BAB I okky analisis pengaruh fasiitas terhadap pelanggan di setu babakan

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara Republik Indonesia adalah Negara yang terletak di Asia Tenggara yang melintasi garis katulistiwa, dan
memiliki kurang lebih 17000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570km2 dan luas perairan 3.257.483km2.
Serta negara terbesar keempat di dunia dengan populasi kurang lebih 255 juta jiwa pada tahun 2016
(imupengetahuan.com).
Daerah khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibukota negara Indonesia. Didirikan pada abad keempat
belas, kota ini menjadi pelabuhan perdagangan yang sangat penting khususnya bagi kerajaan pajajaran, Jakarta
dahulu dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia atau Jacatra (16191942), dan Djakarta (1942-1972), Hingga pada tahun 1999, melalui UU No 34 Tahun 1999 tentang pemerintah
daerah berubah menjadi pemerintah provinsi DKI Jakarta, dan tetap berada di tingkat provinsi dan bukan pada
wilayah kota. Sedangkan dalam pasal 1 ayat 1 UU No.6 Tahun 1996 tentang perairan Indonesia disebutkan bahwa
‘’ Negara Kepulauan adalah negara yang yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat
mencakup pulau-pulau lain’’. Sementara itu Jakarta memiliki luas sekitar 661.52km2 (lautan: 6.997,5km2), dengan
penduduk berjumlah 9.588.198 jiiwa (2010). Selain itu wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi 6 bagian, yaitu 5 wilayah
kotamadya ((Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan) dan satu kabupaten
administrative kepulauan seribu)).

Setiap negara pasti memiliki tempat pariwisata, dengan pariwisata negara tersebut dapat terkenal dan memiliki
ciri khas. Pariwisata merupakan perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga perisapan yang
dilakukan untuk menjalani aktivtas, yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Seorang wisatawan setidaknya melakukan perjalanan paling tidak sejauh

80km (50mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi baru bisa disebut dengan berpariwisata. Banyak negara yang
bergantung pada industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai salah satu Organisasi pemerintah
dan Non-pemerintah untuk mempromosikan wiayah tertentu sebagai daerah wisata untuk menambah devisa
negara dan meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang lokal dan Non-lokal.
Dengan penduduk terbesar keempat didunia, Indonesia mempunyai keanekaragaman pariwisata yang yang
terdapat diindonesia. Keanekaragaman budaya Indonesia ini tidak hanya dalam hal tari-tarian, adat istiadat dan
pakaiannya saja, tetapi juga dalam hal kuliner atau makanan khas yang disediakan dari tiap-tiap daerah di
Indonesia. Namun di beberapa wilayah di jakarta memiliki tempat yang wajib di kunjungi oleh warga Jakarta. salah
satu pariwisata yang paling diminati adalah wisata budaya adalah wisata budaya. Wisata ini dimaksudkan untuk
memperluas pandangan seseorang terhadap alam sekitar (edukasiyana.blogspot.co.id).
Salah satu wisata yang akan dibahas ini adalah Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng
Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan
Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya betawi. Situ atau Setu Babakan merupakan
danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre) dimana airnya berasal dari sungai ciliwung dan saat ini digunakan
untuk memancing warga sekitarnya. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi air seperti memancing,
sepeda air atau bersepeda mengelilingi tapian setu. Setu Babaan adalah kawasan perkampungan yang ditetapkan
Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian budaya Betawi secara berkesinambungan.
Perkampungan yang terletak diselatan kota Jakarta ini merupakan salah satu objek wisata yang menarik bagi

wisatawan yang ingin menikmati suasana khas pedesaan atau menyaksikan budaya Betawi asli secara langsung.
Alasan kenapa pada perkampungan ini masyarakat Setu Babakan masih mempertahankan budaya dan cara hidup
khas Betawi, memancing, bercocok tanam, berdagang, membuat makanan khas Betawi. Melalui cara hidup inilah,
mereka aktif menjaga lingkungan dan meningkatkan taraf hidupnya.