Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Bagian Logistik Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung

(1)

(2)

CABANG KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Sarjana S1 di Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

FRADITA EKA MULYANI 1.05.08.073

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

i

nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan dan kesehatan. Sebagai organisasi yang besar, PMI mempunyai banyak divisi atau unit kerja yang masing-masing membutuhkan barang dalam pekerjaannya. Bagian logistik Unit Transfusi Darah (UTD) merupakan gudang tempat penyimpanan barang-barang yang dibutuhkan oleh masing-masing unit kerja. Namun proses pengolahan data barang baik barang masuk, barang keluar, pesanan barang serta pembuatan laporan belum berjalan dengan baik karena belum terkomputerisasinya sistem persediaan barang yang ada pada UTD PMI ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI yang saat ini berjalan, untuk membuat perancangan sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI, untuk melakukan testing atau pengujian terhadap sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI, untuk melakukan implementasi terhadap sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Metode pendekatan sistemnya yaitu metode pendekatan berorientasi objek, dengan

metode pengembangan sistemnya menggunakan model prototype. Dan alat bantu

analisis yang digunakan yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence

Diagram, Class Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram.

Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java NetBeans 6.7.1 dengan database MySQL.

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI ini dapat membantu mengolah seluruh data persediaan barang. Pengecekan, pencatatan dan penyimpanan data dari mulai barang masuk, barang keluar, pesanan barang serta pembuatan laporan sudah dapat efektif karena semua data tersimpan dalam database yang dibuat dan pencarian data barang juga dapat lebih mudah, dengan demikian dapat membantu PMI dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kata Kunci : PMI, Persediaan Barang, Berorientasi Objek


(4)

ii

ofnational associations in Indonesia who engaged in humanitarian and social health. As alarge organization, PMI has many divisions or units, each of them requires many itemsin his work. Logistics department Blood Transfusion Unit (BTU) are the warehouse that stored the items required by eachwork unit. However, the processing of data items, in and out, ordering item and reporting have not been running properly because the curent inventory system are not computerized well. The purposeofthis researchis, to studying the curent inventory information system in the logistics department, designing the system, testing the system, and implement the inventory information system at PMI logistics department.

The research method are used descriptive method and data collection that conducted by observation and interview. System approach method are object-oriented approach, the method of system development are using prototype models. And analysis tool are used the Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Component Diagram and Deployment Diagram. The programming languageis used Java NetBeans 6.7.1 with MySQL databases.

The results of research obtained the inventory information system in the PMI logistics department that can help processing the entire data inventory. Checking, recording and stored the data from items in, items out, ordering items and the making of the report is more effectively because all the data is stored in a database and search data items can also be more easily, this can helping PMI in achieving the goals.


(5)

iii

Asalammu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemilik segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan dan ilmu kepada siapa yang

dikehendaki-Nya . Atas kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil’alamin

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan

Barang Pada Bagian Logistik Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung”. Disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat, baik berupa material maupun spiritual. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih dan hormat serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan dan dorongan yang telah penulis terima sejak melakukan


(6)

iv

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Dadang Munandar, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Lusi Meliana, S.SI., M.T. selaku Dosen Wali SI-2 angkatan 2008 yang telah

memberikan pengarahan kepada penulis.

6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis,

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

7. Seluruh pegawai PMI khususnya bagian logistik UTD terimakasih atas

bantuannya selama ini.

8. Ibu, Bapak dan adik-adiku tercinta serta keluarga besar lainya yang tanpa

batas memberikan kasih sayang serta doa dan dukungan yang tiada henti kepada penulis.

9. Untuk Yanti, Icha, Lele, Uly, Aufaa, Ria, Wina, Eii dan seluruh teman-teman


(7)

v

10. Untuk Ika, Endah, dan Rahma dari kosan 23 yang saling memotivasi sampai

skripsi masing-masing selesai tepat pada waktunya dan selalu membuat penulis semangat dalam menyusun skripsi ini.

11. Untuk sahabat-sahabatku Annas, Melati, Dewi, dan Indri terimakasih banyak

motivasinya yang membuat penulis selalu semangat.

12. Untuk seluruh teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terimakasih banyak atas doa dan semangatnya selama ini.

Tiada manusia yang sempurna, karena penulis sangat menyadari adanya keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki sehingga dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan segala Rahmat-Nya kepada kita semua.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Bandung, Agustus 2012


(8)

vi LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 11

2.1.1 Definisi Sistem ... 11

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 12

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 14

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 15

2.2.1 Definisi Informasi ... 15

2.2.2 Siklus Informasi ... 16

2.2.3 Kualitas Informasi ... 16

2.2.4 Nilai Informasi ... 18

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 18

2.4 Pengertian Persediaan Barang ... 20

2.5 Arsitektur Aplikasi ... 22


(9)

vii

2.6 Definisi Client Server ... 26

2.7 Perangkat Lunak Pendukung ... 27

2.7.1 Bahasa Pemrograman Java ... 27

2.7.2 Database MySQL ... 28

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 29

3.1.1 Sejarah PMI Cabang Kota Bandung ... 29

3.1.2 Visi dan Misi Palang Merah Indonesia ... 34

3.1.3 Struktur Organisasi PMI Cabang Kota Bandung ... 36

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 37

3.2 Metode Penelitian ... 51

3.2.1 Desain Penelitian ... 51

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 51

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 52

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 53

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 53

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 53

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 53

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 54

3.2.4 Pengujian Software ... 58

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 59

4.1.1 Analisis Kebutuhan ... 59

4.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 59

4.1.2.1 Use CaseDiagram ... 61

4.1.2.2 Activity Diagram ... 64

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 67

4.2 Perancangan Sistem ... 68

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 68

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 69

4.2.3 Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan ... 70

4.2.3.1 Use Case Diagram yang Diusulkan ... 71

4.2.3.2 Activity Diagram yang Diusulkan ... 79

4.2.3.3 Sequence Diagram yang Diusulkan ... 85


(10)

viii

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 93

4.2.5.1 Struktur Menu ... 93

4.2.5.2 Perancangan Input ... 94

4.2.5.3 Perancangan Output ... 99

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Sistem ... 104

5.1.1 Batasan Implementasi ... 104

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 105

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 105

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 106

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 108

5.1.6 Penggunaan Program ... 113

5.2 Pengujian ... 121

5.2.1 Rencana Pengujian ... 122

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 123

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 132

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 133

6.2 Saran ... 134

DAFTAR PUSTAKA ... 136 LAMPIRAN


(11)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Peran teknologi informasi sangat diperlukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, tidak hanya perusahaan besar tetapi perusahaan kecil juga memerlukan teknologi informasi demi kemajuan perusahaan dan untuk mengimbangi persaingan yang semakin ketat. Pemanfaatan teknologi komputerisasi pada perusahaan sangat membantu dan menunjang, baik dari segi operasional maupun dari segi pengambilan keputusan manajerial.

Suatu aplikasi dalam penerapan teknologi informasi yang berkaitan

dengan database yaitu sistem informasi mempunyai manfaat yang besar bagi

manusia antara lain untuk mempermudah melakukan proses penyimpanan data perusahaan yang begitu banyak agar data dapat terorganisir dengan baik oleh manusia yang mengelolanya didalam perusahaan tersebut. Sistem yang terkomputerisasi mampu menjawab kebutuhan perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Oleh karena itu, sistem komputerisasi dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan kompetensi serta keunggulan perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain.


(12)

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia. Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat banyak barang pada bagian logistik di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI, maka sangat diperlukan sebuah sistem yang dapat melakukan pencatatan dan pencarian yang lebih cepat dengan data yang menumpuk.

Tabel 1.1 Data Barang

No Nama Barang Satuan

1 Antisera Vial

2 Reagen Kit

3 NaCl Botol

4 Alkohol Botol

5 Antiseptik Botol

6 Ipoklorit Botol

7 Tabung Sample Darah Buah

8 Sarung Tangan Latek Dus

9 Kapas Kilogram

10 Yellowtip Buah


(13)

No Nama Barang Satuan

12 Timbangan Darah Buah

13 Micropipet Buah

14 Gunting Buah

15 Pinset Buah

16 Timbangan Badan Buah

17 Susu Ultra Dus

18 Biskuit Kilogram

19 Mie Cup Dus

20 Aqua/Air Cup Dus

21 Telur Kilogram

22 Under Pad Buah

23 Printer Barcode Buah

24 Scanner Buah

25 Komputer Buah

26 ATK Buah

27 Meja & Kursi Buah

28 Trolly Buah

29 Tape Recorder Buah

30 Sound Sistem Buah

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa terdapat banyak barang yang ada di gudang logistik UTD PMI ini. Maka sangat diperlukan sebuah sistem yang dapat


(14)

melakukan pengolahan data persediaan barang dengan tepat dan akurat. Bagian logistik UTD PMI belum mempunyai sistem yang terkomputerisasi sebelumnya, pencatatan data barang-barang masuk dan keluar serta stok barang masih harus membutuhkan buku agenda untuk mencatatnya, sehingga metode ini dirasakan kurang efektif dalam penyimpanan dan pencarian data stok barang karena cara ini yang akan sering memunculkan masalah-masalah baru yaitu akan mudah hilang atau rusak arsip yang berisikan data-data barang, serta akan lebih memakan banyak waktu lagi apabila dilakukan pencarian stok barang apa saja yang tersedia karena harus memeriksa satu persatu arsip yang berisikan data stok barang tersebut. Apalagi di kerjakan hanya dengan dua pegawai saja di bagian gudangnya, ini terasa sangat kurang efektif, oleh karena itu penulis ingin membantu dengan membuatkan suatu sistem informasi untuk meringankan dan mempermudah kedua pegawai tersebut.

Untuk memperkecil resiko dan permasalahan yang ada pada bagian logistik UTD PMI ini, maka perlu dibuatkannya sebuah sistem yang terkomputerisasi yang dapat membantu dan memberikan kemudahan kepada para pegawai dalam mengolah data barang masuk dan barang keluar serta data stok barang. Selain itu diharapkan Sistem Informasi ini mampu membantu dalam pengambilan keputusan untuk perusahaan dalam meningkatkan kualitas pada UTD PMI itu sendiri. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,

maka penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan

Barang pada Bagian Logistik Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung”.


(15)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasikan masalah yang akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang terjadi pada UTD PMI yaitu belum adanya sistem yang terkomputerisasi dan sangat tidak efektif apabila pencatatan dan pengecekan data stok barang baik barang masuk maupun barang keluar yang dilakukan dengan cara mengecek satu persatu barang yang ada digudang dan membuka kembali catatan yang sudah diarsipkan. Dari segi pembuatan laporan pun masih memerlukan waktu yang lama, karena pembuatan laporan dilakukan dengan merekap data persediaan barang yang ada digudang yang masih berupa dokumen. Dikhawatirkan hal tersebut akan menimbulkan masalah baru seperti akan mudah hilang dan rusak arsip yang berisikan data persediaan barang. Hal ini dirasakan kurang efektif karena hanya dikerjakan dengan dua pegawai saja yang ada di gudang logistik itu sendiri.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data yang diinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak akan tercapai, maka untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan harus


(16)

merumuskan masalah terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dari pembahasan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Persediaan Barang pada Bagian Logistik

UTD PMI yang saat ini berjalan

2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada

Bagian Logistik UTD PMI

3. Bagaimana Testing/Pengujian terhadap Sistem Informasi Persediaan

Barang pada Bagian Logistik UTD PMI

4. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang pada

Bagian Logistik UTD PMI

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maksud dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu Sistem Informasi Logistik pada UTD PMI yang mampu menangani masalah-masalah yang ada di perusahaan.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah berusaha memecahkan permasalahan yang sering terjadi, diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Persediaan yang sedang berjalan

pada Bagian Logistik UTD PMI

2. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Persediaan barang

pada Bagian Logistik UTD PMI

3. Untuk melakukan Testing/pengujian terhadap Sistem Informasi


(17)

4. Untuk melakukan Implementasi terhadap Sistem Informasi Persediaan Barang pada Bagian Logistik UTD PMI.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu dan pengembangan pengetahuan yang didapat selama dibangku perkuliahan. Dengan penyusunan tugas akhir ini diharapkan timbul suatu motivasi untuk meningkatkan kemampuan penguasaan disiplin ilmu yang ditekuni dalam bidang komputer dan dalam pembuatan aplikasi, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang sesungguhnya.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah yang terkait dengan sistem informasi logistik keluar masuk barang ini. Dan diharapkan dapat membantu mempermudah pekerjaan bagian-bagian yang terlibat didalam sistem ini, serta dapat menjadi alternatif solusi dalam mencatat, mencari serta mengolah data keluar masuknya barang dengan tepat dan akurat.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis Sistem Informasi Persediaan Barang ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Pengembang Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan perbandingan antara ilmu yang didapat secara teori dengan ilmu yang terjadi


(18)

langsung pada saat di lapangan (praktek) bagi pihak yang terkait khususnya dibidang Sistem Informasi.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain yang juga akan melakukan penelitian untuk tugas akhir atau skripsinya, sehingga dapat mempermudah peneliti dalam mendapatkan referensi untuk penulisannya.

c. Bagi Penulis

Bagi penulis, diharapkan dapat mengaplikasikan teori-teori yang sudah pernah dipelajari serta menambah wawasan sehingga kita dapat membandingkan bagaimana teori dan praktek yang sebenarnya. Dengan begitu, dapat pula mengembangkan dan mengoptimalkan ilmu pengetahuan yang kita miliki dengan pengalaman yang telah diperoleh dari perusahaan.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah yang ditangani oleh Sistem Informasi Persediaan Barang ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Persediaan Barang ini hanya digunakan dibagian

logistik atau gudang dengan bagian-bagian yang terkait lainnya yang ada di UTD PMI.

2. Sistem Informasi Persediaan Barang ini hanya menyediakan

informasi-informasi yang berkaitan dengan permintaan, pesanan, barang masuk, barang keluar serta laporan.


(19)

3. Sistem Informasi Persediaan Barang ini berbentuk software yang dirancang atau dibangun dengan bahasa pemrograman Java dan database menggunakan MySQL.

4. Stok persediaan barang minimum pada sistem ini yaitu sebanyak 5

barang pada masing-masing satuan.

5. Pesanan barang pada sistem hanya dapat memesan ke satu supplier

saja, tidak dapat memesan ke beberapa supplier.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung tepatnya di bagian logistik atau tempat penyimpanan barang (gudang) yang beralamatkan di Jalan Aceh No.79 Bandung. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret 2012 – Juli 2012. Berikut adalah rincian jadwal kegiatan penelitian :

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

NO KEGIATAN

BULAN (2012)

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan Data

1 Observasi

2 Wawancara

3 Dokumentasi

Mengembangkan Prototype

4 Mengumpulkan

Kebutuhan User

5 Membangun Program

Prototype

6 Pengujian Prototype

7 Evaluasi Prototype

Pengkodean Sistem Operasional


(20)

NO KEGIATAN

BULAN (2012)

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

9 Struktur Menu

10 Kodefikasi

11 Desain Input/Output

12 Menguji Sistem

Operasional

13 Evaluasi Sistem

Operasional

14 Implementasi Sistem


(21)

11

Landasan teori diperoleh dari studi literatur. Studi literatur diperlukan untuk mengeksplorasi teori-teori yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Fungsi dari teori adalah, pertama sebagai alat untuk mencapai satuan pengetahuan yang sistematis. Dengan demikian teori sangat penting dalam memperjelas pengetahuan sebagai dasar organisasi pemikiran. Kedua, teori menjadi pembimbing bagi penulis dalam melakukan penelitian.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi output atau informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.

2.1.1 Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai : “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Adapun pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya. Menurut Jogiyanto (2005 : 2) mendefinisikan sistem sebagai :


(22)

“Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau

sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components),

batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung

(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran

(objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen sistem (component), komponen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem (boundary), merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari

sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment), lingkungan luar dari sistem adalah

apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.


(23)

4. Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (input), masukan dapat berupa masukan perawatan

(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input

berupa sebuah program komputer, pada komputer data merupakan signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (output), adalah hasil energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem (process), suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian

pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem (objectives), suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal)

atau sasaran (objective). Sasaran sistem sangat menentukan sekali

masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.


(24)

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem Informasi

[ Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta ]

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang, diantaranya :

1. Sistem Abstrak, yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik (sistem teologia). Sedangkan Sistem Fisik, merupakan sistem yang ada secara fisik(sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dll).

2. Sistem Alamiah, yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam (sistem

matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dll). Sedangkan Sistem Buatan Manusia, merupakan sistem yang dirancang oleh manusia

melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine

system (contoh : sistem informasi).

3. Sistem tertentu (deterministic system), yaitu beroperasi dengan tingkah


(25)

dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan

(contoh : sistem komputer). Sedangkan Sistem Tak Tentu (probabilistic

system), adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi

karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (close system), adalah sistem yang tidak berhubungan dan

tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataanya tidak ada sistem yang

benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara

relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sedangkan Sistem Terbuka

(open system), yaitu sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 7) Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam Jogiyanto (2005:8) menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Dari pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.1 Definisi Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih bearti bagi yang menerimanya.


(26)

Suatu informasi dapat mempunyai nilai. Nilai dari informasi dapat ditentukan dengan dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.2.2 Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Seperti yang terdapat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.2 Siklus Informasi

[ Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta ]

2.2.3 Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 10). Kualitas dari suatu informasi (quality of

information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate),

Proses (Model)

Hasil Tindakan

Data (Ditangkap)

Input (Data)

Keputusan Tindakan Penerima Output (Information)

Dasar Data


(27)

tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Suatu kualitas informasi harus :

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan

(noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk dapat mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya


(28)

informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.4 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) Nilai dari informasi (value of information)

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan

dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (2005 : 11) “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada (Jogiyanto : 2005) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(29)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.


(30)

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Pengertian Persediaan barang

Persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam suatu perusahaan perdagangan pada dasarnya

hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran

yang sama yaitu disebut “Merchandise Inventory” (persediaan barang dagangan).

Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.

Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya. Biaya-biaya yang ditimbulkan tersebut salah satunya adalah biaya variabel, yang dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Procurement atau Ordering Cost

Ordering cost adalah biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan

frekuensi pesanan, yang terdiri dari :

1) Biaya selama proses pesanan

a) Persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pemesanan b) Penentuan besarnya kuantitas yang akan dipesan


(31)

2) Biaya pengiriman pesanan

3) Biaya penerimaan barang yang dipesan

a) Pembongkaran dan pemasukan ke gudang b) Pemeriksaan material yang diterima c) Mempersiapkan laporan penerimaan

d) Mencatat kedalam “Material Record Card”

4) Biaya-biaya processing pembayaran

a) Auditing dan perbandingan antara laporan penerimaan dengan pesanan yang asli

b) Persiapan pembuatan cheque untuk pembayaran c) Pengiriman cheque dan kemudian auditnya

2. Carrying Cost

Carrying cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya

persediaan. Penentuan besarnya carrying cost didasarkan pada “Average

Inventory” (persediaan rata-rata), dan biaya dinyatakan dalam persentase

dari nilai dalam rupiah dari average inventory. Biaya-biaya yang termasuk

kedalam carrying cost adalah :

1) Biaya penggunaan/sewa ruangan gedung

2) Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk kemungkinan

rusak

3) Biaya untuk menghitung atau menimbang barang yang dibeli

4) Biaya asuransi


(32)

6) Biaya absolescence

7) Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang

(Sumber : http://dansite.wordpress.com/pengertian-persediaan-inventory)

2.5 Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi disini menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2010 : 107). Sejarah network atau jaringan komputer berawal dari time-sharing networks, yaitu “rangkaian” terminal yang terhubung dengan komputer sentral yang disebut mainframe. Contoh time-sharing networks adalah IBM’s System Network Architecture (SNA) dan Digital’s network architecture.

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu : 1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang


(33)

sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi pemakai.

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer

Ada empat macam topologi jaringan yaitu : Topologi Bus, Topologi Star, Topologi Ring, Topologi Mesh.

1. Topologi Bus

Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai file server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Keunggulan topologi bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan disepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.


(34)

Gambar 2.3 Topologi Bus

[Sumber : Iwan Sofana, 2008, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]

2. Topologi Star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. Kelebihan topologi ini yaitu, kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut. Tingkat keamanan termasuk tinggi penambahan dan pengurangan station dapat dilakukam dengan mudah. Kekurangan jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

Gambar 2.4 Topologi Star

[Sumber : Iwan Sofana, 2008, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]

3. Topologi Ring

Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami


(35)

gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

Gambar 2.5 Topologi Ring

[Sumber : Iwan Sofana, 2008, Membangun Jaringan komputer, Informatika,

Bandung]

4. Topologi Mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

Gambar 2.6 Topologi Mesh

[Sumber : Iwan Sofana, 2008, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]


(36)

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer

1) Resource sharing, dapat menggunakan sumber daya yang secara

bersama-sama. Misalnya seorang pengguna yang berada di 100 Km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut dan seolah olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.

2) Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan

reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya semua file dapat disimpan atau dicopy kedua, ketiga atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila satu mesin rusak maka salinan dimesin lain bisa digunakan.

3) Menghemat uang, komputer berukuran kecil mempunyai rasio

harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lebih kecepatan komputer kecil/pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.

2.6 Definisi Client Server

Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya. Sistem client server dirancang untuk memisahkan layanan basis


(37)

data dari client, dengan penghubungnya menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basis data diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi sumber daya. Client server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat

meminta data atau informasi dari server. (Sumber :

http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-content/client_server.pdf).

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi. Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis adalah menggunakan bahasa pemrograman Java dan database menggunakan MySQL.

2.7.1 Bahasa Pemrograman Java

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James

Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystem saat ini merupakan bagian dari

Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintak yang terdapat

pada C dan C++ namun dengan sintak model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Java merupakan bahasa

pemrograman yang bersifat umum/non spesifik (general purpose), dan secara

khusus didesain untuk memanfaatkan dependensi implementasi seminimal mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java mampu


(38)

berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Java)

2.7.2 Database MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manamejen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instansi diseluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis

dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual

dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam

database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah

konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa

sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan

Interbase. (Sumber :


(39)

29

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian logistik UTD di PMI Cabang Kota Bandung.

3.1.1 Sejarah PMI Cabang Kota Bandung

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya bulan Oktober 1945 di Kota Bandung sering terjadi bentrokan antara Belanda dengan sekutu-sekutunya melawan pemuda-pemuda Indonesia yang tergabung dalam satuan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Akibat bentrokan tersebut berjatuuhan korban, baik dari pihak Belanda maupun pihak Indonesia.

Keadaan Palang Merah Indonesia (PMI) saat itu belum

mengkonsolidasikan dirinya, karena menjelang penyerahan dari pihak Nederlandsch Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI), atau Palang Merah Belanda di Indonesia. NERKAI pertama kali bermarkas di Palace Hotel dijalan Kebonjati Bandung.

Pada saat itu Palang Merah Indonesia masih belum bisa berbuat banyak. Sarana dan logistik masih sangat minim, namun demikian dengan semangat tidak mengenal lelah dan penuh percaya diri para sukarelawan mampu memberikan pertolongan, baik pertolongan pertama, dapur umum, obat-obatan maupun perawatan terhadap korban perang.


(40)

Sebelum peperangan reda, datang lagi musibah baru yaitu dengan meluapnya kali Cikapundung, pada tanggal 26 Nopember 1945 yang menghanyutkan harta benda yang tidak sedikit jumlahnya. Dengan penuh semangat dan keberanian anggota PMI memberikan pertolongan dan mengumpulkan mayat-mayat yang jumlahnya lebih dari lima ratus orang.

Korban yang selamat ditampung oleh Palang Merah Indonesia, dan kepada mereka diberikan makan, obat-obatan bahkan perumahan karena pada waktu itu Pemerintah Kota (Haminte) belum siap menanganinya.

Pergolakan politik di kota Bandung terus berjalan, bentrokan fisik melalui kontak senjata sering terjadi. Malah pada tanggal 28 Nopember 1945, rakyat kota Bandung yang berada disebelah utara jalan kereta api berduyun-duyun sambil membawa harta bendanya pindah keselatan, sementara pertempuran terus berkobar.

Markas PMI pun terkena mortir dan harus ikut pindah ke Rumah Sakit Situsaeur (R.S IMMANUEL). Disamping menghadapi beberapa kesulitan, pada saat itu ada hal yang menggembirakan, yaitu ditemukannya simpanan kapas dan oxygen yang jumlahnya puluhan peti. Dari hasil temuan itu PMI dapat membantu daerah lain seperti Yogyakarta dan Surabaya. Di rumah sakit Situsaeur, Palang Merah Indonesia memberikan pertolongan dan perawatan kepada korban pertempuran dan pasien-pasien lainnya bersama-sama dengan Jawatan Kesehatan Kota.


(41)

Palang Merah Indonesia juga turut memelihara rumah sakit-rumah sakit darurat yang ada di Soreang dan Ciparai Kabupaten Bandung. Pertempuran harus berlanjut peran Palang Merah Indonesia sangat dibutuhkan masyarakat terutama para korban peperangan, untuk itu PMI membentuk pos-pos Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) disepanjang jalan besar dan mendirikan rumah sakit darurat. Pada tanggal 24 Maret 1946 pemimpin tentara sekutu dengan tegas meminta agar rakyat yang berada disebelah selatan rel kereta api menyingkir dan meninggalkan kota sejauh sebelas kilometer dari pusat kota.

Pada saat itulah terjadi peristiwa yang mengenaskan, yaitu dibumi hanguskannya Bandung yang selanjutnya dikenal dengan peristiwa “Bandung Lautan Api”. Dengan kejadian tersebut Palang Merah Indonesia, lebih berperan lagi ikut memberikan pertolongan pada peristiwa ini. Peristiwa tragis ini berjalan sampai tahun 1949.

Situasi politik di Bandung mulai reda dan boleh dikatakan aman, Palang Merah Indonesia perlu dibenahi organisasinya. Oleh karena itu pada tanggal 26 Januari 1950 dibentuklah kepengurusan PMI Cabang Bandung yang diketuai oleh dr. Djoendjoenan Setiakusumah, dengan wilayah kerjanya meliputi Kotamadya dan Kabupaten bandung.

Menurut data di Markas Besar PMI, PMI cabang Bandung berdiri pada tanggal 2 Oktober 1945 dengan pengesahan dari pengurus besar PMI tanggal 20 Maret 1960, sedangkan menurut data PMI Daerah Jawa Barat, PMI Cabang Bandung berdiri pada tanggal 26 Januari 1950.


(42)

Sejak berdirinya PMI di daerah Jawa Barat pada tahun 1945 sampai menjelang awal tahun 1955 cabang-cabang PMI yang tersebar diseluruh Jawa Barat pada saat itu belum banyak jumlahnya yaitu PMI cabang Banjar, Sumedang, Bogor, Majalengka, Tasikmalaya, Garut, Bandung dan Cirebon sehingga pada saat itu belum dibutuhkan adanya kordinator di Jawa Barat, barulah menjelang tahun 1956 agaknya kebutuhan akan adanya kordinator ditingkat Provinsi Jawa Barat sungguh diperlukan lebih dengan kondisi pada saat itu juga dikuatkan pula oleh AD/ART PMI yang telah disempurnakan dan disahkan oleh kongres yang ke VI di Rawamangun pada tanggal 13 sampai 16 Desember 1954 dimana terdapat dalan Bab VIII pasal 41 yang menyatakan :

“Manakala oleh cabang-cabang dalam satu Propinsi dirasakan perlu dapat didirikan satu badan koordinasi.”

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada tanggal 26 Maret 1985 diadakan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) yang kemudian memutuskan bahwa PMI Cabang Bandung dipecah menjadi dua yaitu PMI Cabang Kotamadya Bandung dan PMI Cabang Kabupaten bandung. Berdasarkan keputusan Muscablub tersebut maka Wali Kotamadya Kepala Daerah Tk.II Bandung menerbitkan Surat Keputusan Nomor : 468/1425 Kesra, tanggal 1 April 1985, tentang Pembentukan PMI Cabang Kotamadya Bandung.

Sementara itu pengurus daerah PMI Jawa Barat dengan Surat Keputusan Nomor 122/Sekr/Peng/85, pada tanggal 27 Mei 1985, mengajukan permohonan kepada pengurus pusat PMI untuk mengesahkan pemecahan PMI Cabang


(43)

Bandung menjadi dua yaitu PMI Cabang Kotamadya Bandung dan PMI Cabang Kabupaten Bandung.

Dengan Surat Keputusan Nomor : 017/S.KP/CB/PP/Peng/85, tanggal 4 Juli 1985 Pengurus Pusat PMI antara lain memutuskan bahwa, terhitung mulai tanggal 26 Maret 1985 mengesahkan pemecahan PMI Cabang Bandung menjadi dua yaitu, PMI Cabang Kotamadya Bandung dan PMI Cabang Kabupaten Bandung.

Selanjutnya Pengurus Pusat PMI dengan Surat Keputusan Nomor : 018/S.KP/CB/PP/Peng/85, tanggal 4 Juli 1985 memutuskan bahwa terhitung mulai tanggal 26 Maret 1985 mengesahkan Susunan Pengurus Cabang PMI Kotamadya Bandung Masa Bhakti 1985 s/d 1989.

Dengan Surat No. 2230/K/1994, tanggal 7 Januari 1994 Pengurus Cabang PMI Kotamadya Bandung mengajukan perubahan Susunan Pengurus Periode 1991-1997 dengan menambah satu orang anggota pengurus yaitu Dra. Hana Maridiana. Berdasarkan SK.PD.PMI Jawa Barat No. 168/S.KP/PD/CB/Peng/94, tanggal 19 januari 1994, mengangkat Sdr. Dra. Hana Maridiana sebagai anggota pengurus Cabang PMI Kotamadya Bandung periode 1993-1997.

Sehubungan dengan adanya alih tugas ke daerah lain, Sdr. Dr. H. Gunadi s. Bhinekas, M.Kes. selaku Wakil Ketua II mengundurkan diri dari Kepengurusan Cabang PMI Kotamadya Bandung periode 1998-2003. Berdasarkan Surat Keputusan PD.PMI Jawa Barat No. 100/S.KP/PD/MTS/2000, tanggal 21 Juli 2000 tentang Mutasi Pengurus Cabang PMI Kota Bandung Masa Bhakti 1998-2003. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi


(44)

Daerah perihal perubahan nama Kotamadya Bandung menjadi Kota Bandung, begitu pun PMI Cabang Kotamadya Bandung berubah nama menjadi PMI Cabang Kota Bandung.

Selanjutnya, pemilihan ketua pengurus cabang diselenggarakan dalam acara Musyawarah Cabang PMI Kota Bandung dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2003. Merupakan sejarah baru dan pertama kali untuk PMI Cabang Kota Bandung, bahwa pemilihan Ketua Pengurus Cabang Masa Bhakti 2003-2008 dilaksanakan secara demokrasi/pemilihan secara langsung oleh peserta Muscab/Ranting PMI se-Kota Bandung.

Pada tanggal 17 Februari 2007, diselenggarakan Musyawarah Cabang Luar Biasa PMI Kota Bandung yang dihadiri oleh unsur PMI Daerah Jawa Barat, Pengurus PMI Cabang Kota Bandung serta utusan dari 26 Ranting PMI, dan salah satu utusan Ranting Walk out/keluar setelah acara pemilihan ketua. Dalam waktu dua hari ketua terpilih bersama tim Formatur untuk menyusun Susunan Pengurus Cabang PMI Kota Bandung Masa Bhakti 2007-2012 dan pada tanggal 26 Februari 2007 dilaksanakannya acara Pelantikan dan Serah Terima Pengurus Cabang.

3.1.2 Visi dan Misi Palang Merah Indonesia

Visi Palang Merah Indonesia

“Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan dan memberikan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.”


(45)

Misi Palang Merah Indonesia

1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip

Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

2. Melaksanakan kesiagaan di dalam penanganan bencana dan konflik yang

berbasis pada masyarakat.

3. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat.

4. Berperan aktif dalam penanganan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan

NAPZA.

5. Menggerakan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan.

6. Meningkatkan kapasitas organisasi diseluruh jajaran PMI secara

berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.

7. Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi diseluruh jajaran PMI

guna meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan dana agar visi, misi dan progr am PMI dapat diwujudkan secara berkesinambungan.


(46)

(47)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Adapun Deskripsi tugas yang ada di Palang Merah Indonesia Kota Bandung adalah :

1. Pengurus PMI Cabang

Pengurus adalah penaggungjawab pelaksan tugas pokok dan fungsu PMI cabang, yang pelaksanaannya dilakikan baik oleh Markas maupun oleh Unit Transfusi Darah (UTD) PMI.

Tugas pokok pengurus ialah malaksanakan :

a. Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI.

b. Pokok-pokok Kebijakan PMI Pusat dan PMI Daerah disesuikan dengan

kondisi dan kemampuan PMI Cabang.

c. Peraturan, Keputusan, Intruksi dan Pedoman dari PMI Pusat dan PMI

Daerah sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART PMI, disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan PMI Cabang.

d. Pokok-pokok Kebikakan PMI Cabang yang ditetapkan oleh Musyawarah

Cabang (Muscab) pada periode yang bersangkutan.

2. Markas PMI Cabang

Markas adalah kelengkapan organisasi PMI, sebagai sarana Pengurus untuk malaksanakan tugas dan kewajiban sesuai AD/ART PMI.


(48)

a. Menyelenggarakan administrasi meliputi bidang kepegawaian, keuangan,

ketatausahaan, kerumahtanggaan, aset/perlengkapan/perelatan dan

kehumasan.

b. Membuat perencanaan dan melaksanakan pengawasan dan pengendalian.

c. Melayani kegiatan organisasi tingkat PMI Cabang dan PMI Ranting.

d. Melaksanakan kegiatan pelayanan Kepalangmerahan.

e. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana.

3. Unit Transfusi Darah

Unit Transfusi Darah (UTD) adalah pelayanan teknis yang berkedudukan di bawah Pengurus PMI Cabang. Adapun tugas dari Unit Transfusi Darah ialah :

a. Melaksanakan penyediaan darah transfusi yang berkulitas, aman, efektif

dalam jumlah yang cukup.

b. Melaksanakan sistem manajemen kualitas palayanan darah sesui

ketentuan.

c. Melaksanakan pelecakan penyebab terjadinya reaksi transfusi darah sesui

ketentuan.

4. Bagian Administrasi

Bagian Aministrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Markas di Bidang Administrasi dan Bidang Administrasi juga mempunyai fungsi pembinaan,pengelolaan organisasi dan komunikasi, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, aset/perlengkapan/peralatan dan kerumahtanggaan adapun tugas pokok dari bagian administrasi ialah :


(49)

a. Membantu dan mewakili Kapala Markas sesuai bidang tugasnya.

b. Memimpin dan mengkordinasikan pelaksanaan dan fungsi Kepala Sub

Bagian Organisasi dan Komunikasi, Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana serta Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik.

5. Bidang Pelayanan

Bidang pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas UTD dalam peyanan donor dan darah, dan di pimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertanggungjawab kepada Kepala UTD. Adapun tugas pokok dari bagian pelayanan ialah :

a. Memimpin dan mengkordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi seksi

Pelayanan Donor dan Seksi Pelayanan Darah.

b. Membantu dan mewakili Kepala UTD sesuai bidang tugasnya.

6. Sub Bagian Organisasi Komunikasi

Sub Bagian Organisasi dan Komunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi di Bidang Organisasi dan Komunikasi dan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkewajiban melaksanakan tugasnya dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Administrasi. Adapun tugas pokok dari Sub Bagian Organisaso dan Komunikasi ialah :

a. Penyebarluaskan Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Internasional serta Hukum Perikemanusian Internasional (HPI) dengan berbagai cara dan media.


(50)

b. Penyebarluaskan inforamsi langsung kepada masyarakat dan atau melalui media massa, secara berkala dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

c. Penyelenggaraan komunikasi dua arah mengenai hal-hal yang penting

untuk memperoleh pengertian dan pemahaman dari masyarakat.

d. Penyelenggaraan Konferensi Pers dan atau penyempaian keterangan Pers

oleh Ketua atau anggota Pengurus atau Pejabat Markas dan atau UTD yang diberi wewenang untuk itu.

e. Pembuatan dokumentasi foto, kalender, audio, video, guntingan surat

kabar (kliping) dan jenis-jenis dokumentasi lainnya.

f. Pelayanan tamu yang memerlukan informasi dan atau melakukan survey,

penelitian, kerja praktek atau kunjungan peninjauan.

g. Penyusunan data dan menyediakan bahan informasi atau siaran yang siap

pakai.

h. Penyelenggaraan perpustakaan dan ruang data.

i. Melayani kegiatan organisai PMI Cabang dan PMI Ranting.

j. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan tugas dan fungsi PMI

Ranting.

k. Pelayanan RFL (Restoring Family Link) dengan menyampaikan dan atau

menghubungkan berita keluarga yang terputus/hilang baik di dalam maupun di luar negeri.

7. Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana

Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi di bidang Keuangan dan


(51)

Sumber Dana. Adapun tugas pokok dari Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana ialah :

a. Membantu dan mewakili Kapala Bagaian Administrasi sesuai bidang

tugasnya.

b. Mengatur penyediaan uang untuk keperluan sehari-hari sesuai peraturan

yang berlaku.

c. Menerima, penyimpanan dan pengeluaran uang dan atau surat uang giral

sesui peraturan yang berlaku.

d. Membayar gaji pegawai, honor dan uang tugas lainnya.

8. Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran

Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana di bidang Penerimaan dan Pengeluaran uang. Adapun tugas pokok dari Bandahara Penerimaan dan Pengluaran ialah :

a. Menerima dan menyimpan uang.

b. Menyetorkan dan mengambil uang ke dan dari bank atas penugasaan

Kepala Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana.

c. Malakukan panagihan pada pihak ketiga.

d. Membayar gaji pegawai, honor, uang tugas dan belanja lainya sesuai

dengan tanda bukti pengeluaran uang.


(52)

9. Urusan Pembukuan dan Pelaporan

Urusan Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana di bidang Pembukuan dan Pelaporan Keuangan. Adapun tugas pokok dari Urusan Pembukuan dan Pelaporan ialah :

a. Melaksanakan pencatatan baik penerimaan maupun pengeluaran sesuai

dengan tanda bukti.

b. Melaksanakan pembukuan dan membantu penyusunan anggaran tahunan.

c. Membuat laporan keuangan bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

d. Membuat laporan neraca keuangan.

e. Menyipan dan mengarsipkan surat/daftar/kwitansi sebagai tanda bukti

penerimaan atau pengeluaran.

f. Menyediakan data keuangan untuk keperluan pimpinan dalam mengambil

keputusan.

10. Urusan Pengendalian Anggaran

Urusan Pengendalian Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana di bidang Pengendalian dan Pengwasan Anggaran. Adapun tugas pokok dari Urusan Pengendalian Anggaran ialah :

a. Menghimpun, menyusun dan mengevaluasi data dan atau laporan kegiatan

keuangan, barang dan lain-lain.


(53)

c. Pengewasan dan pengendalian administratif terhadap pelaksanaan program, realisasi anggaran dan barang.

d. Evaluasi terhadap pelaksanaan program/kegiatan dan verifikasi teradap

bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran uang dan barang.

e. Memberikan saran perbaikan atas penyimpangan pelaksanaan

program/kegiatan, penerimaan dan pengeluaran uang serta barang yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

11. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik

Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi di bidang Umum, Kepegawaian dan Logistik. Adapun tugas dari Sub Bagian Umum, Kepagawaian dan Logistik ialah :

a. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan naskah, surat menyurat, pengarsipan

dan pembuatan laporan kegiatan.

b. Pekerjaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungnan

dan ruang, pemeliharaan bangunan dan kebutuhan jamuan sehari-hari.

c. Pengadministrasian dan pengelolaan aset/perlengkapan/peralatan,

pemeliharaan dan perbaikan barang-barang inventaris.

d. Pemeliharaan, pengeturan dan memenuhi kebutuhan angkutan/kendaraan

untuk pelaksanaan tugas.

e. Penyelenggaraan administrasi pegawai Markas (Daftar gaji, daftar urusan

dll).


(54)

g. Pengelolaan kesejahtraan pegawai.

h. Pembinaan disiplin, pendidikan, pelatihan dan peningkatan mutu pegawai.

i. Mengurus asuransi, pajak, pengibatan dan kesejtraan pegawai.

j. Mengelola administrasi aset/perlengkapan/peralatan.

k. Mengajukan keperluan/pengadaan barang/peralatan oprasional Markas

sesuai kebutuhan.

12. Urusan Umum dan Logistik

Urusan Umum dan Logistik mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik. Adapun tugas pokok dari Urusan Umum dan Logistik ialah :

a. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan naskah, surat menyurat, pengarsipan

dan pembuatan laporan kegiatan.

b. Pekerjaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungnan

dan ruang, pemeliharaan bangunan dan kebutuhan jamuan sehari-hari.

c. Pengadministrasian dan pengelolaan aset/perlengkapan/peralatan,

pemeliharaan dan perbaikan barang-barang inventaris.

d. Mengajukan keperluan/pengadaan barang/peralatan oprasional Markas

sesuai kebutuhan.

13. Urusan Kepegawaian

Urusan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik. Adapun tugas pokok dari Urusan Kepegawaian ialah :


(55)

b. Perancanaan pembinaan karier, formasi dan kebutuhan pegawai.

c. Pengelolaan kesejahtraan pegawai.

14. Sub Penanggulangan Bencana

Seksi Penanggulangan Benca mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan di bidang penanggulangan benca. Adapun tugas dari Sub Penanggulangan Benca ialah :

a. Memelihara dan menyiagakan sarana dan peralatan untuk

pertolongan/bantuan.

b. Menyediakan barang-barang untuk bantuan.

c. Mengatur penugasan tenaga pelaksana untuk selalu siaga.

d. Menyiapkan dan mengatur tenaga, sarana dan peralatan untuk pelaksanaan

pertolongan pertama, evakuasi korban di berbagai kondisi, tendanisasi dan lain-lain.

e. Memberi bantuan dan pertolongan kepada bencana/musibah/kecelakaan.

f. Membuat perencanaan kegiatan pelayanan sosial dan kesehatan dengan

sasaran dan bentuk pelayanan dan atau bantuan sesuai kemampuan.

g. Mengadakan kordinasi dengan instansi/lembaga/organisasi terkait untuk

kerjasama Yankesos.

15. Seksi Pelayanan Kesehatan Sosial, Rekrutmen dan Pelestarian Donor

Seksi Pelayanan Kesehatan Sosial (Yankesos), Rekrutmen dan Pelestarian Donor mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan dalam hal Yankesos, Rekrutmen dan Pelestarian Donor. Adapun


(56)

tugas dari Seksi Pelayanan Kesehatan Sosial, Rekrutmen dan Pelestarian Donor ialah :

a. Mengkordinasikan pelayanan poliklinik.

b. Melaksanakan program informasi pencegahan HIV/AIDS.

c. Melaksanakan pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat.

d. Bersama dengan Sub Bagian Organisasi dan Komunikasi mengadakan

penerangan, penyuluhan dan memotivasi masyarakat untuk menjadi donor darah sukarela.

e. Melakukan pendekatan kepada instansi /lembaga/organisasi untuk

membina dan membentuk Keluarga Donor Darah (KDD).

f. Melaksanakan pengarahan dan penerimaan donor.

g. Melaksanakan pembinaan donor dengan mengadakan kunjungan,

pertemuan, pemberian penghargaan, pelayanan yang baik dan kemudahan-kemudahan lainnya.

h. Membina dan menambah donor sukarela.

i. Membuat jadwal pengambilan darah di luar UTDC/kegiatan mobil unit.

16. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Bidang Pelayanan pada bidang pengembangan sumber daya manusia. Adapun tugas dari Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia ialah :

a. Memberikan pengetauan, mengadakan pendidikan dan pelatuhan


(57)

b. Membina dan menambah anggota PMI, anggota Palang Merah Remaja (PMR), anggota Korps Sukarela (KSR), anggota Tenaga Sukarela (TSR) dan Relawan lainnya.

c. Bekerjasama dan berkordinasi dengan instansi/lembaga/organisasi terkait.

d. Membuat dan menyiapkan kurikulum Diklat Kepalangmerahan.

17.Bidang Manajemen Kualitas

Bidang Manajemen Kualitas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas UTD pada bidang manajemen. Adapun tugas dari Bidang Manajemen Kualitas ialah :

a. Mengawasi kondisi peralatan dan mutu reagensia yang dipergunakan

untuk pemeriksaan/uji saring, pengolahan dan uji cocok serasi darah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Pencatatan pelaksanaan pemeriksaan/uji-saring, pengolahan dan uji cocok

serasi darah sesuai dengan prosedur keja standar yang berlaku.

18. Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran

Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi. Adapun tugas pokok dari Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran ialah :

a. Menghimpun, menyusun dan mengevaluasi data dan atau laporan

kegiatan, keuangan, barang dan lain-lain.

b. Menyusun dan membuat perencanaan program kerha UTD berikut rencana


(58)

19. Seksi Pelayanan Donor

Seksi Pelayanan Donor mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan dalam hal pelayanan donor. Adapun tugas dari Seksi Pelayanan Donor ialah :

a. Pendataan dan registrasi donor.

b. Pengambilan darah donor, baik dalam lingkungan PMI maupun di luar

kantor PMI.

20. Sub Seksi Donor

Sub Seksi Donor mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Seksi Pelayanan Donor. Adapun tugas pokok dari Sub Seksi Donor ialah :

a. Menghimpun, menyusun dan memelihara data donor yang praktis dan atau

denga peralatan yang canggih (komputerisasi).

b. Membuat dan memberikan Kartu Anggota Donor (KAD) kepada para

donor.

c. Melayani donor baru, donor lama dan donor pengganti yang akan

menyumbangkan darahnya.

21. Sub Seksi Pengambilan Darah

Sub Seksi Pengambilan Darah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Seksi Pelayanan Donor dalam hal penyelenggaraan pengambilan darah, baik di UTDC maupun di luar UTDC/kegiatan mobil unit. Adapun tugas dari Sub Seksi Pengambilan Darah ialah :

a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan donor yang akan menyumbangkan


(59)

b. Memelihara dan menyiapkan sarana dan peralatan pengambilan darah sesui ketentuan/peraturan yang berlaku

22. Seksi Pelayanan Darah

Seksi Pelayanan Darah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan dalam hal pelayanan darah.

23. Sub Seksi Komponen

Sub Seksi Komponen mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Seksi Pelayanan Darah dalam pembuatan dan penyediaan komponen darah. Adapun tugas pokok dari Sub Seksi Komponen ialah :

a. Memelihara dan mempersiapkan sarana dan peralatan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

b. Melaksanakan pembuatan komponen darah sesui ketentuan yang berlaku,

untuk persediaan dan atau untuk memenuhi permintaan.

c. Melaksanakan perlakuan terhadap komponen darah sesuai ketentuan yang

berlaku.

d. Melakukan pencatatan/pelaporan terhadap pelaksanaan pembuatan

komponen.

24. Sub Seksi Uji Saring

Sub Seksi Uji Saring mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Seksi Pelayanan Darah dalam hal memeriksa darah atau screening serologi. Adapun tugas pokok dari Sub Seksi Uji Saring ialah :

a. Memelihara dan menyiapkan sarana, peralatan dan bahan lainya yang


(60)

b. Melaksanakan uji saring darah donor dengan memeriksa VDRL,HbsAg,HVC,HIV dan atau pemeriksaan lainya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Membuat catatan/laporan tentang uji saring pemeriksaan yang dilakukan.

25. Sub Seksi Penyimpanan

Sub Seksi Penyimpanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Seksi Pelayanan Darah dalam hal penyimpanan darah. Adapun tugas pokok dari Sub Seksi Penyimpanan ialah :

a. Melaksanakan penyimpanan darah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Memonitor suhu tempat penyimpanan darah sesuai dengan jenis darah

yang disimpan.

c. Melayani dan mengatur distribusi darah untuk Bank Darah Rumah Sakit

dengan memperlihatkan cara pengiriman dan perlakuan darah yang dikirim.

d. Membuat catatan/laporan darah yang masuk/disimpan dan yang

dikeluarkan dari tempat penyimpanan.

26. Sub Seksi Permintaan

Sub Seski Permintaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Seksi Pelayanan Darah dalam hal permintaan darah. Adapun tugas pokok dari Sub Seksi Permintaan ialah :

a. Menyiapkan sarana dan peralatan yang diperlukan untuk melayani


(61)

b. Menerima permintaan darah sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan.

c. Melakukan uji serasi darah pasien dengan darah UTDC sesuai dengan

ketentun yang berlaku.

d. Membuat catatan/laporan tentang palayanan permintaan darah dan uji

serasi yang dilakukan.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Umi Narimawati (2010:29) Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:29) Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk ke dalam penelitian yang bersifat tindakan

(Action Research). Dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan akan di implementasikan kepada pengguna (user) di dalam suatu instansi khususnya di PMI Cabang Kota Bandung.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sumber data primer dan sumber data sekunder. Jenis dari metode sumber


(62)

data primer yaitu wawancara dan observasi, sedangkan jenis metode sumber data sekunder yaitu cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia seperti buku-buku dan dokumentasi lainnya.

Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan mencatat.

1. Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi dalam perusahaan secara langsung ditempat kejadian. Penulis mengumpulkan data-data melalui Bagian Logistik di Bidang Pelayanan UTD, dimana penulis mengamati alur prosedur proses keluar dan masuknya barang yang sedang berjalan yang ada di gudang.

2. Wawancara (Interview)

Pada metode ini, penulis menyiapkan beberapa daftar pertanyaan yang berhubungan dengan sistem informasi logistik dan akan diajukan kepada orang yang berwewenang untuk menyampaikan informasi tersebut lalu penulis mengadakan tanya jawab langsung, dalam hal ini pegawai yang ditunjuk yaitu Kepala Bagian Logistik itu sendiri untuk memberikan informasi kepada peneliti.


(63)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti melalui dokumentasi-dokumentasi yang ada di UTD PMI. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen dasar yang di UTD PMI yaitu diantaranya surat permohonan permintaan barang, surat pemesanan barang, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan berorientasi objek.

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011 : 86). Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan oleh penulis yaitu model prototype. Model prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.


(1)

dicetak langsung dicetak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara fungsional perangkat lunak sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh user.


(2)

133 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan membahas mengenai kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan. Serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang didapat dalam pengujian yang telah dilakukan, serta disesuaikan dengan tujuan awal dari penulisan tugas akhir ini, maka kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pembuatan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada bagian Logistik UTD PMI adalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi persediaan barang yang berjalan saat ini masih belum efektif karena pencatatan dan pengecekan data stok barang, baik barang masuk dan barang keluar masih menggunakan buku agenda untuk mencatatnya, sehingga dalam proses pencarian data barang masuk, data barang keluar, data pesanan, data permintaan dan pembuatan laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan pesanan barang, dan laporan permintaan barang masih kurang efektif.

2. Perancangan sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI ini dirancang agar dapat memudahkan proses pekerjaan


(3)

pegawai gudang logistik itu sendiri dalam mengolah data barang masuk, barang keluar, data pesanan dan data permintaan. Serta dapat menyajikan informasi yang tepat dan akurat dari pembuatan laporan data barang masuk, laporan data barang keluar, laporan pesanan barang, dan laporan permintaan barang.

3. Pengujian terhadap sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI ini dilakukan untuk mengevaluasi dan meminimalkan kesalahan yang terdapat dalam proses pengolahan data barang masuk, barang keluar, pesanan, dan permintaan serta laporan, baik laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan pesanan barang, dan laporan permintaan barang. Dan secara fungsionalitas sistem yang dirancang sudah dapat digunakan dan berfungsi sesuai yang diharapkan.

4. Implementasi sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI ini sudah dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat digunakan untuk membantu semua proses pengolahan data barang masuk, barang keluar, pesanan dan permintaan, serta pengolahan laporan baik laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan pesanan barang, dan laporan permintaan barang. Dan fungsi-fungsi yang dirancang sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6.2 Saran

Hasil pembuatan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada bagian Logistik UTD PMI ini masih memungkinkan untuk dapat dikembangkan


(4)

135

kedepannya, sehingga dapat menghasilkan sistem yang lebih baik lagi. Adapun saran yang dapat dikemukakan yaitu :

1. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan kembali dan dapat digunakan pula oleh bagian logistik dan unit kerja dengan bagian-bagian yang terkait seperti bagian kepegawaian, dan lainnya yang ada pada Markas PMI tidak hanya di UTD.

2. Diharapkan sistem dapat dikembangkan lagi dan dapat ditambahkan mengenai retur barang jika ada barang yang rusak dan tidak layak masuk ke gudang logistik.

3. Pesanan barang pada sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan pesanan barang dapat dilakukan ke beberapa supplier, tidak hanya ke satu supplier saja.


(5)

136

Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

Iwan Sofana. 2010. CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Rosa A.S dan M. Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur Dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Genesis. Bekasi.

http://dansite.wordpress.com/pengertian-persediaan-inventory/ 22 Juni 2012.

http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-content/client_server.pdf/ 22 Juni 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/Java/ 26 Juni 2012.


(6)

CURICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Fradita Eka Mulyani Tempat, tanggal lahir : Tegal, 16 Maret 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jalan Tubagus Ismail Dalam No.23 Bandung 40132 Tinggi, berat badan : 153 cm, 50 kg

Kesehatan : Baik

Telepon : 085 759 722 781

Email : fraditaeka@ymail.com

PENDIDIKAN

1997 - 2002 : SDN Sumber Jaya 04 Tambun Selatan Bekasi 2002 - 2005 : SMPN 3 Tambun Selatan Bekasi

2005 - 2008 : SMAN 2 Tambun Selatan Bekasi

2008 - 2012 : Program Sarjana S1 Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia Bandung