Gaya Gambar Tehnik DWIKO PANDHU DEWANTO C9507089

commit to user 14 i. Olahraga Olahraga merupakan tema cerita yang diambil dari berbagai kegiatan olahraga yang digemari oleh masyarakat luas. Contoh : Slam Dunk karya Takehiko Inoue, Eyeshild 21 karya Riichiro Inagaki. j. Detektif Detektif merupakan tema cerita yang mengisahkan kehidupan seorang detektif dalam menangani setiap kasus yang diungkapnya. Contoh : Detektif Conan karya Aoyama Gozo, Detektif kindaichi karya Kumiya Sato. k. Musik Musik merupakan tema cerita alternatif yang mengangkat kisah perjuangan dalam dunia musik. Contoh : Beck karya Harold Sakuichi.

5. Gaya Gambar Tehnik

Gaya gambar yang digunakan dalam komik sangatlah beragam, hal ini terjadi karena adanya proses abstraksi gaya gambar dalam komik, dalam kalangan komikus berbagai macam gaya gambar diibaratkan sebagai bangun segitiga sama kaki. Dimana wilayah kiri dikuasai para komikus yang tertarik pada keindahan alam berupa gaya gambar realis. Sedangkan kanan dikuasai oleh komikus yang tertarik pada keindahan gagasan berupa gaya gambar kartun. Adapun pada wilayah puncak segitiga dikuasai oleh komikus yang tertarik pada keindahan seni. Disini gambar mengalami proses abstraksi dimana bentuk garis dan warna dapat menjadi dirinya sendiri, adapun abstraksi diistilahkan sebagai jenis commit to user 15 bentuk non-gambar dimana kita tidak perlu berusaha mencari kemiripan dan makna Scott Mcloud, 2001: 50. Beberapa aliran gaya gambar dihasilkan para komikus dengan maksud agar memiliki identitas pada karyanya. Dibawah ini ada beberapa aliran gaya gambar yang marak digunakan para komikus : a. Realis Merupakan gaya gambar yang banyak berkembang di Eropa, menampilkan gambar dengan proporsi wujud seperti aslinya. Melalui aliran realis, komikus menampilkan keindahan dan kerumitan dunia fisik untuk mengutamakan penampilan luarnya. b. Kartun Gaya gambar ini merupakan penyederhanaan dari bentuk realis, dimana proporsi bentuk tidak menyerupai aslinya. Dalam bentuk kartun gambar tidak mengutamakan penampilan dunia fisik, melainkan mengutamakan gagasan suatu bentuk serta menempatkan dirinya dalam konsep rupa. Kartun merupakan kebalikan dari realis, dalam kartun komikus menggambarkan penampilan dunia di dalamnya. Kombinasi tersebut memungkinkan para pembaca untuk menjadikan diri mereka sebagai salah satu tokoh karakter komik dan memasuki dunia komik dengan aman, satu sisi garis untuk melihat dan satu sisi garis untuk menjadi Scott Mcloud, 2001. commit to user 16

B. Target

Target Market dan Audience Sebelum melakukan pembuatan komik terlebih dahulu harus mengetahui siapakah calon konsumen yang akan dijadikan target atau sasaran konsumen komik. Komik di Indonesia saat ini sangat digemari oleh semua kalangan sebagai media hiburan dan edukasi, mulai dari anak-anak sampai dewasaorang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Pada umumnya target marketnya adalah untuk semua umur khususnya untuk anak-anak dan remaja. Saat ini komik aksi lebih banyak digemari oleh anak-anak maupun remaja, karena masa anak-anak dan remaja merupakan saat- saat dimana dunia imajinasi dapat menjadi masuk akal karena kepentingan hiburan dan refreshing dari kegiatan sehari-hari. Semua itu merupakan sasaran empuk untuk komik yang memiliki tingkat imajinasi yang sangat luas, oleh karena itu banyak sekali komik-komik luar negeri yang masuk ke Indonesia yang juga menawarkan cerita imajinasi, seperti tokoh-tokoh superhero. Keberadaan komik-komik tersebut membuat patriotisme perlahan tapi pasti mulai luntur, terutama dikalangan anak dan remaja saat ini. Di Negara Indonesia memiliki tokoh-tokoh pahlawan yang sangat hebat, terlebih lagi tokoh-tokoh ini bukan hanya merupakan karangan atau imajinasi seseorang, oleh karena itu perlu dibuatnya komik yang menceritakan tentang perjuangan para tokoh-tokoh tersebut sehingga dapat bersaing dengan komik luar negeri, tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga dapat commit to user 17 membangkitkan semangat patriotisme pada pembaca khususnya anak dan remaja sekarang. Agar dapat menentukan sasaran dengan tepat, terlebih dahulu menentukan klasifikasi dari masyarakat. Klasifikasi dari masyarakat yang menjadi target market dan audience komik adalah : a. Demografi 1 Usia : 12 th – 17 th 2 Jenis Kelamin : Pria Wanita 3 Pendidikan : SMP - SMA b. Geografi : masyarakat yang berdomisili tinggal di pulau Jawa. c. Psikografi : 1 Primer : Anak yang tidak suka membaca buku sejarah. 2 Sekunder : Anak-anak yang suka membaca komik Barat.

C. Kompetitor

Kompetitor adalah pesaing utamanya adalah komik-komik sejenis yang beredar di Indonesia yang menawarkan ilustrasi cerita yang hampir sama atau memiliki tema sejenis . Adapun kompetitor komik buku yang menjadi acuan dan kajian dalam perancangan komik ini, yaitu :

1. WORLD WAR 2 “HITLER’S WAR”