Korelasi Biaya operasional Dengan Profitabilitas Korelasi Arus kas aktivitas pendanaan Dengan Profitabilitas

sebesar 1 triliun rupiah diprediksi akan meningkatkan profitabilitas sebesar 0,359 persen. 3. Analisis Korelasi Parsial Korelasi parsial digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan masing- masing variabel independen biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan dengan profitabilitas. Melalui korelasi parsial akan dicari pengaruh masing- masing variabel independen terhadap profitabilitas ketika variabel independen lainnya dianggap konstan.

a. Korelasi Biaya operasional Dengan Profitabilitas

Koefisien korelasi antara biaya operasional dengan profitabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Koefisien Korelasi Parsial Biaya operasional Dengan Profitabilitas Correlations 1.000 -.188 . .687 5 -.188 1.000 .687 . 5 Correlation Signif icance 2-tailed df Correlation Signif icance 2-tailed df Y X1 Control Variables X2 Y X1 Hubungan antara biaya operasional dengan profitabilitas adalah sebesar 0,188 dengan arah negatif. Artinya hubungan biaya operasional dengan profitabilitas termasuk sangat lemah ketika arus kas aktivitas pendanaan tidak mengalami perubahan. Ini menggambarkan bahwa ketika biaya operasional meningkat, sementara arus kas aktivitas pendanaan tidak berubah maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Kemudian besar pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas perusahaan ketika arus kas aktivitas pendanaan perusahaan tetap adalah -0,188 2  100 = 3,5.

b. Korelasi Arus kas aktivitas pendanaan Dengan Profitabilitas

Koefisien korelasi antara arus kas aktivitas pendanaan dengan profitabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Koefisien Korelasi Parsial Arus kas aktivitas pendanaan Dengan Profitabilitas Correlations 1.000 .869 . .011 5 .869 1.000 .011 . 5 Correlation Signif icance 2-tailed df Correlation Signif icance 2-tailed df Y X2 Control Variables X1 Y X2 Hubungan antara arus kas aktivitas pendanaan dengan profitabilitas ketika biaya operasional tidak berubah adalah sebesar 0,869 dengan arah positif. Artinya hubungan arus kas aktivitas pendanaan dengan profitabilitas sangat kuatsangat erat ketika biaya operasional tidak mengalami perubahan. Ini menggambarkan bahwa ketika arus kas aktivitas pendanaan meningkat, sementara biaya operasional tidak berubah maka profitabilitas perusahaan meningkat. Kemudian besar pengaruh arus kas aktivitas pendanaan terhadap profitabilitas perusahaan ketika biaya operasional perusahaan tetap adalah 0,869 2  100 = 75,5.

4. Koefisien Korelasi Berganda

Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukan kekuatan hubungan antar kedua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel profitabilitas. Hubungan korelasi secara simultan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.12 Analisis Koefisien Korelasi Berganda dan Koefisien Determinasi Model Summary b .872 a .761 .665 .78250 1.260 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Est imat e Durbin- Wat son Predictors: Constant , X2, X1 a. Dependent Variable: Y b. Berdasarkan data pada tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi ganda adalah sebesar 0,872 R yang berada antara 0,80 - 1,00, artinya biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan secara simultan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan profitabilitas.

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: R 2 YX1X2 = b 1 ∑ x 1 y + b 2 ∑ x 2 y ∑ y 2 R 2 YX1X2 = b 1 n ∑X 1 Y - ∑X 1 ∑Y + b 2 n∑X 2 Y - ∑X 2 ∑Y n∑Y 2 - ∑Y 2 Kd = r 2 x 100 R 2 YX1X2 = 77.896 102.388 R 2 YX1X2 = 0.761 KD = 0,761 x 100 Dimana : KD = Seberapa persen perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X r² = Kuadrat koefisien korelasi Untuk nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.12 yang telah dihitung menggunakan program spss 15, tepatnya dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 0,761 atau 76,1, artinya pengaruh biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan secara simultan terhadap profitabilitas sebesar 76,1 sedangkan sisanya yaitu 23,9 merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

4.2.2.2 Pengaruh Biaya operasional dan Arus kas aktivitas pendanaan

Terhadap Profitabilitas Secara Simultan Selanjutnya untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh biaya operasional, dan arus kas aktivitas pendanaan terhadap profitabilitas maka perlu dilakukan pengujian hipotesis secara simultan yang dapat silihat dari tabel ANOVA hasil pengolahan SPSS.15. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis statistik H :  1 =  2 = 0 : Menunjukkan variabel biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel profitabilitas pada PT.Pindad Persero. H a :  1 ≠  2 ≠ 0 : Menunjukan variabel biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan berpengaruh secara simultan terhadap variabel profitabilitas pada PT.Pindad Persero. b. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi tersebut adalah sebesar α = 0,05 atau 5 dengan derajat kebebasan k; n-k-1 df= 2;5. Pada tabel F untuk df 1 = 2, df 2 =5, maka diperoleh nilai F tabel sebesar 5,786. c. Mencari nilai F hitung Dengan bantuan software SPSS v.15, diperoleh output untuk mendapatkan nilai dari F hitung sebagai berikut : Tabel 4.13 Anova Untuk Uji Simultan Uji F ANOVA b 9.737 2 4.869 7.951 .028 a 3.062 5 .612 12.799 7 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, X2, X1 a. Dependent Variable: Y b. Pada tabel diatas, diperoleh nilai F hitung sebesar 7,951. d. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan : Jika F hitung F tabel , maka H ditolak signifikan Jika F hitung F tabel, maka H diterima tidak signifikan Hasil yang diperoleh dari perbandingan F hitung dengan F tabel adalah F hitung F tabel 7,951 5,786, maka pada tingkat kekeliruan 5 Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti kedua variabel bebas, yaitu biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Selain itu peneliti juga melakukan pengujian dengan cara melihat tingkat signifikansi yang dapat dilihat pada tabel 4.13. Dari tabel ANOVA diatas diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0,028, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hasil yang diperoleh dengan tingkat signifikansi adalah Ho ditolak dan kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan terhadap profitabilitas pada PT. Pindad Persero. Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan Ho sebagai berikut : Da era h Penerima a n Ho Da era h Penola ka n Ho F 0,052;5 = 5,786 F hitung = 7,951 Gambar 4.6 Daerah Penolakan H Pada Pengujian Secara Bersama-sama e. Pengambilan keputusan hipotesis Berdasarkan gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa Ho ditolak, karena F hitung sebesar 7,951 berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahwa biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas.

4.2.2.3 Pengaruh Biaya operasional dan Arus kas aktivitas pendanaan

Terhadap Profitabilitas Secara Parsial. Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen. Statistik uji yang digunakan pada pengujian parsial adalah uji t. Nilai tabel yang digunakan sebagai nilai kritis pada uji parsial uji t sebesar 2,571 yang diperoleh dari tabel t pada  = 0.05 dan derajat bebas 5 untuk pengujian dua pihak. Nilai statistik uji t yang digunakan pada pengujian secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.14 Uji Parsial Uji t Coeffici ents a .620 .905 .685 .524 -4.2E-013 .000 -.094 -.427 .687 3.59E-013 .000 .860 3.922 .011 Constant X1 X2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig. Dependent Variable: Y a. Nilai statistik uji t yang terdapat pada tabel 4.14 selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai t tabel untuk menentukan apakah variabel yang sedang diuji berpengaruh signifikan atau tidak. 1 Pengaruh Biaya operasional Secara Parsial Terhadap Profitabilitas. Untuk menguji pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas maka diperlukan pengujian statistik secara parsial dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis statistik H :  1 = 0 : Menunjukan bahwa biaya operasional secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT.Pindad Persero. H a :  1 ≠ 0 : Menunjukan bahwa biaya operasional secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT.Pindad Persero. b. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi tersebut adalah sebesar α = 0,05 atau 5 dengan derajat kebebasan df= n-k-1 df= 8-2-1= 5, dimana nilai t tabel pengujian dua arah sebesar 2,571. c. Mencari nilai t hitung Dengan bantuan software SPSS.15, seperti terlihat pada tabel 4.14 diperoleh nilai t hitung variabel biaya operasional sebesar -0,427 d. Menentukan daerah penerimaan penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan : Jika t hitung t tabel, atau t hitung -t tabel maka H ditolak signifikan Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel , maka H diterima tidak signifikan Maka hasil yang diperoleh dari perbandingan t hitung dengan t tabel adalah negatif t tabel t hitung t tabel -2,571 -0,427 2,571, sehingga pada tingkat kekeliruan 5 Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti biaya operasional secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan Ho sebagai berikut: Daerah Penola ka n Ho Daerah Penola ka n Ho Daerah Penerimaan Ho t 0,975;5 = 2,571 -t 0,975;5 = -2,571 t hitung = -0,427 Gambar 4.7 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t Biaya operasional Terhadap Profitabilitas e. Pengambilan keputusan hipotesis Berdasarkan gambar 4.7 diatas dapat dilihat bahwa Ho diterima, karena t hitung sebesar -0,427 berada pada daerah penerimaan Ho, yang berarti bahwa biaya operasional secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel profitabilitas pada PT. Pindad Persero Bandung. 2 Pengaruh Arus kas aktivitas pendanaan Secara Parsial Terhadap Profitabilitas. Untuk menguji pengaruh arus kas aktivitas pendanaan terhadap profitabilitas maka diperlukan pengujian statistik secara parsial dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis statistik Hipotesis kedua H :  2 = 0 : Menunjukkan bahwa arus kas aktivitas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel profitabilitas pada PT.Pindad Persero. H a :  2 ≠ 0 : Menunjukkan bahwa arus kas aktivitas pendanaan secara parsial berpengaruh terhadap variabel profitabilitas pada PT.Pindad Persero. b. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi tersebut adalah sebesar α = 0,05 atau 5 dengan derajat kebebasan df= n-k-1 df= 8-2-1= 5, dimana nilai t tabel pengujian dua arah sebesar 2,571. c. Mencari nilai t hitung Dengan bantuan software SPSS.15, seperti terlihat pada tabel 4.14 diperoleh nilai t hitung variabel arus kas aktivitas pendanaan sebesar 3,922. d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan : Jika t hitung t tabel, atau t hitung -t tabel maka H ditolak signifikan Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel , maka H diterima tidak signifikan Maka hasil yang diperoleh dari perbandingan t hitung dengan t tabel adalah t hitung t tabel 3,922 2,571, sehingga pada tingkat kekeliruan 5 Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel arus kas aktivitas pendanaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan Ho sebagai berikut : Daerah Penola ka n Ho Daerah Penola ka n Ho Daerah Penerimaan Ho t 0,975;5 = 2,571 -t 0,975;5 = -2,571 t hitung = 3,922 Gambar 4.8 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t Arus kas aktivitas pendanaan Terhadap Profitabilitas e. Pengambilan keputusan hipotesis Berdasarkan gambar 4.8 diatas dapat dilihat bahwa Ho ditolak, karena t hitung sebesar 3,922 berada pada daerah penolakan Ho, yang berarti bahwa arus kas aktivitas pendanaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT. Pindad Persero. Pada saat arus kas pendanaan naik maka perusahaan akan mampu melakukan pembayaran deviden dan juga pembayaran bunga kepada pemilik dengan kemampuan perusahaan membayar deviden dan bunga kepada pemilik, maka kepercayaan pemilik semakin meningkat sehingga tetap mempertahankan dananya di perusahaan. 118

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh biaya operasional dan arus kas aktivitas pendanaan terhadap profitabilitas pada PT. Pindad Persero, maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut: 1. Biaya operasional yang dikeluarkan PT. Pindad Persero terus mengalami peningkatan dari tahun 2006 hingga tahun 2010, hal ini disebabkan meningkatnya biaya administrasi dan biaya penjualan yang berlebihan yang mengakibatkan adanya pembengkakan biaya dan biaya operasional meningkat, hanya pada tahun 2005 biaya operasional pada PT. Pindad Persero mengalami penurunan, yang disebabkan penurunan pada penjualan, terjadinya penurunan penjualan disebabkan biaya penjualan yang dikeluarkan perusahaan pun mengalami penurunan. Biaya operasional yang dikeluarkan PT. Pindad Persero rata-rata mengalami peningkatan sebesar Rp 106,213,563,286 setiap tahunnya dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 21,93. 2. Arus kas aktivitas pendanaan pada PT. Pindad Persero cenderung fluktuatif dengan trend menurun. Bila dilihat dari perkembangannya, arus kas aktivitas pendanaan pada PT. Pindad Persero menurun rata-rata sebesar Rp 357,463,952,714 setiap tahunnya. Kondisi demikian