Sejarah Perkembangan Komik Islami Di Indonesia

commit to user 10

3. Sejarah Perkembangan Komik Islami Di Indonesia

Awal dekade 1980an, komik Indonesia pernah berjaya dan menjadi salah satu media yang sangat disukai oleh generasi muda. Saat itu berbagai genre komik digemari dan memiliki pasar yang menjanjikan, Seperti tema cerita rakyat, wayang, roman, silat, komedi, horor, superhero, kepahlawanan, dan agama. Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, memiliki banyak sekali komik-komik bertema Islam. Walaupun secara umum media komik merupakan sarana hiburan, namun dapat juga berfungsi sebagai sarana pendidikan. Khusus pada masa keemasan itu, komik-komik bertema Islam pada umumnya berkisar diantara tema kepahlawanan pejuang nasional, syiar agama, dan petualangan, yang kerap menyampaikan pesan moral. Bagi sebagian pihak, memvisualisasikan wujud manusia dan makhluk hidup lainnya dalam bentuk gambar tidak diperkenankan oleh agama, karena dikhawatirkan akan mengkultuskan seorang tokoh dan mengurangi kadar keimanan kepada Allah SWT. Dalam banyak hal kekhawatiran ini memiliki latar belakang alasan yang kuat, terutama banyaknya catatan sejarah perihal visualisasi tersebut. Sebagian kalangan melihat visualisasi dari sisi positif dan mengaplikasikannya untuk tujuan pendidikan. Visualisasi materi pendidikan adalah salah satu metode yang efektif dalam menyampaikan pesan kepada pembaca terutama anak dan remaja. Komik sebagai media budaya pop merupakan salah satu format yang tepat sebagai suplemen pendidikan. Analogi yang sama juga digunakan oleh para Wali beberapa ratus tahun commit to user 11 silam dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia dengan menggunakan media wayang kulit atau wayang golek. Bermula dari sinilah banyak di jumpai komik Indonesia bertemakan pendidikan Islam. Beberapa diantara komik Islami di Indonesia juga mengisahkan tentang kepahlawanan seperti, komik Jaka Sembung karya Djair Warni dan Gina karya Gerdi WK, yang isi ceritanya menyisipkan pesan-pesan moral dan dakwah. Seiring dengan melesunya industri komik nasional dipertengahan dekade 1980an, komik pendidikan Islam juga mulai hilang dari peredaran. Kedatangan komik-komik import membawa kerugian. Peredaran komik bertemakan Islami di periode tersebut akhirnya mulai meredup, tergeser oleh popularitas komik-komik dari luar negeri. Usaha untuk membangkitkan komik nasional Islami mulai muncul kembali diawal dekade 1990an. Beberapa penerbit buku-buku Islam seperti Aku Anak Saleh, As-Syaamil, MQ dan DAR Mizan mulai menjajaki peluang komik Islam. Usaha keras tersebut mulai membuahkan hasil, Salah satu buku komik bertema Islam terbaik yang bisa dijumpai adalah Komik Nabi Muhammad SAW karya Nur Wahidin DAR Mizan, 1997 sebanyak 12 buku dengan total 1.825 halaman. Di awal tahun 2000an, di berbagai toko buku besar, pameran buku nasional, dan bazaar buku dilingkungan sekolah mulai mengikutsertakan komik bertema Islami. Peningkatan popularitas komik slami di era tersebut ditandai dengan semakin seringnya penerbit-penerbit komik Islami merekrut para komikus muda untuk mempublikasikan karyanya. commit to user 12 http:komikindonesia.comindex.php?Itemid=2id=28option=com_cont enttask=view. diakses tanggal 3mei 2012

4. Bentuk Dan Jenis Komik