Sejarah Perkembangan Komik DWIKO PANDHU DEWANTO C9507089

commit to user 6 sebagai sequential art ,”susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide”. Para ahli masih belum sependapat mengenai definisi komik, sebagian diantaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu ditekankan, yang lain lebih mementingkan kesinambungan image dan teks, dan sebagian lagi lebih menekankan sifat kesinambungan sequential . Terdapat sebutan tersendiri untuk komik seperti diungkapkan oleh pengamat budaya Arswendo Atmowiloto 1986 yaitu cerita bergambar atau disingkat menjadi cergam yang dicetuskan oleh seorang komikus medan yang bernama Zam Nuldyn sekitar tahun 1970.

2. Sejarah Perkembangan Komik

a. Perkembangan Komik di Barat Jika definisi komik menurut Scott McCloud dipakai, berarti komik sebenarnya sudah muncul beribu-ribu tahun lalu. Bahkan jauh sebelum Masehi. Tepat di Negeri Sphinx, ditemukan sebuah lukisan dalam kuburan Menna, seorang penulis di jaman Mesir Kuno McCloud, 2008:14. Diperkirakan warisan “komik” itu dilukis pada 1.300 SM. Lukisan tersebut berkisah tentang petani yang sedang memanen ladang gandum. Cara bertutur dan membacanya zig-zag, dimulai dari bawah lalu ke atas. 2.700 tahun kemudian, ditemukan ”komik” di Meksiko. Sebuah gambar berwarna berjudul ”Kuku Macan” 8 Rusa ini ”ditemukan” sekitar commit to user 7 tahun 1519. Sketsa sepanjang 36 kaki 12 meter ini menceritakan seorang pahlawan militer dan politikus besar pada tahun 1049 McCloud, 2008:10. Lalu di benua Eropa, Prancis tepatnya ada ”komik” yang dinamai Permadani Bayeux. Permadani selebar 230 kaki 76 meter ini menggambarkan penaklukan Norman atas Inggris yang berawal pada 1066 McCloud, 2008:12-13. Cara membacanya dimulai dari kiri ke kanan. Selain itu di negara yang sama, 17.000 tahun silam di Gua Lascaux sebenarnya juga telah ditemukan “komik” kuno. Para arkeolog menemukan gambar-gambar berwarna di dinding gua yang berada di Prancis Selatan itu. Seperti gambar banteng, bison dan kerbau. Memasuki era renaissance , kerumitan cerita bergambar mulai berkembang dan mencapai puncak keemasan di tangan cekatan William Hogarth McCloud, 2008:16. Judulnya Harlot’s Progress, muncul tahun 1731. Karya Hogart ini lebih mirip rangkaian lukisan dan ukiran yang dipandang berdampingan dan berangkaian. Di tahun 1873, Rudolphe Topffer yang asli Swiss menyelesaikan komiknya berjudul The Adventures of Obadiah Oldbuck . Untuk pertama kalinya di Eropa, ia menggunakan kartun dan panel-panel pembatas, serta menyelaraskan kata-kata dengan gambar sehingga saling mendukung satu sama lain McCloud, 2008:17. Ia lalu didaulat sebagai bapak komik modern. commit to user 8 Lalu pada tahun 1884 di AS, Ally Sloper membuat komik strip berjudul Half Holiday . Karya ini di kemudian hari diklaim sebagai pelopor komik strip majalah di dunia. Lalu muncul Hogan’s Alley karya Richard Felton Outcault yang dianggap sebagai kebangkitan pertama komik AS. Satu tahun setelahnya Outcault baru menerbitkan The Yellow Kid yang fenomenal. Memasuki abad ke-20, sekitar tahun 1930-an, di AS mulai muncul komik-komik ber- genre superhero dengan ciri khas pakaian ketat dan berotot. Diawali dari Superman 1938, tokoh-tokoh superhero lainnya lahir mengikuti: Spiderman, Fantastic Four, Batman. Sementara di Eropa dan Asia, komik drama petualangan, Tintin 1929 karangan Herge dan komik superhero Jepang, Astroboy 1952 karya Ozamu Tezuka lahir. Pada 1980-an beberapa seniman komik AS mulai meredefinisi genre tersebut. Mereka yang paling memahami pahlawan super mulai mendekonstruksi superhero, dan berharap dapat memberi nafas baru ke dalamnya dengan melanggar hampir semua aturan yang sudah tahan uji McCloud, 2008:117. Contohnya, The Dark Knight Returns karya Frank Miller. Batman dikarakterisasikan sebagai seorang pahlawan yang sudah berusia uzur plus pemarah. Lalu ada Watchmen, kisah sekelompok pahlawan urakan ciptaan Alan Moore dan Dave Gibbons. Genre komik makin kaya memasuki tahun 90-an. Komik otobiografi seperti Peepshow, Yummy Fur, Palookaville asal Kanada kemudian menemukan pembaca dan pasarnya sendiri. Tema kemanusiaan, humor commit to user 9 yang ada pada komik Bone, Akiko, Castle Waiting, Scary Godmother juga hadir memberi suntikan baru bagi buku komik fantasi McCloud,2008:112. Komik bidang olahraga Shoot, jurnalistik Palestine, atau komik erotis Golden Boy, komik-komik Hentai semakin memberi keleluasaan bagi pembaca untuk mencecap karya yang beragam tema. b. Perkembangan Komik di Indonesia Di Indonesia sendiri, kehadiran komik muncul dari pengaruh agama-agama. Di antaranya Hindu, Budha dan Islam. Relief di Candi Borobudur misalnya, di situ diperlihatkan adegan-adegan bagaimana ajaran Budha kepada manusia untuk mencapai nirwana. Sementara di Prambanan diperlihatkan pahatan-pahatan relief kisah Ramayana. Lalu ada Sunan Kalijaga yang memperkenalkan Islam lewat kesenian wayang. Patut diketahui, kesenian wayang menurut Marcell Bonnef 2008:19 merupakan cikal bakal komik juga. Karena wayang, ujarnya, menampilkan tipe penceritaan dengan sarana gambar. Komik mulai memasuki Indonesia lewat media massa. Sebelum Perang Dunia II, harian berbahasa Belanda, De Java Bode 1938, memuat komik karya Clinge Doorenbos yang berjudul Flippie Flink dalam rubrik anak-anak Bonnef, 2008:19. Lalu ada Flash Gordon yang termasyur itu diterbitkan oleh mingguan Orient. Komik strip karya Kho Wang Gie mulai muncul di media massa China, Sin Po pada 1930. Setahun berikutnya, komik strip berjudul Put On muncul di surat kabar yang sama. Put On commit to user 10 yang mengisahkan kejenakaan seorang Cina gendut sebagai tokoh sentral, berhasil memikat warga Jakarta pada saat itu. Sedangkan untuk komik hasil karya anak negeri yang muncul saat itu adalah Mentjari Puteri Hidjau karya Nasrun A.S. Komiknya dimuat di mingguan Solo, Ratu Timur. Lalu masih ada Pak Leloer 1942, dan Roro Mendut di Sinar Matahari yang telah terbit sejak pendudukan Jepang. Demam komik ber- genre superhero tak hanya terjadi di AS. Indonesia juga mengalami endemi serupa. Komik Sri Asih kerap dianggap sebagai jiplakan superhero AS, Wonder Woman terbit pada 1954. Ada pun komikusnya R.A Kosasih sekarang dianggap dan memang sepatutnya sebagai ”bapak” komik Indonesia Bonnef,2008:24. Selain itu lahir pula Puteri Bintang dan Garuda Putih karangan Johnlo. Untuk seterusnya komik Indonesia pernah mengalami masa ”menceritakan kembali” perjuangan dan nasionalisme ala Soekarno.Yaitu pada tahun 1963-1965. Lepas dari masa penuh politisasi, komik Indonesia mulai menemukan kebebasannya pada 1964-1966. Di mana tema roman remaja menjadi dominan pada masa itu. Pasca kejadian 30 September 1965, komik Indonesia makin tak menentu nasibnya. Hal ini dipengaruhi karena adanya pengawasan ketat terhadap segala jenis bacaan. Terutama literatur yang menyinggung paham komunisme. Baru memasuki 80-an, komik Indonesia mengalami kemunduran. Jagoan-jagoan semacam Pandji Tengkorak, Si Buta dari Gua Hantu,Gundala Putra Petir, Godam mulai turun pamornya. Ini diakibatkan commit to user 11 oleh masuknya ”serangan bertubi-tubi” komik Barat. Apalagi di tahun 90an, dengan masuknya komik Negeri Matahari Terbit makin menenggelamkan komik karya anak negeri.

3. Bentuk Komik