Pengaruh Kompetensi, Independensi, Kemahiran Profesional Dan Motiv Asi Auditor Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada Kantor Aknntan Publik Big Four Di Jakarta
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KEMAHIRAN
PROFESIONAL DAN MOTIV ASI AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris pada Kantor Aknntan Publik Big Four di Jakarta)
Universitas Islam Negeri
SYAR!F HIDAYATULLAH JAKAl'{TA
Oleli:
TOMI ARIANTO
207082000340
JURUSAN AKUNTANSI
FAJ(ULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
VIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAJ(ARTA
2010
PENG AR UH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KEMAHIRAN
PROFESIONAL, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT
(Stu di Empiris pada Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk l\lcmenuhi Syarat-Syarat gun a Meraih Gdar Sarjana Ekonomi
Oleh
TOMI ARIANTO
LHteri:!!fVh ャエAFセキᆴGᆱ[ゥwMッB]⦅N@
dairi
NIM: 207082000340 セ@
I>•• _.
•• :-,l
; ......... ,. •• "
Di Bawah Bimbingan
Pcmbimbing I
Pembimbing II
Yu'U:Q Rah a SE M.Si
NIP. 198005062008012016
Ral mawati\ SE. MM
NIP
I,
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
Hari ini Rabu Tanggal 6 Oktober Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Komprehensif alas Nama Tomi Arianto NIM : 207082000340 dengan judul
skripsi "PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KEMAHIRAN
PROFESIONAL, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta)".
Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 6 Oktobcr 2010
Penguji Ujian Komprehensif
Yulianti SE, M.Si
Penguji III
Yusro Rah ma SE, M.Si
Pengnji II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni
Pengnji Ahli
Hari ini Rabu Tanggal 15 Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Skripsi atas Nama Tomi Arianto NIM : 207082000340 dengan judl!l skripsi
"PENGARUH
KOMPETENSI,
INDEPENDJB:NSI,
KEMAHIRAN
PROFESIONAL, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT (Studi Empiris Pacla Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta)".
Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Saijana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatul lah Jakarta.
Jakarta, I 5 Desember 20 I 0
Tim Penguji Ujian Skripsi
Yusrn Rah nm, SE, M.Si.
Pcmbimbing H
Ri hmawati, SE, MM
Pcmbimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid
Penguji Ahli I
iv
DAFTARRIWAYAT HlDUP
Nama
Jenis Kelamin
: Tomi Arianto, Amd.
Laki-laki
Tempat I Tanggal Lahir
Sidoarjo, 22 September 1984
Status
Belmn menikah
Agama
Islam
Tinggi I Berat Badan
165 cm I 51 kg
Hoby
Baca buku pengetahuan, sepak bola, dengar musik
Alamat Rumah
Jl. Walet No. B4 Kavling Pajak Jurangmangu
Timur Pondok Aren, Tangerang-Banten.
Tip I Handphone
: 021-71111015 I 085691915756 I 085211833798
Email
: tommye_ar@yahoo.co.id I imot.mimi@gmail.com
Education
I. SD Negeri I Sidoarjo, Jawa Timur (lulus tahun 1996).
2. SLTP Negeri I Sidomjo, Jawa Timur (lulus tahun 1998).
3. SMU Muharnmadiyah 2 Sidoarjo (lulus tahun 2002).
4. D3 (Diploma 3) di "Akademi Akuntansi Bentara Indonesia" Jakarta. Program
Studi Akuntansi, !PK: 3,05 (tahun ajaran 2003-2006).
5. S 1 (Strata I) di "Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah" Jakarta.
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi (2007-2010).
Pro(esional Experiences
!. Asisten Trainer dan bagian administrasi di lembaga pelatihan "Heart
Intelegence Training" (SINERGI LEADERSHIP CENTER). Tahun 20062007.
2. Funding Officer (Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baituttamwil T AMZIS).
Tahun 2009.
3. Sebagai Adrnin Suppo1i (Collection & Recovery) di Bank Permata Pusat
(Jakarta), Bulan Agustus 2010 sampai dengan sekarang.
Organization Experiences
1. Ketua Rohis (Rohani Islam) di "Akademi Akuntansi Bentara Indonesia'',
tahun 2004-2005.
2. Sebagai ketua bidang kepemudaan di Organisasi Kemasyarakatan I Karang
Taruna, tahun 2005-2006.
3. Pembimbing I Mentoring murid kelas 3 SLTP Al-1khsan, PesanggrahanJakarta Selatan (2007).
4. Anggota Badan Executive Mahasiswa (BEM) FEIS UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2007-2009.
Course And Training
I. Kursus Komputer di "Laventa Course Centre" Surabaya, materials covered
(Introduction To Computer, Disk Operating System, Word Star 6.0, Lotus
123), tahun 1998.
2. Kursus Komputer di Lembaga Pendidikan Ketrampilan "INTERNASIONAL"
Jakarta. Dengan pendidikan (Computer paket windows terpadu), Jakarta tahun
2006.
3. Training For Trainer di Lembaga "Sinergi Leadership Center'', tahun 2006.
4. Kursus computer Program SPSS, di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun
2009.
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of variable competence, independence,
proficiency and motivation of Professional Auditors of Audit Quality. Data
obtained in the form of primary data ji·om Public Accounting Firm (KAP) Big
Four in the Jakarta area. The statistical method used is multiple linear regression
analysis. The test results show that partial variable Competence significant effect
on audit アオ。ャゥヲIセ@
independence of variables significant effect on Audit Quality,
Professional Proficiency variables significant effect on Audit Quality and Auditor
Motivation significant effect on audit アオ。ャゥエケセ@
while simultaneously (simultaneous)
variable competence, independence, professional proficiency, and motivation
Auditors significant effect on audit quality.
Key words: Competence, Independence, Professional Skills, and Motivation
Auditor, and Audit Quality.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengarnh variabel Kompetensi,
Independensi, Kernahiran Profesional dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas
Audit. Data yang diperoleh berupa data primer dari Kantor Akuntan Publik (KAP)
Big Four di Wilayah DKI Jakarta. Metode statistik yang digunakan adalah analisis
regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara secara parsial
variabel Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, variabel
Independensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, variabel Kemahiran
Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, dan Motivasi Auditor
belpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, sedangkan secara bersama-sarna
(sirnultan) variabel Kompetensi, Independensi, Kemahiran Profesional, clan
Motivasi Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.
Kata kunci : Kornpetensi, Independensi, Kernahiran Profesional, dan Motivasi
Auditor, dan Kualitas Audit.
KATAPENGANTAR
Alhamdulillahi Robbi! 'Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah
SWT. Teriring shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabatnya. Dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul "Pengaruh Kompetensi, lndependensi,
Kemahiran Profesional dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit".
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai
masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah
semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan,
bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
I. Yang tersayang kedua orang tua, ayah dan ibu, yang memberikan
masukan, motivasi, sandaran dari setiap permasalahan yang timbul, doa,
ridhonya serta kasih sayangnya sehingga penulis mendapatkan semangat
lebih untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas segala bimbingan,
asuhan, kasih sayangnya se1ta pengorbanannya dalam hidup penulis
selama
1111,
memberikan
semoga ilmu yang didapat penulis selama ini dapat
kontribusi
yang
besar
nantinya
untuk
menjaga,
membanggakan, mencukupi dan membuat bangga bapak dan ibu kelak,
am in.
2. Ibu Rahmawati, SE, MM sebagai dosen pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktunya ditengah kesibukannya untuk membimbing,
memberikan banyak masukan mengenai pengembangan judul skripsi ini
serta memberikan arahan dalam penggunaan metode yang tepat terhadap
penelitianyang dilak'Ukan dan memotivasi penulis,
semoga bapak
sekeluarga diberikan kesehatan, kasih sayang serta perlindungan dari Allah
SWT, amin. Terima kasih banyak pak.
3. Terima kasih kepada Ibu Yusro Rahma, SE, lvLSi sebagai Pembimbing II,
yang telah memberikan masukan, arahan clan bimbingan dari setiap
permasalahan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan
skripsi, semoga allah SWT membalas segala kebaikan.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si dan Ibu Yessy Fitri, SE., Ak., M.Si
sebagai Ketua dan Wakil .Turusan Akuntansi Falcultas Ekonomi dan Bisnis.
6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid dan Ibu Rahmawati, SE, MM. Sebagai
dosen penguji ahli I dan II.
7. Terima kasih kepada seluruh dosen dan karyawan akademik yang telah
memberikan ilnm, bantuan, perhatian dan pelayanan yang telah diberikan.
8. Terima kasih kepada kakak-kakakku atas segala doa dan bantuam1ya
selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
9. Terima kasih kepada Nurul Azmi yang mencintaiku dan selalu
memberikan semangat yang tak henti-henti. Terima kasih alas semua
pengorbanannya.
10. Terima ksih kepada Wahyu Nugroho W.,SE atas bimbingannya dalam
memberikan bantuannya dalam menyelesaikan kesulitan yang penulis
hadapi.
11. Terima Kasih kepada Kakak Momon, SE atas segala bantuan yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
12. Teman -teman seperjuangan Dewi, Andi, Vera, Tia, Bapak Trimo, Ilham,
Marfi, Misbah, semua teman - teman jurusan akuntansi non reguler yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semua pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Lebih dari ucapan terima
kasih kepada Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah SWT, semoga
senantiasa mamberikan sinar terang kepada seluruh hamba-Nya dan semoga
aktivitas penulis selalu diberkahi serta penulis selalu diberikan hidayah-Nya.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukan.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
DAFTARISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan Skripsi
ii
Lem bar Pengesahan Uji Komprehensif . .... ...... ... . ........... ...... ....
iii
Lem bar Pengesahan Uji Skripsi
iv
Daftar Riwayat Hid up
v
Abstract
vii
Abstrak
viii
Kata Pengantar
Daftar Isi
. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . .
. . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .
ix
xii
Daftar Tabcl
xvi
Daftar Gambar
xviii
Daftar Lampiran
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah
B. Rumusan Masalah
....................... ................................... 1
................................................................. 15
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II
............................................. 15
LANDASAN TEORI
A. Auditing
............................................................................... 18
B. Kompetensi
........................................................................... 20
C. lndependensi
.......................................................................... 23
I. Lama hubungan dengan klien
2. Tekanan dari klien
............................................................ 25
3. Telaah rekan auditor
4. Jasa non audit
.......................................... 25
........................................................ 26
................................................................... 27
D. Kemahiran Profesional Audit
................................................ 28
I. Ketelitian dalam memeriksa kelengkapan kertas kerja
2. Mengumpulkan bahan bukti audit yang memadai
3. Menyusun laporan audit yang lengkap
E. Motivasi Auditor
F. Kualitas Audit
.... 29
........... 29
............................ 30
.................................................................... 31
......................................................................... 33
G. Penelitian Terdahulu ............................................................... 39
H. Keterkaitan Antar Variabel
..................................................... 43
H. Kerangka Pemikiran ............................................................... 46
I. Hipotesis
.................................................................................. 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
..................................................... 48
B. Metode Penentuan sampel ...................................................... 48
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 49
D. Metode Analisis
.................................................................... 51
I. Uji Validitas Data
............................................................ 52
2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 52
3. Uji Asumsi Klasik
............................................................ 52
4. Uji Nonnalitas ................................................................... 54
5. Analisis Regresi Berganda
.............................................. 55
6. Uji Koofesien Determinasi
............................................. 56
7. Uji Simultan (Uji F) ........................................................ 56
8. Uji Parsial (Uji T)
.......................................................... 57
E. Operasional Variabel
........................................................... 58
l. Kompetensi
................................................................... 58
2. Independensi ..................................................................... 58
3. Kemahiran Profesional Audit
4. Motivasi Auditor
5. Kualitas Audit
.......................................... 59
.......................................................... 59
................................................................ 60
BAB IV BASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian
I. Tempat dan Waktu penelitian
........................ 62
........................................ 62
2. Karakteristik Responden .................................................... 64
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
............................................. 65
1. Hasil Uji Validitas .......................................................... 65
2. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................... 68
3. Hasil Uj i Asumsi Klasik
4. Hasil Uji Hipotesis
................................................ 71
......................................................... 74
C. Pembahasan ......................................................................... 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
........................................................................... 82
B. Saran ....................................................................................... 83
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
................................................................................. 85
................................................................................................ 88
DAFTAR TABEL
Keterangan
No.
Hal
1
Penelitian Terdahulu
2
Tabel Operasionalisasi Variabel
3
Data Distribusi Sampel Penelitian
4
Data Sampel Penelitian
5
Hasil Uji Deskripsi Responden
6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Posisi Terakhir
.......................................... .
40
.............................. .
61
........................... .
62
........................................ .
63
64
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . .....
65
7
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi ........... ... . . . . . ...
65
8
Hasil Uji Validitas Independensi
66
9
Hasil Uji Validitas Kemahiran Profesional
10
I-Iasil Uji Validitas Motivasi Auditor
11
I-Iasil Uji Validitas Kualitas Audit
............................. .
68
12
I-Iasil Uj i Reliabilitas Variabel Kompetensi .................. .
68
13
I-Iasil Uji Reliabilitas Variabel Independensi
69
14
Hasil Uji Reliabilitas V ariabel Kemahiran
. . . . . . . . . . . . . . . . . ..
67
67
Profesional
69
15
I-Iasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Auditor .... ........
69
16
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Audit
70
71
18
Hasil Uj i Nonnalitas
. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .
19
Has ii
20
Hasil Uji Koefisien Dete1minasi
21
Hasil Uji Secara Parsial (Uji Statistik t)
76
22
Hasil Uji Secara Simultan (Uji Statistik F)
79
lii i Heteroskedastisitas
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .
72
74
. . . . . . .. . . . . .................. 75
DAFTAR GAMBAR
Kcterangan
No.
I
Model Pengarnh Hubungan Variabel Independen Dengan
Variabel Depend en
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik
Histogram
4
Hal
Grafik Seatterplot
46
72
73
. .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . ....... .. . . . . .. . . .... ...... 74
DAFTAR LAMPIRAN
1
Surat Riset
2
Kuisioner Penelitian
3
Daftar Jawaban Responden
4
Hasil Uji Data SPSS
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat
memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai
macam usaha untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam
menghadapi persaingan tersebut terus dilakukan oleh para pengelola perusahaan.
Salah satu kebijakan yang sering ditempuh oleh pihak perusahaan adalah dengan
melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan oleh pihak ketiga yaitu
akuntan publik. Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk mengetahui
hasil usaha dan posisi keuangan perusahaan, juga dapat digunakan sebagai
salah satu alat pertanggungjawaban pengelolaan manajemen perusahaan kepada
pemilik. Dalam perkembangannya pihak-pihak luar perusahaan juga memerlukan
informasi mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan penanaman modal (investasi) atau yang berhubungan dengan perusahaan.
Dengan demikian ada dua kepentingan yang berbeda, disatu pihak, manajemen
perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban
pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar dan dari pihak luar perusahaan,
ingin memperoleh informasi yang andal dari manaje:men perusahaan mengenai
pertanggungjawaban dana yang mereka investasikan.
Manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga dalam memeriksa
laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak luar dan dapat neningkatkan kredibilitas perusahaan yang dikelola,
sehingga perusahaan mempunyai rasa kepercayaan yang tinggi untuk tetap bekerja
sama serta untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan
oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan. Selain itu, pihak eksternal juga tentunya tidak ingin kesempatan atau
modal yang ditanamkan ke perusahaan akan jadi sia-sia tanpa memperoleh
keuntungan yang diharapkan. Pihak-pihak eksternal yang dimaksud adalah pemilik
perusahaan, karyawan, kreditur, investor, badan pemerintah, organisasi nirlaba dan
masyarakat (Simamora, 2000).
Sehubungan dengan posisi tersebut, profesi akuntan publik merupakan profesi
kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan
penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap infonnasi yang disajikan oleh
manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja,
1998:3). Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat
keandalan laporan keuangan pemsahaan, sehingga masyarakat memperoleh
informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan.
Untuk menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka auditor
dalam melaksanakan tugas auditnya hams berpedoman pada standar audit yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar
peke1jaan lapangan dan standar pelaporan. Dimana standar umum merupakan
cenninan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang
mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan standar pekerjaan lapangan dan
standar pelaporan mengatur auditor dalam ha! pengumpulan data dan kegiatan
lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta mewaj ibkan auditor
untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang diauditnya secara
keseluruhan.
Namun selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode etik
profesi yang mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan praktik
profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Kode
etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian
profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang
auditor dalam menjalankan profesinya.
Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit
perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam
lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas dan
tanggung jawab dari manajemen (Agen) untuk mengaudit laporan keuangan
perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya
terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik
(prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik (prinsipal) menginginkan supaya
auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang
telah dibiayainya. Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang
berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan.
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa
lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhimya mengharuskan
akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Adapun
pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan
publik semakin besar setelah terjadi banyak skanclal yang melibatkan akuntan
publik baik diluar negeri maupun cliclalam negeri. Skandal clidalam negeri terlihat
dari akan cliambilnya tinclakan oleh Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) terhadap I 0 Kantor Akuntan Publik yang diindikasikan
melakukan pelanggaran berat saat mengaudit bank-bank yang dilikuidasi pada
tahun 1998. Selain itu terdapat kasus keuangan clan manajerial perusahaan publik
yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang menyebabkan pernsahaan
diclenda oleh Bapepam (Winarto, 2002 clalam Christi.na:2007).
Se lain fenomena di atas, kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik juga
tengah mendapat sorotan dari masyarakat banyak yakni seperti kasus yang
menimpa akuntan publik Justinus Aditya Siclharta yang diindikasi melakukan
kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great River Internasional,Tbk.
Kasus tersebut muncul setelah adanya temuan auditor investigasi dari Bapepam
yang menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan asset
hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan Great River yang
mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas clan gaga! dalam
membayar utang. Sehingga berdasarkan investigasi tersebut Bapepam menyatakan
bahwa akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan Great River ikut
menjadi tersangka. Oleh karenanya Menteri Keuatlgan RI terhitung sejak
tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin akuntan publik Justinus
Aditya Sidharta selama dua tahun karena terbukti melakukan pelanggaran
terhadap Standar Profesi Akuntan Publik (SP AP) berkaitan dengan laporan
Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Great River tahun 2003.
Selain itu Pemegang 20% saham PT Newmont Nusa Tenggara, PT Pukuafu
Indah mengusulkan audit independen untuk memeriksa laporan keuangan
perusahaan tambang di Nusa Tenggara Baral (NTB) tersebut. Hal ini dilakukan
untuk membuktikan ketidakterlibatan PT NNT terkait makelar kasus perpajakan
yang didalangi tersangka Gayus Halomoan P Tambunan. Presiden Komisaris PT
Pukuafu J usuf Merukh mengungkapkan, setelah terkuaknya kasus makelar
perpajakan yang didalangi Gayus, nama PT NNT secara langsung juga dikaitkan
dengan kasus tersebut. "Sebagai pemegang saham 20% NNT, PT PI menolak
setiap implikasi keterkaitan tersebut dan yakin bahwa PT NNT tidak terlibat
dalam tindakan ilegal terkait perpajakan. Karena itu Pukuafu mengusulkan
kepada manajemen PT NNT agar segera menunjuk auditor pajak pihak ketiga
independen untuk membuktikan kepatuhan pajak PT NNT," ujar Jusuf dalam
siaran pers Pukuafu, Selasa (20/4). Jusuf menambahkan, pihaknya menganggap
penting meminta audit independen atas laporan keuangan perpajakan PT NNT.
Pihaknya menyakini manajemen PT NNT sudah mentaati semua proses dan
aturanperpajakan yang berlaku. Secara teratur pada setiap tahun, PT NNT juga
tergolong wajib pajak yang taat pada aturan perpajakan. Namun, dengan
terkuaknya makelar kasus perpajakan Gayus itu, posisi PT NNT sebagai wajib
pajak yang taat sedang dipe1ianyakan publik. "Kami sangat berbangga sebagai
bagian dari PT NNT karena memiliki catatan kepatutan dan standar etika bisnis
yang baik, yang senantiasa dituntut oleh para pemegang saham perusahaan sejak
dibentuknya PT NNT selama 25 tahun lalu," pungkas Jusuf. Sementara, Direktur
Utama PT NNT Martiono Hadianto sebelumnya mengatakan, proses keberatan
pajak dilakukan sesuai dengan peraturan dan perunclang-undangan perpajakan
yang berlaku.
"Sebagai kontraktor pemerintah Indonesia dan wajib pajak,
pihaknya selalu mematuhi hukum yang berlaku, terma:mk semua ketentuan pajak
clan melaksanakan semua kewajiban pajak dengan baik," ujarnya. Sejak kasus
makelar pajak Gayus Tambunan merebak, NNT selalu dikait-kaitkan clengan
Gayus. Pasalnya, Gayus disinyalir menjadi orang yang menangani NNT saat
mengajukan keberatan pajak. Hal itu clisebabkan saat menjabat sebagai penelaah
keberatan di Ditjen Pajak, di antaranya 51 kasus yang clitangani Gayus, 40 kasus
berujung pada kekalahan Ditjen Pajak. Nama perusahaan yang sudah beredar
salah satunya adalah PT NNT.
Dalam konteks skanclal keuangan di atas, memunculkan pertanyaan
apakah trik-trik rekayasa tersebut mampu terdeteksi oleh akuntan publik yang
mengaudit laporan keuangan tersebut atau sebenarnya telah terdeteksi namun
auditor justru ikut mengamankan praktik kejahatan tersebut. Tentu saja jika yang
terjadi adalah auditor tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan keuangan,
maka yang menjacli inti permasalahannya adalah kompetensi atau keahlian auditor
tersebut. Namun jika yang te1jadi justru akuntan publik ikut mengamankan
praktik rekayasa tersebut, seperti yang terungkap juga pada skandal yang
menimpa Enron, Andersen, Xerox, WorldCom, Tyco, Global Crossing, Adelphia
dan
Walt
Disney
(Sunarsip,
2002
dalam
Christina:2007)
maka
inti
permasalahannya adalah independensi auditor tersebut. Terkait dengan konteks
inilah, muncul pertanyaan seberapa tinggi tingkat kompetensi, independensi,
Kemahiran profesional auditor saat ini dan apakah kompetensi, independensi, dan
kemahiran profesional auditor tersebut berpengaruh terhadap kualitas audit yang
dihasilkan oleh akuntan publik.
Kualitas audit ini penting karena dengan kualitas audit yang tinggi makaakan
dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan
keputusan. Selain itu adanya kekhwatiran akan merebaknya skandal keuangan, dapat
mengikis kepercayaan publik terhadap laporan keuangan auditan dan profesi
akuntan publik.
De Angelo dalam Nizarul Alim, dkk. (2007) mendefinisikan kualitas audit
sebagai ke1mmgkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan
dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya.
Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada
kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah
saj i tergantung pada independensi auditor. Sementara itu AAA Financial
Accounting Commite (2000) dalam yulius, menyatakan bahwa "Kualitas audit
ditentukan oleh 2 ha! yaitu kompetensi dan independensi. Kedua ha! tersebut
berpengaruh langsung terhadap kualitas audit."
Berkenaan dengan hal tersebut, Trotter(l 986) dalam Saifuddin (2004:23)
mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan
ketrampilannya menge1jakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat
jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Senada dengan pendapat
Trotterselanjutnya Bedard (1986) dalam Sri Lastanti (2005:88) mengartikan
kompetensi sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan
prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalarnan audit.
Adapun Kusharyanti (2003 :3) rnengatakan bahwa untuk rnelakukan tugas
pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (urnwn dan khusus),
pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi serta memahami industri
klien.
Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam
bidang akuntansi clan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan
formal, yang selanjutnya melalui pengalaman dan praktek audit (SP AP, 2001 ).
Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup
aspek teknis maupun pendidikan umum.
Penelitian yang dilakukan oleh Libby dan Frederick (1990) dalam Mayangsari
(2003:2) menemukan bahwa auditor yang berpengalaman mempunyai
pemahaman yang lebih baik atas laporan keuangan. Mereka juga lebih mampu
memberi penjelasan yang masuk aka! atas kesalahan-kesalahan dalam laporan
keuangan dan dapat mengelompokkan kesalal1an berdasarkan padatujuan audit dan
strnktur dari sistem akuntansi yang mendasari. Kemudian Tubbs (1990) dalam
artikel yang sama berhasil menunjukkan bahwa semakin berpengalamannya
auditor, mereka semakin peka dengan kesalahan penyajian laporan keuangan dan
semakin memahami hal-hal yang terkait dengan kesalahan yang ditemukan
terse but.
Sehingga berdasarkan uraian di atas dan dari penelitian yang terdahulu dapat
disimpulkan bahwa kompetensi auditor dapat clibcntuk cliantaranya melalui
pengetahuan dan pengalaman.
Namun sesuai dcngan
tanggungjawabnya untuk menaikkan tingkat
keanclalan laporan keuangan suatu pernsahaan maka akuntan publik tidak hanya
perlu memiliki kompetensi atau keahlian saja tetapi juga hams independen dalam
pengauclitan. Tanpa adanya independensi, auditor tidak berarti apa-apa.
Masyarakat tidak percaya akan hasil auditan dari auditor sehingga masyarakat
tidak akan meminta jasa pengauditan dari auditor. Atau dengan kata lain,
keberadaan auditor ditentukan oleh independensinya (Supriyono, 1988).
Standar umum kedua (SA seksi 220 dalam SPAP, 2001) menyebutkan bahwa
dalam semua ha! yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental hams diperta11ankan oleh auditor. Standar ini mengharnskan ba11wa auditor
hmus bersikap independen (tidak muda11 dipengarnhi), karena ia melaksanakm1
pekerjaannya untuk kepentingan umum. Dengan demikian ia tidak dibenarkan
untuk memihak. Auditor harus melaksanakan kewajiban untuk bersikap jujur
tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada
kreditor dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan
auditan.
Dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya, seorang auditor hams
berpedoman pada Standar Profesional Akuntansi Publik (SP AP) yang ditetapkan
oleh (IAI), dalam ha! ini standar auditing. Standar auditing tercliri clari standar
umum, standar peke1jaan lapangan, dan standar pelaporan (SPAP 2001:150.1).
Standar umum mengatur syarat-syarat diri auditor, standar pekerjaan lapangan
mengatur mutu pelaksanaan auditing, dan standar pelaporan memberikan panduan
bagi auditor dalam mengkomunikasikan hasil au.ditnya melalu.i laporan audit
kepada pemakai infonnasi keuangan. Dalam penelitian ini adalah salah satunya
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama, yang terdapat dalam
standar umum point ketiga. Stanclar umum pertama mengatur persyaratan
keahliam-keahlian auditor dalam menjalankan profesinya. Auditor harus
menjalani pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup clalam praktik akuntansi
clan teknik auditing (Mulyadi 2002:25).
Hal inilah yang menarik untuk cliperhatikan bahwa profesi akuntan publik
ibarat pedang bermata dua. Disatu sisi auditor harus memperhatikan kredibilitas
dan etika profesi, namun disisi lain auditor juga harus menghadapi tekanan dari
klien dalam berbagai pengambilan keputusan. Jika auditor tidak mampu menolak
tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional atau keuangan maka
independensi auditor telah berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit.
Salah satu faktor lain yang mempengaruhi independensi tersebut aclalah jangka
waktu dimaua auditor memberikanjasa kepada klien (auditor tenure).
Selain itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap independensi
auditor maka pekerjaau akuntau dau operasi Kantor Akuntau Publik (KAP) perlu
dimonitor dau di "audit" oleh sesama auditor (peer review) guna menilai
kelayakau desain sistem pengendaliau kualitas dau kes·esuaiaunya dengau standar
kualitas yang diisyaratkan sehingga output yang di.hasilkan dapat mencapai
standar kualitas yang tinggi. Peer review sebagai mekanisme monitoring yang
dipersiapkan oleh auditor dapat meningkatkan kualitas jasa akuntansi dau audit.
Selain itu peer review dirasakan memberi manfaat baik bagi klien, kantor akuntan
publik maupun akuntan yang terlibat dalam peer review. Maufaat tersebut autara
lain menguraugi risiko litigation (tuntutan), memberikau pengalaman positif,
mempertinggi
moral
peke1ja, memberikan competitive
edge dan lebih
meyakinkan klien atas kualitas jasa yang diberikan (Harjanti, 2002:59)
Salah satu model kualitas audit yang dikembangkan adalah model De Angelo
(1981 ). Dimana fokusnya ada pada dua dimensi kualitas audit yaitu kompetensi dan
independensi. Selanjutnya, kompetensi diproksikan dengan pengalaman dan
pengetahuan. Sedaugkau independensi diproksikau dengau laum hubungau dengan
klien (audittenure), tekanan dari klien, telaah dari relrnn auditor (peer revieH) dau
jasa non audit. Adapun model kualitas audit lain yang dikembangkau adalah model
kualitas
audit menurut Catanach dan
Walker ( 1999),
dimana mereka
memfokuskan pada dimensi kemampuau auditor, professional conduct, dampak
insentif ekonomi dau struktur pasar.
Namun dalam penelitian ini akan menggunakan model De Angelo. Hal ini
berkaitan dengan adanya penelitian-penelitian terdahulu yang ternyata belum
menemukan kesepakatan sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Selain itu,
lingkungan audit yang juga berubah terus memicu penelitian dari lingkup yang
lebih luas. Dari segi metoda penelitian, pengembangan model kualitas audit yang
dapat menangkap kompleksitas kualitas audit masih sedikit sehingga perlu digali
lagi. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan menguji kembali model De Angelo
dengan menggunakan dimensi kompetensi yang diproksikan menjadi dua sub
variabel yakni pengetahuan clan pengalan1an. Dalam dimensi independensi
dikembangkan proksi antara lain lama hubungan dengan klien (audit tenure),
tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor (peer review), clan jasa non audit.
Sedangkan dalam kernahiran profesional diarahkan pada tingkat kesungguhan
dankecerrnatan serta kehati-hatian dalarn rnelaksanakan tugas-tugasnya sebagai
auditor.
Penelitian rnengenai kualitas audit penting bagi KAP clan auditor agar
rnereka dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit dan
selanjutnya dapat rneningkatkannya kualitas audit yang dihasilkannya. Bagi
pernakai jasa audit, penelitian ini penting yakni untuk rnenilai sejauh mana
akuntan publik dapat konsisten dalam rnenjaga kualitas jasa audit yang
diberika1111ya.
Berdasarkan ha! diatas, laporan keuangan perlu diaudit oleh akuntan public
yang berwenang dan independen, yang dari hasil auditnya dapat rnernberikan
pemyatataan mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dalan1 pelaksanaan
audit atas laporan keuangan oleh akuntan public, hasilnya bukan hanya untuk
kepentingan klien tapi juga untuk kepentingan pihak ketiga meliputi investor,
kreditor, lembaga keuangan, pemerintah, masyarakat clan lain-lain yang memiliki
kepentingan terhadap laporan keuangan klien yang telah diaudit oleh akuntan
publik karena hasil ini menyangkut kepentingan banyak pihak dan sangat
tergantung pada mutu hasil audit, akuntan publik haruslah independen, artinya
bahwa dia tidak boleh memihak baik terhadap klien yang mwembayarnya
maupun kepada pihak ketiga. Independensi akuntan public merupakan dasar
utama kepercayaan masyarakat dalam menilai mutu j asa audit, indepedensi
akuntan public menjadi suatu hal sangat penting.
Untuk mencapai suatu kualitas audit, seorang auditor hams mempunyai
kompetensi, independensi, kemahiran profesionalisme clan mempunyai motivasi
ke1ja yang tinggi, karena dalam sebuah perusahaan atau instansi mempunyai
maksud dan tujuan, sebagaimana dalam sebuah Kantor Akuntan Publik, yang
menentukan kualitasnya adalah Sumber Daya Manusianya (SDM) dalam sebuah
kinerja untuk menghasilkan kualitas audit yang memadai. Motivasi kerja dalan1
sebuah perusahaan atau instansi bertujuan untuk memaeu karyawan agar lebih
aktif dalam melaksanakan peke1jaan guna mencapai tujuan dan hasil yang
optimal. Pelaksanaan motivasi kerja menitikberatkan pada faktor manusia di
dalam melaksanakan aktivitasnya yaitu kerja.
Karena karyawan atau pegawai merupakan salah satu penentu keberhasilan
sebuah organisasi maka harus memiliki semangat untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya, dan produktivitas kerja akan tercapai apabila mereka
memiliki perhatian penuh pada pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan seperti itu
perusahaan atau organisasi perlu memberikan motivasi sebagai pendorong
semangat kerja karyawannya dengan melakukan upaya yang tepat dalam
mengelola tenaga kerja. sehingga diperoleh saling pengertian dan kerja sama yang
baik dalam organisasi dengan karyawan dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Keberadaan motivasi sangat penting peranam1ya, dalam usaha meningkatkan
kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Motivasi akan memberikan dorongan
dan semangat bagi karyawan dan pimpinan. Adanya kepuasan kerja diharapkan
akan menciptakan hubungan ke1ja yang harmonis antara kedua belah pihak yaitu
karyawan dan pimpinan, sehingga tujuan instansi atau perusahaan dapat tercapai
dan berhasil secara optimal.
Motivasi sangat penting dimiliki oleh karyawan dalam meningkatkan
semangat ke1ja dan produktivitas karyawan (lg. Wursanto. 1982: 132). Tugas
seorang pemimpin adalah untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada
karyawan agar bisa bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh suatu
organisasi. Begitu juga semangat kerja mempunyai peran yang sangat penting
dalam mewujudkan tujuan organisasi, karena mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan demikian semangat kerja
merupakan suatu keadaan yang harus selalu diperhatikan dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Semangat ke1ja adalah sikap individu atau sekelompok orang terhadap
kesukarelaannya untuk bekerja sama agar dapat mencurahkan kemampuannya
secara menyeluruh (Pariata Westra, 1980:185). Semangat kerja juga diartikan
sebagai kemampuan sekelompok orang untuk beke1ja sama dengan giat dan
terpadu, dalam mengerjakan tujuan bersama (Moekijat, 1975: 49).
Atas dasar latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat judul
"Pengaruh
Kompetensi,
Independensi,
Kemahiran
Profesional
Dan
Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi empiris pada Kantor
Akuntan Publik Big Four di Jakarta)"
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain:
1. Apakah kompetensi, independensi, kemahiran profesional dan motivasi
auditor berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit?
2. Apakah kompetensi, independensi, kemahiran profesional dan motivasi
auditor berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
menganalisis
pengaruh
kompetensi,
independensi,
kemahiran
profesional dan motivasi auditor secara parsial terhadap kualitas audit.
2. Untuk
menganalisis
pengaruh
kompetensi,
independensi,
kemahiran
profesional dan motivasi auditor secara simultan terhadap kualitas audit.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini diharapkan
dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain:
1. Bagi Perusahaan
a. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan mengenai
pentingnya kompetensi, independensi, kemahiran professional dan
motivasi karyawan atau seorang auditor untuk lebih memaksimalkan audit
yang berkualitas.
b. Sebagai masukan untuk perusahaan dalam hal meningkatkan hasil andit,
agar memperhatikan aspek-aspek apa saja yang menjadi motivasi seorang
auditor dalam menghasilkan audit yang berkualitas.
c.
Dapat digunakan sebagai masukan bagi pimpinan Kantor Akuntan
Publik dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas kerjanya dan
Sebagai bahan evaluasi bagi para auditor sehingga dapat meningkatkan
kualitas auditnya.
2. Bagi Kepentingan Akademik
a. Diharapkan menjadi bahan bacaan yang memberikan gambaran tentang
kompetensi, independensi, kemahiran professional dan memotivasi
karyawan atau seorang auditor untuk lebih rnemaksimalkan audit yang
berkualitas.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
sumbangan
konseptual
bagi
akivitas
akademik
alam
rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan
dunia pendidikan.
3. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan serta wawasan serta dapat menerapkan
pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam praktek,
khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Auditing
Definisi audit yang sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari
ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) dalam buku Abdul Halim
(2004), yang mendefinisikan auditing sebagai:
"suatu proses .sistematik untuk menghimpun don mengevoluasi bukti-bukti secara
obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi
untuk menentukan tingkai kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para
permakai yang berkepentingan. "
Definisi tersebnt dapat diuraikan menjadi tujuh elemen yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan audit, yaitu proses yang sistematik,
menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif, asersi-asersi tentang
berbagai tindakan dan kejadian ekonomi, Menentukan tingkat kesesuaian (degree
of correspondence), Kriteria yang ditentukan, Menyampaikan hasil-hasilnya, Para
pemakai yang berkepentingan.
Selain
definisi
di
atas,
Auditing
Practices
Committee
(APC)
mengemukakan definisi auditing sebagai berikut:
"An audit is the independent examination of and expression of opinion on. the
fimmcial statements of an etnoprise be an appointed auditor in pursuance of that
appointmer t and in compliance with any relevant statut01y obligation. "
Sedangkan menurut Miller dan Baillev:
"An audit is a methodical review and objective examination of an item,
including the verification of specific information as determined by the auditor
or as esictblislual general practice. Generally, the purpose of an audit is to
egress an opinion on or reach a conclusion about what was audited. "
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa
setidaknya ada tiga elemen fundamental dalam auditing, yaitu:
1. Seorang auditor harus independen.
Pada definisi menurut APC jelas dikemukakan secara eksplisit tentang
independensi
tersebut.
Sedangkan
pada
dua
definisi
yang
lain
independensi tercermin dari kata-kata objective.
2. Auditor bekerja mengumpulkan bukti
(evidence)
untuk mendukung
pendapatnya.
Pada definisi menurut APC. bukti tersebut tercermin dari kata
pemeriksaan (examination), dan pada dua definisi yang lain sudah lebih
eksplisit.
3. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report).
Laporan merupakan hasil yang harus disampaikan auditor kepada
pengguna laporan keuangan.
Dari pengertian diatas, auditing adalah suatu proses sistematis dalam
pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti mengenai informasi entitas ekonomi
yang dilakukan oleh seorang yang independen dm1 kompeten untuk dapat
memberikan keputusan atas infonnasi tersebut sesuai dengan ketetapan yang telah
ditentukan.
B. Kompetensi
Menurut kamus kompetensi LOMA dalam Nizarul Alim, dkk. (2007:6)
Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seseorang pekerja
yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi
ini
mencakup
sifat,
motif-motif,
sistem nilai,
sikap,
pengetahuan dan
keterampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan
tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Menurut Susanto (2000) kompetensi
adalah karakteristik-karakteristik yang mendasari inclivi.du untuk mencapai kine1ja
supenor.
Kompetensi
juga
merupakan
pengetahuan,
keterampilan,
clan
kemampuan yang berhubungan dengan peke1jaan, serta kemampuan yang
dibutuhkan untuk pekerjaan-peke1jaan non rutin. Definisi kompetensi dalam
bidang auditing pun sering diukur dengan pengalaman (Mayangsari, 2003).
Standar umum pe1tanm (SA seksi 210) dalam Standar Profesi Akuntan Publik
(SP AP 200 I), menyebutkan bahwa audit harus dilak:mnakan oleh seorang atau
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor,
sedangkan standar umum ketiga (SA seksi 230), menyebutkan bahwa dalam
pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalitasnya dengan cermat clan seksama (due professional
care).
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi auditor
adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup dan eksplisit
dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murtanto (1998) dalam Mayangsari
(2003) menunjukkan bahwa komponen kompetensi untuk auditor di Indonesia
terdiri atas:
a. Komponen pengetahuan, yang merupakan komponen penting dalam suatu
kompetensi. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta,
prosedur-prosedur dan pengalaman.
b. Ciri-ciri
psikologi,
seperti
kemampuan
berkomunikasi,
kreativitas,
kemampuan beke1jasama dengan orang lain.
Berdasarkan penelitian oleh De Angelo (1981 ), kompetensi diproksikan dalam
dua ha! yaitu pengetahuan dan pengalaman.
1. Pengetahuan
Hasil penelitian Bonner (1990) dalam Nizarul Alim, dkk. (2007),
menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifik tugas membantu kinerja
auditor berpengalaman melalui komponen pemilihan dan pembobotan bukti
hanya pada saat penerapan risiko analitis. Asthon (1991) menemukan bukti
empiris bahwa perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh auditor pada
berbagai tingkat pengalaman, tidak dapat dijelaskan oleh lamanya pengalaman
yang dimiliki. Menurut Harhinto (2004), m
PROFESIONAL DAN MOTIV ASI AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris pada Kantor Aknntan Publik Big Four di Jakarta)
Universitas Islam Negeri
SYAR!F HIDAYATULLAH JAKAl'{TA
Oleli:
TOMI ARIANTO
207082000340
JURUSAN AKUNTANSI
FAJ(ULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
VIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAJ(ARTA
2010
PENG AR UH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KEMAHIRAN
PROFESIONAL, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT
(Stu di Empiris pada Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk l\lcmenuhi Syarat-Syarat gun a Meraih Gdar Sarjana Ekonomi
Oleh
TOMI ARIANTO
LHteri:!!fVh ャエAFセキᆴGᆱ[ゥwMッB]⦅N@
dairi
NIM: 207082000340 セ@
I>•• _.
•• :-,l
; ......... ,. •• "
Di Bawah Bimbingan
Pcmbimbing I
Pembimbing II
Yu'U:Q Rah a SE M.Si
NIP. 198005062008012016
Ral mawati\ SE. MM
NIP
I,
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
Hari ini Rabu Tanggal 6 Oktober Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Komprehensif alas Nama Tomi Arianto NIM : 207082000340 dengan judul
skripsi "PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KEMAHIRAN
PROFESIONAL, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta)".
Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 6 Oktobcr 2010
Penguji Ujian Komprehensif
Yulianti SE, M.Si
Penguji III
Yusro Rah ma SE, M.Si
Pengnji II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni
Pengnji Ahli
Hari ini Rabu Tanggal 15 Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Skripsi atas Nama Tomi Arianto NIM : 207082000340 dengan judl!l skripsi
"PENGARUH
KOMPETENSI,
INDEPENDJB:NSI,
KEMAHIRAN
PROFESIONAL, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT (Studi Empiris Pacla Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta)".
Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Saijana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatul lah Jakarta.
Jakarta, I 5 Desember 20 I 0
Tim Penguji Ujian Skripsi
Yusrn Rah nm, SE, M.Si.
Pcmbimbing H
Ri hmawati, SE, MM
Pcmbimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid
Penguji Ahli I
iv
DAFTARRIWAYAT HlDUP
Nama
Jenis Kelamin
: Tomi Arianto, Amd.
Laki-laki
Tempat I Tanggal Lahir
Sidoarjo, 22 September 1984
Status
Belmn menikah
Agama
Islam
Tinggi I Berat Badan
165 cm I 51 kg
Hoby
Baca buku pengetahuan, sepak bola, dengar musik
Alamat Rumah
Jl. Walet No. B4 Kavling Pajak Jurangmangu
Timur Pondok Aren, Tangerang-Banten.
Tip I Handphone
: 021-71111015 I 085691915756 I 085211833798
: tommye_ar@yahoo.co.id I imot.mimi@gmail.com
Education
I. SD Negeri I Sidoarjo, Jawa Timur (lulus tahun 1996).
2. SLTP Negeri I Sidomjo, Jawa Timur (lulus tahun 1998).
3. SMU Muharnmadiyah 2 Sidoarjo (lulus tahun 2002).
4. D3 (Diploma 3) di "Akademi Akuntansi Bentara Indonesia" Jakarta. Program
Studi Akuntansi, !PK: 3,05 (tahun ajaran 2003-2006).
5. S 1 (Strata I) di "Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah" Jakarta.
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi (2007-2010).
Pro(esional Experiences
!. Asisten Trainer dan bagian administrasi di lembaga pelatihan "Heart
Intelegence Training" (SINERGI LEADERSHIP CENTER). Tahun 20062007.
2. Funding Officer (Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baituttamwil T AMZIS).
Tahun 2009.
3. Sebagai Adrnin Suppo1i (Collection & Recovery) di Bank Permata Pusat
(Jakarta), Bulan Agustus 2010 sampai dengan sekarang.
Organization Experiences
1. Ketua Rohis (Rohani Islam) di "Akademi Akuntansi Bentara Indonesia'',
tahun 2004-2005.
2. Sebagai ketua bidang kepemudaan di Organisasi Kemasyarakatan I Karang
Taruna, tahun 2005-2006.
3. Pembimbing I Mentoring murid kelas 3 SLTP Al-1khsan, PesanggrahanJakarta Selatan (2007).
4. Anggota Badan Executive Mahasiswa (BEM) FEIS UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2007-2009.
Course And Training
I. Kursus Komputer di "Laventa Course Centre" Surabaya, materials covered
(Introduction To Computer, Disk Operating System, Word Star 6.0, Lotus
123), tahun 1998.
2. Kursus Komputer di Lembaga Pendidikan Ketrampilan "INTERNASIONAL"
Jakarta. Dengan pendidikan (Computer paket windows terpadu), Jakarta tahun
2006.
3. Training For Trainer di Lembaga "Sinergi Leadership Center'', tahun 2006.
4. Kursus computer Program SPSS, di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun
2009.
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of variable competence, independence,
proficiency and motivation of Professional Auditors of Audit Quality. Data
obtained in the form of primary data ji·om Public Accounting Firm (KAP) Big
Four in the Jakarta area. The statistical method used is multiple linear regression
analysis. The test results show that partial variable Competence significant effect
on audit アオ。ャゥヲIセ@
independence of variables significant effect on Audit Quality,
Professional Proficiency variables significant effect on Audit Quality and Auditor
Motivation significant effect on audit アオ。ャゥエケセ@
while simultaneously (simultaneous)
variable competence, independence, professional proficiency, and motivation
Auditors significant effect on audit quality.
Key words: Competence, Independence, Professional Skills, and Motivation
Auditor, and Audit Quality.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengarnh variabel Kompetensi,
Independensi, Kernahiran Profesional dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas
Audit. Data yang diperoleh berupa data primer dari Kantor Akuntan Publik (KAP)
Big Four di Wilayah DKI Jakarta. Metode statistik yang digunakan adalah analisis
regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara secara parsial
variabel Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, variabel
Independensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, variabel Kemahiran
Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, dan Motivasi Auditor
belpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, sedangkan secara bersama-sarna
(sirnultan) variabel Kompetensi, Independensi, Kemahiran Profesional, clan
Motivasi Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.
Kata kunci : Kornpetensi, Independensi, Kernahiran Profesional, dan Motivasi
Auditor, dan Kualitas Audit.
KATAPENGANTAR
Alhamdulillahi Robbi! 'Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah
SWT. Teriring shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabatnya. Dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul "Pengaruh Kompetensi, lndependensi,
Kemahiran Profesional dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit".
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai
masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah
semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan,
bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
I. Yang tersayang kedua orang tua, ayah dan ibu, yang memberikan
masukan, motivasi, sandaran dari setiap permasalahan yang timbul, doa,
ridhonya serta kasih sayangnya sehingga penulis mendapatkan semangat
lebih untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas segala bimbingan,
asuhan, kasih sayangnya se1ta pengorbanannya dalam hidup penulis
selama
1111,
memberikan
semoga ilmu yang didapat penulis selama ini dapat
kontribusi
yang
besar
nantinya
untuk
menjaga,
membanggakan, mencukupi dan membuat bangga bapak dan ibu kelak,
am in.
2. Ibu Rahmawati, SE, MM sebagai dosen pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktunya ditengah kesibukannya untuk membimbing,
memberikan banyak masukan mengenai pengembangan judul skripsi ini
serta memberikan arahan dalam penggunaan metode yang tepat terhadap
penelitianyang dilak'Ukan dan memotivasi penulis,
semoga bapak
sekeluarga diberikan kesehatan, kasih sayang serta perlindungan dari Allah
SWT, amin. Terima kasih banyak pak.
3. Terima kasih kepada Ibu Yusro Rahma, SE, lvLSi sebagai Pembimbing II,
yang telah memberikan masukan, arahan clan bimbingan dari setiap
permasalahan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan
skripsi, semoga allah SWT membalas segala kebaikan.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si dan Ibu Yessy Fitri, SE., Ak., M.Si
sebagai Ketua dan Wakil .Turusan Akuntansi Falcultas Ekonomi dan Bisnis.
6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid dan Ibu Rahmawati, SE, MM. Sebagai
dosen penguji ahli I dan II.
7. Terima kasih kepada seluruh dosen dan karyawan akademik yang telah
memberikan ilnm, bantuan, perhatian dan pelayanan yang telah diberikan.
8. Terima kasih kepada kakak-kakakku atas segala doa dan bantuam1ya
selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
9. Terima kasih kepada Nurul Azmi yang mencintaiku dan selalu
memberikan semangat yang tak henti-henti. Terima kasih alas semua
pengorbanannya.
10. Terima ksih kepada Wahyu Nugroho W.,SE atas bimbingannya dalam
memberikan bantuannya dalam menyelesaikan kesulitan yang penulis
hadapi.
11. Terima Kasih kepada Kakak Momon, SE atas segala bantuan yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
12. Teman -teman seperjuangan Dewi, Andi, Vera, Tia, Bapak Trimo, Ilham,
Marfi, Misbah, semua teman - teman jurusan akuntansi non reguler yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semua pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Lebih dari ucapan terima
kasih kepada Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah SWT, semoga
senantiasa mamberikan sinar terang kepada seluruh hamba-Nya dan semoga
aktivitas penulis selalu diberkahi serta penulis selalu diberikan hidayah-Nya.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukan.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
DAFTARISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan Skripsi
ii
Lem bar Pengesahan Uji Komprehensif . .... ...... ... . ........... ...... ....
iii
Lem bar Pengesahan Uji Skripsi
iv
Daftar Riwayat Hid up
v
Abstract
vii
Abstrak
viii
Kata Pengantar
Daftar Isi
. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . .
. . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .
ix
xii
Daftar Tabcl
xvi
Daftar Gambar
xviii
Daftar Lampiran
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah
B. Rumusan Masalah
....................... ................................... 1
................................................................. 15
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II
............................................. 15
LANDASAN TEORI
A. Auditing
............................................................................... 18
B. Kompetensi
........................................................................... 20
C. lndependensi
.......................................................................... 23
I. Lama hubungan dengan klien
2. Tekanan dari klien
............................................................ 25
3. Telaah rekan auditor
4. Jasa non audit
.......................................... 25
........................................................ 26
................................................................... 27
D. Kemahiran Profesional Audit
................................................ 28
I. Ketelitian dalam memeriksa kelengkapan kertas kerja
2. Mengumpulkan bahan bukti audit yang memadai
3. Menyusun laporan audit yang lengkap
E. Motivasi Auditor
F. Kualitas Audit
.... 29
........... 29
............................ 30
.................................................................... 31
......................................................................... 33
G. Penelitian Terdahulu ............................................................... 39
H. Keterkaitan Antar Variabel
..................................................... 43
H. Kerangka Pemikiran ............................................................... 46
I. Hipotesis
.................................................................................. 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
..................................................... 48
B. Metode Penentuan sampel ...................................................... 48
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 49
D. Metode Analisis
.................................................................... 51
I. Uji Validitas Data
............................................................ 52
2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 52
3. Uji Asumsi Klasik
............................................................ 52
4. Uji Nonnalitas ................................................................... 54
5. Analisis Regresi Berganda
.............................................. 55
6. Uji Koofesien Determinasi
............................................. 56
7. Uji Simultan (Uji F) ........................................................ 56
8. Uji Parsial (Uji T)
.......................................................... 57
E. Operasional Variabel
........................................................... 58
l. Kompetensi
................................................................... 58
2. Independensi ..................................................................... 58
3. Kemahiran Profesional Audit
4. Motivasi Auditor
5. Kualitas Audit
.......................................... 59
.......................................................... 59
................................................................ 60
BAB IV BASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian
I. Tempat dan Waktu penelitian
........................ 62
........................................ 62
2. Karakteristik Responden .................................................... 64
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
............................................. 65
1. Hasil Uji Validitas .......................................................... 65
2. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................... 68
3. Hasil Uj i Asumsi Klasik
4. Hasil Uji Hipotesis
................................................ 71
......................................................... 74
C. Pembahasan ......................................................................... 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
........................................................................... 82
B. Saran ....................................................................................... 83
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
................................................................................. 85
................................................................................................ 88
DAFTAR TABEL
Keterangan
No.
Hal
1
Penelitian Terdahulu
2
Tabel Operasionalisasi Variabel
3
Data Distribusi Sampel Penelitian
4
Data Sampel Penelitian
5
Hasil Uji Deskripsi Responden
6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Posisi Terakhir
.......................................... .
40
.............................. .
61
........................... .
62
........................................ .
63
64
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . .....
65
7
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi ........... ... . . . . . ...
65
8
Hasil Uji Validitas Independensi
66
9
Hasil Uji Validitas Kemahiran Profesional
10
I-Iasil Uji Validitas Motivasi Auditor
11
I-Iasil Uji Validitas Kualitas Audit
............................. .
68
12
I-Iasil Uj i Reliabilitas Variabel Kompetensi .................. .
68
13
I-Iasil Uji Reliabilitas Variabel Independensi
69
14
Hasil Uji Reliabilitas V ariabel Kemahiran
. . . . . . . . . . . . . . . . . ..
67
67
Profesional
69
15
I-Iasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Auditor .... ........
69
16
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Audit
70
71
18
Hasil Uj i Nonnalitas
. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .
19
Has ii
20
Hasil Uji Koefisien Dete1minasi
21
Hasil Uji Secara Parsial (Uji Statistik t)
76
22
Hasil Uji Secara Simultan (Uji Statistik F)
79
lii i Heteroskedastisitas
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .
72
74
. . . . . . .. . . . . .................. 75
DAFTAR GAMBAR
Kcterangan
No.
I
Model Pengarnh Hubungan Variabel Independen Dengan
Variabel Depend en
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik
Histogram
4
Hal
Grafik Seatterplot
46
72
73
. .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . ....... .. . . . . .. . . .... ...... 74
DAFTAR LAMPIRAN
1
Surat Riset
2
Kuisioner Penelitian
3
Daftar Jawaban Responden
4
Hasil Uji Data SPSS
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat
memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai
macam usaha untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam
menghadapi persaingan tersebut terus dilakukan oleh para pengelola perusahaan.
Salah satu kebijakan yang sering ditempuh oleh pihak perusahaan adalah dengan
melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan oleh pihak ketiga yaitu
akuntan publik. Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk mengetahui
hasil usaha dan posisi keuangan perusahaan, juga dapat digunakan sebagai
salah satu alat pertanggungjawaban pengelolaan manajemen perusahaan kepada
pemilik. Dalam perkembangannya pihak-pihak luar perusahaan juga memerlukan
informasi mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan penanaman modal (investasi) atau yang berhubungan dengan perusahaan.
Dengan demikian ada dua kepentingan yang berbeda, disatu pihak, manajemen
perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban
pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar dan dari pihak luar perusahaan,
ingin memperoleh informasi yang andal dari manaje:men perusahaan mengenai
pertanggungjawaban dana yang mereka investasikan.
Manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga dalam memeriksa
laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak luar dan dapat neningkatkan kredibilitas perusahaan yang dikelola,
sehingga perusahaan mempunyai rasa kepercayaan yang tinggi untuk tetap bekerja
sama serta untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan
oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan. Selain itu, pihak eksternal juga tentunya tidak ingin kesempatan atau
modal yang ditanamkan ke perusahaan akan jadi sia-sia tanpa memperoleh
keuntungan yang diharapkan. Pihak-pihak eksternal yang dimaksud adalah pemilik
perusahaan, karyawan, kreditur, investor, badan pemerintah, organisasi nirlaba dan
masyarakat (Simamora, 2000).
Sehubungan dengan posisi tersebut, profesi akuntan publik merupakan profesi
kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan
penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap infonnasi yang disajikan oleh
manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja,
1998:3). Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat
keandalan laporan keuangan pemsahaan, sehingga masyarakat memperoleh
informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan.
Untuk menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka auditor
dalam melaksanakan tugas auditnya hams berpedoman pada standar audit yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar
peke1jaan lapangan dan standar pelaporan. Dimana standar umum merupakan
cenninan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang
mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan standar pekerjaan lapangan dan
standar pelaporan mengatur auditor dalam ha! pengumpulan data dan kegiatan
lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta mewaj ibkan auditor
untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang diauditnya secara
keseluruhan.
Namun selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode etik
profesi yang mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan praktik
profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Kode
etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian
profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang
auditor dalam menjalankan profesinya.
Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit
perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam
lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas dan
tanggung jawab dari manajemen (Agen) untuk mengaudit laporan keuangan
perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya
terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik
(prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik (prinsipal) menginginkan supaya
auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang
telah dibiayainya. Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang
berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan.
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa
lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhimya mengharuskan
akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Adapun
pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan
publik semakin besar setelah terjadi banyak skanclal yang melibatkan akuntan
publik baik diluar negeri maupun cliclalam negeri. Skandal clidalam negeri terlihat
dari akan cliambilnya tinclakan oleh Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) terhadap I 0 Kantor Akuntan Publik yang diindikasikan
melakukan pelanggaran berat saat mengaudit bank-bank yang dilikuidasi pada
tahun 1998. Selain itu terdapat kasus keuangan clan manajerial perusahaan publik
yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang menyebabkan pernsahaan
diclenda oleh Bapepam (Winarto, 2002 clalam Christi.na:2007).
Se lain fenomena di atas, kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik juga
tengah mendapat sorotan dari masyarakat banyak yakni seperti kasus yang
menimpa akuntan publik Justinus Aditya Siclharta yang diindikasi melakukan
kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great River Internasional,Tbk.
Kasus tersebut muncul setelah adanya temuan auditor investigasi dari Bapepam
yang menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan asset
hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan Great River yang
mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas clan gaga! dalam
membayar utang. Sehingga berdasarkan investigasi tersebut Bapepam menyatakan
bahwa akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan Great River ikut
menjadi tersangka. Oleh karenanya Menteri Keuatlgan RI terhitung sejak
tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin akuntan publik Justinus
Aditya Sidharta selama dua tahun karena terbukti melakukan pelanggaran
terhadap Standar Profesi Akuntan Publik (SP AP) berkaitan dengan laporan
Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Great River tahun 2003.
Selain itu Pemegang 20% saham PT Newmont Nusa Tenggara, PT Pukuafu
Indah mengusulkan audit independen untuk memeriksa laporan keuangan
perusahaan tambang di Nusa Tenggara Baral (NTB) tersebut. Hal ini dilakukan
untuk membuktikan ketidakterlibatan PT NNT terkait makelar kasus perpajakan
yang didalangi tersangka Gayus Halomoan P Tambunan. Presiden Komisaris PT
Pukuafu J usuf Merukh mengungkapkan, setelah terkuaknya kasus makelar
perpajakan yang didalangi Gayus, nama PT NNT secara langsung juga dikaitkan
dengan kasus tersebut. "Sebagai pemegang saham 20% NNT, PT PI menolak
setiap implikasi keterkaitan tersebut dan yakin bahwa PT NNT tidak terlibat
dalam tindakan ilegal terkait perpajakan. Karena itu Pukuafu mengusulkan
kepada manajemen PT NNT agar segera menunjuk auditor pajak pihak ketiga
independen untuk membuktikan kepatuhan pajak PT NNT," ujar Jusuf dalam
siaran pers Pukuafu, Selasa (20/4). Jusuf menambahkan, pihaknya menganggap
penting meminta audit independen atas laporan keuangan perpajakan PT NNT.
Pihaknya menyakini manajemen PT NNT sudah mentaati semua proses dan
aturanperpajakan yang berlaku. Secara teratur pada setiap tahun, PT NNT juga
tergolong wajib pajak yang taat pada aturan perpajakan. Namun, dengan
terkuaknya makelar kasus perpajakan Gayus itu, posisi PT NNT sebagai wajib
pajak yang taat sedang dipe1ianyakan publik. "Kami sangat berbangga sebagai
bagian dari PT NNT karena memiliki catatan kepatutan dan standar etika bisnis
yang baik, yang senantiasa dituntut oleh para pemegang saham perusahaan sejak
dibentuknya PT NNT selama 25 tahun lalu," pungkas Jusuf. Sementara, Direktur
Utama PT NNT Martiono Hadianto sebelumnya mengatakan, proses keberatan
pajak dilakukan sesuai dengan peraturan dan perunclang-undangan perpajakan
yang berlaku.
"Sebagai kontraktor pemerintah Indonesia dan wajib pajak,
pihaknya selalu mematuhi hukum yang berlaku, terma:mk semua ketentuan pajak
clan melaksanakan semua kewajiban pajak dengan baik," ujarnya. Sejak kasus
makelar pajak Gayus Tambunan merebak, NNT selalu dikait-kaitkan clengan
Gayus. Pasalnya, Gayus disinyalir menjadi orang yang menangani NNT saat
mengajukan keberatan pajak. Hal itu clisebabkan saat menjabat sebagai penelaah
keberatan di Ditjen Pajak, di antaranya 51 kasus yang clitangani Gayus, 40 kasus
berujung pada kekalahan Ditjen Pajak. Nama perusahaan yang sudah beredar
salah satunya adalah PT NNT.
Dalam konteks skanclal keuangan di atas, memunculkan pertanyaan
apakah trik-trik rekayasa tersebut mampu terdeteksi oleh akuntan publik yang
mengaudit laporan keuangan tersebut atau sebenarnya telah terdeteksi namun
auditor justru ikut mengamankan praktik kejahatan tersebut. Tentu saja jika yang
terjadi adalah auditor tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan keuangan,
maka yang menjacli inti permasalahannya adalah kompetensi atau keahlian auditor
tersebut. Namun jika yang te1jadi justru akuntan publik ikut mengamankan
praktik rekayasa tersebut, seperti yang terungkap juga pada skandal yang
menimpa Enron, Andersen, Xerox, WorldCom, Tyco, Global Crossing, Adelphia
dan
Walt
Disney
(Sunarsip,
2002
dalam
Christina:2007)
maka
inti
permasalahannya adalah independensi auditor tersebut. Terkait dengan konteks
inilah, muncul pertanyaan seberapa tinggi tingkat kompetensi, independensi,
Kemahiran profesional auditor saat ini dan apakah kompetensi, independensi, dan
kemahiran profesional auditor tersebut berpengaruh terhadap kualitas audit yang
dihasilkan oleh akuntan publik.
Kualitas audit ini penting karena dengan kualitas audit yang tinggi makaakan
dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan
keputusan. Selain itu adanya kekhwatiran akan merebaknya skandal keuangan, dapat
mengikis kepercayaan publik terhadap laporan keuangan auditan dan profesi
akuntan publik.
De Angelo dalam Nizarul Alim, dkk. (2007) mendefinisikan kualitas audit
sebagai ke1mmgkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan
dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya.
Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada
kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah
saj i tergantung pada independensi auditor. Sementara itu AAA Financial
Accounting Commite (2000) dalam yulius, menyatakan bahwa "Kualitas audit
ditentukan oleh 2 ha! yaitu kompetensi dan independensi. Kedua ha! tersebut
berpengaruh langsung terhadap kualitas audit."
Berkenaan dengan hal tersebut, Trotter(l 986) dalam Saifuddin (2004:23)
mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan
ketrampilannya menge1jakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat
jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Senada dengan pendapat
Trotterselanjutnya Bedard (1986) dalam Sri Lastanti (2005:88) mengartikan
kompetensi sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan
prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalarnan audit.
Adapun Kusharyanti (2003 :3) rnengatakan bahwa untuk rnelakukan tugas
pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (urnwn dan khusus),
pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi serta memahami industri
klien.
Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam
bidang akuntansi clan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan
formal, yang selanjutnya melalui pengalaman dan praktek audit (SP AP, 2001 ).
Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup
aspek teknis maupun pendidikan umum.
Penelitian yang dilakukan oleh Libby dan Frederick (1990) dalam Mayangsari
(2003:2) menemukan bahwa auditor yang berpengalaman mempunyai
pemahaman yang lebih baik atas laporan keuangan. Mereka juga lebih mampu
memberi penjelasan yang masuk aka! atas kesalahan-kesalahan dalam laporan
keuangan dan dapat mengelompokkan kesalal1an berdasarkan padatujuan audit dan
strnktur dari sistem akuntansi yang mendasari. Kemudian Tubbs (1990) dalam
artikel yang sama berhasil menunjukkan bahwa semakin berpengalamannya
auditor, mereka semakin peka dengan kesalahan penyajian laporan keuangan dan
semakin memahami hal-hal yang terkait dengan kesalahan yang ditemukan
terse but.
Sehingga berdasarkan uraian di atas dan dari penelitian yang terdahulu dapat
disimpulkan bahwa kompetensi auditor dapat clibcntuk cliantaranya melalui
pengetahuan dan pengalaman.
Namun sesuai dcngan
tanggungjawabnya untuk menaikkan tingkat
keanclalan laporan keuangan suatu pernsahaan maka akuntan publik tidak hanya
perlu memiliki kompetensi atau keahlian saja tetapi juga hams independen dalam
pengauclitan. Tanpa adanya independensi, auditor tidak berarti apa-apa.
Masyarakat tidak percaya akan hasil auditan dari auditor sehingga masyarakat
tidak akan meminta jasa pengauditan dari auditor. Atau dengan kata lain,
keberadaan auditor ditentukan oleh independensinya (Supriyono, 1988).
Standar umum kedua (SA seksi 220 dalam SPAP, 2001) menyebutkan bahwa
dalam semua ha! yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental hams diperta11ankan oleh auditor. Standar ini mengharnskan ba11wa auditor
hmus bersikap independen (tidak muda11 dipengarnhi), karena ia melaksanakm1
pekerjaannya untuk kepentingan umum. Dengan demikian ia tidak dibenarkan
untuk memihak. Auditor harus melaksanakan kewajiban untuk bersikap jujur
tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada
kreditor dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan
auditan.
Dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya, seorang auditor hams
berpedoman pada Standar Profesional Akuntansi Publik (SP AP) yang ditetapkan
oleh (IAI), dalam ha! ini standar auditing. Standar auditing tercliri clari standar
umum, standar peke1jaan lapangan, dan standar pelaporan (SPAP 2001:150.1).
Standar umum mengatur syarat-syarat diri auditor, standar pekerjaan lapangan
mengatur mutu pelaksanaan auditing, dan standar pelaporan memberikan panduan
bagi auditor dalam mengkomunikasikan hasil au.ditnya melalu.i laporan audit
kepada pemakai infonnasi keuangan. Dalam penelitian ini adalah salah satunya
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama, yang terdapat dalam
standar umum point ketiga. Stanclar umum pertama mengatur persyaratan
keahliam-keahlian auditor dalam menjalankan profesinya. Auditor harus
menjalani pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup clalam praktik akuntansi
clan teknik auditing (Mulyadi 2002:25).
Hal inilah yang menarik untuk cliperhatikan bahwa profesi akuntan publik
ibarat pedang bermata dua. Disatu sisi auditor harus memperhatikan kredibilitas
dan etika profesi, namun disisi lain auditor juga harus menghadapi tekanan dari
klien dalam berbagai pengambilan keputusan. Jika auditor tidak mampu menolak
tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional atau keuangan maka
independensi auditor telah berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit.
Salah satu faktor lain yang mempengaruhi independensi tersebut aclalah jangka
waktu dimaua auditor memberikanjasa kepada klien (auditor tenure).
Selain itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap independensi
auditor maka pekerjaau akuntau dau operasi Kantor Akuntau Publik (KAP) perlu
dimonitor dau di "audit" oleh sesama auditor (peer review) guna menilai
kelayakau desain sistem pengendaliau kualitas dau kes·esuaiaunya dengau standar
kualitas yang diisyaratkan sehingga output yang di.hasilkan dapat mencapai
standar kualitas yang tinggi. Peer review sebagai mekanisme monitoring yang
dipersiapkan oleh auditor dapat meningkatkan kualitas jasa akuntansi dau audit.
Selain itu peer review dirasakan memberi manfaat baik bagi klien, kantor akuntan
publik maupun akuntan yang terlibat dalam peer review. Maufaat tersebut autara
lain menguraugi risiko litigation (tuntutan), memberikau pengalaman positif,
mempertinggi
moral
peke1ja, memberikan competitive
edge dan lebih
meyakinkan klien atas kualitas jasa yang diberikan (Harjanti, 2002:59)
Salah satu model kualitas audit yang dikembangkan adalah model De Angelo
(1981 ). Dimana fokusnya ada pada dua dimensi kualitas audit yaitu kompetensi dan
independensi. Selanjutnya, kompetensi diproksikan dengan pengalaman dan
pengetahuan. Sedaugkau independensi diproksikau dengau laum hubungau dengan
klien (audittenure), tekanan dari klien, telaah dari relrnn auditor (peer revieH) dau
jasa non audit. Adapun model kualitas audit lain yang dikembangkau adalah model
kualitas
audit menurut Catanach dan
Walker ( 1999),
dimana mereka
memfokuskan pada dimensi kemampuau auditor, professional conduct, dampak
insentif ekonomi dau struktur pasar.
Namun dalam penelitian ini akan menggunakan model De Angelo. Hal ini
berkaitan dengan adanya penelitian-penelitian terdahulu yang ternyata belum
menemukan kesepakatan sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Selain itu,
lingkungan audit yang juga berubah terus memicu penelitian dari lingkup yang
lebih luas. Dari segi metoda penelitian, pengembangan model kualitas audit yang
dapat menangkap kompleksitas kualitas audit masih sedikit sehingga perlu digali
lagi. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan menguji kembali model De Angelo
dengan menggunakan dimensi kompetensi yang diproksikan menjadi dua sub
variabel yakni pengetahuan clan pengalan1an. Dalam dimensi independensi
dikembangkan proksi antara lain lama hubungan dengan klien (audit tenure),
tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor (peer review), clan jasa non audit.
Sedangkan dalam kernahiran profesional diarahkan pada tingkat kesungguhan
dankecerrnatan serta kehati-hatian dalarn rnelaksanakan tugas-tugasnya sebagai
auditor.
Penelitian rnengenai kualitas audit penting bagi KAP clan auditor agar
rnereka dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit dan
selanjutnya dapat rneningkatkannya kualitas audit yang dihasilkannya. Bagi
pernakai jasa audit, penelitian ini penting yakni untuk rnenilai sejauh mana
akuntan publik dapat konsisten dalam rnenjaga kualitas jasa audit yang
diberika1111ya.
Berdasarkan ha! diatas, laporan keuangan perlu diaudit oleh akuntan public
yang berwenang dan independen, yang dari hasil auditnya dapat rnernberikan
pemyatataan mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dalan1 pelaksanaan
audit atas laporan keuangan oleh akuntan public, hasilnya bukan hanya untuk
kepentingan klien tapi juga untuk kepentingan pihak ketiga meliputi investor,
kreditor, lembaga keuangan, pemerintah, masyarakat clan lain-lain yang memiliki
kepentingan terhadap laporan keuangan klien yang telah diaudit oleh akuntan
publik karena hasil ini menyangkut kepentingan banyak pihak dan sangat
tergantung pada mutu hasil audit, akuntan publik haruslah independen, artinya
bahwa dia tidak boleh memihak baik terhadap klien yang mwembayarnya
maupun kepada pihak ketiga. Independensi akuntan public merupakan dasar
utama kepercayaan masyarakat dalam menilai mutu j asa audit, indepedensi
akuntan public menjadi suatu hal sangat penting.
Untuk mencapai suatu kualitas audit, seorang auditor hams mempunyai
kompetensi, independensi, kemahiran profesionalisme clan mempunyai motivasi
ke1ja yang tinggi, karena dalam sebuah perusahaan atau instansi mempunyai
maksud dan tujuan, sebagaimana dalam sebuah Kantor Akuntan Publik, yang
menentukan kualitasnya adalah Sumber Daya Manusianya (SDM) dalam sebuah
kinerja untuk menghasilkan kualitas audit yang memadai. Motivasi kerja dalan1
sebuah perusahaan atau instansi bertujuan untuk memaeu karyawan agar lebih
aktif dalam melaksanakan peke1jaan guna mencapai tujuan dan hasil yang
optimal. Pelaksanaan motivasi kerja menitikberatkan pada faktor manusia di
dalam melaksanakan aktivitasnya yaitu kerja.
Karena karyawan atau pegawai merupakan salah satu penentu keberhasilan
sebuah organisasi maka harus memiliki semangat untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya, dan produktivitas kerja akan tercapai apabila mereka
memiliki perhatian penuh pada pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan seperti itu
perusahaan atau organisasi perlu memberikan motivasi sebagai pendorong
semangat kerja karyawannya dengan melakukan upaya yang tepat dalam
mengelola tenaga kerja. sehingga diperoleh saling pengertian dan kerja sama yang
baik dalam organisasi dengan karyawan dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Keberadaan motivasi sangat penting peranam1ya, dalam usaha meningkatkan
kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Motivasi akan memberikan dorongan
dan semangat bagi karyawan dan pimpinan. Adanya kepuasan kerja diharapkan
akan menciptakan hubungan ke1ja yang harmonis antara kedua belah pihak yaitu
karyawan dan pimpinan, sehingga tujuan instansi atau perusahaan dapat tercapai
dan berhasil secara optimal.
Motivasi sangat penting dimiliki oleh karyawan dalam meningkatkan
semangat ke1ja dan produktivitas karyawan (lg. Wursanto. 1982: 132). Tugas
seorang pemimpin adalah untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada
karyawan agar bisa bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh suatu
organisasi. Begitu juga semangat kerja mempunyai peran yang sangat penting
dalam mewujudkan tujuan organisasi, karena mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan demikian semangat kerja
merupakan suatu keadaan yang harus selalu diperhatikan dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Semangat ke1ja adalah sikap individu atau sekelompok orang terhadap
kesukarelaannya untuk bekerja sama agar dapat mencurahkan kemampuannya
secara menyeluruh (Pariata Westra, 1980:185). Semangat kerja juga diartikan
sebagai kemampuan sekelompok orang untuk beke1ja sama dengan giat dan
terpadu, dalam mengerjakan tujuan bersama (Moekijat, 1975: 49).
Atas dasar latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat judul
"Pengaruh
Kompetensi,
Independensi,
Kemahiran
Profesional
Dan
Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi empiris pada Kantor
Akuntan Publik Big Four di Jakarta)"
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain:
1. Apakah kompetensi, independensi, kemahiran profesional dan motivasi
auditor berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit?
2. Apakah kompetensi, independensi, kemahiran profesional dan motivasi
auditor berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
menganalisis
pengaruh
kompetensi,
independensi,
kemahiran
profesional dan motivasi auditor secara parsial terhadap kualitas audit.
2. Untuk
menganalisis
pengaruh
kompetensi,
independensi,
kemahiran
profesional dan motivasi auditor secara simultan terhadap kualitas audit.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini diharapkan
dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain:
1. Bagi Perusahaan
a. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan mengenai
pentingnya kompetensi, independensi, kemahiran professional dan
motivasi karyawan atau seorang auditor untuk lebih memaksimalkan audit
yang berkualitas.
b. Sebagai masukan untuk perusahaan dalam hal meningkatkan hasil andit,
agar memperhatikan aspek-aspek apa saja yang menjadi motivasi seorang
auditor dalam menghasilkan audit yang berkualitas.
c.
Dapat digunakan sebagai masukan bagi pimpinan Kantor Akuntan
Publik dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas kerjanya dan
Sebagai bahan evaluasi bagi para auditor sehingga dapat meningkatkan
kualitas auditnya.
2. Bagi Kepentingan Akademik
a. Diharapkan menjadi bahan bacaan yang memberikan gambaran tentang
kompetensi, independensi, kemahiran professional dan memotivasi
karyawan atau seorang auditor untuk lebih rnemaksimalkan audit yang
berkualitas.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
sumbangan
konseptual
bagi
akivitas
akademik
alam
rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan
dunia pendidikan.
3. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan serta wawasan serta dapat menerapkan
pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam praktek,
khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Auditing
Definisi audit yang sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari
ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) dalam buku Abdul Halim
(2004), yang mendefinisikan auditing sebagai:
"suatu proses .sistematik untuk menghimpun don mengevoluasi bukti-bukti secara
obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi
untuk menentukan tingkai kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para
permakai yang berkepentingan. "
Definisi tersebnt dapat diuraikan menjadi tujuh elemen yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan audit, yaitu proses yang sistematik,
menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif, asersi-asersi tentang
berbagai tindakan dan kejadian ekonomi, Menentukan tingkat kesesuaian (degree
of correspondence), Kriteria yang ditentukan, Menyampaikan hasil-hasilnya, Para
pemakai yang berkepentingan.
Selain
definisi
di
atas,
Auditing
Practices
Committee
(APC)
mengemukakan definisi auditing sebagai berikut:
"An audit is the independent examination of and expression of opinion on. the
fimmcial statements of an etnoprise be an appointed auditor in pursuance of that
appointmer t and in compliance with any relevant statut01y obligation. "
Sedangkan menurut Miller dan Baillev:
"An audit is a methodical review and objective examination of an item,
including the verification of specific information as determined by the auditor
or as esictblislual general practice. Generally, the purpose of an audit is to
egress an opinion on or reach a conclusion about what was audited. "
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa
setidaknya ada tiga elemen fundamental dalam auditing, yaitu:
1. Seorang auditor harus independen.
Pada definisi menurut APC jelas dikemukakan secara eksplisit tentang
independensi
tersebut.
Sedangkan
pada
dua
definisi
yang
lain
independensi tercermin dari kata-kata objective.
2. Auditor bekerja mengumpulkan bukti
(evidence)
untuk mendukung
pendapatnya.
Pada definisi menurut APC. bukti tersebut tercermin dari kata
pemeriksaan (examination), dan pada dua definisi yang lain sudah lebih
eksplisit.
3. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report).
Laporan merupakan hasil yang harus disampaikan auditor kepada
pengguna laporan keuangan.
Dari pengertian diatas, auditing adalah suatu proses sistematis dalam
pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti mengenai informasi entitas ekonomi
yang dilakukan oleh seorang yang independen dm1 kompeten untuk dapat
memberikan keputusan atas infonnasi tersebut sesuai dengan ketetapan yang telah
ditentukan.
B. Kompetensi
Menurut kamus kompetensi LOMA dalam Nizarul Alim, dkk. (2007:6)
Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seseorang pekerja
yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi
ini
mencakup
sifat,
motif-motif,
sistem nilai,
sikap,
pengetahuan dan
keterampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan
tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Menurut Susanto (2000) kompetensi
adalah karakteristik-karakteristik yang mendasari inclivi.du untuk mencapai kine1ja
supenor.
Kompetensi
juga
merupakan
pengetahuan,
keterampilan,
clan
kemampuan yang berhubungan dengan peke1jaan, serta kemampuan yang
dibutuhkan untuk pekerjaan-peke1jaan non rutin. Definisi kompetensi dalam
bidang auditing pun sering diukur dengan pengalaman (Mayangsari, 2003).
Standar umum pe1tanm (SA seksi 210) dalam Standar Profesi Akuntan Publik
(SP AP 200 I), menyebutkan bahwa audit harus dilak:mnakan oleh seorang atau
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor,
sedangkan standar umum ketiga (SA seksi 230), menyebutkan bahwa dalam
pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalitasnya dengan cermat clan seksama (due professional
care).
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi auditor
adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup dan eksplisit
dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murtanto (1998) dalam Mayangsari
(2003) menunjukkan bahwa komponen kompetensi untuk auditor di Indonesia
terdiri atas:
a. Komponen pengetahuan, yang merupakan komponen penting dalam suatu
kompetensi. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta,
prosedur-prosedur dan pengalaman.
b. Ciri-ciri
psikologi,
seperti
kemampuan
berkomunikasi,
kreativitas,
kemampuan beke1jasama dengan orang lain.
Berdasarkan penelitian oleh De Angelo (1981 ), kompetensi diproksikan dalam
dua ha! yaitu pengetahuan dan pengalaman.
1. Pengetahuan
Hasil penelitian Bonner (1990) dalam Nizarul Alim, dkk. (2007),
menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifik tugas membantu kinerja
auditor berpengalaman melalui komponen pemilihan dan pembobotan bukti
hanya pada saat penerapan risiko analitis. Asthon (1991) menemukan bukti
empiris bahwa perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh auditor pada
berbagai tingkat pengalaman, tidak dapat dijelaskan oleh lamanya pengalaman
yang dimiliki. Menurut Harhinto (2004), m