Jenis Penelitian Subyek Penelitian

38 lawan jenis pada remaja tunagrahi ta ringan keterlibatan c. Tahap keintiman pndengaran, dan pembauan 2 Melakukan perbincangan 3 Menjalin pertemananpersah abatan Faktor yang mempeng aruhi interaksi sosial a. Imitasi b. Sugesti c. Identifikasi d. Simpati 1 Mulai meniru orang lain 2 Mulai menerima perbuatan orang lain tanpa kritik 3 Mulai menginginkan kesamaan dengan orang lain 4 Secara sadar mulai tertarik dengan orang lain 2. Pedoman wawancara Wawancara dilakukan pada guru kelas, dengan menggunakan pedoman wawancara yang terdiri dari kisi-kisi wawancara yang dijabarkan secara deskriptif. Wawancara berdasarkan pertanyaan penelitian, yaitu seputar perilaku yang muncul dari subjek remaja tunagrahita ringan saat melakukan interaksi dengan lawan jenis pada jam istirahat di lingkungan SLB Bhakti Wiyata Kulon progo. Tabel 2. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Interaksi Sosial Terhadap Lawan Jenis pada Remaja Tunagrahita Ringan di SLB Bhakti Wiyata Kulon Progo Variabel Fokus Komponen Nomor Butir Interaksi sosial terhadap lawan jenis pada remaja Tahapan interaksi sosial a. Tahap kontak b. Tahap keterlibatan c. Tahap keintiman 1 Melakukan kontak dengan penglihatan, pndengaran, dan pembauan 2 Melakukan perbincangan 39 tunagrahi ta ringan 3 Menjalin pertemananpersah abatan Faktor yang mempeng aruhi interaksi sosial a. Imitasi b. Sugesti c. Identifikasi d. Simpati 1 Mulai meniru orang lain 2 Mulai menerima perbuatan orang lain tanpa kritik 3 Mulai menginginkan kesamaan dengan orang lain 4 Secara sadar mulai tertarik dengan orang lain

F. Keabsahan Data

Menurut Sugiyono 2010: 366, menyatakan dalam penelitian kualitatif terdapat empat kriteria dalam uji keabsahan data, salah satunya adalah dengan menggunakan derajat kepercayaan credibility. Seperti halnya dalam penelitian ini yang menggunakan uji keabsahan data dengan derajat kepercayaan credibility. Untuk memperoleh data sesuai dengan kriteria tersebut, digunakan teknik keabsahan data. Menurut Lexy J. Moleong 2005: 321, keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan validitas dan keandalan realibilitas menurut versi ”positivisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Lexy J. Moleong 2005: 330, menyatakan trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.