Obyek Kajian Sosiologi PENUTUP

LAMPIRAN MATERI B. Sejarah Perkembangan Sosiologi Sosiologi merupakan ihtiar manusia untuk menemukan hukum-hukum yang mengatur gejala-gejala sosial. Usaha ini pertama kali dirintis oleh Auguste Comte pada abad 19, dengan memperkenalkan istilah sosiologi untuk pertama kalinya dalam bukunya yang berjudul Course of Positive Philosophy 1844. Berawal dari ketertarikan Comte mengamati perubahan social yang terjadi dari Revolusi Prancis, yang mengakibatkan terjadi perubahan tatanan social dalam masyarakat. Akar dari revolusi Prancis berasal dari abad 17 yang dikenal sebagai Aufklarung Enlightment atau Masa Pencerahan, yaitu ketika manusia mulai menaruh kepercayaan yang besar pada akal manusia sebagai pembimbing dalam kehidupan.Selain revolusi Prancis, kelahiran sosilogi juga dipengaruhi oleh Revolusi Industri yang terjadi di Inggris, yang juga menimbulkan perubahan social dalam masyarakat. Menurut Comte, perkembangan akal budi merupakan sebab utama terjadinya perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Tiga tahap perkembangan akal budi menurut Comte : - Tahap Teologis Suatu tahap di mana manusia memandang gejala alam diakibatkan oleh roh, dewa, atau Tuhan, sehingga mereka menggunakan gagasan keagamaan untuk menerangkan setiap gejala alam. - Tahap Metafisik Ditandai oleh suatu kepercayaan akan hukum-hukum alam yang asasi yang dapat ditemukan dengan akal budi. Akan tetapi tahap ini tidak menghasilkan pengetahuan baru karena hanya menunjukkan pergeseran cara berpikir yang sebelumnya konkret menjadi abstrak. - Tahap Positif Merupakan puncak perkembangan masyarakat yang ditandai oleh berkembangnya ilmu pengetahuan, karena manusia sepenuhnya percaya dan menggunakan kemampuan akalnya untuk memahami alam. Ilmu pengetahuan ini dibangun melalui penelitian dan data empiris yang berguna dalam menemukan hukum-hukum universal.

C. Sifat Hakekat Sosiologi

1. Termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat. 2. Bukan disiplin ilmu yang normatif, tetapi kategoris. Sosiologi hanya membatasi apa yang terjadi dewasa ini dan bukan apa yang seharusnya terjadi. 3. Merupakan ilmu murni dan bukan ilmu terapan yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan secara teoretis. 4. Merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan yang kongkrit, di mana yang diperhatikan adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat, bukan wujudnya yang kongkrit. Merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.

C. Lembar Observasi dan Kinerja Presentasi