Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang di PT. Liling Putara Bandung

(1)

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program

Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer

ARIEF RACHMAN S NIM. 1.05.08.082

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

vi

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Maksud Peneletian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5

1.5 Batasan Masalah ... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 8

2.1.1 Definisi Sistem ... 8

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 9

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 11

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 13

2.2.1 Definisi Informasi ... 13

2.2.2 Siklus Informasi ... 14

2.2.3 Kualitas Informasi ... 14

2.2.4 Nilai Informasi ... 16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16


(3)

vii

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 21

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer ... 22

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer ... 25

2.6 Definisi Client Server ... 27

2.7 Perangkat Lunak Pendukung ... 27

2.7.1 Bahasa Pemrograman PHP ... 28

2.7.2 Kelebihan PHP ... 28

2.7.3 XAMPP ... 29

2.7.4 Web Browser ... 30

2.7.5 Codeigniter ... 30

2.7.6 Adobe Dreamweaver ... 31

2.7.7 Database MySQL ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 35

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 36

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 37

3.2 Metode Penelitian ... 38

3.2.1 Desain Penelitian ... 38

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 39

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 40

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 40

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 40

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 41

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43

3.2.4 Pengujian Software ... 45

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 47

4.1.1 Analisis Kebutuhan ... 47

4.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 47

4.1.2.1 Use CaseDiagram ... 49

4.1.2.2 Activity Diagram ... 52


(4)

viii

4.2.3 Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan ... 57

4.2.3.1 Use Case Diagram yang Diusulkan ... 58

4.2.3.2 Activity Diagram yang Diusulkan ... 64

4.2.3.3 Sequence Diagram yang Diusulkan ... 67

4.2.3.4 Class Diagram yang Diusulkan ... 70

4.2.3.5 Component Diagram yang Diusulkan ... 71

4.2.3.6 Deployment Diagram yang Diusulkan ... 71

4.2.4 Kodefikasi ... 72

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 73

4.2.5.1 Struktur Menu ... 73

4.2.5.2 Perancangan Input ... 74

4.2.5.3 Perancangan Output ... 78

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Sistem ... 81

5.1.1 Batasan Implementasi ... 81

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 82

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 82

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 83

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 84

5.1.6 Penggunaan Program ... 84

5.1.7 Implementasi Instalasi Program ... 92

5.2 Pengujian ... 93

5.2.1 Rencana Pengujian ... 93

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 94

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 102

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 103

6.2 Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 105 LAMPIRAN


(5)

iii

Asalammu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemilik segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan dan ilmu kepada siapa yang

dikehendaki-Nya. Atas kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil’alamin penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem informasi Persedian

Barang pada Bagian Gudang Di PT. Liling Putra Bandung”. Disusun guna

memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat, baik berupa material maupun spiritual. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih dan hormat serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan dan dorongan yang telah penulis terima sejak melakukan praktek kerja lapangan sampai pembuatan laporan skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :


(6)

iv

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Syahrul Mauluddin, S.Kom , M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

5. Herwan Suwandi S.Pd M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Lusi Meliana, S.SI., M.T. selaku Dosen Wali SI-2 yang telah memberikan

pengarahan kepada penulis.

7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis,

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

8. Seluruh pegawai PT. Liling Putra hususnya di bagian gudang terimakasih atas

bantua.

9. Ibu, Bapak dan adik-adiku tercinta serta keluarga besar lainya yang tanpa

batas memberikan kasih sayang serta doa dan dukungan yang tiada henti kepada penulis.

10. Untuk Firhat, Yogi, Yoga, Asep, Yasin, Eko, Wina dan seluruh teman-teman


(7)

v

11. Untuk Band Posesif, desy, ibu Nani, dan Echy yang memotivasi sampai

skripsi selesai tepat pada waktunya dan selalu membuat penulis semangat dalam menyusun skripsi ini.

12. Untuk sahabat-sahabatku Gilang, Amri, Elfida, dan Kiky terimakasih banyak

motivasinya yang membuat penulis selalu semangat.

13. Untuk seluruh teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terimakasih banyak atas doa dan semangatnya selama ini.

Tiada manusia yang sempurna, karena penulis sangat menyadari adanya keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki sehingga dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan segala Rahmat-Nya kepada kita semua.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Bandung, Januari 2013


(8)

105

Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

Iwan Sofana. 2010. CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur

Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Rosa A.S dan M. Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak (Terstruktur Dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya

Ilmiah. Genesis. Bekasi.

http://dansite.wordpress.com/pengertian-persediaan-inventory/ 22 Oktober 2012.

http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-content/client_server.pdf/ 22

Oktober 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/php/ 26 Oktober 2012.

http://www.blogofnurjaya.com/2010/01/definisi-dan-sejarah-mysql/ 26 Oktober


(9)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi merupakan hal yang penting dalam perusahaan saat ini. Dengan adanya teknologi informasi yang mendorong perubahan dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Dalam era saat ini perusahaan membutuhkan peran teknologi informasi, demi kemajuan perusaan dan untuk mengimbangi persaiangan yang semakin ketat, tidak hanya perusahaan besar tetapi perudahaan kecil juga memerlukan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi komputerisasi pada perusahaan sangaat membantu dan menunjang, baik dari segi oprasinal maupun dari segi pengambilan keputusan.

Sistem yang terkompureisasi mampu menjawab kebutuhan perusahaan untuk menjalankan kegiatan. Suatu aplikasi dalam penerapan teknologi informasi

yang berkaitan dengan database yaitu sistem informasi mempunyai manfaat yang

besar bagi manusia antara lain untuk mempermudah melakukan proses penyimpanan data perusahaan yang begitu banyak agar data dapat terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, sistem komputerisasi dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan kompetensi serta keuntungan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain.

Perkembangan dunia otomotif saat ini telah berkembang dengan pesat, mesin-mesin yang menujang dunia otomotif pun ikut pula berkembang dengan pesat. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari dukungan teknologi yang bisa


(10)

mendukung dalam memudahkan pekerjaan. PT. Liling Putra merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang kaloseri kendaraan roda empat. Dari penelitian yang sudah dilakukan, terdapat banayak barang pada bagian gudang di PT. Liling Putra yang pencatatan barang masuk dan barang keluarnya masih mengunakan manual atau masih menggunakan buku agenda.

Maka sangat diperlukan sekali sistem yang dapat melakukan pengolahan data persediaan barang dengan tepat. Bagian gudang di PT. Liling Putra belum menggunakan sistem terkomputerisasi sebelumnya, sehingga metode ini dirasakan kurang efektif dalam penyimpanan dan pencarian data stok barang. Akibatnya akan sering memunculkan masalah-masalah yaitu akan mudah hilang atau rusak arsip yang berisikan data-data barang, serta akan membutuhkan banyak waktu karena harus memeriksa arsip yang berisikan data stok barang tersebut.

Maka penulis ingin membuat susatu sistem informasi untuk memudahkan dan efektif dalam bekerja. Untuk memudahkan pekerjaan di bagian gudang PT. Liling Putra ini, maka perlu di butuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi, yang dapat membantu kepada para pegawai dalam mengolah data barang masuk dan barang keluar serta data stok barang.

Berdasarkan latar belakang dan data diatas, saya selaku penulis akan

mencoba menerapkan judul “Perancangan Sistem informasi Persedian Barang

pada Bagian Gudang Di PT. Liling Putra Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasikan masalah yang akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan


(11)

masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat di identifikasikan masalah-masalah yang terjadi pada PT. Liling Putra yaitu belum adanya sistem yang terkomputerisasi dan sangat tidak efektif apabila pencatatan dan pengecekan data stok barang baik barang masuk atau barang keluar yang di lakukan dengan cara mengecek satu persatu barang yang digudang dan membuka kembali catatan yang sudah di arsipkan. Dari segi pembuatan laporan masih memerlukan watu yang cukup lama, karena pembuatan laporan dilalkukan dengan merekap data persediaan barang yang ada di gudang yang masih berupa dokumen. Dikhawatirkan hal tersebut akan menimbulkan masalah baru seperti akan mudah hilang dan rusak arsip yang berisikan data persidiaan barang. Hal ini dirasakan kurang efektif karen hanya dikerjakan dengan satu pegawai saja yang berada di bagian gudang itu sendiri.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data data yang diinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak akan tercapai, maka cara untuk mencapai hasil yang memuaskan harus merumuskan masalah tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah diatas rumusan masalah dari pembahasaan ini adalah sebagi berikut:

1. Bagaimana perancangan sistem Informasi Persediaan Barang pada Bagian


(12)

2. Bagaimana Sistem Informasi Persediaan Barang Bagian Gudang PT. Liling Putra yang saat ini berjalan.

3. Bagai mana Pengujian terhadap Sistem Informasi Persediaan Barang pada

Bagian Gudang PT. Liling Putra.

4. Bagai mana implementasi Sistem Informasi Perseiaan barang Pada Bagian

Gudang PT. Liling Putra.

1.3 Maksud dan tujuan penelitian

Sebagai hasil kajian terhadap latar belakang munculnya tujuan penelitian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan maksud dan tujuan penelitian sebagai berikut :

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengimplementasikan kemampuan di bidang komputer.

2. Untuk menghasilkan suatu Sistem Informsai yang mampu

menangani masalah-masalah yang ada di perusahaan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Persediaan barang

pada Bagian Gudang PT. Liling Putra.

2. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Persediaan yang sedang


(13)

3. Melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi persediaan Barang pada Bagian Gudang PT. Liling Putra.

4. Untuk melakukan Implementasi terhadap Sistem Informasi

Persediaan Barang pada Gudang PT. Liling Putra.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan pengmbangan yang di dapatkan selama di bangku perkuliahan. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam rung lingkup dunia kerja yang sesungguhnya.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini bagi perusahaan di harapkan dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah terkait dengan sistem informasi persediaan barang yang mengatur barang masuk dan keluarnya di Gudang. Dan dapat menjadi alternatif solusi dalam mencatat, mencari serta mengolah data keluarnya masuknya barang dengan tepat, serta diharapkan membantu mempermudah pekerjaan yang terlibat didalam sistem ini.

1.4.2 Kegunaan Akademik

Secara Akademik diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu

karya baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.


(14)

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi acaun perbandingan antara ilmu yang didapat secara teori dengan ilmu yang terjadi di lapangan (praktek) bagi pihak yang terkait di bidang Sistem Informasi.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan infirasi baru kepada

peneliti lainnya, yang juga akan melakukan tugas akhir tau skripsinya.

4. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan sehingga kita

dapat membandingkan bagaimana teori dan peraktek yang sebenarnya, dan dapat juga mengembangkan ilmu pengetahuan yang kita miliki dengan pengalaman yang telah diperoleh dari perusahaan.

1.5 Batas Masalah

Pembatasan masalah ini dilaksanakan agar dalam perancangan sistem yang dihasilkan ini tidak terlalu meluas, maka penulis memberi ruang lingkup dari permasalahan tersebut. Batasan masalah tersebut terdiri dari :

1. Sistem informasi Persediaan barang ini hanya digunakan di bagian temapat

penyimpanan barang yaitu gudang.

2. Sistem Informasi persedian barang ini hanya mediakan informasi-informasi

yang berkaitan dengan barang masuk, barang keluar, pesanan, peringatan stok barang yang akan habis serta laporan.

3. Sistem Informasi Persediaan barang ini berbentuk software yang di rancang


(15)

4. Stok persedian batang pada sistem ini minimal 5 barang pada masing-masih item.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Liling Putra, Jl. Kopo Cirangrang Desa sukamenak kotamadya Bandung. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut :

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

NO KEGIATAN

BULAN (2012)

Agustus September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan Data

1 Observasi

2 Wawancara

3 Dokumentasi

Mengembangkan Prototype

4 Mengumpulkan

Kebutuhan User

5 Membangun

Program Prototype

6 Pengujian Prototype 7 Evaluasi Prototype Pengkodean Sistem Operasional

8 Struktur Program 9 Struktur Menu 10 Kodefikasi

11 Desain Input/Output 12 Menguji Sistem

Operasional 13 Evaluasi Sistem

Operasional

14 Implementasi Sistem


(16)

8

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari produk-produk yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan menyelesaikan suatu aturan tertentu. Terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi output atau informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.

2.1.1 Definisi Sistem

Pendekatan sistem yang lebih baik menekankan pada prosedurnya mendefinikasikan sistem sebagai berikut.

Menurut Jogiyanto (2002 : 1) “Suatu sistem jaringan kerja dari prosedur –

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakuan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur, yang telah dijabarkan diatas lebih menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam sebauh siste, yang berakti suatu sistem merupakan jaringa kerja dari berbagai operasi yang berurutan, berhubungan, berkumpul bersama dan bekerjasama demi penyelesaian suatu tujuan tertentu, sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankanpada elemen atau komponennya.


(17)

Sebuah sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) masing-masing dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem dapat tercapai.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu sebagai berikut ini :

a. Komponen-Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komonen yang saling berinteraksi atau bekerja sama membuat suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem (Boundary)merupakan daerah yang membatasi anatara suatu

sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luar. Batas sistem ini memunginkan susatu sistem dipandang menjadi suat kesatuan. Batas dari suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar Sistem (Environments)dari suatu sistem adalah apapun

diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap di jaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem


(18)

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalu tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung Sistem (Interface)merupakan media penghubung antara suatu

subsisten dengan subsisten yang lain. Melalaui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem yang lain. Keluaran (output)

dari susatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk menjadi subsistem

yang lainnya dengan melalaui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsisntem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa

masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input).Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut

dapat beroprasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang di olah dan dikelarifikasikan menjadi keluaran yang beguna dan sisa pembangunan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.

g. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan


(19)

berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

h. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat memnentukan sekali masukan yang dibutuhkan sisitem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Input Pengolahan Output

Sub Sistem

Sub Sistem Sub

Sistem Sub Sistem

Boundary

Lingkungan Luar Interface

Boundary Boundary

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem Informasi

[ Sumber : Jogianto HM, 1989, Analisis dan Desain Sistem Informasi]

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto, sistem dapat dikelarifikasi dari beberapa sudut panadang , diantaranya adalah sebagi berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstrak system) dan sistem


(20)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi memalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem yang dibuat manusia yang melibatkan interaksi anata

manusia dengan mesin disebut human machine system atau ada yang

menyebut dengan man-machine system.

3. Sistem diklasifikasi sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi. Interaksi denga bagian-bagiannya dapat dideteksi denga pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed System) dan sistem

terbuka (open System).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem ini bekerja denga secara


(21)

otomatis tanpa ada yang turut campur dari pihak luar. Secara teori sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar

tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif

tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem tersebut adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan mengahasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistemnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Barry E. Cushing (2005 : 7)Informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna bagai orang ataupun pihak yang menerimanya. Informsai dikatakan berguna apabila mempunyai kualitas yang baik dalam membantu untuk mengambil keputusan dan dapat menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan guna mencapai tujuan organisasi. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Dari pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yangdiolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yangmenerimanya.

2.2.1 Definisi Informasi

Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih bearti bagi yang menerimanya. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian


(22)

2.2.2 Siklus Informasi

Siklus informasi dapat diartikan sebagai sebuah penggambaran pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk pengambilan keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.

Data diolah melalui suatu model tertentu menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berakti melakukan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membuat suatu siklus. Berikut adalah merupakan siklus informsi yang juga di sebut sebagai siklus pengolahan data :

Gambar 2.2Siklus Informasi

[ Sumber : Abdul kadir (2003 : 32 ] Proses

(Model)

Hasil Tindakan

Data (Ditangkap) Input (Data)

Keputusan Tindakan Penerima Output (Information) Dasar


(23)

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi dapat digambarkan sebagai pilar-pilar dalam bangunan (John Burch dan Gari Grudnitski, 1989). Bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.

Istilah kualitas informasi (quality of information)terkadang juga dipakai untuk

menyatakan informasi yang baik, suatu kualitas informasi harus:

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk dapat mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


(24)

Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.4 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) Nilai dari informasi (value of information)

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan

dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat di manfaatkan oleh pemakainya.


(25)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada (Jogiyanto : 2005) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok

bangunan (building block). Komponen-komponen sistem informasi tersebut yaitu

sebagai berikut :

1. Blok Masukan(input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disinitermasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model(model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran(output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi(technology block)

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi

terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),


(26)

5. Blok Basis Data(database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

6. Blok Kendali(controls block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Pengertian Persediaan barang

Persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam suatu perusahaan perdagangan pada dasarnya

hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran

yang sama yaitu disebut “Merchandise Inventory”(persediaan barang dagangan).

Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.

Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya. Biaya-biaya yang ditimbulkan tersebut salah satunya adalah biaya variabel, yang dapat digolongkan sebagai berikut :


(27)

1. Procurement atau Ordering Cost

Ordering cost adalah biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pesanan, yang terdiri dari :

1) Biaya selama proses pesanan

a) Persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pemesanan

b) Penentuan besarnya kuantitas yang akan dipesan

2) Biaya pengiriman pesanan

3) Biaya penerimaan barang yang dipesan

a) Pembongkaran dan pemasukan ke gudang

b) Pemeriksaan material yang diterima

c) Mempersiapkan laporan penerimaan

d) Mencatat kedalam “Material Record Card”

4) Biaya-biaya processing pembayaran

a) Auditing dan perbandingan antara laporan penerimaan dengan

pesanan yang asli

b) Persiapan pembuatan cheque untuk pembayaran

c) Pengiriman cheque dan kemudian auditnya

2. Carrying Cost

Carrying cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya

persediaan. Penentuan besarnya carrying cost didasarkan pada “Average

Inventory” (persediaan rata-rata), dan biaya dinyatakan dalam persentase

dari nilai dalam rupiah dari average inventory. Biaya-biaya yang termasuk


(28)

1) Biaya penggunaan/sewa ruangan gedung

2) Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk kemungkinan

rusak

3) Biaya untuk menghitung atau menimbang barang yang dibeli

4) Biaya asuransi

5) Biaya modal

6) Biaya absolescence

7) Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang

(Sumber : http://dansite.wordpress.com/pengertian-persediaan-inventory)

2.5 Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi adalah mengenai tata bentuk atau tata bangun atau hubunan aplikasi. Arsiterktur Aplikasi disini akan menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, jenis-jenis jaringa komputer, topologi jaringan komputer, manfaat jaringankomputer.

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sebuah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung sejumlah komponen ke sebuah/beberapa server. Server adalah komputer yang difungsikan sebagai


(29)

“pelayanan” pengiriman data dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung.

Tujuan dibangunnya jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu : 1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.


(30)

Bus

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi pemakai.

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer

Ada empat macam topologi jaringan yaitu : Topologi Bus, Topologi Star, Topologi Ring, Topologi Mesh.

1. Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan memalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seseorang pemakai lain maka pesan tersebut akan memalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.

Gambar 2.3 Topologi Bus

[Sumber : Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]


(31)

2. Topologi Star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. Kelebihan topologi ini yaitu, kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut. Tingkat keamanan termasuk tinggi penambahan dan pengurangan station dapat dilakukam dengan mudah. Kekurangan jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

Gambar 2.4 Topologi Star

[Sumber : Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]

3. Topologi Ring

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk raikaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada teropologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jiga satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisifasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring


(32)

digunakan dalam saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

Gambar 2.5 Topologi Ring

[Sumber :Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika,

Bandung]

4. Topologi Mesh

Topologi jala atau topologi mesh adalah suatu bentuk hubunan antara perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung keperangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.


(33)

Gambar 2.6 Topologi Mesh

[Sumber :Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang di dapat dari membangun jaringan komputer adalah sebai berikut:

1. Sharing Resources

Sharing Resources bertujuan agar selalu program, peralatan/periperal liannya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media komunikasi

Jaringa komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara

pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan /


(34)

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus digunakan suatu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, pleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintergrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengelola informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringa kompueter bisa memudahkan pemakai dalam merawat

harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemekai cukup memutuskan

perhatian pada harddiskyang ada pada komputer pusat.

5. Keamana Data

Sistem jaringa komputer memberikan perlindunga terhadap data jaminan keamanan, data tersebut diberikan memlalui pengaturan hak

akses pra pemakai dan password, serta teknik perlindungan yang

efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumberdaya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru.


(35)

Karena ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketauhi setiap pemakai.

2.6 Definisi Client Server

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end,

sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari

aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannyakepada pengguna. (Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server).

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi. Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis adalah menggunakan bahasa PHP dan database menggunakan MySQL.


(36)

2.7.1 Bahasa Pemrograman PHP

PHP: Hypertext preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan

atau disisipkan ke dalam HTML.PHP banyak dipakai untik membuat situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membuat CMS.

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal home page

(Situs personal). PHP pertama kali di buat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.

Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted(FI), yang wujudnya berupa

sekuumpulna skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir di web.(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/PHP)

2.7.2 Kelebihan PHP

PHP memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa pemograman sejenisnya, diantaranya adalah :

1. PHP mudah dibuat dan dijalankan, maksudnya PHP dapat berjalan

dalam web server apache, internet Service (IIS), personal Web

Server(PWS), XAMPP dan linnya, serta dalam Sistem Operasonal

yang berbeda pula seperti Windows dan unix.

2. PHP bersifat efisien, karena hanya memerlukan resource sistem yang

sangat sedikit dibanding dengan bahasa pemrograman lainnya.

3. PHP dapat menggunakan beberapa database seperti MySQL, Sybase

Interbase, Oracle, Ms. SQL Server, Microsof Access, Dbase, dll.

4. PHP bersifat Open Source, PHP adalah web yang dapat diperoleh


(37)

5. PHP mudah di pelajari. PHP mudah dipelajari dibandingkan dengan produk lainnya yang mempunyai fungsi yang sama.

6. PHP bersifat embedded. Penulisan script PHP menyatu dengan HTML

sehingga memudahkan untuk pembuatan.

7. PHP meningkatkan kecepatan dari proses script. PHP menyenangkan

pda eksekusinya, terutama saat dikonpile sebagai module Apache disisi UNIX. Saat ini PHP lebih cepat untuk hampir semua pengguna CGI script.

8. PHP mempunyai fleksibelitas tinggi, menyamai high level seperti

language seperti bahasa C.

9. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti

perkembangan teknologi internet.

2.7.3 XAMPP


(38)

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia

dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resmi.

2.7.4 Web Browser

Browser/Web Browser adalah sebuah program aplikasi yang digunakan untuk menjelajahi Internet. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menampilkan

suatu Web Page yang ditulis dalam bentuk dokumen HTML. Web browser

pertama adalah Mosaic, yang dikembangkan oleh National Center for

Supercomputing Applications ( NCSA ) di Unversity of Illinois, Urbana Champaign. Sekarang ini Netscape Navigator dan Microsoft Explorer merupakan

web browser yang paling popular yang digunakan oleh para pengguna internet.

2.7.5 CodeIgniter

CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan

model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis

dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari


(39)

awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir 2.1.0 yang dirilis pada 28 November 2011.

2.7.6 Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10 yang ada dalam Adobe Creative Suite 4 (sering disingkat Adobe CS4).

2.7.7 Database MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manamejen basis data SQL (bahasa Inggris: database managemen system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instansi diseluruh dunia. MySQL AB membuat

MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General

Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam

database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah

konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan


(40)

mudah secara otomatis. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa

sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan

Interbase.SQL bisa digunakan dalam dua cara. Yang pertama secara interpretasi, yakni dengan memasukkan sebuah pernyataan SQL melalui terminal atau mikro komputer dan langsung diproses dan diinterpretasikan. Hasilnya bisa dilihat secara langsung. Cara ini dikenal juga dengan SQL interaktif (Interactive SQL). Cara kedua dengan menyisipkan pernyataan SQL ke dalam sebuah program yang ditulis ini tidak dapat dilihat secara langsung oleh pemakai, tetapi diproses oleh (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/ 14/04/2012)


(41)

33

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dilakukan pada PT. Liling Putra dengan maksud membuat sistem informasi persedian barang yang baru, agar kerja karyawan lebih cepat dan optimal. Dalam pengolahan persediaan barang didalam gudang.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Liling Putra merupakan badan usaha milik suwasta yang bergerak dibidang kaloseri (otomotis), didirikan oleh Bapak Leody Haryawan pada tahun 1981 dengan lokasi dijalan Cibuntu, Bandung. Disebabkan oleh adanya pengembangan dan perluasan perusahaan, maka pada tahun 1986 perusahaan ini pindah ke lokasi baru yaitu dijalan Kopo Cirangrang Desa Sukamenak Bandung.

Dalam usaha memajukan kerja sama antara perusahaan yang sejenis Liling Putra telah menjadi anggota Asosiasi Kaloseri Indonesia (AKSINDO) yang terdaftar pada komisaris daerah Jawa Barat tahun 1988.

Liling Putra yang berdiri sekarang, sebenarnya merupakan perusahaan penerus dari usaha keluarga yang memang bergerak di bidang kaloseri. Pada awalnya sekitar tahun 50-an didirikan sebuah perusahaan kaloseri yang menggunakan konstuksi kayu dijalan Banceuy oleh ayah pemilik sekarang yang bersama Liling Putra. Adapun mobil yang dikerjakan pada saat itu adalah jenis


(42)

mobil besar, produk jadinya pada saat itu dibuat antara lain untuk mobil-mobil dengan merek Dodge, Morris.

Pada tahun 1960 pengaruh otomotif Jepang masuk, diantaranya telah dikenal dengan merek-merek seperti Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi. Seiring dengan perkembangan pasar, perusahaan ini pun berkembang ke mobil ukuran kecil (mobil niaga). Keinginan konsumen pun telah bergeser dari konstruksi kayu ke

konstruksi baja (Steel Body) yang masih memakai sistem ketok.

Kemajuan teknologi mempengaruhi perusahaan ini untuk memakai sistem

jig sampai pada saat ini. Sistem jig (semi full pressed body), ini mengunakan

cetakan-cetakan kecil (per bagian) yang nantinya disambung menjadi satu

komponen body kendaraan. Produk dengan sistem ini disesuaikan dengan selera

konsumen karena untuk yang perlu disesuaikan dengan biaya yang tidak terlalu besar.

Adapun perkembangan selanjutnya menurut pemilik perusahaan bila

kondisi keuangan memungkinkan adalah menggunkan sistem full pressed body

yang menggunkan (cetak baku untuk satu komponen) dengan menggunkan sistem hidrolik. Sistem ini membutuhkan modal yang sangat besar karena untuk membuat satu cetakan, untuk satu komponen misalnya satu pintu depan dibutuhkan dana kurang lebih 1 miliar rupiah dan juga dengan menggunakan sistem ini sulit untuk merubah model sesuai dengan selera konsumen.

Dikarenakan cetakan tadi yang berbentuk permanent, tetapi di lain hal sistem ini

banyak memiliki keuntungan diantaranya adalah efisiensi waktu, efisiensi dalam


(43)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Terwujudnya produk berkualitas berbasis standar industry Indonesia dan

memenuhi kebutuhan dan kualitas melebihi harapan customer serta dapat

memenuhi kebutuhan pasar.

2. Misi

a. Mengembangkan nilai-nilai pelayanan terhadap kebutuhan pelanggan

sesuai dengan perinsip-prinsip perusahaan.

b. Mengoptimalkan teknologi dan sumber daya manusia yang bertumbuh

dalam kreativitas dan kemampuan.

c. Memberikan hasil yang maksimal dan tingkat resiko yang minimal

kepada perusahaan sehingga memberikan keuntunan dan kesejahteraan karyawan.

d. Melakukan harmonisasi dan sinergi kepentingan antara kepentingan

perusahaan dan pekerja guna memupuk semangant dan disiplin kerja, kesatuan dan persatuan dalam bersikap dan bertindak dalam rangka tercapainya tugas pokok, visi dan misi perusahaan.

e. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen.

f. Terwujudnya efesiensi dan produkfitas dalam menjalankan produksi

sehingga memberikan manfaaat bagi pemilik usaha, karyawan, pemasik dan konsumen.


(44)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

DIREKTUR

DIREKTUR

SEKERTARIS

SEKERTARIS LITBANG &

ENERGI LITBANG & ENERGI KA.BAG PRODUKSI KA.BAG PRODUKSI KABAG PEMASARAN KABAG PEMASARAN KABAG ADM PERSONALIA KABAG ADM PERSONALIA KASUBAG GUDANG KASUBAG GUDANG KASUBAG PEMBELIAN KASUBAG PEMBELIAN KASBAG ADM

KASBAG ADM SUB.FREE ASSSUB.FREE ASS KA.SUB

.PEMASARAN KA.SUB .PEMASARAN KASUB PAINT KASUB PAINT KASUB ASS KASUB ASS KASUB FINISHING KASUB FINISHING KASIE KOMPONEN KASIE KOMPONEN KASIE ASSEMBLING KASIE ASSEMBLING KASIE METAL FINISH KASIE METAL FINISH KASIE CAT KASIE CAT KASIE DEMPUL KASIE DEMPUL KASIE TRIMING KASIE TRIMING KASIE FINISHING KASIE FINISHING KASIE INSPEKSI KASIE INSPEKSI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


(45)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Fungsi dan tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Direktur

a. Membuat perancangan jangka panjamg

b. Bertanggung jawab atas tujuan, sasaran dan strategi perusahaan jangka

panjang

c. Membuat kebijakan prinsip-prinsip kerja bagi para kepala bagian

d. Mengarahkan dan mengawasi kepala bagian yang berada dalam rentang

kendalinnya

e. Mengadakan hubungan antara transaksi bisnis dengan pihak ketiga

f. Bertanggung jawab atas transaksi bisnis yang dilakukan denga pihak

ketiga

2. Kepala Bagian Produksi

a. Merencanakan dan membuat jadwal produksi

b. Memberi instruksi kepada kasub yang berada dalam rentang kendalinya

c. Menjamin bahwa proses produksi telah sesuai dengan metode dan aturan

yang ada

d. Memelihara dan mengganti peralatan produksi

e. Bertanggung jawab kepada dilektur

3. Kasub Assembling

a. Membuat konstruksi yang diinginkan

b. Memberi intruksi kepada kasie yang berada pada rentang kendalinya


(46)

d. Bertanggung jawab atas konstruksi yang dibangunnya

e. Menyerahkan hasil konstruksi kebagian painting

f. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi

4. Kasub Painting

a. Melakukan pengecekan ulang atas hasil yang diterima dari bagian

assembing

b. Mengendalikan hasil produksi yang tidak sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan

c. Memberi intrusi kepada kasie yang berada dalam rentang kendalinya

d. Mengarahkan dan mengawasi kasie yang berada dalam rentang kendalinya

e. Bertanggung jawab atas hasil pengecatan main body

f. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi

5. Kasub Finishing

a. Melakukan pemasangan kelengkapan mobil dan aksesoris

b. Melakukam pemeriksaan terakhir sebelum kendaraan siap jual

c. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi

3.2 Metode Penelitian

Untuk melakukan pemelitian yang baik diharuskan adanya suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metodologi untuk melakukan suatu penelitian.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri


(47)

variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan akan di implementasikan kepada pengguna

(user) di dalam suatu instansi khususnya di PT. Liling Putra.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi pada penelitian, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sumber data primer dan sumber data sekunder. Jenis dari metode sumber data primer yaitu wawancara dan observasi, sedangkan jenis metode sumber data sekunder yaitu cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia seperti buku-buku dan dokumentasi lainnya.

Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan mencatat.

1. Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi dalam perusahaan secara langsung ditempat kejadian. Penulis mengumpulkan data-data melalui Bagian Gudang di PT. Liling Putra, dimana penulis mengamati alur prosedur proses keluar dan masuknya barang yang sedang berjalan yang ada di gudang.


(48)

2. Wawancara (Interview)

Merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya secara tatap muka dan wawancara langsung

dengan objek penelitian (responden). Dalam hal ini penulis melakukan

wawancara dengan kepala bagian gudang yang bekerja di PT. Liling Putra langsung. Wawancara ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada peneliti.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari objek penelitian., data yang diperoleh peneliti melalui dokumentasi-dokumentasi yang ada di PT. Liling Putra. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen dasar yang di PT. Liling Putra yaitu diantaranya surat permohonan permintaan barang, surat pemesanan barang, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sebuah penelitian terutama pada saat menganalisis sistem akan lebih mudah jika menggunkan metode pendekatan dan pengembangan sistem sehingga yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Penyusun menggunakan metode pendekatan sistem dengan pendekatan

object oriented atau berorientasi objek. Pendekatan object oriented adalah cara memandang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkobinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas.


(49)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan oleh penulis yaitu model prototype. Model prototype ini merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

Sasaran Prototype secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Mengurangi waktu sebelum pemakai (user) melihat sesuatu yang

konkret dari usaha pengembangan sistem.

b. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai (user) kepada

pengembang (sistem developer).

c. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai (user) dengan

kesalahan yang lebih sedikit.

d. Meningkatkan pemahaman pengembang (sistem developer) dan

pemakai (user) terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

e. Menjadikan keterlibatan pemakai (user) sangat berarti dalam analisis

dan desain sistem.

Metode Prototype mempunyai kelebihan sebagai berikut :

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena

keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai

tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat. tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.


(50)

4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta

perubahan-perubahan.

Metode Model Prototype mempunyai kekurangan sebagai berikut :

1. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh - sungguh

dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap Prototype.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih

berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan Prototype.

3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang

dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam pembuatan Prototype,

ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.

5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototipe menjadi tak pernah

berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.


(51)

Gambar 3.2 Model Pengembangan Prototype

(Sumber : Pressman, Roger. 2002)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Use Case Diagram

Use case menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem (apa fungsinya). Yang mempresentasikan sebuah interaksi antar aktor dengan sistem (sebuah pekerjaan). Misalnya menambah data/membuat laporan. Aktor adalah sebuah entitas manusia mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Sebuah use case dapat menginclude funsionalitas use case lain.

2. Diagram Activity

Diagram aktivity menggambarkan berbagai aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, mulai titik awal, melalui kondisi yang mungkin terjadi, kemudian sapai pada titik akhir . diagram ini juga mampu menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Diagaram ini juga tidak memngambarkan proses-proses dan jalur.


(52)

3. Diagram Sequence

Diagram sequence menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang digunkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi hirizontal (objek yang terkait). Biasanya digunakan untuk mengambarkan sekenario atau rangkaian langkah-langkah yang di lakukan sebagai respon dari sebuah even untuk menghasilkan output tertentu.

4. Diagram Kelas(Class Diagram)

Diagram kelas adalah sebuah spesifikasi objek, yang memiliki atribut dan layanan /fungsional (metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lian,

seperti contaunment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Kelas memiliki tiga

hal pokok yaitu : Nama, Atribut, dan metode.

5. Diagram Komponen

Diagram komponen dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem. Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem yaitu :

a. Komponen user interface yang menangani tampilan.

b. Komponen bussiness procesiing yang menangani fungsi-fungsi proses

bisnis.

c. Komponen data yang menangani manipulasi data.


(53)

6. Diagram Deployment

Diagram deployment menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut :

a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan hardware.

b. Sistem client/server.

c. Sistem terdistribusi murni.

d. Rekayasa ulang aplikasi.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku

(behavoiur testing) yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari

perangkat lunak, pengujian black-box memungkinkan pembuat perangkat lunak

untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan menjalankan fungsional.

Pengujuan black-box dilakukan untuk menentukan beberapa macam

kesalahan, yaitu :

1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2) Kesalahan interface.

3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4) Kesalahan kinerja.


(54)

Pengujian ini dilakuakan pada tahap akhir dalam membuat perangkat

lunak tidak seperti pengujian white-box yang dilakukan di awal pembuatan, hal

tersebut dikarenakan pengujian black-box dengan sengaja menghiraukan steruktur


(55)

47

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem. Dimana menurut Jogiyanto (2005 : 129), analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Perancangan sistem informasi ini dimaksudkan sebagai sarana untuk memberikan informasi mengenai persediaan barang pada bagian gudang di PT. Liling Putra agar data barang masuk dan keluar lebih tertata rapi didalam database yang dibuat.Dan informasi tentang persediaan barang lebih jelas dan akurat.

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Untuk menentukan kebutuhan dari pengguna yaitu dengan cara menganalisis sistem yang sedang berjalan, kemudian mengevaluasinya. Adapun


(56)

hasil dari proses analisis sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Proses permintaan barang dilakukan oleh bagian produksi yang sedang

membutuhkan barang dengan langsung meminta kepada bagian gudang.

2. Bagian gudang persediaan barang yang diminta dari produksi. Apabila

barang masih tersedia, maka barang akan langsung diberikan kepada produksi yang memintanya. Apabila tidak ada, maka bagian gudang akan memesannya kepada supplier. Pemesanan barang ke supplier dilakukan apabila persediaan barang sudah habis.

3. Untuk memesan barang, bagian gudang harus membuat Surat Pemesanan

Barang yang ditujukan kepada supplier.

4. Supplier mengirimkan atau memberikan barang kepada bagian gudang,

dan bagian gudang mencatat barang masuk di buku agenda. Supplier memberikan faktur dan kwitansi, bagian gudang memberikan kontra bon sesuai jumlah barang dan nilai.

5. Apabila sudah dicatat di buku agenda barang masuk, maka barang

disimpan kedalam gudang .

6. Bagian gudang membuatkan laporan dan memberikan bukti permintaan

dan serah terima barang kepada Produksi yang meminta barang.


(57)

4.1.2.1 Use Case Diagram

Berikut ini adalah diagram use case yang menggambarkan proses utama dari sistem yang sedang berjalan :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang sedang Berjalan

Skenario Use Case Sistem yang sedang Berjalan

Nama Use Case : Permintaan Barang

Aktor : Produksi

Tabel 4.1 Skenario Use Case Permintaan Barang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Meminta barang kepada bagian

gudang

Produksi

Suplier

Permintaan barang

Pengeluaran barang <<extend>>

Cek ketersediaan <<include>>

Gudang

Pemesanan

Barang masuk

Pembuatan laporan pengeluaran barang

Pembuatan laporan barang masuk <<include>>

Cek barang masuk <<include>>


(58)

Aksi Aktor Reaksi Sistem

2. Menerima permintaan

3. Mengecek ketersediaan barang 4. Jika barang tidak tersedia maka

memberi tahu barang tidak tesedia

5. Jika barang tersedia maka merekap permintaan barang

6. Menerima barang sesuai Permintaan

Nama Use Case : Pengeluaran Barang

Aktor : Gudang

Tabel 4.2 Skenario Use Case Pengeluaran Barang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menerima surat permintaan

barang

2. Menyiapkan barang sesuai

permintaan

3. Mengirim barang sesuai


(59)

Aksi Aktor Reaksi Sistem

4. Menerima barang sesuai

permintaan

5. Mencatat laporan barang keluar

pada agenda

Nama Use Case : Pemesanan Barang

Aktor : Gudang

Tabel 4.3 Skenario Use Case Pemesanan Barang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Membuat surat pemesanan

barang

2. Menerima surat pemesanan

barang

3. Mengirim barang pesanan

4. Mengecek kondisi barang

5. Apabila barang baik maka

mengirim barang

6. Apabila barang rusak maka

mengembalikan barang yang rusak

7. Memberikan kontra bon

8. Menerima kontra bon


(60)

Nama Use Case : Pemasukan Barang

Aktor : Supplier

Tabel 4.4 Skenario Use Case Pemasukan Barang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menerima surat permintaan

barang

2. Mengirim barang pesanan

3. Menerima barang sesuai

permintaan

4. Mengecek barang masuk pada

agenda

4.1.2.2 Activity Diagram

Berikut ini adalah diagram activity yang menggambarkan aktivitas yang terjadi dalam sistem yang berjalan, diagram ini menjelaskan detail dari proses use case sebelumnya.


(61)

Gambar 4.2 Activity DiagramSistem Permintaan Barang yang sedang Berjalan

Gambar 4.3Activity Diagram Sistem Pengeluaran Barang yang Berjalan

Produksi Gudang

Meminta barang Menerima permintaan

Mengecek ketersedian barang

Memberi tahu barang tidak tersedia

Tidak ada

Merekap permintaan barang Menerima barang sesuai

permintaan

Ada

Gudang Produksi

Menerima surat permintaan barang

Menerima barang sesuai permintaan Menyiapkan barang

sesuai pesana

Mengirim barang sesuai permintaan

Mencatat laporan barang keluar pada agenda


(62)

Gambar 4.4Activity DiagramSistem Pemesanan yang Berjalan

Gambar 4.5Activity Diagram Sistem Pemasukan Barang yang Berjalan

Gudang Supplier

Membuat surat

pemesanan barang Menerima permintaan

Mengirim barang pesanan Mengecek kondisi

barang

Menerima kontra bon Menerima barang

Bagus

Mengembalikan barang yang rusak Tidak

Memberikan kontra bon

Menerima faktur dan kwitansi Memberikan faktur dan kwitansi

Supplier Gudang

Menerima surat permintaan barang

Mengirim barang

pesanan Menerima barangpesanan

Mengecek barang masuk pada agenda


(63)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan

Melihat dari sistem yang sedang berjalan, bahwa kegiatan dari proses pengeluaran dan pemasukan barang masih memiliki kekurangan dan kelemahan, antara lain sebagai berikut :

Tabel 4.5 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

No Masalah Pemecahan Masalah

1 Sudah menggunakan

komputer tetepi hanya untuk memasukan data barang saja dengan menggunakan myob.

Akan dibuatkan sistem informasi yang dapat mengolah seluruh data persediaan barang.

2 Tidak efektifnya pencatatan

dan pengecekan data stok barang.

Menerapkan database untuk pencatatan dan pengecekan, serta penyimpanan data stok barang.

3 Pembuatan laporan masih

memerlukan waktu yang lama karena data masih berupa dokumen.

Akan dibuatkan sistem untuk

mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan laporan data persediaan barang sehingga tidak ada lagi

keterlambatan dalam pelaporan seluruh transaksi persediaan barang.


(64)

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi sistem yang diinginkan untuk menggambarkan secara jelas proses-proses yang diinginkan oleh user. Sesuai dengan metode pendekatan yang

digunakan yaitu pendekatan Object Oriented, maka model yang digunakan untuk

menggambarkan seluruh proses adalah menggunakan UML.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang akan diaplikasikan bertujuan untuk memberikan

penjelasan atau mendefinisikan kepada pemakai program atau user. Dengan

demikian pembuatan program ini diharapkan dapat membatu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada dan dapat menghasilkan informasi seta laporan-laporan dengan cepat dan tepat. Adapun yang diusulkan merupakan langkah untuk lebih mengefetifkna dan mengefisienkan sistem yang lama dengan menggunakan sistem komputerisasi.

Adapun perancangan ini meliputi :

1. Perancangan Use Case Diagram dan skenarionya

2. Perancangan Activity Diagram

3. Perancangan Sequence Diagram

4. Perancangan Claas Diagram

5. Perancangan Component Diagram


(65)

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem persediaan barang ini dapat digambarkan sebagai bentuk fasilitas yang memberikan pelayanan untuk meringankan pekerjaan para pegawai.Dalam hal ini adalah pegawai dari Bagian gudang di PT. Liling Putra Bandung.Sistem informasi ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang ada, dan dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Diharapkan proses permintaan barang dapat dilakukan dengan efektif, proses pencarian dan pengecekan stok barang yang terdapat digudang dapat diketahui secara tepat dan akurat, pembuatan laporan pun menjadi lebih mudah dan user dapat secara langsung berinteraksi dengan sistem yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

Proses yang dapat dikerjakan oleh sistem informasi persediaan barang meliputi :

1. Pengelolaan data barang

2. Pengelolaan data supplier

3. Pengelolaan barang masuk

4. Pengelolaan barang keluar

5. Pengelolaan laporan

4.2.3 Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan dan telah mengevaluasi sistem, maka prosedur sistem yang diusulkan adalah :


(66)

1. Proses permintaan barang dapat dilakukan oleh bagian produksi, bagian

gudang mengecek pada system/aplikasi yang ada pada komputer. Bila barang

tersedia maka akan diproses permintaan barang.

2. Bagian gudang akanmenerima permintaan dari bagian produksi.

3. Apabila stok barang habis, bagian gudangakan melakukan pemesanan kepada

supplier.

4. Lalu barang masuk di input pada sistem yang telah dibuat untuk dibuatkan

laporan. Laporan dapat langsung dicetak dan diberikan kepada bagian administrasi dan kepada pimpinan.

5. Setelah stok barang terpenuhi, lalu proses barang keluar. Bagian gudang

menginputkan data barang yang diminta oleh produksi pada sistem yang telah dibuat, lalu langsung mencetak bukti barang keluar dan barang di berikan kepada baagian produksi. Dan stok barang pun secara otomatisakan berkurang. Data yang sudah di inputkan akan tersimpan pada sistem, apabila sewaktu-waktu di butuhkan maka dapat mencetak bukti barang keluar itu kembali.

6. Semua transaksi dari barang masuk sampai barang keluar mempunyai laporan

masing-masing yang tersimpan di sistem dibuat untuk mengetahui informasi dari transaksi tersebut.

4.2.3.1 Use case Diagramyang Diusulkan

Berikut ini adalah diagram use case yang menggambarkan proses utama dari sistem yang diusulkan.


(67)

Gambar 4.7 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Skenario Use Case Sistem yang Diusulkan

Nama Use Case : Login

Aktor : Bagian gudang

Tabel 4.6 Skenario Use Case Login

Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor masuk ke halaman

login system

2. Aktor mengisi form login

dengan username dan password

System

Gudang Produksi

Administrasi Mengelola transaksi

barang masuk

Login

Mengelola transaksi barang keluar

Mengelola laporan <<include>>


(68)

Aksi Aktor Reaksi Sistem

3. Sistem mengecek valid atau

tidaknya data username dan password yang diinputkan oleh aktor

4. Jika valid, sistem menampilkan

menu utama, jika tidak sistem menampilkan pesan eror.

Nama Use Case : Mengelola Transaksi barang masuk

Aktor : Bagian gudang

Tabel 4.7 Skenario Use Case Mengelola Transaksi Barang Masuk

Aktor Reaksi Sistem

1. Aktor memilih menu untuk

mengelola transaksi barang masuk

2. Sistem menampilkan halaman

untuk mengelola transaksi barang masuk

3. Aktor memilih tombol


(1)

99

“Ubah” dirubah dapat dirubah  ditolak Klik Tombol

“Tambah”

Data barang keluar dapat ditambah Data barang keluar dapat ditambah  diterima  ditolak Data barang keluar terisi lengkap lalu klik tombol “submit”

Data barang keluar telah tersimpan Data barang keluar telah tersimpan  diterima  ditolak Klik tombol “hapus”

Data akan terhapus Data akan terhapus

 diterima  ditolak

7. Pengujian menampilkan data laporan

Tabel 5.7 Pengujian menampilkan data laporan

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik Tombol “barang keluar”

Menampilkan pilih bulan dan pilih tahun

Menampilkan pilih bulan dan pilih tahun

 diterima  ditolak

Klik tombol “barang masuk”

Menampilkan pilih bulan dan pilih tahun

Menampilkan pilih bulan dan pilih tahun

 diterima  ditolak


(2)

Data laporan terisi lengkap lalu klik tombol “submit”

Akan menampilkan seluruh data laporan barang Akan menampilkan seluruh data laporan barang  diterima  ditolak Klik tombol “prin”

Akan

menampilkan seluruh data laporan barang dan prin Akan menampilkan seluruh data laporan barang dan prin  diterima  ditolak 8. Pengujian inputan data admin

Tabel 5.10 Pengujian inputan data admin

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik tombol “admin”

Akan muncul username,

password, confirm password, email

Akan muncul username, password, confirm password, email  diterima  Ditolak Klik Tombol “Tambah” Data permintaan dapat ditambah Data permintaan dapat ditambah  Diterima  Ditolak

Data admin terisi lengkap Data permintaan telah tersimpan Data permintaan telah tersimpan  Diterima  ditolak


(3)

101

lalu klik tombol “submit”

Klik tombol “hapus”

Data akan terhapus Data akan terhapus

 diterima  ditolak Pilih pencarian

dan masukan pencarian, jika ditekan enter

Akan

menampilkan data yang dicari

Akan

menampilkan data yang dicari

 diterima  ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara fungsional perangkat lunak sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh user.


(4)

102 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan membahas mengenai kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan. Serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang didapat dalam pengujian yang telah dilakukan, serta disesuaikan dengan tujuan awal dari penulisan tugas akhir ini, maka kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pembuatan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada bagian gudang di PT. Liling Putra adalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi persediaan barang yang berjalan saat ini masih belum efektif karena pencatatan dan pengecekan data stok barang, baik barang masuk dan barang keluar masih menggunakan buku agenda untuk mencatatnya, sehingga dalam proses pencarian data barang masuk, data barang keluar, data pesanan, data permintaan dan pembuatan laporan barang masuk, laporan barang keluar, masih kurang efektif.

2. Perancangan sistem informasi persediaan barang pada bagian gudang di PT. Liling Putra ini dirancang agar dapat memudahkan proses pekerjaan pegawai gudang itu sendiri dalam mengolah data barang masuk, barang


(5)

103

keluar. Serta dapat menyajikan informasi yang tepat dan akurat dari pembuatan laporan data barang masuk, laporan data barang keluar. Pengujian terhadap sistem informasi persediaan barang pada bagian gudang di PT. Liling Putra ini dilakukan untuk mengefaluasi dan meminimalkan kesalahan yang terdapat dalam proses pengolahan data barang masuk, barang keluar, serta laporan, baik laporan barang masuk, laporan barang keluar. Dan secara fungsionalitas sistem yang dirancang sudah dapat digunakan dan berfungsi sesuai yang diharapkan.

3. Implementasi sistem informasi persediaan barang pada bagian gudang di PT. Liling Putra ini sudah dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat digunakan untuk membantu semua proses pengolahan data barang masuk, barang keluar, serta pengolahan laporan baik laporan barang masuk, laporan barang keluar. Dan fungsi-fungsi yang dirancang sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6.2 Saran

Hasil pembuatan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada bagian gudang di PT. Liling Putra ini masih memungkinkan untuk dapat dikembangkan kedepannya, sehingga dapat menghasilkan sistem yang lebih baik lagi. Adapun saran yang dapat dikemukakan yaitu :

1. Diharapkan sistem dapat dikembangkan lagi dan dapat ditambahkan mengenai retur barang jika ada barang yang rusak dan tidak layak masuk ke gudang .


(6)

2. Pesanan barang pada sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan pesanan barang dapat dilakukan melalui akses online kepada supplier, tidak melalui telepon saja.