TUGAS BESAR TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
KECAMATAN LIMAPULUH 20162017
6.7 Pengolahan Lumpur
Pada perencanaan ini, unit pengolahan lumpur yang direncanakan yaitu menggunakan Sludge Drying Bed yang berfungsi untuk mengurangi kadar air.
Sludge Drying Bed
Merupakan unit pengolahan lumpur yang berfungsi untuk mengeringkan lumpur yang telah distabilkan pada unit sebelumnya. Lumpur yang dimasukkan
kedalam unit ini dengan ketebalan lapisan 20 – 30 cm dan dibiarkan mengering. Bak ini biasanya berbentuk persegi panjang yang terdiri dari lapisan pasir dan
kerikil yang berfungsi sebagai filter, serta pipa drain untuk mengalirkan air dari lumpur yang dikeringkan. Tabel 6.19 menampilkan kriteris Sludge Drying Bed.
Sedangkan untuk gambar Sludge Drying Bed dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 6.19 Kriteria Desain Sludge Drying Bed Kriteria Desain
Range
Tebal Lapisan Media - Lumpur cm
20 - Pasir cm
Ukuran mm, 0,1 – 0,5 25 - 30
Kerikil cm Ukuran mm 7 - 15
10 -1 5 Ukuran mm 15 - 50
20 - 30 Waktu pengeringan
10 - 20 Panjang bed m
6 - 30 Lebar bed m
2 - 5
Sumber : Strauss Montangero 2004; Tilley Et Al. 2008
Desain yang dipilih adalah : - Jumlah bed
= 2 unit - Volume lumpur
= 7,06 m
3
hari - Kadar air ρ
= 90 - kadar lumpur
= 100 - kadar air = 100 - 90
= 10
- Berat air di dalam cake sludge ρs = 65 - Tebal cake di bed
= 0,8 m - Total lapisan media
= Lapisan pasir = 250 mm = 0,25 m Lapisan kerikil
- fine gravel = 100 mm = 0,10 m
- Medium gravel = 250 mm = 0,25 m
Parlaungan Hasibuan, Nur Isnanita, Sandy Juliana Sari VI-46
TUGAS BESAR TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
KECAMATAN LIMAPULUH 20162017
Perhitungan : Volume cake dari solid Vi :
Vi =
V lumpur x 1-p 1- ps
= 7,06 m
3
hari x 1-90 1- 65
= 2,02 m
3
hari
Dimensi bed
Kapasitas bed V =
Vi .T n
= 2,02 m 3 hari x 10 hari
2 unit = 10,1 m
3
Luas bed A =
V tebal cake di bed
= 10,1 m 3 hari
0,8 m = 12,63 m
3
Sehingga : Lebar
= 2 m Panjang bed
= A
lebar
= 12,63 m3
2 m
= 6,3 m
Tebal cake di bed = 0,8 m Direncanakan :
h lumpur = 0,20 m
h pasir = 0,25 m
h fine gravel = 0,10 m
h medium gravel = 0,25 m freeboard rencana = 0,20 m
Sehingga H total
= h lumpur + h pasir + h gravel + fb =
0,20 m + 0,25 m + 0,10 m + 0,25 m + 0,20 m
= 1 m
Parlaungan Hasibuan, Nur Isnanita, Sandy Juliana Sari VI-47
TUGAS BESAR TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
KECAMATAN LIMAPULUH 20162017
Dimensi bak Tiap bak terdiri dari 1drainage pipe
Letak pipa memanjang Slope pipa
= 2 Diameter pipa
= 100 mm Letak pipa
= L
bak
2 = 2 m 2
= 1 m Jarak pipa dari dinding S
Lebar tempat pipa = 150 mm rencana
S =
lebar bak - lebar tempat pipa
1000 2
= 2m -
150 mm 1000
2 = 0,925 m
Kedalaman sentral h sentral Slope
= 2 = 0,02 Slope
= h sentral L dimana L = S h sentral
= Slope x S = 0,02 x 0,925 m
= 0,0185 m = 1,85 cm
≈ 2 cm
Maka kedalaman bak dari sentral pipeline H sentral
= H total + h sentral = 1 m + 0,0185 m
= 1,0185 m ≈ 1 m
6.8 Reservoir