5
chatting online
yang menawarkan pengiriman pesan teks dan pesan suara secara gratis dilengkapi dengan
sticker chat online
yang memiliki berbagai macam jenis yang berbeda. [13] Organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dibentuk untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Oleh karena itu, keberhasilan suatu organisasi ditunjukan oleh kemampuannya mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi memiliki berbagai macam, salah
satu contohnya adalah organisasi perlindungan hewan langka yang bergerak pada bidang perlindungan hewan-hewan liar yang populasinya sangat menurun dan jumlahnya di seluruh
dunia kurang dari 10.000 ekor. Tugas utama organisasi ini bukan hanya melindungi dan menyelamatkan hewan
– hewan langka saja, namun juga mencari solusi yang dapat membantu bertambahnya jumlah spesies hewan langka yang dilindungi tersebut. [14]
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan kampanye ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Metode kualitatif juga merupakan metode yang menekankan pada
quality
atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang atau jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian, fenomena dan gejala
sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. [15] Metode kualitatif ini dipilih karena dengan menggunakan
metode ini didapatkan landasan teori yang sesuai fakta dan terpercaya sehingga nantinya proses penelitian dapat berjalan dengan lancar.
Dalam melakukan perancangan, strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian
linier.
Tahapan strategi penelitian yang digunakan dalam perancangan kampanye ini dapat dilihat
pada gambar 1.
Gambar 1 Alur Strategi Penelitian Linier
6 Dimulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data, analisa data, dan perancangan produk,
strategi penelitian ini dipilih karena tahapan perancangan baru bisa dimulai apabila tahap sebelumnya telah diselesaikan, sehingga tidak akan terjadi kebingungan selama melaksanakan
perancangan dan penelitian nantinya.
Langkah pertama yang dilakukan dalam perancangan seperti terlihat pada gambar 1 adalah identifikasi masalah. Pada tahap identifikasi masalah, dilakukan observasi dan wawancara
dengan beberapa staff di Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi Badak Bercula Satu dalam beberapa tahun terakhir. Dari observasi dan
wawancara yang dilakukan didapatkan beberapa permasalahan yaitu sebagian besar usaha konservasi yang diadakan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon tujuannya adalah untuk
menambahkan pengetahuan mengenai Badak Bercula Satu kepada masyarakat sekitar, dan belum adanya usaha konservasi yang mengarah ke pelestarian Badak Bercula Satu. Jangkauan
masyarakat yang menjadi tujuan kampanye pun hanyalah masyarakat sekitar karena masyarakat sekitar juga masih banyak yang kurang mengetahui dan salah informasi tentang Badak Bercula
Satu. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah kampanye yang lebih mengarah pada pelestarian Badak Bercula Satu dengan menggunakan media-media yang belum pernah digunakan oleh Taman
Nasional Ujung Kulon sebelumnya dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Langkah selanjutnya setelah identifikasi masalah adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan referensi yang berkaitan dengan
perancangan kampanye. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan cara mewawancarai Ibu Monica Dyah Rahmaningsih yang merupakan
technical officer
Balai Taman Nasional Ujung Kulon.
Hasil wawancara dengan Ibu Monica menyatakan bahwa dengan habisnya populasi Badak Bercula Satu di Vietnam, saat ini hewan tersebut hanya tersisa 60 ekor saja di Indonesia, karena
itulah Badak Bercula Satu dinyatakan sebagai salah satu hewan yang paling langka di Indonesia dan dunia. Namun walau begitu, kampanye yang dilakukan Taman Nasional Ujung Kulon lebih
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan membenarkan anggapan yang salah tentang Badak Bercula Satu, karena di wilayah yang dekat dengan Taman Nasional Ujung Kulon saja masih
banyak yang salah informasi mengenai Badak Bercula Satu. Masih belum diadakan sebuah kampanye dari pihak Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang tujuan utamanya adalah untuk
pelestarian Badak Bercula Satu.
Selain wawancara dengan Ibu Monica, dilakukan juga pengumpulan data untuk mengetahui preferensi gaya desain yang sedang disukai dan dapat menarik perhatian masyarakat saat ini.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara bebas kepada masyarakat umum yang termasuk kedalam
target audience
yaitu antara usia 20-30 tahun. Setelah diketahui preferensi umum yang sedang disukai saat ini, hasil pengumpulan data tersebut kemudian akan digunakan
sebagai acuan dalam membuat konsep desain untuk kampanye ini.
7 Setelah pengumpulan data langkah selanjutnya adalah analisa data. Analisa data hasil dari
pengumpulan data kualitatif menyatakan beberapa hal yang mendukung perancangan kampanye untuk mendukung pelestarian Badak Bercula Satu. Dari hasil wawancara dengan Ibu Monica,
dinyatakan bahwa masih belum ada kampanye yang bertujuan untuk membantu pelestarian secara langsung dan jangkauan masyarakat juga terbatas, sehingga berdasarkan hal tersebut perlu
dirancang sebuah kampanye pelestarian Badak Bercula Satu menggunakan media yang baru dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Kemudian dari hasil wawancara bebas yang dilakukan kepada
target audience,
menunjukkan bahwa masyarakat saat ini lebih menyukai gaya desain berjenis kartun yang lucu serta memiliki banyak ekspresi. Karena itulah, ditentukan bahwa gaya desain yang dipakai dalam
kampanye ini adalah kartun.
Setelah pengumpulan dan analisa data selesai, tahap selanjutnya adalah merancang produk berdasarkan hasil dari pengumpulan data sebelumnya. Produk yang dirancang adalah sebuah
kampanye untuk mendukung pelestarian Badak Bercula Satu. Kampanye yang dirancang, menggunakan
online sticker
,
bus branding
, dan kostum maskot sebagai media utamanya, serta beberapa
merchandise
yang akan dijual untuk penggalangan dana sebagai media pendukungnya. Semua produk didesain menggunakan gaya gambar kartun, karena dari pengumpulan data
sebelumnya didapatkan hasil bahwa masyarakat lebih menyukai gaya gambar kartun yang imut. Selain itu gaya gambar kartun bersifat lucu dan menarik dari segi lukisannya serta segar dari segi
karakternya, sehingga dapat digambar dengan berbagai ekspresi.
Perancangan dimulai dengan dibuatnya konsep kampanye lalu kemudian dilanjutkan dengan pembuatan strategi media, dan apabila sudah sesuai dengan konsep kampanye maka perancangan
dilanjutkan kebagian finishing. Konsep kampanye yang ingin dibuat adalah menggambarkan tentang kondisi Badak Bercula Satu saat ini. Selain itu kampanye juga dibuat agar dapat
menjangkau masyarakat yang lebih luas, oleh karena itulah dipilih media-media kampanye yang dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat luas dan menggunakan desain yang dapat
mewakili kondisi Badak Bercula Satu saat ini.
Target audience
dari kampanye ini adalah masyarakat yang berusia antara 20-30 tahun, karena masyarakat pada usia tersebut sudah lebih
dewasa dan dapat ikut serta dalam pelestarian Badak Bercula Satu.
Penataan
layout
dan penggunaan tipografi juga sangat penting dalam perancangan media kampanye ini. Untuk penataan
layout
menggunakan penataan
picture window layout,
yang merupakan penataan dimana obyek utama ditampilkan secara
close up
dan besar, kemudian diikuti dengan
headline
dan keterangan gambar yang lebih kecil. [16] Tipografi yang akan digunakan dalam media-media kampanye yang akan dibuat adalah font dekoratif
Jungle Bones
. Pada gambar 2 dapat dilihat desain font
jungle bones
, font ini dipilih karena bisa melambangkan Badak Bercula Satu yang hidupnya selalu bersembunyi di hutan.
8
Gambar 2 Font Jungle Bones
Berikut ini adalah penjelasan perancangan kampanye dan masing-masing media secara lebih rinci :
a.
Online Sticker
Online sticker
dipilih sebagai salah satu dari kampanye karena dari Taman Nasional Ujung Kulon sendiri belum pernah mengadakan usaha konservasi Badak
Bercula Satu melalui media
online,
dan dengan melalui media
online
jangkauan masyarakatnya juga lebih luas
.
Selain itu media
chatting online
saat ini sangatlah populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan di masyarakat luas.
Kampanye menggunakan
online sticker
ini nantinya akan dilakukan dengan cara memasukkan desain yang sudah dibuat ke dalam LINE sebagai
free sticker
yang biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam mengkampanyekan sesuatu,
karena itulah stiker ini hanya berisi delapan saja. Sama seperti
free sticker
lainnya, stiker ini hanya akan tersedia untuk diunduh dalam waktu yang terbatas 3 bulan dan
memiliki masa kadaluarsa yaitu 365 hari. LINE sendiri dipilih sebagai media untuk
online sticker
karena sebelumnya sudah pernah berkerja sama dengan salah satu organisasi perlindungan hewan dalam kampanye perlindungan hewan langka lainya,
seperti orangutan dan harimau sumatera. Setiap unduhan
online sticker
ini nantinya akan didonasikan Rp 1000 kepada Taman Nasional Ujung Kulon untuk membantu
dalam pelestarian Badak Bercula Satu. Jadi masyarakat juga secara tidak langsung telah berpartisipasi dalam membantu pelestarian Badak Bercula Satu ini.
Gambar 3 Tahapan Perancangan Online Sticker
Dapat dilihat pada Gambar 3,
Online Sticker
digambar menggunakan gaya gambar kartun karena Badak Bercula Satu merupakan salah satu hewan yang akan
sangat rumit dan kompleks apabila digambar secara realisnya, selain itu juga karena hasil dari pengumpulan data sebelumnya yang menunjukan bahwa gaya gambar yang
9 sedang populer di masyarakat saat ini adalah gaya gambar kartun. Pada
online sticker,
karakter Badak Bercula Satu beberapa didesain menggunakan blangkon, hal ini karena blangkon merupakan penutup kepala yang digunakan sebagai bagian dari pakaian
tradisional khas pulau Jawa yang merupakan daerah dimana Badak Bercula Satu berada saat ini, sehingga masyarakat yang mengunduh dan melihat
online sticker
ini nantinya jadi mengetahui bahwa Badak Bercula Satu adalah hewan khas yang hanya ada di
Indonesia dan Jawa saja. Referensi untuk desain blangkon dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4 Referensi Desain Blangkon
b. Kostum Maskot dan
Merchandise
Cara kampanye ini adalah dengan berkeliling di tempat-tempat yang ramai pengunjung dengan memakai kostum maskot dari kampanye yang dilakukan dan
menawarkan
merchandise
yang berhubungan dengan kampanye. Baik maskot maupun
merchandise
yang dijual akan dibuat dengan desain kartun yang menarik. Kampanye menggunakan kostum maskot dan
merchandise
ini dipilih karena dengan menggunakan kostum dan menjual
merchandise
bergambar Badak Bercula Satu, masyarakat yang melihat jadi dapat langsung mengetahui bahwa kampanye ini adalah untuk mendukung
pelestarian Badak Bercula Satu. Berikut adalah penjelasan kampanye menggunakan kostum maskot dan
merchandise
yang akan dibuat: Kostum Maskot
Kampanye menggunakan kostum maskot ini akan dilaksanakan di
shopping mall
yang berada di lima kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang. Lima kota ini dipilih karena merupakan kota
yang memiliki jumlah penduduk banyak, sehingga akan banyak juga masyarakat yang akan mengetahui tentang kampanye ini. Kostum maskot ini sendiri bertujuan
untuk menarik agar masyarakat mau membeli
merchandise
yang dijual dan juga sebagai simbol bahwa kampanye yang diadakan ini adalah kampanye untuk
mendukung pelestarian Badak Bercula Satu. Kampanye menggunakan kostum maskot ini juga berfungsi untuk memberitahukan mengenai media kampanye
lainnya, seperti
online sticker
dan dimana bisa mengunduhnya. Kampanye ini akan diadakan selama periode waktu enam bulan. Desain kostum maskot dapat dilihat
10 pada Gambar 5. Kostum maskot ini di desain dengan menggunakan gaya kartun
yang sama seperti
online sticker
sebelumnya.
Gambar 5 Desain Kostum Maskot
Merchandise
Gambar 6 Desain Merchandise
Merchandise
yang akan dijual adalah mug, kaos, topi, gantungan kunci, dan pin. Kelima
merchandise
ini dipilih karena dapat menyampaikan pesan kampanye dengan cepat dan masyarakat yang membeli bisa selalu mengingat pesan
kampanye yang tertempel pada
merchandise
tersebut. Selain itu, kelima
merchandise
tersebut juga dapat digunakan dan dibawa kemana-mana, sehingga pesan kampanye tidak hanya diketahui oleh masyarakat yang membeli, namun juga
oleh orang-orang sekitar yang melihatnya. Gambaran
merchandise
yang akan dijual dapat dilihat pada Gambar 6.
11
c. Bus Branding
Cara kampanye ini dilakukan dengan cara memasang iklan atau poster yang berisi pesan dari kampanye ke badan bus, bisa menggunakan bus antar kota maupun bus
pariwisata. Cara ini dipilih dalam kampanye pelestarian Badak Bercula Satu ini karena bus merupakan salah satu transportasi darat yang sangat banyak digunakan oleh
masyarakat saat ini sehingga apabila dipasang di bus, akan ada lebih banyak orang yang dapat melihat iklan ataupun poster kampanye ini. Selain itu dengan menggunakan bus,
jangkauan daerah kampanye pun dapat lebih meluas lagi, karena bus merupakan transportasi umum yang digunakan untuk berpergian antar kota.
Gambar 7 Desain BusBranding
Dapat dilihat pada gambar 7, desain dari bus ini menyampaikan pesan untuk menghentikan perburuan liar cula dari Badak Bercula Satu. Bus promosi ini nantinya
juga akan beroperasi di lima kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, serta beberapa daerah terdekat yang termasuk didalam rute dan dilalui oleh
bus promosi karena lima kota besar ini memiliki jumlah penduduk yang banyak. Sama seperti kostum maskot, periode waktu
bus branding
ini adalah selama enam bulan. Bus yang nantinya akan digunakan selama kampanye adalah jenis bus medium yang
biasanya merupakan bus cepat antar kota, bus jenis ini memang dipilih karena dengan memasang di bus ini, pesan kampanye akan lebih cepat tersebar luas ke banyak kota.
4. Hasil dan Pembahasan