Hubungan antara kinerja kader Posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di kelurahan Rempoa wilayah binaan kerja Puskesmas Ciputat Timur

HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU
LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI
KELURAHAN REMPOA WILAYAH BINAAN KERJA
PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:
DESI SUCI ANGRAENI
109104000018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M

i

ii


iii

iv

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Desi Suci Angraeni

Tempat Tanggal Lahir

: Kuningan, 23 Maret 1992

Agama

: Islam

Status


: Belum Menikah

Alamat

: Jln Rawa Bebek RT 12/RW 13 No. 33
Penjaringan Jakarta Utara 14440

Telepon

: 083872169512

E-mail

: nursedhez_fhi@ymail.com

Riwayat Pendidikan

:


1. SD Negeri Penjaringan 06 Pagi

(1997-2003)

2. MTS Al-Mukhlisin Pluit Raya

(2003-2006)

3. MAN 1 Jakarta Barat

(2006-2009)

4. S1 Keperawatan (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

(2009-Sekarang)

Pengalaman Organisasi
1. Ketua Osis MTS Pluit Raya
2. Ketua Rohis MTS Pluit Raya
3. Sekertaris Paskibra MTS Pluit Raya

4. Sekertaris Osis MAN 1 Jakarta
5. Bendahara Pramuka MAN 1 Jakarta
6. Ketua Penyelenggara HUT GUDEP Pramuka MAN 1 Jakarta Tingkat
Jabodetabek
Pengalaman Seminar
1. Seminar “Cultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Era” tahun 2009
2. Seminar Umum “Hilangnya Ayat dalam Undang-Undang Anti Rokok”
pada tahun 2009
v

3. Seminar Kesehatan “Perawatan

Pasien Hipertensi dan Diabetes di

Rumah”tahun 2010
4. Workshop Nasional “Uji Kompetensi Keperawatan” Tahun 2012
5. Seminar Nasional

“Uji Kompetensi Nasional Perawat: Meningkatkan


Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Global”tahun 2012
6. Emergency Nursing Seminar dan Workshop “Peran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safety” tahun 2012

vi

PERSEMBAHAN
Semua tertuang dalam secarik kertas ini, ketulusan, untaian doa, harapan serta kegigihan tuk
meraih masa depan , untaian rasa syukur semua tertulis dalam persembahan ini.
Yang Utama Dari Segalanya...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah
memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas
karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.
Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil
ini kepada Ibu dan Ayah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang

tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata
cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia
karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan Ayah yang selalu membuatku
termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih
baik, Terima Kasih Ibu.... Terima Kasih Ayah...
My Brother’s dan Sister
Untuk adik-adikku aldi dan arjun, penghibur disaat penat, membantu dalam keadaan sulit.. untuk
kakak dan adik2 ku diorganisasi terima kasih atas waktunya tuk mendengarkan keluh kesahku, memberi
semangat kepada ku dalam menyelesaikan skripsi ini, hanya karya kecil ini yang dapat aq
persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aq akan selalu menjadi yang terbaik
untuk kalian semua...
My Friend
Buat kalian teman Sri, Ummi, Ryani, adel, Ami, Nining, Qoys,Siska nd Rus, ,,,,,kalau ingat skripsi
ini, ingat perjuangan kita dalam menyelesaikannya,, kala malas kalian menyemangati, kala lupa kalian
mengingatkan,, perjuangan demi menggapai sebuah masa depan, yang selalu mengerjakan sampai larut
malam, perjuangan demi sebuah torehan tanda tangan harus melewati begitu banyak rintangan,,,, Tapi
semua itu terbayarkan dengan sebuah karya kecil ini yang mampu membuat kita solid.Terima kasih tuk
semangat dan Nasihat yang diberikan, candaan penghibur disaat penat aku tak akan melupakan semua
itu. Semoga karya ini berguna dan kita mampu menggapai asa bersama-sama
Dosen Pembimbing Skripsiku..


Mafthuhah, Mkep.,PhD , Jamaludin, S.Kp, M.Kep, selaku dosen pembimbing tugas akhir saya,
terima kasih banyak bu.pak.., saya sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak
akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari ibu dan bapak. Terima kasih banyak bu, pak
Teman2 angkatan 2009 :
Terima kasih banyak untuk bantuan dan kerja samanya selama ini…
Serta semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Tugas Akhir ini...
.”your dreams today, can be your future tomorrow”
DESI SUCI ANGRAENI

vii

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Desember 2013
Desi Suci Angraeni, NIM 109104000018
Hubungan antara Kinerja Kader Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia
terhadap Kepuasan Lansia Di Kelurahan Rempoa Wilayah Binaan
Puskesmas Ciputat Timur.

xx + 82halaman + 11 tabel + 2 bagan + 4 Lampiran
Kata Kunci : Kinerja Kader, Posyandu Lansia, Kepuasan Lansia
Daftar Bacaan : 55 (1995 – 2012)
ABSTRAK
Kinerja kader merupakan hasil kerja yang dilakukan kader dalam
melakukan tugas serta tanggung jawab yang diberikan. Kinerja yang dilakukan
dengan baik merupakan suatu proses yang akan menghasilkan input berupa
kepuasan lansia sebagai pengguna posyandu lansia. Kepuasan merupakan harapan
yang dirasakan lansia saat menerima pelayanan atau kegiatan yang diberikan
kader dalam pelaksanaan posyandu lansia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kinerja kader
posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di kelurahan Rempoa binaan
Puskesmas Ciputat Timur. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 134
lansia anggota aktif yang tersebar di 4 posbindu. Teknik yang digunakan dengan
teknik proporsional starafied random sampling. Desain penelitian yang digunakan
adalah penelitian asosiatif pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Teknik analisis faktor
digunakan untuk menjamin validitas serta reabilitas kuisoner.Teknik analisa data
yang digunakan adalah korelasi pearson product moment dengan menggunakan
bantuan program aplikasi statistik dalam pengolahannya. Hasil penelitian

menunjukkan terbentuknya faktor dari variabel kinerja yaitu faktor sikap dan
kegiatan/pelayanan serta dari variabel kepuasan faktor keandalan, empati dan
kenyataan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
kinerja dengan kepuasan lansia dengan P value sebesar 0,000 atau sig < 0,05.
Peneliti menyarankan agar kader mempertahankan dan meningkatkan
kinerja nya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan kader yang dilakukan petugas
puskesmas serta mengoptimalkan peran perawar sebagai pendidik untuk memberi
informasi serta pelatihan kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu lansia.

viii

NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCESISLAMIC STATE
UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Undergraduates Thesis, December 2013
Desi Suci Angraeni, NIM 109104000018
The relationship between the performance of PosyanduElderly Cadre to
Satisfaction of Elderly In Rempoa under Puskesmas Ciputat Timur Working
Area
xx + 82 pages+ 11 tables + 2 images + 4 Attachments

Keywords: Performance Cadre, Elderly Posyandu, Elderly Satisfaction
Reading List : 55 (1995 – 2012)
ABSTRACK
Cadre performance is the result of work done cadres in performing the
duties and responsibilities given. Performance done well is a process that will
generate the input form as user satisfaction in Posyandu elderly. Satisfaction
which is perceived expectations elderly while receiving services or activities
provided cadres in posyandu elderly.
This study aims to know the relationship between elderly neighborhood
health cadre performance to the satisfaction of the elderly in the In Rempoa under
Puskesmas Ciputat Timur Working Area. The sample used was 134 elderly active
members spread over 4 Posyandu. The technique used by stratified proportional
random sampling technique.The design study is a quantitative study of associative
approach.Collecting data using a questionnaire research instruments. Factor
analysis techniques are used to ensure the validity and reliability of the
questionnaire. Data analysis technique used is the Pearson product moment
correlation with the help of statistical application program in its processing. The
results showed the formation factor of the performance variable factor, namely the
attitude and activities / services and of variable reliability factor satisfaction,
empathy and reality. Statistical test results showed that there is a relationship

between performance and satisfaction of the elderly with P value of 0.000 or sig
70 tahun atau 60
tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
b. Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut
berada, masyarakat di lingkungan usia lanjut, organisasi sosial
yang peduli terhadap pembinaan kesehatan usia lanjut, petugas
kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut, petugas lain yang
menangani Kelompok Usia Lanjut dan masyarakat luas.(Effendy,
2000).

13

5. Mekanisme Pelayanan Posyandu lansia
Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader
kesehatan yang terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu
oleh tenaga kesehatan dari puskesmas setempat baik seorang dokter
bidan atau perawat, penyelengaraan posyandu lansia dilakukan dengan
sistem 5 meja meliputi :
a. Meja 1 tempat pendaftaran
b.

Meja 2 tempat penimbangan dan pencatatan berat badan,
pengukuran dan pencatatan tinggi badan serta penghitungan index
massa tubuh (IMT)

c. Meja 3 tempat melakukan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan
sederhana (tekanan darah, gula darah, Hb dan pemberian vitamin,
dan lain - lain)
d.

Meja 4 tempat melakukan kegiatan konseling (kesehatan, gizi dan
kesejahteraan)

e. Meja 5 tempat memberikan informasi dan melakukan kegiatan
sosial

(pemberian

pendampingan,

dan

(KomNasLansia,2010)

makan
lain

tambahan,


lain

bantuan
sesuai

modal,

kebutuhan)

14

6. Bentuk Kegiatan Pelayanan dalam Posyandu Lansia
Dalam kegiatan posyandu lansia dibagi menjadi 10 tahap
pelayanan, yaitu:
1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari / activity of daily living,
meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makan, minum,
berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur dan buang air.
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan
mentak emosional,
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks massa
tubuh.
4. Pengukuran tekanan darah serta denyut nadi.
5. Pemeriksaan hemoglobin
6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit gula
7. Pemeriksaan adanya protein dalam air seni sebagai deteksi awal
penyakit ginjal.
8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila mana ada keluhan atau
ditemukan kelainan pada pemeriksaan nomor 1 sampai 7
9. Penyuluhan bisa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam
rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau
kelompok usia lanjut.

15

10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia
lanjut yang tidak datang , dalam rangka kegiatan perawatan
kesehatan masyarakat. (Depkes, 2006)
Pelayanan yang dilakukan di posyandu merupakan pelayanan
ujung

tombak

dalam

penerapan

kebijakan

pemerintah

untuk

pencapaian lanjut usia sehat, mandiri dan berdaya guna. Oleh karena
itu arah dari kegiatan posyandu tidak boleh lepas dari konsep active
ageing/menua secara aktif.Active Ageingadalah proses optimalisasi
peluang kesehatan, partisipasi dan keamanan untuk meningkatkan
kualitas hidup di masa tua. Jika seseorang sehat dan aman, maka
kesempatan berpartisipasi bertambah besar.Masa tua bahagia dan
berdayaguna tidak hanya fisik tetapi meliputi emosi, intelektual, sosial,
vokasional

dan

spiritual

yang

dikenal

dengan

dimensi

wellness.Wellness merupakan suatu pendekatan yang utuh untuk
mencapai menua secara aktif.(KomNasLansia, 2010)

16

B. Kader Posyandu
1. Definisi Kader
Kader kesehatan adalahlaki-laki atau wanita yang dipilih oleh
masyarakatdan dilatih untuk menangani masalah-masalahkesehatan
perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan
yang dekat dengan tempat pelayanan kesehatan (Meilani.Dkk, 2009).
Kader adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan
bertugas mengembangkan masyarakat (Yulifah,dkk, 2009).Menurut
Mia, dkk pada tahun 2008 mendefinisikan kader secara umum yaitu
tenaga yang berasal

dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat itu

sendiri dan bekerja secara sukarela untuk menjadi penyelenggara
posyandu.
L.A Gunawan (dalam Mia ,dkk pada tahun 2008) memberikan
batasan tentang kader kesehatan yaitu : “Kader kesehatan dinamakan
juga promotor kesehatan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang
dipilih oleh dan dari masyarakat yang bertugas untuk mengebangkan
masyarakat”. Direktorat Bina Masyarakat Depkes RI memberikan
batasan bahwa “kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih
dan ditunjuk oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan kader adalah laki-laki atau
perempuan yang secara sukarela, ditunjuk atau dipilih oleh masyarakat
untuk membantu tenaga kesehatan dalam membangun kesehatan dan
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan dilingkungan masyarakat
tersebut.

17

Kader terbentuk dari dua dasar pemikiran yaitu dari segi
kemampuan masyarakat dan segi kemasyarakatan. Pemikiran pertama
berpendapat bahwa pembangunan nasional dalam bidang kesehatan,
pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip masyarakat bukanlah
sebagai objek, akan tetapi sebagai subjek dari pembangunan tersebut,
sedangkan dari segi kemasyarakatan berprinsip bahwa perilaku
kesehatan pada masyarakat tidak terlepas dari kebudayaan masyarakat
itu sendiri sehingga masyarakat perlu ikut berpartisipasi dalam upaya
pembangunan kesehatan (Mia ,dkk 2008).

2. Fungsi dan Tugas Kader
Tenaga yang atau kader yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
posyandu sebaiknya 8 orang namun bisa kurang dengan konsekuensi
bekerja rangkap. Kepengurusan yang di anjurkan adalah:
a. Ketua Posyandu
Tugas dan Fungsi :
1) Bertanggung

jawab

terhadap

semua

kegiatan

yang

dilakukan posyandu
2) Bertanggung jawab terhadap kerjasama dengan semua stake
holder dalam rangka meningkatkan mutu pelaksanaan
posyandu
b. Sekretaris
Tugas dan Fungsi :Mencatat semua aktivitas perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan serta pengendalian posyandu

18

c. Bendahara
Tugas dan Fungsi :Pencatatan pemasukan dan pengeluaran serta
pelaporan keuangan posyandu
d. Kader sekitar 5 orang
Tugas kader dalam posyandu lanjut usia antara lain:
1) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan pada
kegiatan posyandu.
2) Memobilisasi sasaran pada hari pelayanan posyandu.
3) Melakukan pendaftaran sasaran pada pelayanan posyandu
lanjut usia.
4) Melaksanakan kegiatan penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan para lanjut usia dan mencatatnya
dalam KMS atau buku pencatatan lainnya.
5) Membantu

petugas

dalam

pelaksanaan

pemeriksaan

kesehatan dan pelayanan lainnya.
6) Melakukan penyuluhan ( kesehatan, gizi, sosial, agama dan
karya) sesuai dengan minatnya.(KomNasLansia, 2010)
Sedangkan

menurut Depkes (2011) tugas dan tanggung jawab

pelaksana posyandu dalam hal ini adalah kader sebagai berikut
a. Sebelum Hari H Pelaksanaan Posyandu Lansia
1) Menyebarluaskan

hari

buka

Posyandu

pertemuan warga setempat
2) Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu
3) Mempersiapkan sarana Posyandu

melalui

19

4) Melakukan pembagian tugas antar kader
5) Berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas
lainnya.
6) Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan
b. Saat Hari H Pelaksanaan Posyandu Lansia
1) Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu
2) Melakukan pengukuran IMT melalui pengukuran berat
badan dan tinggi badan.
3) Mencatat hasil penimbangan di buku KMS dan mengisi
buku register Posyandu.
4) Membantu petugas kesehatan memberikan pelayanan
kesehatan seperti Kegiatan pemeriksaan tekanan darah,
pemeriksaan kadar haemoglobin darah (Hb), gula darah
dan kolesterol darah.
5) Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan konseling
kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan
serta memberikan PMT
6) Melaksanakan Konseling usaha ekonomi produtif
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan Kegiatan
aktivitas fisik/senam
7) Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama
petugas

kesehatan

melengkapi

pencatatan

membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut.

dan

20

c. Setelah Hari H Pelaksanaan Posyandu Lansia
1) Membuat grafik jumlah seluruh lansia yang ada
diwilayah binaan posyandu lansia
2) Melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak
datang dan sasaran yang memerlukan penyuluhan
lanjutan.
3) Memberitahukan

kepada

kelompok

sasaran

agar

berkunjung ke Posyandu saat hari buka
4) Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat,
dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat
atau organisasi keagamaan.

21

C. Kinerja
1. Definisi Kinerja
Kinerja adalah penampilan hasil kerja personil baik kuantitas
maupun kualitas

dalan suatu organisasi. Kinerja merupakan

penampilan individu maupun kelompok yang tidak terbatas pada
jabatan fungsional maupun struktural (Ilyas, 2002).
Menurut Gibson, dkk (2003) kinerja adalah hasil dari pekerjaan
terkait dengan tujuan organisasi, efisiensi dan keefektifan kinerja
lainnya. kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat
ditampilkan atau penampilan kerja seorang karyawan. Dengan
demikian kinerja seseorang karyawan dapat diukur dari hasil kerja,
hasil tugas atau hasil kegiatan dalam kurun waktu tertentu
(Notoatmodjo, 2007).
Kinerja merupakan suatu penampilan kerja atau hasil kerja secara
kuantitas maupun kualitas yang dicapai seseorang dalam melakukan
pekerjaan, tugas dan tanggung jawab yang

diberikan ( Mangku

Prawira, 2002). Sementara menurut Wibowo (2010),

kinerja

mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi
termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung.
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang, kinerja merpakan hasil kerja secara kuantitas dan kualitas
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikan (Mangkunegara, 2004)

22

Jadi, dapat disimpulkan definisi kinerja adalah hasil kerja
seseorang baik secara kualiatas maupun kuantitas dalam mengemban
tugas serta tanggung jawab yang diberikan.
Kinerja merupakan satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan
karena dalam mengukur sebuah mutu pelayanan kinerja petugas pun
didalamnya akan menjadi salah satu tolak ukur penilaian untuk
menentukan kepuasan konsumen/pengguna jasa, apakah kinerja yang
diberikan sesuai dengan standar dan etik serta memberikan kepuasan
bagi penduduk sekitarnya(DepKes RI, 2007).
Seperti yang dijelaskan oleh Donabodien (1980) yang dikutip
Mulayadi(2001) tentang pengukuran mutu pelayanankesehatan dapat
diukur dengan menggunakan tiga variabel:
1. Input (struktur) yaitu segala sumber daya yang diperlukan
untuk melakukan pelayanankesehatan, seperti tenaga, dana,
obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi,informasi,
dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan
dukungan inputyang bermutu pula. Hubungan struktur dengan
mutu pelayanan kesehatan adalah dalamperencanaan dan
penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2. Proses, ialah interaksi profesional antara pemberi pelayanan
dengan

konsumen(pasien/masyarakat)

yang

didalamnya

terdapat pula kinerja individu dan kelompok dari berbagai
aspek. Proses ini merupakan variabel penilaian mutu yang
penting.

23

3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan
perubahan yang terjadi padakonsumen (pasien/masyarakat),
termasuk kepuasan dari konsumen tersebut (Donabodien,1980)

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Secara teoritis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja personal
ada tiga variabel yaitu variabel individu, organisasi dan psikologis
(Ilya