Komponen Decision Support System SKKNI Telematika .1 Pengertian SKKNI

2.6 Komponen Decision Support System

Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar: 1. Database 2. Model Base 3. Sofware System Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar master file . Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua adalah model base atau suatu model yang mempresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif, sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permasalahan obyektif, komponen-komponen terkait, batasan yang ada constraints dan hal-hal yang terkait lainnya. Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga software system, setelah selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti komputer. Contohnya adalah penggunaan tehnik RDBMS Relational Database Management System, OODBMS Obyek Oriented Database Management Sistem untuk mem odelkan struktur data. Sedangkan MBMS Model Base Menagement System dipergunakan untuk mempresentasikan masalah yang ingin dicari permasalahannya. Entity lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS Dialog Generation and Management System yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara komputer dan manusia user sebagai pengambi keputusan. Kusrini, 2007 2.7 SKKNI Telematika 2.7.1 Pengertian SKKNI Standar kompetensi merupakan ukuran atau patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang harus dimiliki seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyarakatkan. Standar kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas, tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain, standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung seperti pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda. Tim penyusun standar kompetensi terdiri dari para para pakar dan masukan dari pelaku usaha Industri serta dan lembaga pendidikan dan pelatihan. Sehingga dapat dipastikan standar kompetensi yang disusun dapat sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri dan ekuivalen dan kesetaraan dengan standar-standar relevan yang berlaku pada sektor industri di negara lain bahkan berlaku secara internasional sehingga akan memudahkan tenaga-tenaga profesi Indonesia untuk bekerja di manca negara. Standar kompetensi yang disusun oleh para tenaga ahli, pelaku usaha, pemerintah dan lembaga pendidikan dan pelatihan tersebut nantinya akan tetapkan oleh pemerintah sebagai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI.

2.7.2 SKKNI Programmer a. Keahlian bidang manajemen

1. TIK.PR01.001.01 Berkomunikasi di tempat kerja 2. TIK.PR01.002.01 Menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja 3. TIK.PR01.003.01 Merencanakan dan mengorganisasikan kerja individu 4. TIK.PR01.004.01 Memberikan kontribusi kualitas hasil kerja 5. TIK.PR01.005.01 Mengontrol bahayaresiko di tempat kerja 6. TIK.PR01.006.01 Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan 7. TIK.PR01.007.01 Menerapkan keterampilan di dalam pengelolaan waktu dasar 8. TIK.PR01.008.01 Menerapkan keterampilan di dalam pengelolaan waktu lanjut 9. TIK.PR01.009.01 Menerapkan pengelolaan kualitas dasar 10. TIK.PR01.010.01 Menerapkan pengelolaan kualitas lanjut 11. TIK.PR01.011.01 Menerapkan keterampilan dalam pengelolaan komunikasi dasar 12. TIK.PR01.012.01 Menerapkan keterampilan dalam pengelolaan komunikasi lanjut 13. TIK.PR01.013.01 Menerapkan proses-proses pengelolaan resiko 14. TIK.PR01.014.01 Bekerja secara efektif dalam lingkungan teknologi informasi 15. TIK.PR01.015.01 Mengkoordinasikan dan memelihara tim 16. TIK.PR01.016.01 Menjaga etika 17. TIK.PR01.017.01 Menerapkan etika dan hukum 18. TIK.PR01.018.01 Menerapkan aspek legalitas

b. Kompetensi Pemrograman Umum