Ketahanan tanaman bawang merah terhadap serangan Xanthomonas axonopodis pv. Alli Persentase daun terserang

ungul seperti resisten terhadap penyakit akar putih pada tanaman bawang merah Al-safadi et al., 2000. Variasi morfologi pada tahap bibit bawang merah yang telah diaklimatisasi Tabel 3 memperlihatkan bahwa dengan kosentrasi 0,2 EMS selama 30 menit menunjukkan bahwa bibit mempunyai batang semu yang tebal dengan jumlah daun yang banyak dan bewarna hijau pucat Gambar 4b. Perlakuan EMS 0,5 30 menit didapatkan karakter batang semu yang kecil diameternya serta daun yang kecil-kecil seperti jarum dan bewarna hijau pucat. Keragaman yang diinduksi dengan mutagen kimia dan kultur in vitro bersifat spontan dan random sehingga sifat yang dimunculkan dari suatu karakter tertentu kadang tidak dikehendaki karena bersifat merugikan seperti yang terjadi pada tanaman Cicer aeritinum yang diinduksi dengan EMS memberikan penyimpangan pada ukuran buah yang tidak sempurna Shah et al., 2008.

2. Ketahanan tanaman bawang merah terhadap serangan Xanthomonas axonopodis pv. Alli

Mutan-mutan bawang merah dan kontrol yang sudah diaklimatisasi selanjutnya diinokulasi dengan patogen Xaa pada bagian ujung. Tabel 4. Ketahanan Tanaman mutan bawang merah terhadap Xaa Dosis EMSwaktu Masa inkubasi hst 0 kontrol 12,5a 0,2 15 menit 35,6e 0,2 30 menit 38,9f 0,2 45 menit 33,7e 0,2 60 menit 29,8d 0,5 15 menit 17,8bc 0,5 30 menit 24,5c 0,5 45 menit 14,8ab 0,5 60 menit Tidak ada yg hidup Keterangan : Nilai yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama pada masing-masing perlakuan berarti berbeda nyata pada uji jarak berganda Duncan taraf α=0,05 Mutan bawang merah 0,2 EMS 30 menit dan 15 menit menunjukkan kemampuan memperlambat masa inkubasi serangan Xaa Tabel 4 pada bawang merah hingga 38,9 hst dan 35,6hst, dan dikuti 0,2 EMS 45 menit dan 60 menit yang mampu memperlambat masa inkubasi serangan Xaa hingga 33,7hst dan 29,8hst. Kosentrasi EMS 0,5 30 menit juga mampu memperlambat masa inkubasi sebesar 24,5hst. Masa inkubasi tercepat pada 12 kontrol yaitu sebesar 12,5hst. Tingginya kemampuan mutan untuk memperlambat masa inkubasi serangan penyakit Xaa pada tanaman merah dapat dinyatakan bahwa bawang merah tersebut sudah termutasi, hal ini sesuai menurut pendapat Damayanti et al., 2000 yang menyatakan bahwa mutan pisang Abaka mampu memperlambat perkembangan penyakit Fusarium pada tanaman pisang.

3. Persentase daun terserang

Pada hasil analisis sidik ragam, persentase serangan Xaa pada daun bawang merah memperlihatkan pengaruh berbeda setelah diuji lanjut dengan DNMRT pada taraf nyata 5 hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Persentase daun terserang Xaa pada mutan bawang merah Dosis EMSwaktu Daun terserang Efektivitas 100 a 0,2 15 menit 25 b 75 0,2 30 menit 5d 95 0,2 45 menit 30 b 70 0,2 60 menit 30b 70 0,5 15 menit 18.4 c 81.6 0,5 30 menit 15.8 c 84.2 0,5 45 menit 32.7 b 67.3 0,5 60 menit - KK 4.54 Keterangan : Nilai yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama pada masing- masing perlakuan berarti berbeda nyata pada uji jarak berganda Duncan taraf α=0,05 Mutan bawang merah dengan kosentrasi 0,2 selama 30 menit memperlihatkan kemampuan yang lebih baik bila dibandingkan dengan perlakuaan yang lain. Mutan dengan kosentrasi 0,5 selama 45 menit mampu menekan persentase serangan Xaa pada daun bawang merah hingga 15,8 dengan efektivitas 84,2 serta lebih baik dibandingkan control dengan persentase serangan mencapai 100 dengan efektivitas 0. Jika dilihat pada Tabel 5. Setelah diuji secara statistik seluruh perlakuan pada mutan punya kemampuan untuk menekan persentase serangan Xaa pada tanaman bawang merah. Hal ini sama dengan penelitian penelitian Yanti 2008 mendapatkan mutan pisang Raja Sereh yang tahan terhadap serangan penyakit layu bakteri. 13

4. Gejala anatomi daun yang terserang patogen Xaa.