Mengomunikasikan Pendekatan Pembelajaran Saintifik pada pembelajaran Geografi

Naskah Model Pembelajaran Geografi Kurikulum 2013 di SMA 16 ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah  Adanya angin panas yang melewati puncak pegunungan menyebabkan daerah yang dilaluinya menjadi daerah bayangan hujan DBH. Hubungan akibat –sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal- hal yang menjadi akibat dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya. Contoh :  Udara atau angin di belahan bumi utara berbelok ke arah kanan ketika mendekati garis lintang nol ekuator derajat disebabkan oleh adanya rotasi bumi.  Sedimentasi aluvial disebabkan oleh mengendapnya tanah dan batuan yang diangkut oleh air sungai dari daerah hulu, tengah sampai ke bagian hilir. Hubungan sebab –akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan sebab- akibat 1 –akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab, sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya. Contoh:  Erupsi Gunung Sinabung yang berlangsung selama empat bulan dapat menutup lahan perkebunan potensial masyarakat selanjutnya dapat pula menyebabkan kesuburan di kemudian hari. Dari kesuburan lahan atau tanah di kaki gunung tersebut mampu menyebabkan aktivitas penduduk setempat bermatapencaharian sebagai petani sayuran dan buah-buahan.

5. Mengomunikasikan

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok. Kegiatan Naskah Model Pembelajaran Geografi Kurikulum 2013 di SMA 17 ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambarsketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, danatau unjuk karya.

C. Model Pembelajaran dalam Pembelajaran Geografi

Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Geografi sehingga dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik, antara lain Discovery Based Learning, Project Based Learning, dan Inquairy Social.

1. Discovery Based Learning

Discovery learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik sebagai pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan yang diharapkan. Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut. a. Menciptakan stimulus Kegiatan penciptaan stimulus rangsangan dilakukan pada saat peserta didik melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang sederhana hingga kompleks atau fenomena yang menimbulkan kontroversi. Disamping itu, guru menyiapkan instruksi-instruksi yang jelas untuk penugasan dalam setiap tahapan. Selain itu, pendidik dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan. Ketika memberikan stimulus, guru dapat menggunakan teknik bertanya, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengarahkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan demikian, peserta