6
Protocol reactive adalah routing protocol yang hanya dibangun berdasarkan permintaan, sehingga mengurangi pemakaian overhead pemilihan
rute, namun menimbulkan delay yang cukup besar pada saat pengiriman frame pertama. Protocol proactive adalah protocol routing yang mengirimkan informasi
seperti keterangan node tetangga, rute dan lain-lain secara broadcast dalam periode tertentu yang memungkinkan waktu set-up yang cepat dan selalu update
jika ada perubahan routing table. Protocol hybrid adalah gabungan dari protocol reactive dan protocol proactive. Optimized Link State Routing OLSR
menggunakan 2 jenis pesan kontrol, yaitu pesan hello dan Topology Control TC. Pesan hello digunakan untuk menemukan informasi tentang kondisi link dan node
tetangga. Paket hello merupakan sebuah paket RREP dengan nilai Time To Live TTL adalah 1 yang ditentukan pada IP header dari pesan. Dalam paket RREP
destination IP address diisi dengan IP address dari node yang mengirimkan pesan hello. Kemudian dengan nilai field destination sequence number diisi dengan nilai
sequence terakhir dari node tersebut serta nilai field hop count diset dengan nilai 0. Selain itu pesan hello juga digunakan untuk memilih multi point relay MPR
Selector Set. Tujuan utama dari MPR yaitu mengurangi luapan beban pengiriman dengan cara memilih beberapa node untuk bertindak sebagai MPR, sehingga
hanya node-node MPR yang dapat meneruskan paket kontrol yang diterima dan upaya ini juga dapat digunakan oleh protocol untuk menyediakan rute terpendek.
Tugas dari MPR selector set yaitu memilih node tetangga untuk bertindak sebagai node MPR [6]. Melalui pesan hello ini, node pengirim dapat menentukan node
MPR. Pesan hello hanya dikirim sejauh satu hop, tetapi pesan TC dikirim secara broadcast ke seluruh jaringan. Kegunaan pesan TC yaitu untuk menyebarkan
informasi tentang node tetangga yang telah ditetapkan sebagai MPR tidak terkecuali MPR selector. Pesan TC disebarkan secara periodik dan hanya node
MPR yang dapat meneruskan pesan TC.
Firmware juga bisa disebut sebagai sistem operasi, karena firmware merupakan jembatan agar hardware bisa menjalankan suatu software, akan tetapi
firmware ini berbeda dengan sistem operasi yang tertanam dalam komputer seperti Windows, Linux yang memerlukan media penyimpanan besar. Jadi
firmware bisa dikatakan sebagai suatu software atau piranti perangkat lunak yang tertanam di dalam flash memory Flash ROM seperti contoh di motherboard
adalah BIOS Basic Input Output System. Freifunk merupakan salah satu firmware pada access point yang digunakan untuk menangani wireless mesh
network. Freifunk firmware adalah termasuk dalam proyek OpenWRT yang berjalan diakses point berbasis MIPS, seperti WRT54GWRT54GSWAP54G,
Siemens SE505, dan lainnya [7].
3. Metode Penelitian
Proses analisis wireless mesh network menggunakan optimized link state protocol dilakukan melalui tahap-tahap penelitian, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.
7
Gambar 1Tahap-tahap Penelitian
Menentukan Topologi Jaringan
Penentuan topologi jaringan ini dilakukan agar dapat menentukan jaringan yang akan dibentuk antar node router dengan node client. Topologi jaringan yang
dibangun disesuaikan dengan konsep wireless mesh network yaitu dengan menggunakan arsitektur tipe hybrid wireless mesh network, seperti yang terlihat
pada Gambar 2.
Gambar 2 Perancangan Topologi Jaringan
Node router yang digunakan sebanyak empat buah agar dapat melakukan perpindahan jalur routing sesuai dengan konsep kerja wireless mesh network
dengan pengalamatan IP 10.1.1.1 gateway internet, 10.1.1.2, 10.1.1.3, 10.1.1.4.
Start
Finish Menentukan Topologi Jaringan
Melakukan Konfigurasi Jaringan Melakukan Instalasi Software
Menentukan Spesifikasi Perangkat
Menentukan Lokasi Pengujian
8
Menentukan Spesifikasi Perangkat
Penentuan spesifikasi perangkat dilakukan agar dapat mengetahui perangkat yang sesuai dan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan
wireless mesh network. Kebutuhan perangkat yang digunakan dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat mesh router dan mesh client. Perangkat mesh router yang
digunakan adalah Linksys WRT54GL dengan spesifikasi, network connection LAN 4-10100 RJ-45 switched ports, all-in-one internet-sharing router, 4 port
switch, 4Mbps wireless-G 802.11g access point, dapat dihubungkan dengan jaringan komputer berbasis kabel, high security TKIP, AES encryption, wireless
MAC address filtering, powerful SPI firewall. Perangkat mesh client yang digunakan merupakan notebook atau laptop. Mesh client digunakan agar dapat
memperlihatkan fungsi sebagai host yang dapat mengetahui perpindahan jalur routing sesuai dengan konsep kerja wireless mesh network. Spesifikasi yang
digunakan sebagai mesh client minimal memiliki spesifikasi Operating System Windows XP, Processor Centrino, Memory 512 Mb, WLan Card.
Melakukan Instalasi Software
Instalasi software dilakukan pada mesh router dan mesh client agar wireless mesh network dapat berjalan dengan baik. Pada mesh client dilakukan
instalasi software dengan menambahkan putty yang digunakan untuk melakukan konfigurasi pada mesh router, serta wireshark yang digunakan untuk mengetahui
rata-rata transfer kpbs dan rata-rata packet ps. Kemudian pada mesh router yaitu Linksys WRT54GL dilakukan upgrade firmware standar Linksys menjadi
freifunk firmware. Upgrade pada perangkat Linksys WRT54GL diperlukan dikarenakan pada firmware standar tidak mendukung fitur OLSR untuk
melakukan wireless mesh network. Upgrade dilakukan dengan menggunakan menu upgrade firmware pada web interface Linksys WRT54GL yang memiliki
alamat default 192.168.1.1. Openwrt-g-freifunk-1.7.4-en.bin merupakan freifunk firmwareversi 1.7.4. Apabila proses upgrade telah selesai maka tampilan web
interface Linksys WRT54GL akan berubah menjadi freifunk firmware.
Freifunk firmware memerlukan beberapa tambahan software untuk mendukung wireless mesh network. Software tersebut dapat di-download pada
http:download-master.berlin.freifunk.netipkgpackages.com. Software yang harus
ditambahkan pada
freifunk firmware
adalah freifunk-olsr-viz-
en_1.7.4_mipsel.ipk, freifunk-recommended-en_1.7.4_mipsel.ipk, olsrd-mod- dot-draw_0.4.10-1_mipsel.ipk, tcpdump_3.9.4-1_mipsel.ipk, libpcap_0.9.4-
1_mipsel.ipk,
iperf_2.0.2-1_mipsel.ipk, libgcc_3.4.4-10_mipsel.ipk,
uclibcxx_0.2.1-1_mipsel.ipk. Update
software pada
freiunk firmware
menggunakan Putty untuk melakukan extract file, pada web interface freifunk menggunakan install manually, browse software yang akan di-update kemudian
upload software. Pada Host Name putty diisikan dengan alamat IP node. Proses upgrade software freifunk dengan putty dilakukan dengan login menggunakan
user name dan password yang sama seperti pada web interface, kemudian copy- paste nama software dan langkah terkahir adalah extarct file. Jika software sudah
9
berhasil di-update maka akan terlihat pada web interface freifunk firmware dengan mengakses menu admin-software 2.
Penentuan Lokasi Pengujian
Penentuan lokasi pengujian menentukan keberhasilan analisis wireless mesh network menggunakan optimized link state protocol terutama penempatan
mesh router dan mesh client. Posisi yang dibutuhkan antara mesh router harus terpisahkan oleh jarak yang jauh dan berbeda dari setiap mesh router agar
didapatkan fungsi mesh dan multi hop dari wireless mesh network seperti yang terlihat pada Gambar 3. Lokasi yang digunakan adalah area STT Wiworotomo
Purwokerto karena memiliki lokasi yang cukup luas untuk melakukan penelitian ini.
Gambar 3 Denah Lokasi Pengujian
Melakukan Konfigurasi Jaringan
Tahap konfigurasi merupakan tahap yang terpenting karena berhasil atau tidaknya sistem ditentukan pada tahap ini. Perangkat Linksys WRT54GL
memiliki cara konfigurasi yang sama pada setiap perangkat sedangkan yang membedakan hanyalah alamat IP dari setiap perangkat tersebut. Konfigurasi
pertama yang dilakukan adalah pada wireless yang digunakan sebagai pengalamatan antar node pada wireless mesh network adalahsebagai berikut:
− WLAN Protocol menggunakan pengalamatan static karena WLAN IP
Address ditentukan secara manual sesuai dengan node masing-masing. −
WLAN Netmask menggunakan IP address 255.255.255.0 −
WLAN Mode menggunakan mode Ad Hoc agar antar node dapat saling terhubung.
− ESSID digunakan untuk memberi identitas pada wireless mesh network.
− BSSID yang digunakan adalah BSSID standar freifunk yaitu 02:ca:ff:ee:ba:be.
− Channel yang digunakan 6 karena pada STT Wiworotomo dan disekitar STT
Wiworotomo tidak terdapat yang jaringan wireless yang menggunakan channel 6.
10
− Power 18mW dan Antena Gain 10.5 dBi bertujuan untuk menentukan kualitas
jangkauan antena dan power yang digunakan Linksys WRT54GL berdasarkan jarak antar node.
Selain dari itu konfigurasi yang digunakan adalah default dari Linksys WRT54GL. Konfigurasi untuk ketiga node lainnya sama, yang berbeda hanyalah
pada WLAN IP Address karena setiap node memiliki alamat tersendiri.Setelah melakukan konfigurasi wireless selanjutnya konfigurasi pada LAN. Konfigurasi
LAN protocol dilakukan pada semua node dengan konfiguarasi yang sama,sebagai berikut :
− LAN Protocol menggunakan pengalamatan static.
− LAN IP address menggunakan alamat IP sesuai node.
− LAN Netmask menggunakan IP 255.255.255.0, LAN Default route mengacu
pada WLAN-IP Address masing-masing node. −
Firewall disable untuk tidak mengaktifkan firewall agar dapat menggunakan putty.
− DHCP Start IP 100 atau sesuai dengan urutan dari setiap node.
− DHCP Number of Users 50 atau sesuai dengan kebutuhan user.
− DHCP Lease Time 1440 sesuai dengan default.
Konfigurasi LAN dilakukan pada semua node dengan konfigurasi yang sama. Konfigurasi berikutnya adalah OLSR, konfigurasi ini bertujuan untuk
menghubungkan antar node yang akan terbentuk. Konfigurasi OLSR juga dilakukan pada semua node, konfigurasi OLSR menggunakan konfigurasi default
kecuali HNA4 pada node 10.1.1.1 yang terhubung oleh server adalah 0.0.0.024 yang berguna untuk menandakan node tersebut sebagai gateway internet. Pada
konfigurasi WAN Protocol digunakan DHCP Server karena server memberikan IP secara DHCP. Konfigurasi WAN juga dilakukan pada setiap node dengan
langkah yang sama. Langkah terakhir setelah melakukan konfigurasi dan update software freifunk adalah melakukan restart dengan mode normal restart pada
menu restart. 4.
Hasil dan Pembahasan
Pada tahap ini akan menunjukkan hasil dari konfigurasi wireless mesh network pada perangkat Linksys WRT54GL dan melakukan pengujian sistem
yang telah dibuat. Setelah melakukan konfigurasi wireless mesh network berupa LAN, WAN, Wireless dan OLSR pada setiap node maka diperoleh hasil yaitu
saling terhubungnya antar node. Berdasarkan OLSR info dapat dilihat keseluruhan hasil konfigurasi wireless mesh network terutama topologi yang terbentuk antar
node, yang dilakukan dengan melihat destination IP dan last hop IP seperti terlihat pada Gambar 4. Node dengan IP address 10.1.1.3 mempunyai neighbours
node router yaitu node router dengan IP address 10.1.1.1, 10.1.1.2, 10.1.1.3 yang menandakan bahwa antar node router telah saling terhubung satu dengan yang
lainnya dan proses routing telah terbentuk antar node router.
Gambar 5 menunj IP dan last hop IP
menggunakan softwar
11
Gambar 4 OLSR Info
Gambar 5 Topologi Wireless Mesh Network
enunjukkan topologi yang terbentuk sesuai den IP yang terdapat pada OLSR info. Gamba
tware freifunk-olsr-viz-en_1.7.4_mipsel.ipk
dengan destination bar topologi ini
yang telah di-
update dan dapat dia selalu melakukan upd
menunjukkan bahwa jalur yang terbentuk
meningkat seperti pa yang jauh. Tanda bint
node router 10.1.1.1 s node router juga perlu
untuk memastikan set pada Gambar 4.3. P
koneksi jaringan berja router dan menghitung
tersebut. Pengujian ya 10.1.1.2, 10.1.1.1, 10.1.1
artinya koneksi antar juga dilakukan pada s
Pengujian dan Anali
Tahap penguj dibangun dapat berjal
Pengujian Self Heali
Pengujian yang dibutuhkan ole
komunikasi antar node router yang dilalui. S
dengan node router 10.1. untuk melakukan kom
10.1.1.2 atau node r untuk mengetahui jalur
dengan node router 10.1.
Gamb
Node router berkomunikasi denga
dengan cara mematika terjadi perpindahan
berkomunikasi dengan
12
diakses pada menu Home firmware freifunk. update topologi secara berkala. Nominal
a jalur antar node router sudah terbentuk de uk kurang baik maka angka pada setiap jalur
pada node router 10.1.1.1-10.1.1.4 karena te bintang pada Linksys WRT54GL tersebut mena
10.1.1.1 sebagai gateway internet dari server. Pengujia perlu dilakukan dengan melakukan ping pada set
setiap node router sudah saling terhubung sepe Ping adalah perintah yang biasa digunakan
berjalan baik dengan cara mengirimkan paket da hitung lama waktu yang dibutuhkan untuk meng
yang dilakukan dari node router 10.1.1.3 ke se 10.1.1.4 dan mendapatkan reply dari node rout
ntar node router sudah terkoneksi dengan baik. da setiap node router yang berbeda.
alisis Wireless Mesh Network
ujian dilakukan untuk mengetahui kinerja sis jalan dengan baik atau tidak.
aling dan Self Configure
an self healing bertujuan untuk mengetahui ber oleh node router yaitu WRT54GL untuk me
node router yang sudah terbentuk jika terjadi ma . Seperti yang terlihat pada Gambar 4.2, node
10.1.1.4 tidak saling terhubung secara langsun komunikasi node router 10.1.1.1 akan melal
node router 10.1.1.3. Perintah traceroute pada put jalur yang dilewati node router 10.1.1.1 untuk
10.1.1.4 seperti yang terlihat pada Gambar 6.
mbar 6 Traceroute Node 10.1.1.4 Sebelum Self Healing
10.1.1.1 melewati node router 10.1.1.2 ngan node router 10.1.1.4. Pengujian self heal
tikan power pada node router 10.1.1.2 yang n jalur menuju node router 10.1.1.3 ya
gan node router 10.1.1.4. . OLSR viz akan
nal angka 1.000 dengan baik. Jika
lur akan semakin terpisahkan jarak
enandakan bahwa ujian koneksi antar
setiap node router eperti yang terlihat
an untuk menguji data kepada node
engirimkan paket setiap node router
router tujuan yang ik. Hal yang sama
sistem yang telah
berapa lama waktu memperbaiki jalur
masalah pada node node router 10.1.1.1
ung oleh sebab itu lalui node router
putty digunakan untuk berkomunikasi
ng
10.1.1.2 untuk dapat healing dilakukan
ng bertujuan agar yang selanjutnya
Gamb
Pada Gambar node router 10.1.1.1
10.1.1.2 dimatikan. J melalui node router
seperti yang terlihat p
Gam
Waktu yang di ping yang dilakukan
terhenti atau tidak ada terjadi reply kembali
seperti yang terlihat p
13
mbar 7 Topologi yang Terbentuk Setelah Self Healing
bar 7 terlihat node router 10.1.1.2 tidak lagi 10.1.1.1 seperti pada Gambar 4.2 karena power pa
n. Jalur komunikasi baru terbentuk dari node 10.1.1.3 untuk berkomunikasi dengan node
t pada Gambar 8.
mbar 8Traceroute Node 10.1.1.4 Setelah Self Healing
dibutuhkan untuk proses self healing dihitung n dari node router 10.1.1.1 menuju node rout
k ada reply, perhitungan waktu terus berjalan bali dari node router 10.1.1.4 setelah terjadi pros
t pada Tabel 2. gi terhubung oleh
pada node router node router 10.1.1.1
node router 10.1.1.4
ung melalui proses outer 10.1.1.4 saat
an sampai dengan proses self healing
14
Tabel 2 Waktu Self Healing
Pengujian Ke Waktu s
1 10
2 7
3 8
4 7
5 7
6 8
7 9
8 10
9 8
10 11
11 8
12 9
13 7
14 9
15 9
16 12
17 8
18 11
19 7
20 9
21 8
22 10
23 11
24 6
25 8
26 10
27 10
28 7
29 9
30 8
Rata-rata 8.7
Self configure adalah kemampuan node router yaitu WRT54GL untuk bergabung pada wireless mesh network yang telah terbentuk sehingga dapat
memperluas cakupan area dan meneruskan paket-paket melalui node router yang baru. Penghitungan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan self configure
dimulai saat power pada node router baru dinyalakan hingga dapat terhubung dengan node router yang sudah terbentuk sebelumnya dengan ditandai dengan
nominal angka antar node router menunjukka 1.000 seperti yang terlihat pada Tabel 3.
15
Tabel 3 Waktu Self Configure
Pengujian Ke Waktu s
1 93
2 97
3 86
4 92
5 90
6 82
7 105
8 81
9 91
10 88
11 98
12 85
13 79
14 82
15 88
16 83
17 89
18 93
19 88
20 90
21 94
22 89
23 91
24 83
25 99
26 97
27 108
28 97
29 95
30 85
Rata-rata 90.6
Hasil pengujian pada Tabel 2 dan Tabel 3 yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kinerja optimized link state protocol pada wireless mesh
network memiliki hasil yang baik dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan self-healing adalah 8.7 detik dan 90.6 detik untuk waktu self
configure. Kecepatan waktu self healing dikarenakan optimized link state protocol selalu melakukan update pada routing table untuk menjamin komunikasi antar
node router dan juga setiap node router memiliki minimal 2 jalur untuk berhubungan antar node router tetangga seperti yang terlihat pada Gambar 5.
Update
data routing
dapat ditunjukkan
pada freifunk-olsr-viz-
en_1.7.4_mipsel.ipk yang selalu melakukan refresh setiap saat untuk memperbaharui jalur komunikasi antar node router guna mencari jalur terbaik
sehingga jika terjadi kerusakan pada salah satu node router tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan perpindahan jalur.
Pengujian Jitter, Packet Loss dan Throughput
16
Pengujian dilakukan dengan membedakan kualitas throughput, jitter dan packet loss pada node router yang dilalui dengan membedakan jalur node router
1-2-4 dan 1-4 agar dapat mengetahui bahwa optimized link state protocol memilih jalur pengiriman data yang baik sesuai dengan nilai jitter, packet loss dan
throughput yang baik. Pengujian jitter dan packet loss menggunakan iperf_2.0.2- 1_mipsel.ipk dan dilakukan sebanyak 30 kali dengan waktu 30s pada setiap satu
kali pengujian seperti yang terlihat pada Tabel 4. Sedangkan pengujian throughput dilakukan pada single user dan multiuser seperti yang terlihat pada Tabel 7.
Tabel 4 Pengujian Jitter dan Packet Loss
Pengujian
Ke Node 1-2-4
Node 1-4
Jitter ms
Packet Loss
Jitter ms
Packet Loss
1 0.804
6.407
2 0.702
6.763
3 0.289
6.465
4 0.209
5.188
5 0.196
6.243
6 0.701
6.007
7 0.624
5.923
8 0.534
5.101
9 0.736
6.037
10 0.428
6.361
11 0.751
6.406
12 1.367
6.497
13 0.690
6.472
14 0.440
6.357
15 0.539
6.486
16 0.368
6.620
17 0.499
6.568
18 0.532
6.760
19 0.565
6.757
20 0.570
6.098
21 0.526
6.346
22 0.234
6.226
23 0.545
5.989
24 0.563
5.252
25 0.554
6.020
26 0.531
5.479
27 0.546
5.262
28 0.268
5.755
29 0.636
6.306
30 0.600
6.237
Rata-rata 0.552
6.097
Hasil pengujian pada Tabel 4 yang telah dilakukan adalah jitter yang dihasilkan mempunyai rata-rata waktu 0.552 ms pada node router 1-2-4 dan 6.097
ms pada node router 1-4. Sedangkan pengujian packet loss pada node router 1-2- 4 dan 1-4 menghasilkan nilai yang sama yaitu 0. Hasil pengujian ini
17
membuktikan bahwa jitter yang dihasilkan pada node router 1-4 bernilai lebih besar dikarenakan antar node router 1 dengan node router 4 memiliki kualitas
komunikasi yang kurang baik, disinilah kinerja dari optimized link state protocol ditunjukkan dengan memilih jalur komunikasi antar node router yang baik dengan
memilih jalur node router 1-2-4 dan tidak melalui node router 1-4 seperti yang terlihat pada Gambar 5 untuk melakukan komunikasi antar node router 1 dengan
node router 4. Packet loss yang dihasilkan memiliki nilai yang sama. Hasil inipun membuktikan penggunaan optimized link state protocol selain memiliki
kecepatan dalam memperbaharui routing tabel pada wireless mesh network juga memiliki kualitas komunikasi yang baik dengan nilai jitter dan packet loss
tergolong dalam kategori sangat bagus versi ITU-T G.1010 seperti yang terlihat pada Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 5 Kategori Jitter [8]
Kategori Degradasi Peak Jitter
Sangat Bagus 0 ms
Bagus 1 sd 75 ms
Sedang 76 sd 125 ms
Jelek 126 sd 225 ms
Tabel 6 Kategori Packet Loss [8]
Kategori Degradasi Peak Jitter
Sangat Bagus Bagus
1 sd 3 Sedang
4 sd 15 Jelek
16 sd 25
18
Tabel 7 Pengujian Throughput
Pengujian
Ke Node 1-2-4
Node 1-4
Single User
Multi User
Single User
Multi User
1 64.663
14.928 10.463
2.749
2 66.542
14.561 10.856
2.094
3 66.481
15.880 10.331
3.768
4 67.113
15.351 11.522
2.058
5 66.739
14.713 10.771
3.776
6 66.443
14.873 10.399
2.492
7 66.105
15.808 10.638
3.565
8 66.431
15.392 10.804
3.361
9 64.746
14.037 10.293
2.920
10 64.398
14.225 10.708
3.264
11 65.993
14.004 10.184
2.854
12 65.673
15.188 9.472
2.377
13 65.445
15.557 11.653
3.173
14 65.092
14.374 10.623
3.855
15 65.630
16.864 10.496
3.504
16 66.757
15.042 10.574
2.748
17 66.247
14.881 9.838
2.522
18 66.420
15.436 10.504
2.769
19 64.083
15.027 10.883
3.110
20 65.523
15.732 10.468
3.632
21 65.361
17.710 10.639
2.734
22 64.151
14.572 10.301
3.005
23 64.755
16.553 10.572
3.636
24 65.948
14.804 10.468
3.619
25 65.257
14.965 9.321
3.623
26 66.783
14.334 10.604
3.433
27 66.546
17.426 10.630
2.811
28 66.638
15.537 10.831
2.731
29 6.062
15.006 10.410
2.334
30 65.730
14.673 10.346
2.840
Rata-rata 65.758
15.248 10.520
3.045
Pengujian throughput single user pada node router 1-2-4 mempunyai nilai throughput single user adalah 65.758 kBs dan 15.284 kBs pada multi user
sedangkan node router 1-4 menghasilkan rata-rata 10.520 kBs pada single user dan 3.045 kBs pada multi user. Jumlah node router yang dilewati berpengaruh
pada throughput yang dihasilkan seperti pada pengujian jitter, node router 1-4 menghasilkan nilai throughput yang paling kecil dibandingkan dengan node
router yang lain karena node router 1-4 memiliki kualitas komunikasi yang kurang baik. Pengujian throughput dengan menggunakan bandwidth sebesar 560
kbps atau 70 kBs. Kinerja dari optimized link state protocol ditunjukkan dengan memilih jalur komunikasi antar node router yang baik dengan memilih jalur node
router 1-2-4 dan tidak melalui node router 1-4 seperti yang terlihat pada Gambar 6, untuk melakukan komunikasi antar node router 1 dengan node router 4 dengan
nilai throughput yang maksimal.
19
5. Simpulan