2.1.2.9 Keterbatasan Rasio Keuangan
Keterbatasan dari rasio keuangan berkaitan erat dengan sifat laporan keuangan itu sendiri, menurut Irham Fahmi2012:48 mengemukakan
keterbatasan rasio keuangan sebagai berikut: 1. “Pengunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang relatif
terhadap kondisi suatu perusahaan. Sisi relatif disini yang dimaksudkan bahwa seperti yang dikemukakan Helfert diama rasio-rasio keuangan
bukanlah merupakan kriteria mutlak. Pada kenyataanya analisis rasio keuangan hanyalah suatu titik awal dalam analisis laporan keuangan
perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan hanya dapat dijadikan sebagai peringatan awal dan bukan esimpulan akhir. Ini sebagaimana yang diaktan oleh Friedlob
dan Plewa menyebutkan analisis laporan rasio tidak memberikan banyak jawaban kecuali memberikan rambu-rambu tentang apa yang seharusnya
diharapkan.
3. Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan dalam menganalisa adalah bersumber dari laporan keungan perusahaan. Maka sangat memungkinkan
data ang diperoleh tersebut merupakan adalah data yang angkanya tidak memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, dengan alasan mungkin saja data-
data tersebut diubah dan disesuaikan berdasrkan kebutuhan.
4. Pengukuran rasio keuangan banyak yang bersifat artifical. Artifical disini artinya perhitungan rasio keuangan tersebut dilakukan oleh manusia, dan
setiap pihak memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam menempatkan ukuran terutam justifikasi dipergunakannya rasio-rasio tersebut.”
Sedangkan menurut Weston yang diterjemahkan oleh Jaka Warsana 2011:243 mengemukakan sebagai berikut:
a. “ Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi
b. Seorang Manajer harus berhati-hati dalam menentukan apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk dan dalam membentuk penilaian menyeluruh dari
perusahaan berdasarkan serangkaian rasio-rasio keuangan”.
Sedangkan keterbatasan rasio keuangan menurut Sofyan Safri Harahap 2008:197 sebagai berikut:
1. “Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat untuk digunakan bagi kepentingan pemakainya
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan yang menjadi keterbatasan teknik ini, seperti :
a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak menjadi taksiran dan Judgement yang dapat dinilai bias atau Subjektif
b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan Cost bukan harga pasar
c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio
d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan dalam menghitung rasio
4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron 5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi
yang digunakan berbeda. Oleh karena itu apabila dilakukan perbandingan dapat menimbulkan kesalahan.”
Keterbatasan rasio keuangan harus disadari oleh para pemakai laporan keuangan seperti angak yang didapat berasal dari data akuntansi dan data tersebut
dapat diperngaruhi oleh penafsiran yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi, dan apabila membandingkan dua perusahaan yang sejenis bisa saja
tehnik dan standar akuntansi yang digunakan berbeda sehingga apabila menggunakan rasio perbandingan maka dapat menimbulkan kesalahan.
2.1.2.10 Klasifikasi Rasio Keuangan
John J. Wild, K, R. Subramanyan, Robert F.Halsey2005:38 yang dialih bahasakan oleh Yanivi dan Nurwahyu menyebutkan tiga area penting analisis
laporan keuangan dalam penerapan rasio keuangan sebagai berikut : 1. “Analisis kredit Resiko
a. Likuiditas, untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek
b. Struktur modal dan solvabilitas, untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang
2. Analisis Profitabilitas