Pembinaan Prestasi Olahraga Pembinaan Prestasi

8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pembinaan Prestasi

2.1.1 Pembinaan Prestasi Olahraga

Pembinaan adalah usaha tindakan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil untuk meningkatkan atau memperoleh hasil yang lebih baik A. Mangunhardjana, 1989:134. Untuk mencapai prestasi atlet secara maksimal diperlukan pembinaan yang terprogram, terarah dan berkesinambungan serta didukung dengan penunjang yang memadai Hartono, Nurharsono dan Pratiknyo, 1998:12. Dan untuk mencapai prestasi optimal atlet, juga diperlukan usaha dan daya melatih yang dituangkan dalam rencana program latihan tertulis yang tersusun secara sistematis sebagai pedoman arah kegiatan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien Tohar : 2004. Untuk pencapaian prestasi maksimal olahraga harus dikembangkan melalui kegiatan pembinaan yang terprogram, terarah, terencana melalui kegiatan berjenjang dalam waktu yang relatif lama Rusli Lutan dkk, 2000. Sumaryoto 2005 mengatakan bahwa kunci untuk memajukan prestasi adalah dimulai dengan menangani serius pembinaan olahraga sejak usia dini . Karena, saat itulah yang paling tepat untuk memberikan dasar ketrampilan dan membentuk karakter bermain, menumbuhkan sportifitas dan semangat pantang menyerah dalam pertandingan. Sehingga prestasi yang dihasilkan dapat benar–benar maksimal. 9 Konsep pembinaan olahraga usia dini sedini mungkin yang dipaparkan oleh KONI, 2000:66 adalah Kalau kita ingin mencapai prestasi yang tinggi, maka perlu diterapkan konsep pembinaan olahraga sedini mungkin. Tanpa pembibitan jangan diharapkan akan diperoleh olahragawan berprestasi. Konsep tersebut jelas mengacu kepada pembinaan anak–anak usia dini. Oleh karena periode umur anak-anak tersebut merupakan periode yang amat potensial, guna memungkinkan pembinaan prestasi setinggi mungkin. Terciptanya prestasi puncak adalah hasil dari persiapan atlet yang cermat, berdasarkan program latihan yang terorganisasi secara sangat rinci, direncanakan secara bertahap, obyektif dan diterapkan secara berkesinambungan Harsuki, 2003:308.

2.1.2 Tahap – Tahap Pembinaan