DWIKO PANDHU DEWANTO C9507089

(1)

commit to user

i

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN ILUSTRASI KOMIK PANGERAN

DIPONEGORO SEBAGAI MEDIA UNTUK MENUMBUHKAN

SEMANGAT NASIONALISME PADA ANAK

Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai

Gelar Ahli Madya

Disusun oleh:

DWIKO PANDHU DEWANTO C9507089

PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Konsep Karya Tugas Akhir dengan Judul

PERANCANGAN ILUSTRASI KOMIK PANGERAN DIPONEGORO SEBAGAI MEDIA UNTUK MENUMBUHKAN SEMANGAT NASIONALISME PADA

ANAK

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan penguji

Mengetahui Koordinator Tugas Akhir

(Arif Iman Santosa, S.Sn.) NIP. 19790327 200501 1 002

Pembimbing Tugas Akhir II

( Hermansyah Muttaqin, S.Sn., M.Sn.) NIP. 197111152006041001 Pembimbing Tugas Akhir I

(Arif Iman Santosa, S.Sn.) NIP. 19790327 200501 1 002


(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Pengantar Karya Tugas Akhir

Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Tugas Akhir

Program Studi D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada tanggal, ……….

Panitia Penguji 1. Ketua Sidang Tugas Akhir

Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M. Hum. ………

NIP. 19751201 200112 1 002

2. Sekretaris Sidang Tugas Akhir

Esty Wulandari, S.Sos ,M.Si. ……… NIP. 19711115 200604 1 001

3. Pembimbing Tugas Akhir I

Arif Iman Santosa, S.Sn. ………

NIP. 19790327 200501 1 002

4. Pembimbing Tugas Akhir II

Hermansyah Muttaqin, S.Sn., M.Sn. ………

NIP. 19711115200604 1 001

Mengetahui

Dekan Ketua Program Studi

Fakultas Sastra dan Seni Rupa D3 Desain Komunikasi Visual

Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D NIP. 19600328 198601 1 001 NIP. 19581111198903 1 001


(4)

commit to user

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:


(5)

commit to user

v

MOTTO


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya Tugas Akhir dengan judul

PERANCANGAN ILUSTRASI KOMIK PANGERAN DIPONEGORO SEBAGAI MEDIA UNTUK MENUMBUHKAN SEMANGAT NASIONALISME PADA ANAK.

Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya Diploma III program studi DIII Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Karya Tugas Akhir ini dapat selesai karena penulis mendapatkan banyak motivasi dan bantuan yang diterima dari berbagai pihak, baik dalam bentuk doa maupun materi. Maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D selaku Ketua Program Studi Jurusan D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Arief Iman Santosa, S.Sn. selaku koordinator Tugas Akhir. 4. Arif Iman Santosa, S.Sn. selaku pembimbing I.


(7)

commit to user

vii

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Semoga karya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua orang yang membaca pada khususnya.

Surakarta, Juli 2011


(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Perancangan ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DATA ... 5

A. Data Produk ... 5

B. Target ... 16

C. Kompetitor ... 17

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 23

A. Konsep Karya ... 23

B. Konsep Perancangan ... 24

C. Teknik Pelaksanaan ... 38

BAB IV VISUALISASI KARYA ... 45


(9)

commit to user

ix

B. Desain Jadi ... 46

BAB V PENUTUP ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini jiwa atau semangat nasionalisme masyarakat Indonesia dalam keadaan yang sangat memprihatinkan bahkan bisa dikatakan telah luntur, salah satu contoh bukti nyata semangat nasionalisme masyarakat Indonesia telah luntur adalah banyak masyarakat Indonesia yang lebih menyukai mempelajari hasil kebudayaan dari luar daripada hasil kebudayaannya sendiri. Ini tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa saja akan tetapi juga terjadi dikalangan anak. Hal seperti ini berpengaruh buruk pada anak-anak karena mereka sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan perjuangan untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik, akan tetapi anak-anak saat ini kurang bahkan tidak memiliki rasa nasionalisme terhadap bangsanya sendiri.

Masa anak-anak adalah masa untuk bermain dan belajar. Bermain dan belajar merupakan hal yang sangat penting bagi anak-anak karena dengan bermain dan belajar akan memberi banyak ilmu untuk masa depan. Belajar tidak hanya di dapat dari sekolah juga dari hal-hal lain, salah satunya dengan membaca buku cerita. Di era globalisasi saat ini banyak bermunculan buku-buku cerita dari buku-buku cerita fiksi maupun cerita sejarah. Bahkan banyak sekali buku cerita yang berasal dari luar negeri. Banyaknya buku cerita maka muncul dampak positif dan negatifnya, dampak positifnya anak-anak dapat


(11)

commit to user

belajar melalui buku-buku cerita, akan tetapi dampak buruk atau negatifnya adalah karena banyaknya buku-buku cerita terutama dari luar negeri maka anak-anak lebih menyukai buku cerita anak-anak dari luar negeri karena ceritanya yang lebih menarik. Saat ini anak-anak cenderung lebih mengenal tokoh-tokoh karakter dari luar seperti superman, batman, ironman dibanding tokoh-tokoh atau pahlawan negeri sendiri.

Saat ini banyak bermunculan buku-buku cerita, terutama bari luar negeri., akan tetapi kemunculan buku-buku cerita dari luar negeri tidak diimbangi dengan kemunculan buku-buku cerita dari dalam negeri. Saat ini keberadaan buku-buku cerita buatan negeri sendiri sangat memperihatinkan, keberadaannya sangat kurang dan berbanding terbalik dengan keberadaan buku-buku cerita dari luar negeri yang sangat melimpah. Bahkan saat ini keberadaan buku-buku cerita yang berisi tentang perjuangan para pahlawan nasional sangat kurang bahkan tidak ada oleh karena itu saat ini anak-anak lebih mengenal karakter dari luar negeri dibanding tokoh-tokoh pahlawan nasional.

Kurangnya keberadaan buku-buku cerita yang berisi tentang perjuangan pahlawan nasional merupakan salah satu faktor penyebab lunturnya rasa nasionalisme, oleh karena itu perlu adanya perancangan buku cerita untuk dapat menumbuhkan semangat nasionalisme pada anak-anak.. Buku cerita yang ada saat ini cenderung sangat membosankan dan monoton, oleh karena itu inovasi baru sangat diperlukan. Salah satunya dengan


(12)

commit to user

menggunakan desain cover dan visualisasi ilustrasi yang menarik sehingga diharapkan anak tertarik untuk membaca buku-buku cerita sejarah dan pahlawan nasional. Ilustrasi yang ditampilkan merupakan visualisasi cerita sejarah yang ada, dengan ilustrasi yang ditampilkan diharapkan anak semakin berminat untuk mempelajari sejarah dan lebih tahu tentang pahlawan-pahlawan nasional, juga akan lebih mudah menikmati cerita dan menangkap pesan yang disampaikan, dan juga diharapkan dengan buku-buku cerita tentang sejarah dan pahlawan nasional dapat menumbuhkan semangat nasionalisme pada anak-anak.

Cerita bergambar atau sering disingkat cergam atau komik adalah suatu cerita terdiri dari gambar, teks atau narasi yang berfungsi sebagai penjelasan dialog dan alur cerita. Dengan cergam penulis ingin membuat cerita “Pangeran Diponegoro” menjadi lebih menarik dan inovatif. Dengan cerita bergambar diharapkan akan mengembalikan minat anak membaca buku-buku cerita sejarah dan pahlawan nasional, cerita yang sebelumnya monoton dan cenderung membosankan menjadi lebih menarik terutama bagi kalangan anak-anak karena dalam bentuk gambar akan lebih membantu imajinasi pembaca untuk memahami isi cerita.

Negara Indonesia sangat kaya akan cerita sejarah, maka penulis disini akan menampilkan salah satu cerita sejarah yang akan divisualisasikan melalui media ilustrasi yaitu “Pangeran Diponegoro“. Ilustrasi yang akan ditampilkan merupakan gambaran cerita “Pangeran Diponegoro” , diharapkan


(13)

commit to user

anak akan lebih mudah untuk menikmati cerita dan menangkap pesan yang disampaikan sehingga muncul rasa keingin tahuan akan sejarah.

B. Rumusan Masalah

Sejarah merupakan identitas suatu bangsa, dengan menghargai sejarah dan pahlawan nasional maka akan menumbuhkan semangat nasionalisme. Adapun masalah yang dihadapi adalah :

1. Bagaimana merancang visualisasi yang tepat untuk menumbuhkan semangat nasionalisme pada anak-anak melalui buku komik cerita “Pangeran Diponegoro” ?

2. Bagaimana memilih media promosi yang tepat untuk memperkenalkan buku komik cerita “Pangeran Diponegoro” ?

C. Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ilustrasi cerita sejarah adalah :

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan anak-anak melalui buku komik cerita “Pangeran Diponegoro”.

2. Menentukan media promosi yang menarik dan tepat untuk memperkenalkan buku komik cerita “Pangeran Diponegoro”.


(14)

commit to user

5

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Pengertian Komik

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya komik dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam Koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Dalam buku Understanding Comics (1993) Scott Mcloud mendefinisikan seni sequential dan komik sebagai seni gambar berurutan yang ter-jukstaposisi. Sekumpulan gambar jika diletakkan sendiri-sendiri maka dia tetaplah memiliki pengertian hanya sekedar sebuah seni gambar, lain halnya jika gambar-gambar tersebut disusun sebagai sebuah urutan sekalipun hanya terdiri paling sedikit dua gambar maka nilainya sebagai seni gambar berubah menjadi seni komik. Komik juga merupakan media komunikasi yang menyampaikan gagasan dan informasi.

Di tahun 1996, Will Eisner menerbitkan buku Graphic Storytelling dimana ia mendefinisikan komik sebagai “tatanan gambar dan balon kata yang berurutan, dalam sebuah buku komik”. Sebelumnya di tahun 1986 dalam buku Comics and Sequential Art, Eisner mendefinisikan teknis dan struktur komik


(15)

commit to user

sebagai sequential art,”susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide”.

Para ahli masih belum sependapat mengenai definisi komik, sebagian diantaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu ditekankan, yang lain lebih mementingkan kesinambungan image dan teks, dan sebagian lagi lebih menekankan sifat kesinambungan (sequential). Terdapat sebutan tersendiri untuk komik seperti diungkapkan oleh pengamat budaya Arswendo Atmowiloto (1986) yaitu cerita bergambar atau disingkat menjadi cergam yang dicetuskan oleh seorang komikus medan yang bernama Zam Nuldyn sekitar tahun 1970.

2. Sejarah Perkembangan Komik

a. Perkembangan Komik di Barat

Jika definisi komik menurut Scott McCloud dipakai, berarti komik sebenarnya sudah muncul beribu-ribu tahun lalu. Bahkan jauh sebelum Masehi. Tepat di Negeri Sphinx, ditemukan sebuah lukisan dalam kuburan Menna, seorang penulis di jaman Mesir Kuno (McCloud, 2008:14). Diperkirakan warisan “komik” itu dilukis pada 1.300 SM. Lukisan tersebut berkisah tentang petani yang sedang memanen ladang gandum. Cara bertutur dan membacanya zig-zag, dimulai dari bawah lalu ke atas.

2.700 tahun kemudian, ditemukan ”komik” di Meksiko. Sebuah gambar berwarna berjudul ”Kuku Macan” 8 Rusa ini ”ditemukan” sekitar


(16)

commit to user

tahun 1519. Sketsa sepanjang 36 kaki (12 meter) ini menceritakan seorang pahlawan militer dan politikus besar pada tahun 1049 (McCloud, 2008:10).

Lalu di benua Eropa, Prancis tepatnya ada ”komik” yang dinamai Permadani Bayeux. Permadani selebar 230 kaki (76 meter) ini menggambarkan penaklukan Norman atas Inggris yang berawal pada 1066 (McCloud, 2008:12-13). Cara membacanya dimulai dari kiri ke kanan. Selain itu di negara yang sama, 17.000 tahun silam di Gua Lascaux sebenarnya juga telah ditemukan “komik” kuno. Para arkeolog menemukan gambar-gambar berwarna di dinding gua yang berada di Prancis Selatan itu. Seperti gambar banteng, bison dan kerbau.

Memasuki era renaissance, kerumitan cerita bergambar mulai berkembang dan mencapai puncak keemasan di tangan cekatan William Hogarth (McCloud, 2008:16). Judulnya Harlot’s Progress, muncul tahun 1731. Karya Hogart ini lebih mirip rangkaian lukisan dan ukiran yang dipandang berdampingan dan berangkaian.

Di tahun 1873, Rudolphe Topffer yang asli Swiss menyelesaikan komiknya berjudul The Adventures of Obadiah Oldbuck. Untuk pertama kalinya di Eropa, ia menggunakan kartun dan panel-panel pembatas, serta menyelaraskan kata-kata dengan gambar sehingga saling mendukung satu sama lain (McCloud, 2008:17). Ia lalu didaulat sebagai bapak komik modern.


(17)

commit to user

Lalu pada tahun 1884 di AS, Ally Sloper membuat komik strip berjudul Half Holiday. Karya ini di kemudian hari diklaim sebagai pelopor komik strip majalah di dunia. Lalu muncul Hogan’s Alley karya Richard Felton Outcault yang dianggap sebagai kebangkitan pertama komik AS. Satu tahun setelahnya Outcault baru menerbitkan The Yellow Kid yang fenomenal.

Memasuki abad ke-20, sekitar tahun 1930-an, di AS mulai muncul komik-komik ber-genre superhero dengan ciri khas pakaian ketat dan berotot. Diawali dari Superman (1938), tokoh-tokoh superhero lainnya lahir mengikuti: Spiderman, Fantastic Four, Batman. Sementara di Eropa dan Asia, komik drama petualangan, Tintin (1929) karangan Herge dan komik superhero Jepang, Astroboy (1952) karya Ozamu Tezuka lahir.

Pada 1980-an beberapa seniman komik AS mulai meredefinisi genre tersebut. Mereka yang paling memahami pahlawan super mulai mendekonstruksi superhero, dan berharap dapat memberi nafas baru ke dalamnya dengan melanggar hampir semua aturan yang sudah tahan uji (McCloud, 2008:117). Contohnya, The Dark Knight Returns karya Frank Miller. Batman dikarakterisasikan sebagai seorang pahlawan yang sudah berusia uzur plus pemarah. Lalu ada Watchmen, kisah sekelompok pahlawan urakan ciptaan Alan Moore dan Dave Gibbons.

Genre komik makin kaya memasuki tahun 90-an. Komik otobiografi seperti Peepshow, Yummy Fur, Palookaville asal Kanada kemudian menemukan pembaca dan pasarnya sendiri. Tema kemanusiaan, humor


(18)

commit to user

yang ada pada komik Bone, Akiko, Castle Waiting, Scary Godmother juga hadir memberi suntikan baru bagi buku komik fantasi (McCloud,2008:112). Komik bidang olahraga Shoot, jurnalistik Palestine, atau komik erotis Golden Boy, komik-komik Hentai semakin memberi keleluasaan bagi pembaca untuk mencecap karya yang beragam tema. b. Perkembangan Komik di Indonesia

Di Indonesia sendiri, kehadiran komik muncul dari pengaruh agama-agama. Di antaranya Hindu, Budha dan Islam. Relief di Candi Borobudur misalnya, di situ diperlihatkan adegan-adegan bagaimana ajaran Budha kepada manusia untuk mencapai nirwana.

Sementara di Prambanan diperlihatkan pahatan-pahatan relief kisah Ramayana. Lalu ada Sunan Kalijaga yang memperkenalkan Islam lewat kesenian wayang. Patut diketahui, kesenian wayang menurut Marcell Bonnef (2008:19) merupakan cikal bakal komik juga. Karena wayang, ujarnya, menampilkan tipe penceritaan dengan sarana gambar.

Komik mulai memasuki Indonesia lewat media massa. Sebelum Perang Dunia II, harian berbahasa Belanda, De Java Bode (1938), memuat komik karya Clinge Doorenbos yang berjudul Flippie Flink dalam rubrik anak-anak (Bonnef, 2008:19). Lalu ada Flash Gordon yang termasyur itu diterbitkan oleh mingguan Orient. Komik strip karya Kho Wang Gie mulai muncul di media massa China, Sin Po pada 1930. Setahun berikutnya, komik strip berjudul Put On muncul di surat kabar yang sama. Put On


(19)

commit to user

yang mengisahkan kejenakaan seorang Cina gendut sebagai tokoh sentral, berhasil memikat warga Jakarta pada saat itu.

Sedangkan untuk komik hasil karya anak negeri yang muncul saat itu adalah Mentjari Puteri Hidjau karya Nasrun A.S. Komiknya dimuat di mingguan Solo, Ratu Timur. Lalu masih ada Pak Leloer (1942), dan Roro Mendut di Sinar Matahari yang telah terbit sejak pendudukan Jepang.

Demam komik ber-genre superhero tak hanya terjadi di AS. Indonesia juga mengalami endemi serupa. Komik Sri Asih (kerap dianggap sebagai jiplakan superhero AS, Wonder Woman) terbit pada 1954. Ada pun komikusnya R.A Kosasih sekarang dianggap dan memang sepatutnya sebagai ”bapak” komik Indonesia (Bonnef,2008:24). Selain itu lahir pula Puteri Bintang dan Garuda Putih karangan Johnlo.

Untuk seterusnya komik Indonesia pernah mengalami masa ”menceritakan kembali” perjuangan dan nasionalisme ala Soekarno.Yaitu pada tahun 1963-1965. Lepas dari masa penuh politisasi, komik Indonesia mulai menemukan kebebasannya pada 1964-1966. Di mana tema roman remaja menjadi dominan pada masa itu.

Pasca kejadian 30 September 1965, komik Indonesia makin tak menentu nasibnya. Hal ini dipengaruhi karena adanya pengawasan ketat terhadap segala jenis bacaan. Terutama literatur yang menyinggung paham komunisme. Baru memasuki 80-an, komik Indonesia mengalami kemunduran. Jagoan-jagoan semacam Pandji Tengkorak, Si Buta dari Gua Hantu,Gundala Putra Petir, Godam mulai turun pamornya. Ini diakibatkan


(20)

commit to user

oleh masuknya ”serangan bertubi-tubi” komik Barat. Apalagi di tahun 90an, dengan masuknya komik Negeri Matahari Terbit makin menenggelamkan komik karya anak negeri.

3. Bentuk Komik

Komik memiliki kategori berdasarkan bentuk penerbitannya dalam berbagai media percetakan, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Komik satu panel yaitu komik yang dapat bercerita baik hanya dengan gambar maupun disertai tulisan dalam satu panel halaman.

Contoh : Kartun dan karikatur social politik di surat kabar.

b. Komik empat panel yaitu komik yang terdiri dari 4 panel per lembar komik. Berisi side story, parodi komik, atau kesibukan komikus dalam membuat komik. Biasanya ditempatkan disetiap akhir bab atau setelah cerita berakhir (di halaman belakang komik berseri).

Contoh : Rave karya Hiro Mashima.

c. Komik strip yaitu komik yang muncul sebagai bagian teratur dalam majalah atau surat kabar dengan tokoh cerita yang berkesinambungan.

Contoh : Om Pasikom

d. Buku komik yaitu komik yang dicetak dan dijilid dalam bentuk buku. Di Jepang disebut sebagai tankoubon, di Amerika disebut Graphic Novel, Trade Paperback.


(21)

commit to user

4. Tema Komik

Tema adalah hal yang penting dalam identitas cerita komik. Tema dalam komik sangat beragam dan bervariasi. Bisa jadi dalam setiap komik mengandung campuran tema misalnya action comedy dengan sedikit bumbu roman, namun diantara tema-tema tersebut pasti ada salah satu yang ditonjolkan. Adapun tema komik meliputi :

a. Fiksi Ilmiah

Fiksi ilmiah merupakan tema cerita yang diambil dari ilmu pengetahuan dan logika yang direkayasa sesuai dengan fantasi. Walaupun wacana keilmuan dalam tema cerita hanya fiktif, umumnya wacana ini mampu menggugah inspirasi para ilmuwan untuk merealisasikan teknologi fiktif tersebut menjadi nyata. Contoh : Astroboy karya Ozamu tezuka, Neon Genesis Evangelion karya Yoshiyuki Sadamoto.

b. Komedi

Komedi merupakan tema cerita yang menonjolkan unsur humor dan berusaha untuk menghibur dengan banyolan-banyolan serta kelakuan aneh tokoh karakternya. Contoh : Komik Crayon Sinchan.

c. Fabel

Merupakan cerita yang mengangkat kisah hewan yang diperikan sebagai manusia. Contoh : Hamtaro.


(22)

commit to user

d. Satire

Satire merupakan tema yang menampilkan parodi kelakuan masyarakat sosial sekitarnya, umumnya satire ini bersifat sindiran dengan kemasan humor. Contoh : Komik Panji Koming karya Dwi Koendoro.

e. Horor / misteri

Horor merupakan tema yang menampilkan ketegangan sisigelap yang menakutkan dan penuh dengan misteri. Contoh : The Ring karya Misao Inagaki, Ghost at School.

f. Laga / heroik

Laga merupakan tema cerita yang mengutamakan unsur kontak fisik seperti silat dan action. Contoh : Si buta dari gua hantu karya Ganes TH, Kungfu Boy karya Takeshi Maekawa.

g. Drama Romantika

Drama Romantika merupakan tema cerita cinta remaja dimana impian anak muda yang didera keresahan dan diungkapkan dalam berbagai kisah yang mengharukan. Contoh : I’s karya Masakazu Katsura.

h. Fantasi / Petualangan

Merupakan khayalan alam pikiran manusia yang hendak mencari pelarian dari keterbatasan kehidupan nyata, tema cerita ini umumnya menonjolkan tokoh dalam cerita memiliki kelebihan atau keajaiban. Contoh: Dragon Ball karya Akira Toriyama, Naruto karya Masashi Kishimoto.


(23)

commit to user

i. Olahraga

Olahraga merupakan tema cerita yang diambil dari berbagai kegiatan olahraga yang digemari oleh masyarakat luas. Contoh : Slam Dunk karya Takehiko Inoue, Eyeshild 21 karya Riichiro Inagaki.

j. Detektif

Detektif merupakan tema cerita yang mengisahkan kehidupan seorang detektif dalam menangani setiap kasus yang diungkapnya. Contoh : Detektif Conan karya Aoyama Gozo, Detektif kindaichi karya Kumiya Sato.

k. Musik

Musik merupakan tema cerita alternatif yang mengangkat kisah perjuangan dalam dunia musik. Contoh : Beck karya Harold Sakuichi.

5. Gaya Gambar / Tehnik

Gaya gambar yang digunakan dalam komik sangatlah beragam, hal ini terjadi karena adanya proses abstraksi gaya gambar dalam komik, dalam kalangan komikus berbagai macam gaya gambar diibaratkan sebagai bangun segitiga sama kaki.

Dimana wilayah kiri dikuasai para komikus yang tertarik pada keindahan alam berupa gaya gambar realis. Sedangkan kanan dikuasai oleh komikus yang tertarik pada keindahan gagasan berupa gaya gambar kartun. Adapun pada wilayah puncak segitiga dikuasai oleh komikus yang tertarik pada keindahan seni. Disini gambar mengalami proses abstraksi dimana bentuk garis dan warna dapat menjadi dirinya sendiri, adapun abstraksi diistilahkan sebagai jenis


(24)

commit to user

bentuk non-gambar dimana kita tidak perlu berusaha mencari kemiripan dan makna (Scott Mcloud, 2001: 50).

Beberapa aliran gaya gambar dihasilkan para komikus dengan maksud agar memiliki identitas pada karyanya. Dibawah ini ada beberapa aliran gaya gambar yang marak digunakan para komikus :

a. Realis

Merupakan gaya gambar yang banyak berkembang di Eropa, menampilkan gambar dengan proporsi wujud seperti aslinya. Melalui aliran realis, komikus menampilkan keindahan dan kerumitan dunia fisik untuk mengutamakan penampilan luarnya.

b. Kartun

Gaya gambar ini merupakan penyederhanaan dari bentuk realis, dimana proporsi bentuk tidak menyerupai aslinya. Dalam bentuk kartun gambar tidak mengutamakan penampilan dunia fisik, melainkan mengutamakan gagasan suatu bentuk serta menempatkan dirinya dalam konsep rupa. Kartun merupakan kebalikan dari realis, dalam kartun komikus menggambarkan penampilan dunia di dalamnya.

Kombinasi tersebut memungkinkan para pembaca untuk menjadikan diri mereka sebagai salah satu tokoh karakter komik dan memasuki dunia komik dengan aman, satu sisi garis untuk melihat dan satu sisi garis untuk menjadi (Scott Mcloud, 2001).


(25)

commit to user

B. Target

Target Market dan Audience

Sebelum melakukan pembuatan komik terlebih dahulu harus

mengetahui siapakah calon konsumen yang akan dijadikan target atau sasaran konsumen komik. Komik di Indonesia saat ini sangat digemari oleh semua kalangan sebagai media hiburan dan edukasi, mulai dari anak-anak sampai dewasa/orang tua, baik laki-laki maupun perempuan.

Pada umumnya target marketnya adalah untuk semua umur (khususnya untuk anak-anak dan remaja). Saat ini komik aksi lebih banyak digemari oleh anak-anak maupun remaja, karena masa anak-anak dan remaja merupakan saat-saat dimana dunia imajinasi dapat menjadi masuk akal karena kepentingan hiburan dan refreshing dari kegiatan sehari-hari. Semua itu merupakan sasaran empuk untuk komik yang memiliki tingkat imajinasi yang sangat luas, oleh karena itu banyak sekali komik-komik luar negeri yang masuk ke Indonesia yang juga menawarkan cerita imajinasi, seperti tokoh-tokoh superhero. Keberadaan komik-komik tersebut membuat patriotisme perlahan tapi pasti mulai luntur, terutama dikalangan anak dan remaja saat ini.

Di Negara Indonesia memiliki tokoh-tokoh pahlawan yang sangat hebat, terlebih lagi tokoh-tokoh ini bukan hanya merupakan karangan atau imajinasi seseorang, oleh karena itu perlu dibuatnya komik yang menceritakan tentang perjuangan para tokoh-tokoh tersebut sehingga dapat bersaing dengan komik luar negeri, tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga dapat


(26)

commit to user

membangkitkan semangat patriotisme pada pembaca khususnya anak dan remaja sekarang.

Agar dapat menentukan sasaran dengan tepat, terlebih dahulu menentukan klasifikasi dari masyarakat. Klasifikasi dari masyarakat yang menjadi target market dan audience komik adalah :

a. Demografi

1) Usia : 12 th – 17 th

2) Jenis Kelamin : Pria & Wanita 3) Pendidikan : SMP - SMA

b. Geografi : masyarakat yang berdomisili / tinggal di pulau Jawa. c. Psikografi :

1) Primer : Anak yang tidak suka membaca buku sejarah. 2) Sekunder : Anak-anak yang suka membaca komik Barat.

C. Kompetitor

Kompetitor adalah pesaing utamanya adalah komik-komik sejenis yang beredar di Indonesia yang menawarkan ilustrasi cerita yang hampir sama atau memiliki tema sejenis. Adapun kompetitor komik buku yang menjadi acuan dan kajian dalam perancangan komik ini, yaitu :

1. WORLD WAR 2 “HITLER’S WAR”

a. Judul Komik : World War 2 “Hitler’s War ” b. Tema Komik : Sejarah

c. Format komik : Komik Buku d. Ukuran komik : 13 cm X 18 cm


(27)

commit to user

e. Gaya gambar : realis

f. Visualisasi : Cover dan Back cover full color. Halaman isi full color.

g. Pengarang : Dan Abnett h. Penerbit : Gramedia i. Sinopsis Cerita :

World War 2 merupakan karya dari Dan Abnett. Komik ini menceritakan tentang Perang Dunia 2 antara Sekutu melawan grup Axis saat Jerman menginvasi Eropa. Menceritakan sosok tokoh diktator Jerman, Adolf Hitler dalam memimpin Jerman sebagai pemimpin Grup Axis dalam menginvasi Eropa terutama di negara-negara yang merupakan anggota grup Sekutu.

Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada tahun 1939 yang dilakukan oleh Jerman di


(28)

commit to user

pimpin oleh Hitler dengan strategi gerak cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg. Setelah menguasai Polandia lalu Hitler mengerahkan pasukannya untuk menyerang beberapa negara di Eropa salah satunya Perancis. Perancis merupakan salah satu anggota dari grup Sekutu (USA, Inggris, Perancis, dll). Pertempuran sengit terjadi di Prancis yang dibantu oleh sekutu mereka Inggris. Perancis takluk dan pasukan Inggris kembali ke negaranya. Serangan Jerman berlanjut ke Uni Soviet yang saat itu Josep Stalin sedang berkuasa di Uni Soviet. Di Uni Soviet ini Jerman mengalami kesulitan, hal ini di sebabkan oleh serangan Jerman ke negara Eropa lainnya pada waktu yang hampir bersamaan. Hitler menginginkan Eropa takluk secepatnya, dan kurang memperhitungkan bagaimana kekuatan Uni Soviet. Hal ini merupakan awal dari kegagalan strategi Hitler untuk menaklukkan Eropa.

Kelebihan komik ini adalah dari segi cerita yang seru memasukkan banyak unsur seperti laga dan petualangan. Komik ini mengadaptasi dari beberapa cerita asli dan juga tokoh-tokoh yang ada di dalamnya seperti Adolf Hitler dan Josep Stalin. Gaya gambar yang di tampilkan berupa realis, sehingga dari segi ilustrasi sangat menarik untuk dilihat karena hampir sesuai dengan keadaan sebenarnya terutama pada sosok tokoh Hitler.

Kekurangan pada komik ini antara lain adalah terlalu banyaknya penggunaan warna pada ilustrasi sehingga terlihat sangat ramai dan kurang sesuai dengan kondisi sebenarnya di tahun 1940-an, terlalu banyaknya


(29)

commit to user

dialog dalam balon kata sehingga pada panel-panelnya terlalu ramai dan membuat lelah pembaca. Bahasa yang digunakan masih menggunakan bahasa asing (Inggris) dan belum di terjemahkan sehingga menyulitkan pembaca yang kurang atau tidak menguasai bahasa Inggris.

2. CUT NYAK MEUTIA

a. Judul Komik : Cut Nyak Meutia b. Tema Komik : Sejarah

c. Format komik : Komik Buku d. Ukuran komik : 13 cm X 18 cm e. Gaya gambar : Realis

f. Visualisasi : Cover dan Back cover full color. Halaman isi grayscale.

g. Pengarang : Moh. Syam Syarif h. Penerbit : Alam Budaya


(30)

commit to user

i. Sinopsis Cerita :

Cut Meutia merupakan karya dari Moh Syam Syarif. Komik ini merupakan komik independen yang berasal dari Aceh, diterbitkan pada tahun 1992. Komik ini menceritakan tentang perjuangan rakyat Aceh menghadapi penjajah yaitu Belanda. Menceritakan seorang tokoh pejuang perempuan dari Aceh, yaitu Cut Meutia.

Sebelum Cut Meutia lahir, pasukan Belanda sudah menduduki wilayah Aceh. Perlakuan Belanda yang semena-mena menimbulkan berbagai perlawanan dari rakyat Aceh. Cut Meutia dilahirkan di Aceh tahun 1870, Cut Meutia lahir dan berkembang dalam suasana perang. Saat dewasa ia menikah dengan seorang pejuang yang bernama Teuku Muhammad.

Perang terhadap kependudukan Belanda terus berkobar, Cut Meutia dan suaminya Teuku Muhammad memimpin perang di daerah pasai. Bersama suaminya, tanpa kenal takut ia terus melakukan perlawanan, namun naas Teuku Muhammad tertangkap dan dijatuhi hukuman mati. Cut Meutia menikah lagi dengan seorang pejuang yaitu Pang Nangru, namun suaminya gugur dalam penyerangan yang dilakukan pasukan Belanda. Cut Meutia beruntung tidak tertangkap pada serangan itu, akan tetapi setelah serangan itu banyak pejuang yang menyerahkan diri pada pasukan Belanda. Disaat hampir semua orang menyerah Cut Meutia tak pernah berhenti berjuang untuk melawan Belanda, Cut Meutia terus berjuang sampai titik darah penghabisan sampai suatu saat Cut


(31)

commit to user

Meutia terkepung oleh pasukan Belanda, disaat terkepung semangatnya tak pernah padam dengan sebilah rencong di tangan ia tetap melakukan perlawanan. Cut Mutia gugur setelah tiga peluru bersarang di tubuhnya.

Kelebihan komik ini adalah dari segi cerita yang seru. Komik ini mengadaptasi dari beberapa cerita sejarah asli yaitu tentang perjuangan Cut Meutia, memiliki unsur edukasi terutama bagi anak-anak karena dapat menumbuhkan semangat patriotisme anak. Gaya gambar yang di tampilkan berupa realis, sehingga dari segi ilustrasi sangat menarik untuk dilihat karena hampir sesuai dengan keadaan sebenarnya terutama pada sosok tokoh Cut Meutia.

Kekurangan pada komik ini antara lain adalah penggambaran seting tempat kurang sesuai dengan keadaan tempat di tahun 1900an. Penggunaan istilah-istilah dari bahasa daerah setempat (Aceh) membuat pembaca yang bukan berasal dari daerah tersebut kurang mengerti apa yang dimaksudkan.


(32)

commit to user

23

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

Karya Tugas Akhir yang dirancang terdiri dari buku komik dan media promosinya. Gagasan visual komik Pangeran Diponegoro yang akan menjadi prioritas utama adalah perancangan seluruh materi dengan mengutamakan desain karakter, visualisasi dan ide cerita yang bersumber dari cerita sejarah yaitu Pangeran Diponegoro.

Unique Selling Preposition dari perancangan komik Pangeran Diponegoro ini adalah unsur sejarah, budaya, dan edukasi yang terinspirasi dari kisah Pangeran Diponegoro yang merupakan kisah asli sejarah di Indonesia. Pemilihan judul Pangeran Diponegoro karena penulis merasa dapat menarik perhatian pembaca yang sudah banyak mendengar atau mengetahui kisah Pangeran Diponegoro. Penggunaan gaya realis karena banyak disukai oleh segala jenis pembaca anak hingga remaja dan untuk mendukung adanya identifikasi pembaca terhadap karakter komik agar para pembaca dapat dengan mudah menerima gagasan dan pesan dari cerita komik ini.

Sedangkan untuk media promosi pendukung penunjang komik maupun desain sekunder dari komik Pangeran Diponegoro adalah menggunakan beberapa media baik menggunakan media lini atas maupun media lini bawah, hal ini guna menjangkau sasaran atau target market yang sudah ditetapkan dan juga dapat meningkatkan penjualan komik dengan visualisasi dan promosi yang mampu menarik konsumen.


(33)

commit to user

B. Konsep Perancangan

1. Konsep Perancangan Buku Komik

Karya Tugas Akhir ini berupa buku komik. Komik pada saat ini sangat digemari oleh semua kalangan sebagai media hiburan serta edukasi di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dewasa atau orang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Buku komik Pangeran Diponegoro diharapkan dapat ikut meramaikan perkomikan Indonesia dan dapat berkompetisi atau bersaing dengan komik-komik impor yang telah menjamur di Indonesia, dan juga dapat berfungsi sebagai sarana hiburan dan edukasi.

Berdasarkan tinjauan umum pada komik yang beredar di Indonesia serta analisa bentuk pada komik yang memiliki daya tarik, maka komik Pangeran Diponegoro yang dibuat dengan sebagai berikut :

a. Tema Cerita

Komik ini mengangkat tema cerita sejarah tentang perjuangan seorang tokoh pejuang melawan penjajah. Mengambil seting Indonesia tempo dulu, dengan unsur tradisional dan budaya yang sangat kental.

Gaya perancangan komik ini adalah gaya penyampaian gagasan cerita yang dapat diikuti pembaca melalui perjalanan hidup karakter tokoh utama. Alur cerita sebagian besar merupakan alur cerita lurus untuk membawa pikiran pembaca memahami isi cerita dengan baik.


(34)

commit to user

b. Fungsi Komik

Fungsi komik dalam perancangan ini adalah sebagai media edukasi, menumbuhkan semangat nasionalisme pada anak-anak hiburan dan juga sebagai media penyampaian gagasan perancangan untuk para pembaca. c. Format Komik

Komik 44 halaman dengan format komik buku dengan ukuran 13,5 cm x 18,5 cm. Dengan tampilan cover dan back cover full color, dengan halaman isi grayscale. Pemilihan format tersebut karena pertimbangan fungsi yaitu pertimbangan ekonomi.

d. Balon Kata dan Spesial Efek

Balon Kata dan spesial efek berpedoman pada aturan yang berlaku pada buku komik.

e. Visualisasi Gambar 1) Tehnik Gambar

Tehnik gambar menggunakan tehnik garis dan blok dengan pewarnaan grayscale dengan komputer. Garis dinamis berupa lengkungan, tebal, tipis, arsir / blok untuk ruang gelap dan permainan arsir untuk memberikan kesan gerak dan jenis tekstur.

2) Stilasi dan Distorsi Bentuk Figur

Gaya gambar jenis realis, karena realis menampilkan gambar dengan proporsi wujud seperti aslinya. Melalui aliran realis, dapat menampilkan keindahan dan kerumitan dunia fisik untuk mengutamakan penampilan luarnya.


(35)

commit to user

3) Desain Aksesoris

Desain aksesoris berupa kostum, aksesoris dan sebagainya. Desain menyesuaikan dengan tema cerita dan dibuat sesuai dengan keadaan waktu aslinya.

4) Desain Lingkungan Alam, Peradaban, dan Perilaku Budaya Masyarakat.

Desain lingkungan bisa berupa desa, hutan dan sebagainya sesuai dengan tema dan urutan cerita. Keadaan peradaban masyarakatnya dibuat sesuai dengan peradaban masyarakat tempo dulu, tradisional serta kental nuansa tradisional dan budaya asli.

5) Tehnik Komunikasi dan Persuasi Lewat Gambar a) Pilihan Momen

Pilihan momen menggunakan lima transisi panel ke panel antara lain :

(1) Kejadian ke kejadian : Aksi tunggal yang digambarkan dalam sebuah rangkaian momen. (2) Aksi ke aksi : Sebuah subyek (orang, obyek,dsb)

tunggal dalam sebuah rangkaian. (3) Subyek ke subyek : Serangkaian perubahan subyek

dalam lokasi yang sama

(4) Lokasi ke lokasi : Transisi melintasi jarak waktu atau ruang yang sangat berbeda.


(36)

commit to user

tempat, gagasan atau suasana hati ke aspek lain.

b) Pilihan Bingkai

Perancangan pilahan bingkai dalam komik ini mayoritas menggunakan panel berbentuk segi empat, namun juga mempertimbangkan perancangan desain panelyang variatif agar mampu menunjukkan berbagai suasana. Dalam hal ini disesuaikan dengan adegan tiap panel dalam cerita komik. Jenis sudut pandang yang digunakan adalah long shot, close up, medium shot, bird’s eye, frog’s eye, zoom in untuk menggambarkan adegan percakapan, pertempuran, dramatisasi, suasana dan sebagainya.

c) Pilihan Citra

Pilihan gaya citra yang dipilih pada komik ini adalah gaya realis karena realis menampilkan gambar dengan proporsi wujud seperti aslinya. Melalui aliran realis, dapat menampilkan keindahan dan kerumitan dunia fisik untuk mengutamakan penampilan luarnya. d) Pilihan Kata

Pada komik menggunakan beberapa gabungan kata / gambar antara lain kata spesifik, gambar spesifik, duo spesifik, berpotongan, dan independen (saling bergantung). Yang bertujuan untuk mengkomunikasikan gagasan, percakapan dan suara secara jelas dan persuasif serta bersatu dengan citra.


(37)

commit to user

e) Pilihan Alur

Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku yang lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan atas ke bawah. Halaman dimulai dari lembar pertama setelah cover depan dan berakhir satu halaman sebelum cover belakang. Bentuk panel sesuai dengan ilustrasi yang ditampilkan. Penomoran halaman pada tengan bawah.

6) Pesan Komik

Dalam perancangan komik ini mengandung berbagai pesan seperti rasa nasionalisme, keberanian, kesetiaan yang berakar pada tradisi dan budaya.

f. Sinopsis Cerita

Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Diponegoro di desa Tegalrejo. Saat itu, beliau memang sudah muak dengan kelakuan Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan pajak.

Sikap Diponegoro yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan rakyat. Diponegoro menyingkir dari Tegalrejo, dan membuat markas di sebuah goa yang bernama Goa Selarong. Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap Diponegoro. Sampai akhirnya Diponegoro ditangkap pada 1830.

1) Pembagian Halaman


(38)

commit to user

Hal 2 : Gambar Prolog 2) Storyline

Hal 3 : Menampilkan suasana desa kecil yang tenang damai, dan jauh dari keramaian.

Hal 4 : Menampilkan keadaan serta kegiatan sehari-hari warga desa.

Hal 5 : Menampilkan kedatangan tentara Belanda ke desa Tegalrejo dan mematoki tanah di desa Tegalrejo.

Hal 6 : Warga desa berkumpul untuk menolak dan memprotes tindakan tentara Belanda yang mematoki tanah warga seenaknya.

Hal 7 : Menampilkan ketegangan antara warga desa dengan tentara Belanda.

Hal 8 : Ketegangan antara warga desa dengan tentara Belanda semakin memanas.

Hal 9 : Ketegangan antara warga desa dengan tentara Belanda dihentikan oleh Pangeran Diponegoro.

Hal 10 : Tentara Belanda diusir untuk meninggalkan desa Tegalrejo. Hal 11 : Diadakan rapat di balai desa yang dipimpin oleh Pangeran

Diponegoro dan dihadiri oleh tokoh desa dan para warga. Hal 12 : Serangan kejutan oleh tentara Belanda ke desa Tegalrejo. Hal 13 : Pangeran Diponegoro dan para warga menyelamatkan diri


(39)

commit to user

Hal 14 : Menampilkan situasi warga desa Tegalrejo yang pergi menyelamatkan diri dari serangan tentara Belanda.

Hal 15 : Kolonel Cleerrens mengerahkan pasukan untuk menyerang desa, dan memerintahkan untuk membakar desa Tegalrejo. Hal 16 : Tampak suasana desa yang terbakar dan asap membumbung

tinggi. Menampilkan kegembiraan Kolonel Cleerrens setelah berhasil membakar desa.

Hal 17 : Menampilkan suasana perjalanan warga desa ke tempat berlindung, tampak ekspresi Pangeran Diponegoro melihat desa yang terbakar.

Hal 18 : Diadakan rapat yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro di gua selarong. Rapat dihadiri oleh para warga dan laskar-laskar Diponegoro. Rapat membahas serangan kepada Belanda, yaitu menyerang Belanda dengan strategi “Dhedhemitan” alias “Gebag ancat nrabas geblas” atau gerilya.

Hal 19 : Menampilkan suasana disaat rapat, dan menampilkan suasana pengambilan keputusan rapat oleh para warga. Hal 20 : Menampilkan suasana persiapan sebelum pergi menuju

medan pertempuran.

Hal 21 : Menampilkan suasana perjalanan untuk pergi menuju medan pertempuran.


(40)

commit to user

Hal 22 : Menampilkan pasukan Belanda sedang berpatroli dihutan sekitar desa Tegalrejo. Tampak warga dipimpin Pangeran Diponegoro bersiap untuk menyerang pasukan Belanda. Hal 23 : Menampilkan kepanikan tentara Belanda saat salah satu

perwira tewas tertembak. Serangan kejutan dilakukan para warga dipimpin oleh Pangeran diponegoro.

Hal 24 : Menampilkan pertempuran antara warga dipimpin Pangeran Diponegoro dengan tentara Belanda yang dipimpin oleh Kolonel Cleerrens.

Hal 25 : Menampilkan pertempuran antara warga dipimpin Pangeran Diponegoro dengan tentara Belanda yang dipimpin oleh Kolonel Cleerrens.

Hal 26 : Menampilkan duel antara Pangeran Diponegoro dan Kol. Cleerrens.

Hal 27 : Menampilkan duel antara Pangeran Diponegoro dan Kol. Cleerrens.

Hal 28 : Kolonel Cleerrens tewas, pasukan belanda dipaksa mundur oleh Diponegoro dan pasukan beserta para warga.

Hal 29 : Lt. Jend. Marcus DeCock tiba di Yogyakarta, Ia mengambil alih pemerintahan di Yogyakarta.

Hal 30 : Lt. Jend Marc. DeCock mempersiapkan strategi untuk menyerang Diponegoro beserta pasukannya.


(41)

commit to user

Hal 31 : Menampilkan persiapan dan perjalanan pasukan Belanda untuk menyerang Diponegoro beserta pengikutnya.

Hal 32 : Menampilkan serangan artileri / meriam pasukan Belanda ke tempat persembunyian Diponegoro beserta pasukannya. Hal 33 : Menampilkan kepanikan warga saat serangan meriam

pasukan Belanda.

Hal 34 : Menampilkan persiapan pasukan Belanda yang menghadang Diponegoro dan pasukannya disisi lain hutan agar tak dapat lolos dari serangan yang sedang dilancarkan Belanda. Hal 35 : Pasukan Belanda melakukan penghadangan terhadap para pengikut Diponegoro yang lolos dari serangan meriam Belanda.

Hal 36 : Menampilkan Beberapa pengikut Diponegoro tewas saat serangan pasukan Belanda, beberapa tertangkap dan dijadikan tawanan oleh Belanda.

Hal 37 : Menampilkan Pangeran Diponegoro dan beberapa pasukan / laskarnya berhasil lolos dari serangan pasukan Belanda. Hal 38 : Percakapan antara Lt. Jend. Marc. DeCock dengan

perwiranya di kantornya mengenai rencana perundingan dengan pihak Diponegoro.

Hal 39 : Lt. Jend. Marc. DeCock memerintahkan pada satu tawanannya untuk menyampaikan pesan pada Diponegoro.


(42)

commit to user

Hal 40 : Kurir / pembawa pesan menyampaikan pesan pada Pangeran Diponegoro. Terjadi perdebatan antara Pangeran Diponegoro dengan anggota Laskarnya.

Hal 41 : Menampilkan suasana perundingan di kantor Lt. Jend. Marc. DeCock dengan Pangeran Diponegoro.

Hal 42 : Pangeran Diponegoro dijebak dan ditangkap saat perundingan sedang berlangsung.

Hal 43 : Pangeran Diponegoro ditangkap dan dijebloskan ke penjara oleh pasukan Belanda.

g. Desain Karakter

1) Pangeran Diponegoro (protagonis)

Nama aslinya Antawirya yang merupakan anak dari Hamengku Buwono III. Antawirya dibesarkan di Tegalrejo dalam asuhan Ratu Ageng, istri HB-I. Di sana ia belajar mengaji Quran dan nilai-nilai Islam. Tegalrejo juga memungkinkannya untuk lebih dekat dengan rakyat. Spiritualitasnya makin terasah dengan kesukaannya berkhalwat atau menyepi di bukit-bukit dan gua sekitarnya. Antawirya kemudian bergelar Pangeran Diponegoro. Ia tumbuh sebagai seorang yang sangat disegani. Ayahnya hendak memilihnya sebagai putra mahkota. Ia menolak. Ia tak dapat menikmati tinggal di istana. Pangeran Diponegoro, Singa Jawa dari Keraton Yogjakarta, Ia seorang Mujahid keturunan Raja Yogjakarta. Seluruh nafas kehidupannya diabadikan


(43)

commit to user

untuk kemerdekaan Tanah Jawa, dengan bersendikan ajaran agama Islam.

Tampilan Visual Fisik : Usia : 45 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Tinggi/berat : 170 cm / 60 kg

Ciri khas : dikepalanya selalu tertutup sorban.

Sifat : Bijaksana, baik hati, pantang menyerah, rendah hati.

2) Kolonel Cleerrens (antagonis)

Seorang perwira dari pasukan Belanda. Pimpinan pasukan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Tampilan Visual Fisik : Usia : 45 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Tinggi/berat : 185 cm / 76 kg

Ciri khas : Rambutnya berwarna pirang dan berjambul. Sifat : Serakah, sombong, tegas.

3) Letnan Jenderal Marcus De Cock

Seorang Jenderal senior Belanda yang dikirim dari Batavia untuk memimpin pasukan Belanda di Yogyakarta dalam menangkap Pangeran Diponegoro. Memimpin pasukan Belanda di Yogyakarta setelah Kolonel Cleerrens tewas. Ia juga dikenal lihai dalam strategi


(44)

commit to user

pertempuran, salah satu strateginya adalah strategi pecah belah atau politik adudomba.

Tampilan Visual Fisik : Usia : 54 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Tinggi/berat : 180m / 75 kg

Ciri khas : Wajah bengis dan kumis tebal.

Sifat : Bengis, licik, sombong, pantang menyerah.

2. Konsep Perancangan Media Pendukung Buku Komik

Sebuah Komik yang berhasil haruslah melalui proses kreatif yang baik dimana tema, gambar, penyajian dan pesan moral yang ada pada komik dapat disampaikan secara langsung kepada para pembaca, akan tetapi untuk mencapai semua itu perlu perancangan media penunjang untuk mempromosikan produk tersebut. Adapun media promosi tersebut meliputi : a. Poster

Media ini memuat unsur visual dan verbal yang berfungsi sebagai pelengkap utama sebuah komik dengan tetap mengacu pada obyektifitas pesan yang disampaikan.

Penekanan unsur visual yang lebih besar dibanding unsur verbal adalah sebagai point of view dalam sebuah poster komik. Poster dibuat dengan format potrait dengan ukuran A3 atau 42 cm X 29,7 cm dengan visualisasi karakter utama komik beserta logo. Poster memiliki kelebihan sebagai media promosi yang efektif, antara lain :


(45)

commit to user

1) Memiliki fleksibilitas tinggi dalam penempatannya (ditempatkan atau ditempelkan pada galeri dan toko-toko buku, baik indoor maupun outdoor).

2) Penekanan dalam unsur visual sebagai point of view dapat menyampaikan pesan secara langsung.

3) Visualisasi yang baik mampu menarik perhatian orang. b. X - banner

X-banner digunakan sebagai media komunikasi untuk menarik perhatian konsumen dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada audience. X- banner berukuran 160 cm x 60 cm, dengan visualisasi menonjolkan logo dan ilustrasi karakter komik. X-banner memiliki kelebihan sebagai media promosi yang efektif, antara lain :

1) Memiliki fleksibilitas tinggi dalam penempatannya (ditempatkan pada galeri saat pameran dan toko-toko buku).

2) Penekanan dalam unsur visual sebagai point of view dapat menyampaikan pesan secara langsung.

3) Visualisasi yang baik mampu menarik perhatian orang. c. Book Mark

Media ini juga merupakan media promosi yang relatif murah, dan juga dapat diberikan secara cuma-cuma. Book mark dibuat dengan format potrait dan landscape, ukuran 4 cm x 10 cm, dengan visualisasi karakter komik beserta logo judul. Bookmark dapat diberikan secara gratis sebagai


(46)

commit to user

bonus pembelian komik karena harganya yang relatif murah. Kelebihan media book mark :

1) Murah, efektif dan tidak memakan tempat.

2) Digunakan sebagai pembatas halaman komik, buku, novel atau majalah.

d. Stiker

Stiker merupakan salah satu media yang efektif disamping biaya produksi pembuatan yang relatif murah media ini juga sangat menarik. Stiker dibuat ukuran diameter 5,5 cm, dengan visualisasi karakter komik beserta logo judul. Stiker dapat diberikan secara gratis sebagai bonus pembelian komik karena harganya yang relatif murah. Kelebihan Stiker adalah:

1) Efektif dengan biaya produksi yang relatif murah 2) Menarik perhatian konsumen.

e. T-shirt

T-shirt atau kaos digunakan sebagai media komunikasi karena kaos merupakan sesuatu yang umum dipakai oleh semua orang, baik tua, dewasa, remaja, dan anak-anak. Maka pemakaian media kaos sangat cocok dan tepat sasaran sehingga ketika kaos itu dipakai, secara tidak langsung dapat mempromosikan Komik Pangeran Diponegoro kepada audience. Kaos berukuran all size, visualisasi menonjolkan logo judul komik Pangeran Diponegoro dan Ilustrasi komik yang menarik. T-shirt dapat


(47)

commit to user

dijual saat pameran atau peluncuran komik. T-shirt memiliki kelebihan sebagai media promosi yang efektif, antara lain :

1) Karena dapat digunakan maka secara tidak langsung menjadi media promosi kepada audience.

2) Penekanan dalam unsur visual sebagai point of view dapat menyampaikan pesan secara langsung.

3) Visualisasi yang baik mampu menarik perhartian orang.

C. Teknik Pelaksanaan

1. Desain Logo Judul

Logo merupakan suatu identitas suatu produk atau perusahaan. Kriteria Logo yang baik meliputi :

a) Logo harus mempunyai karakter yang mencerminkan produk. b) Logo mudah dipahami dan mudah diingat.

c) Logo menggambarkan kualitas produk yang dihasilkan.

Berdasar kriteria tersebut, maka visualisasi logo komik Pangeran Diponegoro menurut dengan grafik standar manual sebagai berikut :

a. Bentuk Dasar Logo

Bentuk dasar logo sangat simpel, menggunakan ikon keris dan font yang digabungkan menjadi sebuah logo. Desain logo dibuat tampak tiga dimensi dan perspektif dengan menggunakan satu titik hilang. Huruf ” I ” di tulisan Pangeran Diponegoro diganti dengan ikon keris yang merupakan


(48)

commit to user

senjata khas pangeran Diponegoro, juga merupakan senjata khas dari daerah Jawa Tengah.

b. Typografi

Jenis huruf yang digunakan adalah : Atrox

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890

dan

Urania_Czech

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

Pemilihan font menggunakan jenis Atrox yang memiliki ciri tegas, kokoh, dan kuat. Alasan lainnya adalah agar tampilan lebih jelas dan mudah dibaca, sehingga orang akan mudah mengingatnya walaupun hanya


(49)

commit to user

melihatnya sekilas. Font Urania_Czech digunakan sebagai subjudul karena memiliki karakteristik klasik.

c. Colour guide

C : 0 M : 20 C : 0 M : 0 C : 0 M : 99 Y : 60 K : 20 Y : 0 K : 100 Y : 95 K : 0 Warna emas memiliki karakteristik elegan.

Warna hitam memiliki karakteristik kuat, kokoh, kesungguhan, keteguhan. Warna merah memiliki karakteristik kuat, berani, semangat.


(50)

commit to user

e. Grid scale

Ukuran dalam centimeter

f. Scale

2. Desain Cover dan Back Cover Komik

a. Ukuran komik adalah 13,5 cm x 18,5 cm.


(51)

commit to user

c. Cover dan backcover fullcolour.

d. Typography adalah LetterOmatic dan Urania-Czech. e. Tehnik visualisasi

Finishing dengan Adobe Photoshop CS. f. Ilustrasi berupa tampilan karakter komik.

g. Media atau bahan cover dan backcover berupa kertas glossy 100 gr dengan laminasi doff halus.

3. Perancangan Visual Halaman Komik

a. Jumlah halaman. 1) 1 halaman judul 2) 43 halaman komik

b. Ukuran komik adalah 13,5 cm x 18,5 cm.

c. Format halaman komik berupa potrait atau vertikal. d. Arah baca dari kiri ke kanan dan atas ke bawah. e. Pewarnaan grayscale.

f. Typography

1) Font pengisi balon teks dan juga sebagai sound effect. Bentuknya sederhana, mudah di baca, tidak kaku, ramping dan lentur. Sering digunakan dalam penulisan teks komik.

Contohnya : LetterOmatic! ABCDEFGHIJKLMN OPQRSTUVWXYZ 1234567890


(52)

commit to user

2) Font yang digunakan sebagai sound effect bentuknya unik serta tidak terlalu formal.

Contohnya : SF Comic Script

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890

SF Fedora Outline

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890

3) Font yang digunakan sebagai keterangan bentuknya unik, sederhana dan mudah di baca.

Contohnya : LetterOmatic!

ABCDEFGHIJKLMN

OPQRSTUVWXYZ 1234567890 g. Teknik Visualisasi

Finishing dengan Adobe Photoshop CS. h. Media atau bahan berupa kertas HVS 80 gr. i. Tehnik jilid buku dengan tehnik jilid jahit.

4. Perancangan Desain Sekunder atau Media Promosi Komik

a. Poster

1) Typography adalah jenis LetterOmatic dan Arial. 2) Finishing dengan software Adobe Photoshop CS.


(53)

commit to user

4) Media atau bahan berupa kertas Artpaper 120 gr. b. X-banner

1) Typography adalah jenis LetterOmatic dan Arial. 2) Finishing dengan software Adobe Photoshop CS.

3) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 4) Media atau bahan berupa kain MMT.

5) Ukuran 160 x 60 cm c. Bookmark

1) Format bookmark potrait dan landscape.

2) Finishing dengan software Adobe Photoshop CS.

3) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.

4) Media atau bahan berupa kertas artpaper 200 gr dengan laminasi doff halus.

5) Ukuran 4 cm x 10 cm. d. T-shirt

1) Finishing dengan software Adobe Photoshop CS.

2) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 3) Ukuran kaos all size (S, M, L, XL).

e. Stiker

1) Finishing dengan software Adobe Photoshop CS.

2) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 3) Media atau bahan berupa kertas stiker.


(54)

commit to user

45

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A.

Sket Kasar (

Thumbnail

)


(55)

commit to user

B.

Desain Jadi

1. Karakter

a. Pangeran Diponegoro

Nama aslinya Antawirya yang merupakan anak dari Hamengku Buwono III. Antawirya dibesarkan di Tegalrejo dalam asuhan Ratu Ageng, istri HB-I. Antawirya kemudian bergelar Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro, Singa Jawa dari Keraton Yogyakarta, Seluruh nafas kehidupannya diabadikan untuk kemerdekaan Tanah Jawa, dengan bersendikan ajaran agama Islam.

b. Kolonel Cleerrens

Seorang perwira dari pasukan Belanda. Pimpinan pasukan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Salah satu perwira yang sangat disegani karena kecakapan dalam strategi perang dan juga sangat lihai dalam mengambil hati kaum pribumi termasuk bangsawan dan kerabat keraton.


(56)

commit to user

c. Lt. Jend. Marcus DeCock

Seorang Jenderal senior Belanda yang dikirim dari Batavia untuk memimpin pasukan Belanda di Yogyakarta dalam menangkap Pangeran Diponegoro. Memimpin pasukan Belanda di Yogyakarta setelah Kolonel Cleerrens tewas. Ia juga dikenal lihai dalam strategi pertempuran, salah satu strateginya adalah strategi pecah belah atau politik adudomba.

2. Logo Judul

Bentuk dasar logo sangat simpel, menggunakan ikon keris dan font yang digabungkan menjadi sebuah logo. Desain logo dibuat tampak tiga dimensi dan perspektif dengan menggunakan satu titik hilang. Huruf ” I ” di tulisan Pangeran Diponegoro diganti dengan ikon keris yang merupakan


(57)

commit to user

senjata khas pangeran Diponegoro, juga merupakan senjata khas dari daerah Jawa Tengah.

3. Desain Jadi Komik

Berikut adalah hasil jadi perancangan komik Pangeran Diponegoro dari thumbnail atau sket kasar yang telah melalui proses finishing di komputer :


(58)

commit to user

4. Cover Komik

Cover komik Pangeran Diponegoro full color, ukuran 13,5 cm x 18,5 cm. format portrait atau vertikal. Ilustrasi berupa tampilan tokoh utama dengan warna background kuning kemerahan. Sedangkan untuk back cover, Visualisasi berupa karakter Pangeran Diponegoro ditambah sinopsis cerita dan sponsorship ada di back cover, sedangkan nama pengarang ada di front cover kiri bawah, menggunakan font Urania_Czech. Untuk nama penerbit dicantumkan di front cover, kanan atas.


(59)

commit to user

5. Desain Sekunder

a. Poster

1) Ukuran : 29,7 cm x 42 cm 2) Format desain : Portrait

3) Penempatan : Setiap tempat atau toko buku yang menjual komik Pangeran Diponegoro di wilayah Jawa.

4) Tipografi : LetterOmatic , Arial, Atrox, Urania_Czech 5) Visualisasi : Adobe photoshop CS dan CorelDraw X4 6) Bahan : Artpaper 120 gr

7) Finishing : Digital Printing


(60)

commit to user

b. X-Banner

1) Ukuran : 160 x 60 cm 2) Format desain : Portrait

3) Penempatan : Depan rak penjualan buku atau pintu masuk di- setiap toko buku yang menjual komik

Pangeran Diponegoro di wilayah Jawa. 4) Tipografi : LetterOmatic , Arial, Atrox, Urania_Czech 5) Visualisasi : Adobe photoshop CS dan CorelDraw X4 6) Bahan : MMT


(61)

commit to user

c. Stiker

1) Ukuran : 5,5 cm X 5,5 cm

2) Distribusi : Disertakan dalam setiap pembelian buku komik 3) Tipografi : Atrox, Urania_Czech

4) Visualisasi : Adobe photoshop CS dan CorelDraw X4 5) Bahan : Kertas stiker


(62)

commit to user

d. Book Mark

1) Ukuran : 4 x 10 cm

2) Format desain : Portrait dan Landscape

3) Distribusi : Disertakan dalam setiap pembelian buku komik 4) Tipografi : Atrox, Urania_Czech

5) Visualisasi : Adobe photoshop CS dan CorelDraw X4 6) Bahan : Art Carton 200 gr


(63)

commit to user

e. T-shirt

1) Ukuran : All size

2) Tipografi : Atrox, Urania_Czech 3) Visualisasi : CorelDraw X4

4) Bahan : Cotton


(64)

commit to user

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita, sehingga dapat membantu pembaca lebih mudah memahami atau mencerna isi cerita, pembaca akan lebih mudah mengimajinasikan karakter tokoh, adegan, suasana cerita, dan mengurangi kejenuhan membaca, dalam hal ini komik dapat pula membantu anak-anak agar lebih giat untuk membaca. Akan tetapi maraknya komik dari luar negeri membuat keberadaan komik lokal semakin tersisih keberadaannya, tidak hanya itu anak-anak jaman sekarang lebih mengetahui pahlawan fiktif dari karakter komik daripada pahlawan-pahlawan dari negaranya sendiri yang benar-benar nyata keberadaannya. Sehingga rasa nasionalisme anak-anak jaman sekarang sudah berkurang bahkan sudah luntur.

Adanya masalah tersebut timbul kekhawatiran penulis akan lunturnya semangat dan jiwa nasionalisme, sehingga dirancanglah sebuah ilustrasi komik Pangeran Diponegoro beserta strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat.yang ditujukan untuk anak. Diharapkan semangat dan jiwa nasionalisme tumbuh sejak dini guna menjaga keutuhan bangsa dan negara. Diharapkan juga anak-anak lebih mengenal tokoh pahlawan Indonesia dibandingkan dengan tokoh idola import.


(65)

commit to user

B. Saran

Perancangan karya komik yang mengangkat cerita pahlawan nasional seperti “Pangeran Diponegoro” mampu menjadi sarana alternatif untuk menumbuhkan rasa nasionalisme khususnya pada anak-anak, sehingga perlu dilestarikan bahkan diperbanyak lagi keberadaan komik yang mengangkat cerita nasional agar rasa nasionalisme selalu terjaga.

Konsep perancangan promosi, sebaiknya menggunakan strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat untuk menyampaikan pesan kepada audience, media promosi tersebut diantaranya X banner, poster, Tshirt, bookmark, stiker dan lain-lain. Diharapkan, dengan promosi ini mampu mempromosikan atau mengenalkan komik “Pangeran Diponegoro” dan komik-komik sejenis lainnya kepada audience.


(1)

commit to user b. X-Banner

1) Ukuran : 160 x 60 cm

2) Format desain : Portrait

3) Penempatan : Depan rak penjualan buku atau pintu masuk di-

setiap toko buku yang menjual komik Pangeran Diponegoro di wilayah Jawa.

4) Tipografi : LetterOmatic , Arial, Atrox, Urania_Czech

5) Visualisasi : Adobe photoshop CS dan CorelDraw X4

6) Bahan : MMT


(2)

commit to user c. Stiker

1) Ukuran : 5,5 cm X 5,5 cm

2) Distribusi : Disertakan dalam setiap pembelian buku komik

3) Tipografi : Atrox, Urania_Czech

4) Visualisasi : Adobe photoshop CS dan CorelDraw X4

5) Bahan : Kertas stiker


(3)

commit to user d. Book Mark

1) Ukuran : 4 x 10 cm

2) Format desain : Portrait dan Landscape

3) Distribusi : Disertakan dalam setiap pembelian buku komik

4) Tipografi : Atrox, Urania_Czech

5) Visualisasi : Adobe photoshop CS dan CorelDraw X4

6) Bahan : Art Carton 200 gr


(4)

commit to user e. T-shirt

1) Ukuran : All size

2) Tipografi : Atrox, Urania_Czech

3) Visualisasi : CorelDraw X4

4) Bahan : Cotton


(5)

commit to user

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita, sehingga dapat membantu pembaca lebih mudah memahami atau mencerna isi cerita, pembaca akan lebih mudah mengimajinasikan karakter tokoh, adegan, suasana cerita, dan mengurangi kejenuhan membaca, dalam hal ini komik dapat pula membantu anak-anak agar lebih giat untuk membaca. Akan tetapi maraknya komik dari luar negeri membuat keberadaan komik lokal semakin tersisih keberadaannya, tidak hanya itu anak-anak jaman sekarang lebih mengetahui pahlawan fiktif dari karakter komik daripada pahlawan-pahlawan dari negaranya sendiri yang benar-benar nyata keberadaannya. Sehingga rasa nasionalisme anak-anak jaman sekarang sudah berkurang bahkan sudah luntur.

Adanya masalah tersebut timbul kekhawatiran penulis akan lunturnya semangat dan jiwa nasionalisme, sehingga dirancanglah sebuah ilustrasi komik Pangeran Diponegoro beserta strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat.yang ditujukan untuk anak. Diharapkan semangat dan jiwa nasionalisme tumbuh sejak dini guna menjaga keutuhan bangsa dan negara. Diharapkan juga anak-anak lebih mengenal tokoh pahlawan Indonesia dibandingkan dengan tokoh idola import.


(6)

commit to user

B. Saran

Perancangan karya komik yang mengangkat cerita pahlawan nasional seperti “Pangeran Diponegoro” mampu menjadi sarana alternatif untuk menumbuhkan rasa nasionalisme khususnya pada anak-anak, sehingga perlu dilestarikan bahkan diperbanyak lagi keberadaan komik yang mengangkat cerita nasional agar rasa nasionalisme selalu terjaga.

Konsep perancangan promosi, sebaiknya menggunakan strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat untuk menyampaikan pesan kepada audience, media promosi tersebut diantaranya X banner, poster, Tshirt,

bookmark, stiker dan lain-lain. Diharapkan, dengan promosi ini mampu

mempromosikan atau mengenalkan komik “Pangeran Diponegoro” dan