Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Jurnal untuk mencatat penyerahan saham :
Modal saham dipesan Rp.xxxx Modal saham biasaprioritas Rp.xxxx
E. Pembatalan Pesanan Saham
Saham yang sudah di pesan, jumlah lembarnya disisihkan tersendiri dan akan di serahkan kepada pemesan bila harga jual sham sudah dilunasi. Apabila terjadi
pemesanan tidak dapat melunasi kekurangan pembayarannya maka perusahaan dapat mengambil salah satu jalan sebagai berikut :
1. Uang yang sudah diterima dikembalikan kepada pemesan Jurnalnya :
Modal saham dipesan Rp.xxxx Agio saham biasaprioritas Rp.xxxx
Kas Rp.xxxx Piutang pesanan saham Rp.xxxx
2. Uang yang sudah diterima dikembalikan pada pemesan sesudah dikurangi biaya atau kerugian penjualan kembali saham – saham tersebut.
Jurnalnya : Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham biasaprioritas Rp.xxxx Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Utang pada pemesan Rp.xxxx Kas Rp.xxxx
3. Utang yang sudah diterima dianggap hilang tidak dikembalikan Jurnalnya : Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham Rp.xxxx - Modal dari pembatalan pesanan saham Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
4. Mengeluarkan saham yang nilainya sama dengan jumlah uang yang sudah diterima Jurnalnya :
Modal Saham dipesan Rp.xxxx Agio Saham Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx Piutang pesanan saham Rp.xxxx
F. Penjualan Saham secara Lumpsum
Penjualan saham bisa dilakukan dengan cara penjualan per unit saham. Unit saham ini terdiri daribeberapa jenis saham. Apabila penjualan dilakukan dengan cara
seperti ini maka penerimaan dari penjualan akan dibagikan untuk setiap jenis saham tersebut. Metode yang dapat digunakan adalah :
1. Metode Intelektual 2. Metode Proporsional
Bila harga pasar kedua jenis saham diketahui maka perhitungannya menggunakan metode Proporsional. Namun apabila hanya harga salah satu jenis saham saja
yang di ketahui maka di gunakan metode Intelektual.
G. Pertukaran Saham dengan Aktiva selain Kas