Program Pembinaan Pembinaan Prestasi

16

2.1.3 Program Pembinaan

Kita harus sadar seorang juara atau atlet yang sangat berbakat bukan dilahirkan. Seorang juara atau bintang itu ada karena dicetak. Konsep inilah yang paling nyaris tidak pernah diterapkan dalam kehidupan olahraga Indonesia. Pepatah ini pun tinggal pepatah kosong tanpa arti. Sepertinya kita harus sepakat bahwa sejak tahun 2003 hingga sekarang merupakan tahun yang memprihatinkan bagi kehidupan olahraga Indonesia. Betapa tidak? Kita tidak lagi punya kebanggaan bahwa olahraga menjadi satu – satunya bidang yang dapat mengangkat nama bangsa dan negara ke pentas dunia. Apalagi saat ini krisis belum berakhir. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan konsep pembinaan di Indonesia. Persoalan yang timbul ialah pada saat aplikasinya. Sepertinya kita lebih memilih mandor daripada menjadi pekerjanya. Untuk mendapatkan atlet berbakat, misalnya, tidak bisa dilakukan dalam 1 atau 2 tahun saja. Melihat kondisi olahraga di Indonesia saat ini diperlukan minimal 5-10 tahun untuk membenahinya. Itulah sebabnya banyak pihak yang mengatakan bahwa juara itu tidak dilahirkan, tapi dicetak. Berdasarkan usia atlet, Bompa 1983 membagi tahapan usia dalam pencapaian prestasi olahraga dalam tiga kategori. Ada tiga kategori dalam pengembangan dan pembinaan prestasi secara maksimal, yaitu : 1 Tahap permulaan persiapan, yaitu usia 10 sampai 12 tahun 2 Tahap spesialisasi, antara usia 11-13 tahun 3 Tahap prestasi puncak, antara usia 18-24 tahun 17 Atlet berbakat tidak dapat dengan sendirinya akan mencapai prestasi tertinggi apabila tidak didukung dengan pembinaannya yang baik. Secara garis besar ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam peningkatan prestasi maksimal secara efektif KONI, 1997:15. Adapun faktor–faktor tersebut antara lain : 1 Faktor internal atlet,meliputi bakat, minat dan lain–lain. 2 Manajemen organisasi yang baik. 3 Program pembinaan 4 Pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung Semua faktor di atas saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Faktor internal atlet tidak akan cukup jika tidak didukung oleh sistem pembinaan yang baik, demikian pula pembinaan yang ada akan kurang maksimal jika sarana dan prasarana yang ada kurang memadai. Faktor internal atlet menjadi permasalahan yang dapat ditangani oleh pelatih secara khusus. Unsur ini dapat dikembangkan dengan baik melalui program pembinaan yang baik pula. Sedangkan tiga faktor yang lain merupakan faktor yang harus dipecahkan oleh pengurus itu sendiri secara umum. Manajemen klub berhubungan dengan bagaimana pengelolaan manajemen yang dilakukan dalam mengembangkan klub secara umum. Dimana manajemen organisasi akan berperan penting dalam pengembangan prestasi secara keseluruhan. Tanpa adanya sistem administrasi yang baik maka pembinaan yang dilakukan juga akan kurang maksimal. Program pembinaan berhubungan dengan bagaimana manajemen pelatih dalam meningkatkan prestasi atlet. 18

2.2 Latihan