StarUML Perangkat Lunak Pendukung

Salah satu peningkatan disini adalah T-SQL sudah mendukung UDF user- definable function. Ini memungkinkan untuk menyimpan rutin-rutin ke dalam database engine.

2.5.5. StarUML

StarUML adalah sebuah proyek open source untuk pengembangan secara cepat, fleksibel, extensible, featureful, dan bebas-tersedia. UML platform MDA berjalan pada platform Win32. Tujuan dari proyek StarUML adalah untuk membangun sebuah alat pemodelan perangkat lunak dan juga platform yang menarik adalah pengganti alat UML komersial seperti Rational Rose, Together dan sebagainya. Star UML mendukung UML Unified Modeling Language. Berdasarkan pada UML version 1.4 dan dilengkapi 11 macam diagram yang berbeda, selanjutnya mendukung notasi UML 2.0 dan juga mendukung pendekatan MDA Model DrivenArchitecture dengan dukungan konsep UML. StarUML dapat memaksimalkan pruduktivitas dan kualitas dari suatu software project. Hal yang paling penting dalam pengembangan perangkat lunak adalah Usability. StarUML diimplementasikan untuk memberikan berbagai fitur yang user-friendly seperti dialog cepat, manipulasi keyboard, ikhtisar diagram, dll. StarUML sebagian besar ditulis dalam Delphi. Namun, StarUML adalah proyek multi-bahasa dan tidak terikat dengan bahasa pemrograman tertentu, sehingga setiap bahasa pemrograman dapat digunakan untuk mengembangkan orang-orang awam pada umumnya client, dll. Hal ini dikarenakan UML memakai penggambaran logika algoritma suatu program. Sedangkan DFD kebalikannya, biasa digunakan untuk mempresentasikan sistem kepada orang-orang yang mengerti tata cara pemrograman programmer, dll.Hal ini dikarenakan DFD memakai penggambaran sistem secara umum. Dari proses, data, basis data, dan entitas. Jadi, Perbedaan utama antara UML dengan DFD yaitu, jika DFD yang digambarkan adalah proses – proses yang terjadi didalam suatu system, sedangkan UML itu menggambarkan bagaimana hubungan antar objek – objek yang menyusun suatu system. 193

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penambahan algoritma lesk untuk sistem temu kembali Information Retrieval System bisa diimplementasikan dan mampu menghilangkan kata ambigu di dalam query. Algoritma lesk dapat bekerja sesuai yang diharapkan sebagai masukan sistem temu kembali Information Retrieval System dalam menghilangkan ambiguitas. Nilai yang dihasilkan oleh algoritma lesk sangat berpengaruh terhadap bobot similiaritas. Berdasarkan pengujian di bab sebelumnya, bobot similiaritas menggunakan algoritma lesk sebesar. Tidak hanya bobot similiaritas yang bertambah, tetapi nilai recall dan precission pun ikut meningkat. Pada folder yang berisi 30 dokumen menghasilkan nilai recall dan precission tanpa menggunakan algoritma lesk sebesar 94.736 dan 78.26, sedangkan menggunakan algoritma lesk sebesar 100 dan 82.608. Terlihat bahwa algoritma lesk dapat meningkatkan keakuratan pencarian dokumen dengan baik.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, perancangan hingga pembuatan implementasi metode Generalized Vector Space Model GVSM menggunakan algoritma lesk pada Sistem Temu Kembali Information Retrieval System, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Tahapan preprocessing seperti tokenizing, filtering, stemming, dan penambahan algoritma lesk yang relatif lama diharapkan dapat dioptimalkan kembali. 2. Kelengkapan basis data seperti meenggunakan Wordnet bahasa Indonesia sebagai acuan dalam menghilangkan ambiguitas, akan tetapi untuk Wordnet bahasa Indonesia sampai saat ini belum ada dan masih dikembangkan. 3. Pengambilan makna kata dan sinonim kata yang dapat dilakukan otomatis oleh sistem