xiii Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf, yaitu :
ا ل
namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diakui oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh
huruf qamariah. 1
Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf I diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
2 Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik
diikuti huruf syamsiah maupun huurf qamariah, kata sandang di tulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihungkan dengan tanda sempang.
Contoh : -
ar-rajulu :
ر ا
- as-sayyidatu :
ة د ا
- asy-syamsu :
ا
- al-qalamu
:
م ا
- al-badi’u :
د ا
- al-jal
ālu :
ا
g. Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditansliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di
akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupam alif.
Contoh : -
Ta’khuzūna :
نوذ ﺄ
- an-nau’
:
و ا
xiv -
syai’un :
- inna :
نا
- umirtu :
ر ا
- akala :
آا
h. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il kata kerja, isim kata benda maupun
ḥarf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harkat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya :
Contoh : -
Wa innall āha lahua khair ar-rāziqin :
ن زار ار وه نإو
- Wa innall
āha lahua khairurrāziqin :
ن زار ار وه نإو
- Fa auf
ū al-kaila wal al-mizāna :
ل آ ا او وﺎ ناز او
- Fa auful-kaila wal-miz
āna :
ل آ ا او وﺎ ناز او
- Ibr
āhim al-Khalil
:
ل ا م هار ا
- Ibr
āhimul-Khalil :
هار ا ل ا م
- Bismill
āhi majrehā wa mursāhā :
ﺎﻬ ر وﺎهار ﷲم
- Walill
āhi ‘alan-nāsi ḥijju al-baiti :
ت ا سﺎ اﻰ ﷲو
- Man ista
ṭā’a ilaihi sabila :
اعﺎ ان
- Walill
āhi ‘alan-nāsi ḥijjul-baiti man :
ت ا سﺎ اﻰ ﷲو
xv -
Man ista ṭā’a ilaihi sabila
:
اعﺎ ان
i. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital
seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya : Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huurf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh : -
Wa mā Muḥammadun illā rasūl -
Inna awwala baitin wudi’a linnāsi lallazi bi Bakkata mubārakan -
Syahru Ramaḍān al-lazi unzila fihi al-Qur’anu -
Syahru Ramaḍānal-lazi unzila fihil-Qur’anu -
Wa laqad ra’āhu bil ufuq al-mubin -
Wa laqad ra’āhu bi-ufuqil-mubin -
Alḥamdu lillāhi rabbil –‘ālamin Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila
dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harkat yang dihilangkan, huruf
kapital tidak dipergunakan Contoh :
- Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarib
- Lillāhi al-amru jami’an
- Lillāhil-amru jami’an
- Wallāhu bikulli syai’in ‘alim
xvi
j. Tajwid