Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Laba Operasional Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Pindad (Persero) Bandung) (Studi Kasus Pada PT. P I NDAD (Persero) Bandung).

(1)

vii ABSTRACT

The era of economic globalization encourages management firms to contend, compete, dominate the market, and achieve maximum profit. Continuously improve the quality are important to the survival of a business, but the measure of a quality not only can be seen from the visualization output alone, the cost information required quality itself as a means of planning, control, and decision making. The better the quality of the resulting indirectly to increase market share and sales. Increased sales by the decline in the cost then it will increase its profit. This study aims to determine the effect of cost of quality to the company's operating profit. The variables studied were the cost of quality and the company's operating profit . The unit of analysis is the financial statements PT. PINDAD (Persero ) Bandung. The method of hypothesis testing used is a simple linear regression and Pearson bivariate correlation. The results of that study addressed the influence of cost of quality to an operating profit of 72.4 % . The influence of the remaining 27.6% is influenced by other factors not examined and not included in the model . Correlation between cost of quality and the company's operating profit is very strong that is equal to 0.851 and the direction (if the cost increases, the quality of the company's profit will increase).


(2)

viii ABSTRAK

Era globalisasi ekonomi mendorong manajemen perusahaaan untuk bersaing, berkompetisi, menguasai pasar, dan meraih profit sebesar-besarnya. Memperbaiki kualitas secara terus menerus merupakan hal yang penting untuk keberlangsungan suatu bisnis, akan tetapi mengukur suatu kualitas tidak hanya dapat dilihat dari visualisasi output saja, dibutuhkan informasi biaya kualitas itu sendiri sebagai alat perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Semakin baik kualitas yang dihasilkan secara tidak langsung dapat meningkatkan pangsa pasar dan nilai penjualan. Meningkatnya penjualan dengan semakin menurunnya biaya yang dikeluarkan maka tentu akan meningkatkan laba perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas terhadap laba operasional perusahaan. Adapun variabel yang diteliti adalah biaya kualitas dan laba operasional perusahaan. Unit analisis yang digunakan adalah laporan keuangan PT. PINDAD (Persero) Bandung. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana dan korelasi bivariate pearson. Hasil penelitian menujukan bahwa besarnya pengaruh biaya kualitas terhadap laba operasional sebesar 72,4%. Pengaruh selebihnya sebesar 27,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan tidak dimasukan dalam model. Hubungan korelasi antara biaya kualitas dan laba operasional perusahaan adalah sangat kuat yaitu sebesar 0,851 dan searah (apabila biaya kualitas meningkat maka laba perusahaan akan meningkat).


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………. ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6


(4)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka... 7

2.1.1 Biaya ... 7

2.1.1.1 Pengertian Biaya ... 7

2.1.2 Kualitas ... 8

2.1.2.1 Dimensi Kualitas ... 10

2.1.3 Biaya Kualitas ... 12

2.1.3.1 Manfaat Informasi Biaya Kualitas ... 13

2.1.3.2 Pengelompokan Biaya Kualitas ... 14

2.1.3.3 Tujuan Biaya Kualitas ... 20

2.1.4 Laba ... 22

2.1.4.1 Pengertian Laba ... 23

2.1.4.3 Pengertian Laba Operasional ... 24

2.1.5 Hubungan Biaya Kualitas dengan Perolehan Laba ... 25

2.2 Penelitian Terdahulu... 27

2.3 Kerangka Pemikiran ... 29


(5)

xi

3.1 Objek Penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.3 Sumber Data... 36

3.3.1 Unit Analisis Penelitian ... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.5 Operasionalisasi Variabel ... 38

3.6 Pengujian Hipotesis……… ... 42

3.6.1 Alat Analisis ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 47

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 47

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ... 47

4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 48

4.1.1.3 Produk Perusahaan ... 49

4.1.2 Penerapan Biaya Kualitas PT. PINDAD (Persero) ... 52

4.1.3 Klasifikasi Biaya Kualitas PT. PINDAD (Persero) ... 52

4.1.4 Klasifikasi Biaya Kualitas PT. PINDAD (Persero) ... 56


(6)

xii

4.1.6 Pengujian Hipotesis………... 62

4.2 Pembahasan Penelitian ... 67

4.2.1 Realisasi Biaya Kualitas PT. PINDAD (Persero) ... 67

4.2.2 Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba Operasional Perusahaan . 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 71

5.2. Saran ... 72

5.2.1 Saran Untuk Perusahaan ... 72

5.2.2 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya……… ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN……… ... 76


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(8)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Bentuk Umum laporan Biaya Kualitas Bulanan... 21

Tabel II Penelitian dan Referensi yang Berkaitan dengan Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Laba Operasional Perusahaan ... 27

Tabel III Opersionalisasi Variabel ... 41

Tabel IV Interpretasi Variabel ... 44

Tabel V Biaya Kualitas PT. PINDAD (Persero) ... 56

Tabel VI Komposisi Biaya Kualitas PT. PINDAD (Persero) ... 58

Tabel VII Pertumbuhan Biaya Kualitas PT. PINDAD (Persero) ... 59

Tabel VIII Laba Operasional PT. PINDAD (Persero) ... 60

Tabel IX Pertumbuhan Laba Operasional PT. PINDAD (Persero) ... 61

Tabel X Regresi Linier Sederhana ... 63

Tabel XI Korelasi Sederhana Bivariat Pearson ... 64

Tabel XII Koefisien Determinasi... 65


(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiram A Laporan Manajemen Biaya ... 77

Lampiram B Olahan Klasifikasi Biaya Kualitas ... 78

Lampiram C Olahan Perumbuhan dan Presentase Biaya Kualitas ... 79

Lampiram D Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 80


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi dunia saat ini telah mengubah pola kehidupan ke arah yang lebih instant, dinamis, serta mengedepankan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Hal itu juga tidak terkecuali bagi perkembangan ekonomi dan bisnis, semakin hari banyak dibuat berbagai kebijakan yang megarah pada inovasi dan perbaikan ke arah yang lebih baik. Era globalisasi ekonomi mendorong manajemen perusahaaan untuk bersaing, berkompetisi, menguasai pasar, dan meraih profit sebesar-besarnya. (Budi Susanto, 2004)

Pemerintah Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan disegala bidang yang diarahkan pada sektor industri agar dapat dikembangkan menjadi industrialisasi yang semakin mantap dan kokoh. Hal ini dapat dilihat dari banyak berkembangnya perusahaan-perusahaan di bidang industri.

Melihat semakin berkembangnya sektor industri di Indonesia saat ini, maka persoalan kualitas output (barang atau jasa) yang dihasilkan perusahaan akan ikut menentukan pesat atau tidaknya perkembangan suatu perusahaan. Kualitas produk atau jasa suatu perusahaan tidak dapat diabaikan, apabila perusahaan bersangkutan menginginkan perkembangan positif pada masa yang akan datang.

Didalam situasi pemasaran yang semakin ketat persaingannya, perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas dari outputnya (barang atau jasa). Perusahaan yang berproduksi tanpa berusaha meningkatkan kualitas outputnya (barang dan jasa),


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

sama saja seperti menghilangkan harapan di masa depan, karena tidak dipungkiri saat ini konsumen semakin kritis dalam memilih dan menentukan produk yang akan dibeli.

Memperbaiki kualitas secara terus menerus merupakan hal yang penting untuk keberlangsungan suatu bisnis, akan tetapi mengukur suatu kualitas tidak hanya dapat dilihat dari visualisasi output saja, dibutuhkan informasi biaya kualitas itu sendiri sebagai alat perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Membahas mengenai pengukuran terhadap kualitas tidak akan terlepas dengan aspek kuantitatif yang melekat padanya, yaitu biaya kualitas. Biaya kualitas merupakan salah satu cara menerjemahkan bahasa kualitas kedalam bahasa yang dikuantifikasikan sehingga memudahkan pengukurannya. Menurut Horngren, yang dimaksud biaya kualitas adalah “Cost incurred to prevent, or cost arising as a result of the production of a low quality product. These cost focus on conformance quality and are incurred in all bussines function of the value chain” (Horngren, 2000:667). Biaya kualitas dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk. Biaya kualitas dibagi kedalam dua bagian, yaitu biaya pengendalian yang terdiri dari biaya pencegahan (prevention cost) dan biaya penilaian (appraisal cost) serta biaya kegagalan, yang terdiri dari biaya kegagalan internal (internal failure cost) dan biaya kegagalan eksternal (external failure cost).

Meningkatnya biaya pencegahan akan menyebabkan aktivitas penilaian (berupa pengeluaran biaya penilaian) yang dilakukan juga akan meningkat. Usaha pengendalian kualitas yang dilakukan akan menyebabkan berkurangnya kualitas produk cacat yang dihasilkan. Selaku produsen, perusahaan akan dapat melakukan penghematan atas biaya tambahan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan atau


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

pengerjaan ulang terhadap produk-produk yang cacat tersebut. Tentu saja, pengurangan yang terjadi dalam biaya perbaikan dan pengerjaan kembali akan mengakibatkan berkurangnya pengeluaran untuk kegagalan internal sekaligus kegagalan eksternal yang terjadi.

Sementara itu secara tidak langsung dengan berkurangnya biaya kegagalan (internal & eksternal), ini merupakan suatu indikasi bahwa produk yang dihasilkan berkualitas telah mengalami peningkatan. Produk yang berkualitas tentu merupakan produk yang memiliki nilai (value) yang lebih tinggi dengan ditandai oleh tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi atas produk tersebut, karena produk telah dibuat sesuai dengan spesifikasi dan keinginan pelanggan tentunya.

Nilai (value) yang tinggi yang dirasakan pelanggan memungkinkan perusahan untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas. Dengan pangsa pasar yang luas maka tentu dapat meningkatkan pendapatan. Dan akhirnya dengan pendapatan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah mendorong meningkatnya laba operasional perusahaan.

Laba operasional merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas utama perusahaan, atau bidang usaha perusahaan, dimana laba operasi diperoleh dengan cara mengurangi pendapatan yang diperoleh dari aktivitas utama perusahaan dengan total biaya yang dikeluarkan guna melaksanakan aktivitas-aktivitas utama tersebut. Menurut Hansen, Mowen (2005;528) Laba operasional adalah pendapatan dikurangi biaya dari operasi normal perusahaan. Pajak penghasilan tidak termasuk.

Biaya kualitas yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana fungsi sistem pengendalian kualitas yang diterapkan oleh perusahaan. Semakin rendahnya biaya kualitas menunjukkan semakin baiknya


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

program perbaikan kualitas yang dijalankan oleh perusahaan. Dan tentunya semakin baik kualitas yang dihasilkan secara tidak langsung dapat meningkatkan pangsa pasar dan nilai penjualan. Meningkatnya penjualan dengan semakin menurunnya biaya yang dikeluarkan maka tentu akan meningkatkan laba perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh biaya kualitas terhadap laba operasional. Dalam penelitian ini penulis mengambil rujukan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Regina Eka Putri (2008) mengenai pengaruh biaya kualitas terhadap profitabilitas perusahaan pada PT. KMK Plastic Indonesia menunjukkan adanya pengaruh yang cukup besar antara biaya kualitas terhadap profitabilitas perusahaan.

Adapun perbedaannya dengan penelitian sebelumnya adalah penulis melakuakan penelitian tentang pengaruh biaya kualitas terhadap laba operasional. Penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang berbeda yaitu di perusahaan industri PT. PINDAD (Persero) Bandung. PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan industri yang melakukan aktivitas manufaktur dengan memproduksi peralatan militer untuk mendukung kebutuhan Hankam/ TNI disamping memproduksi untuk kebutuhan komersial. Alasan dipilihnya PT. PINDAD (Persero) sebagai tempat penelitian karena selama kurun waktu 10 tahun terakhir PT. PINDAD (Persero) telah melakukan berbagai kebijakan terutama dalam upaya peningkatan kualitas produk. Salah satunya adalah mengintensifkan pengendalian kualitas produk melalui departemen mutu dimasing-masing divisi, sehingga biaya kualitas menjadi bagian integral dengan biaya produksi yang mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Dari paparan tersebut, bahwa biaya kualitas sebagai ukuran kuantitatif yang digunakan untuk mengukur kualitas dan pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan, produk cacat, laba operasional perusahaan maka penulis tertarik untuk membahas dan meneliti pengaruh dari biaya kualitas terhadap laba operasional perusahaan, serta untuk mengetahui apakah biaya kualitas turut ambil bagian meningkatkan laba operasional perusahaan atau tidak. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN”

1.2 Identifikasi Masalah

Biaya kualitas merupakan salah satu cara menerjemahkan bahasa kualitas kedalam bahasa yang dikuantifikasikan sehingga memudahkan pengukurannya. Biaya kualitas dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk serta pengaruhnya terhadap laba operasional perusahaan.

Oleh karena itu, penulis mengidentifiasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana realisasi biaya kualitas dalam perusahaan?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara biaya kualitas (prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, dan external failure cost) dengan laba operasional perusahaan?


(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menganalisa efek dari biaya kualitas terhadap laba operasional perusahaan.

Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana realisasi biaya kualitas di perusahaan. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara biaya kualitas (prevention

cost, appraisal cost, internal failure cost, dan external failure cost) dengan laba operasional perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis berharap penelitian yang dilakukan memberikan manfaat kepada pihak yang berkaitan. Manfaat yang didapat dari hasil penelitian, antara lain:

1. Bagi penulis, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai biaya kualitas, serta dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam bangku kuliah ke dalam dunia usaha yang sebenarnya.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi perusahaan dalam perhitungan biaya kualitas yang akurat, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kualitas output (barang atau jasa) dan laba operasional perusahaan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan bagi pihak lainnya, mengenai pengaruh biaya kualitas terhadap laba operasional perusahaan, serta dapat digunakan untuk perbandingan penelitian lainnya maupun menjadi masukan penelitian lebih lanjut.


(16)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap realisasi biaya kualitas dan laba opersional PT. PINDAD (Persero) selama kurun waktu 5 tahun, yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. PINDAD (Persero) telah cukup mampu secara efektif meningkatkan mutu produknya, hal itu ditandai dengan biaya kegagalan (internal dan eksternal) dapat ditekan dengan meningkatkan alokasi biaya pada aktivitas pengendalian (pencegahan dan penilaian). Hal itu dapat dilihat ketika biaya pengendalaian dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 24,11%, sedangkan biaya kegagalan mengalami penurunan rata-rata sebesar 30,95%.

2. Biaya-biaya yang terjadi pada PT. PINDAD (Persero) belum mempunyai laporan biaya kualitas secara khusus yang terdiri dari prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, external failure cost. Namun pencatatan biaya yang dilakukan, dicatat dalam laporan manajemen biaya yang masi bisa ditelusuri oleh penulis dan penulis dapat klasifikasikan dalam empat komponen biaya kualitas. 3. Biaya kualitas memegang peranan penting dalam meningkatkan laba pada PT.

PINDAD (Persero). Presentase biaya kualitas dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 secara rata-rata meningkat sebesar 23,28% dan diikuti oleh kenaikan laba operasional perusahaan secara rata-rata sebesar 161,18%. Hal ini dibuktikan dengan pengujian koefisien determinasi yang mengukur besarnya pengaruh antara


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72

biaya kualitas dan laba opersional perusahaan dalam presentase, besarnya pengaruh biaya kualitas terhadap laba operasional sebersar 72,4%. Pengaruh selebihnya sebesar 27,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan tidak dimasukan dalam model.

5.2 Saran

Selain kesimpulan diatas penulis juga memberikan beberapa saran melalui pemikiran penulis sehingga dapat memberikan masukan dan manfaat bagi perushaan dikemudian hari serta bagi peneliti selanjutnya agar penelitian yang akan datang jauh lebih baik. Berikut saran-saran yang penulis berikan:

5.2.1 Saran Bagi Perusahaan

Berikut adalah saran-saran yang penulis berikan bagi perusahaan:

1. Usaha-usaha perbaikan mutu hendaknya diperluas tidak hanya pada proses produksi saja melainkan juga kepada aktivitas-aktivitas pemasaran, misalnya efektifitas iklan, metode penjualan, distribusi dan pengiriman produk harus dievaluasi dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas total dan layanan bagi para pelanggan.

2. Manajemen perusahaan sebaiknya secara berkala baik per bulan atau per triwulan atau per kuartalan atau per tahun secara khusus membuat dan melaporkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk ke dalam sebuah laporan biaya kualitas. Sehingga informasi biaya kualitas dapat memberikan manfaat, antara lain memberikan


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 73

arahan untuk perbaikan-perbaikan kualitas kedepannya, mengidentifikasi pemborosan aktivitas yang tidak menambah nilai produk dan peningkatan laba, serta penilaian kerja dan lain-lain.

3. Walaupun dari hasil statistika penilitian ini biaya kualitas memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 72,6 % terhadap laba operasional perusahaan, serta memiliki hubungan yang sangat kuat sebesar 0,851, tapi hasil penelitian ini juga tidak 100% tepat karena hasil penelitian statistik hanya merupakan suatu alat bantu untuk menegaskan penelitian ini. Sehingga yang lebih tahu mengenai hal ini adalah pengambil keputusan dalam perusahaan itu sendiri dalam hal ini manajemen perushaan PT. PINDAD (Persero). Namun satu hal yang terpenting yang dapat diambil dri penelitian ini perusahaan harus senantiasa memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan karena tidak bisa dipungkiri kualitas suatu produk memegang peranan penting untuk peningkatan laba dalam jangka panjang.

5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Berikut adalah saran-saran yang penulis berikan bagi peneliti selanjutnya:

1. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti biaya kualitas dari aktivitas lain misalnya aktivitas pemasaran yang dapat diukur melalui alat ukur yang akurat tidak hanya berdasarkan aktivitas produksi saja.


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

2. Sampel dalm penelitian ini hanya lima, disarankan penelitian selanjutnya dapat mengambil sampel yang lebih banyak sehingga penelitiannya lebih representative karena semakin banyak sampel semaikin baik hasil penetapan parameternya. 3. Penelitian berikutnya disarankan untuk mencoba meneliti biaya kualitas pada

perusahaan yang bergerak diluar perusahaan manufaktur misalnya perusahaan jasa atau perusahaan dagang.


(20)

74

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J., K. H. Chen dan Thomas W. Lin. 2002. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik. Salemba Empat: Jakarta.

Casio. W. F. 2002. Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profit. McGraw-Hill Education : New Jersey.

Feigenbaum, A.V. 2001. Kendali Mutu Terpadu. Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Freigenbaum, A. V. 2002. Total Quality Control. 4th edition. Mc Graw-Hill. Inc : New York City.

Garrison, Ray. H., et all. 2006. Managerial Accounting. Jakarta: Salemba Empat. Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Umum.

Gantino, Rilla dan Erwin. 2009. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Penjualan Pada PT GUARDIAN PHARMATAMA. Skripsi, Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta.

Hansen, Don R. amd Maryane M. Mowen. 2005. Management Accounting. 7th Edition.

Thomson Learning, Boston.

Hansen, Don R. amd Maryane M. Mowen. 2000. Cost Management: Accounting and Control. 4th Edition. South Western College Publishing, Ohio.

Hongren, Charles T., George Foster and Datar Srikant. 2012. Cost Accounting : A Management Emphasis. Prentice Hall-Inc, NewJersey.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat : Jakarta.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta.

Putri, Regina Eka. 2008. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada PT. KMK PLASTIK INDONESIA. Skripsi, Universitas Gunadarma. Depok.

Sugiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sunjoyo, dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung : Alfabeta.

Suryanata, Bayu Nugraha. 2012. Pengaruh Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian Terhadap Produk Cacat (Studi Kasus Pada Pabrik Gula PTP Nusantaea XI). Skripsi, Universitas Negri Surabaya.


(21)

75

Tandiontong, Mathius, dkk. 2010. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi kasus pada The Majesty Hotel and Apartement, Bandung). Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.2 Tahun ke-1 Mei-Agustus 2010.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi.

Usman, Rudy. 2011. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Kinerja Balanced Scorecard Perusahaan Manufaktur Berskala Besar. Jurnal Ekonomi Bisnis, Tahun. 16, No. 2, Juli 2011.

Usry, Milton F., Hammer, Lawrence H., Akuntansi Biaya : Perencanaan dan

Pengendalian, Terjemahan Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo, Jilid Satu, Edisi Sepuluh, Jakarta : Erlangga, 1999.

Wahyuningtyas, Kiki Adelina. 2012. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Cacat Pada CV. AKE ABADI Manado. Jurnal EMBA Vol. 1., No. 3 Juni 2013, hal. 321-330.

http://jurnalakuntan.blogspot.com/2009/03/pengukuran-biaya-kualitas-suatu.html#.UijHzT_n_NE diakses pada tanggal 10 Oktober http://repository.upi.edu/1312/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2013

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-s1-2006-riniherano-3140 diakses pada tanggal 10 Oktober 2013

http://skripsi.narotama.ac.id/files/01106013.pdf diakses pada tanggal 10 Oktober 2013

http://repository.maranatha.edu/33/1/PENGARUH%20BIAYA%20KUALITAS%20T ERHADAP%20TINGKAT%20PROFITABILITAS%20PERU.pdf diakses pada tanggal 10 Oktober 2013

http://www.academia.edu/1928071/Analisis_Biaya_Kualitas_Terhadap_Profitabilita s_Unit_Perawatan_VIP_Rumah_Sakit_Stella_Maris_Makassar diakses pada 10 Oktober 2013

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/10364/509 diakses pada 10 Oktober 2013


(1)

71

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap realisasi biaya kualitas dan laba opersional PT. PINDAD (Persero) selama kurun waktu 5 tahun, yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. PINDAD (Persero) telah cukup mampu secara efektif meningkatkan mutu produknya, hal itu ditandai dengan biaya kegagalan (internal dan eksternal) dapat ditekan dengan meningkatkan alokasi biaya pada aktivitas pengendalian (pencegahan dan penilaian). Hal itu dapat dilihat ketika biaya pengendalaian dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 24,11%, sedangkan biaya kegagalan mengalami penurunan rata-rata sebesar 30,95%.

2. Biaya-biaya yang terjadi pada PT. PINDAD (Persero) belum mempunyai laporan biaya kualitas secara khusus yang terdiri dari prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, external failure cost. Namun pencatatan biaya yang dilakukan, dicatat dalam laporan manajemen biaya yang masi bisa ditelusuri oleh penulis dan penulis dapat klasifikasikan dalam empat komponen biaya kualitas. 3. Biaya kualitas memegang peranan penting dalam meningkatkan laba pada PT.

PINDAD (Persero). Presentase biaya kualitas dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 secara rata-rata meningkat sebesar 23,28% dan diikuti oleh kenaikan laba operasional perusahaan secara rata-rata sebesar 161,18%. Hal ini dibuktikan dengan pengujian koefisien determinasi yang mengukur besarnya pengaruh antara


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72

biaya kualitas dan laba opersional perusahaan dalam presentase, besarnya pengaruh biaya kualitas terhadap laba operasional sebersar 72,4%. Pengaruh selebihnya sebesar 27,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan tidak dimasukan dalam model.

5.2 Saran

Selain kesimpulan diatas penulis juga memberikan beberapa saran melalui pemikiran penulis sehingga dapat memberikan masukan dan manfaat bagi perushaan dikemudian hari serta bagi peneliti selanjutnya agar penelitian yang akan datang jauh lebih baik. Berikut saran-saran yang penulis berikan:

5.2.1 Saran Bagi Perusahaan

Berikut adalah saran-saran yang penulis berikan bagi perusahaan:

1. Usaha-usaha perbaikan mutu hendaknya diperluas tidak hanya pada proses produksi saja melainkan juga kepada aktivitas-aktivitas pemasaran, misalnya efektifitas iklan, metode penjualan, distribusi dan pengiriman produk harus dievaluasi dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas total dan layanan bagi para pelanggan.

2. Manajemen perusahaan sebaiknya secara berkala baik per bulan atau per triwulan atau per kuartalan atau per tahun secara khusus membuat dan melaporkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk ke dalam sebuah laporan biaya kualitas. Sehingga informasi biaya kualitas dapat memberikan manfaat, antara lain memberikan


(3)

arahan untuk perbaikan-perbaikan kualitas kedepannya, mengidentifikasi pemborosan aktivitas yang tidak menambah nilai produk dan peningkatan laba, serta penilaian kerja dan lain-lain.

3. Walaupun dari hasil statistika penilitian ini biaya kualitas memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 72,6 % terhadap laba operasional perusahaan, serta memiliki hubungan yang sangat kuat sebesar 0,851, tapi hasil penelitian ini juga tidak 100% tepat karena hasil penelitian statistik hanya merupakan suatu alat bantu untuk menegaskan penelitian ini. Sehingga yang lebih tahu mengenai hal ini adalah pengambil keputusan dalam perusahaan itu sendiri dalam hal ini manajemen perushaan PT. PINDAD (Persero). Namun satu hal yang terpenting yang dapat diambil dri penelitian ini perusahaan harus senantiasa memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan karena tidak bisa dipungkiri kualitas suatu produk memegang peranan penting untuk peningkatan laba dalam jangka panjang.

5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Berikut adalah saran-saran yang penulis berikan bagi peneliti selanjutnya:

1. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti biaya kualitas dari aktivitas lain misalnya aktivitas pemasaran yang dapat diukur melalui alat ukur yang akurat tidak hanya berdasarkan aktivitas produksi saja.


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

2. Sampel dalm penelitian ini hanya lima, disarankan penelitian selanjutnya dapat mengambil sampel yang lebih banyak sehingga penelitiannya lebih representative karena semakin banyak sampel semaikin baik hasil penetapan parameternya. 3. Penelitian berikutnya disarankan untuk mencoba meneliti biaya kualitas pada

perusahaan yang bergerak diluar perusahaan manufaktur misalnya perusahaan jasa atau perusahaan dagang.


(5)

74

Blocher, Edward J., K. H. Chen dan Thomas W. Lin. 2002. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik. Salemba Empat: Jakarta.

Casio. W. F. 2002. Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profit. McGraw-Hill Education : New Jersey.

Feigenbaum, A.V. 2001. Kendali Mutu Terpadu. Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Freigenbaum, A. V. 2002. Total Quality Control. 4th edition. Mc Graw-Hill. Inc : New York City.

Garrison, Ray. H., et all. 2006. Managerial Accounting. Jakarta: Salemba Empat. Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Umum.

Gantino, Rilla dan Erwin. 2009. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Penjualan Pada PT GUARDIAN PHARMATAMA. Skripsi, Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta.

Hansen, Don R. amd Maryane M. Mowen. 2005. Management Accounting. 7th Edition.

Thomson Learning, Boston.

Hansen, Don R. amd Maryane M. Mowen. 2000. Cost Management: Accounting and Control. 4th Edition. South Western College Publishing, Ohio.

Hongren, Charles T., George Foster and Datar Srikant. 2012. Cost Accounting : A Management Emphasis. Prentice Hall-Inc, NewJersey.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat : Jakarta.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta.

Putri, Regina Eka. 2008. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada PT. KMK PLASTIK INDONESIA. Skripsi, Universitas Gunadarma. Depok.

Sugiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sunjoyo, dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung : Alfabeta.

Suryanata, Bayu Nugraha. 2012. Pengaruh Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian Terhadap Produk Cacat (Studi Kasus Pada Pabrik Gula PTP Nusantaea XI). Skripsi, Universitas Negri Surabaya.


(6)

75

Tandiontong, Mathius, dkk. 2010. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi kasus pada The Majesty Hotel and Apartement, Bandung). Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.2 Tahun ke-1 Mei-Agustus 2010.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi.

Usman, Rudy. 2011. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Kinerja Balanced Scorecard Perusahaan Manufaktur Berskala Besar. Jurnal Ekonomi Bisnis, Tahun. 16, No. 2, Juli 2011.

Usry, Milton F., Hammer, Lawrence H., Akuntansi Biaya : Perencanaan dan

Pengendalian, Terjemahan Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo, Jilid Satu, Edisi Sepuluh, Jakarta : Erlangga, 1999.

Wahyuningtyas, Kiki Adelina. 2012. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Cacat Pada CV. AKE ABADI Manado. Jurnal EMBA Vol. 1., No. 3 Juni 2013, hal. 321-330.

http://jurnalakuntan.blogspot.com/2009/03/pengukuran-biaya-kualitas-suatu.html#.UijHzT_n_NE diakses pada tanggal 10 Oktober http://repository.upi.edu/1312/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2013

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-s1-2006-riniherano-3140 diakses pada tanggal 10 Oktober 2013

http://skripsi.narotama.ac.id/files/01106013.pdf diakses pada tanggal 10 Oktober 2013

http://repository.maranatha.edu/33/1/PENGARUH%20BIAYA%20KUALITAS%20T ERHADAP%20TINGKAT%20PROFITABILITAS%20PERU.pdf diakses pada tanggal 10 Oktober 2013

http://www.academia.edu/1928071/Analisis_Biaya_Kualitas_Terhadap_Profitabilita

s_Unit_Perawatan_VIP_Rumah_Sakit_Stella_Maris_Makassar diakses

pada 10 Oktober 2013

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/10364/509 diakses pada 10 Oktober 2013