menunjukan bahwa setelah pemberian infusa buah mahkota dewa dengan dosis 0,018 g/mencit (kelompok 1), 0,09 g/mencit (kelompok 2), 0,18 g/mencit (kelompok 3) menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah masing-masing adalah 59,07 %, 61,15 % dan 49,21 %. Persentase penurunan kadar glukosa darah bila dibandingkan dengan aquadest (kontrol negatif) secara statistik memperlihatkan perbedaan yang signifikan pada kelompok 3 (p < 0,05) dan sangat signifikan (p < 0,01) pada kelompok 1 dan 2, sedangkan bila dibandingkan dengan Glibenklamid (kontrol positif) memperlihatkan perbedaan yang tidak signifikan (p > 0,05).

Kesimpulan yang didapat adalah infusa buah mahkota dewa dapat menurunkan kadar glukosa darah.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF MAHKOTA DEWA (Phaleria Papuana) INFUSE ON BLOOD

GLUCOSE CONCENTRATION IN MALE Swiss-Webster STRAIN MICE WHICH INDUCED BY ALLOXAN

Intan Virgiani H. A. H, 2007 : 1st Tutor : Endang Evacusiani, Dra., Apt., MS., AFK. 2nd Tutor : Hana Ratnawati, dr., MKes.

Diabetes mellitus is a metabolic disorders with various etiology which characterized by chronic hyperglycemia in glucose metabolic disfunction of carbohirate, fat and protein. One of medicine plant that empirical used to treat diabetes is Mahkota Dewa.

The purpose of this research was to find out the effect of Mahkota Dewa infuse on the decrease of blood glucose concentration in mice which induced by alloxan.

This research used 25 male Swiss-Webster mice that already induced by alloxan. Mice’s blood glucose concentration were examined after 14 days. Then mice were divided into 5 groups (positif control, negative control, and 3 groups variation of dose), each group were treated for 7 days. The dates were analyzed statistically by ANAVA method and then continued by Tukey HSD α = 0,05.

The result shows that after given Mahkota Dewa infuse with dose 0,018 g/mice

(group 1), 0,09 g/mice (group 2), 0,18 g/mice (group 3) alternately were 59,07 %, 61,15 % and 49,21 % . Percentage decrease of blood glucose concentration after given mahkota dewa infuse compared with negative control show the difference were statistically significant in group 3 (p<0,05) and very significant in group 1 and 2 (p<0.01), whereas compared with positive control show the difference did not significant (p>0,05).

The conclution is the Mahkota Dewa infuse can decrease blood glucose concentration.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan serta dorongan berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

¾ Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK., selaku dosen pembimbing utama yang telah bersedia membimbing, meluangkan waktu, dan memberi ilmunya yang sangat berguna, selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

¾ Hana Ratnawati, dr., M.Kes., selaku dosen pembimbing pendamping atas segala saran dan petunjuk yang sangat berarti sehingga penulis merasa bersemangat untuk melakukan yang terbaik dalam menyelesaikan karya tulis ini.

¾ Ibu Rosnaeni, atas pinjaman bukunya kepada penulis.

¾ Pak Nana dan Pak Kris yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

¾ Papap dan Mamam yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat yang tak henti-hentinya, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

¾ Michael yang telah senantiasa sabar, memberi bantuan dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

¾ Satria yang telah berkenan membantu, memberi masukan dan semangat selama penelitian ini.

¾ Natali, atas pinjaman bukunya yang sangat berarti pada penulis.

¾ Kiki, Vindi, Reza, Jono, Ichsan, Roy, Tassa, Handi teman seperjuangan dalam penelitian ini yang selalu memberi semangat.

¾ Tine, Alogo, Puspa, Icha, Tika, Rosi, Dian, Sri, Nane, Jojo, Dini dan fitra yang telah menjadi sahabat yang baik dan telah memberi dukungannya dalam penulisan


(4)

Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Bandung, Januari 2007

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan ...2

1.4 Manfaat Penelitian ...2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran ...2

1.5.2 Hipotesis penelitian ...3

1.6. Metodologi Penelitian ...3

1.7. Lokasi dan Waktu ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Pankreas...5

2.1.1 Anatomi Pankreas...5


(6)

2.2.2 Epidemiologi... 7 2.2.3 Etiologi ... 8 2.2.4

Klasifikasi dan Patogenesis ... 9

2.2.5 Komplikasi ... 11

2.2.5.1 Komplikasi Akut ... 11

2.2.5.2 Komplikasi Kronik ... 13

2.2.6 Diagnosis ... 14

2.2.7 Pengelolaan Diabetes Mellitus ... 15

2.2.7.1 Pilar Pengelolaan Diabetes Mellitus ... 15

2.2.7.2 Obat Hipoglikemik Oral ... 16

2.2.7.3 Insulin ... 18

2.3 Mahkota Dewa (Phaleria Papuana)... 21

2.3.1 Klasifikasi ... 21

2.3.2 Sejarah Penggunaan ... 21

2.3.3 Deskripsi Tanaman ... 22

2.3.4 Peranan Mahkota Dewa Terhadap Kadar Glukosa Darah ... 23

2.3.5 Efek Farmakologis Lain ... 24

2.4 Aloksan... 25

BAB III METODOLOGI ... 27

3.1 Alat dan Bahan ... 27

3.1.1 Alat-Alat yang Diperlukan... 27 3.1.2 Bahan-Bahan yang Diperlukan ... 27

3.1.3 Hewan Coba ... 28

3.2 Metode Penelitian ... 28

3.2.1. Desain Penelitian... 28

3.2.2. Variabel Penelitian... 29

3.3 Prosedur Kerja... 29

3.3.1 Pengumpulan Bahan... 29

3.3.2 Pembuatan Infusa ... 29


(7)

3.3.4 Pengukuran Kadar Glukosa Darah ... 30

3.3.5 Cara Kerja... 30

3.4 Analisis Data... 31

3.4.1 Metode Analisis Data... 31

3.4.2 Kriteria Uji ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

5.1 Kesimpulan... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN... 43

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 50


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 perbandingan DM tipe 1 dan DM tipe 2 ... 10

Tabel 2.2 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis………... 14

Tabel 4.1 Perbandingan Nilai Rata-rata, Nilai Minimum dan Maksimum Kadar Glukosa Darah Mencit Sebelum dan Sesudah Pemberian Infusa Mahkota Dewa... 32

Tabel 4.2 Hasil ANAVA rerata Kadar Glukosa Darah dari Berbagai Kelompok Perlakuan... 34

Tabel 4.3 Hasil ANAVA rerata Persentase Penurunan Kadar Glukosa darah dari Berbagai Kelompok Perlakuan... 35

Tabel 4.1 Hasil Tukey HSD pada persentase penurunan kadar glukosa darah setelah perlakuan... 36


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Anatomi Pankreas ... 5

Gambar 2.2. Pulau Langerhans Pankreas... 6

Gambar 2.3. Struktur Asam Amino Insulin... 18

Gambar 2.4 Buah Mahkota Dewa... 21

Gambar 2.5. Tanaman Mahkota Dewa... 22

Gambar 2.6. Struktur Kimia Aloksan ... 25

Gambar 4.1. Diagram rata-rata kadar glukosa darah mencit sebelum dan sesudah perlakuan... 33

Gambar 4.2. Diagram persentase penurunan kadar glukosa darah mencit setelah perlakuan ... 37


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Perhitungan Kadar Glukosa Darah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Mahkota Dewa...43

Perhitungan Dosis ... 44 Lampiran 2 Perhitungan Statistik Kadar Glukosa Darah... 46


(11)

LAMPIRAN 1

Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sebelum dan Sesudah Pemberian Infusa Mahkota Dewa (dalam mg/dl)

Variabel Perlakuan Replikasi Sebelum Sesudah

1 185 97 2 223 76 3 263 89 4 281 105 Kelompok 1

5 213 100

1 196 92 2 236 105 3 211 96 4 298 76 Kelompok 2

5 264 84

1 211 106 2 236 94 3 255 126 4 213 105 Kelompok 3

5 155 101

1 139 37 2 145 62 3 153 74 4 142 56 Kontrol Positif

5 201 75


(12)

44

PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis

1. Larutan Glibenklamid

Dosis glibenklamid manusia 70 kg = 10 mg Konversi dosis manusia ke mencit = 0,0026 Volume lambung mencit = 0,5 cc

Dosis mencit 20 g = 10 mg x 0,0026 = 0,026 mg Dosis mencit 25 g = (25/20) x 0,026 = 0,0325 mg

Dosis yang diberikan untuk mencit = 0,0325mg/0,5 ml per oral

2. Larutan Aloksan

Dosis aloksan = 120 mg

Dosis mencit 25 g = 25/1000 x 120 mg = 3 mg

3. Buah mahkota dewa

Konversi dosis manusia 70 kg ke mencit 20 g : 0,0026 Dosis manusia : 5 g

• 1 dosis manusia = 5 g

Dosis mencit 20 g = 5 g x 0,0026 = 0,013 g

Dosis mencit 27,58 g = (27,58/20) x 0,013 = 0,018 g/0,5 cc

5 dosis manusia = 25 g

Dosis mencit 20 g = 25 x 0,0026 = 0,065 g


(13)

45 Dosis mencit 27,58 g = (27,58/20) x 0,065

= 0,09 g/0,5 cc

• 10 dosis manusia = 50 g

Dosis mencit 20 g = 50x 0,0026 = 0,13 g

Dosis mencit 27,58 g = (27,58/20) x 0,13 = 0,18 g/0,5 cc


(14)

46

LAMPIRAN 2

PERHITUNGAN STATISTIK KOMPUTER 1. Uji Homogenitas Kadar glukosa darah awal

Test of Homogeneity of Variances Kadar Glukosa Darah Sebelum Perlakuan

1.236 4 20 .328

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2. Kadar glukosa darah akhir sesudah perlakuan Anava

Descriptives

Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan

N Mean Std Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum Kelompok 1 5 93.4000 11.32696 5.06557 79.3357 107.4643 76.00 105.00 Kelompok 2 5 90.6000 11.12654 4.97594 76.7846 104.4154 76.00 105.00 Kelompok 3 5 106.4000 11.92896 5.33479 91.5882 121.2118 94.00 126.00 Kontrol positif 5 60.8000 15.54670 6.9572 41.4962 80.1038 37.00 75.00 Kontrol negatif 5 36.0000 19.97498 8.93308 111.1978 160.8022 113.00 164.00 Total 25 97.4400 28.13965 5.62793 85.8245 109.0555 37.00 164.00

95 % Cofidence interval for mean

ANOVA Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan

14863.760 4 3715.940 17.950 .000 4140.400 20 207.020

19004.160 24 Between Groups

Within Groups Total

Sum of


(15)

47

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan Tukey HSD

2.8000 9.09989 .998 -24.4303 30.0303

-13.0000 9.09989 .617 -40.2303 14.2303

32.6000* 9.09989 .014 5.3697 59.8303

-42.6000* 9.09989 .001 -69.8303 -15.3697

-2.8000 9.09989 .998 -30.0303 24.4303

-15.8000 9.09989 .436 -43.0303 11.4303

29.8000* 9.09989 .028 2.5697 57.0303

-45.4000* 9.09989 .001 -72.6303 -18.1697

13.0000 9.09989 .617 -14.2303 40.2303

15.8000 9.09989 .436 -11.4303 43.0303

45.6000* 9.09989 .001 18.3697 72.8303

-29.6000* 9.09989 .029 -56.8303 -2.3697

-32.6000* 9.09989 .014 -59.8303 -5.3697

-29.8000* 9.09989 .028 -57.0303 -2.5697

-45.6000* 9.09989 .001 -72.8303 -18.3697

-75.2000* 9.09989 .000 -102.4303 -47.9697

42.6000* 9.09989 .001 15.3697 69.8303

45.4000* 9.09989 .001 18.1697 72.6303

29.6000* 9.09989 .029 2.3697 56.8303

75.2000* 9.09989 .000 47.9697 102.4303

(J) Infusa Mahkota Dewa Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol positif kontrol negatif Kelompok 1 Kelompok 3 Kontrol positif kontrol negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kontrol positif kontrol negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 kontrol negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol positif (I) Infusa Mahkota Dewa

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol positif kontrol negatif Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level. *.

Homogeneous Subsets

Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan Tukey HSDa

5 60.8000

5 90.6000

5 93.4000

5 106.4000

5 136.0000

1.000 .436 1.000

Infusa Mahkota Dewa Kontrol positif Kelompok 2 Kelompok 1 Kelompok 3 kontrol negatif Sig.

N 1 2 3


(16)

48

3. Persentase penurunan kadar glukosa darah Anava

Descriptives Penurunan kadar Glukosa darah (%)

95 % Cofidence interval for mean

N

Mean

Std Deviation Std. Error Lower Bound

Upper Bound

Minimum Maximum

Kelompok 1

5

59.0660

8.34198

3.73065

48.7081

69.4239

47.57

66.16

Kelompok 2

5

61.1500

9.60629

4.29607

49.2222

73.0778

53.06

74.50

Kelompok 3

5

49.2120

9.09733

4.06845

37.9162

60.5078

34.84

60.17

Kontrol positif

5

61.1000

8.03428

3.59304

51.1241

71.0759

51.63

73.38

Kontrol negatif

5

27.1620

13.04802

5.83525

10.9607

43.3633

11.35

39.57

Total

25

51.5380

15.96636

3.19327

44.9474

58.1286

11.35

74.50

ANOVA

Penurunan Kadar Glukosa Darah (%)

4200.464 4 1050.116 10.952 .000

1917.726 20 95.886

6118.190 24

Between Groups Within Groups Total

Sum of


(17)

49

Post Hoc Test

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Penurunan Kadar Glukosa Darah (%) Tukey HSD

-2.0840 6.19310 .997 -20.6161 16.4481

9.8540 6.19310 .520 -8.6781 28.3861

-2.0340 6.19310 .997 -20.5661 16.4981

31.9040* 6.19310 .000 13.3719 50.4361

2.0840 6.19310 .997 -16.4481 20.6161

11.9380 6.19310 .336 -6.5941 30.4701

.0500 6.19310 1.000 -18.4821 18.5821

33.9880* 6.19310 .000 15.4559 52.5201

-9.8540 6.19310 .520 -28.3861 8.6781

-11.9380 6.19310 .336 -30.4701 6.5941

-11.8880 6.19310 .340 -30.4201 6.6441

22.0500* 6.19310 .015 3.5179 40.5821

2.0340 6.19310 .997 -16.4981 20.5661

-.0500 6.19310 1.000 -18.5821 18.4821

11.8880 6.19310 .340 -6.6441 30.4201

33.9380* 6.19310 .000 15.4059 52.4701

-31.9040* 6.19310 .000 -50.4361 -13.3719

-33.9880* 6.19310 .000 -52.5201 -15.4559

-22.0500* 6.19310 .015 -40.5821 -3.5179

-33.9380* 6.19310 .000 -52.4701 -15.4059

(J) kelompok Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol Positif Kontrol Negatif Kelompok 1 Kelompok 3 Kontrol Positif Kontrol Negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kontrol Positif Kontrol Negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol Negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol Positif (I) kelompok Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol Positif Kontrol Negatif Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level. *.

omogeneous Subsets H

Penurunan Kadar Glukosa Darah

Tukey HSD a

5 27.1620

5 49.2120

5 59.0660

5 61.1000

Infusa Mahkota Dewa

Subset for alpha = .05

N 1 2

kontrol negatif Kelompok 3 Kelompok 1 Kontrol positif


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang ditandai oleh hiperglikemi karena penurunan aktivitas dan atau penurunan jumlah insulin, akibat gangguan pankreas atau gangguan pada reseptor insulin. Pada keadaan normal pankreas memproduksi insulin untuk memetabolisme karbohidrat yang terdapat dalam makanan. Penurunan efektivitas dan atau jumlah insulin menyebabkan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, air, dan elektrolit (Kahn, 2001)

Menurut International Diabetes Federation pada tahun 2000, prevalensi DM pada penduduk Indonesia yang berusia > 20 tahun diperkirakan sebesar 4,6% atau berjumlah 5,6 juta jiwa. Berdasarkan pola pertambahan penduduk seperti sekarang ini, diperkirakan pada tahun 2020 nanti penderita DM berusia di atas 20 tahun akan mencapai 8,2 juta jiwa. Suatu jumlah yang sangat besar dan merupakan beban yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh tenaga kesehatan di Indonesia yang sangat terbatas jumlahnya. Semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah harus ikut serta dalam usaha mencegah dan menanggulangi meningkatnya kasus DM (Perkeni, 2006).

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol dan memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mengontrolnya. Obat-obat yang telah ada sering kali menimbulkan efek samping (Askandar Tjokroprawiro, 2006). Masalah seperti ini membuat masyarakat lebih menyukai penggunaan tanaman obat sebagai alternatif untuk mengontrol penyakitnya. Salah satu tanaman obat yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus adalah mahkota dewa (Phaleria papuana).

Mahkota dewa (Phaleria papuana) merupakan salah satu tanaman asli indonesia yang saat ini banyak digunakan sebagai tanaman obat. Masyarakat banyak menggunakan tanaman ini untuk mengobati berbagai penyakit seperti


(19)

2

penyakit kulit, alergi, diabetes, hipertensi, asam urat dan kanker (Ning Harmanto, 2004)

Seiring banyaknya penggunaan mahkota dewa dalam mengobati penyakit, penulis ingin mengetahui efek dari mahkota dewa (Phaleria papuana) dalam menurunkan kadar glukosa darah.

1.2 Identifikasi masalah

Apakah infusa buah makota dewa (Phaleria papuana) menurunkan kadar glukosa darah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini untuk mencari obat alternatif untuk pengobatan diabetes mellitus.

Tujuan penelitian ini untuk menilai manfaat buah mahkota dewa (Phaleria

papuana) terhadap penurunan kadar glukosa darah.

1.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan akademis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dibidang farmakologi mengenai tumbuhan obat khususnya mahkota dewa (Phaleria papuana).

Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang manfaat mahkota dewa (Phaleria papuana) dalam terapi diabetes mellitus.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran


(20)

3

insulin (Savitri Ramaiah, 2006). Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan kekhawatiran tentang efeknya terhadap kualitas hidup.

Etiologi Diabetes mellitus dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya akibat obat-oabatan. Pada hewan, keadaan diabetes dapat diinduksi dengan memberikan zat diabetogenik atau aloksan. Yang dapat menyebabkan perusakan sel-sel beta pada pulau langerhans. (Suharmiati, 2006). Maka oleh karena itu diperlukan senyawa untuk mengurangi kerusakan sel beta pankreas, sehingga terjadi penurunan kadar glukosa darah.

Senyawa flavonoid yang dimiliki buah mahkota dewa (Phaleria papuana) termasuk antioksidan sekunder (contoh yang populer : vit. E, vit C, dll) yang merupakan senyawa yang berfungsi menetralisir radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih besar dengan demikian dapat melindungi sel beta pankreas dari reaksi yang merusak (Robinson Trevor, 1995; Sri Kumalaningsih, 2006). Selain itu juga terdapat senyawa saponin yang dapat membantu mengurangi kadar glukosa darah di tubuh karena dapat membentuk suatu lapisan membran pada permukaan usus halus sehingga dapat menghambat absorbsi glukosa (Mills, Bone, 2000). Semua senyawa tersebut diatas mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Infusa buah mahkota dewa (Phaleria papuana) menurunkan kadar glukosa darah.

1.6 Metodologi penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode prospektif eksperimental sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Data yang diukur adalah kadar glukosa darah dan penurunanya dalam satuan mg/dl. Analisa data menggunakan uji ANAVA satu arah dilanjutkan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan α = 0.05


(21)

4

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Mulai dari bulan Maret 2006 sampai dengan bulan Desember 2006.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Infusa buah mahkota dewa (Phaleria papuana) memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah, pada dosis 0,018 g/mencit, 0,09 g/mencit dan 0,18 g/ mencit.

5.2. Saran

Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini maka, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Perlu diteliti lebih lanjut dengan dosis infusa buah mahkota dewa yang lebih bervariasi

2. Perlu dilakukan uji toksisitas dari buah mahkota dewa.

3. Penelitian tentang efek samping yang mungkin dapat terjadi pada penggunaan buah mahkota dewa

4. Perlu diadakan penelitian untuk mengetahui efek lainnya yang terkandung dalam buah mahkota dewa


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous 1. 2006. Pankreas. www.Anatomie-online.com/Seiten/pankreas.html. 19 November 2006.

Anonymous 2. 2006. Mahkota Dewa. Http://www.geocities.com/yudith 2477/mahkota dewahtml. 19 November 2006.

Anonymous 3. 2006. Http://en.wikipedia.org/wiki/Diabetes#terminology diabetes mellitus. 23 November 2006.

Arnelia. 2006. Fitokimia Komponen Ajaib Cegah PJK, DM, Kanker. Http://www.kimianet.lipi.go.id. 26 November 2006.

Askandar Tjokroprawiro. 2006. Hidup Sehat dan Bahagia bersama Diabetes Mellitus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 1-2

Cresentbloom. 2006. Hierarchical Position of The Family Thymelacea.

Http://www.cresentbloom.com/plants/familia/T/Thymelaceae.html. 27 November 2006.

Daniel W Foster. 2000. Diabetes Mellitus. Dalam: Ahmad H Arsdie, editor: Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13. Jakarta: EGC. Hal. 2210. Ganong W F. 2002. Fungsi Endokrin Pankreas dan Pengaturan Metabolisme

Karbohidrat. Dalam: H M Djauhari, editor: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. Hal 320,322-323.

Gatut Semiardji. 2006. Pemantauan Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes Mellitus . Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 57.

Guyton, Hall. 1997. Insulin Glukagon dan Diabetes mellitus. Dalam: Irawati Setiawan, editor: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 1221.

Halliwel, B., Gutteridge, J.M.C. 1991. Free Radical and Toxicology. In; Free radicals in biology and medicine. 2nd edition. New York: Oxford. P 310-314


(24)

41

John.M.F.A. 1996, Diagnosis dan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Gestational. Dalam: H M Sjaifoellah Noer, editor: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 675.

Kahn SE, Porte D. 2001. The Metabolic and Moleculer Disease. 8th ed. California; Addison Welsey Publishing Company. P 95-6

Karam, J.H., Nolte, M.S. 2002. Hormon Pankreas Dan Obat Anti Diabetes. Dalam: B.G.Katzung, editor: Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika. 673-674.

Kelompok Kerja Ilmiah phyto Medica. 1993. Kencing Manis. Diabetes Melitus. Dalam Penapisan Farmakologi, Pegujian Fitokimia Dan Pengujian Klinik. Jakarta : Yayasan Pengembangan obat Bahan Alam Phyto Medica. Hal 197 M.W.Haznam. 1991. Pankreas Endokrin. Dalam: Endokrinologi. Bandung:

Percetakan Angkasa offset. Hal 37-41.

Martini. 2004. The Endocrine System. Fundamental Of Anatomy And Physiology. San Fransisco Pearson Education International. P 631.

Molina. 2004.Endocrine Pancreas. In: LANGE Endocrine Physiology. New York: Mcgraw-Hill Company. P 159-161.

Moore.K.L., Anne.M.R. 2002. Abdomen. Dalam: Vivi Sadikin, Virgi Saputra, editor: Anatomi Klinik Dasar. Jakarta: Hipokrates. Hal 114-116.

Mills, Bone, 2000. Principle and Practice of phytotherapy. London: Harcourt Publishers Limited. P 45.

Ning Harmanto. 2004. Jenis Tanaman Obat Untuk Diabetes Mellitus. Dalam: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa. Jakarta: PT Agro Media Pustaka. Hal 30-1.

Niwa, Y. 1997. Radikal Bebas Mengundang Maut. Tokyo: NTU. Hal 30-40,76-77. Perkeni. 2006. Pengelolaan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB

PERKENI. Hal 1-11, 14-15, 27-28.

Robinson, T. 1995. Flavonoid Dan Senyawa Sejenisnya. Dalam: Toet Soetomo, editor: Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB. Hal 266-268.

Savitri Ramaiah. 2006. Diabetes Cara Mengetahui Gejala Diabetes Dan Mendeteksinya Sejak Dini. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Hal 1, 9, 12-14.


(25)

42

Sarwono Waspadji. 2006. Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 1.

_______. 2002. Mekanisme Dasar Dan Pengelolaannya Yang Rasional. Dalam: Sidartawan.W, Pradana.S, Imam.S, editor: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 35-39.

_______. 1996. Komplikasi Kronik Diabetes Mellitus. Dalam: H.M.Sjaifoellah Noer, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 597.

Sidartawan Soegondo. 2006. Obat Hipoglikemik Oral dan Insulin. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 39-43.

_______. 2002. Prinsip Pengobatan Diabetes, Insulin dan Obat HIpoglikemik Oral. Dalam: Sidartawan.W, Pradana.S, Imam.S, editor: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 112.

Siska Lania. 2006. Mahkota Dewa Sebagai Bahan Obat Ditinjau Dari Segi Kedokteran. http://www.bicaramuslim.com/bicara6/viewtopic. 1 desember 2006.

Slamet Suryono. 2002. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam: Sidartawan.W, Pradana.S, Imam.S, editor: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 8-9.

Snell.R.S. 1997. Rongga Abdomen. Dalam: Anatomi Klinik. Edisi 3. Jakarta: EGC. Hal 266-268.

Sri Kumalaningsih, 2006.Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana, Hal 8, 16.

Suharko Soebardi. 2006. Komplikasi Pada Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 66-67.

Suharmiati.2006.http://www.kalbefarma.com/cdk/files/06_PengujianBioaktivitasAnti Diabetes.pdf/06.html. 1 desember 2006.


(1)

3

insulin (Savitri Ramaiah, 2006). Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan kekhawatiran tentang efeknya terhadap kualitas hidup.

Etiologi Diabetes mellitus dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya akibat obat-oabatan. Pada hewan, keadaan diabetes dapat diinduksi dengan memberikan zat diabetogenik atau aloksan. Yang dapat menyebabkan perusakan sel-sel beta pada pulau langerhans. (Suharmiati, 2006). Maka oleh karena itu diperlukan senyawa untuk mengurangi kerusakan sel beta pankreas, sehingga terjadi penurunan kadar glukosa darah.

Senyawa flavonoid yang dimiliki buah mahkota dewa (Phaleria papuana) termasuk antioksidan sekunder (contoh yang populer : vit. E, vit C, dll) yang merupakan senyawa yang berfungsi menetralisir radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih besar dengan demikian dapat melindungi sel beta pankreas dari reaksi yang merusak (Robinson Trevor, 1995; Sri Kumalaningsih, 2006). Selain itu juga terdapat senyawa saponin yang dapat membantu mengurangi kadar glukosa darah di tubuh karena dapat membentuk suatu lapisan membran pada permukaan usus halus sehingga dapat menghambat absorbsi glukosa (Mills, Bone, 2000). Semua senyawa tersebut diatas mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Infusa buah mahkota dewa (Phaleria papuana) menurunkan kadar glukosa darah.

1.6 Metodologi penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode prospektif eksperimental sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Data yang diukur adalah kadar glukosa darah dan penurunanya dalam satuan mg/dl. Analisa data menggunakan uji ANAVA satu arah dilanjutkan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan α = 0.05


(2)

4

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Mulai dari bulan Maret 2006 sampai dengan bulan Desember 2006.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Infusa buah mahkota dewa (Phaleria papuana) memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah, pada dosis 0,018 g/mencit, 0,09 g/mencit dan 0,18 g/ mencit.

5.2. Saran

Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini maka, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Perlu diteliti lebih lanjut dengan dosis infusa buah mahkota dewa yang lebih bervariasi

2. Perlu dilakukan uji toksisitas dari buah mahkota dewa.

3. Penelitian tentang efek samping yang mungkin dapat terjadi pada penggunaan buah mahkota dewa

4. Perlu diadakan penelitian untuk mengetahui efek lainnya yang terkandung dalam buah mahkota dewa


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous 1. 2006. Pankreas. www.Anatomie-online.com/Seiten/pankreas.html. 19 November 2006.

Anonymous 2. 2006. Mahkota Dewa. Http://www.geocities.com/yudith 2477/mahkota dewahtml. 19 November 2006.

Anonymous 3. 2006. Http://en.wikipedia.org/wiki/Diabetes#terminology diabetes mellitus. 23 November 2006.

Arnelia. 2006. Fitokimia Komponen Ajaib Cegah PJK, DM, Kanker. Http://www.kimianet.lipi.go.id. 26 November 2006.

Askandar Tjokroprawiro. 2006. Hidup Sehat dan Bahagia bersama Diabetes Mellitus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 1-2

Cresentbloom. 2006. Hierarchical Position of The Family Thymelacea.

Http://www.cresentbloom.com/plants/familia/T/Thymelaceae.html. 27 November 2006.

Daniel W Foster. 2000. Diabetes Mellitus. Dalam: Ahmad H Arsdie, editor: Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13. Jakarta: EGC. Hal. 2210.

Ganong W F. 2002. Fungsi Endokrin Pankreas dan Pengaturan Metabolisme Karbohidrat. Dalam: H M Djauhari, editor: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. Hal 320,322-323.

Gatut Semiardji. 2006. Pemantauan Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes Mellitus . Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 57.

Guyton, Hall. 1997. Insulin Glukagon dan Diabetes mellitus. Dalam: Irawati Setiawan, editor: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 1221.

Halliwel, B., Gutteridge, J.M.C. 1991. Free Radical and Toxicology. In; Free radicals in biology and medicine. 2nd edition. New York: Oxford. P 310-314

Imam Subekti. 2006. Tetap Sehat Dengan Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 25.


(5)

41

John.M.F.A. 1996, Diagnosis dan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Gestational. Dalam: H M Sjaifoellah Noer, editor: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 675.

Kahn SE, Porte D. 2001. The Metabolic and Moleculer Disease. 8th ed. California; Addison Welsey Publishing Company. P 95-6

Karam, J.H., Nolte, M.S. 2002. Hormon Pankreas Dan Obat Anti Diabetes. Dalam: B.G.Katzung, editor: Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika. 673-674.

Kelompok Kerja Ilmiah phyto Medica. 1993. Kencing Manis. Diabetes Melitus. Dalam Penapisan Farmakologi, Pegujian Fitokimia Dan Pengujian Klinik. Jakarta : Yayasan Pengembangan obat Bahan Alam Phyto Medica. Hal 197

M.W.Haznam. 1991. Pankreas Endokrin. Dalam: Endokrinologi. Bandung: Percetakan Angkasa offset. Hal 37-41.

Martini. 2004. The Endocrine System. Fundamental Of Anatomy And Physiology. San Fransisco Pearson Education International. P 631.

Molina. 2004.Endocrine Pancreas. In: LANGE Endocrine Physiology. New York: Mcgraw-Hill Company. P 159-161.

Moore.K.L., Anne.M.R. 2002. Abdomen. Dalam: Vivi Sadikin, Virgi Saputra, editor: Anatomi Klinik Dasar. Jakarta: Hipokrates. Hal 114-116.

Mills, Bone, 2000. Principle and Practice of phytotherapy. London: Harcourt Publishers Limited. P 45.

Ning Harmanto. 2004. Jenis Tanaman Obat Untuk Diabetes Mellitus. Dalam: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa. Jakarta: PT Agro Media Pustaka. Hal 30-1.

Niwa, Y. 1997. Radikal Bebas Mengundang Maut. Tokyo: NTU. Hal 30-40,76-77.

Perkeni. 2006. Pengelolaan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI. Hal 1-11, 14-15, 27-28.

Robinson, T. 1995. Flavonoid Dan Senyawa Sejenisnya. Dalam: Toet Soetomo, editor: Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB. Hal 266-268.

Savitri Ramaiah. 2006. Diabetes Cara Mengetahui Gejala Diabetes Dan Mendeteksinya Sejak Dini. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Hal 1, 9, 12-14.


(6)

42

Sarwono Waspadji. 2006. Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 1.

_______. 2002. Mekanisme Dasar Dan Pengelolaannya Yang Rasional. Dalam: Sidartawan.W, Pradana.S, Imam.S, editor: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 35-39.

_______. 1996. Komplikasi Kronik Diabetes Mellitus. Dalam: H.M.Sjaifoellah Noer, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 597.

Sidartawan Soegondo. 2006. Obat Hipoglikemik Oral dan Insulin. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 39-43.

_______. 2002. Prinsip Pengobatan Diabetes, Insulin dan Obat HIpoglikemik Oral. Dalam: Sidartawan.W, Pradana.S, Imam.S, editor: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 112.

Siska Lania. 2006. Mahkota Dewa Sebagai Bahan Obat Ditinjau Dari Segi Kedokteran. http://www.bicaramuslim.com/bicara6/viewtopic. 1 desember 2006.

Slamet Suryono. 2002. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam: Sidartawan.W, Pradana.S, Imam.S, editor: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 8-9.

Snell.R.S. 1997. Rongga Abdomen. Dalam: Anatomi Klinik. Edisi 3. Jakarta: EGC. Hal 266-268.

Sri Kumalaningsih, 2006.Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana, Hal 8, 16.

Suharko Soebardi. 2006. Komplikasi Pada Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 66-67.

Suharmiati.2006.http://www.kalbefarma.com/cdk/files/06_PengujianBioaktivitasAnti Diabetes.pdf/06.html. 1 desember 2006.

Tria Hertini, Suwijoyo Pramono, Supardjan A.M, 2001. Uji Daya Antioksidan Senyawa Flavonoid Daun Plantago Major. Dalam: Majalah Farmasi Indonesia. Edisi 12. Yogyakarta: Fakultas farmasi UGM. Hal 32-37.